Terbujur terlentang didalam hutan seorang pemuda berpenampilan culun dan tubuh yang tidak pernah di latih untuk olahraga sehingga dia kurus.
"Apa apaan ini?. Kenapa tadi tinggal ngecrot nya aja harus tiba tiba pingsan dan tertidur di hutan seperti ini." Gumam Asura menatap langit biru siang hari yang tertutup rindangnya pohon pohon besar.
Kemudian, Asura bangkit dari tidurannya dan melihat sekeliling dengan tatapan malas.
"Aku merasa, banyak aura permusuhan mengarah kepadaku dari berbagai sisi hutan ... " Lanjut kemabli, gumamannya sembari nerasakan lebih dalam tentang aura permusuhan yang dirasanya.
{Ding!. Peserta ke 1.000 telah terdaftar dan dikonfirmasi.}
{Ding!. Penggabungan System Online akan selesai dalam 3 ... 2 ... 1. System Online telah menyatu dengan jiwa.}
{Ding!. Title yang didapat, Asura Sang Pembantai.}
{Ding!. Original Skill yang didapat.
{Ding!. Unique Skill yang didapat.
{Ding!. Battle Royale akan dimulai dalam 100 tahun lagi di Arena Battle Universe.}
Rentetan layar hologram dan suara 'Ding!' Di kepala Asura berdatangan menghancurkan konsentrasinya dalam mencari aura permusuhan lebih dalam.
"Siapa itu?!. Dan, apa apaan ini juga?!." Bersikap waspada dan menjadi lebih waspada lagi sikap Asura akan kejadian aneh ini.
[Saya adalah sebuah sistem, Tuan. Sebuah perangkat yang membuat dan membantu anda menjadi kuat dalam waktu singkat.
Namun, anda di haruskan mengikuti sebuah pertarungan dalam waktu 100 tahun lagi. Pemenang dari pertarungan ini, akan di beri kesempatan untuk menemui Sang agung, maha kuasa, dan awal mula penciptaan.
Mulai waktu ini, mohon kerja samanya.]
Sebuah suara perempuan terdengar di kepala Asura dan menjelaskan apa yang terjadi.
Asura tak sebodoh itu hingga tidaklah memahami apa yang terjadi kepadanya.
"Apa aku jadi seorang MC yang pindah dunia, gitu?. Ini sungguh tak lucu." Tersenyum lemas Asura, dan ia kembali mengawasi lingkungan sekitar yang sempat ia tidak awasi lebih lanjut.
'Baiklah, bisakah kau menghilangkan layar hologram ini?. Ini cukup menggang ... ' Ucap batin Asura yang mencoba berkomunikasi dengan sistemnya, namun terhenti karena layar hologram didepannya sudah menghilang.
"Ternyata kau cukup cepat tanggap, ya." Gumam Asura dan mulai berjalan dengan waspada pada lingkungan sekitar yang auranya semakin terasa besar ketika ia melangkahkan kaki.
'Sistem, bisakah kau jelaskan mengenai dunia ini, dengan singkat, jelas, dan padat?.'
[Dunia ini bernama Xhavier. Sebuah dunia dimana, imajinasi bisa menjadi kenyataan dengan menggunakan energi bernama {Mana}. Hukum hampir tidaklah berlaku bagi mereka yang kuat.]
Sungguh jelas dan singkat serta padat penjelasan sistem dikepalanya ini. Ingin tertawa canggung namun Asura urungkan ketika melihat Cheetah memiliki ekor 3 dengan tanduk di kepalanya.
Satu percobaan yang mana, ini bisa melibatkan hidup matinya terlintas di kepala Asura.
'Dari penjelasan Sistem. Berarti ... aku bisa menciptakan sebuah senjata walaupun itu berupa sebuah unsur alam. Seperti pedang api atau air atau tanah atau angin.
Namun, sebelum menciptakan hal tersebut. Aku harus bisa merasakan apa yang namanya sebuah energi bernama {Mana} ini.
Duduk meditasi pun, juga nanti aku yang bakalan di terkam oleh Cheetah fantasy ini. Hanya satu kunci yang bisa di lakukan.'
Dalam beberapa detik kedepan. Asura memikirkannya dengan cepat dan menyimpulkannya dengan cepat pula. Berkat IQ-nya yang cukup tinggi, Asura mudah dalam mengambil keputusan dalam keadaan seperti ini.
