terpilihnya gue sebagai ketua osis, membuat gue lebih disiplin dan bertanggung jawab. bagi gue, hidup yang penuh dengan kedamaian itu penting. sangat penting. tapi rupanya, kedamaian itu akan musnah sebentar lagi.
bagaimana tidak, kedatangan murid baru itu sangat lah menganggu kedamaian gue. suka membuat onar, melanggar aturan, gak sopan sama guru, semena mena sama temen temen. haduh.
ditambah lagi, pak kepala sekolah memerintahkan gue untuk mengurus anak itu, s e c a r a l a n g s u n g. apalagi ketika gue dapet laporan dari anak anak osis, kalo anak baru itu, pindahan dari sma 02 jakarta.
sekolah saingan sma garuda dari dulu kala.
sifat nya yang berbeda drastis, membuat kedua sekolah itu, gak pernah akur. tiap bulan selalu aja, dapet berita kalo sma 02 jakarta tauran dengan sma garuda. puyeng dah ni kelapa.
kerena penasaran, akhirnya gue berniat untuk nemuin tuh anak. kayak gimana sih, kok anak anak osis bisa bisa nya suka sama cowo bader kek dia.
"rin, siapa itu anak baru yang lo suka?" tanya gue.
"oh, itu namanya nicholas loubis pratama" jawab ririn sambil senyum dengan bangga karena hafal nama panjang cowo itu. gue jadi merinding sendiri ngeliatnya.
"cowo kayak gitu kok di sukai" sinis gue sambil keluar dari ruang osis.
"bilang aja kalo suka ca!" teriak ririn dari dalam.
gue menggelengkan kepala mendengar teriakan ririn.
niat nya sih pengen cari anak baru itu, tapi perut gue ribut minta diisi. maklum, tadi pagi gue belum sarapan. saat di kantin, gue langsung pesen nasigoreng di mba'e.
gue jelasin ya, masakan nya mba'e itu enak pol. apalagi nasi goreng nya. beuhh.
"mba'e. nasi goreng satu" kata gue sambil mengeluarkan uang dari saku.
"kayak biasa kan ca" kata mba'e. gue hanya mengangguk. gue sama mba'e deket banget. pokoknya, thebest lah.
"nih, spesial buat eca" ucap mba'e sambil menyerahkan sepiring nasi goreng.
"makasih mba'e" kata gue sambil tersenyum.
"eh, nih satu lagi, es jerukk" kata mba'e ketika gue ingin pergi dari tempat itu.
"kan, saya gak mesen mba'e" kata gue sambil mengerutkan alis.
"bonusss" jawab mba'e.
"wah, makasih mba'e. mba baik banget deh" mba'e mengangguk tersenyum.
gue membawa piring itu dengan satu tangan dan tangan gue yang satu lagi, buat bawa es jeruk tadi. gue duduk dipojok kantin. karena tempat itu lah yang paling sepi dan gue merasa damai di sana.
gue mulai menyuap nasi goreng tadi dengan lahap. saat sedang asyik makan, tiba tiba aja ada cowo yang dengan pede nya duduk di depan gue. okelah gue maklumin, sekolah kan bukan punya bapak gue. tapi, kenapa dia bisa se pede itu sih.
gue memasang muka tidak suka dengan kehadirannya. ditambah lagi dia hanya memperhatikan gue. gue berpura pura tidak peduli dengan kehadirannya dan menghabiskan makanan gue dengan lahap.
"kamu kalo lagi makan lucu banget deh"
ohokkk
gue segera meminum es jeruk yang mba'e berikan tadi. sumpah, gue mau mati karena keselek.
"apa??" tanya gue dengan nada tinggi.
"gak" balas dia.
"kamu tau gak, sejak pertama kali aku ngeliat kamu, rasanya aku sedang bertemu bidadari" tambah dia.
"gila, kesambet apa lu"
gue menggelengkan kepala dan meminum es jeruk itu sampai habis lalu beranjak pergi dari tempat itu.
"bisa gila kalo gue terus terusan ditempat ini"
setelah dari kantin, gue memutuskan untuk pergi menuju mading sekolah. gatau aja tiba tiba gue ingin liat mading sekolah. kira kira ada berita terbaru gak ya...
"kali aja ada berita tentang anak baru itu" gumam gue sambil melangkahkan kaki gue dengan cepat.
sesampainya di mading, gue langsung mencari berita yang bersangkutan dengan anak baru itu. siapa namanya, hemmm nicho. NICHOLAS. gue pun teringat namanya dan langsung mencari berita yang memuat nama nicholas. tapi, ternyata gue gak menemukan berita yang bersangkut paut dengan nicholas. berita terbaru nya pun membosankan. kalo gak tentang selebram sekolah, ya paling anak anak yang berprestasi yang baru aja nambah piala nya.
cih
yaudahlah, niat gue untuk bertemu dengan anak baru itu pun musnah saat itu juga. gak ada semangat lagi untuk bertemu dengan anak baru itu.
"huh, pasrah ae lah" desis gue sambil membuang nafas panjang.
akhirnya gue berbalik dari mading sambil melipat kedua tangan gue di depan dada dengan wajah yang cemberut. tapi nyatanya, wajah cemberut gue langsung tergantikan oleh wajah yang sedang terkejut.
