Prisylla Anindya Pratama, ia seorang gadis yang mandiri memiliki paras yang sangat cantik dan juga cerdas. prisylla merupakan putri tunggal dari Gerry Pratama pemilik perusahaan Pratama Star.
Meski begitu prisylla tidak ingin bermanja-manja dengan apa yang sudah ia miliki saat ini, sehingga iya memutuskan untuk bekerja di luar perusahaan milik ayah nya.
Hari ini Sisil pergi ke kantor pagi-pagi sekali fikirnya tidak ingin terlambat, karna hari ini adalah hari kembalinya Presdir Mega Group dari negara X. Mega Group adalah perusahaan terbesar.
Sesampainya di kantor ia disambut oleh kedua sahabatnya Mela dan Nita yang juga bekerja di Mega Group, bedanya kedua Sahabat prisylla lebih dulu menjadi karyawan di Mega Group.
"Haii" ucap prisylla sambil tersenyum
"Aaaaaaaa sil apakah kamu sudah mendengar kabar soal kembali nya Presdir?" Tanya Amel
"Hmmmm tentu saja sudah mela sayang" Jawab sosial sambil tersenyum manis
"Sill apa kau sudah siap menjadi sekretaris pribadi Presdir yang baru? tanya Nita dengan mata yg menatap sisil
"Kalian tenang saja aku sudah sangat siap" Ucap Sisil meyakinkan kedua sahabatnya
Pasalnya Presdir adalah orang yang sangat angkuh dan memiliki sikap yang begitu dingin, mungkin jika dibandingkan kutub Utara pun akan kalah dingin nya hehe, tentu saja itu membuat Mela dan Nita cukup khawatir karena Sisil adalah sekretaris baru dari Presdir yang sangat tampan namun disayangkan dengan sikap nya yang begitu dingin.
Mereka pun berdiri untuk menyambut kedatangan Presdir tampan yang bernama Rio Artadinata, tak lupa dengan asisten pribadi atau bisa dibilang tangan kanan nya Presdir yang bernama Rey yang tak kalah dingin dari Rio.
Sebuah mobil yang sangat mewah pun datang di depan gedung yg sangat besar, tidak lain adalah mobil seorang Presdir perusahaan Mega Group.
Rio turun dari sebuah mobil di susul oleh Rey asisten rio yg juga disambut hormat oleh seluruh karyawan Mega Group.
"Nit knapa Presdir semakin tampan" Ucap mela sambil menunduk
"Aduh mell bukan kah dari dulu memang sudah tampan" Balas Nita sambil tersenyum
Sementara prisylla hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah kedua sahabatnya.
Seluruh karyawan takjub dengan ketampanan Rio dan juga dengan jabatan nya sebagai Presdir, terlebih para pekerja wanita di kantornya yg tak henti-hentinya memandangi punggung Rio yg sedang berjalan hingga menghilang dibalik pintu lift.
💞 💞 💞
Sementara prisylla dan kedua sahabatnya nya kembali ke tempat kerja masing-masing, perisylla menuju lift untuk ke lantai akhir karna ruangan Sisil dekat dengan ruang Presdir di lantai 40.
Sesampainya di ruangan Sisil bergegas mengantar kan beberapa berkas keruang Presdir, sebelum menuju ruang Presdir Sisil mematung.
"Apa aku bisa? apa iya harus aku? oh tuhan rasanya lebih baik melihat papa marah daripada berhadapan dengan gunung es itu" Batin Sisil.
Iapun menarik nafas panjang lalu mengetuk pintu tol tok tok sisil pun masuk
"Tuan mohon maaf ini ada beberapa berkas penting yg harus di cek lalu di tanda tangani" Ucap Sisil
"Hmmmm" Jawab Rio
(Oh tuhan awal seperti apa ini) Batin Sisil
"Baiklah saya permisi tuan" Sisil pun bergegas keluar ruangan.
Sesampainya di meja kerja Sisil mematung membayangkan wajah gunung es yg baru saja di temui nya.
"Kalo dari jarak dekat tampan nya memang keliatan" Gumam Sisil sambil tersenyum manis di bibir tipis nya.
Selamat membaca Mon maaf kalo ada kesalahan. Karena ini karya pertama saya mohon di maklumi. 😁😁😁
Tidak lama kemudian Rio dan Rey pun berjalan keluar ruangan dan mendapati Sisil yang tengah melamun di meja kerjanya.