Sebuah tarikan napas pelan dari Asura. Kemudian dengan menajamkan ke-enam indranya dan sebuah konsentrasi yang luar biasa, serta ketenangan layaknya air yang tidaklah bergelombang sedikitpun.
Demm.
Whuusss.
Terasa seperti sebuah tekanan pada tubuhnya secara mendadak ketika pandangan mata melihat sebuah kabut agak tipis berwarna warni dan terlihat begitu alami di matanya.
'Jadi, ini kah yang namanya {Mana}. Aku juga merasakan dalam tubuhku ada sebuah kabut berwarna warni sebesar sebuah rumah.
Baiklah, mari kita mulai penciptaan pedang api.' Batin Asura tersenyum penuh makna kepada dirinya sendiri.
Asura mengarahkan tangannya kebawah dan merentangkan jari jemarinya seakan ingin memegang sesuatu.
'Pertama, berntuklah oksigen dalam udara menjadi pedang tipis sepanjang 1 meter 40 cm dan lebar 4 cm ... '
Udara menjadi seakan terdistorsi mengarah menuju telapak tangan Asura. Terlihat tipis sekali, sebuah visual berupa benda sepanjang semeter lebih dengan lebar 4 cm.
'Pipihkan bagian kedua sisi bilah pedang oksigen ini hingga melebihi tajamnya jarum ... '
Suiit.
Suara derit nyaring terdengar dari benda tipis tersebut.
Cheetah yang sedari tadi melihat apa yang dilakukan Asura, begitu mencurigakan. Akhirnya dia berjalan perlahan dan waspada kepada Asura.
Asura hanya tenang dan tidaklah bergerak sedikitpun maupun ketakutan terhadap Cheetah ini. Ia kembali fokus kepada pedang api buatannya.
'Isi dengan hidrogen dengan kepadatan tinggi pada bagian dalam bilah pedang oksigen dan buatlah sebuah percikan api didalamnya.'
Bem.
Whuus.
Suara ledakan yang di redam terdengar membuat Cheetah berjalan mundur dengan cepat.
"Manusia!. Apa yang kau lakukan?!!!!. Roaaar!."
Sebuah suara perempuan kembali terdengar. Namun kali ini seakan suara wanita tomboy.
Sedikit membelakkan mata, Asura menyadari dari mana asal suara ini.
"K-kau bisa bicara?." Tanya Asura sedikit terbata sembari mengacungkan sebuah pedang tipis berwarna biru dan mengeluarkan hawa panas yang tinggi.
"Ya, itu memang aku. Dan ... apa kau mau bertarung denganku, hah?!. Grrrr."
Asura tersadar dengan apa yang dia lakukan. Kemudian, dengan menghilangkan {Mana} yang mengalir untuk mempertahan kan wujur pedang api berwarna biru itu. Pedang tersebut langsung lenyap menghilang entah kemana.
Hanya saja, sang cheetah perempuan tomboy tersebut bukannya mengendorkan kewaspadaannya. Melainkan menambahkan hingga aura pembunuh yang pekat merembes keluar dari tubuhnya.
Kesulitan, Asura mempertahan kan kesadarannya ketika aura pembunuh tersebut menekan jiwanya secara langsung.
Tap tap tap.
Suara langkah kaki terdengar mendekat kearah dirinya yang berlutut satu kaki. Asura dengan sekuat tenaga, mendongakkan kepalanya menatap Cheetah yang menatap dirinya dengan tatapan merendahkan.
"Berjuta juta kali, aku melihat sifat dan sikap manusia seperti kalian. Tidak ada yang memiliki hati bersih di hati kalian para manusia yang hanya mementingkan hasrat nafsu mereka dan keserakahan serta ketamakan yang tiada batas.
Melihat kau menghilangkan pedang elemen dengan begitu mudahnya. Aku curiga dengan apa yang akan dilakukan olehmu.
Agar bisa kupercaya pada kebaikan hati manusia, setidaknya. Biarkan aku melihat isi hatimu. Setelah itu, entah apa yang akan terjadi kepadamu nantinya."
Sebuah benang berwarna merah keluar dari kepala si Cheetah dan mengarah menuju jantung Asura.
