NovelToon NovelToon

Cantik Tapi Berbahaya

Bab satu

Pagi itu burung -burung berkicau, menyapa sinar matahari yang mulai menampakkan sinarnya, menembus kaca jendela kamar. Keysa hanya duduk termenung membayangkan wajah Ibunya yang hanya menghabiskan waktunya dengan menahan rasa sakit dengan penyakit Kista yang di deritanya.

Keysa pun tersentak saat mendengar suara lirih Bu Zana, memanggilnya.

"Kesya, ayo bangun," sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Iya Bu!" jawabnya ketus sambil masuk ke kamar mandi.

Kesya pun segera bersiap-siap untuk berangkat ke Rumah Sakit untuk menggantikan Papanya. Setelah Keysa selesai ujian akhir Papanya merasa terbantu karena Kesya bisa menjaga Mamanya saat Papanya berkerja.

Hanya membutuhkan beberapa menit perjalanan menuju Rumah Sakit, Keysa sudah tiba dan langsung menuju kamar Ibunya di rawat.

Tok...Tok...

"Selamat pagi Ma," ujar Keysa sambil mencium kening Ibunya dengan lembut.

"Pagi juga Kesya,! jawabnya dengan senyum.

Papanya hanya duduk diam di sudut ruangan, sambil memandang keluar dengan pandangan kosong. Keysa pun memandang Papanya dengan rasa iba dan merasakan apa yang dirasakan saat ini. Kesya sangat bersyukur sekali, karena Tuhan memberikan orang tua yang sangat pengertian dan lembut seperti Papa Aksa, yang menguatkan dirinya menerima ujian yang diberikan Tuhan kepada Mamanya.

Keysa pun menghampirinya sambil membawa sebungkus nasi kotak untuk Papanya.

"Ada apa Pah? kenapa wajah Papa pucat?" tanya Keysa.

"Papa sedih melihat kondisi Mamak mu, yang semakin hari semakin lemah." ucap Papa Aksa dengan lembut, agar Putri kesayangannya itu tidak panik dan sedih. " Ya Tuhan sembuhkan Mama ku," lirih Keysa sambil menangis.

Papa Aksa pun ikut menangis sambil melirik Istrinya yang terbaring lemas di tempat tidur. Keysa pun memeluk Papanya sambil menggigit kedua bibirnya menahan rasa sedihnya. Mereka pun hanyut dalam kesedihan hingga tidak mampu mengucapkan sepatah kata, hanya airmata yang terus mengalir membasahi wajahnya.

Tiba-tiba Kesya melepaskan pelukannya, sambil mengusap air matanya.

"Setelah lulus nanti, Kesya akan fokus jaga Mama, dan tidak melanjutkan sekolah." lirihnya dengan ketus.

"Tidak Kesya! Kamu harus melanjutkan Sekolahmu, Papa kan masih ada." jawabnya sambil memandang Kesya dengan tajam.

"Tidak Pa! itu sudah keputusanku," jawabnya sambil memandang Mamanya.

Papa Aksa sangat menyayangkan jika Kesya harus berhenti sekolah, karena Kesya Sangat pintar dan selalu mendapat beasiswa. Tidak hanya pintar Kesya juga memiliki Wajah yang cantik dan ramah membuat Teman-temannya senang berteman dengannya. Tidak sombong dan tetap rendah hati walau memiliki kemampuan yang lebih dari teman-temannya. Hingga Kesya memiliki banyak Teman yang menyayanginya.

"Kesya, Kamu harus sekolah bila perlu Papa akan menyewa Perawat untuk merawat Mamamu. Jadi kamu tak perlu kuatir Mamamu pasti baik-baik saja." ucapnya dengan tegas.

"Tidak! keputusanku sudah bulat, dan akan selalu bersama Mama." jawabnya dengan uraian air mata.

Tenggorokan Papa Aksa terasa mencengkram, hatinya pilu seakan tidak rela Putri kesayangannya harus berhenti Sekolah demi Mamanya. Jauh di lubuk hatinya sangat bangga memiliki Anak yang baik yang rela berkorban demi Mamanya. Papa Aksa pun memeluk Kesya dengan haru sambil mengusap kepalanya dengan lembut.

"Terimakasih ya Nak, Papa bangga memiliki Anak seperti kamu, yang rela melakukan apa saja demi orang tuanya." ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama Pa, Kesya juga bangga memiliki seorang Papa yang luar biasa, yang tulus merawat Mama tanpa ada rasa lelah." ucapnya tegas sambil mengacungkan jempolnya.

Mereka pun tersenyum dengan harapan ada mujijat untuk kesembuhan Mamanya.

__________________________________________________

Jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman .

Bab dua

Waktu pun bergulir dengan cepat, Papa Aksa pun segera berangkat menuju Perusahaan untuk kembali bekerja. Perusahaan Wijaya Karya adalah salah satu Perusahaan yang bonafid di Kota ku, dan Papa Aksa menjabat sebagai wakil direktur di PT Wijaya karya. Yang membesarkan nama Papa Aksa hingga mengangkat derajat keluarganya. Tapi saat Papa Aksa meraih kesuksesan, Istrinya jatuh sakit hingga membuat Istrinya harus berbaring di tempat tidur dengan tubuh lemas tidak berdaya.

