NovelToon NovelToon

My Perfect Boyfriend

Bab 1

kehidupan yang serba perfect yang di jalani seorang Revan Geraldy seketika kacau dengan datang seorangnya gadis cantik yang duduk dibangku sekolah menengah atas ( SMA ) gadis kecil itu yang selalu merecokin kehidupan Revan dimana ada dia disana lah kesialan yang menimpa dirinya..

tak di pungkiri kalo gadis itu tergolong tipe dirinya tapi Revan tidak ingin cepat-cepat kembali untuk jatuh cinta cukup perasaan dan cintanya yang bertepuk sebelah tangan kepada Carolina Angelista...

gadis cantik yang bernama Rinjani Cantika Gunawan yang duduk di bangku sekolah menengah ke atas itu tak sengaja menyenggol seorang pemuda tampan sehingga minumannya yang dia bawa tumpah..

" sorry gak sengaja " ucap Rinjani

" lu punya mata gak kalo jalan liat-liat mata lu bermasalah ya orang segede gini lu gak liat " ucap Revan emosi

" gue kan gak sengaja lagian lu juga sih ngapain berdiri di tengah jalan ngalangin orang mau lewat " ucap Rinjani ikut emosi..

" ada apa van " tanya Rio saat dirinya keluar dari ruangannya tapi pas dia keluar Rio melihat sahabatnya lagi berdebat dengan seorang gadis cantik

" gak " ucap Revan sambil berlalu meninggalkan kekacauan tersebut..

" lu gak apa-apa " tanya Rio saat melihat raut wajah gadis itu saat melihat kemarahan Revan..

" aku gak sengaja ka tadi kaki aku kepentok meja jadi oleng trus minuman yang aku bawa tumpah ke baju kaka yang tadi " ucap Rinjani lirih..

" it's ok Revan emang orangnya kaya gth gampang emosian tapi aslinya baik ko " ucap Rio menenangkan..

" makasih ya ka saya permisi dulu sampein permintaan maaf aku sama kaka yang tadi " ucap Rinjani yang ditanggapi anggukan oleh Rio..

Rinjani pun keluar dari kafe tersebut dia masih sedikit syok dengan kejadian barusan seumur-umur baru kali ini dia dimarahi dan dibentak oleh seseorang mana itu orang asing lagi..

Rinjani sebenarnya anak yang sangat kuat dan tegar sedari kecil dia hanya hidup dengan daddy nya karena mommy nya sudah meninggal saat melahirkan dirinya dan sang daddy tidak mencari pengganti ibunya karena ada Rinjani saja hidupnya sudah bahagia..

Revan yang masih kesal dengan kejadian itu hanya mendengus kesal sesekali dirinya membersihkan noda minuman yang tumpah di kemeja biru langitnya..

" sial banget gue baru ajh gue seneng dapat tender baru eh harus dirusak sama gadis kecil itu kayanya tuh cewek anak sekolahan deh mungkin masih SMA " gumam Revan..

tiba-tiba kaca mobil Revan di ketuk oleh Rio Revan membuka kaca mobilnya melihat sahabatnya yang berdiri di sana..

" lu gak apa-apa " tanya Rio

" menurut lu " ucap Revan sedikit kesal

" tenang dong bro emosian banget kasian anak orang lu bentak-bentak di depan umum dia hampir nangis tadi kalo gak gue tenangin " ucap Rio

" habisnya gue kesel sama tuh anak jalannya ceroboh banget " ucap Revan

" iya tapi gak gth juga kali lu gak liat tadi tumit dia memar kepentok meja dia juga nitip ucapan minta maaf sama lu karena udah bikin baju lu kotor " ucap Rio

" udah lah gue mau balik sampe ketemu nanti malam jangan lupa ajak si Gilang sekalian kita party " ucap Revan

" soal party ajh semangat " ucap Rio

" harus dong gue mau ngerayain keberhasilan gue memenangkan tender ini kita happy-happy bertiga gue yang traktir " ucap Revan

" ada ceweknya gak " goda Rio

" gak ada cewek-cewek an terima ajh nasib jomblo bawa happy " ucap Revan sambil menutup kaca mobilnya lalu pergi meninggalkan Rio..

