Nampak seorang gadis berusia sekitar 19 tahun sedang duduk di depan meja rias. dengan di bantu beberapa MUA, yang sedang sibuk menyiapkan riasan untuk acara pemberkatan pagi ini.
Ya, dialah Kim Hyuri. gadis yang tengah bahagia karena di persunting sang kekasih yang lebih tua 10 tahun darinya, Dominic Kiehl.
Seorang pengusaha tambang emas dan batu bara, yang sudah sukses di usia muda. Tak hanya itu, Dom juga memiliki beberapa perusahaan di bidang properti.
Pertemuan nya dengan Yuri, terbilang singkat. mereka bertemu di sebuah cafe, tempat biasa Yuri menyanyi. ya, Yuri adalah seorang penyanyi di salah satu cafe yang kebetulan sering di kunjungi Dom, saat bersantai.
Tak banyak cerita. Dom yang tertarik karena sifat Yuri yang begitu ceria, sering mengiriminya bunga.
Sebenarnya, banyak yang mengirim bunga, coklat maupun hadiah pada Yuri. hanya saja, bunga lili yang dikirimkan Dom mampu menarik perhatiannya.
Ya, dari sekian banyaknya kiriman bunga mawar, tulip ataupun lainnya. hanya Dom yang mengiriminya bunga Lily, yang tak lain adalah bunga kesukaan nya. Berawal dari sanalah, cinta tumbuh di antara mereka.
Saat pagi, Dom akan menjemput nya dengan sebuket bunga Lily. Itu dimaksudkan, agar Yuri bersemangat pagi ini.
Setelah nya, mereka sarapan bersama. lalu mengantar Yuri ke studio, sebelum ia pergi ke kantornya. dan bila petang, Dom akan menjemput Yuri di studio dan mengajak nya makan malam bersama sebelum mengantar nya pulang.
"Tok....",
"Tok....",
"Tok....",
Pintu tempatnya berada terdengar di ketuk. seseorang segera menghampiri daun pintu itu untuk membukanya.
Nampak seorang pria paruh baya yang tengah duduk di kursi roda, dengan seorang wanita dan seorang pria berada di belakangnya, membantu pria itu.
Ya, dialah Hyun Kim. ayah dari mempelai wanita yang berbahagia pada hari ini.
"Silahkan masuk!.", ucap pelayan itu ramah, mempersilahkan anggota keluarga Yuri memasuki ruang rias anaknya.
"Mohon duduk disini dan menunggu, sementara kami menyiapkan pengantin wanita untuk pemberkatan.", ucap pelayan itu, yang segera di angguki oleh keluarga Yuri.
Pelayan itu, lantas pamit undur diri untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Siapa?!.", tanya Yuri, ketika melihat pelayan itu kembali lewat pantulan kaca rias di depannya.
"Ayah, paman dan bibi anda, nona.", jawab pelayan itu, lantas ia segera berjongkok untuk menyelesaikan tugasnya memakaikan kaos kaki berwarna senada dengan kulit kakinya.
"Benarkah?!.", tanya Yuri, meyakinkan. ia nampak gugup dan bahagia di saat bersamaan.
"Uh, Omee. tanganku berkeringat dingin.", ucapnya, pada pelayan yang sudah di tugaskan oleh calon suaminya untuk menemani Yuri, mempersiapkan kebutuhan persiapan pernikahan.
Mulai dari jadwal perawatan Yuri, hingga mengantar jemput Yuri ke butik, treatment, periksa kesehatan dan lainnya.
Omee langsung berdiri dari jongkoknya. ia melepas sarung tangan majikannya, lalu mengambil tisu untuk mengeringkan tangan Yuri yang basah karena keringat dingin.
"Coba tarik nafas!. rileks, dan harus berpikir positif, nona.", ucapnya, mencoba menenangkan majikannya agar tidak gugup dan terlalu khawatir.
"Aku tidak bisa?!, ini pertama kalinya, Omee.", ucap Yuri, membuat pelayan pribadinya itu tersenyum.
Memang benar pilihan tuannya kali ini, Yuri sangat lucu dengan setiap tindakan, ucapan dan tingkah lakunya. itulah sebabnya, Dom menyukainya.
Yuri yang polos, natural tanpa di buat-buat dengan segala yang ada. mampu membuat seorang pengusaha muda, Dominic Khiel, jatuh cinta.
