Sabtu, 17 Desember 2020
Ailee Brunella dinyatakan koma setelah 2 hari tidak sadarkan diri di rumah sakit pasca kecelakaan beruntun yang menimpanya.
"ttutt ttutt" suara monitor EKG rumah sakit terdengar kalut di kedua telinga ibu Ailee.
"Ailee anakku" ucap seorang ibu dengan kedua pipi yang banjir air mata dari balik jendela ruang ICU.
Ailee yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu tidak mengutarakan jawaban apapun. Melainkan hanya sebuah tetesan air mata yang tidak sengaja mengalir.
"ya tuhan anakku " suara keluh itu kembali terdengar lantaran melihat sang anak yang tak kunjung terbangun.
Disisi Lain, Di dunia yang tidak diketahui Ailee.
Ailee tiba tiba dibangunkan oleh jam beker disebuah istana megah. Awalnya ia kaget dan bingung bagaimana ia bisa ada disini. Tak lama dari itu, masuk 3 orang wanita yang sepertinya seorang pelayan atau biasa disebut dayang, datang kepada Ailee dan memanggilnya dengan sebutan "Putri Rosemary".
"selamat pagi tuan putri, apakah ada yang bisa dibantu?" tanya seorang wanita dengan pandangan sedikit tertunduk.
"tuan putri? saya?" ujar Ailee kebingungan, kedua pupil matanya masih berkeliling kesana kemari memandang seisi kamar yang begitu megah itu.
"iya anda, tuan putri Rosemary" jelas lagi wanita itu.
Jawaban wanita itu terdengar rancu di telinga Ailee. Hingga membuatnya semakin bertanya tanya, mengapa wanita itu memanggilnya putri Rosemary.
"mohon maaf saya bukan putri Rosemary, nama saya Ailee Brunella biasa dipanggil Ailee" bantahnya.
"hahahhhahaha, tuan putri selalu saja bercanda. ah maaf, putri". bukannya percaya, ketiga pelayan wanita itu justru tertawa.
"kenapa kalian malah menertawakan saya? saya ini serius!" Aille memandangnya kesal, ia terus mencoba membantahnya tapi mereka tetap tidak percaya.
"sudahlah tuan putri, biasanya tuan putri kan memang suka bercanda dengan kami. Setiap pagi tuan putri akan meminta kami menyisir rambut tuan putri" ucap salah satu pelayan wanita itu dengan tangan yang menarik pelan lengan Rosemary, untuk duduk di depan meja rias.
"rambut? wah, rambut saya kenapa jadi panjang banget gini?" Ailee terkejut saat melihat keadaan rambutnya yang sudah berbeda. Rambut coklat sebahunya sekarang berubah menjadi rambut panjang sepunggung yang berwarna pirang hampir putih itu.
"apakah tuan putri sedang sakit? tuan putri nampaknya tidak seperti biasanya hari ini?" merasa terjadi perubahan perilaku pada majikannya itu, pelayan tersebut menyimpulkan bahwa Ailee sedang sakit.
"tadinya saya memang sakit dan terbaring dirumah sakit setelah saya mengalami kecelakaan, tapi saya tiba-tiba terbangun di istana ini" ujarnya dengan wajah yang sedikit mendongak keatas memandangi seisi kamar.
"sepertinya tuan putri tadi bermimpi, tuan putri baik-baik saja sekarang tidak ada lebam sedikitpun" ucapan Ailee tidak membuat pelayan itu percaya. Karena dirinya terlihat baik baik saja secara visual.
Karena para pelayan itu masih tak mempercayainya. Ailee tidak menjawab sepatah kata pun, ia kemudian beranggapan bahwa ia sedang bermimpi sebelum akhirnya ia sadar dari komanya. Setelah rutinitas pagi dilakukan oleh putri Rosemary alias Ailee, ia diminta sang ratu yang sekaligus adalah ibu kandungnya untuk sarapan pagi.
"tolong suruh putri Rosemary keluar kamarnya untuk sarapan pagi" pinta sang ratu dari dalam ruang makan.
