NovelToon NovelToon

KISAH PENGUASA SEMESTA

Awal mula

Langkah kaki terkadang goyah saat berbagai terpaan mendatangi diri, gejolak berbahaya silih berganti pada kehidupan yang terdapat pada semesta alam mulai dari terendah hingga tertinggi. Itulah yang terjadi pada zaman sekarang dan tidak satupun dari manusia menyadari gejolak yang terjadi...

Semua itu terjadi oleh karna ambisi dan keegoisan pada sifat manusia yang tak dapat dihilingkan, para penguasa pun seakan tak ambil pusing dan terkesan ikut serta meramaikan gejolak ini. Pencipta semesta pun tak dapat membantu menghilangkan sifat buruk tersebut karena ikrar suci yang terpatri membatasinya, hingga tak ada jalan lain selain berdiam diri dan menonton apa yang terjadi walau di dalam lubuk hatinya merasakan sakit akibat dari tingkah ciptaannya sendiri...

Alam semesta ciptaannya ini terbagi atas 4 alam yang antara lain alam rendah, alam tengah, alam langit dan alam tinggi yang dimana semua makhluk lebih mengenalnya sebagai alam para dewa...

Semua kehidupan ke 4 alam ini bisa terbilang sangatlah kacau dimana setiap harinya terjadi pembantaian antara makhluk baik manusia, siluman, dan hewan buas, ya. Semua ini tidak lain dan tidak bukan karena sifat ambisi dan keegoisan...

Apa daya tak ada yang dapat di perbuatanya selain menikmati sambil terus berpikir tentang solusi terbaik, akan tetapi hingga saat ini ia tak mampu menemukan cara ampuh menyelesaikannya selain dari pada ide yang selama ini terus berputar dalam pikirannya...

Tetapi jika ide itu ia laksanakan maka yang terjadi adalah alam semesta ini akan menjadi alam semesta tanpa penguasa sebab ia akan binasa tanpa dapat hidup kembali, ya. Jika itu terjadi maka tidak ada lagi seorang pencipta di alam semesta ini dan alam semesta ini akan jatuh dalam kekacauan paling buruk seandainya tidak ada pengganti...

Tiada cara lain lagi selain ide tersebut dari pada kehancuran alam semesta ini akan terjadi dalam kurun waktu singkat bahkan tidak mencapai 100 tahun lagi, jadi dia berkeputusan mengambil resiko yang berat yang walaupun alam semesta ini akan hancur maka itu akan terjadi 1 miliar tahun lagi dan itu lebih dari cukup hingga bangkitnya penguasa baru menggantikan dirinya yang seorang penguasa atau pencipta...

setelah mencerna dan menimbang cukup lama maka ia pun akhirnya memutuskan hal itu, dengan segera ia melepaskan seluruh kekuatannya untuk melindungi seluruh alam semesta dari kehancuran tercepatnya dan yang terjadi selanjutnya dia menghilang bagaikan seberkas cahaya yang di telan oleh kehampaan tanpa berbekas...

...****************...

(kita mulai kisahnya yang bermula dari alam terendah karna dari sinilah awal mula sesungguhnya)

Alam rendah terbagi dalam 6 benua yang di pisahkan oleh lautan luas dan lautan kecil yang terdiri dari...

***1. Benua Suma (terletak di bagian barat)

Benua Kali (terletak di bagian Utara)

Benua Jata (terletak di bagian Selatan)

Benua Sula (terletak di bagian Timur)

Benua Pale (terletak di bagian tengah yang hanya berbatasan selat dengan Benua Niba)

Benua Niba (terletak di bagian tengah***)

...----------------...

Di antara 6 benua tersebut tidaklah semua memiliki kekuatan yang kuat, akan tetapi berbeda beda yang dimana susunan benua dari yang terkuat sampai terlemah ialah Benua Pale, Benua Niba, Benua Sula, Benua Jata, Benua Kali, dan Benua Suma...

Semua benua benua tersebut terdapat beberapa kekaisaran dan kerajaan didalamnya, seperti halnya Benua Suma yang memiliki 2 kekaisaran dan lebih dari 300 kerajaan besar (tidak sebesar kekaisaran ya) dan kerajaan kecil...

