NovelToon NovelToon

Dia Bernama Icha

awal kisah hidup icha

episode 01

Siang hari yang sangat panas sehingga Icha berfikir untuk mampir ke suatu warung untuk menghilangkan dahaga dan rasa penat yang ia rasakan, Icha memarkir motor matic nya depan warung sisi jalan

"Bu mau es jeruk nya satu"

"sama gorengan sekalian neng?" ternyata ibu warungnya orang sunda

"tidak usah Bu"

"ia nggi kamu dimna? sya udh Deket ini. sebentar lagi saya sampai kampus"

Anggi adalah sahabatnya icha

"....................."

"ok tunggu saya 5 menit lagi yah "

setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya Icha sampai di parkiran kampus dan langsung menemui Anggi yang berada depan lobi

"Hay Cha, ko lama sih"

" iah maaf maaf, tadi saya kena macet, hayu kita langsg ke kelas kamu tau sendiri dosen kita satu ini galak banget"

tanpa penolakan anggi pun mengekor ke Icha. dan bener saja ketika Icha dan Anggi baru juga sampai kelas Dosen itu datang ke kelas.

"selamat siang anak-anak"

"hari ini kita kuis"

"maaf pak tapi kan sebelumnya tidak ada konfirmasi kalau kita akan kuis hari ini" temen Icha 1

"kalian datang kekampus ini untuk belajar kan, berarti seharusnya kalian juga sudah siap kalau hari ini kita akan kuis, kalau yang tidak siap kuis atau pun keberatan silahkan keluar, disana ada pintu"

dosen itu menunjuk pintu kelas, mahasiswa/i itu tidak ada yang berani berkomentar apalagi keluar kelas walau dengan persiapan seadanya mahasiswa itu menerima kuis hari ini yang diberikan dosen itu

dosen itu memberikan lembaran-lembaran soal kepada setiap mahasiswa/i tanpa terkecuali seperti biasa kalau bapak satu ini memberikan soal beliau tidak bisa duduk dengan anteng pasti berkeliling sampai semua selesai mengerjakan soal

untuk Icha dan temen-teman yang lain yang otaknya sama-sama encer sih tak masalah kalaupun harus kuis dadakan namun sangat kasihan untuk mereka-mereka yang terbiasa melihat kanan kiri.

"ok waktu 5 menit lagi, setelah itu kalian harus segera bereskan dan kumpulkan dan setelah itu kalian boleh keluar dan ingat satu lagi apabila terdapat jawaban yang sama persis maka saya tidak akan memberikan nilai sama sekali"

setelah semua selesai mengumpulkan kertas jawaban mereka satu persatu semuanya keluar

"huft bagaikan di zaman penjajahan aja ketika negara ini sebelum merdeka, rasanya itu jantung sebentar lagi akan lepas dari ini" ucap Anggi sambil menunjuk dada

"emang kamu pernah hidup di zaman penjajahan hahahaha" celetuk Icha

"Cha tadi kamu no 4 ngerti ngga sih"

"ngerti kenapa gitu"

"tadi saya kurang ngerti sama soalnya terus buru-buru juga, jadi tidak sempat fokus dengan yang no 4"

"ya udah tenang aja ini kan baru kuis tenang masih ada wktu lain untuk mendapat nilai tambahan"

"ia juga sih, eh ke kantin yu rasanya ini perut bener-beber kosong setelah mengeluarkan energi begitu banyak"

"hahaha kamu yah nggi masa ngisi soal begitu aja ngabisin tenaga" Icha sambil geleng-geleng dengan omongan Anggi yang begitu lebay menurut Icha

"nggi pesen saya minum aja yah"

"Icha mau minum apa"

"apa yah, jus alpukat aja deh biar agak kenyang tapi ngga mau mkan nasi"

"baiklah Icha tersayang sahabat ku yang paling cantik" goda anggi sembari pergi menuju ibu kantin

pesenans sedang di buatkan, Icha dan Anggi mereka sedang sibuk oleh gawai mereka masing-masing sampai mereka tidak sadar kalau pesenan telah datang tepat. berada di hadapan mereka

