Dor....
dor....
dor....
Suara senapan dan pistol menggema di ruangan itu di sana sedang terjadi tembak menembak yang sangat epic antara para mafia.Leader mereka sedang mengobrak abrik tempat itu di mana mereka telah menculik sang adik kesayangannya.
"Hancurkan tempat ini dan cari Kayra." titah Zidan dengan emosi, dia sudah tak tahan di mana yang menculik adiknya adalah musuh besarnya.
Zidan terus menembakkan pistolnya dan mengenai semua bawahan sang musuh. Semua sudah di lumpuhkan namun ternyata dia terlambat sang adik sudah di bawa jauh oleh musuh nya.
"Sial......!!!! awas kau tak akan lolos dariku Raffa bedebah....!!!!." Teriak Zidan bertambah murka, dengan berat akhirnya Zidan dan para pasukannya pun pergi meninggalkan tempat itu.
Zidan adalah seorang mafia kelas kakap, dia adalah penerus dari geng mafia ayahnya Black Dragon dia menggantikan posisi ayahnya karena ayahnya sudah pensiun, Zidan juga adalah penerus perusahaan terbesar ke dua dari ayahnya. Dia adalah putra dari Yusuf Malik Alzan dan istrinya yang bernama Claretta Zea Alzan marga mereka adalah keluarga orang terkaya nomor dua. Dan Zidan memiliki seoarang adik yang sangat dia sayangi yaitu Kayra Zhaufa Alzan.
Ayahnya memiliki sahabat yang juga berasal dari mafia kelas atas bernama Burhan Prasetya dengan mafia nya yang bernama Red Eagle geng mafia yang sudah sangat mendunia banyak yang takut akan kekejaman dari mafia ini, yang tanpa ampun akan menghukum siapa saja yang mengusik ketenangannya. Kini mafia ini sudah di gantikan juga oleh putra pertamanya Raffa Athaya Prasetya yang di kenal dengan pria arogan yang dingin dan kejam dia tak akan bermain-main dalam mengancam. Dia juga seorang CEO kaya perusahaannya sudah menempati urutan pertama.
Kini mereka selalu bersaing entah dalam dunia bisnis atau dalam dunia gelap. Dendam tercipta di kala Zidan merenggut nyawa orang yang sangat Raffa cintai, dendam sudah menjalar ke seluruh relung hatinya hingga sifatnya menjadi arogan dan kejam, sifat baiknya seketika sirna dari hatinya,dan kini tergantikan dengan sifat dingin dan datarnya bahkan tak ada yang berani mendekatinya.
Meski mereka tahu jika ayah mereka adalah sahabat dekat dulu, tapi itu semua tak mengubah apapun,mereka akan tetap menjadi musuh
Dan sekarang korbannya adalah Kayra adik dari Zidan, Raffa melakukan semua itu untuk membalas semua yang Zidan lakukan hingga sampai merenggut nyawanya.
Flashback On
Seorang gadis cantik dengan mata indahnya sedang menikmati keindahan taman di hari weekend ini taman menjadi salah satu tempat bersantai yang banyak di kunjungi termasuk Kayra ya seorang gadis ini sedang bersantai di taman menikmati hari weekend.
Kayra memang menyukai taman bahkan di mansion nya ayahnya mendekorasi taman yang sangat indah dan sesuai dengan apa yang Kayra minta.Kayra adalah putri kesayangan Yusuf, setelah kepergian Claretta istrinya dia sangat kehilangan dan sangat terpukul terlebih lagi Kayra yang baru saja di lahirkan, namun Yusuf tak berlarut dalam kesedihannya dia akan mengikhlaskan kepergiaan istri tercintanya dan berjanji akan selalu membahagiakan Kayra sang putri.
Zidan pun sama dengan sang ayah dia akan menjadi pelindung bagi adiknya dan akan selalu membuat bahagia Kayra.