Kekaisaran yang terdapat di Benua Suma adalah kekaisaran Wei dan kekaisaran Tang (kerajaan bawahan tidak di cantumkan ya gaes karna terlalu banyak 😂😒), 2 kekaisaran ini tidaklah pernah akur karna memiliki ambisi satu sama lain dan tentunya memperebutkan kekuasaan (kapan kapan lah ya kita bahas konfliknya sekarang kita langsung inti aja dulu😘😘😘😘)...

...****************...

Kekaisaran Wei lebih tepatnya di salah satu kerajaan bawahan yaitu kerajaan Yong terdapat beberapa keluarga bangsawan yang berkuasa dan terikat erat dengan pemerintahan, yang dimana keluarga tersebut ialah...

keluarga Ren yang memiliki mentri perdagangan dan 3 orang jendral kelas 2...

keluarga Su yang memiliki mentri keuangan juga 2 orang jendral kelas 2 dan jendral kelas 3...

keluarga Ji yang memiliki mentri urusan upeti dan 5 orang jendral kelas 3...

keluarga Fan yang memiliki mentri pertahanan juga 3 orang jendral kelas 1 dan 4 orang jendal kelas 2...

keluarga Du yang memiliki 4 orang jendral kelas 2 dan 6 orang jendral kelas 3...

(jendral terbagi dari kelas 1 sampai 3 dimana kedepan nanti memiliki tugas masing masing dan maaf jika penjelasannya terlalu panjang sebab ini juga nanti sesuai alur cerita, 😍😍😍😍)

Diantara semua keluarga bangsawan hanya keluarga Fan yang memiliki pengaruh besar karna selain memiliki seorang mentri pertahanan juga memiliki beberapa jendran yang sangat berpengaruh, dan itu merupakan posisi yang sangat sensitif dan sebisa mungkin di pertahankan agar pondasi keluarga tetap kokoh...

Hingga seluruh keluarga memiliki sifat yang arogan dan sombong juga seluruh keluarga tidak menyukai adanya seorangpun dalam keluarga yang tidak bisa berguna, terlebih lebih tidak menyukai atau sangat membenci adanya seorang yang tidak bisa berkultivasi atau yang menurut mereka adalah sampah...

Seperti yang terjadi pada seorang anak berusia 10 tahun yang merupakan anak dari salah satu orang terkemuka yaitu Fan An, ya. Walaupun Fan An bukan seorang tetua atau patriak tapi jasa jasanya pada keluarga yang membuatnya menjadi seorang terkemuka dan di segani oleh seluruh keluarga utama maupun cabang...

Sayangnya rasa hormat seluruh keluarga kepada Fan An tidak berefek kepada anaknya Fan Zu, sebab Fan Zu yang seharusnya sudah dapat berkultivasi di umur 7 tahun malah sampai umur 10 tahun ia tidak dapat melakukannya dan entah apa penyebabnya...

Bukan tidak ada usaha Fan An dan istrinya Yue Xi dalam membantu anak mereka ini, seluruh kemampuan maupun pikiran mereka kerahkan seperti mencari tabib hingga menjelajahi hingga ke kekaisaran mecari pertolongan demi membantu anak mereka, tapi semua usaha itu sia sia belaka karna sampai saat ini tidak membuahkan hasil...

Suami istri tersebut sudah tidak bisa berkata apa apa lagi menghadapi semua ini selain tetap menyemangati anak mereka meski mereka tau Setia hari anak mereka akan menghadapi berbagai cacian dan perlakuan yang tidak sewajarnya....

