NovelToon NovelToon

Asmara Anak SMA

PROLOG

PROLOG

Pengenalan tokoh

Seorang gadis cantik berseragam putih abu-abu,dengan pita warna warni menghiasi rambut nya yang di kepang dua. Kalung yang terbuat dari tali rapia,tak lupa pula dengan petai cina yang menjadi mahkota nya.

Tinggal di kirim ke RSJ terdekat saja.

Dengan gembira nya gadis cantik itu menuruni tangga,menyapa anggota keluarga yang sudah menunggu kedatangan nya, untuk sarapan pagi bersama.

"Pagi semua nya" Seru nya dengan lantang memenuhi seluruh ruangan.

"Pagi juga sayang" Sapa sang bunda bersamaan dengan sang ayah.

"Pagi juga adik kecil ku" Sapa sang kakak.

Lalu Aliana duduk di samping sang kakak yang juga sudah menunggu kedatangan nya.

"Wah kamu seharus nya di kirim ke rumah sakit jika berpenampilan seperti itu, tidak cocok untuk pergi ke sekolah" Goda sang kakak yang sedang mengambil piring untuk segera sarapan.

Aliana yang mendengar celetukan kakak nya, melotot kan mata nya garang, lalu mencubit lengan sang kakak.

"Aww... shh... Ali sakit" Ringis sang kakak yang mendapat cubitan maut di lengan nya.

"Bunda... lihat kak Racka! masak Ali di bilang gila" Adu Ali pada Bunda nya.

Ali adalah nama panggilan yang menjadi pilihan keluarga nya. Wwalaupun "Ali" adalah nama laki-laki,Aliana tidak mempermasalahkan hal itu

"Lah siapa yang bilang kamu gila? Kakak ga ada loh ya bilang kamu gila! kakak cuma bilang...." Kata Racka terpotong oleh leraian sang bunda.

"Sudah Racka! Kamu jangan goda adik kamu terus... ayo sarapan dulu! Nanti kalian terlambat, bukan kah Ali harus datang lebih cepat, karena MOS nya akan mulai lebih awal?" Ucap sang bunda melerai kedua anak nya.

"Ayye ayye kapten" Seru Ali lalu memelet kan lidah nya pada sang kakak, karena merasa bahwa diri nya menang dalam perdebatan kali ini.

"Sayang kamu tenang saja, Kamu adalah anak ayah satu satu nya yang paling cantik,jadi jangan cemberut gitu ya" Hibur sang ayah.

"Lah... lagian anak ayah kan cuma Ali yang perempuan! masak iya aku jadi saingan kecantikan Ali" Ucap Racka kesal mendengar perkataan ayah nya.

Ali dan sang ayah terkekeh mendengar perkataan Racka yang terlihat kesal.

Aliana Zulfa Kusuma adalah anak kedua dari sepasang suami istri, dari Albeni Danang Kusuma dan Nurmiati Ningsih, serta adik dari Racka Kusuma.

Aliana Zulfa Kusuma kerab di panggil Ali, Seorang gadis cantik dengan rambut lurus hitam, yang panjang nya sepinggul.

Ali kini sudah menjelma menjadi seorang gadis remaja SMA yang cantik,tentu keturunan dari sang ibunda tercinta.

Hari ini adalah hari pertama Ali memasuki masa SMA nya, ia akan bersekolah di SMA XX , salah satu sekolah favorit yang ada di Jakarta.

Ali adalah gadis periang, ramah dan pintar tentu nya. Tapi... itu hanya berlaku untuk orang orang yang akrab dengan nya saja, jika dengan orang asing ia menjadi sedikit cuek dan... galak.

Tapi... tentu saja galak dan cuek nya Ali sesuai dengan tempat nya. Tidak mungkin ia akan bersikap galak dan cuek pada orang yang lebih tua dari nya.

Selesai sarapan Ali yang ingin segera berangkat sekolah mendapat wejangan dari sang ayah.

"Sayang kamu ingat kata kata ayah semalam?kamu belum boleh pacaran! Ingat itu! jika ingin pacaran boleh nya pas udah kuliah, okey?" wejangan dari sang ayah di mulai.