Seketika, dalam tubuh Asura sekana sesuatu memasuki tubuhnya dengan lembut dan begitu nyaman hingga membuat dirinya merasakan ngantuk berat hingga akhirnya ia tertidur.
...₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩¥₩...
...Selanjutnya: Isi Hati Asura....
Dalam pandangan Cheetah tomboy.
Alam bawah sadar dan alam hati Asura.
Terlihat, sosok wanita berambut pirang ke coklatan begitu cantik dan memiliki tubuh molek yang menawan. Dia mengenakan pakaian bar bar jaman dahulu dengan bahan dasar kain dari kulit cheetah atau citah.
"Apa ini benar benar hati seorang manusia?." Gumam tidak percaya sosok wanita tersebut melihat isi hati Asura.
Dalam pandangannya.
Sebuah pemandangan langit biru dengan permukaan air yang dapat dilangkahi. Ketenangan dan keindahan dalam diam terasa begitu menjernihkan pikiran serta hati.
Ketika melihat sekeliling dengan takjub. Wanita tersebut melihat dua bola yang benar benar saling bertolak belakang.
Cahaya dan kegeleapan.
Bola cahaya memancarkan aura begitu suci serta meningkatkan rasa betah ingin tinggal disini selamanya. Sedangkan untuk bola kegelapan.
Aura yang dikeluarkan benar benar mengerikan sekaligus mencekam dan dapat merusak jiwa hingga mengakibatkan kematian.
Menggigil ngeri citah tomboy ketika melihat bola kegelapan tersebut.
Hingga, tiba tiba tubuhnya tidak dapat dia gerakkan.
Bersamaan dengan itu, bola kegelapan bereaksi dengan bergetarnya bola tersebut.
Nguuung.
Dengungan memekakan telinga dan merubah alam isi hati Asura menjadi layaknya pemandangan definisi neraka sebenarnya.
Sebuah tahta terbuat dari tengkorak berbagai macam mahluk hidup terlihat diduduki oleh pria 28 tahunan. Pria tersebut menatap merendahkan kepada si Citah tomboy.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan setelah melihat isi hati anakku, wahai ratu citah?." Suara berat, mengerikan, dan begitu menggetarkan jiwa terdengar.
Wanita tersebut yang dipanggil ratu citah tidak berani menatap sosok pria berambut hitam yang duduk di kursi tahta mengerikan tersebut.
"Ha-hamba s-sungguh me-meminta maaf, wahai paduka, karena telah l-lancang melihat isi hati putra paduka. Mo-mohon ampuni kesalahan hamba."
Begitu ketakutan hingga bersujud, ratu citah kepada sosok pria tersebut.
"Tak apa, kali ini kuampuni dirimu. Dan jangan pernah ganggu anakku bila ingin hidupmu tidak berada di neraka." Ujar pria tersebut sedikit mereda walaupun masih tetap menyeramkan suaranya.
"T-terima k-kasih, Dewa Yama. Hamba mohon undur diri terlebih dahulu."
Setelah itu, dengan cepatnya ratu citah menghilang begitu saja dari hadapan sosok yang bernama Dewa Yama.
"Haaahhh, ternyata, anakku juga terpilih menjadi peserta terakhir pertarungan tak jelas itu. Kenapa Sang Pencipta kejam sekali." Gumam Yama lemas menatap sebuah bola cahaya yang memproyeksikan Asura yang sedang tertidur.
"Kurasa, 3 skill yang kuberikan kepadanya itu sudah lebih dari cukup untuk membantu perjalanannya mencari kekuatan lebih."
****
Asura mulai terbangun dari tidur nyenyak yang entah kenapa bisa senyenyak itu tidur di hutan belantara.
"Si citah tomboy itu sudah pergi?. Sungguh beruntung aku masihlah hidup." Gumam Asura dengan berjalan sempoyongan ketika bangkit dari tidurannya.
"Sistem, bisakah kau carikan sumber air dimana. Yang penting bisa diminum." Tanya Asura agak pelan sembari menenangkan pikiran agar bisa meredakan pusingnya kepala.
[Cukup berjalan 50 meter dari selatan Tuan. Terdapat sebuah air terjun yang dapat diminum.]
