NovelToon NovelToon

Menaklukan Hati Sang CEO

Kota Jakarta

Kasih, sudah 2 bulan ini lulus kuliah. Namun hingga kini, Kasih belum juga mendapatkan pekerjaan. Sampai akhirnya Kasih mendapat tawaran pekerjaan dari teman kuliahnya, menjadi Asisten Pribadi CEO di kota Jakarta. Kasih pun tanpa banyak bertanya langsung menerima tawaran pekerjaan itu dan berangkat ke kota Jakarta.

Jakarta 16 mei..

"Kasih, besok jam 8 pagi kamu ke Gedung Sanders ya. Naik ojek online aja biar kamu gak nyasar Sih" ucap Tari teman kuliah Kasih yang menawari Kasih bekerja menjadi Asisten Pribadi.

"Kalau dari sini jauh gak Tar ?" tanya Kasih dengan membereskan pakaiannya.

"Naik ojek online paling 15 sampai 20 menit, yang penting jam 8 pagi kamu udah sampai di Gedung Sanders. Nanti aku kasih nomer Bu Dena, Manajer HRD di sana. Orangnya baik suka ngelawak lagi, pokoknya soal tugas dan pekerjaan mu nanti kamu bisa tanya ke Bu Dena. Yang aku pernah denger Tuan Richard orangnya angkuh, apa kamu yakin bisa tahan menghadapi Tuan Richard setiap harinya Sih ?" ucap Tari dengan logat jawabnya yang medok.

"Aku harus kuat Tar, demi Ibu dan Diki. Kau kan tau Bapak ku udah meninggal, kalau bukan aku yang bekerja siapa lagi Tar ?" ucap Kasih yang baru selesai membereskan pakaiannya.

"Yo uwes, Kasih kamu tinggal di sini aja dulu. Nanti kalau kamu udah gajian baru deh cari kost an sendiri dekat Gedung Sanders, biar irit gak baik ojek online" Ucap tari dengan bermain catur online.

"Iya Tar, makasih ya udah nyariin kerjaan sekarang ngasih tumpangan aku tinggal di kostan mu" ucap Kasih dengan merebahkan badannya di kasur.

"Iyo iyo santai aja sama aku, kaya baru kenal aja lho kamu itu Sih. Uwes sekarang kamu istirahat, tidur aja Sih besok bangun pagi - pagi yo" ucap Tari dengan medok logat jawanya.

"Iya Tar, ya sudah ya aku tidur duluan. Ngantuk banget aku" ucap Kasih dengan menguap.

"Iyo" jawab Tari dengan mata fokus pada ponselnya bermain catur online.

Ke esokan paginya, Kasih bersemangat bangun pagi dan bersiap diri untuk segera berangkat ke Gedung Sanders.

"WOW ini gedungnya besar sekali, berapa lantai ya totalnya. Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembi. Astaghfirrullah ngapain aku hitung sih" ucap Kasih yang sudah berada di depan Gedung Sanders dan menghitung tingginya Gedung Sanders.

"Jangan norak, jangan takut, harus rileks, ingat Sih ingat kamu setiap hari akan berhadapan dengan Tuan Richard yang terkenal angkuh dan dingin itu" ucap Kasih dengan segera masuk ke dalam gedung.

"Kata Bu Dena aku di suruh tunggu di sini pukul 8 pagi, lebih baik aku duduk di sini sajalah menunggu Bu Dena datang" ucap Kasih duduk menunggu Bu Dena di lobby utama.

Hampir 10 menit Kasih menunggu Bu Dena, akhirnya Bu Dena pun datang dan langsung menghampiri Kasih.

"Apa kamu yang bernama Kasih Sayang ?" ucap Bu Dena yang baru tuba dan melihat kasih duduk sendirian.

"Bu maaf nama saya Kasih Mayang, bukan Kasih sayang" ucap kasih dengan segera bangkit dari duduknya.

"Hehhehe Saya cuma bercanda Kasih, ayo ikut saya ke dalam. Nanti saya akan tunjukkan semua tugas - tugas mu selama bekerja menjadi Asisten Pribadi CEO" ucap Bu Dena dengan menatap Kasih dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Iya Bu, maaf Bu apa penampilan saya ada yang salah. Kenapa Ibu melihat saya seperti itu, saya jadi tidak enak Bu" jawab Kasih dengan malu - malu.