Adakah yang bisa mereka lakukan lagi..???

tidak, tidak ada walaupun mereka tidak menyerah untuk membantu. Hanya keajaiban yang mereka harapkan saat ini meski terbilang mustahil ada keajaiban tapi entah mengapa mereka berdua sangat meyakini bahwa suatu saat anak mereka akan melambung tinggi melebihi siapapun...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

HANGATNYA KELUARGA

Malam yang dingin berhiaskan gelap tanpa Bintang dan rembulan terbalut oleh awan gelap yang sedang mencurahkan air dari rangkulannya, Fan Zu yang sedang menyendiri di dekat jendela kamarnya seakan sedang meresapi takdirnya yang tak kunjung usai dalam penderitaan...

wajah yang tampannya tak tampak lagi oleh kesedihan yang melandanya, baju hijau berlengan biru dan bergariskan warna merah di sepanjang lengan dari bahu sampai lengannya menambah kesan sempurna sebenarnya, akan tetapi. Sekarang baju tersebut sudah acak acakan karna Fan Zu tak memperdulikannya...

"apakah aku terlahir sebagai sampah tak berguna...? "

ucapan yang keluar dari mulut kecilnya itu adalah bentuk ke khawatirannya kepada jalan hidupnya ini, di sertai air mata kesedihannya ia tak tau harus berbuat apa...

"ya. mungkin tak ada yang mampu menjawab dan entah kepada siapa aku bertanya, ayah ibu maafkan aku yang tidak berguna"...

ucapan yang seharusnya tidak keluar dari muluh seorang anak kecil itu terpaksa tercipta karna beban pikiran dan kegundahan hati selama ini, ia berpikir mungkin nasib tidaklah berpihak kepadanya yang tidak ada apa apanya...

Pintu kamar Fan Zu terbuka perlahan dan menampilkan wanita berumur 30 tahun yang berpenampilan cantik dengan postur tubuh ideal dimata laki laki, memakai gaun warna hijau daun yang melengkapi kesempurnaan kecantikannya...

Dia adalah Yue Xi ibu Fan Zu wanita tercantik di keluarga Fan, perlahan ia berjalan ke tempat anaknya berada dan beberapa langkah saja ia sudah berada tepat di samping anaknya. Dia pun duduk dan mengelus kepala Fan Zu dengan perlahan dan lembut...

"nak, apa yang sedang kau renungkan malam malam begini" ucap Yue Xi kepada anaknya dengan lembut...

"ah ibu, aku hanya sedang merenungi nasibku bu, aku tidak tau harus apa lagi, aku sudah menyerah dengan kondisiku bu" jawab Fan Zu di sertai air mata yang tak bisa di bendungnya...

ya Fan Zu kerab kali berkeluh kesah kepada ibunya karna selama ini hanya ibu dan ayahnya saja yang selalu berada di dekatnya dan selalu menyayanginya...

"nak, ibu tau apa yang sedang kau rasakan, tapi kau tidak boleh menyerah karna ibu dan ayah tidak mau mendengar kau menyerah, semangatlah nak hidupmu masih panjang dan masih banyak kesempatan yang menunggumu untuk kau raih. Jangan patah semangat nak karna mungkin di dalam berkultivasi kau tidak bisa, tapi tidak tertutup kemungkinan dalam hal lain kamu mampu atau lebih" Yue Xi berkata demikian agar semangat anaknya tidak padam walau dalam hati bergetar karna sedih yang tak terkira...

"benar nak, apa yang di katakan ibumu itu memang benar. Di dunia ini bukan hanya memiliki satu kesempatan, tapi ribuan kesempatan masih menunggu untuk di raih jadi jangan pernah berputus asa sebab jika 1 kesempatan tak di dapatkan belum tentu semua kesempatan yang ada atau yang akan datang tidak bisa di dapat" Fan An menimpali ucapan istrinya, ia juga datang ke kamar anaknya untuk bercengkrama...

mereka bertiga terus bercerita sembari memberikan semangat kepada Fan Zu sampai mereka menyudahinya sebab Fan Zu telah merasakan kantuk yang amat sangat...

...----------------...

Kicauan burung yang begitu ceria pertanda bahwa pagi telah datang dengan di penuhi segala aktifitas semua orang, disana sini terdengar berbagai percakapan awal permulaan aktifitas. Dengan perlahan Fan Zu membuka mata yang seakan akan malas untuk menyambut hari baru, perlahan ia beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri yang selanjutnya dengan sarapan bersama ayah dan ibunya...

sarapanpun berjalan damai tanpa suara keluar dari mulut, yang terdengar hanyalah suara alat makan yang sedang beradu. sejurus kemudian aktifitas sarapanpun selesai dan sekarang mereka sedang duduk sembari menikmati teh dengan nikmat, meski berbagai perasaan yang sedang berkecamuk...

