Keluarga Baskoro~
Di sebuah rumah mewah di kawasan elit jakarta masih terdengar perdebatan antara ayah dan anak.
" Aku gk mau ma pa dijodohin dengan orang yang belum aku kenal,dia masih bocah jarak umurku dengannya cukup jauh, aku ingin wanita yang sepadan umurnya dengan ku seperti Sella pa." ( Andra) m
ulai emosi
" Papa gak mau tau, perjodohan ini akan tetap berlangsung. Sampai kapan kamu akan berharap dengan perempuan tak jelas itu " Teriak( Baskoro)
" Ku mohon pa jangan paksa aku, jangan sampai aku berbuat kasar terhadap bocah itu saat kami sudah menikah, sampai kapan aku berharap itu urusan ku." (Andra)
" Dia gadis baik Andra,bibit bebet bobotnya sudah jelas,dari keluarga terpandang, papanya sahabat papa. Kamu tidak akan menyesal Andra,percaya sama papa." ( Baskoro)
" Nak tetap berlaku baiklah terhadap calon istrimu, walaupun kamu belum mencintainya jangan pernah ucapkan kata itu dihadapan mama." teriak mama Andra
" Mama juga tau kalau kamu belum bisa melupakan dia, kami bukan bermaksud untuk menjodohkan kalian, tapi keluarganya sangat berjasa untuk keluarga kita nak, keluarga merekalah yang membantu perusahaan ayah mu dulu saat masa valit sampai perusahaan kita stabil. Saat ayahmu mengembalikan modal yang mereka pinjam mereka menolaknya." ucap mama Andra.
"Ooohh...jadi itu alasannya. Yang akan menjalani rumah tangga itu aku ma pa, membina hubungan tanpa adanya cinta aku tidak bisa membayangkannya." ( Andra )
" Papa akan memberikan kamu kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh, bagaimana caranya.... papa serahkan semuanya padamu. Dia kuliah di Universitas milik kita.
" Kalau kamu menerima perjodohan ini perusahaan yang kamu pimpin akan milik kamu seutuhnya, papa akan serehkan semuanya." bujuk Baskoro.
" Perkawinan tidak ada istilah negosiasi pa,ini masalah hati, kepercayaan, kenyamanan dalam menjalaninya." gerutu Andra.
" Papa dan mama gak mau tau....,ini gadis yang akan menjadi menantu papa.." Baskoro masih bersekukuh dan mengeluarkan selembar foto dari tuxedonya.
Andra melirik foto yang terletak diatas meja, Andra kaget dan matanya melotot. Sungguh diluar dugaannya bahwa gadis ini yang akan menjadi calon istrinya,tatapan sinis memandang foto itu,rahangnya merapat, nafas yang tidak normal lagi memendam emosi.
Baskoro memperhatikan ekspresi anak sulungnya yang masih menatap foto sang gadis, Baskoro tersenyum puas karena keputusannya tidak akan mengecewakan Andra.
" Apakah mama dan papa bahagia dengan perjodohan ini??? Ucap andra dan menatap kedua orang tuanya
" Ya ." jawab Baskoro dan istri.
Andra beranjak dari duduknya langsung ambil kunci mobil dia segera keluar dengan emosi yang tak terbendung.
" Shiiittt..." Andra memukul stir mobil.
"kamu tidak akan merasakan kebahagiaan saat bersamaku bocah tengik, wajah cantik mu ini tidak mempengaruhi keputusanku, lihat apa yang akan aku lakukan terhadapmu". gumam Andra.
Andra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dengan perasaan yang tak menentu.
Andra mengambil hp dan menghubungi seseorang..
tuuut...
tuuut...
" Halo ...."
" Tolong kamu hubungi Rektor kampus milik papaku, setelah jam istirahat aku akan berkunjung."
" Baik tuan,akan segera saya hubungi."
" Ok, aku masih dalam perjalanan,jangan lupa kosongkan jadwal ku ."