"baik ratu" pelayan itu menunduk dan segera melaksanakan perintah ratu Mia.
"ttok ttok tok" terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar Rosemary.
"putri, putri Rosemary. ratu memintamu turun untuk sarapan pagi" suara ketukan pintu itu juga diiringi dengan ucapan halus dari si pelayan.
"dining room dimana? apa kau bisa mengantarkan saya" tanya nya dengan kepala yang sedikit keluar dari dalam pintu.
"baik putri, mari saya antarkan" jawab pelayan wanita itu dengan wajahnya yang menunduk.
Akhirnya Ailee pun keluar dari kamarnya sebagai seorang putri, sembari melihat-lihat sekeliling istana yang begitu indah dan mewah. Disamping itu
ia bingung harus berkata apa kepada sang ratu dan raja.
sesampainya di dining room.
"pagi Rose" sapa sang ratu Mia.
"Pa-aa-gi ratu" pertemuan pertama dengan ibunda Rosemary itu, membuat Ailee gugup.
"ratu? mengapa kau memanggil ibumu ini ratu? ini ibumu rose" sang ratu sedikit terkekeh mendengar anaknya itu memanggilnya ratu.
"eh, iya ibu maaf" betapa malu nya Ailee ketika ia salah memanggil ibunya sendiri. Perasaannya kalut, kedua matanya memandangi seluruh anggota keluarga barunya dengan gugup.
"apa kau sedang sakit nak? kau bertingkah tidak seperti biasanya" selain para pelayan, sang ibu juga merasa terjadi perubahan perilaku pada anaknya.
"Bo-oleh aku mengatakan sesuatu ibu?" Ailee berusaha untuk memberitahu sang ratu tentang kejadian yg ia alami meski dengan suara yang masih gugup.
"apa itu? katakanlah nak" ucap ratu Mia penasaran.
"apakah aku benar-benar lahir dari keluarga ini?" tanya nya dengan kedua matanya yang tertuju penuh pada ratu Mia.
"apa yang kau katakan itu, Rose? tentu kau lahir dari kandungan ibu, pada tanggal 17 Desember dan sekarang ini hari ulang tahunmu!" ratu Mia tertegun sejenak, tak menyangka jika sang anak menanyakan pertanyaan bodoh itu padanya.
"tetapi ibu, Rose tidak mengingat apapun. istana ini terlihat asing dimataku" ujarnya pilu.
"mungkin juga cuma cari perhatian ibu, akhir akhir ini kan dia memang jarang diperhatikan". Bella sang kakak pertama tiba tiba menyaut pembicaraan mereka dengan ketus.
"mengapa kau selalu memusuhi adikmu sendiri Bella? sepertinya dia memang sedang sakit!" balas sang ibu menengahi.
"Rose tidak berbohong ibu. Rose tidak ingat apapun" ujarnya lagi. Kali ini tanpa sadar, ucapannya terdengar sedikit menyolot.
"kalau begitu sebaiknya kita tanyakan dan periksakan kepada tabib kerajaan nanti ya. bagaimana, suamiku?" karena kekhawatiran telah menyelimuti diri sang ratu, ia beranggapan untuk memeriksakan Aille pada tabib.
"jika itu yang terbaik untuk putriku, lakukan saja" balas sang raja.
Selang beberapa waktu, tabib mulai dipanggil dan menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari sang putri, ia mungkin hanya mengalami jamais vu sebentar saja. Padahal kenyataan sebenarnya jiwa yang ada di dalam badan putri Rosemary adalah Ailee yang memang tidak pernah bertemu dengan keluarga kerajaan.
****************
Dua hari berlalu Ailee menjalankan kehidupannya sebagai seorang putri Rosemary. Hal yang paling dasar dilakukannya adalah mengenal seluruh keluarga kerajaan dengan bantuan dayang yang selalu melayaninya, ia biasa disebut Jolie. Dari Jolie lah, Ailee bisa bersikap layaknya Rosemary. Selain itu, Ailee juga meminta jurnal harian yang selalu di jalankan oleh sang putri.
