NovelToon NovelToon

Legenda Petarung (2)

Pengenalan Dasar

Tingkatan kultivasi

- Petarung Pemula

- Petarung Mahir

- Petarung Master

- Petarung Grand Master

- Petarung Raja

- Petarung Kaisar

- Petarung Senior

- Petarung Suci

- Petarung Surgawi

Di setiap tingkatan kultivasi terdiri dari 9 bintang, bintang 1 - 9.

Tingkatan alkemis

- Alkemis tingkat pertama (alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 2)

- Alkemis tingkat ke-dua (alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 4)

- Alkemis tingkat ke-tiga (alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 6)

- Alkemis tingkat ke-empat (alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 8)

- Alkemis tingkat ke-lima atau biasa disebut alkemis master (alkemis yang mampu untuk membuat pil tingkat 1 sampai 10)

Tingkatan senjata

- senjata rank warior

- senjata rank master

- senjata rank epic

- senjata rank Legend

- senjata rank mitick

Tingkatan beast

- beast tingkat pertama (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung pemula)

- beast tingkat kedua (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung mahir)

- beast tingkat ke tiga (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung master)

- beast tingkat ke empat (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung grand master)

- beast tingkat ke lima (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung raja)

- beast tingkat ke enam (beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung kaisar)

- Beast tingkat ke tujuh (Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung senior)

- Beast tingkat ke delapan (Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung Suci)

- Beast tingkat ke sembilan (Beast yang memiliki tingkat kultivasi kurang lebih setingkat petarung surgawi)

Chapter... 1 : Menginjakkan Kaki Di Negeri Seberang

Seorang pemuda tengah memandang hamparan air yang membentang membentuk lautan. Di tangannya terdapat sebuah peta, yang dari waktu ke waktu selalu dia periksa.

Di sampingnya seekor serigala berdiri gagah dengan dada agak membusung. Keduanya terlihat tengah menantikan sesuatu.

Tak lama, sebuah kapal mendekat. Di bagian depan terlihat seorang pria dengan topi jerami yang melambai ke arahnya.

"Yo... Tuan muda, kau kah itu?"

Pemuda itu mengangkat tangan, dan pria bertopi jerami menepikan kapalnya yang tidak terlalu besar.

Tanpa menunggu diperintah, pemuda itu melompat ke atas kapal. Tak ketinggalan si serigala juga ikut melompat naik.

"Ini adalah bayaran awal. Saat menemukan apa yang aku cari, langsung aku berikan sisanya." Pemuda itu melempar beberapa kantong yang ukurannya tidak lebih kecil dari kepala manusia dewasa.

Pria bertopi jerami langsung menyimpan kantong berisikan koin emas tersebut, dia lantas melajukan kapal dengan sebuah gulungan sebagai pedoman.

Tentu saja gulungan itu dia dapatkan dari sang penyewa, karena gulungan tersebut menunjukkan lokasi tujuan mereka.

Sambil memegang kendali kapal, pria bertopi jerami menelisik peta di tangannya. Dia sedikit tidak mengerti, sebenarnya apa yang di cari sampai ingin menyusuri lautan yang luas ini.

"Tuan muda, jika kau lelah, terdapat sebuah ruangan di bagian belakang."

Pemuda itu mengangguk, perlahan mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimaksud.

"Paman, kau bisa memanggilku Zhou Fan. Jangan memanggilku tuan muda." Pemuda itu berhenti, dia berkata tanpa membalikkan tubuhnya.

"Baik Tuan Muda Zhou." Pria bertopi jerami mengeluarkan jempolnya.

Zhou Fan mendengus pelan. Sudah dia bilang jangan memanggil dengan 'tuan muda', tapi tetap saja mengaitkan sebutan itu kepadanya.

Zhou Fan pun meninggalkan pria bertopi jerami sendiri, sedang dia menuju ruangan yang berada di bagian belakang kapal.

"Zhou Jim telah memasuki tingkat ke enam, setidaknya dia sudah dapat disandingkan dengan petarung tingkat kaisar." Zhou Fan melirik serigala di sampingnya.