" Asiap tuan."
Andra menambah kecepatan mobilnya, jadwal menjelang makan siang harus kelar.
Andara masih mengingat kembali insiden dengan gadis itu.
Flashback
Satu tahun yang lalu.
Hari ini di SMA favorit benar - benar dibuat sibuk mulai dari tim osis yang sudah dari kemarin sampai pagi ini sudah menyiapkan panggung untuk acara suka suka ria yang dilakukan khusus kelas XII berbagai macam tampilan akan di adakan. Sekolah benar - benar dipenuhi suara ingar bingar dengan kesibukan semua orang
Zira, sasa dan imel mengikuti lomba model. Mereka memakai baju gaun bak model - model ternama yang mereka beli di mall kemarin.
Hari ini Zira dan dua berangkat ke diantar oleh sopir keluarga Zira karena mereka terlebih dahulu berkumpul di rumah Zira untuk memastikan kesiapan mereka dalam mengikuti acara pagi ini.
Setelah yakin dengan penampilan mereka ketiga gadis itu turun dari dalam mobil. Kedatangan mereka membuat satu sekolah menjadi riuh. terutama kaum adam bagaimana tidak tiga gadis menjadi idaman mereka datang dengan penampilan yang agak mencolok. yang paling mendominasi diantara bertiga itu adalah Zira nampak sangat keren.
Zira Demayka Wijaya anak pengusaha kaya , dengan mata coklat, bulu mata lentik, hidung mancung dengan bibir yang sedikit bervolume yang selalu murah senyum, rambut hitam kadang bergelombang terkadang lurus.karena dia selalu menjaga penampilannya. Jutek, jahil dan berani.itu lah sifat gadis itu. tapi semua orang tau dibalik sifatnya itu dia sangatlah baik hati.
Dia selalu menjadi cewek terpopuler di sekolahnya, dengan dua sahabatnya sasa dan imel. Dimana ada Zira maka disana pasti akan ditemukan juga dua sahabatnya itu.
" Gue jadi bingung untuk memilih diantara gadis itu untuk dijadikan pacar" celetuk seorang siswa laki - laki kepada teman - yemannya yang berdiri disamping Zira dan dua sahabatnya yang begitu memuja Zira dan sahabatnya.
Suara MC merubah keributan menjadi hening tanpa suara pertanda acara akan di mulai.
" Aku kok jadi nervos ya Ra" celetuk Sasa alias caca.
Tumben kamu nervos biasanya main nyosor aja " Celetuk Imel tertawa.
Katanya model masak gini doang kamu langsung nervos" tambah Zira.
Gue gak pernah tampil dimuka umum Ra,apalagi tampilan dihadapan mereka yang sudah kital kenal." Kilah Sasa.
Dan tak lama setelah kata sambutan dan acara lainnya sekarang sampai ke acara inti. Satu persatu nama mereka di panggil oleh MC di acara tersebut.
Zira dan sahabatnya sangat percaya diri melangkah di atas panggung karena itu memang hobi mereka. mereka bak model profesional yang membuat gaduh para penontonnya.
Setelah acara usai mereka masuk keruang ganti, Zira memakai celana jens dan baju kotak kotak hitam. Sungguh terlihat amat cantik. Mereka bertiga akan pergi ke cafe sopan untuk bersantai setelah seharian mengikuti acara di sekolah.
Selang beberapa menit mereka mereka sudah menghabiskan makanan dan minuman yang mereka pesan.
" Zira aku gak usah di antar,biar sopir ku aja yang jemput." Celetuk Imel.
" Kamu gimana Ca ???
" Aku bareng kamu aja." bujuk Sasa
" Hmmm...ok deh ntar suruh mang Udin antar kamu pulang.
" Baiklah, aku duluan ya jemputanku sudah datang." celetuk Imel.
" Ayooo..." ajak Zira
" Tunggu aku di parkiran ya Ra, aku mau ketoilet dulu." Celetuk Sasa
" Siiiip....buruan ntar aku tinggal!!"