"Tidak papa, kamu cantik Kasih. Kalau kamu jadi Aspri Tuan Richard pasti banyak yang mengira kamu Pacarnya" ucap Bu Dena dengan tersenyum menatap Kasih.

"Ooo" jawab Kasih dengan malu - nalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya sudah Kasih, saya tunjukkan sekarang semuama tugas mu" ucap Bu Dena dengan berjalan santai, dan kasih pun mengikuti Bu Dena.

Sesampai di lantai 4 Kasih dan Bu Dena pun keluar dari lift, Bu Dena menunjukkan seluruh ruangan yang berada di Lantai 4.

"Kasih, ini kitchen set khusus untuk kamu membuatkan coffee, cokelat panas, teh dan yang lainnya. Khusus untuk Ruan Richard, di sini cangkirnya, mangkuk, piring dan yang lainnya khusus untuk Tuan Richard" ucap Bu Dena menunjukan semua yang ada di dalam lemari itu.

"Baik Bu" jawab Kasih dengan mendengar semua ucapan Bu Dena.

"Oh ya, saya akan mengajarkan kamu cara membuatkan Coffee. Perhatikan baik - baik, 1 sendok kecil coffee \+ 2 sendok kecil gula. Jadi satu cangkir ini gulanya 2 sendok, Tuan Richard tidak suka terlalu manis. Kalau kamu ingin membuatkan Cokelat panas, cokelatnya ada di sini tidak usaj di tambah gula, di sini juga ada Teh nya gulanya sama 2 sendok kecil. Kalau Tuan makan di kantor, selalu minta dipanaskan dulu. Kamu bisa memanaskan makananya menggunakan Microwave ini, tinggal pencet tombol ini aja nanti mati sendiri" ucap Bu Dena menunjukkan satu oer satu pada Kasih.

"Baik Bu" jawab Kasih dengan menundukkan kepalanya.

"Sekarang kita ke ruangan CEO, ayo ikut saya" ucap Dena dengan melangkahkan kakinya menuju ruang CEO.

"Ini Ruangan CEO, akan ada cleaning service yang membersihkan setiap harinya. Tugas kamu hanya membuatkan minuman, jadi setiap hari kamu harus standby di ruang kitchen tadi. Biasanya Tuan akan memanggil mu menggunakan telvon kantor, dan disana ada kamar khusus untuk Tuan kalau sedang kelelahan biasanya istirahat di kamar itu. Oh ya Kasih, kamu harus dabar menghadapi Tuan. Karna memang Tuan itu angkuh dan dingin, tapi sebenarnya dia baik. Kalau yang mengerti sifatnya pasti akan tahan, ya seperti aku ini sudah 4 tahun bekerja di sini" ucap Bu Dena menjelaskan pada Kasih.

"Baik Bu" ucap Kasih dengan menunduk.

"Kalau ada pertanyaan, kamu bisa menghubungi saya. Oh ya satu lagi, jangan datang terlambat. Usahakan kamu datang pukul 8 pagi, biasanya Tuan datang pukul 8:30. Dan pulang setelah Tuan pulang, apa sudah kamu mengerti Kasih ?" ucap Dena dengan menatap Kasih.

"Saya mengerti Bu" jawab Kasih dengan gugup.

"Ya sudah kalau begitu kamu standby di ruang kitchen, buatkan Coffee saat Tuan baru datang. Saya tinggal ya, selemat bekerja Kasih" ucap Dena dengan menebuk bahu kasih.

"Iya, Baik Bu" jawab Kasih dengan gugup.

Melihat Bu dena berlalu pergi, Kasih pun semakin merasa gugup karna sekarnag sudah pukul 8:20 dan itu artinya sebentar lagi Tuan CEO akan tiba.

"Kasih kendalikan diri mu, kamu jarus tenang Kasih. Jangan panik, jangan panik. Kasih kamu pasti bisa" ucap Kaisj dengan menghela nafas dan berlalu menuju ruang kitchen nya.

Kasih menunggu Sang CEO di ruang Kitchen dengan terus melihat ke arah monitor CCTV yang berada di ruang Kitchen. Tak lama Kasih pun melihat Sang CEO datang turun dari mobil.