Fan An mengawali percakapan di tengah tengah kenikmatan teh untuk sekedar bercengkrama di pagi hari yang sudah biasa terjadi setiap hari...

"apa rencanamu hari ini Zu'er...??? "

"aku akan ke tempat bibi ayah, kemarin bibi memintaku untuk kesana untuk menemani Jin'er" Fan Zu menjawab pertanyaan ayahnya...

"apakah kamu yakin kesana nak, apa kau mau ibu temani...? " ibunya menimpali...

"ibu, aku ini udah besar bu masa ibu harus selalu menemaniku jika aku kesana atau kesini kan aku malu bu"...

Yue Xi menghela nafas sebab tak dapat membantah lagi elakan anaknya ini...

"baiklah Zu'er tapi janji bahwa kau makan baik baik saja dan juga jangan bikin susah bibimu" Fan An akhirnya mengatakan demikian karna ia mengerti akan kekhawatiran istrinya terhadap Fan Zu...

"iya ayah"...

Setelah berkata demikian Fan Zu bergegas ke kamarnya untuk bersiap siap berangkat ke rumah bibinya Fan xiunxi, dan sejurus selanjutnya ia telah kembali berada di tempat semula yang masih ada ayah dan ibunya disana...

"ayah ibu aku pamit ya, aku sudah siap berangkat"...

"baik nak hati hati di jalan dan jangan pulang terlalu sore, juga hindari orang orang yang mengganggumu" ayahnya berpesan kepada Fan Zu...

"iya ayah"

......................

Fan Zu melangkahkan kakinya menyusuri jalanan dari rumahnya menuju rumah bibinya, dengan semangat yang penuh dia ingin cepat cepat sampai sebab dia sudah ingin memeluk adiknya Ren Jin...

Akan tetapi di tengah jalan Fan Zu tak sengaja berpapasan dengan beberapa anak anak seumurannya, dengan tenang ia tetap melanjutkan langkahnya walau dalam hatinya sudah ada kecemasan dan kecurigaan apa yang akan terjadi...

"wah ada sampai nyasar sedang berkeliaran sepertinya Tun'er, tumben saja sekarang sampah tidak berada di dalam ketiak" pemuda berumur 11 tahun berkata menghina Fan Zu, dengan gaya arogannya dia dan teman temannya menghampiri Fan Zu...

Dia adalah Fan Heju berbadan agak tinggi kurus, berambut ikal warna pirang sepanjang bahu dan memakai baju warna kuning, di samping kirinya adalah adiknya Fan Sen berumur 10 tahun (sama seperti Fan Zu) yang berambut pendek warna pirang, memakai baju warna kuning sama seperti kakaknya dengan tinggi sebahu kakaknya (bayangin aja anak anak berumur 11 dan 10 tahun gimana ya 😊😊😊)

Sebelah kanan Fan Heju adalah Du Cen seorang anak 10 tahun berambut warna hitam pendek dengan badan kurus setinggi Fan Sen yang memakai baju hitam, seterusnya adalah Ji Ton yang memiliki tubuh lebih pendek dari yang lainnya, berambut kribo warna hitam dan memakai baju Abu Abu juga umurnya 10 tahunan...

Merekalah yang sering membully dan mengganggu Fan Zu dimanapun mereka akan bertemu, entah kenapa anak anak ini sangat menggemari hari hari pembullyan dan seakan tak lengkap hari hari tanpa mengganggu Fan Zu...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dianiaya dan petaka

"benar kak, tumben sekarang sampah itu tidak dalam ketiak. Kan biasanya pasti dia sangat senang berada dalam ketiak ibunya" Fan Sen angkat bicara mengiyakan apa yang di ucapkan oleh kakaknya...

"mungkin si sampah sangat suka menghirup aroma ketiak kali tuan muda. hahahahaha" kata Du Chen

Mereka pun tertawa terbahak bahak...