"non ini pesenannya"

"oh ia terimakasih" Icha

"nggi hayu dimakan nanti bakso kamu keburu dingin"

"ok"

setelah pesenan Icha dan Anggi mengobrol sembari menikmati makanan yang mereka pesen

***

di tempat lain, ibu Fatimah sedang sibuk melayani pembelian yang begitu ramai, ibu Fatimah ada lah ibu Icha, dan bapak Icha telah lama meninggal karena sakit keras

"ibu ko sibuk sendiri, Icha kemana? biasanya rajin bantuin ibu" kata pembeli 1

"kebetulan Icha sedang kuliah Bu"

"owh pantas saja ibu sibuk sendiri"

ibu Fatimah sibuk melayani pembeli yang silih berganti tak terasa waktu ternyata sudah sore jam menunjukan pukul 16.50 Icha datang dan langsung mencium punggung tangan ibunya.

"Assalamualaikum ibu"

"wa'alaikum salam"

"Icha tumben pulangnya sore, bukannya hari cuma satu mata kuliah?"

"ia Bu Icha tadi mempersiapkan judul dan materi untuk Skripsi semester depan, biar biar cepet beres kan semester sekarang tinggal beberapa Minggu juga akan beres" jawab Icha

"Oya kamu tinggal berapa minggu lagi skripsi yah, semoga kuliah km secepatnya kelar yah sayang"

hari demi hari telah berganti begitupun dengan bulan yang telah berganti dan Icha pun telah membereskan skripsinya, dan Icha tinggallah menunggu hari wisuda.

Icha menyibukkan diri untuk mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan ternama yang ada di ibu ibu kota J, setiap hari Icha melamar kerja kesana kemari, dan akhirnya Icha mendapatkan panggilan di suatu perusahaan, ya itu perusahaan Wijaya grup Icha mengikuti tes dan juga seleksi.

"baik lah saya akan menghubungi anda, dalam waktu beberapa Minggu lagi"

"baik Bu terimakasih atas kesempatannya" Icha yang sambil tersenyum dan berjabat tangan dengan ibu Susi dan langsg meninggalkan perusahaan tersebut.

ketika Icha sampai di parkiran, Icha langsg mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, tanpa Icha sadari ternyata di belakang motor Icha ada sebuah mobil mewah yang akan melintas dan ternyata

BRUK

menabrak motor Icha, Icha terjatuh terserempet mobil, sopir langsg turun dan membantu Icha yang terjatuh

penumpang yang dibelakang mobil membuka kaca mobil belakang dan berkata

"Hay cewe awas minggir, waktu saya sangat berharga. apa kamu sengaja menabrakan diri kamu supaya saya mengganti rugi?" kata si bos

"apa kamu bilang sudah jelas-jelas mobil anda yang menabrak saya, kenapa sya yang di salahkan? jangan mentang-mentang anda orang kaya lantas bisa semena-menah terhadap kami

"alah kamu beralasan saja, hayu pak cepetan masuk saya sudah ada janji dengan clien" ucap si bos yang langsg menutup kaca mobil

"mba maaf kan saya yah, saya tidak sengaja" kata si pak sopir

"iah pak ngga apa-apa" sahut Icha

mobil mewah itu langsg meninggalkan Icha

icha masih meringis kesakitan karena ada goresan luka kecil akibat jatuh tadi, emang tidak parah tapi luka itu cukup perih dan mengeluarkan sedikit darah.

"dasar cowok gila mentang-mentang orang kaya, hidupnya semena-menah sekali semoga tidak ketemu lagi orang seperti itu, bukannya dia meminta maaf malah berkata kasar seperti itu dasar orang kaya tidak berakhlak"

Icha langsung melajukan motornya dan tak menghiraukan luka akibat jatuh dari motor tadi lukanya lebih sakit dari tindakan cowok ganteng tapi bersikap dingin.