****************
Suatu saat jurnalnya mengharuskan dia menunggangi kuda, sebagai seorang putri ia harus melakukannya akan tetapi, ia tidak tahu bagaimana cara menunggangi kuda. Namun, ia berusaha keras untuk menunggangi kuda tersebut, sekeras apapun dia berusaha jika memang belum memahami ilmunya, maka tidak akan bisa. Tak berselang lama kuda itu mulai tidak teratasi olehnya hingga akhirnya terjatuh dan kuda itu berlari cepat entah kemana, disamping musibah yang menimpa Rosemary ada seorang lelaki yang menertawakan dan memberi tepukan kecil kepadanya.
"eh eh kuda, jangan nakal ya! nanti gue jatuh!" gumamnya gusar, karena takut terjatuh dari kuda yang ia tumpangi itu.
"brakkkk"
"aduh aduh aduhh!" dan benar saja, sesaat setelah bergumam ia pun terjatuh dari kuda tersebut.
"hahahaaa..hahahaa" sudah terjatuh, tertimpa tawa. Terdengarlah suara tawa dari seorang pria dengan diiringi tepukan tangan.
"heh, ditolongin napa! malah di ketawain! emangnya siapa sih lo?" merasa kesal karena ditertawakan, Ailee membuang sifat sopannya begitu saja sembari menatap pria tersebut dengan intens.
"bicaranya yang sopan sedikit ya! aku ini pangeran! apa kau tidak diajarkan tata krama?!" sifat sopan Ailee yang terbuang, membuat pria itu merasa tidak dihormati.
Sejenak, Rosemary terdiam dan sembari merangkai kata-kata.
"begini, daripada kau menertawakanku. lebih baik kau membantuku kan. dan kalau boleh tahu, kau ini siapa ya? " setelah terdiam sejenak, Ailee pun mulai mengeluarkan segudang pertanyaan pada pria itu.
"mengapa aku harus membantumu? memangnya aku ini pembantu? aku ini pangeran Hans dari Kerajaan Elevan" segudang pertanyaan itu terjawab dengan menyebalkan oleh Hans.
"mohon maaf sebelumnya pangeran Hans yang tampan, apakah seorang pangeran harus bersikap sombong seperti mu?!" gerutunya panjang dengan tatapan kesal. Ia tak mampu menghadapi Hans yang begitu menyebalkan baginya, sehingga ia meninggalkan Hans begitu saja.
Meski seorang Rosemary itu meninggalkannya begitu saja, sudut bibir kiri Hans terangkat menjadi sebuah senyum seringai.
Rosemary kemudian berjalan masuk ke istana sambil menggeretakkan kaki.
"hehhhhh, kesel banget sih gue. Kenapa gue harus ada didunia ini, dia tuh belum jadi raja lho, masih jadi pangeran aja udah sombong bangett!" ucapnya menggerutu.
"ada apa rose? apa kau sudah bertemu dengan pangeran Hans?" gerutu itu tersaut dengan pertanyaan dari sang kakak kedua Rosemary yaitu Auraline, yang tiba tiba menghampirinya.
"kakak? aku kesal dengan pangeran Hans, apakah dia selalu seperti itu dengan semua orang?" masih dengan raut mukanya yang kesal, Rosemary itu menjawab pertanyaan sang kakak dengan pertanyaan.
"mungkin, karena memang kalian belum pernah dipertemukan sebelumnya. mangkanya, dia bertingkah seperti itu" ujar halus Auraline beserta kedua sudut bibirnya yang terangkat membentuk senyuman.
Panjang umur, Hans tiba tiba datang menghampiri kedua wanita itu dan menanyakan sesuatu pada Auraline.
Pangeran Hans menghampiri Putri Auraline yang sedang mendengarkan keluhan putri Rosemary.