Zira menunggu Sasa di parkiran sedangkan mang Udin belum juga datang. Zira bersandar di mobil sport mewah warna merah tak tau siapa pemiliknya.
" Gilaaa...mobil nya sport coy" Celetuk Zira
Zira mengelus - mengelus badan mobil cukup lama,berkaca di jendela mobil.
" Hmmm aku memang cantik,pantas aja banyak cowok yang antri.hik..hik..hik.." celut Zira senyum senyum sendiri memandang wajahnya.
Berbagai macam gaya yang dia lakukan gadis itu mulai dari melihat bokong, membusungkan dada, menyatukan dua bola mata sambil melot, menjulurkan lidah dan memonyongkan bibir seksi nya. Semakin lama bibirnya semakin maju terus maju mengarah kaca mobil.
Disatu sisi seorang pria tampan pemilik mobil sport yang berada di dalam mobil senyum senyum sendiri melihat tingkah laku bocah.
Tanpa disadari Zira kaca mobil terbuka bibirnya pun mendarat cantik di sebuah benda kenyal.
Zira kaget bukan kepalang, kenapa kacanya berubah kenyal dan basah. Zira perlahan membuka mata.
" aaaaaaaggggg...." teriak Zira.
" Diam!!! suara bariton pria dewasa itu .
" Hey....om sengaja ya, om udah ambil cium pertama ku." Bentak Zira
"apa om tidak pernah dicium sama cewek cantik atau om emang suka diam diam curi ciuman setiap cewek. jangan bilang ya om...kalo ini modus ya..." celetuk Zira
Pria dewasa itu turun dari mobil dan mendekati Zira. Pria itu menatap Zira dengan tatapan dingin , tanpa aba aba pria itu memegang tengkuk Zira dan menyatukan bibirnya dengan bibir Zira dengan kasar pria dewasa melakukan ciuman dan tangan satu lagi melingkar dipinggangnya tidak membiar kan Zira beberapa detik untuk mengambil nafas. Zira mendorong tubuh pria itu dan menggigit bibir si pria.
" Ni hukuman buat kamu yang cerwet." ucap si pria
" ******** kau om..." teriak Zara
Paaaakkkkk...
Tangan Zira mendarat dipipi pria dewasa Zira menampar pria yang ada didepannya dan berlari dengan tergopoh gopoh menyusul Sasa ke toile cafe.
Pria yang ditampar tersenyum sinis sambil memegang pipi bekas tamparan Zira dia meninggalkan cafe dengan hati kesal dan marah. Karena baru kali ini dia mendapatkan tamparan dari seorang gadis..bocah lagi.
Flashback~
Andra mengusap wajah dan menjambak rambutnya dengan kasar, walaupun sudah lama tapi hal itu sangat berkesan buatnya.
*****
Assalamu'alaikum para pembaca jangan lupa dukung Autor ya..!
Pagi jam 6.30 di kediman Wijaya ~
tok...tok...tok...suara ketukan pintu
Karena sudah berapa kali mengetuk pintu dan tidak ada jawaban Fenita maminya Zira membuka pintu dan masuk kedalam, dilihatnya sigadis masih tertidur nyenyak dengan tubuh yang masih terbaluti selimut.
" Zira..." panggil Fenita membangunkan anaknya
Masih tidak ada pergerakan dari Zira untuk segera bangun
" Zira..." panggil Fenita setengah berteriak.
Mendengar seseorang menyebut namanya Zira pun dari alam bawah sadarnya, setengah sadar Zira bangun dari tempat tidurnya dan mendapatkan maminya sedang berkacak pinggang berdiri di samping tempat tidurnya.
" Kenapa harus teriak teriak sih mi, masih jam 2 malam loh mi.." kata Zira dengan suara serak.