Tak terasa hari sudah mulai petang dan Kayra baru menyadarinya jika taman sudah mulai sepi, dia pun akhirnya beranjak dari duduknya dan akan pergi meninggalkan taman indah itu yang masih meninggalkan cahaya senja nya. Kayra berjalan menyusuri taman indah itu dan kembali ke mobilnya.
"mmmm." tiba-tiba saja ada seorang pria yang membungkam bibirnya dengan kain dan Kayra tak bisa menghindarinya, pria itu terus saja membungkam hingga kesadaran Kayra sudah tak ada ya Kayra pingsan akibat kain yang di gunakan pria itu sudah diberi obat bius.
Kayra di bopong dan di masukkan ke dalam mobil pria itu, dan di bawa pergi dari taman itu. Pria itu pun menghubungi seseorang lewat telepon nya.
"Halo bos saya sudah mendapatkan gadis yang kau minta, sekarang apa rencana selanjutnya?." tanya pria itu.
"Bawa dia ke markas." ucap nya dari panggilan telepon.
"Baik saya akan segera ke markas." pria itu pun mengakhiri panggilan dan bergegas ke markas tuannya.
Sesampainya di sana pria itu membawa Kayra langsung ke ruangan di mana tuannya menunggu. Ternyata di sana sudah duduk pria tampan yang tak lain adalah tuan dari pria yang membawa Kayra ya itu adalah Raffa.
Raffa menyuruh mengikat Kayra di kursi dan menyuruh untuk meninggalkan mereka berdua. Raffa menyeringai di kala rencana awal berhasil.
"Cantik juga adikmu Zidan dengan begini aku bisa lebih cepat membalaskan dendamku. Dan aku tak perlu lelah-lelah membalasmu karena dengan aku mengikat adikmu denganku maka kau pasti akan menyerahkan dirimu sendiri padaku." bisik Raffa sambil menatap ke arah Kayra yang masih belum sadarkan diri.
"Dan aku juga akan membuatnya menderita hidup bersamaku, dia akan membayar semua perbuatan yang pernah kau lakukan, kita lihat saja Zidan apa yang akan kau lakukan." tambahnya.
Karena Kayra belum juga sadar Raffa menyuruh bawahnya membawakan air dengan ember.
Byuuuur.......
Raffa menyiramkan air dengan kasar tepat pada tubuh Kayra, dan membuat dia terbangun.Dia mengerjap kaget dan langsung menatap Raffa sinis. Raffa yang tak suka di tatap dia mendekat pada Kayra dan memegang kedua pipi Kayra dengan satu tangannya.
"Tak usah menatapku sinis seperti itu nona, aku tak suka." Bentak Raffa dengan wajah dinginnya tepat di wajah Kayra. Kayra hanya diam karena takut nantinya Raffa akan melakukan sesuatu yang lebih parah dari ini. Lalu Raffa menghempaskan wajah Kayra kasar.
Raffa mengambil ponselnya dan memotret Kayra dengan wajah yang sudah sangat berantakan.Setelah mendapatkan foto Kayra dengan sengaja dia mengirimkan foto itu kepada Zidan.
"Permainan akan segera di mulai Zidan hehh. Kau telah berani bermain api denganku,karenamu keluargaku menjadi menderita, kau telah merenggut orang yang paling aku cintai." batin Raffa tersenyum kemenangan dan pergi meninggalkan ruangan itu.
Kayra masih ketakutan dia berharap kakaknya akan datang menolongnya dia tak tahu apa yang di rencanakan oleh pria itu.
"Lindungilah aku Ya Allah, kumohon padamu semoga pria tadi tak membahayakan nyawaku. Kakak tolonglah adikmu ini aku sangat takut." Batin Kayra memohon supaya kakaknya datang menolongnya.
Zidan mendapatkan notifikasi ada pesan dari Raffa dia langsung membuka isi pesannya, matanya membola di kala yang Raffa kirimkan adalah foto Kayra dengan penampilannya yang sudah berantakan. Zidan pun segera menyuruh bawahannya dan orang kepercayaan nya untuk menyerang markas Raffa, Zidan bergegas ke sana dia sangat marah pada Raffa.