"Hmmmmm, apa pekerjaan mu hanya untuk melamun?" Tanya Rio yg berada tepat di depan sisi
"Ehhh, tuan maaf tuan" Ucap Sisil yang menunduk karna malu
"Lanjutkan pekerjaan mu dan lihat jadwal lu hari ini!" Ucap Rio
"Baik tuan"
"Hari hari ini sebelum makan siang tuan ada meeting di restoran X tuan" Tambah sisil
"Baiklah" Jawab Rio sambil berjalan pergi
Jam makan siang pun tiba dan Sisil bergegas ke masuk kedalam lift menuju lantai dasar untuk menemui kedua sahabatnya, sementara Mella dan Nita mereka sudah menunggu prisylla di kantin.
"Haii sil bagaimana?" Tanya Mella yang selalu ingin tau
"Apanya Mel?" Jawab Sisil polos
"Ya kamu bagaimana? hari pertama bekerja sebagai sekretaris Presdir yang tampan itu?" Tambah Mela sambil senyum membayangkan wajah tampan Rio
"Ya seperti layaknya sekretaris biasa lah Mel" Jawab Sisil ketus
"Ihh Prisylla Anindya Pratama!" Teriak Mela
"Apasi mell ihh, orang ga gimana-gimana orang dia super dingin kaya gunung es haha" Ucap Sisil sambil ketawa dan diikuti oleh kedua Sahabatnya
Sementara Rio dan Rey sedang berada dijalan menuju restoran X tempat dimana ia akan meeting.
"Rey" Panggil Rio
"Iya tuan muda?" Jawab Rey
"Gadis itu, apakah dia sudah lama bekerja di perusahaan?" Tanya Rio kepada Rey
"Baru 6 bulan yang lalu nona prisylla bekerja tuan" Jawab Rey sambil penasaran
(tumben tuan nanyain karyawan, biasanya juga cuek-cuek aja! batin Rey)
"Memang ada apa tuan?" Tanya Rey ingin tau
"Tidak, tidak ada" Jawab Rio
Merekapun sampai di restoran yang di tuju dan melakukan meeting, setelah meeting selesai Rio memutuskan kembali ke kantor.
Di kantor Ela sedang menatap sisil dengan tatapan tajam yang menunjukkan bahwa ia tidak menyukai sisil, ia pun berjalan menuju ke arah Sisil yang juga sedang berjalan ke arah nya.
Bruugghh
Sisil yang ditabraknya jatuh kelantai
"Ooops sorry" Ucap Ela, sementara Sisil hanya menatap nya dengan wajah kesal
"Ela Lo apa-apaan sii?" Teriak Nita sambil membantu Sisil
"Gue kan udah bilang sorry!" Jawab Ela ketus
"Tapi Lo sengaja kan nabrak Sisil?" Bentak Mela
"Iya!" Ucap Ela, sementara itu dengan tidak sadar mereka jadi bahan perhatian para pekerja
Sisil yang sadar mereka sedang di perhatikan mendekat ke arah Ela dan mengatakan
"Lain kali kalo jalan hati-hati nona Ella!" Jawab Sisil sambil tersenyum
Ela yang melihat itu semakin geram dan menarik tangan Sisil
"Jaga sikap Lo, dan jangan harap Lo bisa deket-deket sama Presdir!" Tegas Ela
Sisil yang melihat Ela kesal hanya bisa tersenyum manis dan pergi meninggalkan Ela keruang Kerja di susul oleh kedua sahabatnya.
"Lihat aja kamu sil, seberapa lama kamu bisa bertahan di perusahaan ini" Gumam Ela
Tidak lama Rio pun kembali ke kantor dan disambut hormat oleh para karyawan, Rio hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya
"Rey apa nanti malam ada acara?" Tanya Rio sambil berjalan menuju ruangannya
"Tidak tuan, malam ini kebetulan jadwal kosong" Jawab Rey
"Baguslah aku ingin istirahat" Ucap Rio
Ting, pintu lift terbuka dan dia melihat prisylla sedang sibuk di meja kerja nya.
Rio yang melihat Sisil hanya tersenyum tipis sambil berjalan ke arah ruang kerja nya.