" Noh lihat jam...kalau mami gak teriak teriak kamu gak akan bangun." jawab mama Fita
" ya udah aku bangun " jawab Zira
" Cepat mandi dan bersiap ke kampus, semua orang sudah nungguin kamu dibawah untuk sarapan." ucap mami Zira lalu keluar dari kamar menuju meja makan.
" emmm..." jawab Zira mata masih setengah terpejam.
Di rungan makan~
" Mi Zira udah bangun??" tanya Wijaya papi nya Zira.
" Udah pi, dia lagi siap siap bentar lagi juga turun." jawab Fita
" Mami heran...Kenapa sih anak itu selalu terlambat maunya dibangunin terus." gerutu Fita kesal.
" Udah lah mi itu kan udah kebiasaan Zira yang selalu telat." kilah Wijaya.
Tidak lama Zio adiknya Zira turun dan duduk di meja makan, biasanya yang duluan turun setelah Wijaya dan Fita pasti Zira tapi hari ini tidak.
Selang beberapa menit Zira pun datang dan langsung duduk di meja makan
Pletaaaak..
" Auuuuuuhhh.." Suara Zio kesakitan
Zira menyentil jidat Zio " Kamu mau langkahin kakak mu ini hah....itu tempat duduk kakak minggir...! " celetuk Zira kesal.
" Iya...ya...tuan putri sewot amat kalo tempat duduknya di pakai, kan sama aja emang harus di samping papi y..." gerutu Zio
" Udah pindah sana nggak usah ngeles..! uca Zira.
Zira pun memulai sarapannya, hari ini cuma saran roti dan secangkir teh karena dia sudah terlambat.
" Zira..." Panggil Fita
" Ya Mi..." jawab Zira
" Mami dan papi mau kasih tau sesuatu sama kamu" ucap Fita memandang suaminya dengan bahasa isyarat Wijaya pun mengedipkan matanya pertanda setuju.
" Sebenarnya kamu sudah dijodohkan nak dengan anak sahabat mami dan papi."
uhuk...uhuk..uhuk..
Zira terbatuk mendengar ucapan maminya, Zira tidak menanggapi ucapan maminya otaknya langsung blank selama ini dia tidak tahu menahu tentang perjodohan ini.
" Kok bisa mi, kenapa harus dijodohkan. Kayak zaman Siti Nurbaya ajah..." tanyanya heran.
" Mami tau pasti kamu akan menanyakan ini..dengar mami..." jawab Fita
Fita pun menjelaskan secara mendetail tanpa tinggal sedikitpun.
" Kalau aku boleh tau mi berapa ya umur calon suami ku...??? tanya Zira.
" umurnya 30 sayang, gak terlalu jauh kan sayang?? ucap Fita senyum senyum.
" What......???? Zira kaget.. roti yang ada dalam mulutnya pun ikut meloncat.
" Apa gak salah mi....,gak terlalu jauh gimana..itu seumuran om Bagas loh mi. Masak aku dijodihin dengan om om." gerutu Zira kesel.
" Jangan jadikan itu sebagai penghalang Zira, mereka sangat menginginkanmu menjadi menantu mereka. awalnya nya mami tak ingin kamu dijodohkan mengingat umurmu masih 18 tahun.
" mereka berjanji akan menjaga kamu dengan baik,tidak ada yang akan berubah darimu,kamu masih bisa melakukan apa saja, masih tetap bisa lanjutkan kuliahmu cuma status kamu yang berubah Zira." tambah Fita meyakinkan putrinya.
Masih tidak ada jawaban dari Zira, dia masih begitu sulit memikirkan perjodohan ini apalagi tentang pernikahan.
" Hal gila macam apa inih...diumurku yang masih 18 tahun sudah dijodohkan." Dengan pikiran kacau dia memandang wajah maminya yang sendu. Zira yakin ini semua bukan keinginan maminya.
" Apa mami bahagiah " tanya Zira
Fita terdiam dengan pertanyaan putrinya yang mendadak itu.