...****************...
Omee membuka pintu kamar, tempat Yuri di rias. ia lantas mempersilahkan ayah, paman dan bibi Yuri untuk masuk. melihat Yuri terakhir kali, sebelum ia di antarkan sang ayah ke altar.
Begitu mereka masuk, semua mata tertuju pada gadis cantik yang sedang di pakaikan hiasan kepala itu.
Bagaimana tidak?!. gadis yang sedang duduk itu sebentar lagi akan menjadi milik orang. ia terlihat sangat cantik dan menawan. menghilangkan kesan gadis yang masih suka bermanja-manja pada sang ayah.
"Selesai?!.", tanya Omee pada beberapa perias dan penata busana majikannya.
"Sudah.", jawab mereka, di Sergai anggukan.
"Kalian istirahatlah!.",
"Ruangan untuk kalian sudah di siapkan. berikan ruang untuk nona dan keluarganya.", perintah Omee pada mereka, yang segera di jawab dengan anggukan.
"Kami permisi, nona.", pamit mereka pada Yuri, sebelum meninggalkan ruangan. tidak lupa, mereka juga memberi hormat kepada keluarga Yuri, saat mereka melewati ayah, paman, dan bibi Yuri. sebelum akhirnya, menghilang di balik pintu.
"Nona, saya akan mengambilkan beberapa camilan untuk keluarga anda. silahkan, jika ingin mengobrol terlebih dahulu.", ucap Omee. ia sengaja memberi ruang pada majikannya untuk mengobrol. Yuri, mengangguk. memberikan izin pada Omee untuk meninggalkannya.
Begitu Omee keluar dan pintu di tutup. Yuri, langsung berdiri dan berjalan ke ayahnya.
Dengan langkah yang cepat, ia berjongkok dan memeluk sang ayah erat. tak lupa, ia juga memeluk paman dan bibinya secara bergantian.
"Kau begitu cantik, sayang.", puji sang bibi, yang di benarkan dengan anggukan dari sang paman. membuat Yuri tersenyum manis.
"Benar-benar cantik seperti ibumu.", ucap sang ayah, yang langsung membuat Yuri mengalihkan pandangannya, dan kembali berjongkok.
"Ayah, tolong jangan bicara seperti itu. bagaimanapun, itu akan membuatku sedih.", ucapnya.
Ya, ibu dan kakaknya telah meninggal. ibunya meninggal saat melahirkan mereka, dan sang kakak meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas saat sedang bekerja.
Sedangkan sang ayah. ia cacat karena mengalami kecelakaan saat bekerja di sebuah kontruksi bangunan.
Yuri lah, yang menghidupi sang ayah dengan bekerja sebagai seorang penyanyi di cafe-cafe.
Ia merasa bersyukur, memiliki paman dan bibi yang begitu pengertian.
Mereka menganggap Yuri sebagai anak mereka sendiri. bukan tanpa sebab, bibinya tidak bisa lagi mengandung.
Ya, kandungan sang bibi terpaksa di angkat karena pernah menderita kanker rahim.
Hidup tanpa kasih sayang seorang ibu, tidak membuat Yuri begitu sedih dan terpuruk. karena, setiap kali ia sedih, bibinya pasti akan berkata.
"Yuri masih punya ibu, bibi.",
Apalagi curahan kasih sayang dari mereka, tidak pernah habis Yuri terima.
"Bagaimana perasaanmu hari ini?!.", tanya sang bibi. ia mencoba mencairkan suasana dan mengalihkan topik pembicaraan.
Yuri nampak menarik nafas dalam dan panjang.
"Apakah bahagia?!.", tanya bibinya lagi. membuat Yuri tampak menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku, lebih ke gugup, bi.", jawabnya.
"Jangan gugup. ingat!, kau harus tenang. ini adalah hari bahagia, jangan sampai membuat kesalahan.", ucap bibinya, mengingatkan.
"Iya. jika gugup, coba tarik nafas dalam-dalam. lalu, keluarkan pelan-pelan. sama seperti saat kau akan menyanyi, sayang.", sahut sang paman. membuat Yuri tersenyum dan melirik pamannya.
"Tapi, ini berbeda dengan menyanyi, paman.",ucapnya.
"Kalau begitu, seperti biasa. tutup matamu, sebut nama ayah dan ibu, lalu katakan pada dirimu sendiri, bahwa kau bisa!.", sahut sang paman lagi.
