NovelToon NovelToon

Broken Vow

Bab 01

"Rendiii,,daddy pulang!!!

Daniel memanggil anak nya yang masih berumur empat tahun. Daniel baru saja pulang dari perjalanan bisnis nya ke eropa karna perusahaan nya sedang mengadakan kerjasama bisnis disana.

Setengah bulan lama nya kepergian nya ke eropa membuat daniel sangat merindukan anak dan istri nya. ia sudah tak sabar ingin memeluk dan mencium putra nya.

Seorang anak laki-laki kecil yang imut dan tampan berlari menghampiri nya yang sedang berjalan masuk kedalam rumah, daniel mengejar nya dan menangkap nya. ia mencium kening dan pipi anak nya dan menggendong putra nya.

"I miss you boy," ujar daniel dan mencium pipi putranya berkali-kali, hingga putra nya merasa risih dengan perlakuan ayah nya.

"Daddy stop it, im not a boy anymore." ujar rendi kecil sambil menutup mulut ayah nya dengan kedua telapak tangan nya.

Alya menghampiri kedua lelaki kesayangan nya yang baru saja berjumpa sudah bertengkar dan alya segera memeluk suami nya sebagai sambutan atas kepulangan suami nya.

"I miss you alya" ujar daniel sambil mencium bibir istri nya dan memeluk nya.

"I miss you too," ujar alya dan melepaskan pelukan nya.

"Daddy, apa kamu membawa sesuatu untukku? seperti mainan baru?" rendi meminta oleh-oleh dari ayah nya sebab daniel memang selalu membelikan anak nya mainan baru ketika pulang dari luar negri. Daniel sangat memanjakan putra nya hingga rendi menjadi tuan muda yang sangat keras kepala sebab semua keinginan nya selalu dipenuhi ayah nya.

Daniel mengusap kepala anak nya.

"Aku tidak mungkin melupakan nya sayang," daniel menyerahkan dua paperbag besar ketangan putra nya setelah supir nya membawa masuk semua belanjaan daniel untuk anak nya.

Alya hanya menggelengkan kepala nya, sebab daniel terlalu boros untuk anak nya. sangkin sayang nya kepada putra nya daniel membuat satu ruangan besar yang penuh berisi mainan dan taman hiburan mini dibelakang rumah nya.

"Daniel, berhentilah memanjakan nya, jangan selalu menuruti keinginan nya." ujar alya kepada suami nya sebab alya khawatir sifat manja putra nya akan terbawa sampai ia dewasa nanti.

"Alya, dia masih kecil untuk diajarkan sifat mandiri, nanti juga ada masa nya." jawab daniel sambil ikut membuka paperbag nya dan bermain dengan putra nya.

Alya hanya menarik napas nya, sebab daniel tak mau mendengarkan nasihat nya.

Alya berjalan menuju kedapur, ia ingin mengambilkan segelas minuman untuk suaminya, tetapi alya mendapati pembantu nya sudah membawakan segelas jus untuk daniel, sebelum pembantu nya berjalan mendekati suaminya, alya menghentikan langkah pembantu nya yang masih muda tersebut.

"Biar saya saja yang mengantarkan nya," ujar alya sambil mengambil gelas jus dari tangan pembantu nya dan alya segera membawakan nya untuk suami nya. Segala urusan dirumah nya memang alya serahkan semua kepada asisten rumah tangga nya, tapi tidak dengan yang menyangkut segala urusan nya kepada suami nya. bahkan pakaian daniel saja alya tak mengijinkan pembantu nya menyentuh nya.

Alya sengaja melaundry sendiri pakaian khusus suami nya dan menyusun nya sendiri kedalam lemari nya, memang seperti itulah cara alya melayani suami nya.

Alya kembali menghampiri suami nya dan meletakkan jus nya diatas meja.

"Terima kasih sayang." ujar daniel dan segera meminum jus nya.

Daniel memandang wajah istri nya, otak nya berpikir mesum karna sudah dua minggu ia tak menyentuh istri nya. daniel mendekatkan bibir nya ketelinga istri nya. "alya, aku menginginkan nya sekarang." ujar daniel yang berbisik ketelinga istri nya.

Alya tersenyum dan menampar pelan pipi daniel sebab belum lagi diri nya beristirahat, ia sudah menggoda istri nya.

Daniel segera memanggil pengasuh putra nya yang dulu juga bekerja sebagai pengasuh nya.

"Bik,,bik narti!! ujar daniel memanggil nya.

Tak berapa lama bik narti datang menghampiri mereka.

"ya den daniel," jawab bik narti yang sudah tampak menua.