"bhaa,,,,,,, hayo nyariin nama gue di mading ya" katanya tanpa wajah bersalah.
"*****, kaget gue bangst" kata gue ceplos sambil mengelus elus dada.
"tingkat kepedean lo tinggi banget ya, ngapain gue nyari nama lo di mading. kenal lo juga engga" kata gue asal.
"makanya, kalo gitu kita kenalan"
"biar?"
"biar kenal"
"ogah gue kenalan sama lo! buang buang waktu aja" kata gue dengan nada tinggi.
"yaila, jual mahal banget sih lu" kata nya kesal.
"lu tau ga? banyak orang yang ngantri demi kenalan sama gue. udah bagus gue mau ngajakin kenalan duluan, malah di tolak." tambahnya lagi.
"sumpah ya, baru pertama kali gue ngeliat orang sepede itu!" kata gue dengan nada yang tinggi.
"emang nya lo siapa sih, sampe bisa ngaku kalo banyak yang mau kenalan sama lo.emangnya bapak lo yang punya sekolah ini?" kata gue dengan nada yang lebih sedikit tinggi.
gue ngeliat dia sempat terdiam sebentar. lalu ngejawab dengan santai nya "emang bener, bapak gue yang punya sekolah ini"
"sumpah ya, kalo mau ngarang jangan disini!! emang ya nama lo siapa sih?!!" kata gue yang pada akhirnya penasaran dengan namanya.
"lo yang tadi gue temuin di kantin kan?!!" tanya gue lagi. dia pun mengangguk.
"cie yang mau kenalan juga" ledek nya.
dia ngulurin tangan "nama gue nicholas louis pratama. panggil gue nicho. bapak gue yang punya sekolah ini" katanya sambil tersenyum.
gue membalas uluran tangannya dan berjabat tangan dengannya. saat itu gue belum sadar apa yang ia dikatakan dan sedetik kemudian gue baru sadar dan melotot ke arahnya.
gue langsung menarik kembali tangan gue. ia menatap gue bingung.
"ja,, jadi lo nicholas? anak baru itu?" tanya gue sambil terbata bata.
"iya, jadi lu udah tau gue?"
"gue cuma tau nama lo doang. tapi gak sama mukanya." kata gue salting.
sumpah, gue malu banget. gue berusaha untuk menutupi muka gue yang merah karena malu. tapi seketika gue teringat dengan perintah pak kepala sekolah yang terhormat memerintahkan gue secara langsung untuk mengurus anak gak bener ini. upss
gue kembali melototi ia. mungkin saat ini bola mata gue hampir keluar, saking bulatnya. nicholas mengerutkan alisnya. gue mengangkat tangan gue dan bersiap siap untuk memukulnya.
TRINGGGG TRINGGG BEL MASUK JAM KE 6, BEL MASUK JAM KE 6
gue langsung menoleh ke arah ruang piket dan ke arah kelas gue secara bergantian. gue kembali menoleh ke arah nicholas dengan tatapan tidak suka.
" ck,liat aja nanti, lo bakal abis sama gue" kata gue dengan sinis dengan menunjuk kedua mata gue ke arah matanya.dan berlari meninggalkan nicholas yang sedang kebingungan.
sesampai nya di kelas, gue langsung terduduk lemas menghadap ririn yang sedang sibuk menyalin pr dengan cepat.
"rin" panggil gue pasrah.
"hm"
"ririn" panggil gue lagi sedikit lebih keras.
"apa" jawab nya tanpa mau menghadap gue.
"kok lu gak ngasih tau dari awal kalo dia anak pemilik sekolah ini" protes gue.
"oh si anak baru itu?" tanya nya bersemangat.
"hm"
"lagian lo gak nanya" kata nya santai.
"jangan jangan lo udah ketemuan sama dia?!" tanya ririn lagi yang mulai menatap mata gue.
"ya gitu deh" kata gue sambil menengelamkan muka gue ke meja.
"gimana ganteng kan?"
"ganteng sih iya, tapi" kata gue mengantung.
"tapi apa?"
"gatau dah" jawab gue keder. ririn hanya menggelengkan kepalanya.
selebihnya ririn tidak berkata apa apa lagi. ia terus saja sibuk dengan pr nya. ia harus menyelesaikan pr nya sebelum guru yang mengarjarnya datang.
...
sepulang sekolah, gue langsung ditarik masuk ke dalem ruang kepala sekolah. pak kepsek marah banget sama gue. itu karena si anak baru itu berbuat ulah lagi.
"saya kan perintahkan kamu secara langsung, urus anak itu. kamu tau kan dia anak pemilik sekolah ini?! kalo nama baik sekolah ini tercemar gimana?!!" kata pak kepsek dengan nada kecewa.
"pokoknya saya gak mau tau, kalo kedepannya nicholas tetap seperti ini, berhenti saja dari ketua osis" tambah pak kespek lagi.
lagian kenapa coba, harus gue yang di suruh ngurus anak itu. kan ada guru, ada ketua kelas juga. kenapa jadi harus ketua osis yang harus turun tangan. huh
"baik pak, saya akan lakukan apa yang bapak perintahkan" kata gue sambil menunduk.