"Itu Tuan Richard, aku harus segera membuatkan Coffee" ucap Kasih dengan segera mengambil cangkir khusus Sang CEO.

Selesai membuatkan Coffee, Kasih pun segera mengantarkan Coffeenya.

"Tampan sekali" bathin Kasih saat melihat Sang CEO keluar dari lift.

"Selamat pagi Tuan" ucap Kasih dengan membawa nampan dan menundukkan kepalanya.

Richard yang melihat dan mendengar Kasih sama sekali tidak menghiraukan nya, Richard segera melangkah kan kakinya menuju ruangannya. Kasih yang membawa secangkir Kopi mengikuti Richard dari belakang, hingga sampai di ruang Sang CEO. Kasih pun mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam ruang Sang CEO.

"Permisi Tuan" ucap Kasih dengan meletakkan Coffee di meja Sang CEO.

Richard sama sekali tidak menjawab sapa dari Kasih, namun saat melihat Kasih membawa secangkir Coffee untuknya Richard pun segera menyeruput kopi buatan Kasih.

"Slurppp" terdengar beberapa kali Richard menyeruput Kopi.

"Saya permisi Tuan" ucap Kasih dengan segera membalik badan dan berlalu keluar dari ruang Sang CEO.

"Huftttt dasar sombong, mentang - mentang orang kaya di sapa diem aja. Sabar, sabar" bathin Kasih dengan berlalu menuju ruang kitchennya.

"Tapi kata Bu Dena, kalau Tuan suka kopi buatan ku pasti Tuan akan segera menyeruput kopinya sedikit demi sedikit sampai habis. Tapi kalau tidak suka, kopi itu akan langsung di singkirkan dari mejanya. Tadi kopi buatan ku di seruput pelan - pelan, berarti Tuan Es Balok itu suka kopi buatan ku" bathin Kasih dengan tersenyum sendirian.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Tuan Es Balok

Siang hari Di Gedung Sanders..

"tok,tok,tok" Kasih mengetuk pintu dan langsung membuka pintu

"Permisi tuan, saya membawakan makan siang untuk Tuan" ucap Kasih dengan meletakkan nampannya di meja.

Seperti biasa, Richard yang mendengar ucapan Kasih pun sama sekali tidak menghiraukan keberadaannya..

"Saya permisi Tuan" ucap Kasih dengan berlalu keluar dari ruangan Sang CEO.

"Aku sudah kerja disini 2 minggu, spai sekarang Tuan Es Balok itu belum juga bersuara. Diem aja, sebenarnya dia ada masalah apa sih di hidupnya kenapa bisa se kaku itu jadi orang ?" ucap lirih Kasih dengan berjalan menuju ruang kitchen nya.

Saat Kasih hendak masuk ke dalam ruang kitchennya, Kasih melihat ada perempuan cantik berdandan begitu modis keluar dari Lift dan melangkah kan kakinya menuju ruangan CEO.

"Cantik sekali, siapa perempuan itu? apa perempuan cantik itu kekasih tuan es balok? ah masa sih. Kok ada orang yang mau pacaran sama es balok ?" gerutu Kasih dengan mengingat wajah perempuan yang baru saja dia lihat.

"Aku jadi penasaran siapa perempuan cantik itu, tapi bagaimana caranya? nanti aku kan ambil piring kotor di ruang CEO sekalian aja aku lihat. Mungkin tuan es balok itu sekarang sedang bemesraan dengan pacarnya hihihihi" gumam Kasih dengan cekikikan sendiri.

Hampir 20 menit menunggu waktu habis makan siang, Kasih pun segera kembali ke ruang Sang CEO untuk mengambil piring kotornya.

Sampai di depan pintu ruang Sang CEO, kasih pun terdiam saat mendengar dan melihst dari sela pintu yang tidak di tutup rapat.

"Richard maafkan aku, aku tau kamu masih mencintai ku. Kita balikan ya, aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi. Kau masih ingat kan Richard dengan ini ?" ucap Amora yang mencoba ingin mencium bibir Richard namun Richard segera berdiri bangkit dari duduknya.

"Richardddd" teriak Amora kesal karna Richard lagi - lagi menolaknya.

"Richard, kau akan menyesal" ucap Amora dengan segera mengambil tasnya dan berlalu keluar.