"Kayra tunggulah kakak akan datang menyelamatkanmu. Jika terjadi sesuatu pada adikku kau tak akan ku maafkan Raffa." batin Zidan dia sungguh tak menyangka jika Raffa akan melibatkan Kayra dalam masalah pribadi mereka.
Raffa pun tahu jika Zidan pasti akan datang ke markasnya dan dia sudah merencanakan rencana yang bagus.
"Siapkan mobil kita membawa adik Zidan ke mansionku cepat laksanakan." titah Raffa dia akan membawa Kayra ke mansionnya karena Zidan pasti akan berusaha mencari adiknya.
Kayra pun di bawa masuk ke dalam mobil dia berusaha meronta namun tenaga dari para bodyguard Raffa tak bisa ia tandingi akhirnya dia pasrah dan masuk ke dalam helikopter. Raffa juga menyuruh agar yang lainnya tetap di sini untuk menghadapi Zidan dan pasukannya agar Zidan tak curiga jika Raffa sudah membawa adiknya pergi. Kayra hanya meratapi nasibnya dia tak tahu apakah Kayra akan bisa lepas dari Raffa.
Flashback Off
Mobil berhenti di depan pintu gerbang mansion yang cukup megah.Penjaga gerbang segera membukakan gerbangnya, mobil itu memasuki halaman yang cukup luas dan berjarak beberapa meter dari mansion utama milik Raffa.
Raffa sudah di sambut oleh para maid yang sudah menunggu kedatangan tuannya karena itu sudah menjadi peraturan yang wajib di mansion tersebut.Bodyguard Raffa pun turun dengan Kayra yang masih di pegang lengannya karena Kayra pasti akan memberontak.Dan benar saja Kayra berusaha melepaskan diri.
"Lepaskan..... lepaskan aku..... mau apa kalian membawaku kemari." ronta Kayra namun tak di hiraukan oleh bodyguard Raffa begitu juga dengan Raffa dia seakan menulikan pendengarannya.
Para maid yang melihat itu hanya memandang Kayra iba karena tak ada yang bisa di lakukan oleh siapaun jika itu sudah berurusan dengan tuannya itu.Mereka pun tak memikirkan gadis itu mereka semua kembali kedalam untuk meneruskan pekerjaan mereka.
Lalu Kayra di bawa ke sebuah ruangan yang mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui tempat itu, karena yang Kayra lihat itu adalah ruangan tersembunyi dan jauh dari ruang utama mansion.Kayra di dudukan di sebuah kursi sedangkan Raffa memandang tajam ke arah Kayra.Mendapat tatapan tajam Kayra hanya menundukkan kepalanya.
"Elvan...." Panggil Raffa.
Elvan segera menghadap di tangannya tampak membawa Map berwarna biru.
"Apa sudah siap surat perjanjiannya?." tanya Raffa.
"Sudah tuan dan nona Kayra tinggal menandatangani."
Elvan memberikan Map itu pada Raffa, Raffa membaca isi surat perjanjian itu dengan teliti.Lengkungan tertera di bibirnya namun hanya sekilas, dan kembali memasang wajah datarnya.
"Kau harus menandatangani surat ini, jika kau menolak maka aku tak akan mengampunimu." Raffa memberikan map itu kepada Kayra dan juga bolpoin nya.
Kayra menerima map itu dan membaca isinya, matanya membola melihat isi surat itu yang ternyata adalah surat perjanjian pernikahan. Kayra hanya diam memandangi surat itu bagaimana tidak isinya adalah Kayra harus mau menjadi istri sah Raffa entah dalam agama atau negara dan juga Kayra harus menaati semua peraturan yang Raffa buat dan tak boleh membantahnya.Jika Kayra membantah maka keluarganyanya lah yang akan menjadi korban.Dan Raffa juga tak segan akan menghukum nya.
