NovelToon NovelToon

Catatan Cinta Dalam Diary

BAB 01

Pengenalan jika kalian suka dengan cerita ini mohon di bantu untuk dukungannya. Novel ini akan saya ikut sertakan untuk Lomba Novel bergenre Sekolah/ Remaja. Jangan lupa untuk tinggalkan Jejak. Like , Komentar dan VOTE kalian sangat saya harapkan. Terima Kasih 🙏🙏🙏

Dalam angan di saat malam menghampiri nurani yang sepi sendiri , aku duduk di bangku meja kerjaku sambil menatap langit kamarku. Usai lamunanku terasadar , ku ambil pena bertinta hitam ku dan membuka Diary kecil berwarna biruku , terlintas di benakku menyimpan kengan dalam goresan tinta.

Aku kembali termenung lagi dalam kesendirianku , duduk terpaku dengan seulas senyuman menemani malam sepi itu. Bukankah harusnya aku menerima kenyataan yang sudah ku rengkuh? Entahlah aku tidak tahu aku cuma mau kisah cinta akhir bahagiaku di goreskan dengan tinta hitam di atas kertas putih yang masih tanpa jejak.

Goresan pertama dalam ingatan masa Sekolah yang membawaku hingga membawa kebahagiaan yang ku terima sampai detik aku menghirup udara dalam nafasku.

****

Kenangan di Tahun 2002.

Namaku Carrol saat aku menuliskan tinta hitam di lembar pertama dari Diary ku , umurku 29 Tahun saat aku menulis lembaran pertama kenanganku di tahun 2002. Saat itu aku masih duduk di bangku SMP kelas 1 dengan umur beranjak ke 14 Tahun.

Aku merupakan murid baru saat pertama kali aku masuk Sekolah itu. Malu - Malu masih kurasakan karena aku tidak memiliki teman , satu kelas itu kami berjumlah 30 orang saat melihat data nama di dinding SMP Kelas 1 A , dari mereka tidak ada yang bisa aku ajak untuk berbicara. Jangan di tanya , karena aku seorang yang pemalu , jika di ajak berbicara baru mulut ini mengeluarkan kata - kata , Kalau tidak ya aku hanya diam. Dan aku menjadi pandangan satu kelas yang memang murid lama di Sekolah Favorite di Kota A.

Saat itu anak baru ada tiga orang dan tiga dari kami hanya aku yang berjenis kelamin perempuan. Saat guru masuk yang aku tahu itu adalah Wali Kelas kami Guru menyuruh kami yang anak baru untuk ke depan untuk memperkenalkan diri.

" Hallo semua anak Murid saya yang terkasih , Apa kabar kalian semua? " Tanya Wali kelas yang sudah berdiri di depan kelas.

" Baiiiik Bu." Seru kami dengan satu suara.

" wah Bersemangat sekali sepertinya. Pastinya dong ya secara sudah berganti suasana. Oya bagaimana? Bagaimana perasaan kalian sudah berubah seragam Putih Biru. Duh banya anak lama semua ini." kata Ibu Henti selaku Wali Kelas.

" Oya kita kedatangan Murid baru Loh apa kalian melihatnya?"

Semua mata bergantian melihat ke arahku , ke arah kedua Pria yang juga anak baru.

" Yuk kita langsung saja meminta ketiganya masing - masing untuk memperkenalkan diri . Ayo murid baru kalian majulah kedepan."

Aku dan Kedua teman baru itu berdiri dan melangkah kan kaki untuk berdiri di depan kelas tepat di samping Guru selaku Wali Kelasku.

" Mulai dari kamu , sebutkan nama kalian , asal sekolah kalian dari mana itu saja ya biar teman - teman kalian tahu."

Di mulai dari teman baruku.

" Hallo semuanya , perkenalkan nama saya Aston. Asal sekolah saya sebelumnya di Kota A daerah baru. Salam kenal semuanya." Kata Aston datar dia bertubuh tinggi tetapi badannya di bilang mirip pemain Sumo. Badannya sangat gendut.