Persiapan Wisuda

episode 02

setelah sampai rumah Icha masih saja menggerutu sang ibu pun langsung menegur Icha yang nampak kesel.

ibu Fatimah ( ibunya Icha) sedangkan ayahnya Icha telah meninggal

"ada apa cha ko datang-datang ngomel, sini cerita ke ibu"

"tadi kan Icha ke perusahaan untuk seleksi...." Icha belum beres menjelaskan ibu Fatimah memotong pembicaraan Icha

"terus apakah kamu di terima bekerja disana" celetuk ibu

"ih ibu, kan Icha belum beres ngomongnya"

"iah maaf sayang, ibu terlalu semangat dan sangat berharap kamu keterima kerja disana"

"kata pihak HRD nanti Icha di kabari lagi dalam beberapa Minggu kedepan"

"dan yang bikin Icha kesel tu tadi Bu, pas Icha keluar dari perusahaan motor Icha terserempet mobil"

"apa...?" ibu Icha nampak kaget

"terus ada yang luka ngga sayang"

"dikit Bu, cuma lecet dikit, yang bikin Icha kesel tuh, itu orang ngeselin banget Bu, bukannya minta maaf malah marah ke Icha dan pergi begitu saja dengan sikap datarnya dengan tanpa dosa?"

"ya udh ibu ambilkan obat dulu yah, takut infeksi kalau di biarkan saja"

ibu Icha langsg mengambil obat, dan mengobati Icha dengan lembut, walaupun perih tapi Icha berusaha menahannya.

lecet itu tak terasa sakit ketimbang sikap si laki-laki tadi yang bikin Icha geram

"Oya Cha tadi Anggi mampir ke rumah, pas kamu sedang pergi tadi dan menitipkan ini untuk kamu"

sambil menyodorkan kertas titipan Anggi, Icha langsg membuka dan senyum-senyum terlihat sekali kalau Icha sekarang sedang bahagia

"ada apa Cha ko kamu senyum-senyum?"

"ibu Icha bahagia banget kalau Icha masuk 3 besar, dan Icha nanti di minta memberikan sambutan sebagai perwakilan dari mahasiswa"

"Alhamdulillah yah Icha sayang, dan selamat atas prestasi yang kamu raih"

ke esoknya Icha kekampus untuk melakukan geladi bersih

"Hay Cha"

Riyan yang memanggil Icha di sebrang gedung sambil melambatkan tangan

celingak-celinguk Icha mencari sumber suara itu, Riyan langsung menghampiri ica

"wah selamat yah, km masuk 3 besar" ucap Riyan sambil bersalaman memberikan selamat terhadap Icha.

"ia yah terimakasih, aku juga ngga nyangka, dapet 3 besar padahal kan masih banyak mahasiswa yang lainnya, yg otaknya di atas aku"

"wah kamu terlalu merendah Cha, kamu pantas mendapatkan ini semua karena kamu emng pinter"

"Oya tadi kamu di cariin sama Anggi, katanya kamu susah di hubungi"

"Oya tadi hp sya lobet, terus kamu tau ngga anggi sekarang dimana?" timpal Icha

"kalau ngga salah sih dia dia tadi pergi ke arah taman sama Lulu dan Mira" kata Rian yang sambil berlalu pergi meninggalkan Icha

"oh terimakasih yah yan" sambil tersenyum dan langsg menuju taman

Icha tak langsung menemukan mereka bertiga yang sedang asik berbincang membicarakan rencana mereka setelah wisuda

"itu dia" gumam Icha dalam hati

"Hay semua, Oya nggi maaf yah saya ngga ngabarin kamu, soalnya hp sya lobet tadi malam lupa ngecas"

"owh pantesan saja, saya telpon ngga aktif, tumben kamu lupa ngecas biasanya juga baru terlihat beberapa persen juga kamu udh gelisah"

"ia kemarin saya abis seleksi ke perusahaan yang kemarin saya ceritain, lumayan capek pas smpe rumah saya cuma makan solat dan langsg tidur, lupa sama hp hehehe"