Huft...

Zhou Fan menghela nafas rendah, dia mengingat tujuannya. Dia meninggalkan keluarga serta istrinya dan juga putri yang baru saja lahir demi mendapatkan kristal beast tingkat ke delapan.

Saat melahirkan Zhou Xia-putrinya, sang istri-Qing Yuwei harus mempertaruhkan nyawa. Zhou Xia memiliki kondisi tubuh matahari, di mana saat dia berada dalam kandungan akan terus mengeluarkan aura panas.

Di saat mendekati kelahiran, Zhou Xia semakin gencar meneror sang ibu dengan panas yang sangat luar biasa, hingga menyebabkan Qing Yuwei kesakitan.

Tabib yang mengurus saat itu bahkan telah berniat untuk pasrah, tapi Zhou Fan memaksakan diri untuk menyalurkan tenaga dalam dari tubuhnya untuk membantu proses persalinan.

Kerena tekad dan juga kerja keras, sebuah keajaiban terjadi. Nyawa mereka berdua selamat, meski Qing Yuwei harus tertidur untuk waktu yang lama.

Sedang Zhou Xia, tidak akan bisa berkultivasi karena meridian di seluruh tubuhnya berubah, tidak sama seperti kebanyakan orang.

Demi menyelamatkan sang istri, Zhou Fan harus menginvasi daratan Tian Hu. Karena di daratan Tian Lei-tempat tinggalnya sebelumnya, tidak memungkinkan untuk bertemu dengan beast tingkat ke delapan.

Apalagi jika mengingat yang dia cari adalah beast dengan kekuatan dasar es. Itu jelas lebih sulit. Namun untuk menyelamatkan istrinya dia rela melakukan segala cara, bahkan melintasi samudera seperti yang dia lakukan sekarang.

Selain itu juga ada penyesalan yang amat sangat dia rasakan. Istri pertama-Wei Guanlin masih dalam keadaan mengandung, tapi dia harus pergi meninggalkannya.

Jika dia bisa memilih, dia akan memilih hidup sederhana dengan orang terkasihnya. Namun keadaan memaksanya terus berpetualang.

...

Malam datang tanpa diundang, awan tipis mencoba menghalau bulan, tapi tak bisa menutup sinarnya yang terang benderang.

Ribuan bintang bertaburan, memperindah suasana malam di tengah lautan.

Zhou Fan mendekati pria bertopi jerami, sejak berangkat pria itu tidak beristirahat. Entah apa yang membuatnya dapat bertahan, yang jelas berdiri sambil memegang roda kendali itu sangat membosankan.

"Paman, apakah kau lelah? Aku bisa menggantikanmu jika perlu." Zhou Fan menawarkan bantuan, dia juga bukan orang berhati baja, membiarkan pria paruh baya terus bekerja.

Namun pria bertopi jerami tidak menghiraukan ucapan Zhou Fan. Dia terus berfokus terhadap roda kendali di hadapannya.

"Semua orang mengenalku sebagai siluman air, itu tidak disematkan begitu saja." Pria bertopi jerami melirik Zhou Fan sambil tertawa. "Aku bisa menahkodai kapal satu minggu tanpa beristirahat, bahkan jika aku memaksakan, aku bisa satu bulan tanpa kurang satu hari pun."

Zhou Fan menggeleng. "Baiklah paman. Jika kau membutuhkan pengganti, panggil saja aku."

"Tuan Muda Zhou tak perlu khawatir, pria tua ini dapat melakukannya." Pria bertopi jerami berkata sambil tertawa.

Zhou Fan kembali ke ruangan, dia mengeluarkan gulungan kertas yang diberikan Tetua Louxi.

"Karena guru juga berada di sana, aku akan mencarinya. Dengan petunjuk ini aku tak percaya jika tidak bisa menemukannya." Zhou Fan merebahkan tubuhnya.