Kasih yang berada di balik pintu pun segera bersembunyi saat melihat Amora akan keluar dari ruang Sang CEO.

"Jadi perempuan cantik itu mantan pacarnya Tuan Es Balok, sepertinya Tuan benar - benar kesal dengan perempuan itu" bathin Kasih dengan segera mengetuk pintu ruang Sang CEO.

"tok,tok,tok" Kasih mengetuk pintu dan langsung membukanya.

"Permisi tuan" ucap Kasih dengan berjalan perlahan mengambil nampannya.

"Buatkan kopi" ucap Richard yang fojus dengan laptopnya.

"Ba, baik Tuan" jawab Kasih dengan segera membawa nampannya dan berlalu keluar.

"Irit banget ngomongnya, cuma dua kata Buatkan Kopi" ucap lirih Kasih dengan mengikuti gaya bicara sang CEO.

Kasih pun sampai di ruang kitchen nya dan segera membuatkan secangkir kopi untuk Sang CEO.

"Sepertinya tuan es balok cocok dengan kopi buatan ku, mungkin dengan secangkir kopi ini aku bisa Menaklukan Hati Tuan Es Balok. Dengan begitu dia akan bersikap baik pada ku, gak jutek lagi hehehe" gerutu Kasih dengan terkekeh sendiri dan segera membawa secangkir kopi untuk Sang CEO

"Tok,tok,tok, ceklekkk" Kasih mengetuk dan membuka pintu ruang Sang CEO.

"Permisi Tuan, ini kopi nya" ucap Kasih dengan meletakkan kopi di meja kerja Richard.

"Kau sudah tau kan tugas mu apa saja ?" ucap Richard dengan menyeruput Kopinya.

"Iya Tuan, saya sudah mengerti semua tugas saya" jawab Kasih dengan menunduk.

"Kalau begitu sekarang juga, kau pergi ke butik dan ambil gaun yang sudah ku pesan. Ini alamatnya, kau pergi sekarang juga" ucap Richard dengan memberikan kartu nama Butik langganannya.

"Baik Tuan" jawab Kasih dengan menundukkan kepalanya.

"Kau naik taksi saja, ini uangnya" ucap Richard dengan memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu untuk Kasih.

"Iya Tuan" jawab Kasih dengan segera berlalu.

Kasih segera kembali ke ruang kitchennya untuk mengambil tas dan ponselnya, Kasih pun segera turun ke lobby dan meminta satpam untuk mencarikan Taksi.

"JL. Anggrek Nomer 3, kalau dari maps sih tidak jauh dari Gedung Sanders.

Tapi kenapa Tuan Richard memberi ku uang sebanyak ini ?" gumam Kasih yang sudah menghitung uang pemberian dari Richard.

"Hmmm orang kaya, sultan. Uang segini tidak ada apa - apanya, Lumayan sisanya bisa ku pakai naik ojek online setiap hari. Yahhh cukuplah bertahan sampai aku gajian nanti, setelah gajian nanti aku harus mencari kost an. Tidak enak juga terus menerus numpang di kost an Tari" gumam Kasih yang sedang menunggu Taksi datang.

Setelah menunggu beberapa menit, taksi pun datang. Kasih segera masuk ke dalam taksi dan meminta supir taksi mengantarnya ke Butik di JL. Anggrek nomer 3.

Di tempat lain, Richard terus menerus memikirkan ucapan Ibunya yang berencana ingin menjodohkan Richard dengan Clenta, anak dari sahabatnya.

"Aku tidak mau menikah dengan Clenta, aku tidak mencintai nya. Tapi bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari perjodohan ini ?" gumam Richard dengan menyeruput kopi buatan Kasih.

"Kopi ini nikmat sekali, rasanya benar - benar pas. Kasih Mayang, nama yang unik" gumam Richard dengan terus menyeruout kopinya.

📞"Suruh Dena keruangan saya sekarang" ucap Richard menelvon sekertarisnya.

📞"Baik Tuan" jawab Ardi sekertaris Richard.

☎️

"Tok,tok,tok. Ceklekk" Dena mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan Sang CEO.

"Selamat siang tuan" sapa Dena dengan menunduk.

"Dena, kau yang membawa Kasih bekerja di sini menjadi asisten pribadi ku" ucap Richard dengan memegang cangkir kopinya.