" Kalian sudah tahu namanya siapa?" Tanya Bu Henti ke semua Murid.

" Sudah Bu." jawab mereka bersamaan.

" Okey ingat ya namanya Aston. Oke lanjut." kata Bu Henti.

" Hallo Nama saya Ernest dari Sekolah kota B . Salam kenal." Sapa Ernest dengan sopan.

Ini adalah giliranku setelah keduanya.

" Hallo nama Saya Carrol asal sekolah saya dulu di Kota A . Salam kenal semuanya." Sapaku dengan seulas senyuman kakuh.

Setelah kami bertiga memperkenalkan diri di hadapan teman kami selaku anak lama di Sekolah tersebut kami di persilahkan duduk kembali.

" Hallo Carrol nama Aku Clara salam kenal ya." sapa seorang Teman sebangku yang awalnya hanya senyum saat aku masih duduk sendiri. Tempat duduk kamk di bagi oleh Wali kelas , di pilih satu meja itu untuk dua orang.

****

Seiring berjalannya waktu.

Hari - Hari ku berubah setelah seluruh teman sudah di kenal denganku , kami mengenal satu sama lain hingga kami seluruhnya saling berbaur walupun ada yang berkelompok. Sebenarnya aku dan teman sebangku yang bernama Clara memiliki kelompok yang jumlahnya ada 4 orang tetapi kami tetap berbaur dengan yang lainnya.

Seperti contohnya aku dan teman yang lain.

" Carrol nyanyi dong." Ajak James yang merupan anak paling pintar di kelas kami. Sebelum aku masuk ke Sekolah itu James sudah bersekolah dari TK. James memang di kenal dengan anak yang pintar , sudah pintar dia memang tidak sombong , aku yang anak baru saja sering di ajak ngomong hingga kami dekat karena memang kami sama - sama Hobby bernyanyi. Bukankah kamu sangat senang ada teman yang sama - sama menyukai hobbymu? Aku Pribadi sangatlah senang.

" Nyanyi apa James?" Tanyaku yang memang duduk di depan James

" Kamu ikuti saja aku. "

Kata James yang menyanyikan lagu bergenre Cinta. Aku pun mulai mengikuti James bernyanyi . James paling senang berduet denganku.

Entahlah. . . James itu suka suaraku atau gaya ku bernyanyi aku sampai detik ini juga tidak tahu. Walaupun dia tahu aku pemalu tapi James tetap memaksaku untuk sering bernyanyi bersamanya di hadapan teman - teman ku yang tinggal di ruangan kelas hanya sekedar tiduran dan mengobrol.

Saat itu adalah jam istrihat bagi kami. Yang tepatnya kami berkumpul di dalam kelas dengan 3 meja di bagian barisan kiri. James duduk di bangku paling belakang bersama Aston yang sering ku panggil si Gendut dari Goa Hantu. Sedangkan aku dan Clara teman sebangku aku yang duduk di depan James dan Aston. Dari posisi bagian ke 4 dan ke 5.

Wali kelas menempati kami di urutan akhir mungkin karena aku , Clara , Aston dan James tidak berukuran pendek. Asal kamu tahu Diary , James itu tingginya sekitan 170cm kalau aku tidak salah. Sedangkan Aston hampir menyerupai James bedahnya James kurus sedangkan Aston boros lemak.

Kalau Aku dan Clara tinggi kami tidak terlalu jauh. Kurang lebi tinggi ku 160cm sedangkan Clara 158cm. kira - kira seperti itu , jika aku salah mungkin aku lupa karena sudah lama.

Oya anggota kelompok yang ku katakan berjumlah 4 orang tadi akan aku perkenalkan satu - satu.