"Aku tak mau keluarga ku menjadi korban aku akan lakukan apapun demi keluarga ku yang terpenting mereka baik-baik saja." Batin Kayra dia tak mau jika keluarganya dalam bahaya apalagi Raffa bukanlah orang biasa.
Kayra yang tak tahu menahu tentang dendam antara Raffa dan Zidan pun langsung menyetujui dan menandatangani surat itu.Raffa sangat senang dengan begini dia bisa melampiaskan dendamnya pada adik musuh abadinya.
"Bagus nona, kita akan melangsungkan pernikahan malam ini juga, jadi bersiaplah.Aku tak suka menunggu." ucap Raffa dengan sunggingan senyum liciknya nya.Raffa keluar dari ruangan itu dan memerintahkan Elvan untuk menyiapkan pernikahannya dengan Kayra. Elvan pun segera menyelesaikan titah tuannya meninggalkan Kayra sendiri di ruangan itu.
"Apa?! malam ini apa aku tak salah dengar sebentar lagi aku akan menjadi istri." batin Kayra pikirannya sudah tak karuan menikahi laki-laki yang kejam dan arogan seperti Raffa bukanlah harapannya namun dia tak bisa menolak, ini adalah paksaan dalam pernikahan yang tak ingin sama sekali dia pijaki,namun takdir berkata lain.
Lamunan Kayra membuat di kala suara pintu terbuka dan seorang wanita masuk ke ruangan itu dengan beberapa maid. Wanita tersebut mendekat ke arah Kayra. Kayra menjadi ketakutan.
"Nona kau tak perlu takut, perkenalkan saya Mery ketua pelayan di mansion ini, kami di perintah oleh tuan Raffa untuk membantu Anda bersiap karena pernikahannya akan segera dilaksanakan." jelas Mery dia tersenyum lembut ke arah Kayra.Kayra membalas senyuman itu.
Kayra di bawa ke sebuah ruang rias namun sebelum itu dia membersihkan tubuhnya setelah selesai membersihkan diri Kayra di dudukkan di kursi rias mereka mulai merias wajah Kayra dengan sapuan make up tipis karena wajah Kayra sudah sangat lah cantik bagaimana tidak kulit putih mulus serta mata biru keabuannya serta bibir mungilnya yang berwarna pink menambah kesan cantik dan natural.
Mery memakaikan gaun putih sabrina dengan hiasan mutiara di bagian dada dan perutnya pas sekali dengan postur tubuh sintal Kayra.Gaunnya tak terlalu lebar, sederhana namun terkesan elegan di tambah dengan rambut terurai nya yang di hiaskan beberapa jepit untuk menambah kesan sempurna.
Selesai memakai gaun dan merias wajahnya Kayra berkaca betapa takjub nya dia dengan penampilan nya.
"Sungguh cantiknya aku, tapi semua ini bukanlah yang kuinginkan paksaan sebuah pernikahan adalah yang paling menyakitkan dalam sebuah hubungan." senyumnya pudar di kala pernikahannya hanya sebatas paksaan tanpa ada perasaan cinta. Pernikahan impiannya pernikahannya akhirnya sirna sudah kini dia harus bisa menerima pernikahan ini dengan lapang dada meski pernikahannya atas dadar paksaan, namun Kayra yakin suatu saat yang awalnya paksaan akan menjadi sebuah ketulusan, begitulah harapannya.
Kayra di tuntun ke bawah di sana sudah duduk seorang penghulu dan juga beberapa saksi serta Raffa calon suaminya, tiba-tiba saja hatinya menjadi gugup.Kayra di dudukan di samping Raffa.Ijab Qabul pun akan terlaksana Raffa menggenggam tangan sang penghulu dan mulai mengucap janji ikatan pernikahan.
"Saya terima nikahnya Kayra Zhaufa Alzan binti Yusuf Malik Alzan dengan maskawin tersebut tunai." ucapnya lantang tanpa ragu.