"Iya Tuan, saya yang membawa Kasih bekerja di sini dan menjadi asten pribadi tuan. Maaf tuan, sebelumnya saya sudah mencari kriteria asisten pribadi untuk Tuan. Akan tetapi hanya Kasih yang bersedia menjadi Asisten Tuan" jawab Dena dengan menundukkan kepalanya.

"Aku menyuruh mu datang kesini untuk membicarkan hal lain, Dena aku minta kau membujuk Kasih untuk menjadi Asisten Pribadi ku bukan hanya saat di kantor,di kehidupan pribadi ku juga. Aku akan menaikkan gajinya 3 kali lipat kalau dia mau, dan aku akan memberi mu bonus 10 kali lipat dari gaji mu kalau kau berhasil membujuk Kasih" ucap Richard dengan mata fokus melihat ke arah laptopnya.

"Baik Tuan, saya akan segera membicarakan ini dengan Kasih" jawah Dena dengan menunduk.

"Satu lagi Dena, kalau kasih mau berarti dia harus tinggal di apertemen ku" ucap Richard yang srdang fokus pada laptopnya.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi. Saya akan segera membicarakan ini dengan Kasih" ucap Dena dengan mata sedikit melirik ke arah Richard.

"Kau tunggu saja di ruang kitchen, Kasih sedang berada di luar" ucap Richard.

"Baik Tuan, saya permisi Tuan" jawab Dena dengan segera berlalu keluar dari ruangan Sang CEO.

"Sepertinya tuan sudah merasa cocok dengan Kasih, syukurlah setidaknya aku tidak akan pusing mencari Asisten Pribadi lagi. Tapi bagaimana caranya aku membujuk Kasih ?" bathin Dena yang menunggu Kasih di ruang kitchen dengan menggigit jarinya.

Setelah hampir satu jam menunggu Kasih, akhirnya Kasih pun sampai di Geudng Sanders dan langsung memberikan Gaun yang di ambilnya dari butik untuk Richard.

"Sebenarnya untuk apa Tuan membeli Gaun, apa itu untuk pacarnya ?" bathin Kasih dengan berjalan menuju ruang kitchennya.

"Ceklekkk" Suara kasih membuka pintu.

"Bu Dena" ucap Kaish terkejut melihat Bu Dena berada di ruang kitchennya.

"Kasih, kau dari mana sih lama sekali. Ibu menunggu mu dari tadi tau, hampir aja kulit ku jamuran" ucap Dena dengan melihat ke arah Kasih.

"Maaf Bu, tadi saya dari butik. Tuan Richard menyuruh ku mengambil gaun pesanannya" jawab Kasih.

"Ya sudah tidak papa kalu itu tentang Tuan Richard. Kasih sebenarnya Ibu datang kesini ingin bicara dengan mu, ini penting" ucap Dena dengan ekspresi sedih.

"Ibu, kenapa jadi sedih ?" tanya Kasih dengan segera duduk di sebelah Dena.

"Kasih tadi Tuan Richard memanggil ku, dia ingin kamu menjadi Asisten Pribadinya bukan hanya saat di kantor saja. Di luar kantor pun juga, dan Tuan juga meminta mu untuk tinggal di Apertemennya. Tuan akan memberikan mu gaji 3 kali lipat dan kalau kau menolak. Ibu akan di pecat kasih, kau tau Ibu setiap bulan harus kirim uang ke kampung untuk keluarga Ibu. Kalau Ibu tidak bekerja bagaimana Ibu bisa kirim uang untuk mereka Kasih ?" ucap Dena dengan berpura - pura sedih.

"HAaaa masa aku tinggal di apertemennya?, Tapi aku takut Bu.

Aku masih ori 100% ada segelnya, masa tinggal di apertemen tuan sih Bu ?" jawab Kasih dengan tatapan bingung.

"Kasih, sebenarnya Tuan itu baik. Tuan tidak akan berani macam - macam dengan mu, kalau pun iya kau bisa lapor polisi Kasih" ucap Dena dengan terus berpura - pura bersedih.

"Tapi Bu, aku takut" ucap Kasih dengan ikut bersedih.

