Di sebuah pesantren besar dan cukup terkenal di kota bandung...
Sebuah pesantren khusus wanita.Di pesantren itu tidak ada santri laki laki.
Aisyah adalah seorang santriawati yang sangat sholehah dan pintar.Dia juga paling rajin beribadah dan belajar.
Aisyah berasal dari keluarga biasa biasa,bukan dari keluarga kiai ataupun ustadz.
Aisyah memilih masuk pesantren dari pada harus sekolah ke luar negeri,padahal keluarga Aisyah ingin sekali kalau Aisyah sekolah ke luar negeri dan akan menjadi orang sukses.Namun cita cita Aisyah bukan ingin menjadi orang sukses.Tapi cita citanya ingin menjadi wanita sholehah dan bisa membawa keluarganya ke Surga.
Keluarga Aisyah adalah keluarga berada,namun tak begitu kaya.Keluarga Aisyah memang ingin Aisyah sekolah ke luar negeri agar menjadi orang yang sukses,namun karena Aisyah tidak mau disekolahkan di luar negeri,Aisyah memilih masuk pesantren
Awalnya keluarga Aisyah melarang Aisyah supaya tidak masuk pesantren.Namun karena Aisyah kekeh mereka pun mengijinkan Aisyah masuk pesantren.
Awalnya mereka hanya mengijinkan Aisyah masuk pesantren tapi tidak mendukung.
Setelah satu tahun di pesantren,Aisyah pulang dengan penampilan dan sikap yang berubah drastis.
Yang tadinya tidak suka menutup aurat,setelah satu tahun di pesantren dia menjadi menutup auratnya.Walaupun dia belum mau memakai rok,namun dia sudah tidak memakai celana ketat dan rok mini lagi.Melainkan dia memakai celana yang longgar.
Setelah satu tahun di pesantren,sikapnya pun menjadi berubah.
Yang tadinya sombong karena kekayaan ayahnya yang tidak seberapa,menjadi rendah hati dan rendah diri.
Yang tadinya suka membantah jika dinasehati orang tua,sekarang dia menjadi penurut nasehat orang tua selagi nasehatnya itu benar dan dapat dilakukan.
Setelah dua tahun di pesantren,penampilannya berubah lagi.Dan akhlaq nya semakin bagus.
Yang pada saat baru satu tahun di pesantren masih suka memakai celana,kini setelah dua tahun di pesantren dia sudah memakai rok yang menutupi seluruh kakinya.Bahkan mata kakinya pun tidak terlihat.
Setelah tiga tahun di pesantren,penampilannya rubah lagi.Sekarang dia memakai gaun panjang,dengan jilbab panjang layaknya seorang ustadzah.
Keluarga Aisyah sudah mulai mendukung Aisyah supaya lebih sholehah lagi.
Perubahan penampilan Aisyah dan akhlaq Aisyah juga mempengaruhi kelurganya.
Ibu Aisyah yang tadinya tidak berhijab menjadi berhijab.Keluarganya yang sebelum Aisyah masuk pesantren dan berubah,tidak pernah sholat.Namun ketika Aisyah masuk pesantren dan berubah,Keluarganya juga menjadi suka sholat,Aisyah mengajarkan keluarganya.
Aisyah berubah seratus persen setelah masuk pesantren.Tidak hanya Aisyah yang berubah,tapi Aisyah mampu merubah kelurganya juga menjadi keluarga yang lebih baik.
Kini Aisyah sudah hampir empat tahun di pesantren itu.Aisyah belum pulang kerumahnya selama satu tahun lebih beberapa bulan.Dia tidak pulang karena belum mendapat ijin dari sang guru.
Aisyah tidak pernah kekurangan uang jajan karena setiap minggunya di transfer oleh ayahnya.Melalui pengurus di pesantren.
🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚
Aisyah,
:Tidak terlalu tinggi (cukup(terlalu tinggi tidak terlalu pendek juga tidak))
:Cantik
:Berbulu mata lentik
:Beralis tebal hitam namun membentuk seperti alis buatan pensil
:Mata agak sipit dan cerah
:Hidung mancung
:Berlesung pipi
:Bibirnya kecil berwarna agak merah muda
:Giginya putih rapih
:Bentuk wajahnya seperti daun sirih
:Berambut hitam lurus
:Bersuara merdu
:Berkulit putih
...................................................................