"Putri Auraline, apakah anda tahu maksud sang raja mendatangkan kami ke sini?". Tanya pangeran Hans sopan.
"Pangeran Hans, anda tahu hubungan raja Handry dengan raja Charless begitu erat bukan? seharusnya anda sudah tahu maksudnya". Balas Auraline sopan, sambil meninggalkan Rosemary dan Hans.
Pangeran Hans bingung tetapi tidak menghiraukan perkataan putri Auraline. Ia malah mengajak gurau Rosemary yang berada tepat didepannya yang hendak meninggalkannya. Namun, perkataan yang diucapkan pangeran Hans membuat Rosemary semakin kesal.
"Hey putri, saya tampan bukan?". Gurau Hans.
"Iya, tampan se kebun binatang menagerie London..huhh". Gerutu Rosemary kesal dan meninggalkan Hans begitu saja.
"Gimana sih, ditanya serius malah dijawab asal-asalan". Gumam Hans dengan bibirnya yang merengut.
****************
Pertemuan yang menyebalkan bagi Rosemary itu tidak sengaja disaksikan juga oleh kakak kedua Hans, pangeran Royland yang digadang-gadang akan menjadi pasangan putri Auraline. Anak raja Charless dan raja Handry sama-sama 3 yang membedakan hanya dari jenis kelaminnya. Karena kedua raja itu berhubungan dekat sejak kelahiran putri Bella anak pertama raja Handry dan ratu Mia, mereka berencana untuk menikahkan anak- anak mereka secara berurutan. Untuk itu Rosemary dipertemukan dengan Hans sebagai pasangan yang sama-sama anak bungsu dari sang raja.
****************
Di hari yang cerah, keluarga kerajaan Elevan dikagetkan dengan kabar dimana akan diadakan perang di lapangan Mergoriesh yang letaknya jauh dari kerajaan, untuk memperebutkan kekuasaan kerajaan serta mengambil alih desa yang saat ini di lindungi dan dipimpin oleh raja Charless. Raja Charless yang begitu teguh dan bijak mengatur strategi perang agar kemenangan bisa diraih oleh kerajaannya. Karena, jika sekutu menang desa dan para warga akan dijadikan wadah untuk eksperiment yang pernah dilakukan dahulu oleh sekutu di kota Envyland yang sedikit jauh dari kerajaan Elevan namun gagal. Raja Charless mengetahui itu dari mata- mata samarannya yang berpura-pura mencari pekerjaan untuk mengawasi sekutu. Namun sayangnya, mata-mata itu dipergoki sedang menulis surat untuk kerajaan Elevan yang ber-isikan tentang maksud dari peperangan tersebut. Malangnya, mata-mata itu segera dibinasakan oleh sekutu, sehingga raja tidak bisa mengetahui perkembangan dari niat buruk sekutu. Hans yang memiliki gelar sebagai ksatria pangeran dengan ilmu dan kemahirannya dalam berperang tidak diikutkan untuk perang, demi menghargai sang kakak pertama yaitu pangeran Clark. Clark akhirnya dijadikan sebagai pemimpin perang dan dilatih sekeras mungkin. Strategi demi strategi ia pahami dan pelajari hingga akhirnya 1 hari sebelum hari berperang, Clark dipersiapkan secara fisik dan mentalnya dengan sangat sempurna, mulai dari peralatan perang, kuda perang yang gagah perkasa, ilmu dan strategi yang telah ia pahami secara sempurna, dan para prajurit yang sudah disiapkan dengan matang, membuat sang raja yakin mereka semua akan membawa pulang kemenangan demi para warga desa dan kerajaan Elevan. Tak lupa sebelum itu kerajaan juga mengadakan upacara pemberkatan untuk pangeran Clark yang mengundang semua warga desa Elevan, dan juga keluarga kerajaan Ardarish sehingga terjadilah pertemuan kedua antara Rosemary dan Hans. Kali ini, Rosemary mengetahui jika pemimpin perang tersebut adalah pangeran Clark bukan Hans sehingga ia bisa membalaskan dendam nya dengan mengejek Hans terkait ksatria perang yang Hans banggakan.