Hari demi hari berlalu begitu saja. Tak terasa mereka sudah melakukan setengah perjalanan. Beruntung ada peta di tangan, jika tidak mungkin Pak Tua Long akan berpikir jika dia telah tersesat.

Perjalanan memang sangat melelahkan, Pak Tua Long-nahkoda kapal pun mengaku ini adalah kali pertama melakukan perjalanan sampai pada titik di mana dia berada sekarang.

"Paman, sebaiknya kau istirahat. Jika kau terlalu lelah, juga tidak akan baik bagi perjalanan kita." Pak Tua Long menghembuskan nafas pasrah, dia merasa yang dikatakan Zhou Fan benar.

Zhou Fan mengambil alih kemudi, sedang Pak Tua Long duduk di samping pemuda itu. Dia tidak mau meninggalkan terlalu jauh tempat kemudi, sedikit meragukan kemampuan Zhou Fan.

Sudah dua minggu perjalanan, sekarang mereka dapat melihat bahwa memang ada sebuah daratan lain selain daratan Tian Lei.

"Setidaknya ini dua kali lebih luas dari pada daratan Tian Lei. Dari sini tidak terlihat ujungnya, seolah itu membelah laut."

Pak Tua Long menyisir dari kanan ke kiri, mencari ujung daratan di depannya, tapi dia tidak bisa melihat terdapat ujung, menandakan bahkan daratan ini sangat luas.

....

"Benar benar berbeda, bahkan setiap udara yang masuk terasa beberapa kali lebih ringan dari pada di Kota Batu Hitam." Zhou Fan telah berada di daratan Tian Hu, dia mendarat di sebuah kota bernama 'Bei Xian'.

Pak Tua Long telah berlayar kembali, dia tidak ikut mengunjungi daratan asing ini bersama Zhou Fan.

Sebelum dia pergi Zhou Fan mewanti agar tidak menyebarkan kepada siapapun, karena akan menyebabkan sebuah kekacauan jika informasi tentang daratan Tian Lei tersebar di daratan Tian Hu.

Bukan tidak mungkin mereka akan datang ke daratan Tian Lei, selain itu basis kultivasi mereka lebih tinggi dibandingkan orang daratan Tian Lei, tentu daratan Tian Lei akan hancur bahkan tanpa bisa melawan.

"Berhenti!"

Zhou Fan yang berjalan menyusuri wilayah pantai dikejutkan dengan kedatangan dua pria paruh baya berpakaian ala orang suku pedalaman.

Mereka tidak mengenakan pakaian berbahan dasar sutra ataupun sejenisnya, mereka menggunakan pelepah pohon sebagai pakaian, serta beberapa bulu merak di atas kepala.

Zhou Fan menelisik kekuatan dua orang di hadapannya.

Hem...

"Kultivasi mereka tidak lemah, mereka berada di tingkat petarung kaisar. Setidaknya berada pada bintang ke tiga."

Chapter... 2 : Mengenal Daratan Baru

"Siapa kau, tidak semua orang bisa berkeliaran di wilayah kami-Suku Mantis."

Zhou Fan sedikit membungkuk. "Maaf senior, junior baru saja turun dari kapal, jika tidak melintasi pesisir ini, tidak tahu lagi harus lewat mana."

"Tetap tidak boleh, kembali ke tempat asal mu!"

Zhou Fan memicingkan mata, bagaimana bisa dia di suruh kembali. Perjalanan berhari-hari tanpa berhenti sudah dia lakukan untuk datang kemari, kembali? Bahkan tidak terpikir dalam kepalanya.

Setidaknya sebelum mendapatkan apa yang dia cari. Setelah mendapatkannya, terserah jika dia diusir, meski tidak disuruh pun dia akan pergi.

"Serahkan semua yang kau punya, setelah itu kau bisa lewat." Setelah diam beberapa saat kedua orang ini berkata dengan senyum licik di wajahnya.

Mendengar ini bibir Zhou Fan berkedut. Ternyata dua orang di hadapannya ini adalah perampok, semua yang dia katakan sekarang terasa sia-sia.