" Kebahagiaan mami bukan karena kamu di jodohkan tapi mami bahagia karena kamu mendapatkan orang yang tepat keluarga yang akan menjaga mu dengan baik nak.." ucap Zira.
" Baik lah Mi, Zira terima perjodohan ini. tapi beri Zira waktu mi...Zira gak mau pernikahan terlalu cepat." pinta Zira
" Kamu serius nak....."tanya Fita sedikit berteriak. dan Zira mengangguk tapi sebenarnya Zira belum yakin dengan keputusannya ini.
" Nanti kita akan atur pertemuan dengan mereka,kalo bisa kamu tunangan dulu nanti mami yang berbicara dengan keluargs mereka...udah sana kamu berangkat ntar telat." ucap Fita
" Baik lah mi pi aku berangkat dulu, Assalamu'alaikum..." Zira menyalami dan mencium tangan kedua orang tua diikuti Zio.
" Wa'alaikumsalaam..." Jawab Fita dan Wijaya serentak.
" Hati hati sayang...jangan ngebuut.." tambah Fita mengingatkan anak anak nya.
" Ya mi..." jawab Zira dan Zio sambil berlari menuju mobilnya.
Di kampus ~
Setelah sepuluh menit di perjalanan Zira memarkir mobilnya, dan turun dari mobil.Semua mata tertuju memandangi gadis cantik itu.
Zira berjalan dengan berlenggak lenggok membuat kaum adam susah menarik salivanya. Zira menyusuri lorong menuju kelasnya.
" Hai cemol..." sapa seseorang membuat langkah Zira terhenti.
" Hay....juga kak Kevin, jawab Zira
" Makin cantik aja nih..." rayu Kevin sambil mencolek lengan Zira.
" Idih apaan sih kak...nyolek nyolek aku." Ucap Zira ketus.
Kevin merupakan kakak kelas Zira mereka satu jurusan Manajemen Bisnis. Kevin cowok tampan yang banyak digilai dan di cari oleh cewek cewek kampus Tapi tidak dengan Zira.
Zira meninggalkan Kevin yang masih bengong dan berlari ke keruang kelasnya karena dia yakin dosen sudah masuk. Tanpa permisi Zira langsung masuk.
" Ziraa..." panggil dosen nya
" Iya pak..." jawab Zira
" Sudah jam berapa ini,kenapa kamu selalu datang terlambat setiap jam saya." tanya dosen
" Maaf pk tadi saya di hadang sama ulut bulu.." jawab Zira santai
Ha...ha...haa...
Teman sekelas Zira terawa sehingga membuat kelas menjadi ribut.
" Diaaam..." bentak pak dosen.
" Ulat bulu...dasar gadis aneh..keluar kamu! bentak pak dosen.
" Ya elah pk, udah dandan cantik dari rumah sampae sini malah kena usir...nasib...nasib.." jawab Zira.
" Saya gak mau tau pokoknya K.E.L.U.A.R !! " bentak pak dosen dan zira langsung keluar.
Zira sebenarnya anak yang rajin, dia selalu mengerjakan tugas tugas yang diberikan dosen tepat waktu dan selalu aktif dia merupakan anak yang pintar di kampus itu. tapi setiap mata kuliah pak Harun dia selalu datang terlambat.
Zira langsung kekantin sambil menunggu jam pak Harun habis.
Di perusahaan Wijaya ~
Andra laki laki tampan dengan postur tubuh yang gagah rahang yang tegas hidung mancung dan rambut rambut halus di wajahnya dan mempunyai senyuman yang sangat begitu manis yang akan membuat mata tidak bosan untuk memandang.
Andra terkenal cuek,sikap dingin ibarat es batu. hanya satu perempuan yang bisa membuat dia tersenyum,entah apa yang dilakukan perempuan itu sehingga merubah sikapnya seperti itu.
Andra menyelesai dokumen dokumen dan membalas beberapa email yang masuk siang ini dia akan kekampus milik papanya.