****************
Saat keluarga kerajaan Ardarish mulai tiba, dan disambut dengan sangat baik oleh keluarga kerajaan Elevan. Saat itu Rosemary tidak masuk kedalam istana, ia berkeliling melihat keindahan kerajaan Elevan. Hingga sampailah ia disebuah taman dan melihat Hans duduk dibangku taman tersebut. Kemudian, Rosemary menghampirinya dengan tujuan mengejek Hans sesuai yang ia rencanakan tadi.
"Hallo, pangeran Hans... aku dengar, akan dilaksanakan perang, tetapi kenapa bukan ksatria pangeran Hans yang memimpin? bukankah kau seorang ksatria?".
"Ilmu mu masih belum mumpuni ya?". Ejek Rosemary.
"Hey putri, jangan bicara sembarangan kau kepada seorang ksatria, aku ini benar-benar seorang ksatria pangeran. Semua keputusan yang dibuat sang raja pasti ada sebabnya, jadi jangan pernah menganggap kalau aku ini minim ilmu". Balas Hans terlihat serius.
Rosemary terkejut ternyata Hans tidak hanya punya sikap humoris tapi ia juga sangat tegas dalam hal yang menyangkut reputasi dan kerajaannya.
"Iya, aku minta maaf ..lagian kau waktu itu mengejekku, kan aku jadi kesal". Kata Rosemary.
"Oh, masalah itu kau mau balas dendam kah? jika soal itu, jangan disangkut pautkan dengan kerajaan ". Kata Hans sedikit kesal.
"Bukan begitu, hemm..yasudah lah..". Keluh Rosemary dan meninggalkan Hans.
Rosemary pun akhirnya hendak kembali berkeliling. Namun, Hans tiba tiba menggandeng tangannya dan mengajaknya ke suatu tempat.
"Eh.. ada apa?". Kata Rosemary
"Diamlah dan ikuti saja aku". Jawab Hans
Rosemary terkejut, ia hanya bisa terdiam dan mengikuti kemana Hans pergi, ia juga berasumsi Hans marah dengan apa yang ia ucapkan tadi.
****************
Disisi lain, Bella yang digadang-gadang hendak di nikahkan dengan Clark memberi berkat dan semangat untuk Clark. Bella dikenal sangat mencintai Clark begitu pun sebaliknya dengan Clark. Sebenarnya hari pernikahan mereka sudah tinggal 2 minggu lagi. Tetapi, karena Clark harus memimpin peperangan tersebut akhirnya acara pernikahan ditunda dahulu. Sebab, persiapan pernikahan harus dilakukan 2 minggu sebelum acara.
"Pangeran, jaga dirimu baik baik ya". Ucap Bella dengan kelembutan.
"Iya putri, aku akan menyelamatkan warga desa dari ancaman itu". Balas Clark.
"Ehhmm...romantis sekali hubungan percintaan kalian..". Puji Auraline.
Clark dan Bella tersenyum dan saling berpelukan sebelum akhirnya berpisah untuk pergi perang.
****************
Raja Charless meminta raja Handry untuk melihat hasil diskusi terkait stategi yang kerajaan Elevan susun, sekaligus meminta saran darinya. Dan menurut raja Handry strategi yang digunakan sedikit berbahaya, karena pasukan yang dikerahkan hanya menggunakan kuda biasa tidak menggunakan kuda perkasa seperti milik kerajaan Ardarish. Maka dari itu, raja Handry dengan senang hati mengerahkan 250 kuda perkasanya sebagai bukti dukungan penuh dari kerajan Ardarish.
****************
Sementara itu, Rosemary masih saja berjalan dengan tangannya yang tergandeng oleh Hans.
"Ini mau kemana?..kan aku tadi sudah minta maaf..". Tanya Rosemary takut.
"Kau kira aku akan menghukummu?".