Rio pun masuk ke dalam untuk mengecek kembali pekerjaannya sedangkan Revan melajukan mobilnya ke arah apartment nya saat dia melewati halte bis dia melihat gadis yang tadi tak sengaja menumpahkan minumannya sedang duduk sambil memainkan handphone nya gadis itu di lihat dari mana saja tetep cantik..

Rinjani yang kemana-mana selalu menggunakan kendaraan umum walaupun sang ayah adalah pengusaha sukses tapi tak membuat dirinya manja justru Rinjani sangat mandiri..

kehidupan takdir yang mempertemukan mereka kehidupan yang sedikit melodrama akan tersaji di novel ketiga author ini...

sesampainya di apartment Revan pun langsung bergegas masuk ke dalam lift tapi pas pintu lift itu mau tertutup malah terbuka kembali masuklah gadis cantik yang tak lain adalah Rinjani membuat mereka sangat kaget ternyata mereka satu apartment jodoh emang tak kemana..

masih anget nih novel author yang ini jangan di bully dulu cukup novel author yang lain selalu kalian kritik yang ini jangan 😁😁

Happy reading guys 😇😇

thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorit 😇😇

Bab 2

Party yang Revan adakan berada disalah satu club terkenal di Jakarta dengan menyewa VVIP room Revan dan kawan-kawan berjalan mengikuti pelayan yang sedang bertugas melayani mereka mata Revan melirik kesana kemari melihat sekeliling matanya memdadak fokus ke arah ruangan yang pintu nya sedikit terbuka di sana Revan melihat gadis cantik wajah perempuan itu terasa tidak asing..

" Van kenapa berhenti " tegur Rio

" jangan bilang lu kesambet di tempat beginian " ucap Gilang alhasil dapat toyoran dari Rio..

" ngomong lu kagak pernah di saring dari dulu " ucap Rio kesal

" saringannya lagi di pake sama emak gue " ucap Gilang gak mau kalah.

pertengkaran mereka membuat pelayan yang mengatar mereka hanya tersenyum geli ada-ada ajh pemuda ini..

" gak apa-apa gue cuma berasa kenal ajh sama salah satu orang yang ada di room ini " ucap Revan yang di tanggapi oh ria sama Rio dan Gilang..

mereka pun berjalan kembali menuju ruangan mereka ruangan itu cukup besar untuk mereka bertiga fasilitasnya juga cukup mewah dengan disediakan ruang karoeke minuman-minuman yang berjejer di atas meja melambangkan mereka malam ini siap untuk mengguncang hidup mereka dengan alkhol..

" wihh mantap " ucap Gilang saat melihat beragam minuman yang berbeda minuman-minuman itu harga nya tidak lah murah cukup menguras saku kantong..

" berapa duit yang lu hasilin dari tender ini sampai-sampai minuman yang ada di sini mahal-mahal semua " ucap Rio

" cukuplah buat neraktir lu pada enjoy brothers " ucap Revan sambil mengangkat gelas yang berisi minuman..

kedua sahabatnya pula menuangkan minuman kedalam gelas mereka masing-masing dan mengangkat gelas mereka..

" cheers " ucap mereka..

dunia malam yang tidak pernah mereka tapaki semasa kuliah tapi sekarang mulai mereka tapaki sebagai hoby dan penghilang penat budaya kota yang masa bodo dengan pergaulan anak muda jaman sekarang selalu di sayang kan oleh orangtua mereka..

Gilang yang sudah mabuk bernyanyi tidak jelas membuat yang mendengar akan menutup telinga mereka rapat-rapat untuk room yang Revan pesan untungnya kedap suara kalo tidak banyak pengunjung yang akan berdatangan untuk menyumpal mulut Gilang..