Itu adalah, kata-kata dari sang paman yang selalu membuatnya bersemangat dan menghilangkan rasa khawatir dalam hatinya. bagaimanapun juga, paman dan bibinya ikut andil dalam membesarkan ia dan sang kakak, karena ayahnya dulu harus bekerja.
Yuri tersenyum dan mengangguk kuat. ia tidak perlu takut ataupun gugup, karena ada keluarganya disini.
🍁TO BE CONTINUED🍁
Tamu undangan sudah nampak memenuhi ruang pemberkatan.
Mempelai pria dengan gagah sudah berdiri disana, menunggu mempelai wanita datang.
Pintu terbuka, sejenak kemudian Hyuri nampak memasuki ruangan, dengan di gandeng sang paman sementara bibinya, mendorong kursi roda sang ayah, tak jauh dari Hyuri
Menatap gadisnya berjalan ke arahnya, membuat pria itu tersenyum walau ada sedikit rasa gugup.
Perbedaan umur dengan selisih 10 tahun itu, jelas terlihat. apalagi wajah Dom yang terlihat sangar dengan brewok nya.
Hyuri menunduk malu, ia pun juga merasakan gugup yang luar biasa, namun sebisa mungkin ia berusaha untuk tenang.
Paman Hyuri memberikan tangan kecil sang keponakan pada calon suaminya. tentu saja, dengan senang hati Dom menyambut tangan itu.
Setelah nya, paman Hyuri segera pergi dan mengambil tempat duduk di dekat sang kakak.
"Mereka nampak serasi.", ucap istrinya, yang membuat suami dan kakak iparnya tersenyum melihat pasangan yang tengah berbahagia itu.
Pendeta sudah berdiri di depan mereka. agar tidak tegang, pendeta mengajak mereka bercanda terlebih dahulu sebelum pembacaan sumpah dan ikrar.
"Nona Kim Hyuri, bersediakah engkau menerima tuan Dominic Kiehl, dalam keadaan sehat ataupun sakit. dalam keadaan senang maupun susah, sampai maut memisahkan kalian?!.",
"Saya bersedia.", jawab Hyuri. Dom tersenyum bahagia mendengar jawaban istrinya.
Berikut nya pertanyaan yang sama di lontarkan pendeta pada Dom.
"Saya ber.......
"Hentikan!.", teriak seorang perempuan dari arah pintu. ia nampak berantakan. air matanya terus menetes menyaksikan kedua mempelai.
Dengan langkah percaya diri, wanita itu berjalan mendekat pada kedua mempelai, membuat semua mata yang hadir menatap nya dan menerka-nerka apa yang akan di lakukan wanita itu.
Wajah wanita itupun, juga tidak asing. ya, dia adalah model terkenal internasional, yang sedang naik daun belakangan ini.
Ya, Seon Mina. model Korea yang kini menjadi artis Hollywood, dan tinggal di Amerika.
"Kau tidak bisa melakukan ini padaku, Dom.", ucapnya, ketika sudah berada di depan kedua mempelai.
"Aku hanya pergi sebentar untuk impian ku. dan kau tega melakukan ini?!.",
"Aku mencintaimu.",
"Aku mohon batalkan pernikahan ini. aku mohon!.", rengeknya dalam tangis. membuat Hyuri terdiam mendengar permintaan wanita itu.
"Batalkan, aku mohon.",
"Aku janji, akan selalu berada disisi mu selalu.",
"Aku mohon!.",
"Ingat lah janji kita, aku mohon!.", ucapnya berulang kali.
"Mina, ayo bangun!.", pinta Dom, sembari membantu Mina yang sudah terkulai lemas karena menangis, untuk berdiri.
Dia memeluk Dom erat, membuat Hyuri dan semua tamu undangan yang hadir diam karena melihat adegan itu.
"Aku tidak bisa tanpamu.",
"Tidak bisa.", ucap Mina dalam tangis.
"Mina, lepaskan!. aku mohon.", bisik Dom.
"Aku sangat mencintaimu.",
"Apakah kau sudah tidak mencintaiku?.", tanya Mina, suaranya menahan isak tangis agar, Dom bisa mendengar dengan jelas.
"Mina, aku....
"Jawab saja, aku mohon!.", ucap Mina, yang belum juga melepaskan pelukannya.