Dimulai dari aku , "Carrol yaitu aku sendiri , merupakan ketua kelompok bagi mereka , karena aku bagi mereka lebih dewasa di bandingkan mereka. Itu sih kata mereka bukan aku yang mengarang dan memuji diriku sendiri. Rambutku panjang Ikal atau bergelombang berwarna pirang bawaan dari rahim ibuku. Sedangkan kulitku kata mereka sawo mengkal. Orang yang suka ceria , hobby tersenyum , tapi judes kalau lagi marah. Soal kepintaran , aku di bilang standar. Enggak pintar dan Enggak bodoh. Bentuk tubuhku saat itu masih seperti Gitar Spanyol. Itu juga mereka yang bilang. Bukan aku. Di lanjutkan oleh Clara teman sebangku ku , berambut sebahu dengan rambut bergelombang berwarna hitam, kulitnya sama denganku seperti sawo mentah. Ada Hera Berambut lurus , panjang sampai sepinggang dan berkulit putih. Sangkin putihnya kadang aku suka minder sendiri kalau sudah duduk di dekat Hera. Hera type pemberani , dia terkenal dengan omongan pedasnya. Tidak gentar saat bertengkar dengan orang lain. Karena tipenya dia memang sangattt bawel. Kadang aku suka malu di dekatnya.

Momo ini pendek orangnya. Diantara kita berempat dia sangat pendek dari kami. berambut lurus berwarna hitam dan sebahu. Badannya ramping. Sudahlah pendek kurus lagi."

Sampai di sini aku memperkenalkan teman dekatku. Diary malam ini ku tutup dengan mengingat dia yang menjadi suamiku.

BERSAMBUNG. . .

...............

BAB02

10 Bulan kemudian.

Pagi itu seperti biasa Carrol berangkat Sekolah bersama sang papa menumpang Mobilnya untuk ke Sekolah.

" Sudah sampai rajin belajar." kata papa Carrol menghentikan mobil di depan Gang Sekolahnya.

" Iya Pa. . . Carrol jalan dulu ya , papa hati - hati." kata Carrol sambil salim.

Papa menganggukan kepalanya dengan cepat Carrol membuka pintu mobil lalu keluar. Papa Carrol segerah melajukan mobilnya.

Carrol masuk ke dalam gang , posisi Sekolah Carrol berada di dalam gang tepatnya di pertengahan rumah warga. Seperti biasa Carrol berjalan dengan santai. Tak lama suara seseorang memanggil dari belakang.

" Carrol." Panggil Arya selaku teman se geng Aston dan james yang belum sempat aku kenalkan.

Ya Arya Murid tertampan yang ada di kelas kami. Arya berkulit putih , bertubuh tinggi , tampilan Maconya sudah kelihatan sejak kami duduk di bangku SMP.

Carrol yang berjalan terhenti dan menoleh ke belakang dengan tangan yang suka menarik tali tas ranselnya.

" Arya." Kata Carrol kaget.

Arya tersenyum saat sudah berhenti tepat di depan Carrol dengan nafas ngos - ngosan.

" Tumben kamu jalan dari sana?" tanya Carrol aneh.

" Ya. . . aku sengaja biar bisa jalan bareng kamu." balas Arya. " Ya sudah sambil jalan yuk."

Carrol bersama Arya berjalan menuju ke Sekolah. Dengan pandangan aneh saat Carrol dan Arya tiba di depan gerbang Sekolah menatap pada Carrol dan Arya yang bersamaan berjalan ke arah kelas yang juga tidak jauh dari gerbang pintu masuk Sekolah.

Sesampainya di kelas Carrol langsung duduk di barisan bangkunya. Sedangkan Arya hanya menatap Carrol yang acuh mengarah ke mejanya.

" Wesss sama ni ceritanya?" sapa si James yang sudah tiba sedari tadi.

"Enggak kebetulan aja." jawab Carrol seadanya.

" Carrol PR Matematika nih buruan." kata Clara yang sedang mengerjakan tugas rumah dengan menyontek PR si James bersama Hera dan Momo.

" Bentar tarik nafas dulu."

James tersenyum sendiri meliahat Carrol.

" kemana aja semalaman kalian berempat." kata James.

'" Ada Acara keluarga James." Jawab Carrol sambil mengisi rumus - rumus dari pekerjaan rumahnya.

Yang lain tanpa menoleh dan tidak menjawab ngebut untuk menyelesaikan PR mengejar bunyi Bel pertanda baris.