"Ayah benar! kamu belum boleh pacaran! apa lagi nanti kamu akan jadi primadona di sekolah, pasti banyak anak laki laki yang akan menyukai kamu" sambung Racka tiba tiba.

"Jika ada anak laki-laki yang mengatakan Aliana kamu sangat cantik bagai bunga yang bermekaran di ladang rumput liar, maukah kamu menjadi kekasih ku? maka kamu wajib mengatakan TIDAK apa kah kamu mengerti adik kecil ku?" Tanya Racka pada Ali. Sesudah memperagakan seseorang yang sedang menyatakan perasaannya pada Ali.

"Hah... iya kakak ku yang tuampan" Jawab Ali jengah dengan tingkah laku kakak nya.

Sang bunda dan ayah bertepuk tangan melihat akting anak sulung nya.

"Ayah akan memberikan ke mudahan untuk kamu, jadi kamu boleh berteman dengan laki laki, tapi... setiap ada anak laki-laki yang ingin berkenalan lebih dalam dengan kamu... maka kamu harus memberi tahu kan nya pada ayah okey! dan kamu Racka, kamu harus jaga putri ku yang paling cantik!" titah sang ayah.

"Siap kapten" Jawab Racka tegas lalu mengangkat tangan nya untuk memberika hormat pada sang ayah seperti saat upacara bendera pada hari Senin.

"Iya ayah" jawab Ali, ini sudah yang ke seratus kali nya sang ayah dan kakak nya memberikan wejangan pada nya.

Dan sang bunda hanya bisa menggeleng kan kepala melihat tingkah laku suami dan anak pertama nya. Tapi menurut nya itu wajar mengingat masa SMP Ali yang ada cerita mengerikan.

"Baiklah kalian pergi lah, hati hati di jalan" ucap ayah mengakhiri wejangan nya.

"Kami pergi dulu assalamualaikum" ucap Ali dan Racka kompak, mereka mengecup punggung tangan kedua orang tua mereka, lalu pergi menuju sekolah menggunakan motor yang di bawa Racka.

Racka sudah boleh mengendarai motor karena ia sudah berusia 18, dan sudah memiliki SIM dan KTP. Racka sebentar lagi akan lulus dari SMA nya.

Di kediaman lain.

"Rangga! bangun nak! nanti kamu terlambat, ini kan hari pertama kamu masuk SMA!jangan sampai terlambat nak!" teriak sang mama yang sedang menggedor-gedor pintu kamar Rangga.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka terlihat Rangga sudah memakai seragam sekolah nya, dengan baju yang di keluarkan dari celana, rambut acak-acakan, sama seperti saat ia SMP tapi... seperti nya ada yang kurang dari penampilannya itu.

"Pagi ma" sapa Rangga mengecup pipi mama nya.

"Kenapa kamu baru keluar sekarang?ah... ayo, kamu harus sarapan" ajak sang mama berjalan duluan.

Rangga mengikuti mama nya dari belakang.

Mereka langsung saja menuju meja makan.

"Mana papa?" tanya Rangga.

"Sudah duluan... kamu sih lama!" ucap sang mama.

"Ma Rangga langsung pergi aja ya? ini udah telat" seru Rangga melihat jam yang melingkar di tangan nya.

Lalu mengecup pipi mama nya dan punggung tangan sang mama.

"Dah ma assalamualaikum" ucap nya meninggalkan sang mama, berlari menuju garasi untuk mengambil motor gagah nya.

"Waalaikumsalam... Rangga sarapan dulu" teriak sang mama dari dalam rumah.

Tapi tidak di dengar oleh sang anak.

"Ah...anak itu...selalu saja buat pusing"

Sang mama Merapikan meja makan, dan dia teringat sesuatu.

"Ampun sama anak ku...dia pasti tidak memakai aksesoris MOS nya" lelah sang mama menghadapi tingkah laku anak nya.

Rangga Daniyal Ruubic adalah anak tunggal dari pasangan suami istri Athfal Dhie Ruubic dan Melani Tissa.

