Pagi ini langit begitu cerah, burung - burung berkicauan di atas dahan pohon, awan putih menari di langit yang biru keemasan, dan juga matahari bersinar menyinari dunia dengan cahaya yang sangat menyilaukan mata. Pagi ini adalah kelas terakhir pelajaran untukku yang berada di tingkat akhir, artinya sebentar lagi aku lulus sekolah.
"Hello, my princess, waktunya bangun ... Kamu tidak takut ketinggalan pelajaran kan" ucap ibu yang tengah duduk di sampingku
"Hooaamm ... Oh... Hy mom"
"ayo cepet bangun dan siap - siap ke sekolah, mama mau berangkat kerja sekarang karena Tuan Mark akan ada rapat"
"Baik mom. Hati - hati mom" ucapku dan ibuku mencium keningku
"Oke" dan ibuku keluar dari kemarku
Setelah ayah meninggal, aku hanya hidup bersama dengan ibuku seorang, ibuku bekerja diperusahaan terkenal di Jepang sebagai sekretaris pribadi Tuan Mark, miliader sekaligus pemilik perusahaan tersebut.
Pagi ini aku sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah. Setelah ibuku pergi ke kantor, aku langsung bergegas mandi dan sarapan dengan roti panggang selai kacang buatan ibu, setelah makan akupun pergi ke sekolah dengan berjalan kaki bersama dengan sahabatku Sandy.
"Hay Cherry, ayo kita berangkat" sapa Sandy,
Dia berdiri di depan pintu dan aku kaget saat membuka pintu rumahku
"Oh Sandy. Kamu membuatku kaget loh" protesku
"Hehehe Maafkan, tante ada?"
"Enggak ada, mama lagi kerja"
"Oh Oke. Ya udah hayuk berangkat ntar terlambat loh"
"Oke" jawabku dan kami langsung berangkat menuju sekolah
Di sepanjang perjalanan menuju sekolah, seperti biasa aku berbincang - bincang dengan Sandy mengenai berbagai permasalahan dan juga curhatan.
"Eh Cherry. Kamu tumben bangun pagi?" ejek Sandy
"Hei. Aku memang sering bangun pagi" protesku
"Iyakah?" ejeknya dan kemudian tertawa terbahak - bahak
"Apa yang kamu ketawain?"
"Kamu kalau marah lucu" ucap Sandy lalu aku mencubit tangannya
"Aduh, sakit loh" protes Sandy
"Salah sendiri ngejek aku" protesku
"hahaha. Ya maaf cantik" ejeknya lagi
Dan tidak terasa kami sampai di depan gerbang sekolah, di dalam sekolah terlihat banyak sekali murid - murid yang berlalu lalang, bermain, bahkan mengobrol di depan kelas. Tiba – tiba bel sekolah berbunyi
Ting...tong...ting...tong
“Ayo ke dalam kelas, udah masuk nih” ucap Shandy sambil menarikku
Kami adalah sahabat dari aku masih kanak – kanak, aku bersahabatdengan Shandy ketika aku baru pindah rumah ke Kota Naira ini karena ibuku pindah tugas ke kota ini. Bukan hanya bersahabat saja, kami kemanapun berdua, main berdua, bahkan kami saat ini juga sekelas dengan Sandy.
Setelah kami sampai di kelas, beberapa menit kemudian guru kami datang. Guru yang paling membosankan diantara guru yang lain karena guruku ini lebih suka penjelasan panjang lebar dari pada memberikan tugas kepada murid – muridnya.
“Selamat pagi anak – anak” sapa Pak Ryan
“Selamat pagi juga pak”
“Baiklah, saya akan melanjukan penjelasan tentang apa itu manajemen perusahaan ...”