"Tenang saja aku tidak akan melakukan itu. Aku hanya mau menunjukkan sesuatu yang akan membuatmu kagum". Balas Hans dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Rosemary.
"Oh ya, apa itu? apa itu sebuah berlian yang begitu langka dan mahal?". Tanya Rosemary kagum.
"Bukan, tapi ini akan meyakinkanmu bahwa aku bukan orang sembarangan". Balas Hans.
Awalnya Rosemary takut mengapa setelah sampai di ruangan pribadi Hans, Hans langsung mengunci pintunya dan di dalam ruangan itu sedikit gelap karena lampu tidak dinyalakan dan gorden tidak dibuka.
"Maaf, pangeran..mengapa kau mengunci pintunya?mengapa lampunya tidak dinyalakan? dan mengapa gordennya tidak dibuka?". Tanya Rosemary gelisah.
"Diamlah dulu, aku akan menyalakan lampunya..". Jawab Hans.
Setelah Hans menyalakan lampunya, ia membukakan sebuah pintu besar yang dibalik pintu itu adalah benda yang paling berharga. Sehingga hanya orang tertentu yang bisa mendapatkannya tetapi Hans dengan kemampuannya yang luar biasa itu mampu mendapatkannya.
Di dalam ruang pribadi Hans, ia menunjukkan sebuah benda berharga yang bukan sembarang benda, melainkan gelar yang dimilikinya kepada Rosemary.
"Lihat ini. Semua ini aku dapatkan lewat kerja keras saat mendalami ilmu ksatria," kata Hans dengan nada menyombong.
Rosemary yang mendengar itu hanya menggumam kesal, "Hm... ternyata, kau hanya ingin menunjukkanku benda ini?"
"Hei, ini bukan benda biasa, loh!" jawab Hans tak terima.
Rosemary hanya memutar kedua bola matanya. "Kalau itu apa? Simbol apa itu?" tanyanya sambil menunjuk sebuah gambar pada benda tersebut.
"Oh, itu simbol ksatria yang aku dapatkan setelah lulus ujian pertama dan meraih gelar Green Knight," jelas Hans dengan bangga.
"Jadi, kamu sudah memakai gelar itu?" tanya Rosemary.
"Tentu, sejak aku berumur 19 tahun. Kau mau tahu gelar ksatria Pangeran Clark?" Hans menyombongkan diri sambil sedikit mengejek.
"Memangnya gelar apa?" tanya Rosemary penasaran.
"Dia masih baron. Itu adalah gelar tengah untuk seorang ksatria. Jadi, jelas gelarku jauh lebih tinggi darinya," jawab Hans dengan sombong.
Rosemary tersenyum sinis, "Mungkin dia tidak ingin adiknya yang tampan dan cerdas ini kalah..."
"Ya, mungkin juga..." Hans tertawa kecil.
******
Ding...dong... Bel kerajaan berbunyi, menandakan bahwa upacara pemberkatan segera dimulai. Semua tamu undangan pun memasuki Aula kerajaan untuk memberikan berkat kepada Pangeran Clark. Rosemary dan Hans yang mendengar bel itu segera keluar dan menuju Aula kerajaan.
******
Upacara pemberkatan berlangsung dengan lancar. Setiap tamu memberikan berkatnya, termasuk Bella, sang kekasih Pangeran Clark. Namun, saat Bella memberikan berkat kepada Clark, ia merasakan kecemasan yang mendalam, seolah ada sesuatu yang buruk akan terjadi pada Clark. Meskipun demikian, ia tetap melanjutkan pemberkatan itu.
Setelah upacara selesai, kedua keluarga kerajaan berkumpul di ruang keluarga untuk membahas tentang perjodohan Hans dan Rosemary.
"Putri Rosemary, apakah Anda sudah mengenal Pangeran Hans?" tanya Raja Charless.
"Pangeran Hans? Oh, dia sangat menyebalkan..." jawab Rosemary sambil tersenyum geli. "Kenapa Raja menanyakan itu?"
"Rosemaryy..." Raja Handry menegur dengan nada lembut.