"Kasih, Tuan akan memberi mu gaji 3 kali lipat. Kau bisa menghidupi Ibu dan Adik mu di kampung, lagi pula Tuan itu tampan dan kaya raya. Selama ini belum ada Asisten yang cocok dengan Tuan Richard, hanya kamu Kasih. Siap tau kalian berjodoh, Tuan Richard kaya, tampan dan macho masa kamu tolak ?" ucap Dena terus membujuk Kasih.

"HAaa berjodoh? Ibu bicara apa sih" ucap Kasih dengan menggaruk rambutnya.

"Kau lihat kan Tuan Richard itu Tampan, Kaya, Macho. Setau ku Tuan sedang ada masalah keluarga, karna Tuan tidak mau di jodohkan dengan perempuan pilihan Ibunya. Makanya Tuan memilih tinggal di Apertemen, masa kamu tidak mau Sih. Ini kesempatan bagus lho" ucap Dena terus membujuk Kasih.

"Ya sudah bu, aku fikir - fikir dulu ya" ucap Kasih dengan menghela nafas.

"Nah gitu dong Kasih, secepatnya kabari Ibu ya" ucap Dena denga tersenyum puas.

"Iya Bu" jawab Kasih dengan memaksa senyumnya.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Terimakasih haluers, jangan lupa Like, Vote dan Follow miss halu ya 👍🏻

Baca juga karya ku, Menikahi Janda Kaya dan Budak Cinta Nadea. Maaf masih sering typo 🙏

Jangan mimpi bisa mendapatkan Cinta Ku

Kasih sudah memutuskan menerima tawaran dari Bu Dena untuk menjadi Asisten Pribadi Sang CEO saat berada di kantor dan di rumah. Gaji yang di tawarkan cukup fantastis itulah yang membuat Kasih menerima tawarannya.

Saptu di kost an Tari...

"Kalau aku bisa bekerja 1 tahun itu artinya aku akan mendapatkan gaji 1,2 Miliar. Kalau dalam 1 bulan gaji ku 100 juta, aku bisa kirim uang untuk Ibu 15 juta perbulannya. Dengan begitu Ibu tidak perlu berjualan nasi rames lagi,

15 juta pasti cukup untuk Ibu dan Ade sekolah. Sisanya bisa ku tabung" ucap Kasih yang sedang melipat pakaiannya dan memasukan ke dalam koper.

"Kasih, ini masih pagi apa kau mau berangkat sekarang ?" tanya Tari yang baru bangun.

"Iya Tar, aku sudah janji jam 8 pagi sampai" jawab Kasih dengan menutup kopernya.

"Ya sudah kalau begitu, kamu hati - hati ya. Sering - sering main ke sini Kasih" ucap Tari dengan menguap.

"Iya Tari, makasih ya selama ini kamu sudah banyak membantu ku. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu Tar" jawab Kasih dengan tersenyum.

"Dulu waktu kuliah di bandung kau juga sering membantu ku, gantian lah" ucap Tari dengan menarik selimutnya.

"Ya sudah Tar, aku berangkat dulu. Kalau kamu mau tidur lagi, jangan lupa kamu kunci ya pintunya" ucap Kasih dengan bangkit dari duduknya.

"Yo wes, bye Kasih" ucap Tari dengan medok logat jawanya.

Tari adalah sahabat Kasih saat masih duduk di bangku kuliah, Tari sendiri berasal dari Solo, Jawa Tengah yang kuliah di kota Bandung.

Sedangkan Kasih asli dari kota Bandung, Ayah Kasih sudah meninggal saat Kasih duduk di bangku SMA. Hal itulah yang membuat kasih bertekad ingin menjadi orang sukses untuk membahagiakan Ibu dan juga Adiknya.

Kasih kuliah mendapatkan beasiswa dan menjadi lulusan terbaik, namun karena mencari pekerjaan di kota bandung susah dan sudah hampir 2 bulan melamar tak kunjung dapat. Akhirnya Kasih pun menerima tawaran pekerjaan dari Tari.

Sampai di Apertemen Sang CEO..

"Kasih, ini kamar mu. Aku ngantuk semalan tidak bisa tidur, jadi kalau kau mau istirahat silahkan istirahat di kamar mu. Kalau kau makan, kau cari saja makanan di kulkas yang bisa kau makan" ucap Richard dengan segera berlalu masuk ke dalam kamarnya.