Rangga adalah anak yang semau nya saja, bisa di bilang anak berandalan saat masa SMP nya, dia adalah laki laki bertipe dingin, walaupun semasa hidupnya dia belajar hanya ketika ia mau saja. Walaupun begitu dia tetap anak yang pintar. Rangga adalah adalah tipe anak yang hangat jika bersama dengan orang orang yang telah lama mengenal nya.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

Terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗🤗

MOS

Ali dan Racka telah sampai di sekolah, mereka turun dari motor lalu membuka helm yang di pakai di kepala mereka.

Sejak kemunculan motor Racka di gerbang sekolah, itu sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi baik anak baru maupun anak murid yang lama.

Para siswa lama tentu saja mengenal siapa pemilik motor itu. Dia adalah siswa tampan yang masih menjabat sebagai ketua OSIS saat ini. Siwa laki laki yang di kenal ramah pada siapa pun. Tapi... jika sudah menyangkut tentang peraturan sekolah , apa lagi yang melanggar peraturan itu. Jangan pernah berharap mendapatkan sikap ramah yang biasa nya di tampilkan oleh Racka.

Racka sudah terbiasa menjadi pusat perhatian para siswa dan para guru, apalagi sekarang Racka bersama dengan gadis cantik yang memakai aksesoris MOS nya. Jika orang orang tidak mengetahui bahwa ia sedang menjalankan tugas nya pada masa orientasi siswa, mungkin saja dia akan di kira orang gila yang kabur dari rumah sakit.

Racka yang menjadi pusat perhatian para siswi sedang kan Ali menjadi pusat perhatian para siswa. Apa lagi jika bukan di karena wajah cantik nya yang alami tanpa make up, tidak seperti para siswi yang, yah... yang tebal bedak nya.

Ali hanya cuek bebek saja mendengar bisikan para penggemar kakak nya, dan... tentu calon para penggemar nya juga.

"Astaga... siapa perempuan yang sedang bersama pangeran ku?"

"Apa gadis cantik itu kekasih nya pacar ku?"

"Tidak! kenapa dia harus lebih cantik dari ku, huwaa... seperti nya level Racka adalah gadis cantik yang tidak bisa berdandan seperti itu!"

"Jika aku menghapus kan make up ku, apa Racka akan berpaling dari nya dan melihat diri ku?"

"Hei apa kau kira diri mu cantik jika bedak ini tidak menempel di wajah mu?"

Dan masih banyak lagi yang mereka ghibah kan ketika melihat Racka dan Ali melewati mereka. Dan tentu saja akan ada gosip yang segera beredar setelah ini.

Racka mengantarkan Ali ke aula besar sekolah. Karena sebentar lagi upacara bendera akan segera dimulai. Lalu setelah itu MOS juga akan segera di mulai, dan hari ini Racka akan menyampaikan beberapa patah kata untuk penyambutan murid murid baru.

" Tas kamu letakkan di situ aja! ayok ikut kakak bentar lagi upacara di mulai" Ajak Racka lalu merangkul pundak Ali.

Mereka meninggalkan aula yang sudah heboh seperti kedatangan idol saja, ketika melihat Racka dan Ali.

Mungkin para siswa yang melihat kejadian itu merasa bahwa telah terjadi adegan romantis di hadapan mereka seperti syuting film.

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah.

"Kak gak usah rangkul rangkul! ketek mu bauk tauk" gerutu Ali melepaskan rangkulan yang di berikan Racka.

" Enak aja bilangin ketek kakak bauk , kakak tu udah mandi kembang tujuh rupa, terus pakai deodoran yang wangi nya gak bakal ilang ilang selama tujuh hari walaupun gak mandi" Ucap Racka kesal di bilang bau oleh adik nya.

Ali yang mendengar kata kata mutiara yang terlontar kan dari mulut Racka hanya bisa berekspresi jengah seakan mengatakan "Terus gue harus bilang wow gitu"

"Eh itu muka biasa aja Napa?" gerutu Racka menyentil kening Ali ketika melihat ekspresi Ali yang mengatakan bahwa ia tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Racka.

"Aww shh sakit ogeb gak usah sentil sentil jidat orang!" Kesal Ali.

