Daffa Saputra adalah seorang pria tampan yang memiliki tinggi badan 174 cm dengan postur tubuh yang berisi, berkulit putih, dan memiliki bibir yang merah. Daffa merupakan mahasiswa yang jenius. Sifatnya yang cuek membuat dirinya tidak pernah berpacaran. Daffa berasal dari keluarga sederhana, Daffa merupakan sosok yang membanggakan dikeluarganya dan iya tidak pernah menggunakan uang keluarganya untuk biaya sekolah hingga kuliah, karena iya mendapatkan beasiswa. Daffa memilih kuliah di Universitas Glandmore karena iya ingin dekat dengan orang tuanya, ia merasa selama ia SMP dan SMA dikota membuat dirinya sangat rindu dengan keluarganya yang jauh. Daffa sangat menyukai olahraga Futsal dan sepak bola. Tak jarang ketika dirinya sedang di lapangan menjadi pusat perhatian wanita. Banyak wanita yang ingin menjadi pacarnya, namun iya terus menolak dengan sikapnya yang cool dan cuek. Baginya ia akan mempunyai kekasih ketika ia telah sukses.
Alessya Amekha Jhordan wanita cantik dan imut yang memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi yaitu 156 cm. Alessya merupakan putri dari keluarga Roy Jhordan yang terkenal dengan kekayaan dan sahamnya, walaupun lahir dikeluarga konglomerat, Alessya bukanlah gadis sombong. Alessya sangat populer dikampusnya karena selain cantik dia juga pintar. Impian Alessya yaitu ia ingin sukses tanpa bantuan orang tuanya, ia ingin sekolah dan belajar di kampus ternama yang terdiri dari kumpulan mahasiswa jenius dan berbakat. Namun takdir berkata lain, Alessya tidak bisa mengikuti test ujian masuk perguruan tinggi dikarenakan harus menjalankan operasi usus buntu. Harapan dan impiannya harus ia lupakan, walaupun keluarganya yang kaya raya bisa membuat dirinya masuk dan diterima di Universitas keinginannya, namun Alessya tidak mau memanfaatkan hal itu karena baginya ia hanya ingin hasil yang murni atas dasar usahanya sendiri. Akhirnya Alessya hanya bisa kuliah di Universitas Negeri Glandmore yang letaknya sangat jauh dari kota tempat tinggalnya. Hanya Universitas Negeri Glandmore yang mau menerima mahasiswa baru walaupun telat 1 pekan dari hari pendaftaran.
Alex BriandLee Pria tampan yang ramah dan murah senyum. Memiliki tinggi badan 175 cm dengan postur tubuh berisi, berkulit putih dan memiliki lesung pipi. Alex sangat populer karena dikenal sebagai pria romantis dan perhatian. Alex adalah kakak tingkat Daffa dan Alessya yang bertugas untuk membimbing mereka saat masa ospek. Berbeda dengan Alessya dan Daffa yang sangat rajin dalam belajar, Alex justru tidak pernah belajar, dirinya akan belajar ketika akan datang ujian. Namun jangan salah, ia tetap di posisi no 1 mahasiswa jenius diangkatannya. Baginya belajar setiap hari hanya akan membuat otak nya lelah. Alex sangat baik terhadap teman - temannya, karena sikapnya ramah dan tidak pelit membuat dirinya disenangi teman. Alex sangat suka olahraga terutama Basket dan Renang. Keluarga alex cukup kaya, namun alex sangat mandiri dan segi penampilanya pun sederhana. Alex jarang menggunakan mobil sport nya walaupun orang tua memberinya sebagai hadiah ulang tahunnya, Alex merasa jika iya menggunakan mobil sportnya membuat dirinya akan terkenal menjadi anak orang kaya, walaupun hal itu benar adanya namun iya tidak suka jika orang lain menganggapnya seperti itu. Alex kekampus hanya menggunakan motor ninja hitam kesukaannya, dengan motor itu alex bisa menghindari macet kendaraan di jalanan kota, sehingga iya bisa kuliah tepat waktu walaupun jaraknya yang jauh
.
.
.
Hai... jika kalian mulai suka, yuk lanjut ke episode berikutnya 😊 jangan lupa like dan beri pendapat kalian di kolom komentar...
Terimakasih atas dukungannya💗💗💗
Liburan telah usai, pagi itu alessya tidak menyangka dirinya akan sekolah di Universitas yang bukan golongan kampus favorit dikota. Alessya harus pergi ke kampus yang letaknya di pedesaan. Alessya masih tidak percaya bahwa dirinya yang pintar tidak bisa lolos memasuki sekolah yang iya inginkan selama ini, dengan berat hati iya berangkat bersama Papa tercintanya menggunakan mobil pribadinya Jazz berwarna pink.
"Yang sabar yaa sayang, mungkin dibalik kamu sekolah di kampus yang sederhana ini akan ada kesuksesan menantimu," ucap Jordhan papa alessya
"hmmmp iya pa..," sahut alessya dengan menghela nafasnya karena masih kecewa dengan kenyataannya saat ini.