"Tau begini aku tidak akan pagi - pagi datang kesini, aku juga semalaman tidak bisa tidur karna terus memikirkan akan tinggal 1 atap dengan Es Balok. Aku bereskan saja pakaian ku, setelah itu aku tidur. Nyaman sekali ranjang ini, empuk" ucap Kasih dengan

langsung loncat ke tempat tidur.

"Begini ya rasanya tinggal di apertemen menengah atas, Apertemen ada kolam renang dan lift pribadinya. Semoga saja dengan begini sikap Tuan semakin baik pada ku, jadi aku akan betah bekerja dengan Tuan Es Balok itu heheheh" gumam Kasih dengan terkekeh sendiri.

"Aku jadi kepikiran ucapan Bu Dena, apa mungkin sikap Tuan angkuh dan dingin seperti ini karna keluarganya juga? apalagi waktu itu ada perempuan cantik datang menemui Tuan, tapi Tuan acuh sama sekali tidak menghiruakan perempuan itu. Padahal cantik, seksi dan modis. Bagaimana aku yang terlalu biasa seperti ini, astagfirullah kenapa aku jadi menghina diri ku sendiri sih ?" gumam Kasih yang sedang merapikan pakaiannya ke dalam lemari.

Setelah selesai membereskan pakaiannya, Kasih segera mengganti baju yang ia pakai dengan memakai kaos dan celana pendek santai.

"Etssss sebelum tidur, kunci pintu dulu. Aku takut tiba - tiba Tuan Es Balok itu menghampiri ku" gumam Kasih dengan segara mengunci pintunya.

"Hmmm nyaman sekali rasanya tidur di sini, kalau begini caranya aku akan betah lama - kama tinggal di sini" gumam Kasih dengan merebahkan badannya dan membuka ponselnya.

"Tari ?" ucap Kasih sahat meluhat chat sari Tari.

💬"Kasih pasti kau akan betah tinggal di Apertemen, selain tempatnya mewah di sana kau tinggal berdua dengan CEO tampan itu" Tari mengirim chat untuk Kasih.

💬"Iya Tar di sini apertemen nya sangat mewah, kamar ku juga mewah seperti hotel binta lima" balas Kasih.

💬"Kalau aku jadi kau, aku tidak akan menyia - nyiakan kesempatan untuk mendekati Tuan Richard. Kasih, kau kan cantik ayolah kau harus berani jangan polos - polos ini Jakarta" balas Tari.

💬"Tariiii, kau ngomong apa sih. Aku tidak mau mendekati laki - laki hanya karna harta, lagi pula siapa juga yang mau sama Es Balok itu" balas Kasih.

💬"Kau jangan begitu, siapa tau kau lama - lama jadi Cinta beneran" balas Tari.

💬"Tidak akan, mas iya sih aku jatuh cinta sama Es Balok wkwkwkwk" balas Kasih.

💬"Kita lihat nanti, pasti kau akan jatuh cinta juga hahahaha" balas Tari.

"Masa iya aku pacaran sama Es Balok, dingin lah" ucap lirih Kasih hanya membaca chat terakhir Tari tanpa membalasnya.

Kasih yang sedang memainkan ponselnya pun lama - lama tertidur pulas, sampai siang hari Tari terbangun dan merasa perutnya sangat lapar karna sejak pagi belum makan.

"Ada makanan apa ya di kulkas, aku lapar" ucap Kasih dengan membuka kulkasnya.

"Es balok kenapa belum bangun sudah siang begini, aduhh kenapa aku jadi mikirin dia sih ?" ucap Kasih dengan mengambil Cake yang ada di kulkas.

Kasih duduk santai di depan TV dengan memakan Cake dan secangkir kopi. Hingga pukul 2 siang, Richard lun terbangun dan tekejut melihat Kasih hanya memakasi celana pendek dan kaos santai.

"Kasih, kopi" ucap Richard dengan berlalu masuk ke dalam kamarnya.

"Kasih, kopi? Es balok selain dingin dia juga pelit suara" ucap Kasih segera bangkit dari duduknya menuju dapur untuk membuatkan kopi Richard.

"Ini kopinya aku bawa ke kamar, apa aku taruk di meja makan aja ya? Tapi kalau aku taruk di sini nanti Es Balok nungguin lagi, aku ketuk ajalah pintu kamarnya" ucap lirih Kasih berjalan menuju kamar Richard yang hanya berjarak beberapa langkah dari dapur.