"Memang benar, ayah. Dia memang menyebalkan," balas Rosemary dengan nada kesal.
"Aku tidak menyebalkan. Kau saja yang seru untuk dimainkan," kata Hans dengan santai.
"Kau pikir aku ini boneka?" tanya Rosemary dengan tajam.
"Kau cantik seperti boneka, Rose," jawab Hans sambil tersenyum nakal.
"Hahaha... saya senang melihat kalian bercanda seperti ini. Saya rasa kalian memang pantas dijodohkan, bukan begitu, Raja Handry?" Raja Charless tertawa.
"Apa?? Bagaimana bisa? Aku dengan dia?" tanya Rosemary terkejut.
"Memangnya mengapa, Rose? Apakah ksatria ini kurang berbakat bagimu?" tanya Hans dengan nada menyombong.
"Iya, Putri. Kami hanya ingin hubungan antara kerajaan lebih erat lagi. Apa Putri keberatan?" jawab Raja Charless.
"Maaf, Raja. Saya hanya terkejut," jawab Rosemary dengan pasrah.
"Baiklah, aku minta maaf jika aku menyebalkan bagimu," kata Hans dengan tulus.
Rosemary menatap Hans sejenak, mata tajamnya menyiratkan ketidakpuasan. Ia menarik napas sejenak sebelum akhirnya mengucapkan kata-kata itu dengan suara datar, "Baiklah, aku maafkan." Namun, nada suaranya tetap mengandung ketegangan, seolah masih ada ganjalan yang belum terungkap.
Kedua keluarga kerajaan pun terhibur melihat kelakuan kedua anak bungsu mereka yang penuh canda.
******
Beberapa hari kemudian, peperangan yang telah dijadwalkan pun dimulai. Semua pasukan perang dipersiapkan di lapangan depan istana, termasuk Pangeran Clark yang memimpin pasukan. Bella yang hadir saat pemberangkatan perang tampak sangat sedih, bahkan tanpa sengaja meneteskan air mata. Ia juga khawatir dengan perasaan aneh yang ia rasakan sejak upacara pemberkatan. Namun, karena perang adalah kewajiban bagi kerajaan, Pangeran Clark harus tetap pergi.
"Jaga dirimu baik-baik... Kau pasti akan membawa kemenangan itu... Selamatkan rakyat kita..." kata Bella sambil memberi semangat.
"Pasti. Aku akan pulang membawa kemenangan dan siap untuk menikahimu," jawab Clark dengan penuh keyakinan.
Tak lama kemudian, terompet perang ditiup, menandakan bahwa peperangan telah dimulai. Rosemary menatap kosong saat melihat Pangeran Clark pergi, tiba-tiba ia membayangkan jika Hans yang menjadi pemimpin perang itu. Namun, tiba-tiba Hans datang dan mengagetkannya.
"Hei, apa yang sedang kau pikirkan?! Apakah itu aku?" ejek Hans.
"Kenapa tidak bisa diam sih? Kalau memang iya, apa salahnya?" jawab Rosemary kesal.
"Tak masalah. Itu tandanya dugaanku benar," kata Hans sambil tersenyum lebar.
Rosemary hanya bisa tersenyum melihat tingkah Hans yang menyebalkan.
******
Tiga hari berlalu, namun belum ada kabar mengenai peperangan yang dipimpin Pangeran Clark. Bella semakin cemas dan tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, ia mengirim surat ke tempat tinggal Pangeran Clark setelah perang, namun belum ada balasan. Perasaan khawatirnya semakin menjadi-jadi, apalagi saat upacara pemberkatan dulu, ia merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
Tiba-tiba Auraline datang, melihat kakaknya yang gelisah, dan berusaha menenangkan.
"Kak, mengapa kakak terlihat begitu gelisah?" tanya Auraline lembut.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hanya saja Pangeran Clark, mengapa belum ada kabar?" keluh Bella.