"temani rendi bermain ya," saya capek mau beristirahat dikamar" ujar daniel sambil berdiri dan meninggalkan putra nya.

Daniel menarik tangan istri nya agar segera berdiri dan mengikuti langkah nya menuju kamar mereka.

***

Hai kak!!! sebelum baca novel ini, saya sarankan baca novel saya yang sebelum nya ya yang berjudul "penyesalan". biar cerita novel nya nyambung. hihihihihi😁

 

Gambar ilustrasi Alya dan Daniel serta Rendy kecil

 

Bab 02

Alya dan Daniel sudah berada dikamar mereka. Daniel memeluk tubuh istri nya dan mendekap nya lalu mencium bibir alya.

"Aku sangat mencintai mu alya dan kepergianku beberapa minggu ke eropa membuatku sangat merindukan mu." ujar daniel dan mulai mencumbui istri nya.

"Aku juga sangat mencintaimu daniel." alya membalas pelukan suami nya dan membalas ciuman nya.

Daniel membuka pakaian istri nya dan mulai menyetubuhi nya sambil menciumi leher alya dan alya menikmati setiap sentuhan suami nya. daniel menghentikan gerakan nya.

"Alya,,aku ingin kita memberikan rendi seorang adik, bagaimana?" ujar daniel karna ia juga menginginkan seorang anak dari benih nya.

Alya menatap wajah suami nya.

"Baiklah, aku telah menyelesaikan kuliahku dan sebentar lagi aku akan diwisuda." jawab alya sambil melingkarkan tangan nya keleher suami nya. selama ini mereka memang menunda keinginan daniel untuk memiliki anak karna alya ingin fokus untuk melanjutkan studi nya yang sempat tertunda.

Daniel mencium bibir istri nya dan kembali melanjutkan kegiatan nya hingga daniel dan alya mencapai titik klimaks nya. Daniel melepaskan benih nya kedalam rahim alya setelah mereka sepakat untuk menambah seorang anak.

Daniel tergeletak lemas diatas tubuh alya dan alya memeluk daniel dan mencium leher daniel yang berada diatas wajah nya.

Daniel mengecup bibir alya dan segera menyingkir dari tubuh istri nya.

"Terima kasih sayang." ucap daniel karna ia tak perlu lagi menjaga agar alya tidak hamil.

Mereka pun berbaring diatas tempat tidur dan alya berada dipelukan suami nya.

"Daniel, apa kau menginginkan seorang putra?" tanya alya sambil menatap wajah tampan suami nya yang sedang memejamkan mata nya.

"Lebih baik kamu melahirkan seorang putri, karna kita sudah memiliki seorang pangeran tampan." jawab daniel yang masih menutup matanya.

"Tapi rendi kan bukan darah daging mu." balas alya.

Daniel segera membuka mata nya dan menatap dalam wajah istri nya.

"Alya,,jangan pernah kau katakan hal seperti itu lagi, dia adalah putraku karna aku yang memberi nya kehidupan sebelum kau ingin mengakhiri hidup nya." ujar daniel dengan tatapan tidak senang nya. Daniel begitu menyayangi putra pertama nya lebih dari apapun. ia tak ingin alya mengungkit masa lalu kelam nya. sekalipun nanti rendi telah dewasa, daniel tak ingin anak nya mengetahui yang sebenar nya, karna daniel ingin menjadikan rendi sebagai generasi penerus perusahaan CEG.

"Maafkan aku daniel, aku hanya khawatir kalau sampai aku melahirkan anak darimu, kau akan mengabaikan nya." ujar alya

"Kamu jangan khawatir alya, rendi lebih dari segala nya buat ku." jawab daniel.

Alya segera berdiri dari pembaringan nya, ia ingin membersihkan tubuh nya agar cepat kembali bercengkrama dengan putra kesayangan nya.

Daniel masih terbaring lemas diatas tempat tidur nya, tubuh nya terasa sangat capek sebab baru saja ia tiba dirumah nya daniel sudah kembali bekerja keras diatas ranjang nya, ia pun tertidur tanpa membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.

Alya yang telah menyelesaikan ritual mandi nya, melihat suami nya sudah tertidur pulas. ia menyelimuti tubuh daniel dengan selimut, sebab daniel masih belum mengenakan pakaian nya.

Terdengar pelan suara putra nya menjerit memanggil mereka, alya segera membuka pintu kabar nya.

Rendi kecil berlari masuk kedalam kamar ayah dan ibu nya. ia naik ke atas ranjang orangtua nya dan ingin membangunkan ayah nya.

"Rendi, no..jangan ganggu daddy." ujar alya yang segera menghampiri putra nya. ia menggendong putra nya keluar dari kamar dan menutup pintu kamar nya.