Penjelasan guruku dimulai, anak – anak yang berada di kursi paling belakang mulai berisik dengan teman sebangkunya, ada juga yang asik memainkan game, ada juga yang tidur di dalam kelas. Namun aku sendiri yang rajin mendengarkan penjelasan semua guru termasuk guruku yang satu ini
“Hey Cherry, serius amat ndengerinnya” ucap Santi yang duduk di sebelahku
“Ya kan pengen pinter” jawabku santai
“Hmmm pengen nyamain sama pacar kamu ya?” ejek Santi
“Pacar? Siapa?” tanyaku kaget
“Itu si ketua kelas. Sandy”
“Dia sahabatku lah bukan pacar” jawabku ketus dan Santi ketawa
Udah banyak teman – teman di kelasku bahkan teman – teman satu sekolah yang mengira aku dengan Sandy adalah pacar, padahal kami hanya sahabat tidak lebih dari itu.
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, pelajar manajemen kali ini telah berakhir
“Demikian penjelasan dariku anak – anak, minggu depan adalah waktunya kalian menempuh ujian akhir agar bisa lulus, semoga berhasil. Selama siang” ucap pak Ryan
“Selamat Siang juga bapak” ucap murid – murid di kelasku kemudian guruku keluar kelas
“Ahhh akhirnya selesai juga, membuatku encok” gumam Santi
“Sabar – sabar bentar lagi kita lulus kok” ucapku
“Cherry ayo pulang” ucap Sandy yang tiba – tiba disebelahku
“Okey “ ucapku sembari aku merapikan bukuku yang ada di atas meja
“Hey Sandy, aku tidak diajak nih, mentang – mentang kalian pacaran ya temen sebangku Cherry dilupain “ protes Santi
“Ayolah pulang bersama” ucap Sandy dan kami bertigapun pulang sekolah dengan berjalan kaki
“Setelah sekolah, kalian mau kemana?” tanya Santi
“Aku gak tau” ucapku ragu
“Kalau aku mungkin akan kerja atau mungkin juga aku kuliah ...” ucap Sandy
“Ya kalau kamu mah enak Sandy, ayah kamu CEO perusahaan jadi ya kamu bisa mewarisinya” celoteh Santi
“Kalau kamu mau kemana? Tanyaku kepada Santi
“Mmmm aku pengen nikah” tawa Santi
“Emang kamu udah ada calonnya?” ejekku
“Mmmm enggak sih. Hahaha, enggak tau nanti” ucap Santi sambil cengengesan
“Ya udah aku pulang dulu ya, bye – bye kalian” ucap Santi sambil berbelok ke arah rumahnya
“Oke bye – bye” ucapku dan aku melanjutkan perjalanan dengan Sandy
“Sandy”
“Iya”
“Jangan lupain aku ya walaupun kita beda jalan” ucapku dengan menatap langit
“Tidak lah, kamu kan sahabat baikku” ucap Sandy meyakinkan
“Kamu janji?” ucapku dengan menujukkan jari kelingkingku
“Janji ... “ ucap Sandy dan dia melingkarkan jari kelingkingnya di jari kelingkingku
“Ya udah aku pulang dulu ya. Makasih Sandy” ucapku sambil berbelok ke arah rumahku
“Oke besok kita main yuk” ucap Sandy
“Kemana?”
“Ada aja, ya udah bye – bye” ucap Sandy dan berlalu meinggalkanku
Setelah sampai rumah aku membuka gerbang dan juga membuka pintu rumah, lalu aku langsung menuju kamarku untuk berganti baju dan tidak lupa aku langsung belajar karena sebentar lagi ujian akhir penentuan
lulus sekolah.
Seperti biasa aku kalau belajar selalu ketiduran dan tidak terasa sudah mendekati sore hari. Aku tidur di tumpukan buku pelajaranku yang berserakan di atas kasurku, tiba – tiba aku dikagetkan oleh suara ibuku yang membangunkanku
“Cherry..” ucap ibukku sambil mengelus rambutku
“Mmm iya mom”
“Kenapa kamu tidur dengan posisi begitu?”
“Ya aku tadi ketiduran mom” ucapku
“Ya udah mandi dulu, nanti malam kita akan keluar”
“Kemana mom?” tanyaku sambil mengusap mata kiriku
“Kita akan makan malam bersama Tuan Mark”
“Kenapa aku diajak?”