"Bagaimana para saksi.... Sah.... "
"Sah....... " ucap para saksi serempak.
Akhirnya Kayra dan Raffa sah menjadi sepasang suami-istri setelah mengucap kata ijab qabul.Pernikah sakral itu sudah terlaksana dengan lancar.Kayra mencium punggung Raffa namun Raffa hanya abai.Lalu memasangkan cincin pernikahan mereka. Kayra sangat sedih pernikahan yang di dambakan nya hilang kini dia sudah sah dengan Raffa yang menjadi suaminya baik agama maupun negara, namun semua itu di sembunyikan oleh publik ataupun orang tua mereka.
"Permainan akan segera di mulai aku akan mulai menyiksanya perlahan lihatlah Zidan sebentar lagi kekalahan ada di depanmu." batin Raffa penuh kemenangan dia memang sengaja menikahi Kayra agar Raffa bisa menyiksa dengan bebas akibat ulah Zidan di masa lalu membuatnya ingin terus membuat orang yang Zidan sayangi ikut tersiksa.
"Semoga Engkau menjagaku dari setiap marabahaya.... Ya Alloh kuatkan aku dalam menjalani rumah tangga ini." Batin Kayra berharap rumah tangga nya akan baik-baik saja dan hanya terjadi satu kali seumur hidupnya,meski nantinya dia akan tersiksa.
"Ikut denganku akan ku tunjukan di mana kamarmu." sinis Raffa Kayra hanya mengangguk dan mengikuti langka Raffa.
Sampailah mereka di sebuah kamar tidak lebih tepatnya adalah kamar bekas gudang kumuh dan kotor. Kayra tak percaya dia akan tidur di tempat seperti ini. Apakah dia akn kuat? itulah pertanyaan dalam benaknya.
"Apa yang kau lihat hah?!!..... Kau akan tidur di kamar ini bersihkan sendiri jangan suruh maid yang membersihkan kamar ini." titah Raffa.
"T-tapi t-tuan saya tidak bisa tinggal di kamar ini." jelas Kayra tergagap karena takut Raffa kan marah besar.
"Ohhh kau sudah berani membantah ya....."ucapnya dengan dingin dia mendekat pada Kayra dan menarik rambut Kayra dengan keras hingga kepalanya menengadah ke atas.
" S-sakit t-tuan maafkan saya baiklah saya akan tidur di kamar yang Anda berikan."Rintih Kayra karena Raffa menarik rambut nya dengan keras.Kayra berusaha melepas tangan Raffa dari rambutnya namun tak ada hasil.
"Jika kau membantah ku lagi maka akan ku buat kau lebih menderita daripada ini apa kau mengerti?!.... " bentak Raffa membuat Kayra takut dan tubuhnya bergetar hebat. Raffa pun menghempaskan rambut Kayra dan membuat dia jatuh tersungkur. Kayra hanya mengangguk tanpa berbicara sepatah kata pun.
"Bagus aku suka wanita yang penurut.Sekarang kerjakan apa yang ku suruh tadi." Setelah berkata seperti itu Raffa pun meninggalkan Kayra yang masih terduduk.Air matanya sudah meleleh di pipinya tak di sangka hidupnya akan seperti ini mendapat siksaan dari suaminya sendiri.
Kayra buru-buru mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual dan mulai membersihkan ruangan bekas gudang yang nantinya akan di gunakan untuk dia tidur.
Sungguh kehidupan pernikahan yang sama sekali tak terbayangkan dalam benaknya, bahkan di malam pertama pernikahannya Raffa menyakiti nya. Kebahagiaan yang dia inginkan akhirnya hanya berasa semu dan hanya cinta palsu, dan mulai saat ini Kayra harus benar-benar menguatkan hati dan fisiknya karena bisa saja Raffa menyiksanya lebih kejam.
🌿Di kediaman Alzan.....