"Aku mencintaimu. sangat mencintaimu.", jawab Dom.
"Jadi, bisakah kita terus bersama?!.", tanya Mina lagi, dan Dom mengangguk. membuat seorang gadis terkejut dengan jawaban dari pria yang katanya, mau menikahinya.
Dom melepaskan pelukan Mina. "Tunggu sebentar.", ucapnya pada Mina, wanita itu mengangguk.
Ia berjalan mendekat pada Hyuri. wajahnya menunduk, membuat Hyuri semakin bingung dengan apa yang akan terjadi berikutnya.
"Hyuri. maafkan aku.", ucap Dom, tanpa menatapnya. wajah Hyuri penuh dengan tanda tanya.
"Maaf, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.",
"Aku masih sangat mencintai Mina.", ucapnya, membuat bulir bening seketika meluncur dari kedua mata indahnya.
......................
Tanpa menunggu respon dan ucapan Hyuri. Dom melepaskan jas nya. ia tidak bisa memakai jas pernikahan nya.
Setelah nya, Dom berbalik menjauh berjalan keluar dari gereja, sembari menggandeng tangan Mina.
Hyuri hendak mengejar. namun, tangan hangat milik sang ayah menahannya.
Hyuri menoleh, menatap ayahnya dengan penuh tanya. namun, ayahnya hanya menggeleng pelan.
Ya, lebih dari tiga tahun mereka bersama setelah Dom berhasil meluluhkan hatinya.
Bukan hal yang mudah bagi Hyuri untuk bisa membuka hatinya. menurut nya, tidak ada laki-laki yang lebih baik dari ayah dan almarhum saudara kembarnya, Hyuga.
Setahun menjadi kekasih Dom, Hyuri mendapat hadiah rumah mewah dengan sebuah studio kecil di dalam nya.
Bukan tanpa alasan Dom memberi nya rumah. ia tidak ingin Hyuri tinggal di kos-kosan atau di kontrakan yang menurutnya, tidak nyaman ketika Hyuri ingin istirahat.
Selain itu, Dom juga ingin lebih leluasa mengunjungi sang kekasih, saat ia lelah. ya, support terbaik nya saat itu adalah bermanja-manja dengan gadis nya.
Pada ulang tahun kedua sebagai pacar Dominic Kiehl, pria itu memberi hadiah sebuah studio musik yang lumayan besar dan sudah beberapa kali memproduksi musik para artis.
Ia menjadi lebih kenal banyak teman artis dan belajar banyak dari mereka.
Dan ulang tahun ke tiga, ia mendapat kejutan dari Dom yang berupa sebuah lamaran romantis.
Ternyata, setelah tiga tahun bersama, tetap saja tidak bisa menghapus jejak orang lama.
Kenyataannya, meskipun mereka selalu bersama. mungkin, di hatinya tetap Mina yang bertahta. terbukti, Mina lah pemenang nya.
Sedangkan dia?!. mungkin hanya sebagai variasi agar hidupnya lebih berwarna. bodohnya?!.
Setelah kejadian itu, Hyuri memutuskan untuk mengembalikan semua yang sudah di berikan Dom padanya.
Ya, ia mengemas semua barang-barang miliknya tanpa ada yang tertinggal satu pun. Ia harus segera bangkit dan menata hidupnya dari awal lagi.
Beruntung nya, ia punya ayah, paman dan bibi yang terus mensupport dan membantunya.
Ia sudah memutuskan, akan pergi dari kota ini. meniti karir di tempat lain, dengan suasana baru, teman baru dan karya baru, yang pastinya bisa mengalihkan pikirannya, dan membuat nya lebih tenang.
Menurut nya, jika ia terus berada disini. ia tidak akan bisa melupakan Dom. apalagi, selang satu minggu setelah pernikahan mereka yang gagal. Dom dan Mina telah mengumumkan mereka sudah bertunangan dan akan segera menikah.
Hahahaha, hidup memang terkadang terlalu konyol dan miris bagi sebagian orang. tapi apapun itu, bangkit lagi dan berjalan ke depan adalah tujuannya.
Ia selesai mengepak semua barang-barang. seorang petugas datang dan membantunya mengangkut barang-barang miliknya.
"Sudah kah, nona?!.", tanyanya, yang hanya di jawab anggukan oleh Hyuri.
Ia masih berdiri di tempatnya sembari memandang ke sekitar ruangan.