"Eh itu mulut mau di cabein? kata pak ustadz kagak boleh bilang ogeb ke kakak! boleh nya kakak yang boleh bilang ogeb ke Adek nya" seru Racka.

"Aah... terserah lah kak" Ucap Ali mengalah.

Ali berjalan duluan meninggalkan Racka di belakang nya. Dan tentu saja Racka harus berlari kecil mengejar sang adik, yang tengah menjadi pusat perhatian para lelaki.

Bertepatan dengan Racka dan Ali sampai di lapangan upacara, bel tanda upacara segera di mulai telah berbunyi.

Saat para OSIS yang bertugas sedang mengatur barisan para siswa baru. Datang lah seorang laki-laki seenaknya saja berdiri di salah satu barisan yang sudah tersusun rapi. Dan itu di lihat oleh Racka.

Karena upacara akan segera di mulai,Racka melepaskan siswa itu saat ini, tapi tidak dengan selesai upacara bendera.

Lalu mulai lah upacara bendera Senin sesuai dengan harapan Racka. Setelah upacara bendera selesai, Racka dan anggota OSIS lainnya mengumpulkan para siswa yang mengikuti MOS di lapangan.

Semua nya di suruh untuk berbaris, dengan barisan dua perempuan dan dua barisan laki laki.

Salah satu anggota OSIS melihat siswa laki-laki itu, dia mengernyitkan dahi nya menatap siswa baru itu yang tidak memakai aksesoris MOS nya. Tidak! bukan anggota OSIS yang melihat nya, tapi... ketua OSIS nya sendiri lah yang langsung melihat kejadian itu. Ya itu adalah Racka.

Dan laki laki yang dengan berani nya tidak memakai aksesoris MOS itu adalah Rangga.

"Mana aksesoris MOS kamu?" Tanya Racka menghampiri Rangga.

"Maaf kak, saya tidak bisa mempertahankan aksesoris yang saya pakai tadi" Jawab Rangga santai.

"Kenapa?" Tanya Racka.

" Tadi di jalan saya ketemu sama makbun dan anak kecil kak" Jawab nya lagi.

"Apa hubungannya aksesoris kamu dengan makbun dan anak kecil? dan... apa itu makbun?" Tanya Racka lagi.

"Kakak gak tau apa itu makbun?" Rangga malah balik bertanya pada Racka.

"tidak!" Jawab Racka cepat.

" Apa itu sejenis makanan?" Tanya Racka lagi lagi.

" Bukan! makbun itu adalah singkatan dari mamak bunting kak!" Ucap Rangga biasa saja, sedang kan para siswa yang lainnya harus menahan tawa mereka atas ketidak tahuan Racka tentang kata makbun yang di sebut Rangga tadi, dan Racka malah mengira bahwa makbun itu adalah nama makanan.

Tapi ada satu orang yang dengan berani nya

melepaskan tawa nya, sontak saja ketiga orang itu menjadi pusat perhatian para siswa.

Dan siswa yang dengan berani nya tertawa itu adalah Ali. Adik Racka sendiri yang menertawakan nya.

"Hei kamu kenapa tertawa?" Tanya Racka dengan mode garang nya.

"Ppfftt... ekhm... hmm... maaf kak" Jawab Ali yang masih dengan sisa tawa nya.

"Baiklah kamu saya maaf kan! dan kamu jawab dengan benar dan jujur pertanyaan ku" Seru Racka lantang bermaksud untuk menghentikan tawa adik nya.

"Jadi... kenapa kamu tidak memakai aksesoris MOS?" Tanya Racka lagi.

"Petai cina yang di jadikan kalung saya di minta oleh mamak bunting yang sedang ngidam. Dan untuk pita yang di semat kan di rambut saya dan sepatu saya, di minta oleh anak kecil yang menangis untuk di belikan pita itu, jadi dengan lapang dada dan dengan hati yang ikhlas saya memberikan pita saya pada adik itu, agar dia tidak menangis lagi" Ucap Rangga panjang lebar menjelaskan kronologi yang tidak pernah terjadi.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

Terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗🤗

balas dendam

Setelah mendengar jawaban dari Rangga yang menghebohkan para siswa yang mendengar nya dan mengundang gelak tawa mereka, Racka tidak bisa berkata kata selain mempercayai jawaban dari Rangga.