Arya mendekat duduk bersama Aston dan James saling ngobrol seperti biasa. Ada teman sekelas Carrol bernama Nena yang setahu Carrol Nena itu sudah menyukai Arya dari mereka duduk di Sekolah Dasar. Arya itu siswa yang recok kalau di kelas suka sekali ganggui Carrol terutama dan juga teman cewe lainnya. terkadang Carrol merasa gak tenang di saat Arya sering duduk di bangku Aston dan James saat mereka bergabung.

" Buruan uda siap belum?"

Tanya Arya dari arah belakang menyentuh badan Carrol dengan pena.

" Belum sebentar lagi." jawab Carrol tanpa menoleh.

" Karena itu gunakan waktu kamu setelah pulang sekolah kerjakan pekerjaan rumah kamu. Kenapa setiap harinya ada saja yang di kerjakan di Sekolah?"

" Sssst. . . ribut aja sih kamu Ya." balas Clara.

" Aku gak ngomong sama kamu Jengkol." katanya ke Clara.

Clara sering di panggil Jengkol sejak dulu mereka duduk di bangku Sekolah Dasar karena mama dan papa Clara itu penjual sayu mayur , jadilah gelar si Clara seperti itu terkadang aku sih kasihan. Tapi Clara sendiri nyaman - nyaman aja.

Dari belakang si Arya menyentuh rambut ikal panjang Carrol. Merasa senang aja sih menurut Carrol Arya mungkin suka megangi Rambut mama nya. Bisa jadi saja itu kebiasaannya..Tapi terkadang Carrol suka bingung , Arya sering memainkan Rambut wanita di kelas kamj hanya rambut Carrol seorang.

" Okey selesai." kata Carrol senang.

Trrrrrrrrrringggggg. . .

Bersamaan dengan suara Bel kami semua pun berdiri menyimpan seluruh buku ke dalam laci. Bersamaan dengan Momo , Clara dan Hera kami bergegas ke lapangan Sekolah. Tahukah kalian Sekolah kami setiap pagi sebelum memulai jam pelajaran kecuali Hari Senin kami melakukan Senam pagi terlebih dahulu.

Barisan Siswi dan Siswa di bedahkan. Carrol memilih posisi tengah bersama teman dekatnya. Aston , James , Arya mereka bertiga bersama di belakang biasa barisan terfavorit mereka. Jadilah kami senam walupun merasa malas tapi itu sudah tuntutan Sekolah. Dari SD kelas 1 hingga SMA kelas 3 saat itu semua berkumpul di lapangan untuk melakukan senam pagi.

Usai melakukan senam kami pun di suruh masuk ke kelas masing - masing. Berjalan sambilan ngobrol menuju kelas dengan semangat untuk memulai pelajaran. Saat sampai di kelas ku tatap Nena yang duduk di depan bangku pertama , menatap pada Arya yang duduk di bangku Ku sendiri. Itu kebiasaan Arya sejak dia dekat denganku.

" Ya. . . pindah ke Bangku Lo sana. Bikin semak aja." kata Clara ketus karena Carrol masih berdiri di depan bangkunya sendiri menatap Arya dengan datar.

" Sibuk banget si Lo Jengkol , Carrol aja gak marah."

Aston dan James tertawa.

" Sibuk banget Lo ra , lagi ngobrol enak malah lo usir." sambung Aston.

" Buruan pindah. . . Aku takut nanti ada yang cemburu." Timpal Carrol.

" Siapa yang cemburu?" tanya Arrya bingung.

Arya sendiri juga tahu kalau Carrol itu tahu tentang cerita mereka berdua. Arya menebak sendiri menatap ke arah Nena yang masih menatapnya. Langsung saja Arya berdiri dan berteriak.

" Sampai kapanpun gua gak akan suka sama Lo!!!"

Teriak Arya membuat satu kelas memandang sama Arya dan juga Carrol. Nena merasa dengan teriakan Arya yang sambil berjalan melewati mejanya ke arah meja Arya sendiri.

Ya benar saja Arya duduk di paling belakang barisan Nena. Bersebelahan meja Aston dan James.