Nampak bayangan mereka di setiap sudut rumah ini. tawa mereka bahkan masih terdengar jelas di sekitar rumah itu.
Hyuri berjalan perlahan. ia melihat meja makan yang berdampingan dengan dapur itu. lagi-lagi, bayangan saat mereka memasak bersama dengan di selingi canda tawa dan gerak tubuh manja, jelas terlihat di ruangan itu.
...----------------...
Hyuri memutuskan untuk tinggal di kota lain. ya, ia ingin mencoba hal baru.
Sang ayah, sudah kembali ke desa dengan bibi dan paman nya.
Hyuri tidak mengatakan, ke kota mana ia akan pergi. ia hanya mengatakan, akan sering berkunjung agar bisa melepas rindu dengan keluarga nya.
Tepat pada hari penandatanganan kontrak nya sebagai penyanyi tetap di sebuah cafe, Dom dan Mina melangsungkan ikrar janji suci.
Ya, mereka sudah sah menikah. bukan hanya keluarga dekat dan kerabat yang menjadi saksi. tapi, semua orang yang sedang menonton TV juga.
Bagaimana tidak?!. Dom adalah penguasa bisnis di daerah Asia. sedangkan Mina, model internasional. wajar, sangat wajar bila media sosial dan stasiun TV menyiarkan nya.
Hyuri tersenyum, tipis melihat berita itu di layar TV yang berada di taman kota. ia hanya berharap, semoga setelah ini ia bisa lebih bahagia menjalani hari-harinya. menjadi gadis yang ceria dan positif seperti dulu.
Ia segera berlari menuju cafe tempat nya bekerja karena gerimis mulai turun.
Sesampainya di cafe, Hyuri segera menyapa team nya dan bergabung bersama mereka untuk menyanyikan lagu sembari menunggu lagu, permintaan dari para pengunjung.
Ya, mereka bisa bernyanyi bersama Hyuri atau meminta Hyuri dan team nya untuk menyanyikan lagu kesukaan mereka.
*I'm the one should love in this world
Binanen barel sojunghan ne yonghonel
Ijeya kedara so i love me
JOM bujokhedo nomu arumdaun gol
I'm the one i should love
Jogemum mungtuk Hagi bujok halju mola
Sujubun gwangceh tawin an boilji mola
Hajiman ideroe
Nega got nain gol
Jigumkot saraon
Ne palgwa dari simjang yonghonel
Saranghago sipo in this world
Binanen barel sojunghan ne yonghonel
Akulah yang harus aku cinta di dunia ini
Diriku yang bersinar, jiwa yang berharga milikku
Aku akhirnya menyadari
Jadi aku mencintai diriku sendiri
Meski tidak begitu sempurna, tetapi sangat indah
Dirikulah yang harus ku cintai
Mungkin aku agak membosankan dan tidak sempurna
Mungkin orang-orang tidak mampu melihat kilau ku
Tetapi aku adalah aku
Lengan, kaki, hati dan jiwa yang telah aku tinggali sampai sekarang
Jadi yang ingin aku cintai di dunia ini adalah
Diriku sendiri yang bersinar, dan jiwa berharga yang ku miliki*
Itulah penggalan lirik dan arti lagu yang sedang di nyanyikan oleh Hyuri.
lagu berjudul epiphany, karya musisi korea. yang membuatnya merasa lebih baik. lagu yang membangkitkan semangatnya, untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.
Lagu yang mengajarkan nya untuk lebih mencintai dan berterima kasih pada dirinya sendiri, atas semua yang di lalui, atas semua kekuatan yang tercurah untuk menguatkan mental, fisik dan jiwa raganya.
Hyuri menyelesaikan lagu pertamanya, Momo segera menyahut dengan lagu berjudul 'So what' milik boyband Korea juga. yang langsung membuat semua pengunjung dan teamnya bereaksi dengan ikut berjoget jingkrak.
Tidak hanya yang berada di dalam cafe, bahkan pengunjung yang berada di luar cafe pun nampak menikmati musik mereka.
Ya, lagu penyemangat. apalagi, di tambah musiknya yang jedag-jedug. membuat mereka semakin bersemangat di malam yang bergerimis itu.
Hyuri pun ikut bernyanyi. bahkan, para pengunjung yang notabene adalah penggemar K-Pop pun ikut menyanyi dan berteriak penuh semangat.