“Ya karena momy takut kamu kenapa – napa di rumah sendirian” ucap ibukku
“Ya kan aku udah besar mom, aku juga gak mau mengganggu bisnis kalian”
“Tidak begitu nak, momy tidak makan malam bersama Tuan Mark saja, tetapi dengan keluarga mereka juga” jelas ibuku
“Loh, emang ada acara apa?”
“Ya perayaan keberhasilan perusahaan Tuan Mark”
“Kenapa hanya mengajak momy?”
“Karena momy kan sekretaris pribadinya, jadi ya hanya momy aja, udah mandi sana dulu nanti kamu juga tahu siapa atasan momimy dan keluarga dari atasan momy” ucap momy dan keluar dari kamarku
Setelah momy keluar kamar, aku langsung bergegas menuju kamar mandi dan segera mandi. Setelah aku mandi aku melihat ada gaun yang sangat indah di atas tempat tidurku dan juga ada ibuku disitu.
"Gaun siapa ini mom?" tanyaku penasaran menatap ibuku yang sedang duduk di kasurku
"Ini gaunmu"
"Kan aku punya banyak baju" gumamku
“Udah, kamu pakai gaun ini ya” pinta ibuku
“Hmmm Kenapa gaunnya mewah banget sih mom, pakai baju yang biasa aja” protesku
“Udah jangan protes, pakai aja”
“Ini kapan belinya?” tanyaku sambil menunjukan gaun itu
“Itu gaun momy dulu” ucap ibukku dan aku langsung memakai gaun itu
“Kamu cantik sekali pakai gaun itu”
“Thanks mom”
“Ya udah ayo berangkat” ucap ibukku dan kami langsung berangkat ke suatu tempat untuk makan malam. Kami menuju tempat itu menggunakan mobil hasil kerja keras ibukku.
“Emang kita akan makan dimana mom?” tanyaku sambil memandangi ibukku dari sebelah kursi pengemudi
“Kita akan pergi ke Internasional Restaurant”
“Restoran yang mahal itu?”
“Yeah ...”
“Emang momy punya uang?” tanyaku menatap ibuku
“kan yang bayari bos momy” ucap ibu dengan tersenyum
“Enaknya momy”
“Makanya kamu lekas dewasa biar enak kayak momy” ucap ibukku sambil mengelus rambutku
Setelah berkendara beberapa lama, akhirnya kami sampai di restoran mewah itu, pantas saja ibukku menyuruhku memakai gaun yang bagus dan mewah ini
“Ayo Cherry” ucap ibuku sambil menarik tanganku
“Santai aja mom, kenapa terburu – buru juga” gumamku tapi ibukku tidak merespon
Aku di tarik ibuku sampai memasuki ruangan yang sangat megah dengan diisi banyak orang kaya yang sedang makan serta dekorasi yang mewah dan tiba – tiba ibukku berhenti menarikku di sebuah kursi yang ada keluarga kecil, di keluarga tersebut aku melihat ada anak laki – laki yang udah agak dewasa dan dua orang yang agak tua dengan jas dan gaun yang mewah.
“Selamat malam Tuan Mark dan Nyona Mark”
“Selamat malam Cantika, silahkan duduk” ucap Nyonya Mark
“Maaf telat ...” ucap ibuku sambil menunduk malu
”Tidak, kami juga baru sampai” ucap Tuan Mark
“Oh ya ini perkenalkan anak saya, Cherry”
“Eh Halo om dan tante “ ucapku dengan ramah sambil mengulurkan tanganku
“Wah, cantik juga anakmu, ini anak kami Hassan Mark” ucap Nyonya Mark dan aku mengulurkan tanganku tapi tidak di respon sama sekali oleh Hassan
“Eh maaf ya Cherry, Hassan emang kayak gitu orangnya” ucap Tuan Mark
“Eee tidak apa – apa om “ ucapku dan menarik kembali tanganku
“Permisi tuan, makanan anda telah datang” ucap pelayan yang datang tiba – tiba
“Makasih, silahkan kalian makan”ucap Tuan Mark dan kami berlima memakan makanan yang telah dihidangkan
Aku akui makanan disini emang enak baneat tapi ya harganya jangan ditanya, harganya mahalnya selangit, tapi restoran ini masih saja ramai dengan orang – orang kaya yang ingin makan di restoran ini. Setelah kami menyantap makanan yang telah dihidangkan sampai habis tanpa sisa
“Oh ya Cherry sekarang mau lulus ya?” ucap Nyonya Mark
“Iya tente”
“Kalau udah lulus mau kemana?”