Carrol hanya menatap bingung ke Arya yang merasa kesal. Mengambil tas nya mengeluarkan buku dari dalam tasnya dan membanting keras di atas meja. Dengar - Dengar dari Momo , Hera dan Clara. Nena itu sama Arya bertengkar karena Nena memaksakan diri untuk dekat dengan Arya. Sementara Arya menolak. Mungkin itu namanya cinta pertama. Arya yang tahu Nena menyukainya membuatnya menjahui Nena. Sama sekali tidak mau ngobrol sama Nena. Seluruh anak lama itu tahu semua cerita Arya. Carrol jadi bingung karena ia tahu diri selaku anak baru tapi Arya suka dekat dengan Carrol.

" Sudah duduk saja jangan kamu pikirkan." kata Clara menarik tangan Carrol.

" Kok Arya jadi gitu ya?" Tanya Carrol ke Clara .

" Kamu kan sudah tahu ceritanya bagaimana. Jangan pernah singgung itu lagi kalau kamu tidak ingin melihat Arya Marah." balas Hera.

Carrol menoleh ke Arya tak lama Arya ternyata menoleh ke Carrol yang diam - diam menatapanya. Bukannya marah si Arya senyum ke arah Carrol. Sedangkan teman sebangku Arya bernama Jevan pun jadi ikut menoleh ke Carrol.

" Selamat pagi anak - anak." sapa Ibu Henti guru matematika kami selaku wali kelas kami juga. Kedatangannya membuat Carrol fokus ke Bu Henti.

" Pagi bu." jawab semuanya.

" Kumpulkan PR kalian semua kedepan." kata bu Henti membuat dari meja belakang hingga kedepan mengumpulkan buku PR.

Carrol kembali menatap ke Arya masih sama Arya menangkap pandangan Carrol. Bersamaan dengan itu Aston menyentuh badan Carrol .

" Kenapa kamu bingung Rol? jangan di pikiri Arya bukan marah sama kamu." kata Aston dengan berbisik.

Carrol hanya tersenyum hanya saja Carrol bingung sendiri karena untuk pertama kalinya melihat Arya sebegitu marahnya.

" Carrol." pangil James berbisik.

Carrol menoleh ke belakang.

" Ini dari Arya." katanya sambil memberikan secarik kertas yang di lipat kecil.

Carrol menerima lalu membuka kertas yang berisikan tulisan Arya.

" Nanti kita pulang bareng ya?"

Carrol menoleh lagi ke Arrya mendapatkan senyuman dari Arya. Carrol hanya menatap aneh ke Arya tanpa memberikan jawaban.

Bersambung.

.........

BAB03

Jam pulang pun menandakan suara Bell berbunyi. Dengan semangat seluruh siswa atau siswi ingin berhamburan keluar. Carrol bersama Clara yang selalu senang mendengarkan suara bel jangankan suara Bel jam tangan pun selalu di tatap.

" Ra. . . kalau Arya ngajak aku pulang bareng bilang kita uda janjian ya Ra. "

" Emangnya Arya ngjajak Lo pulang bareng?"

Carrol memberikan kertas dengan tulisan Arya.

" Kek nya Arya suka sama Lo car."

" Ya ampun Lo jangan ngada - ngada Ra "

Di sini aku belum tahu Clara sempat menaruh hati pada Arya. Sejak kita duduk di bangku SMP kelas 1 Arya yang merupakan Murid lama bersama Clara tak pernah sedekat itu sama teman ceweknya selain aku. Hanya sekedar tertawa , bercanda atau pun jahil. Arya selalu seperti itu ke teman sekelas mereka dulu yang juga menjadi teman sekelas ku hari ini. Kau tahu buku Diary? Aku tahu Clara , Momo maupun Hera mengagumi sosok Arya. Tapi perlakuan Arya sangat berbeda dari cara Arya memperlakukan Aku dan ketiga temanku. Aku sama sekali tidak tahu tentang yang namanya cinta. Walaupun kadang ada rasa suka atau pun merasa ada yang menggelitik di hati saat perhatian Arya ke Aku. Tapi aku masih belum mengerti saat itu. Tentang cinta atau pun perasaan