"jika demikian kalian berdua tangkap dia, aku akan memberikan kepadanya aroma ketiak paling harum. hahahaha" ucap Fan Heju...

"hahahahaha tuan muda memang selalu memiliki pemikiran terbaik" timpal Ji Ton...

Sekali lagi mereka menertawakan rencana mereka itu di depan Fan Zu yang terlihat tak berdaya, sampai Du Chen dan Ji Ton mendekati Fan Zu. Disisi lain Fan Zu yang sudah mengetahui rencana busuk mereka perlahan mundur menghindari kedua orang yang mendekat meski ia tak berdaya melawan kedua orang tersebut, akan tetapi dia tak akan mudah untuk menyerah begitu saja dan mengikuti kemauan mereka...

"kalian mau apa, belum puas kalian selama ini buat wujudkan semua rencana kalian. Sekarang aku tidak akan mengikuti lagi semua permainan kalian dengan mudah, akan aku buktikan bahwa aku bisa" Fan Zu mencoba mengeraskan hatinya walau dia tau untuk melawan satu orang saja di antara mereka dia akan menderita luka dan memar lagi, tapi jika selamanya ia terus terusan mengikuti maka selamanya juga dia akan selalu menderita oleh ulah mereka...

Dengan penuh tekad dia maju menerjang memberanikan diri apapun resikonya meski hari ini adalah hari terakhirnya, sedangkan Du Chen dan Ji Ton yang mengetahui hal tersebut melebarkan senyumnya menyambut serangan Fan Zu yang tidak seberapa itu...

Sesaat sebelum Kepalan tangan Fan Zu sampai pada Ji Ton, Du Chen telah lebih dulu menyambut tangan Fan Zu sambil mengeraskan genggamannya agar tangan kanan Fan Zu tidak lepas...

Sekuat tenaga Fan Zu mencoba melepaskan pergelangannya dari cengkraman tangan Du Chen dengan cara meliuk liukkan lengannya, akan tetapi. Setelah mencoba beberapa saat ia masih belum bisa melepaskannya dan dia pun segera melepaskan tendangan ke arah perut Du Chen dengan cepat sebelum Du Chen menyadarinya sebab Du Chen masih fokus pada gerakan lengan Fan Zu yang terus meliuk liukkan lengannya...

Satupun dari mereka semua tidak ada yang menyadari gerakan kaki Fan Zu selain Fan Heju yang berteriak memberi peringatan kepada Du Chen, namun terlambat. Tendangan Fan Zu telah lebih dulu tiba tepat di perut Du Chen yang mengakibatkan dia terhuyung kebelakang dan melepaskan cengkramannya pada tangan Fan Zu, dan kesempatan itupun tak disia siakan oleh Fan Zu yang menyadari waktu yang tepat untuk menjauh dan bersembunyi...

Panik, ya tentu saja dalam keadaan tersebut Fan Zu merasa panik sebab ia tau konsekuensi apa yg dia terima setelah ini jika ia tertangkap, makanya dengan segenap kemampuan ia berlari tak tentu arah karna yang dia pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya bersembunyi sesegera mungkin untuk sementara waktu...

Fan Zu tidak sadar jika yang sedang dia tuju saat ini adalah hutan belantara yang penuh dengan hewan buas dan siluman, disana juga terdapat jurang yang sangat dalam dan tak nampak dasarnya. Sedangkan keempat orang yang sedang mengejarnya berhenti mendadak karna menyadari bahaya jika memasuki hutan didepan mereka, walaupun kekuatan mereka sekarang berada pada tingkat pendekar awal *4 dan *5 tapi mereka tidak mau mengambil resiko...

Karna menurut cerita yang selalu di percaya bahwa hutan tersebut adalah hutan yang sangat terlarang juga sering disebut hutan kematian, sebab dari cerita orang tua yang turun temurun di katakan hahwa orang yang di tingkat King Transformasi pernah memasuki wilayah hutan tersebut. Tapi hingga saat ini dia belum pernah terlihat keluar dari walayah hutan kematian dan di percaya bahwa ia telah mati disana dan di santap oleh hewan buas ataupun para siluman tingkat tinggi...