Mereka adalah perampok, meski dia telah menjawab semua juga akan terjadi hal serupa, karena niat mereka sudah tersusun sejak lama.

"Orang miskin, tidak punya barang berharga." Zhou Fan melambaikan tangan dan berlalu pergi.

Tidak perlu baginya mengurusi perampok seperti mereka.

Sempat berpikir jika dia mendapat sambutan dari penduduk peri bumi, tapi ternyata hanya dua orang tidak bermoral.

Tentu saja dua orang itu merasa terhina karena ucapan serta peringatannya diabaikan oleh Zhou Fan.

"Bajingan!"

Kedua orang melesat dan memburu Zhou Fan, tapi sebelum mereka mendekat serigala berbulu perak menerjang dengan cakarnya.

Awou...

"Jangan memaksakan keberuntungan dengan menyerang sembarangan." Zhou Fan mengeluarkan pedang darah malam, menatap tajam kedua pria paruh baya di depannya.

Hem...

Keduanya mendengus. Saat mata mereka bertemu, seolah sebuah rencana telah tercipta.

Zhou Fan mengangkat tangan kiri, menciptakan sebuah formasi. Mereka bertiga terperangkap di dalam formasi.

Wajah kedua pria paruh baya tidak terlihat panik, karena formasi Zhou Fan masih sebuah bidang kosong. Namun itu tidak bertahan lama, karena dengan gerakan tangan ringan, kobaran api mulai menyambar.

"Apa apaan!"

Mereka berjingkrak kepanasan, tapi setelah menyelimuti tubuh dengan tenaga dalam, perlahan tubuh kembali tenang.

"Bajingan, jangan pikir kau dapat mengalahkan kami dengan hanya formasi seperti ini." Pria paruh baya itu mengeluarkan pedang, mengayunkan sambil melompat.

Zhou Fan tak menunggu di tempatnya, dia melompat dan menyarangkan sebuah tebasan. Pedang darah malam ketika bergerak menampilkan sebuah bercak kemerahan.

Blar!

Blar!

Ledakan terdengar berturut turut, asap membumbung tinggi menghalangi pemandangan.

Setelah asap menghilang, formasi juga dihilangkan. Dua pria paruh baya tergeletak dengan banyak luka di tubuh mereka, benar benar buruk.

"Salahkan saja nasib kalian yang sial!" Zhou Fan memandang telapak tangannya yang sudah ada dua buah cincin baru.

Zhou Fan setelah memanfaatkan tanaman herbal yang dia dapatkan dari gurunya, sekarang berada pada tingkat petarung kaisar bintang lima.

Menghadapi dua petarung tingkat kaisar bintang tiga sama sekali bukan sesuatu yang sulit dia lakukan.

Belum sempat Zhou Fan jauh melangkah, dari belakang datang beberapa orang berpakaian seperti dua orang sebelumnya.

"Penyusup!"

Zhou Fan menyipitkan mata, dia dikira penyusup lagi. Apakah kelompok ini tidak memiliki cara lain selain mengatakan orang lain sebagai penyusup?

"Kalian ingin merampok juga? Maju saja, bahkan jika aku kalah aku tak akan menyerah." Zhou Fan memasang sikap siaga, menempatkan pedang darah malam di depan dada.

Wanita yang berdiri paling depan nampak mengerutkan kening. "Kau penyusup, ini adalah wilayah Suku Mantis, kau masuk tanpa izin, harus dapat hukuman."

"Selain itu kau melukai anggota Suku Mantis, juga harus dapat hukuman."

Zhou Fan membalikkan badan, jika dia harus menyanggupi mereka, hanya ada hal buruk yang akan menimpa. Lebih baik pergi dan bersikap seolah tidak mendengar.

"Sialan!"

Karena perkataannya diabaikan, dia menggeram marah, langsung menyambut Zhou Fan dengan sebuah pedang besar.

Zhou Fan masih membelakangi mereka, membuat wanita Suku Mantis tersenyum puas. Namun begitu pedang besar hendak menebas punggung, sebuah pedang menghalau serangannya.