“Belum kepikiran tante”
“Ya udah kamu kerja di perusahaan kami tidak masalah” ucap Tuan Mark
“Tapi kan udah ada ibuku”
“Ya kan nanti beda pekerjaan juga, apalagi aku sebentar lagi pensiun”
“Oh baiklah, yang penting ibukku merestuinya tidak masalah om” ucapku sambil melirik ibukku dan ibukku hanya tersenyum
“Nanti kalau om pensiun siapa yang akan menggantikannya?” tanyaku
“Ya Hassan Mark ini, apalagi kan dia anakku satu – satunya” ucap Tuan Mark
“Mmmm iya om” gumamku dan akupun terdiam tapi didalam hatiku bergejolak protes
"Nanti kalau kamu bekerja di perusahaanku, palingan kamu bekerja dengan anakku, di anak perusahaan tapi masih satu perusahaan" gumam Tuan Mark dan aku hanya tersenyum
"What sekantor dengan orang yang dingin dan gak peduli kayak gini ... OMG ... Hello" gumamku dalam hati
Setelah kami menghabiskan semua makanan dan ibukku menyelesaikan pembahasan tentang bisnis bersama dengan keluarga Mark, akhirnya akupun pulang bersama ibuku
“Baiklah tuan Mark dan Nyonya Mark atas undangan makan malamnya, kami sangat berterimakasih” ucap ibuku
“Iya santai saja, ini bukan apa – apa ketimbang hasil kerjamu yang bagus itu, dan kamu Cherry, om tunggu kedatanganmu bekerja di perusahaan om” ucap Tuan Mark dan akupun kaget
“Mmmm baik om” ucapku, padahal aku belum menyetujuinya tapi malah udah kayak diterima kerja aja
“Baiklah kami pamit pulang dulu” ucap ibukku dan kami berjabat tangan dengan keluarga Mark terkecuali dengan anaknya yang dingin itu.
Setelah keluar dari restoran kami bergegas menuju mobil dan pulang kerumah karena jam sudah menunjuk waktu 11 malam dan aku juga sudah mengantuk.
“Cherry, bagaimana?”
“Apanya mom?”
“Kamu mau kerja di perusahaan atasan momy?”
“Terserah momy gimana, Cherry ikut saran momy”
“Mmmm kalau momy sih gak masalah” ucap ibuku sambil fokus pada setir mobil
“Tapi kan anak yang dingin itu”
“Dia baik loh sebenernya, ya karena sifatnya saja sih, tapi beneran loh dia itu baik” ucap momy meyakinkanku
“Ya liat aja nanti mom” ucapku sambil bermain Handphoneku
Tidak beberapa lama kami sampai di rumah dan ibuku segera memarkirkan mobil dan membuka pintu rumah
“Ya udah pikirkan baik – baik, momy gak mau paksa kamu. selamat tidur Cherry” ucap momy sambil mencium keningku
“Oke mom ... “ucapku lalu naik ke lantai 2 untuk tidur di kamarku
Aku bingung antara aku menerima tawaran itu atau tidak, tapi lumayan juga lulus sekolah langsung bekerja di perusahaan yang bagus kayak gitu tanpa interview ataupun wawancara. Tapi aku masih bimbang untuk menjawab antara iya atau tidak.