Aku punya sebab kenapa aku tidak paham akan yang namanya cinta saat usiaku masih 14 Tahun saat itu. Mungkin aku trauma melihat seorang kakak perempuanku bernama Sharon. Berumur 18 Tahun terpaut 4 tahun dari aku menjadi sebab ketakutanku menaruh hati pada seorang Pria. Ketika

melihat papa yang sangat marah saat anak gadisnya mulai berpacaran. Karena papa takut jika anaknya yang masih ber Sekolah lepas dari tanggung jawabnya sebagai pelajar.

Saat papa marah dengan Kak Sharon perkataan papa yang paling aku ingat saat itu.

" Carrol jika kamu dewasa nanti jangan ikuti kakak kamu Sharon. Masih Sekolah saja sudah berani pacaran!!!" Bentak papa ke Ka Sharon.

Aku hanya melihat amarah Papa saat itu yang tidak bisa aku abaikan. Mungkin Saja karena itu ku sudah terekam di otakku.

Kembali lagi saat jam pulang Sekolah Arya mendekatiku.

" Yuk kita jalan bareng." ajak Arya.

" Ya. . . Sorry aku sama Clara uda janjian mau jalan." Jawab Carrol.

" Ya Lo ama kita aja kenapa? " tiba - tiba Aston ikut nimbrung.

Arya seperti kecewa menatapku.

" Okeyla. . . yuk jalan." Jawabnya ke Aston.

Arya jalan meninggalkan kelas tanpa sepatah kata pun ke aku. Aku hanya menatap kepergiannya yang juga di ikuti dengan James maupun Aston.

Kalau kalian mau tahu saat kami pulang Sekolah tidak seperti jaman sekarang anak Sekolah banyak yang membawa Kendaraan sendiri. Tapi kami tidak! kebanyakan dari kami ada yang berjalan kaki karena Sekolah kami tidak jauh dari Rumah teman - temanku.

Kalau Aston dan James mereka membawa Sepeda , Sedangkan Arya biasa ada yang mejemputnya. Karena setahu aku Arya itu anak yang bisa dikata berada. Hanya saja Arya tidak mau menampakkan dirinya sebagai anak orang kayah. Sedangkan aku pagi di antar papa , Siang saat pulang Sekolah aku menaiki angkutan umum. Hera , momo , dan Clara mereka berjalan kaki karena Rumah mereka tidak jauh dari Sekolah.

" Gimana Car? kek nya Arya marah deh." kata Calara.

" Iya tuh sepertinya Arya marah sama kamu Rol." timpal Momo.

" Kenapa dia marah sama aku?" Tanya Carrol.

" Setahu aku Arya tidak pernah bertingkah seperti itu" balas Hera.

" Sudahlah gak usah di pikirkan ayo pulang." ajak ku ke mereka.

Sambil berjalan keluar kelas aku berpisah dengan ketiganya di depan pintu gerbang sekolah ,karena Rumah mereka dengan jalanku tidak searah. Mareka ke kiri aku ke kanan .

" Bye Carrol hati - hati ya." kata mereka ke aku.

Aku pun melambaikan tanganku lalu berjalan ke arah kanan. Masih banyak anak Sekolah yang memenuhi area di luar Sekolah. Aku pun berjalan sendiri tanpa memperhatikan orang - orang yang ada di sekitaran Sekolah.

Saat aku berjalan sudah hampir sampai di ujung gang aku merasa ada yang mengikuti dari arah belakang. Aku pun terhenti dan menoleh ke belakang dengan kebiasaanku menarik tali tas sandangku.

" Arya." kata ku dari posisi yang tidak terlalu dekat dengan Arya.

Arya yang melihatku menoleh pun memberikan senyumannya. Benar saja senyum nya itu sangat manis. Pantas saja Arya di juluki dengan Siswi tertampan di kelas kami. Sampai kelas lain juga ada yang mengagumi ketampanan Arya. Lain kali akan ku ceritakan di Lembaran Diary ku selanjutnya.