Asura mulai berjalan dengan baik ketika kepalanya sudah tidak lagi pusing dan menuju arah yang di tujukan oleh Sistem. Tidak perlu waktu lama, ia sampai pada sebuah pemandangan menakjubkan.
Pelangi, hewan hewan lucu dan imut serta kesan fantasi barat begitu terasa. Air terjun yang terlihat begitu menyegarkan.
Gluk.
Menelan salivanya sendiri, Asura menatap kesegaran air. Layaknya orang kesurupan, Asura melompat terbang menjeburkan diri ke air yang memiliki kedalaman tidak terlalu dalam dan dangkal.
"Puaahhhh ... Segarnya."
Asura langsung melepaskan pakaian yang dari dunia sebelumnya, bumi, dan terlihat begitu lusuh dan kotor. Dengan teliti, Asura membersihkan pakaian tersebut.
"Sistem, jelaskan fungsimu dan kegunaanmu." Asura masih begitu buram mengenai sistemnya karena terlihat aneh, namun ia merasa perangkat bernama 'System Online' ini benar benar menakjubkan.
[System Online memiliki fitur:
-Inventory atau ruang penyimpanan. Ruang ini tidak ada batasan mengenai menyinpan suatu benda atau mahluk mati. Tidak dapat digunakan untuk mahluk atau benda hidup.
-Fitur maha tahu. Fitur ini sendiri adalah suara yang berbicara dengan Tuan saat ini. Dengan Fitur ini, saya dapat mengirimkan sebuah ingatan mengenai informasi, pengetahuan, ataupun seni bela diri. Masih banyak yang bisa saya berikan kepada Tuan dan bukan hanya sebatas tiga hal tadi saja. Fitur ini akan mengirimkan langsung informasi tersebut kepada ingatan tuan hingga menjadi satu.
-Fitur Poin Sistem. Fitur ini harusnya untuk Fitur Shop yang mana, Fitur Shop berada di versi lanjutan dari System Online. Dengan Fitur ini, Tuan bisa membeli apapun yang tersedia dalam Shop System Online dan bisa menukar dengan mata uang dalam dunia yang Tuan tempati. Cara mengumpulkan Poin Sistem adalah dengan membunuh mahluk hidup atau menyelesaikan misi yang diberikan oleh System Online.
-Fitur Mission System Online. MSO adalah sebuah fitur misi untuk mengumpulkan Poin Sistem lebih banyak dan lebih menguntungkan.
-Fitur Shop. Terbuka dalam versi lanjutan. Di butuhkan 1 milyar Poin Sistem untuk membuka fitur ini.]
Sambil mendengar, Asura membersihkan pakaiannya.
Sekarang, ia tau harus bagaimana. 100 tahun mungkin saja tidaklah cukup untuk mengumpulkan banyaknya kekuatan, demi bisa bersaing dengan pengguna System Online lainnya.
Asura sadar. Perkataan Sistem yang mengatakan 'peserta ke 1.000' yang berarti, sudah banyak peserta yang memiliki System online sebelum dirinya.
Dan karena hal itu pula. Mungkin saja, pengguna System Online lainnya sudah terlebih dahulu mengumpulkan kekuatan lebih besar dibanding dirinya.
Dan waktu mereka mengumpulkan kekuatan juga pastinya ada yang lebih 100 tahun bahkan seribu tahun.
"Satu satunya jalan agar lebih cepat mengumpulkan kekuatan adalah, menghimpun pengetahuan." Gumam Azra tersenyum penuh makna.
"Sistem, bila kau disebut maha tahu. Itu bukanlah omong kosong belaka, bukan?." Mencoba mempercayai sistemnya ini, Asura bertanya.
[Sistem memang maha tahu. Namun, beberapa seperti nama seseorang sistem haruslah berada di dekatnya agar bisa menganalisis lebih lanjut mengenai informasi seseorang tersebut.
Dan untuk nama keluarga, sistem mengetahui semua nama keluarga dalam jagat raya ini.]
Tersenyum penuh kemenangan Asura mendengar sistemnya.
"Kalo begitu, berikan aku ingatan mengenai pengetahuan cara memperkuat tubuh hingga melewati batasan dan pengetahuan mengenai berbagai macam seni bela diri. Namun, utamakan pedang, tombak, dan tangan kosong saja."