Mon maaf ya kalo Masi banyak" yang salah 😁 mohon dukungan dan like nya 🙏
"Rey siapa nama lengkap gadis itu?" Tanya Rio pada Rey
"Maksud tuan nona prisylla?" Tanya Rey dengan wajah heran
"Hmmmmm" Jawab Rio
"Namanya Prisylla Anindya Pratama tuan" Jawab Rey
"Nama yg tidak asing, seperti nya aku pernah mendengar nama itu" Gumam Rio pelan namun masih dapat di dengar oleh Rey
Waktu menunjukkan pukul 4 waktu pulang kerja, sementara Sisil masih di ruang kerja nya sambil menunggu Presdir keluar.
"Kenapa si gunung es belum keluar juga sii" Gumam Sisil
Dreeet dreeet ponsel Sisil berdering, setelah melihat nama yang tertera bertuliskan nama
"Papah" Ia segera mengangkat telepon nya
"Iya hallo pah" Ucap Sisil
" Iya sayang kamu mau pulang jam berapa nak?" Tanya Gerry selaku papah sisil
"Mungkin sebentar lagi pah, emang ada apa?" Ucap Sisil penasaran
"Tidak nak, cepat pulang ada yang ingin papah bicarakan" Ucap papah membuat Sisil penasaran
"Baiklah" Jawab Sisil yang masih heran ada apa dengan papah nya.
Sisil pun bergegas pulang, hingga ia lupa bahwa Presdir masih berada di dalam ruangan nya.
Sesampainya Sisil di lobi ia bergegas ke parkiran, karna memang Sisil membawa mobil pribadi setiap ia bekerja, Sisil pun bergegas menghidupkan mesin mobil dan menancap gas.
💞 💞 💞
Rio pun keluar ruangan bersama Rey, ia melihat meja kerja Sisil sudah kosong.
"Apa dia sudah pulang?" Batin Rio
(Ada apa dengan ku? Kenapa begitu memperhatikan nya) Tambah nya
Rey yang melihat tatapan bos nya yang memandang meja kerja Sisil hanya tersenyum tipis.
(Apa kau mulai memperhatikan nya tuan muda?) Batin Rey yang masih tetap tersenyum.
Mereka pun sampai di loby, Rey pun membukakan pintu untuk Rio dan ia bergegas masuk dan duduk dibelakang kemudi, tak lama mobil mereka pun melaju menuju rumah Rey.
Sisil yang sampai lebih dulu kerumah bergegas mencari papah nya, karna ia tidak memiliki seorang ibu maka ia hanya tinggal berdua saja dengan papah nya, juga banyak asisten rumah tangga dirumah nya.
"Bi dimana papa?" Tanya Sisil kepada asisten yg telah merawat nya dari ia berusia 8 tahun
"Papa belum pulang non, apa nona mau saya buatkan makanan?" Tanya bibi.
"Oh tuhan papa kau benar-benar membuat ku jantungan!" Gerutu Sisil.
"Tidak, bibi buatkan aku jus jeruk saja" Jawab nya sambil mengelus pundak bibi.
"Baiklah non" Bibi pun bergegas ke dapur dan Sisil pergi ke kamar untuk membersihkan tubuh nya.
Sementara Rio baru saja samapai (tin tin) kelakson mobil Rio, para petugas pun segera membukakan gerbang, setibanya Rio di depan rumah ia disambut oleh sang mama.
"Hay sayang, kamu udah pulang?" Ucap mama sambil memeluk putra kesayangannya.
"Hmmmm" Jawab Rio sambil mengangguk.
"Istirahat lah kau pasti lelah seharian bekerja" Balas mama Rio.
"Baiklah aku mau mandi dulu" Ucap Rio sambil berjalan menaiki tangga yang menuju ke kamar nya, sementara Rey Masi tetap dibawah bersama mama Rio.
"bagaimana Rey? apa ada perubahan?" Tanya mama Rio.
"Iya ma, tuan muda seperti nya sering memperhatikan sekretaris nya" Jawab Rey, Rey memanggil mamah Rio dengan panggilan mama karna itu permintaan dari mama Rio, ia menganggap Rey sudah seperti putranya sendiri.
"Lalu bagaimana, apa Rio menyuruh mu untuk mencari tahu soal gadis itu?" Tanya mama lagi.
"Belum ma" Jawab Rey singkat
"Baiklah kembali ke kamar mu dan istirahat lah" Ucap mama dan Rey pun mengangguk.
Papa Sisil sedang dijalan menuju rumah, karna jalan mulai gelap sehingga membuat nya terjebak oleh kemacetan.
.
.
.
.
.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!