" Katanya sudah ada janji dengan Clara. Apa aku salah melihat? Atau jangan - jangan Clara punya ilmu menghilangkan jiwa dan Raganya?" Tanya Arya sambil senyum sendiri.

Aku pun salah tingkah karena ketahuan bohong sama Arya. Aku menggaruk kepalaku bingung untuk memberikan jawaban atau alasan apa yang bisa aku berikan ke Arya. Tapi otak ku mampet , tak bisa berpikir baik. Langsung saja aku membalikkan tubuhku dan berjalan cepat.

Aku tahu Arya mengikutiku hingga aku berlari sekencang mungkin ke arah tempat ku mengambil angkutan umum.

" Carrrol!" panggil Arya saat aku hendak menyeberangi simpang Empat jalan Raya yang saat itu masih lampu hijau.

Langsung saja Arya menarik lenganku karena aku terhenti untuk menunggu lampu hijau.

" Kenapa kamu lari?" tanya Arya aneh ke aku.

" agh. . . bukan begitu Ya. Aku mau pulang." kataku sambil menarik tanganku.

Arya tersenyum. " Aku antar." katanya dengan santai.

" Tidak usah Ya Rumah ku jauh. Dan kita tidak searah juga. Lagian kamu biasanya di jemput sama sopir kamu. Kenapa repot - repot sih pulang bareng aku?" Tanyaku ke Arya.

Lagi - Lagi Arya tersenyum.

" Sudah jangan membantah biar aku temani saja."

Seluruh kendaraan pun terhenti pertanda lampu merah sudah menampakan wujudnya. Arya yang tahu itu langsung saja menarik tanganku dan bersama - sama membawaku menyeberang jalanan.

Setibanya di pinggiran Jalan tempatku biasa menyetop angkutan umum langsung saja aku menarik tanganku. Arya menatapku bingung.

" Naik angkutan umum Nomor berapa?" Tanya Arya membuatku merasa gugup.

" Ya. . . sampai di sini aja dong. Gak usah pake ikut ngantarin segala." kataku dengan khawatir.

" Biarkan aku mengantar kamu." katanya masih dengan santai. " Buruan kasih tahu nomor berapa banyak Angkutan yang sudah lewat. Nanti kelamaan tiba di rumah kamu telat makan siang."

Duh ni anak perhatian banget sih. Gumam Carrol dalam hatinya.

" Hey . . . kenapa melamun sih?"

" Nomor 07." jawabku datar.

" Jangan ngambek jelek." katanya ke aku.

Benaran saja tidak lama aku mengucapkan nomor angkutan umum menuju rumahku Arya langsung menyetop Angkutan yang lewat.

" Ayo naik." perintahnya ke aku untuk naik duluan.

Mau tidak mau aku pun naik dulun duduk di paling sudut karena cuma bangku itu yang bersisa pas untuk kami berdua.

" Ya. . . kamu tahan naik angkutan umum?" Tanyaku ragu karena Arya jarang sekali ku lihat menaiki kendaraan umum.

Arya tersenyum lagi. " Tidak usah takut dulu waktu kecil mama aku sering membawa aku naik ini." katanya dengan santai.

Banyak anak sekolahan yang juga pulang dalam satu Angkutan kami..Ada yang menatapku , ada juga yang curi - curi pandang ke Arya. Tapi asal kalian tahu Arya tidak sedikit pun tergerak menatap orang sekitarnya. Hanya saja dia menatap ke arah jalanan. Entah dia ingin mengingat atau sekedar membuang jenuh aku pun tidak tahu. Selebihnya Arya mengajak aku untuk bercerita. Kadang sesekali dia diam sambil menatapku. Membuat hatiku mulai merasa yang namanya berdebar - debar.

**Bersambung.

..........

Mohon dukungannya ya. Novel ini saya buat untuk mengikuti Lomba menulis Novel yang bercerita tentang masa remaja , Sekolah maupun Kampus. Tolong dukung saya. Jika berminat juga mampir di Novel saya lainnya yang berjudul Terpaksa Menikah

Terima Kasih.🥰**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!