Secara tiba tiba, pandangan Asura seakan seperti air mengalir. Berbagai macam ingatan mengenai seni beladiri dan pengetahuan memperkuat tubuh masuk kedalam ingatannya.
Beberapa menit kemudian. Semua ingatan berhasil di cerna dalam kepala Asura.
Senyuman penuh kemenangan terlukis jelas di wajahnya. Namun, perlahan meluntur ketika mengingat sesuatu.
"Sistem, apakah pengguna System Online lainnya bisa melakukan hal seperti ini?." Ini yang Asura pikirkan karena, percuma saja bila pengetahuan ini juga dimiliki oleh pengguna System Online lainnya.
[Tidak, tenang saja Tuan. Setiap Sistem memiliki kemampuan sendiri sendiri dan berbeda beda. System Online yang di miliki Tuan adalah Sang Maha Tahu. Dan masih banyak lagi orang orang pengguna System Online yang lebih hebat dibandingkan dengan Sistem Tuan.]
"Haaaaahhhhh, untung lah." Menghela napas lega, Asura mendengar kabar baik ini.
"Entah sadar atau tidak. Pengetahuan sebenarnya adalah kunci nomer satu menuju kemenangan mutlak. Ini keberuntunganku, hehe." Seringai lebar terlihat di wajah Asura memikirkan hal tersebut.
"Sekarang, jadwal pertama adalah mempelajari seni beladiri untukku dan memperkuat tubuh."
Byuuur.
Asura keluar dari kolam air terjun dan mulai mengeringkan pakaian dengan mengimajinasikan menaikkan suhu pada pakaian tersebut.
Seketika tubuh Asura merasakan lemas ketika kabut warna warni atau {Mana} dalam tubuhnya hanya tinggal seper empat saja.
"Ternyata konsumsi pedang api Hidrogen serta menaikkan suhu benar benar menguras energi {Mana} dalam jumlah besar. Sistem, berikan pengetahuan cara mengisi ulang {Mana} dengan cepat."
Sensari mengalir kembali terasa di ingatannya. Kemudian, Asura duduk meditasi mencoba menyerap {Mana} alam dengan pengetahuan yang baru didapatnya.
Butuh 5 jam bagi Asura untuk mengembalikan {Mana} sebesar rumah. Namun, hasilnya seimbang dengan jumlah {Mana} yang didapatinya itu.
"Semakin besar massa, molekul, material, kekuatan, dan bentuk apa yang di ciptakan dari imajinasi menjadi kenyataan menggunakan {Mana}. Maka semakin besar pula {Mana} yang dibutuhkan untuk menciptakan hal tersebut.
Ternyata, tidak hanya pengetahuan tentang isi ulang {Mana} dengan cepat saja yang di berikan Sistem. Pengetahuan cara mempertambah banyakkan {Mana}, juga Sistem berikan. Ku ucapkan terima kasih, Sistem." Tersenyum lembut, Asura yang hanya ditujukan kepada Sistemnya ini.
[Sama sama, Tuan.]
Mulai waktu ini lah. Asura melatih fisik, seni beladiri, dan memperbayak energi {Mana} dalam dirinya.
...₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩...
...Selanjutnya: Pertarunagn pertama dengan monster....
Apa yang terjadi bila kau latihan dengan gilanya selama 3 minggu kemudian?. Mungkin saja, itu hanya akan sedikit mengalami perubahan. Ya, hanya sedikit.
Namun, berbeda halnya dengan Asura.
Asura benar benar berbeda dengan 3 minggu yang lalu. Fitur wajah yang begitu tampan bahkan terlalu tampan, ... tidak ... orang paling tampan sejagat raya, mungkin.
Debarengi dengan tubuh lekuk otot perut dan bidangnya dada serta tangan yang begitu sempurna pastinya membuat wanita menjadi singa bahkan se-ekor naga yang menemukan mangsa paling istimewa.
"Apakah ini hal buruk atau baik, ya?. Kuharap, ini tidak membuat masalah bagiku." Ujar Asura ketika dirinya memandangi pantulan wajah di air yang tenang.