Aisyah baru selesai mengaji di madrasyah.Kini ia berencana untuk menghapal kitab kesukaannya yaitu Al-Fiyah Ibnu Malik,yang isinya membahas ilmu nahwu.
Aisyah sudah hapal hampir tujuh ratus lima puluh bet.Aisyah bercita cita ingin menghapal semua bet Al-Fiyah yang terdiri dari seribu dua bet.
''Aisyah...!'' panggil Ayu sedikit berteriak.
''Iya kak? ada apa?'' tanya Aisyah.
''Kita ke pasar yu! di suruh Ustadzah!'' kata Ayu.
''Oh ya sudah ayo!'' jawab Aisyah
Mereka bersiap siap akan berangkat ke pasar untuk membeli bahan makanan di pesantren.
''Kalian mau naik motor apa mobil? kan Ayu bisa bawa motor dan mobil?'' tanya Ustadzah Nurul.
Ayu dan Aisyah saling pandang bingung harus menjawab apa.Mau di jawab sama Ayu takut jawaban Ayu tidak disetujui oleh Aisyah.Mau di jawab oleh Aisyah takut Ayu yang tidak setuju dengan jawaban Aisyah.
''Mau naik apa?'' tanya Ayu pada Aisyah.
''Bagaimana kalau kita jalan kaki saja? sekalian jalan jalan!'' jawab Aisyah.
''Ayo kalau gitu,Teh boleh gak kita jalan kaki saja?'' tanya Ayu pada Nurul.
''Boleh!'' jawab Nurul.
''Ya sudah ini uang dan catatan apa saja yang harus kalian beli nanti!'' tambah Nurul sambil menyodorkan uang dan kertas bertuliskan daftar belanja.
''Kalau begitu kami pamit dulu Teh!'' kata Ayu.Lalu mereka pergi.Namun sebelum mereka pergi,mereka tidak lupa mencium tangan Ustadzah Nurul guru mereka yang suka di sebut dengan panggilan Eteh yang berarti Kakak perempuan.
Di jalan mereka berbicara ini,itu,ini dan itu.Sesampainya di pasar,mereka mencari toko yang serba ada.Setelah berkeliling akhirnya mereka sampai di sebuah toko besar khusus sembako.Toko ini sudah menjadi langganan pesantren.
''Beli apa neng? dari pesantren Attarbiyyah ya?'' tanya yang punya toko bernama mang Udin.
''Iya mang kita dari pesantren,kita mau beli ini mang!'' kata Ayu sambil menyerahkan selembar kertas daftar belanja.
''Sini mang lihat dulu!'' kata mang Udin.''Ya sudah kalian tunggu dulu ya?! duduk dulu! mang akan ambilkan barang barang yang yang kalian mau beli ya?!'' kata mang Udin.
''Iya mang!'' jawab Ayu.
Mang Udin pun pergi meninggalkan Ayu dan Aisyah untuk mengambilkan barang barang yang ada di tulisan.
''Ini pesanan nya neng! sebentar yah mang tuliskan dulu bon nya!'' kata mang Udin sambil menyerahkan belanjaan dua kantong kresek gede.
''Iya mang!'' jawab Ayu.
''Ini bon nya neng!'' kata mang Udin menyerahkan selembar kertas.
''Ini uangnya mang!'' kata Ayu menyodorkan uang kertas berwarna merah lima lembar.
''Oh iya!'' mang Udin menghitung uang yang diberikan Ayu.
''Ya sudah kita pamit dulu ya mang,Assalamualaikum!'' kata Ayu.
''Eh tunggu ini kembaliannya!'' kata mang Udin menyodorkan uang tiga ratus ribu.
''Loh,kan uangnya pas mang!'' kata Ayu.
''Iya emang uangnya pas,ini mang sedekah sama pesantren!'' kata mang Udin.
''Oh ya sudah terima kasih ya mang,Semoga panjang umur,sehat selalu,tambah rezeki, rajin ibadah dan semoga apa yang disedekahkan oleh mang menjadi gedung di surganya Allah!'' kata Ayu mendoakan mang Udin.
''Aminnnn'' kata mang Udin sambil mengusapkan telapak tangan ke wajahnya.
''Kita pamit dulu ya mang!'' kata Ayu.
''Iya neng hati hati di jalan!'' kata mang Udin.
''Iya mang Assalamualaikum!'' tambah Ayu.
''waalaikumsalam!'' jawab mang Udin.