Zidan pulang dengan mengusap wajahnya kasar dia tak berhasil membawa adiknya kesayangannya pulang,Zidan takut jika Raffa akan melakukan hal yang senonoh pada adiknya.Zidan semakin geram dengan ulah licik rivalnya yang membawa dendam mereka hingga Kayra harus menjadi korban.
Jebreeed.....
Suara gebrakan pintu membuat seseorang paruh baya menghampiri Zidan dia melihat Zidan sedang duduk di ruang keluarga wajahnya yang sedikit menyeramkan akibat menahan amarah laki-laki paruh baya itu mendudukan dirinya di samping Zidan.
"Ada apa denganmu?Apa kau sudah menemukan adikmu itu?." Tanya laki-laki paruh baya yang tak lain adalah ayah dari Zidan yaitu Yusuf.
Zidan hanya menggeleng dan menatap sang ayah,wajahnya seperti menyimpan sebuah kekecewaan karena tak berhasil mendapatkan Kayra kembali.
"Ayah aku sudah menemukannya tapi...... aku tak bisa membawanya pulang dia berhasil membawa adikku bersamanya." jelas Zidan ada nada penyesalan dari ucapannya, bahwa sang adik ternyata di bawa oleh Raffa rivalnya.
Yusuf yang mengerti ucapan putranya itu dia hanya mengusap punggung Zidan lembut.
"Aku tahu nak... bersabarlah kita berdoa, agar Kayra baik-baik saja dan semoga Raffa tak melakukan hal yang akan membahayakan Kayra.Dan di samping itu kita jangan menyerah untuk menemukan Kayra." Yusuf, mencoba menenangkan Zidan dan memberi semangat agar Zidan tak menyerah untuk bisa menemukan Kayra.
"Iya ayah aku akan tetap mencari adikku, dan aku tak akan biar akan dia melakukan hal keji pada Kayra." Setelah mendengar nasehat sang ayah Zidan beranjak menuju kamarnya.
Dia sangat lelah, masalah dengan Raffa belum terselesaikan kini di tambah lagi bahwa sang adik di culik oleh rival keparatnya.Zidan membersihkan dirinya menyiramkan air dingin untuk mendinginkan kepalanya yang masih tersulut emosi.Selesai itu Zidan membaringkan tubuhnya di tempat tidur king size nya menghilangkan rasa lelah di tubuhnya dan akan melanjutkan mencari adiknya besok dan berharap Kayra segera di temukan.
Meski mereka memiliki dendam lama namun Zidan masih belum bisa menemukan tempat persembunyian Raffa, Raffa adalah lawan yang tak bisa di remehkan mengingat dia adalah orang yang cukup pintar dalam menyembunyikan identitas apalagi yang bersifat pribadi.Hingga Zidan sedikit kesulitan mencari tahu tentang Raffa lebih dalam karena dia juga tak tahu keberadaan mansion pribadi milik Raffa.
Flashback On
Dua sejoli yang memiliki wajah tampan bak malaikat dengan postur tubuh tinggi dan atletisnya wajah tampan nan gagah itu di hiasi dengan hidung mancung alis tebal bulu mata lentik serta bola mata dengan warna indahnya yang mendominasi.Berjalan beriringan dengan setelan baju sekolah kerap menjadi buruan para kaum hawa di sekolah mereka.
Ya mereka adalah Zidan dan Raffa, dulu mereka adalah sahabat dekat mereka selalu bersama dan juga menghabiskan waktu mereka. Namun suatu kejadian membuat persahabatan itu hancur dan membuat dua sejoli itu yang tadinya adalah sahabat menjadi musuh hingga mereka sama-sama dewasa.
Siang itu Zidan berencana pergi bersama Raffa untuk menghabiskan hari weekend mereka Zidan menyusul Raffa di mansion milik sahabatnya.Setelah beberpa menit akhirnya Zidan sampai di sebuah mansion mewah yang tak lain mansion keluarga Prasetya.
Tring..... tring... tring....
Zidan memencet bel mansion mewah itu, beberapa saat di bukalah pintu yang tak lain adalah ibu dari sahabatnya yaitu Nyonya Nida.