Rambut hitam yang tersisir rapi dan bermodel. Mata berkornea sedikut aneh, yaitu warna glitch atau merah, biru, putih yang bercampur aduk. Pupil mata berwarna emas. Hidung agak mancung. Bibir merah seperti ceri yang terlihat begitu sexy. Alis, fitur wajah, bulu mata, yang benar benar membuat sosok paling indah dalam jagat raya terlihat dan terdapat di Asura.
Didukung oleh tubuh yang begitu terlatih dengan gilanya. Membuat, Asura adalah sosok terindah di berbagai belahan manapun.
"Ini semua bermula dari title yang kudapat ... heh." Mendengus lemas Asura mengingat kejadian 3 minggu yang lalu.
3 minggu yang lalu. Dimana, itu adalah hari dia dipindah kan ke dunia ini. Ketika Asura menginginkan sebuah masakan daging, dengan keterpaksaan. Akhirnya dia membunuh kelinci kelinci imut dan lucu tersebut.
Namun, hal yang paling mengejutkan adalah. Sensasi begitu menyenangkan bahkan Asura hampir kecanduan dengan sebuah sensasi terbelahnya leher kelinci dan darah yang memuncrat keluar.
Mulai saat itulah. Di waktu senggang. Asura melakukan pembantaian mahluk hidup didalam hutan ini.
2 minggu kemudian tanpa Asura sadari dalam pembantaiannya. Terdapat perubahan dalam paras wajahnya. Asura menyadari kala dia tidak sengaja melihat pantulan cermin air dirinya.
Dan akhirnya, dia pun bertanya kenapa bisa terjadi hal seperti ini kepada Sistem.
Jawab sistem ... [Ini dikarenakan Title, Asura Sang Pembantai. Dengan title ini, Tuan akan semakin menjadi pembunuh berdarah dingin yang kecanduan membunuh dan, hasil dari apa yang Tuan bunuh adalah. Paras serta aura Tuan menajdi semakin menawan.
Walau hanya dengan paras Tuan saja. Tuan bisa dengan mudahnya membunuh seseorang dengan paras tampan tersebut. Semakin banyak pembunuhan yang dilakukan Tuan. Maka akan menjadi semakin tampan dan tampan menjadi keindahan paling indah dalam jagat raya dan akan terus menerus meningkat.]
Hal ini tentunya menjdi kebimbangan sekaligus kesenangan tersendiri. Walau dengan ini, si culun berambut poni sudah tidak ada lagi. Namun akan terlahir, Asura Sang Pembantai yang gila darah dan sensasi membunuh.
"Yah, kurasa memikirkan terus menerus juga tidaklah baik bagiku." Ujar Asura kembali bangkit dari duduknya yang menatap pantulan air dirinya.
"Sistem, lacak monster atau sarang monster yang ada."
[Terdapat sarang monster red wolf di bagain barat tuan berjarak 400 kilo meter.]
Sebuah senyuman menawan terlukis di wajah Asura yang memiliki arti seringai menakutkan, namun tidaklah ada orang menyadarinya.
"Sekarang, mari kita uji coba bagaimana kekuatan serta kemampuanku yang kulatih selama 3 minggu ini.
---'---
Ting.
Booom.
Srreeekkk.
Benturan pedang Asura dan taring gigi Red Wolf begitu memekakan telinga. Puluhan hingga ratusan serangan demi serangan telah terlepas dari Asura dan 20 Red Wold
'Ternyata, aku belumlah kuat sama sekali. Segerombolan Red Wolf ini aja, dah kesulitan.' Umpat batin Asura kesulitan bertahan dari serangan para Red Wolf ini.
Satu celah cukup lebar tepat pada kepala Asura. Sebuah cakaran langsung mengambil celah tersebut hendak merobek kepala Asura.
Namun, ada keanehan pada diri Asura. Dia tersenyum misterius kepada Red Wolf ini.
"Kena kau."
Secara tiba tiba. Sebuah tombak muncul didepan kepala Asura dan menusuk kepala Red Wolf dengan kejamnya.
Terbelak Red Wolf lainnya yang melihat rekannya mati mengenaskan tanpa tau bahwa akan ada tombak yang muncul tiba tiba.
'Beruntung aku punya Inventory dan kemaren dah buat tombak kuat seperti ini.' Batin Asura senang dengan keberuntungannya.
Namun, itu kembali sirna ketika semua Red Wolf yang tersisa menyerangnya tanpa formasi seperti awal mereka bertarung.