"Mommy, kapan rendi bisa pergi sekolah mom?" tanya rendi karna ia ingin sekali bersekolah.

"Secepat nya!!" ujar alya sambil mencium pipi anak nya.

"Apakah besok?" tanya rendi kecil.

"Bulan depan" ujar alya sambil menurunkan anak nya dari gendongan nya dan membawa rendi kecil pergi ketaman belakang untuk menemani nya bermain.

Alya masih mengingat wajah rendy ketika melihat rendi kecil sedang tersenyum melihat nya, terbesit sedikit kerinduan dihati nya. sebab kisah cinta yang dialami nya takkan mungkin pernah sirna dari ingatan nya.

Rendi kecil menendang sebuah bola dan mengenai kepala alya sehingga membuat lamunan nya buyar.

"Upps,,i'm sorry mommy," ujar rendi kecil dan ia tertawa terbahak-bahak, alya yang melihat wajah anak nya ketika tertawa terbahak-bahak sama persis seperti ayah kandung nya.

Alya segera berdiri dari tempat duduk nya dan berlari mengejar putra nya, rendi kecil berlari berhamburan karna takut ibu nya akan menangkap nya dan menggelitik perut nya.

Rendi kecil melihat ayah nya sedang berdiri dibalkon kamar nya, ia berteriak memanggil nya.

"Daddy, help me!!" ujar rendi kecil saat alya berhasil menangkap nya.

Alya menggelitik perut rendi kecil tanpa ampun hingga rendi kecil terguling diatas rerumputan.

"Stop it alya, you can kill him." ujar daniel berteriak karna ia melihat putra nya tak henti tertawa seperti kehabisan napas.

Alya membaringkan tubuh nya diatas rerumputan tepat disamping rendi kecil, alya menatap wajah anak nya dan tangan alya menyentuh pipi nya.

"Rendi, apakah kamu menyayangiku?" tanya alya kepada putra nya.

"Of course mommy. i love u and i love daddy too." jawab rendi kecil sambil menunjuk ke arah daniel yang sedang berdiri dibalkon.

Alya mencium pipi rendi kecil dan menarik tangan nya untuk segera berdiri, mereka masuk kedalam rumah karna waktu sudah petang.

Daniel turun kelantai bawah setelah membersihkan tubuh nya, ia menghampiri rendi kecil yang sedang duduk diruang tv sedangkan alya sedang memasak didapur bersama dua pembantu nya, ika dan bu ratna.

Ika masih sangat muda, ia berhenti sekolah karna tak punya biaya sedangkan buk ratna adalah seorang janda yang merantau dari kampung untuk bekerja dikota dan membesarkan kedua anak nya.

Mereka membantu alya menyiapkan makan malam, alya memang selalu ikut andil dalam hal memasak agar daniel terbiasa memakan masakan istri nya.

Setelah menyusun menu makanan dimeja makan, alya memerintahkan kedua pembantu nya untuk membersihkan dapur dan meninggalkan beberapa menu makanan dimeja makan khusus pembantu nya.

Alya memanggil suami dan anak nya untuk memulai acara makan malam bersama mereka.

Mendengar teriakan alya, daniel segera menggendong rendi kecil dan membawa nya ke ruang makan.

Daniel mendudukkan rendi kecil yang sedang memainkan ponsel milik nya kekursi yang berada dimeja makan.

"Rendi, bisakah kau menghentikan kegiatan mu saat berada dimeja makan?" ujar alya dan merampas ponsel daniel dari tangan anak nya dan rendi kecil cemberut menatap wajah ayah nya.

Daniel melihat wajah alya karna ia tak setuju dengan perbuatan alya yang bersikap kasar kepada putra nya.

"Alya, kamu jangan seperti itu mendidik nya, ia bisa tumbuh menjadi anak yang nakal kalau kamu berbuat kasar pada nya." ujar daniel.

"Terus saja kau membela nya." alya balik memarahi daniel.

Seperti itulah alya dan daniel yang selalu bertengkar karna cara didik mereka yang bertentangan.

Bab 03

Daniel dan alya beserta rendi kecil telah menyelesaikan makan malam nya, alya memanggil para pembantu nya untuk membereskan meja makan nya.

Daniel dan rendi kecil duduk dikursi piano didekat ruang keluarga, rendi kecil berada dipangkuan ayah nya. daniel ingin mengajarkan anak nya seni musik seperti nenek nya yang sangat menyukai instrumen musik piano yang menenangkan hati.