Walaupun Rangga menawarkan nya untuk membawa anak kecil dan ibu hamil itu ke hadapan Racka. Tentu dia memilih tidak, Karena jika Jawaban yang di lontarkan oleh Rangga benar adanya, maka masalah akan makin rumit. Dan jika jawaban dari Rangga adalah kebohongan belaka. Maka Rangga lah yang akan menerima resiko nya.

Saat ini Racka melepaskan Rangga dulu.tapi...

"Baiklah, saya akan percaya dengan jawaban kamu saat ini, tapi... nanti setelah ini selesai kamu harus menemui ku!" perintah Racka.

Dan Rangga hanya mengangguk kan kepala nya menanggapi ucapan Racka.

"Nama kamu siapa?" Tanya Racka.

"Rangga" Jawab nya lirih hampir tidak terdengar, Rangga malas sekali jika harus berurusan dengan kakak kelas seperti makhluk yang ada di hadapannya saat ini.

"Apa ? mangga ? kamu kalau ngomong itu yang tegas! seperti seorang lelaki. Jangan hanya bergumam saja!" Ucap Racka yang tidak terlalu jelas mendengar ucapan Rangga.

"RA-NG-GA kak"ucap nya dengan suara lantang mengeja nama nya.

"Okey akan ku ingat nama mu RANGGA!" Ucap Racka penuh penekanan.

"Jangan lupa habis ini cari aku!" perintah Racka lalu pergi meninggalkan barisan.

Sedangkan Ali yang sedang berdiri di samping Rangga, hanya bisa terkekeh kecil melihat kakak nya yang kesal meladeni anak baru di samping nya.

Takk lama setelah itu, MOS akan segera di mulai.

Dengan awal kata sambutan dari ketua OSIS, yaitu Racka sendiri. Lalu kegiatan meminta tanda tangan dari para anggota OSIS. Dan masih banyak lagi kegiatan yang akan di lakukan oleh para siswa baru, selama tiga hari ke depan.

Saat ini Rangga sangat malas mengikuti kegiatan meminta tanda tangan senior nya, dia meminta tolong pada seorang yang di kenal nya untuk mengerjakan tugas nya. Tentu saja itu tidak gratis, Rangga tidak akan setidak tahu diri seperti itu sehingga menindas yang lebih lemah dari nya. Dia akan membayar pekerjaan siswa yang telah menolong nya.

Ada sebuah pohon rindang di taman sekolah nya, dia memilih pohon itu sebagai tempat beristirahat nya untuk sementara waktu.

Tidak seperti Rangga yang memilih untuk tidur dalam kegiatan MOS kali ini.

Ali saat ini sedang di hadapan kakak nya untuk meminta tanda tangan dari sang ketua OSIS. Jika kakak nya lebih sering bersikap sangat posesif bila Ali berdekatan dengan seorang laki laki, maka saat ini kakak nya yaitu Racka berada dalam mode jail on.

"Kak minta tanda tangan nya" ucap Ali santai tidak mempedulikan siswa baru lain nya yang sedang merayu kakak nya agar bisa mendapatkan tanda tangan dengan mudah.

"Hemm... kamu mau tanda tangan kakak?" tanya Racka.

"Enggak kak saya mau minta uang sama kakak" ucap Ali menyodorkan kertas yang harus di tanda tangani.

"Baiklah tapi... kakak punya syarat nya" seru Racka.

"Apa syarat nya?"

"Kamu harus bilang iya terlebih dahulu baru kakak bilang syarat nya apa" Tantang Racka.

"Hah... iya... jadi apa nih syarat nya? masih banyak tanda tangan kakak senior yang lain belum aku minta nih" Jawab Ali tidak takut dengan tantangan kakak nya.

"Dengar kakak baik baik! syarat nya itu adalah... " Sengaja menggantung kan kalimat nya,agar adik nya semakin jengkel.

"Apa?" Ucap Ali jengah dengan kakak nya yang satu ini. Lagi pula Ali memang mempunyai satu orang kakak saja.