Pagi ini adalah hari minggu dimana hari minggu adalah hari libur sekolah dan hari ini Sandy akan mengajakku pergi main, tapi aku tidak tau Sandy akan mengajakku main kemana, jadi aku pagi ini mulai siap – siap sejak pagi agar Sandy tidak menungguku terlalu lama. Ya namanya juga wanita dandan itu pasti lama banget.
Setelah mandi pagi aku langsung dandan dengan cantik agar tidak terlalu culun seperti anak ingusan yang tidak mandi berhari – hari
“Cherry, Sandy udah datang” teriak ibuku dari lantai bawah
“Iya mom, tunggu sebentar” ucapku dan aku segera menyelesaikan memakai lipstik setelah itu aku turun dan menemui Sandy
“Wah, cantiknya anakku. Kalian berdua mau kemana?” tanya ibuku
“Kita mau jalan – jalan tante, mumpung hari minggu apalagi besok udah ujian akhir, kami pergi dulu tante” ucap Sandy
“Ohbegitu, baiklah hati – hati ya kalian” ucap ibu dan kami berduapun berlalu meninggalkan rumah
selama perjalanan kami hanya diam dan tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut kami
“Sandy, kita akan kemana?” tanyaku untuk memecah suasana keheningan ini
“Kita akan ke taman ria”
“Di Taman Kota itu?” tanyaku
“Yups benar sekali” ucap Sandy dan kami berdua berjalan menuju taman kota
Setelah kami sampai di taman kota aku melihat banyak sekali anak – anak yang sedang senang dan asik bermain permainan yang ada di dalam taman ria tersebut
“Kamu mau main apa Cherry?” tanya Sandy
“Mmmm kamu maunya apa?” tanyaku balik
“Main komedi putar aja dulu yuk” ucap Sandy dan menarikku untuk antri di antrian komedi putar tersebut
Beberapa menit mengantri kamipun naik komedi putar tersebut, aku memilih patung kuda yang berwarna putih dan Sandy memilih patung kuda berwarna hitam yang ada di sebelahku
“Asik kan Cher...” ucap Sandy
“Iya asik banget, keinget waktu aku kecil” ucapku dan kami berdua menikmati komedi putar dengan senang
Beberapa menit kemudian komedi putar tersebut berhenti dan kamipun turun dari permainan itu dan mencari permainan lainnya
“Kamu mau main apalagi?” tanya Sandy
“Main lempar bola itu yuk biar dapet boneka” ucaku dan kami langsung ke permainan selanjutnya
“Pak mau main permainan ini” ucapku
“Baiklah, ini bolanya” ucap penunggu permainan tersebut
Setelah mendapatkan bola aku langsung melemparkan ketiga bola tersebut namun aku gagal
“Sini biar aku coba” ucap sandy dan dia melemparkan bola tersebut masuk ke dalam lubang
“Wah hebat sekali kamu” pujiku kepada Sandy
“Halah biasa aja”
“Ini bonekanya” ucap penjaga tersebut dan aku langsung memeluk boneka beruang besar
“Kamu suka?” tanya sandy
“Sangat suka, aku suka boneka beruang” ucapku senang
“Baiklah kamu mau permainan apa lagi?” tanya Sandy
“Mau itu, itu, dan itu” ucapku sambil menunjuk kios permainan yang ada di taman ria
“Baiklah ayo” ucap sandy dan menarikku untuk bermain permainan
Kami seharian penuh bermain di taman ria ini, dan tidak terasa waktu sudah senja
“Ayo kita pulang” ucapku menarik Sandy
“Tunggu ada satu permainan lagi” ucap Sandy dan menarikku ke permainan bianglala
Setelah menunggu di antrian akhirnya kami naik bianglala bersama di senja ini
“Kamu udah pernah naik bianglala?”tanya Sandy
“Belum soalnya aku takut” ucapku dengan wajah takut
“Jangan takut kan ada aku” ucap Sandy menenangkanku