"Tok,tok,tok" Kasih mengetuk pintu kamar Richard.

"Ceklekkkk" Richard membuka pintu dan hanya memakai handuk yang di lingkarkan di pinggangnya.

"Upsss" ucap lirih Kaish dengan menutup matanya.

"Tuan ini kopinya" ucap Kasih yang masih menutup matanya.

"Taruk di meja makan" jawab Richard dengan nada dingin dan langsung menutup pintunya.

"Dasar es balok, mentang - mentang orang kaya. Berani membayar ku dengan gaji mahal, sombong bangettt. Benar kata Tari, aku harus bisa membuat Es Balok itu meleleh. Tapi bagaimana caranya ya ?" bathin Kasih dengan berjalan menuju meja makan, dan meletakkan kopi untuk Richard di meja makan.

"Biar bisa mikir gimana caranya melelehkan Es Balok itu, bikin kopi ah. Siapa tau dengan minum kopi,otak jadi fresh ide cemerlang pun muncul hehehe" ucap Kasih dengan tertawa sendiri.

"Apa kau gila ?" ucap Richard yang tiba - tiba berdiri di belakang Kasih.

"Astagaaa, plakkkk" ucap Kasih terkejut dan memukul bahu Richard.

"Aduh maaf Tuan, aku tidak sengaja. Tadi aku kaget karna Tuan tiba - tiba ada di belakang ku, maaf Tuan" ucap Kasih dengan menundukkan kepalanya.

"Hemmm" jawab Richard hanya berdehem dan langsung duduk di meja makan.

"Kaku sekali orang ini, dasar Es Balok. Menyebalkan" ucap lirih Kasih yang terdengar di telinga Richard.

"Apa kau bilang ?" ucap Richard dengan santai menyeruput kopinya.

"Hem, apa Tuan. Aku tidak bilang apa - apa ?" jawab Kasih dengan menunduk takut.

"Katakan sekali lagi, tadi kau bilang aku apa. Ayo katakan dengan lantang ?" ucap Richard menatap tajam Kasih.

"Tadi aku bilang, Tuan Kaku dasar es balok menyebalkan" ucap Kasih dengan menunduk.

"Mati aku, apa aku akan di pecat ?" bathin Kasih dengan menunduk.

"Aku memang Kaku, Aku memang Dingin seperti Es Balok. Bahkan aku juga sangat Menyebalkan, makanya aku bawa kau ke sini supaya aku tau sampai mana kau bertahan menghadapi ku setiap harinya. Kau paham sekarang ?" ucap Richard dengan santai.

"Kalau Tuan tidak suka dengan ku, kenapa Tuan tidak memecat ku saja ?" jawab Kasih dengan melihat ke arah Richard.

"Berani kau sekarang, heiii memecat mu itu terlalu instan, aku tidak suka itu" jawab Richard dengan menyeruput Kopinya.

"Aku juga tidak takut dengan Tuan meskipun Tuan bos ku. Aku tidak mau harga diri ku di injak - injak oleh Tuan. Tuan yang akan menyesal karna sudah meremehkan ku, akan ku buktikan" ucap Kasih dengab menatap Richard.

"Kau ini hanya asisten pribadi ku, kau bisa apa selain membuat kopi. Atau kau sama dengan perempuan lain di luar sana, mencoba mendekati ku supaya aku jatuh cinta dan menuruti semua kemauan mu dengan kemewahan yang ku punya. Heiii kau gadis desa jangan mimpi bisa mendapatkan Cinta ku" ucap Richard dengan melihat ke arah Kasih.

"Siapa juga yang mau pacaran sama Es Balok, cuihhhh" ucap Kasih dengan berlalu masuk ke dalam kamarnya.

"Sebenarnya apa maunya Es balok itu, dia menyuruh ku untuk tinggal di sini. Apa hanya untuk menghina ku saja ?" ucap lirih kasih dengan mengunci pintu kamarnya.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan sekarang ?" bathin Kasih dengan menggit jarinya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Terimakasih haluers, jangan lupa Like, Vote dan Follow miss halu ya 👍🏻

Baca juga karya ku, Menikahi Janda Kaya dan Budak Cinta Nadea. Maaf masih sering typo 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!