" Jhon apa sudah dibatalkan jadwal ku setelah jam makan siang nanti...?? tanya Andra.
" Sudah bos, Rektor yang dikampus juga sudah saya hubungi." jawab Jhon
" Ok...habis makan siang kita langsung meluncur ke sana."
" siap bos" jawab Jhon
" Kalau boleh tau bos ngapain ke kampus, cari yang seger seger ya..hik..hik.." celetuk Jhon
" Diam kamu... gak usah ikut campur,kerjakan aja tugas mu." bentak Andra.
" Ya elah bos..santai dikit napa..." jawab Jhon dan langsung keluar dari ruangan Andra.
*******
Assalamu'alaikum para pembaca setia jangan lupa dukung selalu autor..😘😘
Siang ini panas sangat terik, kemacetan menjadi hal biasa di ibu kota. Andra dan Jhon masih terbejebak dalam kemacetan itu. Andra mengeluarkan sesuatu dalam jok mobil.
" Apa an tu bos?" tanya Jhon.
Andra tidak menjawab pertanyaan dari Jhon dia masih sibuk mengeluarkan barang yang Jhon tidak tau kegunaanya.
Jhon geleng geleng kepala melihat tingkah bosnya dan kembali fokus menyetir mobil. Jhon sudah 6 tahun menjadi asisten pribadi Andra jadi dia sudah tau bagaimana tingkah laku sibos.
" Jhon. untuk beberapa bulan kedepan kamu yang akan menghandle tugas ku, tapi kamu tenang aja aku akan selalu pantau perusahaan ." Ucap Andra
" Siap bos.apa bos mau keluar negeri??" tanya Jhon penasaran
" Oh no, aku gak kemana mana mau pindah profesi dulu." jawab Andra cuek.
" Wht??? Bos mau tukar profesi jadi Ojol atau sopir taksi gitu ??? " tanya Jhon sedikit teriak karena kaget.
" Siapa yang ngomong ??? jawab Andra ketus.
" Aku bos...he...he...Maaf bos aku penasaran aja."
"hhmm dasar aneh." jawab Andra.
Karena kemacetan yang panjang sehingga membuat jarak tempuh dari perusahaan ke kampus 20 menit.
Mobil Andra memasuki area kampus dan langsung ketempat parkiran.
Andra turun dari mobil dan diikuti Jhon semua mata memandang kearah dua pria tampan tersebut. Andra cuek karena itu hal biasanya baginya. Andra menyusuri lorong menuju ruangan Rektor.
" Silahkan pak !"ucap Rektor mempersilahkan Andra masuk ruangan menuju sofa yg tersedia di ruangan itu nya.
" Perkenalkan saya Andra anak dari pemilik kampus." ucap Andra.karena selama ini papi yang selalu berkunjung kekampus.
" Oh...Ada yang bisa saya bantu Tuan??"
" Untuk beberapa bulan ini saya akan menjadi dosen pada mata kuliah manajemen bisnis.bagaimana pak,apa bapak bisa bantu saya ?"
" Oh tentu bisa tuan Andra, kebetulan dosen yang memegang mata kuliah itu untuk beberapa bulan kedepan cuti karena dalam masa pengobatan."
" Ok pk, kalau begitu sebuah keberuntungan buat saya."
" Selamat bergabung tuan Andra"
" Trimakasih pak."
Jhon hanya diam tak berkutik mendengar ucapan Andra. Dia tidak menyangka kalau bos nya itu akan menghabiskan waktunya beberapa bulan kedepan menjadi seorang dosen.
" Ada apa sebenarnya dengan si bos, untuk apa dia melakukan semua itu ?" bati Jhon. Setelah berjabat tangan Andra pun keluar dari ruangan itu.
" Jhon.Aku mau ke toilet dulu tunggu di parkiran." perintah Andra.
" Siap bos." jawab Jhon.