"Aku tidak mencari masalah, kenapa kalian terus menggangguku, sudah kukatakan jika tak ada barang berharga."

Zhou Fan berkata dengan nada mengeluh, dia tidak ingin mencari musuh, mengingat bahwa dia sekarang berada di daratan asing.

Menurut cerita Patriark Sekte Bulan Sejati, wilayah ini sangat kaya akan petarung petarung hebat. Tidak baik mencari masalah dengan orang yang salah.

Wanita dan juga beberapa orang lain mengerutkan kening, mereka perlahan mengambil jarak. "Kami bukan perampok, apa yang kau katakan?!"

Cih...

Zhou Fan tidak menjawab. Dengan berkata seperti itu, akankah dapat merubah pandangannya. Tentu saja tidak.

Dua orang sebelumnya ingin memerasnya, tapi karena kekuatan mereka terlalu rendah, tak bisa melakukan apapun kepadanya.

Wanita Suku Mantis menoleh ke belakang, dia menelisik dua orang di belakangnya. Ketika mengetahui siapa mereka, wajahnya berubah kelam.

"Mereka adalah dua bersaudara pembuat onar. Tangkap mereka!" Wanita Suku Mantis memerintahkan bawahannya.

Kemudian wanita itu beralih ke pemuda sebelumnya, tapi sudah tidak menemukan siapapun di sana. "Di mana dia?"

Karena tidak menemukan keberadaan orang yang dia cari, mereka kembali dengan menyeret dua saudara pembuat onar.

Sementara itu, Zhou Fan telah melesat dan melaju ke dalam Kota Bei Xian. Yang pertama dia cari tentu saja adalah informasi, dan yang paling tepat adalah sebuah kedai.

Tak butuh waktu lama Zhou Fan melihat kedai yang lumayan ramai, dia pun masuk dan langsung mencari tempat duduk.

Suasana di daratan Tian Hu tidak jauh berbeda dengan di daratan Tian Lei, hanya saja saat berlalu lalang tidak ada yang menekan aura milik mereka, seolah itu sengaja ditunjukkan agar tidak ada yang berani mencari masalah.

Saat pelayan datang, Zhou Fan tak langsung mengusirnya. Dia ingin mendapatkan informasi tentang daratan Tian Hu.

"Tuan muda, apakah anda bukan berasal dari daratan ini? Pertanyaan yang anda tanyakan merupakan pertanyaan yang jawabannya bahkan diketahui oleh anak berusia tujuh tahun." Pelayan itu menatap Zhou Fan dengan pandangan menyelidik.

Zhou Fan menutup kegugupan dengan meraih gelas arak di meja, perlahan dia meneguk sampai arak di gelas itu habis tak tersisa.

"Aku baru saja turun gunung, guruku sudah lama tidak kembali, aku hendak mencarinya."

Pelayan itu mangut mangut, dia pun mulai menjelaskan tentang apa yang dia ketahui.

Dari wanita itu Zhou Fan mengetahui, bahwa dia sekarang berada di Kekaisaran Shao. Sedang jumlah Kekaisaran sendiri ada dua, dan situasi saat ini tengah bersitegang.

Kekaisaran Shao memang tidak lebih besar jika dibandingkan dengan Kekaisaran Han, tapi dalam kekuatan Kekaisaran Shao tidak lebih buruk, bisa dikatakan keduanya berimbang.

"Guru mengatakan jika dia kembali ke tempat asalnya, tapi dia tidak mengatakan di mana lokasi tepatnya. Jika begini akan sangat sulit untuk menemukannya." Zhou Fan bergumam pada dirinya sendiri, sungguh membingungkan.

Tujuannya datang adalah untuk mencari kristal beast tingkat ke delapan. Namun dia sekarang berada di tingkat petarung kaisar, tidak mungkin untuk mendapatkannya.

Jadi dia berpikir untuk mencari gurunya dan menyerap beberapa kemampuan yang diberikan kepadanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!