Tiba di depan gerbang, Alessya melihat sekolah yang cukup besar dengan gapura yang besar pula, batinnya salah iya tidak menyangka jika sekolah yang iya bayangkan kecil dan jellek karena letaknya didesa, ternyata tidak benar. Dari gerbang iya melihat sekolah yang luas dengan bangunan yang kokoh dan besar. Alessya sedikit merasa lega dan turun dari mobilnya. Semua mata tertuju padanya, bagaimana tidak gadis cantik dan imut dari kota yang memiliki tubuh putih dan berpenampilan modis akan sekolah di kampus pedesaan, tentu beda dari teman-temannya yang lain.
Alessya menemukan tempat duduk kosong dikelasnya,dan ia pun segera duduk di kursi nomer dua dari depan, karena baginya jika ia didepan, dirinya akan lebih fokus terhadap pelajaran yang ia terima.
"Hai... aku boleh duduk sini," ucap gadis berkacamata
"Boleh, silahkan," kata Alessya sambil tersenyum
"Ariyani, kenalin aku ariyani," dengan menjulurkan tangannya untuk berkenalan dan berjabat tangan
"Alessya, namaku alessya," sahut Alessya tersenyum sambil berjabat tangan.
"Kamu dari kota yaa, beda banget kalau anak kota, cantik, putih mulus," ucap ariyani sambil memandang alessya
"iyaa aku dari kota, gak ada yang beda kok, aku sama seperti kamu...wanita, punya mata, punya hidung, dan juga cantik seperti kamu," ucap alessya
Ariyani hanya tersenyum, dirinya senang bahwa teman barunya yang berasal dari kota tidak lah sombong. Alessya dari dulu di didik untuk rendah hati oleh kedua orang tuanya, iya tidak boleh memilih-milih teman berdasarkan tahta dan kekayaan. Karena didikan kedua orang tuannya lah yang membuat dirinya tidak sombong dan disukai banyak teman walau pun semua orang tau kalau keluarganya termasuk konglomerat.
Alessya dan Ariyani mengobrol dengan santainya, sambil menunggu kelas pertama dimulai. Entah mau diisi materi apa untuk hari pertamanya masuk. Disela-sela perbincangan mereka, Ariyani meninggalkan alessya untuk ke toilet, Alessya tidak ikut menemaninya, karena iya sangat malas beranjak dari tempat duduknya.
Tiba-tiba terlihat dari luar jendela, pria bertubuh tinggi sedang berjalan memasuki kelas Alessya. Pria itu adalah Daffa. Daffa sempat terdiam di depan pintu untuk melibat tempat duduk kosong untuk iya duduki. Iya berjalan menuju tempat yang iya duduki. Dengan muka yang sinis dan cuek itu iya duduk ditempat Ariyani. Ya !!! dia duduk disebelah Alessya, sontak alessya terkejut akan kedatangan pria tampan ini. Alessya menatapnya heran.
"Sedang apa iya duduk di tempat Ariyani," batin alessya ngedumel. Alessya terus menatap Daffa, hingga Daffa merasa risih.
"Apa sih liat-liat ! gabisa ya kalau gak liat kedepan, apa lehermu bermasalah," ketus Daffa setengah membentak
"Heh mas, gak liat apa disitu sudah ada tas orang. Kalau disitu sudah ada tasnya ya berarti tempat ini sudah ada yang punya, enak banget dateng langsung duduk," ucap alessya membalas dengan nada tinggi.
Daffa pun pindah duduk ke depan tempat duduk Alessya. Kini Daffa duduk di paling depan. Alessya tampak kesal melihat pria itu tak tau diri, seumur-umur alessya merasa tidak pernah semarah ini dengan orang lain.
Ariyani datang menghampiri alessya yang sedang menatap kedepan kearaf Daffa dengan sinis.
"Kamu kenapa alessya, kok muka kamu jadi merah gitu," tanya ariyani
"Kesal banget aku ketemu sama orang gatau diri, sok ganteng banget dia seenak jidat duduk ditempatmu barusan," ucap alessya dengan suara agak keras agar daffa mendengarnya. Daffa pun menoleh ke arah alessya dengan muka sinis dan memalingkan mukanya kembali ke depan
"Dia? sambil menunjuk ke arah Daffa," ucap Ariyani dengan suara pelan Alessya hanya mengangguk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ikuti terus kisahnya, jangan lupa like dan komen yaa kalau kalian suka💗💗💗
Terlihat tiga orang pria masuk kekelas dengan berjas merah dan memperkenalkan dirinya di depan kelas.
"Hi semua, namaku Alex. Aku kakak tingkat kalian yang bertugas membimbing kalian saat menjalankan masa ospek, mohon kerja samanya," ucap Alex memperkenalkan dirinya di depan banyak mahasiswa
"Hi,Namaku Rikky.. sama seperti Alex, aku juga kakak tingkat kalian semua yang bertugas membimbing kalian kedepan, salam kenal semua..," ucap Rikky ikut memperkenalkan dirinya
"Hallo... Namaku David," jawab David dengan singkat dan nada cool.
Alex dan Rikky menoleh kearah David yang hanya memberikan pengenalan singkat.