"Kesya jaga Mamamu ya!" lirihnya sambil menepuk bahunya.

"Iya Pa! jawabnya dengan senyum.

Sebelum berangkat, Papa Aksa mencium kening Istrinya dengan mesra sambil membelainya dengan mesra.

"Cepat sembuh ya Istri ku!" lirihnya dengan suara terbata-bata.

Istrinya hanya menganggukkan kepalanya tanpa membuka matanya.

Papa Aksa langsung keluar kamar menuju parkiran mobil untuk kembali bekerja. Pandangannya lurus ke depan yang sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Papa Aksa sangat mencintai Istrinya, karena apa yang diraihnya sekarang ini, itu semua karena dukungan dan semangatnya. Tak terasa air matanya mengucur deras saat bayangan wajah Istrinya terlintas di benaknya.

"Tuhan tolong sembuhkan Istriku, Aku tidak sanggup hidup tanpanya," gumamnya.

Tubuhnya terasa lemas seakan tidak berdaya, mengingat keadaan Istrinya yang semakin hari tidak berdaya. Dan Keysa juga harus putus sekolah demi merawat Mamanya.

Tiba-tiba Papa Aksa terkejut, saat Mobilnya hampir menabrak Mobil angkot yang sedang parkir di pinggir jalan. Jantungnya berdetak kencang dan menginjak rem Mobil dengan spontan membuat tubuhnya berkeringat dengan tubuh gemetar.

Supir angkot menjerit saat Mobilnya hampir ditabrak.

"Hei Pak! kalau nyetir itu hati-hati." ucap Supir Angkot sambil mengetuk kaca Mobil Papa Aksa.

Papa Aksa pun membuka pintu Mobilnya sambil memandang Supir Angkot dengan wajah panik.

"Maaf Pak, Saya tidak sengaja" ucapnya tegas.

"Bapak kira cukup minta maaf?" jawabnya marah dengan mata melotot.

Papa Aksa geram, dengan ucapan Supir Angkot yang semakin ngelunjak, membuatnya tersulut emosi. Lalu Papa Aksa turun dan ingin melabrak Supir Angkot, tiba-tiba matanya tertuju pada seorang Ibu hamil sedang menangis didalam Angkot membuat hatinya tersentuh.

"Maaf, itu Istri Bapak?" tanyanya tegas.

"Iya Pak, Saya menunggu Teman Saya buat pinjaman." lirihnya dengan sedih.

Papa Aksa bingung dengan jawaban Supir Angkot, sementara Istrinya sudah menjerit kesakitan.

"Maksudnya Pak." jawabnya tegas.

"Saya tidak ada biaya untuk biaya persalinan Istriku Pak, jadi harus menunggu Teman Saya." jawab Supir Angkot dengan suara terbata-bata.

Papa Aksa langsung teringat dengan masa lalunya, saat Istrinya mau melahirkan Keysa harus mondar-mandir mencari biaya persalinan Istrinya. Tanpa pikir panjang Papa Aksa langsung merogoh kantongnya dan menyerahkan uang kepada Supir Angkot.

"Pak ambillah dan segeralah bawa Istrimu kerumah Sakit, ini kartu namaku kalau ada apa-apa segera hubungi Saya." ucapnya tegas.

"Terimakasih Pak, Saya minta maaf telah kasar kepada Bapak " jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gak apa-apa Pak, ini mungkin jalan dari Tuhan." sambil memandang Supir Angkot dengan senyum.

"Sekali lagi terimakasih Pak" ucapnya dengan menundukkan kepalanya.

Papa Aksa menganggukkan kepalanya dengan rasa bahagia, karena bisa membantunya disaat yang tepat. Papa Aksa merasa bersyukur dengan keadaannya sekarang ini dengan ekonomi yang lebih dari cukup.Tapi kala mengingat Istrinya hatinya mulai merana, karena disaat meraih kesuksesan Istrinya tidak dapat menikmatinya, malah harus merasakan sakit yang luar biasa hingga menghabiskan waktunya di Rumah Sakit.

Papa Aksa merasa apa yang diraihnya sekarang ini tidak ada arti tanpa Istrinya, tak terasa air matanya jatuh lagi untuk kesekian kalinya. Membuat kakinya terasa lemas hingga membuatnya tidak sanggup untuk berdiri. Papa Aksa kembali semangat kala mengingat Putri cantiknya Keysa yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya, Papa Aksa bangkit dan melajukan Mobilnya menuju PT Wijaya karya.

________________________________________________

jangan lupa like dan komentar nya ya teman-teman 🙏🙏🙏

Bab tiga

Di sudut ruangan Keysa nampak khusyuk membacakan ayat-ayat suci untuk kesembuhan Mamanya, matanya yang indah nampak sembab karena selalu menangis kala memandang Mamanya yang semakin hari tidak berdaya. Hatinya berontak kenapa Mamanya harus mengalami penyakit ini dan sulit untuk sembuh, sementara semua usaha telah dilakukan tapi hasilnya nihil justru membuatnya semakin lemah.