Ya, Momo adalah teman pertama nya di kota ini. mereka tidak sengaja bertemu di taman saat Hyuri sedang mendengarkan musik dan sesekali bernyanyi mengikuti irama.
Mendengar nya menyanyikan salah satu lagu K-Pop, Momo mendekati nya dan mengajak berkenalan.
Kebetulan nya, kekasih Momo yang seorang pengusaha itu menghadiahi Momo sebuah cafe dengan gaya estetik dan menu ala Korea.
Bukan tanpa maksud, ia tahu Momo sangat menyukai K-Pop. dan Momo yang suka menyanyi itupun, waktu itu menyanyi di cafe nya sendiri untuk menghibur para pengunjung yang datang.
Sampai akhirnya, bertemu dengan Hyuri dan membentuk sebuah team untuk menghibur para pengunjung.
......................
"Mau main ke taman dulu?!.",tanya Momo yang melihat Hyuri mengemas tas nya. gadis itu menggeleng.
"Aku akan menjenguk ayahku. aku janji besok sore sudah sampai disini. jadi, aku bisa menyanyi lagi.", jawabnya.
"Kenapa tidak transfer saja jika memang hanya harus mengantarkan uang?!.",
"Mengertilah. perjalanan mu lumayan lama. untuk menuju ke Daegu, kau butuh waktu 5 jam. sampai sana, kau hanya bisa bertemu dengan ayahmu sebentar. lalu, Kembali lagi kesini. itu, benar-benar melelahkan.", ucap Momo. ia khawatir temannya akan sakit.
Hyuri tersenyum, "Tidak akan melelahkan jika bertemu dengan seseorang yang berharga.", jawabnya.
Momo nampak mendengus kesal. "Kalau begitu, biarkan aku memberimu cuti dua hari.", ucap Momo.
"Jadi, kau bisa lebih lama bersama ayahmu.", lanjutnya. Hyuri, yang sudah selesai mengepak tas nya hanya tersenyum, lalu duduk di dekat Momo, yang juga masih membereskan tas nya.
"Aku sangat senang, terimakasih.",
"Tapi aku sangat takut, jika pengunjung cafe temanku ini menerima banyak komplain, karena aku mengambil libur.", ucapnya di sertai tawanya. membuat Momo, tertawa sebal dengan ucapan Hyuri.
Ya, pengunjung sangat menyukai suara khas Hyuri. pernah satu hari, Hyuri tidak masuk berhari-hari karena sakit. dan itu mendapat komplain dari para pengunjung, karena mereka tidak bisa mendengarkan suara Hyuri collab dengan Momo.
Dan karena itu, Momo menutup cafe nya. ia memilih merawat temannya di kontrakan nya sampai sehat dan kembali bernyanyi di cafe nya.
"Entahlah, kenapa mereka begitu menyukai mu.", ucap Momo kesal, disusul dengan senyum manisnya. dan mereka pun tertawa lepas.
"Baiklah. ayo, kita pulang.", ajaknya. mereka berjalan beriringan keluar dari cafe. nampak Hyuri, sedang menunggu Momo mengunci pintu cafe nya.
Mereka segera menaiki sepeda masing-masing. ya, menikmati suasana malam hari dengan bersepeda adalah cara yang paling menyenangkan untuk mereka.
Mereka berpisah di persimpangan jalan. ya, Momo pulang ke rumah nya, sementara Hyuri segera menuju stasiun.
Ia meletakkan sepeda di tempat penitipan begitu sampai di stasiun. dengan langkah riang, ia menuju loket tiket untuk pemeriksaan dan tak berapa lama kemudian, ia sudah berjalan memasuki kereta api.
Hyuri mengambil tempat duduk sesuai urutannya. ia akan melakukan perjalanan malam ini, dan mungkin akan sampai di Daegu pukul dua atau tiga malam.
Ia membenarkan kursinya, agar bisa segera istirahat selama perjalanan. bagaimanapun, Momo telah memberinya uang tambahan untuk membeli tiket eklusif agar ia bisa membeli tiket bisnis. sehingga, ia bisa istirahat dengan baik tanpa terganggu selama perjalanan.
Kereta mulai berjalan. Hyuri segera menutup buku yang sedari tadi ia baca, dan bersiap untuk tidur.
Ia menyelimuti tubuhnya dan mulai memejamkan mata.
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!