Diantara ke 3 cowok osis ini, David lah yang paling menarik perhatian wanita. Sikapnya yang cool, keren dan murah senyum membuat para wanita tercengang melihatnya, termasuk Ariyani.
"Wahhh, Alessya lihat deh.. kak David itu ganteng ya," ucap Ariyani yang terbuai melihat ketampanan David. Sementara Alessya hanya menaikkan alisnya ketika mendengar Ariyani menganggap David sangat tampan, namun baginya David terlihat biasa saja.
"Biasa saja tauk... tidak seganteng itu," ucap Alessya
"Memang ya kalau wanitanya cantik sepertimu, orang tampan didepan itu tak ada apa-apanya," ucap Ariyani menyenggol lengan Alessya
"Oke adek-adek... kakak akan menyampaikan apa yang perlu dibawa besok. Kalian besok harus membuat topi kerucut yang dengan tali di dagu biar tidak mudah lepas jika dipakai, kemudian membawa alat pembersih seperti kain pel, timba, kemucing dsb" ucap Alex menjelaskan didepan kepada semua mahasiswa baru di kelas.
"Kemudian mulai besok, kalian tidak diperbolehkan membawa handphone, kalau sampek ketahuan membawa maka akan disita. Ingat !!! pemeriksaan akan selalu dilaksanakan," lanjut Rikky menjelaskan
Alessya mengangkat tangannya.
"Maaf kak, kalau buat yang kekampus diantar jemput bagaimana? kalau tidak membawa handphone berarti saya tidak bisa menelfon supir untuk jemput," ucap Alessya bertanya dengan mengacungkan tangan
"Kamu bisa pakai handphone saya, atau pulang bareng saya," ucap David sambil tersenyum.
uuuuuhhuuuyyyy.....sontak semua teman-teman dikelas pada menyorakinya.
"Dasar David, pintar dia memilih mangsanya," ucap Alex kepada Rikky dengan cengengesan.
"Biasalah, tipe David kan yang seperti ini," jawab Rikky tak habisa pikir dengan sahabatnya yang terkenal playboy.
mendengar ucapan David, Alessya hanya diam saja dan tak tau harus bagaimana, ia terus memikirkan nasib dirinya besok, dan mulai merasa kesal dengan aturan ini.
"Sepertinya kak David menyukaimu syaa," bisik Ariyani.
"Apaan sih, gak tertarik aku mah," sahut Alessya menjawab geli ucapan Ariyani.
Sementara itu, Daffa yang dari tadi malas mendengar kakak tingkat yang sibuk mengenalkan namanya dan menggoda Alessya, ia hanya duduk dan menggambar sesuatu dibukunya. Daffa memiliki hobbi menggambar seperti anime dan kartun, gambarnya sering menjuarai perlombaan. Selain diberi otak yang jenis, Daffa juga diberi tangan ajaib yang bisa menggambar dengan bagus oleh sang pencipta. Berbeda dengan Alessya yang sangat tidak suka menggambar, kelemahan Alessya adalah menggambar, Alessya tidak suka dengan kesenian apalagi menggambar. Namun Alessya memiliki bakat dalam bidang musik.
Waktu terus berjalan jam istirahat pun tiba,bel sudah berbunyi. Perut Alessya sudah terasa perih karena laper. Alessya dan Ariyani bangkit dari tempat duduknya dan hendak kekantin bersama, namun tiba-tiba...
Dug.. Alessya terjatuh, kakinya menyandung kaki Daffa yang keluar dari bawah mejanya. Daffa hanya memandang Alessya dengan heran mengapa ia bisa jatuh.
"Kenapa ini cewek bisa jatuh sih,malu-maluin aja" batin Daffa tak habis pikir melihat seorang cewek yang sudah dewasa namun masih sangat ceroboh.
"Aduuhh, sakit banget.. Alessya sambil membersihkan tangan dan lututnya"
"Kamu tuh kakinya gak bisa apa diem ditempatnya, jangan nongol-nongol diluar gitu, liat nih gara-gara kaki kamu keluar seperti itu akunya jadi jatuh," ucap Alesya kesal dan marah di depan Daffa.
"Oh kamu jatuh karena kakiku, Sorry...," ucap Daffa singkat.
Alessya sangat malas harus meladeni Daffa yang dari pagi sudah membuatnya kesal, ia pun pergi menyusul Ariyani kekantin. Di kantin sangat ramai, Alessya dan Ariyani sangat kesulitan memesan makanan. Namun nasib berkata lain, karena Alessya menjadi pusat perhatian, laki-laki rela memberikan jalan untuk Alessya agar bisa memesan makanan sehingga tidak perlu mengantri. Ariyani bersyukur memiliki teman cantik seperti Alessya.
___________
Waktu sudah hampir sore, bel pulang sekolah sudah berbunyi, Alessya pergi meninggalkan kampus dengan ditemani sopir pribadinya yang sudah stay didepan gerbang untuk menjemputnya. Alessya sangat lelah, hari pertama iya senang mendapatkan teman baru, namun iya juga kesal karena ulah Daffa.
.
.
.
.
.
.
.
Ikuti terus kelanjutannya, jangan lupa L I K E di setiap episodenya😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!