"Eh tante......Selamat siang." sapa Zidan.Nida tersenyum lembut kepada Zidan.
"Zidan... ayo masuk." Nida mempersilahkan masuk Zidan yang sudah di anggap sebagai anaknya itu.Karena Nida tahu jika Zidan adalah sahabat baik Raffa.
Zidan duduk di ruang tamu menunggu sang sahabat, Nida mengatakan kalau Raffa belum bangun dan Nida pun beranjak pergi untuk membangunkan Raffa.Selesai membangun kan putranya Nida kembali ke ruang tamu untuk menemani Zidan mengobrol karena Raffa pasti akan sangat lama.Nida duduk di sofa yang jaraknya tak terlalu jauh dari sofa yang di duduki Zidan.
"Bagaiman kabarmu Zidan?." tanya Nida untuk memulai pembicaraan.
"Sehat tante..... lalu bagaimana dengan tante?."
"Tante sehat.... oh ya apa Raffa sering nakal di sekolah?. "
"Tidak tante selama Raffa bersamaku dia pasti akan menjadi anak baik." ucapnya dengan bangga.
"Kau ini bisa saja.... lalu bagaimana kabar ayahmu?."
"Ayah sehat..... lah om Burhan kemana?kok di hari weekend gak sama tante?." tanya Zidan yang tak melihat sosok ayah Raffa.
"Ohh biasa dia sedang berada di taman, katanya mau membuat desain kolam ikan disana." jelas Nida karena suaminya sedari pagi memang berada di taman belakang karena ingin membuat kolam ikan di sana.
"Wahh.... nanti kalau sudah jadi Zidan ingin melihat karya Om Burhan." antusias Zidan.
"Iya nanti boleh lihat jika sudah jadi." mereka tersenyum bersama mengobrol kecil agar suasana tak hening,Zidan sangat suka bila di ajak ngobrol walau hanya obrolan kecil sesekali mereka bercanda, itulah yang di lakukan Zidan bila sedang menunggu sahabatnya yang super lama.Zidan sangat senang karena bisa mengingatkannya akan sosok seorang ibu.
Zidan adalah anak piatu bundanya sudah pergi ketika melahirkan Kayra, bundanya meninggal dua hari setelah melahirkan Kayra,Zidan sangat kehilangan sosok bunda dalam hidupnya, dan sifatnya menjadi pendiam dan dingin setelah kepergian bundanya namun akan ramah hanya pada orang terdekatnya.
Raffa belum juga selesai bersiap, namun Zidan masih asyik mengobrol dengan Nida. Tanpa di sadari mereka ada orang tak di kenal masuk ke mansion keluarga Prasetya. Zidan sangat terkejut di kala pria berbadan kekar itu menodongkan pistol ke arah Nida Zidan panik bersamaan itu Burhan juga memasuki mansion, matanya membola melihat sang istri sudah di todong dengan pistol di kepalanya.
Nida sangat ketakutan tubuhnya bergetar melihat pria di depannya menodongnya dengan senjata api. Zidan berusaha mendekat ke arah Nida berusaha untuk menyelamatkan Nida, dia tak mau kalau ibu dari sahabatnya dalam bahaya.
"Diam.....di tempat atau wanita tua ini akan ku tembak." ancam pada itu pada Zidan, Zidan tak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu, karena tertutup oleh topeng.
Seketika Zidan yang melangkah ke arah Nida pun diam di tempat.Burhan sangat khawatir melihat jika nyawa sang istri dalam bahaya.Burhan buru-buru menelpon anak buahnya di markas untuk segera datang.Setelah menelpon anak buahnya Burhan mendekat ke arah Zidan agar bisa menolong sang Istri.
"Sial.... awas jika terjadi sesuatu pada istriku kau tak akan selamat bajingan." geram Burhan dalam hati.