Fan Zu yang terus berlari tanpa henti dan tak menyadari telah memasuki walayah luar hutan kematian dengan santai menghentikan lajunya karna ia telah menyadari orang yang mengejarnya tadi sekarang tidak nampak lagi yang dalam artian mereka telah kehilangan jejaknya dan sekarang dia bisa bersembunyi, diapun menghirup udara dengan senang dan beristirahat sebentar di bawah pohon yang rindang sekalian menyejukkan tubuh yang penuh dengan peluh keringat akibat berlari tanpa henti dan dengan nafas yang terputus putus...

"akhirnya mereka tidak mengejarku lagi, entah bagaimana keadaanku jika seandainya aku tertangkap mereka setelah menendang perut Du Chen" gumamnya sembari menghela nafas lega karna terlepas dari cengkraman dan aniaya Fan Heju beserta teman temannya...

Akan tetapi ketenangan, kenyamanan, kelegaan dan kesenangan yang ia rasakan kini tidaklah berlangsung lama sebab di atas pohon yang terlihat rindang tersebut terdapat seekor ular besar berwarna coklat dengan panjang 7 meter yang siap menerkamnya kapan saja, dan di balik semak semak tak jauh dari tempat ia duduk juga terdapat seekor serigala besar setinggi 2 meter dan sedang menggeram mengambil ancang ancang untuk menerkam...

geraman serigala itu menyadarkan Fan Zu dan segera melihat asal geraman tersebut, betapa kagetnya dia karna 10 meter darinya sekarang telah berdiri seekor serigala yang telah siap menerkamnya. Insting bertahan hidupnya pun segera bereaksi dan tanpa banyak berpikir ia segera lari lagi dengan terbirit birit menuju wilayah dalam hutan kematian, tak mau menoleh kebelakang dan tetap fokus kedepan sambil terus berlari dengan satu pikiran yang terlintas saat ini 'betapa sialnya hidupku, ayah ibu apakah ini akhir hidupku yang tak berguna ini'...

Walaupun terus berlari namun sebenarnya dia terkadang terkena cakaran atau taring dari serigala yang sedang berusaha menyantapnya, luka sana sini mengalirkan darah yang tak sedikit juga baju yang ia kenakan sudah tak berbentuk lagi karna sobekan sana sini mengikuti luka luka pada tubuhnya...

Meski terkadang dia terkejar serigala itu dan terkena cakaran dan taring, tapi karna insting bertahan hidupnya kuat makanya ia masih bisa berlari terus dan sekarang dia telah berada pada jalan yang betul betul buntu. kenapa buntu, ya karna di depannya sekarang terlihat jurang yang sangat dalam...

Diapun berbalik menatap serigala yang sekarang sudah dekat dengannya, tak ada jalan lari lain sebab pergerakannya telah di kunci oleh serigala tersebut. Satu langkah lagi serigala itu melangkah maka ia akan menjadi santapan empuk di sela gigi sang serigala...

Dalam keputusasaan ia berucap...

"inilah akhir dari hidupku, inilah akhir dari duniaku, betapa tak bergunanya aku ini"...

"ya memang aku sungguh tak berguna, aku hanyalah sampah. Ayah ibu maafkan aku yang selama ini selalu menyusahkan kalian, maafkan aku karna tidak mampu membahagiakan kalian, selamat tinggal semoga dikehidupan selanjutnya aku mampu berdiri dengan kokoh dan memberikan kalian kebahagiaan"...

Setelah berkata demikian Fan Zu tak ada jalan lain dan mengambil keputusan seakan bertaruh judi untuk melompat ke jurang, jika ia mati maka beban keluarganya akan berkurang walau kesedihan melanda orang tuanya. karna tak ada lagi pilihan lain selain melompat ke jurang sebab dia tak ingin dimakan hidup hidup oleh binatang didepannya yang entah binatang buas atau siluman...

Dengan teriakan keras sekeras kerasnya diapun melompat dan terjun kedalam jurang tersebut, matanya tertutup telah menerima kematiannya dengan lapang dada dan mengikhlaskan segalanya agar tak memiliki beban setelah nanti ia mati yang mungkin saja nanti ia akan bereinkarnasi...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!