Ia meletakkan jari jemari rendi kecil yang masih imut keatas tuts piano dan daniel mulai memainkan musik yang mudah diingat anak nya "jingle bells." Rendi kecil mendongak menatap wajah ayah nya dan daniel menundukkan kembali kepala rendi kecil agar tetap melihat jari jemari ayah nya.

Alya duduk disofa diruang keluarga sambil memperhatikan suami dan anak nya. Suasana keluarga yang begitu hangat yang alya rasakan saat ini, ia merasa hidup nya begitu sempurna karna memiliki suami yang sangat menyayangi keluarga kecil nya.

Rendi kecil terlihat senang dan mengikuti jari ayah nya meski hanya menggunakan satu jari nya.

Daniel tersenyum melihat rendi kecil yang sangat pintar, ia mencium kepala anak nya dan mengusap nya.

"Besok kita latihan lagi ya!!" ujar daniel dan mencium pipi anak nya dengan gemes.

"Okey daddy." ujar rendi kecil dan melompat dari pangkuan ayah nya.

Rendi kecil berlari dan duduk dipangkuan ibu nya.

"Mommy, aku ngantuk." ujar rendi kecil sambil menggosok mata nya.

Alya memanggil bik narti agar segera membawa putra nya masuk kedalam kamar nya dan bik narti segera menggendong rendi kecil dan menidurkan nya.

Daniel menyalakan televisi, ia berbaring diatas sofa dan kepala nya berada dipangkuan alya yang sedang memainkan ponsel nya. alya mengupload rekaman video daniel dan rendi kecil yang sedang memainkan piano ke instagram nya.

"Daniel, bagaimana kalau tahun ini kita masukkan rendi kesekolah?" tanya alya karna melihat beberapa anak teman nya terlihat imut dengan seragam sekolah mereka.

"Biarkan sampai ia sendiri yang meminta nya alya." ujar daniel yang tak ingin menyekolahkan rendi kecil terlalu dini. Dikeluarga daniel memang semua berjalan sesuai keinginan anak, sebagai orangtua mereka hanya memberi pandangan dan arahan saja.

"Rendi selalu meminta nya kepada ku, bukan aku yang memaksa nya."jawab alya.

"Baiklah, jika itu keinginan nya. memang nya kapan mulai pendaftaran sekolah?" tanya daniel.

"Seperti nya sudah bisa dimulai dari sekarang." jawab alya.

"Kalau begitu, besok aku akan mengantarkan kalian pergi mendaftar," ujar daniel yang masih menonton film action.

"Apa besok kamu tidak sibuk?" tanya alya sambil mengusap rambut suami nya.

"Aku akan menyempatkan nya." ujar daniel.

Alya sangat senang mendengar nya karna daniel selalu punya waktu untuk momen terpenting anak nya.

"Terima kasih sayang!" ujar alya sambil menundukkan kepala nya dan mencium bibir suami nya. daniel membalas ciuman alya dan kegiatan mereka sedang disaksikan oleh pembantu nya yang sedang berjalan menuju kekamar mereka.

Ika yang masih muda dan belia melihat pemandangan yang tidak biasa karna sangat awam bagi nya melihat orang berciuman didepan nya seperti itu.

"Ika, cepat sini." ujar bik ratna memanggil nya pelan dan melambaikan tangan nya.

"Apa mereka selalu melakukan hal seperti itu bik?" tanya ika yang polos.

"Pak daniel dan istri nya memang selalu bermesraan dimana pun dan kapan pun, kamu pura-pura aja nggak liat. jangan melotot kayak tadi, nanti lama-lama kamu juga terbiasa." ujar bik ratna. ika memang baru sepuluh hari bekerja dirumah alya karna alya kasihan melihat buk ratna mengurus rumah sebesar ini karna bik narti hanya membantu nya ketika rendi sedang tidak bersama nya.

Ika mengangguk pelan, karna melihat perlakuan daniel yang mesra dengan istri nya membuat ika jatuh cinta dengan tuan nya.

"Udah kaya, ganteng dan baik pulak. apa mungkin aku bisa mendapatkan hati pak daniel?" ujar ika yang sedang berkhayal.

"Akh, mustahil kali ya merebut nya dari tangan istri nya yang sangat cantik itu!!" khayalan ika menjadi buyar saat ia kembali mengingat siapalah diri nya.

Daniel menghentikan ciuman alya karna ia merasa sangat bergairah. Daniel segera menggendong istri nya menuju pintu lift untuk naik kelantai dua dimana kamar mereka berada.

Daniel membaringkan tubuh istri nya keatas tempat tidur dan kembali bercinta lagi dengan alya, sebab daniel benar-benar ingin alya segera hamil anak nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!