Zidan masih mematung jaraknya cukup jauh karena Nida dan Zidan duduk berbeda sofa.Zidan melangkah sedikit demi sedikit dan arahnya berubah bukan menuju Nida namun menuju pria itu, Zidan berencana mengambil pistol agar tak mengenai Nida. Burhan akhirnya sampai di belakang ruang tamu, dia melihat Zidan akan menggagalkan rencana sang pria hingga.....
Dor.....
Satu peluru berhasil lepas dari sarangnya Zidan pun segera berlari untuk melindungi Nida dan itu berhasil peluru itu melesat dan mengenai perut Zidan,Burhan dan Nida tersentak kaget melihat Zidan terkapar di lantai sambil memegangi perutnya akibat tembakan itu. Raffa tak mendengar suara tembakan karena dia sekarang sedang melakukan ritual mandi.
Burhan yang melihat peluang untuk menyelamatkan Nida segera berlari ke arah sang istri, namun pria bertopeng itu lebih cerdik daripada perkiraan Burhan, pria itu melayangkan tembakan ke dua kalinya.... dan....
Dor......
Bersamaan suara tembakan yang kedua Raffa keluar dari kamar mandi, Nida terkejut tubuhnya menegang peluru kedua tepat sasaran mengenai dada sebelah kiri.Tubuhnya Nida melemas pandangannya tiba-tiba kabur.
Bruk......
Nida terjatuh namun sebelum itu Burhan sudah menangkap tubuh sang istri. Pria itu kabur meninggalkan pistol tepat di samping Zidan yang terkapar di lantai namun masih dengan kesadaran.Mendengar suara tembakan dari ruang utama Raffa segera keluar dari dari kamarnya memastikan apa yang terjadi.
Raffa dengan cepat menuruni anak tangga dan mendengar teriakan ayahnya.
"Mamah..... bangun tidak... tidak.... kau tak boleh pergi.... " histeris Burhan. Zidan berusaha berdiri untuk mendekati jasad Nida namun luka tembaknya sangat dalam jadi dia tak bisa bangun.
Raffa yang melihat mamahnya sudah ada di pangkuan ayahnya tak sadarkan diri dan ada darah di lantai membuatnya semakin panik.Raffa berlari mendekati kedua orang tuanya, betapa terkejutnya melihat mamahnya bersimbah darah akibat luka tembak di dadanya.
"Mamah...... " jerit Raffa dia duduk di dekat jasad sang ibu menangis sejadi-jadinya.
"Tidak.... Mamah jangan tinggalin Raffa aku mohon mah..... " ucapanya di tengah isakan tangisnya sambil menggoyang kan tubuh sang ibu berharap agar dia bangun kembali.
Zidan yang melihat itu tak kuasa menahan tangisnya, bersamaan itu anak buah Burhan baru tiba di mansion tuannya. Mereka terlambat dan segera menghampiri Burhan.Mereka semua menunduk di kala melihat jasad dari istri tuannya yang terluka parah.
Burhan mengangkat tubuh sang istri untuk membawanya ke rumah sakit diikuti Raffa di belakang nya. Namun sebelum sampai pintu luar Raffa melihat Zidan terkapar di lantai dan di sampingnya ada senjata api, rahangnya mengeras melihat siapa yang telah membunuh orang yang paling di cintainya. Tatapan Raffa menjadi sebuah kebencian namun dia sedang tak mau mengurus Zidan karena yang terpenting adalah keselamatan ibunya dia tak peduli dan meninggalkan Zidan dengan kemarahan di hatinya.
Zidan yang mendapat tatapan kebencian dari sahabatnya hanya bisa diam dia pun berdiri sambil memegangi perutnya keluar dari mansion keluarga Prasetya. Hatinya sakit dikala melihat Raffa menatapnya dengan penuh kemarahan. Burhan sudah menyuruh dua orang bawahannya untuk mengantarkan Zidan ke rumah sakit karena lukanya sangat parah. Akhirnya Zidan pun menuruti dan di antar ke rumah sakit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!