"kamu sudah bertemu dengan anak baru itukan?" tanya nya.
"sudah pak" jawab gue seadanya.
"baiklah, kamu bisa keluar sekarang" katanya.
gue pamit dan keluar dari ruang pak kepala sekolah sambil menahan emosi. sumpah, hari ini gue sial banget.
"ok, gue gak boleh bikin pak kepsek kecewa! semangat terus eca!" kata gue menyemangati diri gue sendiri sambil mengangkat tangan ke udara.
"cie, abis masuk ruang kepsek. kenapa gak masuk ruang bk aja sekalian" kata nicholas di samping gue.
gue terkejut dan mundur kebelakang beberapa langkah. sambil mengelus elus dada gue yang berdetak dengan cepat.
"ih! demen banget sih bikin orang kaget!" protes gue sambil mencubit lengan nicholas.
"aduh, sakitt" ringis nya.
"lagian, salah sendiri pake ngagetin gue."
"gini ya, gue masuk ruang kepsek itu gara gara lo!" tambah gue sambil menujuk nicholas dengan jari gue.
"kok jadi gua?! kalo emang lo yang salah ya salah aja!" kata dia protes.
gue sempat terdiam.
"pokoknya, sekarang lo ikut gue!" kata gue sambil menarik kerah baju nya.
"jangan di tarik gitu dong ca" katanya.
gue memberhentikan langkah gue. apa?!!
"lo tau nama gue dari mana hah?!!" tanya gue dengan tatapan tajam.
"tuh dari name tag lu" katanya sambil menunjuk name tag gue yang ada di baju.
gue pun menggelengkan kepala.
akhirnya gue kembali menarik kerah baju nicholas. bodo amat dengan para ciwi ciwi yang melihat gue dengan horor. napa, iri ya lu?!! batin gue.
akhirnya sampai lah gue di depan ruang bk. nicholas menatap gue dengan bingung.
"gue kasih tau ya, ini namanya ruang bk" kata gue sambil menujuk pintu ruang bk.
"trus?" tanya nya sambil menaikan satu alis nya.
"kalo lo buat onar, gue pastiin lo bakal masuk ke ruangan ini" ancam gue.
"silahkan, gak takut" jawab nya santai.
"ihh, sialan" gue mencubit lengan nicholas berkali kali sampai puas dan meninggalkannya.
"sinting"
.....
murid murid sudah pada pulang. karena hari juga sudah mulai sore. gue melirik jam kecil yang terpasang di tangan gue. dan jam sudah menunjukan pukul 17. 36. yang artinya bentar lagi bakal magrib.
gue masih di sekolah karena, jemputan gue udah pergi duluan. apesnya lagi, hp gue mati. sial sekali hari ini.
huh, trus sekarang gue pulang naik apa dong? jalan kaki gitu? atau naik angkot ya? tapi kan gue gak dibolehin naik angkot.
saat gue sedang berdebat dengan pikiran gue sendiri, nicholas mengklakson motor ninja berwarna merah nya itu di belakang gue.
tin tin
"blom pulang lo?" tanya nya sambil melepas helm.
"kepo banget!" bales gue. nicholas melirik ponsel gue dengan alis yang menaik.
"well, bareng aja sama gue" katanya menawarkan diri.
gue terdiam.
"gausah sok peduli deh lu. gue bisa pulang sendiri kok" tolak gue.
"yaudah kalo mau nolak. tapi bentar lagi magrib loh, banyak penculik, begal. kalo lo gak sayang sama diri lo sendiri sih yaudah bye" katanya sambil memasang helm kembali.
"eh eh eh yaudah" kata gue.
"yaudah apa?"
"yaudah gue ikut" dia hanya tersenyum.
gue mendekat ke arah nicholas dan terdiam kembali.
"napa lo diem? naik" katanya protes.
"kan gue pake rok! gimana cara naik nya. lagian punya motor gede banget!" kata gue.
"yaudah nih pake jaket gue" katanya sambil menyodorkan jaket hitam nya.
"hah?" kata gue tidak percaya.
"yaudah ini pake!" perintah nya kesal.
"ya,,,yaudah" gue menerima jaket itu dan melingkarkannya di pingang gue.
"satu lagi nih" katanya sambil menyodorkan helm. gue menerima nya dengan senang hati.
gue naik motor dengan bantuan bahu nicholas. awalnya sempat ragu, namun gue tetap melakukan nya berjaga jaga agar tidak jatuh.
setelah gue duduk di belakang nicholas, nicholas tidak menjalankan motornya. gue pun kebingungan.
"kenapa gak dijalanin motornya?" tanya gue.
"pegangan dulu dong" katanya.
"gak mau ah" tolak gue.
"kalo nanti jatoh gimana??" tanya nya.
"yaudah" kata gue pasrah.
gue melingkarkan lengan gue di pingang nicholas dengan ragu.
"nah gitu dong" katanya dan segera menancap gas menuju rumah gue.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!