'Yosh, para monster ini mulai kehilangan kendali berkat kemarahan. Aku cuma butuh satu serangan yang bisa langsung membunuh mereka semua.'
Terus menerus bertahan dan menghindar hindar, Asura dari serangan tiap serangan yang diberikan oleh 19 Red Wolf ini.
Berbagai macam sayatan mulai terlihat ditubuhnya karena menunggu momen tepat yang bisa menebas semuanya dalam sekejap.
"Sekarang! ... "
Asura mulai dikepung melingkar padanya dan dirinya diterjang oleh 19 Red Wolf langsung dari depan, belakang, kiri, dan kanan.
Waktu seakan berjalan lambat. Ini adalah hasil dari seseorang ketika mengalami kejadian hampir mati. Asura juga tidaklah menyangka akan terjadi seperti ini.
'Apa aku akan mati?.' Batin Asura agak tidak percaya dengan kejadian ini.
Namun, dengan cepat. Asura menggunakan kesempatan ini untuk mengumpulkan {Mana} dalam pedang kayu terkuatnya. Dengan begitu cepatnya {Mana} mengalir menuju bilah pedang.
Tubuh Asura seakan begitu ringan namun kuat. Dalam slow motion ini, Red Wolf mulai berjarak hanya 3 langkah dari Asura.
Entah memang ini kekuatan Asura atau bukan. Sebuah tebasan memutar yang saking cepatnya bahkan membelah dimensi hingga kondisi ruang agak terganggu.
Sringggg.
Kretak kretak kretak.
19 Red Wolf langsung tertebas kepalanya menjadi dua dengan rapi. Dan pada bagain lintasan tebasan. Terdapat retakan ruang menunjukkan sebuah dimensi yang lain.
Namun, secara perlahan. Retakan ruang kembali pulih dan mulai dalam kondisi normal kembali.
Tubuh Asura langsung lemas seketika setelah kejadian dimana semuanya melambat dan hanya dirinya yang bisa bergerak seakan normal.
"Sistem, bisakah kau beritahu mengenai kejadian tadi?." Karena Asura penasaran. Akhirnya dia bertanya kepada sistemnya.
[Adrenalin Boost. Biasanya ini akan terjadi bila di saat seseorang merasakan bahaya hingga mengancam nyawa. Namun, secara kebetulan. Tuan membangkitkan hormon adrenalin tidak sengaja sehingga Tuan akan mengalami hal ini.]
Asura mengangguk dan memahami langsung apa yang Sistem beritahukan.
"Kalo begitu, tolong berikan pengetahuan mengenai menaikkan hormon Adrenalin dan cara membiasakan akan kenaikan hormon adrenalin." Asura mengerti keuntungan dari kenaikan Hormon adrenalin ini.
Seketika ingatannya mulai kembali terisi mengalir sebuah cara dan tahap tahap menaikkan hormon adrenalin dan membiasakan penggunaannya.
"Harus selalu mengalami situasi hidup dan mati, kah. Caranya terdengar mudah namun begitu sulit karena harus menantang maut. Walau aku tidak takut mati, sih. Heh." Mendengus dan tersenyum sinis, Asura, ketika ingatannya akan cara membiasakan menggunakan Adrenalin Boost.
"Oh ya, selama tiga minggu ini. Sekarang berapa PS-ku, Sistem." Teringat, Asura mengenai PS nya saat ini.
[PS tuan saat ini adalah 10juta PS.dibutuhkan 990juta lagi untuk meningktkan versi lanjutan System Online.]
"Kurasa, butuh waktu yang lama untuk mengumpulkan PS dalam jumlah 1 milyar. Aku masihlah kurang yakin untuk mengambil misi dari MSO setelah kejadian ini."
Asura menyadari. Walaupun pengetahuan adalah kunci nomer satu kemenangan. Namun, dirinya masih tetap sajalah lemah dibanding dengan dunia dimana yang kuat disini yang berkuasa.
"5 tahun harus dengan giat aku melatih kekuatanku agar bisa dengan mudah menyelesaikan misi MSO."
...₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩...
...PS: Poin Sistem....
...Selanjutnya: 5 tahun kemudian, Perjalanan Sang Asura....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!