"Iyaa iya yang sabar dong dek" Ucap Racka menggoda adik nya.

"Kamu harus teriak KAK RACKA YANG SANGAT TAMPAN SEJAGAT RAYA nah silahkan kamu berteriak di tengah lapangan sana" kekeh Racka yang melihat ekspresi adik nya melongo seakan ekspresi wajah nya mengatakan "emang nya lu ganteng?" itu lah yang Racka tangkap dari ekspresi wajah adik nya.

Kapan lagi bisa meminta adik nya untuk mengatakan bahwa diri nya tampan? Ali tidak akan pernah mau mengatakan atau mengakui bahwa Racka adalah laki laki yang tampan.

Ali bilang bahwa dia akan mendapatkan dosa besar jika mengatakan hal bohong itu.

"Kenapa? Apa kamu tidak mau melakukan syarat yang kakak ajukan?" Tanya Racka mengeluarkan senyum smirk nya.

"Hemm... maaf ya sebelumnya kakak ketos,emang kakak itu... tampan ya?" tuh benar saja Ali tidak pernah melihat Racka sebagai laki laki yang tampan.

"Kenapa kamu mengatakan bahwa kakak tidak tampan? coba kamu tanya sama mereka! pasti mereka bakalan bilang kalau kakak ini sangat tampan" Ucap Racka penuh percaya diri.

"Adik adik yang cantik... apa aku ini bukan laki laki yang tampan?" Tanya Racka mengeluarkan senyum maut nya yang memikat jiwa.

"kyaaa kakak itu emang senior yang paling tampan!" seru gadis yang paling dekat dengan Ali dan Racka.

Dan seruan gadis itu di ikuti oleh siswi yang lainnya yang juga ingin meminta tanda tangan Racka.

"Cih! tampan dari mana nya sih ini orang?paling dari ujung Pipiet" Gumam Ali memutar mata nya jengah.

Ada siswi yang mendengar gumaman Ali memandang tidak suka ke arah Ali.

"Sok kecantikan nih cewek" Batin nya.

"Oke! Aku bakal teriak kalau kakak itu tam... yah itu pokoknya" Tidak tahu kenapa Ali sangat berat jika harus mengatakan Racka tampan.

"Baiklah kamu boleh ke tengah lapangan!" Perintah Racka yang sudah mengembangkan senyumnya lebar.

Ketika Ali berjalan menuju lapangan, Racka mengambil sebuah toa.

"Perhatian! perhatian! semua nya" Ucap Racka.

Karena mendengar suara Racka dari toa, semua orang yang ada di lapangan memperhatikan nya, tentu saja tak terkecuali Ali juga.

"Perhatian semua nya! coba kalian lihat gadis cantik yang berdiri di tengah lapangan itu" Tunjuk Racka pada Ali.

Dan semua orang memperhatikan Ali seketika.

"Hei bocah apa yang kau lakukan? apa kau benar benar ingin semua orang melihat ku berteriak bahwa kau itu tampan" gerutu Ali.

"Iya silahkan kamu sampai kan apa yang aku katakan tadi" Ucap Racka yang tidak bisa lagi menahan tawa nya melihat ekspresi kesal Ali.

"Arghh benar benar memalukan" Gumam Ali kesal.

"Baiklah akan ku ikuti permainan mu,dan tunggu saja pembalasan ku" Batin Ali.

"K-A-K R-A-C-K-A Y-A-N-G S-A-N-G-A-T T-A-M-P-A-N S-E-J-A-G-A-T R-A-Y-A" Teriak Ali cepat mengeja semua huruf teriakan nya.sehingga orang orang kurang mengerti apa yang di katakan oleh Ali.

Ali berteriak sambil melihat ponsel nya, untuk mengeja semua huruf itu.

"kata kak Racka siapa yang tahu apa yang aku ucapkan tadi dia akan di traktir kak Racka makan siang selama seminggu!" Teriak Ali lagi lalu dia berlari menuju Racka yang sudah plonga plongo mendengar teriakan adik nya yang kedua barusan.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

Al mengucapkan terimakasih kepada semua nya yang telah mendukung Al dan yang telah menjadi pembaca setia 🤗🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!