"Kakak, coba berdoa dan berpikir positif. Jangan terlalu mengkhawatirkan. Mungkin saja Pangeran Clark sibuk di sana dan belum sempat membalas surat," jelas Auraline.
"Benar juga... Terima kasih, adikku. Kau meyakinkanku," jawab Bella dengan sedikit tenang.
"Iya, kak. Sama-sama," balas Auraline sambil memeluk Bella.
******
Di sisi lain, pikiran Rosemary masih dipenuhi kebingungan tentang perjodohannya dengan Hans. Ia merasa perlu berbicara dengan ayahnya, Raja Handry, untuk menyampaikan keinginannya menolak perjodohan itu. Namun, rasa hormat kepada sang ayah membuatnya mengurungkan niat tersebut. Dengan hati yang gelisah, Rosemary memutuskan menghibur diri dengan berjalan-jalan di taman istana. Langkahnya lambat, sementara pikirannya terus bergumul mencari jalan keluar.
Saat menikmati semilir angin dan aroma bunga mawar yang bermekaran, Rosemary tanpa sengaja melihat sosok Hans tengah memasuki gerbang Istana Ardarish. Jantungnya berdegup lebih kencang. Ia segera melirik ke sekeliling, mencari tempat untuk menyembunyikan diri. Sebuah pohon besar di sudut taman tampak menjadi pilihan terbaik.
"Waduh, si Hans datang lagi... darahku pasti naik lagi kalau bertemu dengannya. Harus sembunyi," gumam Rosemary dalam hati sambil melangkah cepat menuju pohon itu.
Namun, Hans yang selalu cerdik sudah mengetahui keberadaannya. Dengan langkah ringan, ia mendekati Rosemary dari belakang, lalu berbisik lembut di telinganya. "Apa kau sedang bersembunyi dari seseorang?"
Rosemary, yang masih fokus dengan pikirannya sendiri, menjawab tanpa berpikir panjang. "Iya, itu si Hans. Dia datang lagi," ujarnya pelan.
Mendengar jawaban itu, Hans terkekeh. Rosemary yang akhirnya sadar langsung menoleh dengan gerakan cepat. Saat melihat siapa yang berdiri di belakangnya, ia tertegun sejenak. Wajahnya memerah, tetapi ia segera menutupinya dengan senyuman lebar.
"Oh, ternyata si tampan. Ada perlu apa?" tanyanya dengan nada setengah menggoda, meskipun ada sedikit rasa terpaksa dalam ekspresinya.
Hans menyeringai, matanya menatap Rosemary dengan penuh keyakinan. "Kalau bukan karena kau, aku tidak akan datang ke sini," jawabnya santai.
Rosemary mengernyit heran. "Memangnya ada apa denganku?" tanyanya penasaran.
Hans menahan tawanya. "Bagaimana dengan jurnal berkudamu? Masih kosong, ya?" godanya sambil melipat tangan di dada, menikmati ekspresi kesal yang muncul di wajah Rosemary.
Rosemary mendengus, matanya memicing ke arah Hans. "Lagi-lagi kau mengejekku! Tapi, baiklah, maukah kau mengajarkanku berkuda?" tanyanya, mencoba mengalihkan pembicaraan.
Hans tersenyum tipis, lalu menjawab dengan nada serius, "Maka dari itu, aku datang untuk mengajarkanmu berkuda hari ini. Apa kau mau?"
Wajah Rosemary berubah cerah seketika. "Tentu saja!" serunya bersemangat.
Namun, sebelum rencana mereka terlaksana, suara derap langkah cepat menggema dari arah pintu masuk istana. Pangeran Royland muncul, wajahnya menunjukkan keseriusan. Ia membawa kabar penting tentang perkembangan perang yang dipimpin Pangeran Clark.
Hans dan Rosemary saling bertukar pandang. Dalam diam, mereka mengerti bahwa kabar itu tidak bisa diabaikan. Dengan langkah tergesa, mereka berdua segera menuju ruang pertemuan istana, bersiap mendengarkan berita penting yang dibawa Royland.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!