Bianglala yang kami mulai berputar ke atas dan sampainya diatas aku melihat pemandangan kota yang indah dengan di tambah dengan cahaya matahari tenggelam yang membuat langit sore itu berwarna kuning keemasan
“Wah bagusnya pemandangan dari atas sini” ucapku kagum
“Baguskan, aku dulu suka banget naik bianglala ini” ucap Sandy
“Oh ya Cherry, setelah lulus kamu mau kemana?” tanya Sandy
“Aku gak tau, semalam aku disuruh kerja di PT. Mark”
“Baguslah kalau ada yang menawarimu pekerjaan” gumam Sandy tersenyum
“Tapi aku bingung mau ambil atau tidak, soalnya anaknya dinginya sunggu menyebalkan” gumamku
“Ya namanya orang kan beda – beda jadi kamu harus mengerti tentang hal itu” Jelas Sandy
“iya sih mmm kalau kamu akan kemana?” tanyaku
“Aku mungkin akan kuliah di luar negeri, jangan rindu ya” ejek Sandy
“Enggak lah ngapain rindu” gumamku
“Yang bener?” ucap Sandy cengengesan
“Ya, paling rindu hanya 1:2 aja”
“Itu namanya rindu”
"Enggak lah" protesku
"Itu namanya rindu"
“Ya terserah kamu aja” ucapku mengalah dan kami mulai saling diam dan menikmati bianglala
“Oh ya Cherry, aku ada sesuatu untukmu” ucap Sandy dan merogoh saku celannya
“Apa itu?” tanyaku penasaran
“Ini hadiah untukmu. Sebenanya ... A ... Aku cinta sama kamu” ucap Sandy malu – malu dan menunjukan cincin couple di tangannya
“Serius?” tanyaku kaget
“Yeah, aku serius. Mau kah kamu berpacaran denganku Cherry?” ucap Sandy dengan tulus
“Mmmm tapi kan kita sahabat” gumamku kaget
“Walaupun kita sahabat, kan tidak masalah kita menjadi pacar”
"Kenapa kamu ingin jadi pacarku?"
"Karena, aku nyaman dan sayang denganmu Cherry" gumam Sandy serius
“Mmm baiklah, aku mau jadi pacar kamu tapi ada syaratnya...” ucapku
"Apa syaratnya?"
"Kamu harus benar - benar mencintaiku, jangan selingkuh, menyayangiku apa adanya" gumamku serius
"Baiklah aku berjanji aku akan melakukannya untukmu" ucap sandy serius dan menyematkan salah satu cincin itu di tanganku
Sejujurnya aku sangat senang Sandy menembakku dan menjadi pasangan apalagi Sandy menembakku saat kami berada di ketinggian paling tertinggi di bianglala ini dan juga ditemani oleh pemandangan kota yang indah serta pancaran cahaya matahari yang terbenam, menambah keromantisan ini.
“Cherry sayang, kita pulang yuk” ucap Sandy setelah kami keluar dari bianglala tersebut
“baiklah ayo kita pulang” ucapku senang dan kamipun pulang ke ruamh dengan hati yang senang
Sesampainya di rumah, kami disambut oleh ibukkuyang menungguku pulang
“Kami pulang”
“Akhinya kalian pulang, aku khawatir sekali” ucap ibuku dengan wajah khawatir
“Tenang mom, kami hanya main di taman ria” ucapku senang
“Baiklah, silahkan masuk Sandy” ucap ibukku ramah
“Terimakasih tante, tapi Sandy mau pulang dan belajar besok ada ujian” ucap sandy
“Oh baiklah, hati – hati di jalan” ucap ibukku
“Oh ya Cherry, besok kita berangkat bareng ya” ucap Sandy dan berlalu keluar rumahku
“Oke” ucapku dan aku menutup pintu depan rumah
“Cherry cepet mandi, makan dan belajar besok kan ujian” pinta ibukku
“Baik mom” ucapku dengan senang
Aku langsung bergegas untuk mandi dan juga makan bersama dengan ibukku di meja makan, aku menceritakan kegiatan kami seharian ini, tapi aku belum siap menceritakan bahwa aku dan Sandy sudah berpacaran. Setelah makan malam aku langsung bergegas untuk belajar karena besok telah mulai ujian akhir.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!