Aisyah dan Ayu pun pergi meninggalkan ruko itu.Dia akan kembali ke pasar,namun sebelum kembali ke pesantren mereka melihat kerumunan warga masyarakat di tengah lapang dekat pasar tersebut.Lapang itu sangat besar dan di sana sudah ada tiga unit beko dan 2 unit buldoser.
''Aisyah,lihatlah di sana ada apa?'' tanya Ayu.
''Entah,bagai mana kalai kita lihat saja?'' ajak Aisyah.
''Ayo deh,tapi jangan lama,takut kesorean!'' kata Ayu.
Mereka pun berjalan menuju lapang itu.
''Pak maaf,mau tanya! disini sedang ada apa ya? kok rame banget'' tanya Ayu pada seseorang berbadan tinggi kekar.
''Oh ini de,sedang ada pengusaha terkenal datang kesini!'' jawab bapak itu.
''Siapa nama nya pak?'' tanya Ayu.
''Namanya adalah tuan Yudistira Al-Bart dari jakarta!'' jawab bapak itu.
''Oh orang yang terkenal akan kekayaan dan ketampanannya itu ya?'' tanya Ayu.
''Iya'' jawab bapak itu.
''Mau apa beliau datang kesini pak?'' tanya Ayu.
''Dia mau melihat lapang ini,karena rencananya lapang ini akan dia buat taman!" jawab bapak itu.
''Oh begitu ya! ya sudah terima kasih pak maaf ganggu waktunya!'' kata Ayu.
''Iya sama sama!'' jawab bapa itu.𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘴𝘢𝘯𝘵𝘳𝘦𝘯,𝘣𝘦𝘥𝘢 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 gumam bapak itu dalam hatinya.
''Kak,kayanya walaupun kita mau lihat gak bisa deh!'' kata Aisyah
''Iya kamu benar,ini hanya akan membuang waktu! mending kita balik aja yu?'' jawab Ayu.
''Ya sudah ayo!'' kata Aisyah.
Mereka pun pergi meninggalkan lapangan yang penuh dengan warga masyarakat itu.
Sesampainya di pesantren mereka langsung ke dapur umum untuk menaruh belanjaan.
''Bu,ini belanjaannya! kami simpan sini ya!'' kata Ayu lalu menyimpan belanjaannya di atas meja.Begitu juga dengan Aisyah.
''Oh iya neng terima kasih!'' kata bu Mari,alias juru masak pesantren.
''Sama sama bu! saya pergi dulu ya!'' kata Ayu.
''Iya neng!'' jawab bu Mari.
Mereka pun pergi dari dapur umum itu menuju rumah ustadzah Nurul.
Tok Tok Tok
''Assalamualaikum'' kata Ayu sedikit berteriak sambil mengetuk pintu.
''Waalaikumusalam!'' jawab Ustadzah Nurul dari dalam rumah.
''Sudah pulang yu? bagai mana belanjaannya komplit?'' tanya Ustadzah Nurul setelah keluar rumah dan berdiri di depan pintu.
''Sudah teh baru saja! belanjaannya juga komplit ada semua,dan ini kembaliannya!'' kata Ayu.
''Loh kok ada kembaliannya kan uangnya pas yu!'' kata Ustadzah Nurul.
''Iya tapi kata mang Udin ini sedekah teh!'' jawab Ayu.
''Oh ya sudah terima kasih yu!'' kata Ustadzah Nurul.
''Sama sama teh,kita pergi dulu teh!'' kata Ayu pamit.
''Ya sudah!'' jawab Ustadzah Nurul.
Mereka pun pergi namun tidak lupa sebelum pergi,mereka mencium tangan Ustadzah Nurul.
''Kak,kamu setelah ini mau kemana?'' tanya Aisyah.
''Aku mau tidur mungkin,entah kenapa hari ini terasa sangat capek!'' jawab Ayu.
''Oh ya sudah!'' tambah Aisyah.
''Kamu mau ke mana?'' tanya Ayu.
''Aku mau mandi!'' jawab Aisyah.Ayu hanya mengangguk sambil tersenyum lalu meninggalkan Aisyah di halaman asrama,sedangkan dia pergi ke kamarnya.
''Aisyah kamu dari mana? aku tadi mencari mu!'' pekik Nur.
''Dari pasar! mau apa emangnya?'' tanya Aisyah.
''Dengan siapa? kok gak ngajak!'' kata Nur yang memanyunkan bibirnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!