" gimana selanjutnya tender mana yang akan lu incar " tanya Rio setelah mereka sedikit tenang karena Gilang sudah terkapar dilantai Gilang dibiarkan begitu saja biar dia sedikit dingin..

" tender selanjutnya yang berada di bali itu tender milik RG group penghasilannya akan mencapai miliyaran rupiah " ucap Revan

" wihh mantap berarti lu siap bertanding dengan Pratama company " ucap Rio

" iya dia lawan yang cukup tangguh apalagi kalo yang mimpin mantan dosen kita " ucap Revan sambil sesekali meminum minumannya..

" iya sih pak Rasya gak ada yang bisa ngalahin buktinya cinta pertama lu ajh dia yang dapatin " ucap Rio meledek..

" sialan lu " ucap Revan

" tapi bentar lagi mereka bakalan meried " ucap Rio

ucapan Rio hanya di jawab dengan deheman cinta pertama terkadang sangat menyakitkan kalo gagal dan terasa manis kalo sukses..

" gue ke toilet bentar lu awasin tuh anak " ucap Revan sambil menunjuk ke arah Gilang yang sudah menelentangkan badannya di lantai..

" ya ampun punya temen ko gini amat " gumam Rio sambil melihat ke arah gilang

Revan pun keluar dari room dia berjalan menuju ke toilet saat di depan pintu toilet Revan berpapasan dengan Rinjani Ya yang tadi di lihat Revan adalah Rinjani gadis ini seratus delapan puluh derat berbeda dengan penampilannya saat pergi ke sekolah ataupun di area yang kebanyakan orang malam ini gadis itu menjelma bak bidadari kecantikannya bertambah saat wajahnya sedikit di poles makeup..

tapi ke kaguman itu tiba-tiba sirna saat ada seorang pelayan yang membawa minuman menyenggol bahu Rinjani sampai sang pelayan oleng dan menubruk badan Revan sampai minuman tersebut tumpah ke baju dan celana Revan..

muka Revan sudah memerah menahan marah dia ingin berteriak saat ini..

" lu punya mata gak HAH " teriak Revan ke pelayan tersebut..

" maaf tuan saya tidak sengaja nona ini berdiri dijalan sekali lagi saya minta maaf tuan " ucap pelayan tersebut..

" kalian berdua sama saja pembawa sial " teriak Revan

" maaf ya tuan kalo bicara yang sopan di sini yang salah siapa kenapa harus bawa-bawa saya kalo badan tuan menggeser sedikit ke dinding mungkin saya bisa lewat daritadi tapi nyatanya tuan malah bengong " ucap Rinjani kesal

" kau berani mengaturku dan kamu juga harus tau kalo club malam tidak memperbolehkan anak yang masih di bawah umur masuk ke club malam " ucap Revan sinis

" masa sih tapi sayangnya saya ke sini bukan untuk bersenang-senang dengan alkohol ataupun dengan ******-****** yang ada disini maaf saya permisi " ucap Rinjani sambil mendorong tubuh tegap Revan..

Revan yang melihat Rinjani yang sudah tak terlihat hanya bisa mengepalkan tangannya berani-beraninya gadis kecil mengajarinya awas saja kalo nanti mereka bertemu lagi Revan akan beri gadis itu perhitungan..

thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😇😇

happy reading guys 😇😇

Bab 3

Setelah kejadian di club malam Rinjani semakin tidak mau ketemu dengan Revan tapi takdir berkata lain mereka mau tidak mau harus bertemu karena mereka satu gedung apartment cuma beda lantai saja..

saat pagi hari disaat matahari menyapa mahkluk hidup di bumi seorang gadis cantik lagi berlari di taman dekat apartment nya siapa lagi kalo bukan Rinjani aktivitas rutin nya setiap pagi weekend dia habis kan untuk membugarkan badannya apalagi semalam dia harus masuk ke tempat yang tak seharusnya dia datangi tapi mau tidak mau dia harus datang..

selesai jogging Rinjani kembali ke apartment nya dia tidak sengaja ketemu dengan Revan di depan lift karena mereka sama-sama habis jogging cuma beda tempat tanpa menyapa mereka pun masuk ke dalam lift Rinjani menekan nomor paling atas sedangkan Revan menekan tombol nomor delapan tanpa Rinjani sadari dia selalu di perhatikan dari ujung kaki sampai ujung kepala..