"Ke..ke...Kesya, kemari nak." lirih Mamanya.

Kesya kaget dan langsung memeluk Mamanya, yang tiba-tiba bisa berbicara dan berpikir ada mujijat untuk kesembuhannya.

"Iya Ma, gumam Keysa dengan haru.

"Kamu lulus kan nak?" lirihnya.

"Belum tahu Ma, akhir bulan hasilnya keluar." ucap Keysa.

"Oh," jawab Mamanya sambil menutup matanya.

"Semangat ya Ma, Mama harus sembuh." ucap Kesya dengan bibir gemetar.

Mamanya hanya diam sambil menggenggam jari lentiknya. Kesya pun menciumi Mamanya dengan uraian air mata yang tidak terbendung lagi.

"Jangan menangis nak, Mama tidak apa-apa." lirihnya sambil mengusap air matanya.

Tangis Keysa pecah saat melihat Mamanya menangis, dengan sorot mata yang menyimpan sejuta kesedihan. Mendengar tangisan Keysa Perawat pun menghampirinya dan langsung memeriksa keadaan Mamanya.

"Keysa, jangan dulu mengajaknya berbicara karena keadaannya Semakin melemah." ucap Perawat dengan tegas.

"Ti... tidak Sus Mama tadi ajak Kesya berbicara." lirihnya dengan sedih.

Perawat pun memasang infus untuk menambah tenaganya yang semakin melemah. Kesya bingung sambil mondar-mandir dan tidak tau harus melakukan apa untuk kesembuhan Mamanya.

Setelah menunggu beberapa jam, keadaan Mamanya kembali normal, Kesya nampak lega dan menghempaskan tubuhnya di kursi.

"Ya Tuhan, pulihkan Mamaku." gumamnya sedih.

Tubuhnya yang dulu cantik dan montok kini nampak kurus dengan wajah pucat pasi membuat Mamanya nampak lebih tua. Senyum yang dulu kini sirna hanya jerit tangis menahan rasa sakit menghiasi bibir indahnya. Tak berselang lama Papa Aksa muncul dan langsung mencium kening Istrinya dengan mesra.

"Keysa! kenapa gak telpon Papa?" ucapnya tegas.

"Maaf Pa, tadi Mama ngajak Kesya berbicara, menanyak Keysa lulus apa tidak. Entah kenapa Mama tiba-tiba lemah Pa!" jawabnya dengan suara terbata-bata.

"Mamamu berbicara?" ucapnya dengan nada tinggi seakan tidak percaya.

"Iya Pa." lirih Keysa. Papa Aksa nampak bingung dan memandang Istrinya dengan sorot mata tajam. Hatinya berontak ingin segera membawa Istrinya pulang dan hidup seperti dulu lagi.

"Kenapa Pa! " tanya Keysa.

"Papa kangen kebahagiaan kita dulu." jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sama Pa, saat lulus nanti Keysa berharap Mama sudah sembuh dan kita kembali ke rumah." jawab Keysa dengan senyum indah menghiasi bibir mungilnya.

"Mudah-mudahan ya, setelah kamu lulus kita bisa pulang, Papa sangat yakin karena Mamamu sudah mulai berbicara kan?" lirih Papa Aksa dengan semangat.

"Iya Pa, Keysa juga berharap seperti itu." ucapnya ketus.

Keysa pun kembali duduk di samping Mamanya, sambil mengusap kepalanya dengan lembut.

"Ma, dua hari lagi Keysa mau menerima surat lulusan, Mama harus sembuh ya Karena Mama janji untuk memberi hadiah buat Keysa." ucapnya sambil membisikkan ke telinganya.

"Iya Nak, Mama sudah sembuh." sahutnya.

Keysa menjerit memanggil Papa Aksa.

"Pa.. Mama jawab Keysa!" sambil menarik tangan Papa Aksa.

"Ma, Janji ya harus sembuh demi Keysa putri kita." pintanya.

"Iya Pa." jawabnya. Papa Aksa langsung memeluknya ada rasa puas saat Istrinya menjawabnya setelah sekian lama tidak mendengar suara merdu Istrinya.

"Papa sangat mencintaimu Ma! Papa tidak sanggup hidup tanpa Mama." ucapnya dengan suara tersendat.

Bu, Retno hanya menganggukkan kepalanya tanpa membuka kedua matanya. Bibirnya gemetar seakan ingin bercerita tapi tidak mampu untuk mengutarakannya.

"Mama harus menepati janjimu, kita sama-sama ke Jogja untuk mengantar Keysa Sekolah Ma." pintanya sambil membelai rambut Bu Retno.

Tangis Keysa pecah saat mendengar ucapan Papanya, yang membuat hatinya pilu, dan semakin takut kehilangan Mamanya.

_____________________________________________

jangan lupa like dan komen nya ya teman-teman 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!