~ Kantin kampus ~
Zira masih menunggu dikantin, untuk hari ini yang bisa dia lakukan hanya mengutak atik hp dan makan.
" Sungguh membosankan" batin Zira.
Zira akhirnya memesan kembali cemilan untuk menghilangkan rasa jenuhnya, menunggu itu sangatlah membosankan.
" Hay cemol..." sapa seseorang
" Eh kak..kok ada disini? tanya Zira
" Nemanin kamu, kasian sicantik kesayangan kak Kevin sendirian dikantin." Jawab Kevin dan mengedipkan sebelah matanya.
Zira yang mendengar gombalan seperti itu menjadi salah tingkah,pipinya merona.Bagaimanapun pria yang ada di depan nya ini mempunyai daya tarik sendiri sehingga cewek cewek begitu menggilainya.
" Idih...Kak Kevin lebay." jawab Zira dengan wajah yang masih merona dan beranjak dari duduk nya.
" Hey... cemol kakak mau kemana? " ucap Kevin dan menahan tangan Zira.
" Aku mau ke toilet kak, gak mungkin juga kak Kevin ikut kan? " gurau Zira dan menarik tangan nya dari genggaman Kevin.
Tanpa disadari Zira,Kevin mengikutinya sampi ke toilet. Kevin berdiri di depan pintu toilet Wanita. Saat keluar tangan Zira langsung ditarik ke dalam ruangan kosong yang tak jauh dari toilet.
Kevin mengapit tubuh Zira dengan kedua tangan kukuh nya ke dinding.tubuh mereka sangat dekat sehingga bisa merasakan hembusan nafas masing masing.
" Kak...mau nga..ngapain?" tanya Zira terbata bata. Kevin masih tetap memandang setiap inci wajah cantik Zira. Kevin semakin mendekat dan terus mendekat sehingga ujung hidung mereka tidak ada jarak lagi.
Deg...Deg...Deg..
Jantung Zira seperti ingin meloncat karena begitu kuat detakannya, begitu juga dengan Kevin.
" Kak..kak Kevin. Lepasin aku.. ntar ada yang lihat kita loh.." Protes Zira sambil memukul mukul dada Kevin. Tapi Kevin tidak merespon dia tetap menatap Zira dengan intens.
" Kak aku..ta.."
Cup..
Satu kecupan sudah membuat wajah Zira seperti kepiting rebus hatinya ingin menolak tapi tubuhnya menginginkan, Kevin ingin mengecup untuk kedua kalinya dan akan ******* bibir seksi gadis cantik itu.
" Ehem.." Suara bariton itu membuat Kevin dan Zira terperanjat dan merenggangkan posisi mereka.
Laki laki yang bersuara bariton itu yang tak lain adalah Andra. Dia menatap Kevin dan Zira bergantian. Tatapan tajam seperti ingin menelan mereka hidup hidup.
" Apa yang kalian lakukan??" tanya Andra mengintograsi Kevin dan Zara.
"Cih...dasar tak tau malu kalian. Apa kalian mau mencoreng nama baik kampus dengan berbuat mesum di sini. Silahkan sewa hotel kalau mau melakukannya!" tambah Andra
" Apa perlu saya lapor ke Dekan?" tanya Andra kembali.
Kevin kaget mendengar ucapan Andra yang tersulut emosi dari tadi.
" Maaf kalau boleh tau anda siapa? tanya Kevin menyelidik.
" Kamu tidak perlu tau saya. Saya akan melaporkan perbuatan kalian." Ancam Andra.
Zira memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya, Saat Andra mulai melangkah meninggalkan mereka tiba tiba ada yanh memegang tangannya.
" Jangan pak..saya mohon..ini tidak seperti yang bapak bayangkan.kami tidak akan mengulanginya lagi." Ucap Zira memohon dalam ketakutan dengan mata berkaca kaca.
" Sungguh menjijikkan.." Ketus Andra tanpa menatap Zira kemudian berlalu dihadapan Kevin dan Zira.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!