" ini anak wajah imut seperti anak SMA kebanyakan tapi body seperti orang dewasa " gumam Revan dalam hati..

mereka pun sampai di lantai apartment Revan dan pintu lift pun terbuka Revan pun keluar dari lift dan Rinjani cepat-cepat menekan tombol agar pintu lift cepat-cepat tertutup ketika pintu lift mau tertutup tiba-tiba kembali terbuka karena tertahan oleh tangan seseorang yang tak lain adalah Revan aksi Revan membuat Rinjani kaget hampir saja penyakitnya kambuh..

Rinjani menatap Revan tajam tanpa menanyakan apa maksud Revan ini sampai Revan berbicara..

" kau sebaiknya jangan lagi-lagi masuk ke dalam club malam lagi kalo tidak mau menanggung akibatnya " ucap Revan tangannya dia lepaskan dari lift lalu pergi..

Rinjani yang mendengar itu hanya mendengus kesal..

" apa-apaan coba tuh orang ngatur-ngatur gue lagi siapa juga yang mau kembali ke tempat laknat itu bisa-bisa gue di gantung sama daddy " ucap Rinjani

setelah sampai di lantai apartment nya Rinjani pun masuk ke dalam apartment nya lalu merebahkan tubuhnya di sofa matanya menatap langit-langit dia sangat merindukan daddy nya yang selalu sibuk mengurus perusahaannya Rinjani bukannya tidak ingin mengeluh tapi kata-kata daddy nya selalu terngiang di telinganya..

" daddy selalu sibuk semua itu agar anak daddy yang cantik ini tidak kekurangan apa-apa karena daddy tidak mau kamu kesusahan seperti mommy mu itu janji daddy terhadap mommy mu agar bisa menghidupi mu dengan sangat layak biar pengorbanan mommy gak sia-sia "

" dad Jani kangen " gumam Rinjani lirih

sayup-sayup mata Rinjani tertutup sempurna dia tertidur dengan keadaan sepatu masih melekat di kakinya sampai sore Rinjani belum juga membuka mata dering telephone beberapa kali terdengar tapi tidak membuat Rinjani terbangun sampai ada seseorang yang menekan bel apartment nya beberapa kali tapi tak kunjung membuat Rinjani bangun..

seseorang masuk dengan stelan baju rapi dengan dasi masih melekat di kerah bajunya jas yang sudah dia buka lengan baju kemeja yang sudah di gulung ke atas dia mengangkat tubuh Rinjani keluar wajah Rinjani sangat pucat..

dengan di bantu dengan asistennya seseorang itu memasuki lift dan menekan tombol paling bawah ini lah alesan kenapa dirinya buru-buru datang ke apartment gadis itu karena dia tau kalo gadis itu lama mengangkat panggilannya pasti ada apa-apa dengan gadis itu..

sesampainya di lantai dasar pemuda itu langsung berlari menuju mobil yang sudah asistennya siapkan tanpa mereka sadari kalo seseorang lagi memperhatikan mereka siapa lagi kalo bukan Revan..

Revan yang awalnya ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di mobilnya tiba-tiba dia melihat seorang pemuda yang menggendong seorang gadis yang pingsan Revan mengenali baju gadis itu yang tak lain adalah Rinjani karena baju yang tadi Rinjani pake sama persis dengan gadis yang sekarang lagi ada di dekapan pemuda yang lari tadi..

" ada apa dengan gadis bodoh itu " gumam Revan matanya tak lepas dari Rinjani yang digendong oleh seorang pemuda...

thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😇😇

happy reading guys 😇😇

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!