"Oya kita masuk yu sebentar lagi acara gladi nya di mulai" ajak Icha

semua temen-temen Icha menurut dan langsg pergi ke tempat yang akan di adakan acara wisuda besok

di tengah perjalanan Mira memberi tahu kepada yang lainnya

"Oya pada tau ngga kalau besok ada pembicara dari anaknya yang punya kampus ini"

"wah yang bener mir?" sahut Anggi

"beneran dan katanya Lagi dia itu ganteng dan masih single loh" sambung Mira dengan penuh semangat

"tapi katanya dia itu kejam dan juga dingin" dengan nada sedihnya Mira

"wah saya sih amit-amit deh kenal sama tu orang" celetuk Icha dan langsg pergi ketempat tujuan.

semua peserta wisuda mengikuti geladi dengan tertib dan sesuai arahan panitia

terimakasih yah Kaka yang udh mau mampir 😘😘

jangan lupa like 👍

Wisuda

episode 03

balah saatnya hari yang paling di tunggu untuk peserta wisuda, yah hari ini adalah hari wisuda Icha dan temen-teman seperjuangan Icha yang telah membereskan kuliahnya di kampus ternama di kota J.

pagi itu Icha yang nampak gembira dan penuh semangat menyiapkan diri untuk pergi ke acara wisudanya, tak lupa juga dengan ibu Fatimah yang mendampingi Icha.

"ibu hayu Bu taksi online nya udh datang ni"

"ia Cha sabar yah ibu kunci dulu pintunya"

butuh waktu 30 menit untuk sampai ke gedung acara. karena jalan lumayan macet akibat acara tersebut.

"Bu ini kartu undangan ibu, tunjukan saja kepada panitia disana" Icha yang sambil memberikan kartu undangan wisuda terhapa ibunya, dan ibu Fatimah pung mengikuti saran dari Icha.

Icha langsg pergi menuju tempat khusus peserta wisuda

"Cha tadi kamu di cari sma ketua BEM katanya untuk mengecek persiapan pemberi sambutan perwakilan mahasiswa" kata Lisa temen sekelas Icha

"oh benarkah, terus dimana dia sekarang"

"itu di balik pintu itu" kata nya sambil menunjukan jarinya

"terimakasih yah Lis"

icha langsung menghampiri ketua BEM.

karena Icha jalannya yang begitu agak ribet dengan rok kebaya yang sempit dan menggunakan sepatu hak tingginya dan juga karena Icha tak fokus berjalan sambil ngobrol sama ketu BEM tersebut lalu

BUG

Icha menabrak anak yayasan yang akan memberikan sambutan pembuka, bukannya Icha minta maaf malah dia marah dengan tanpa dosa.

"ha kamu lagi, ngapain disini, nyari sensasi yah atau mau nyari masalah?"

"bukannya minta maaf, malah kamu yang marah" kata Rendi.

yah Rendi adalah anak ketua Yayasan kampus tersebut. walaupun kampus itu swasta tapi kampus itu sangat besar dan telah melahirkan anak-anak bangsa Indonesia yang sangat berkompeten di bidang nya masing-masing.

"orang kaya seperti anda tak pantas mendapatkan maaf dari bibir manis saya, dengan apa yang telah anda lakukan terhadap saya tempo hari" dengan pede-nya Icha berbicara seperti itu

"dan satu hal Lagi jangan pernah mengharapkan permintaan maaf dari orang lain sebelum anda juga menyadari atas kesalahan anda sendiri, dasar muka es batu" dan ichapun langsg pergi begitu saja.

sontak saja Rendi langsg kaget dan mengingat-ingat karena wajar Icha yang tak asing lagi baginya bukan karena wajah Icha yang sangat cantik tapi Rendi berpikir keras "siapa dia dan sepertinya saya pernah bertemu dengannya" gumam Rendi

"Rizki cari info tentang wanita tadi, pokoknya nanti pagi saya harus sudah mendapatkan data dari cewek tadi"

"baik pak, dan hayu pak kita masuk acara sepertinya akan di mulai sebentar lagi" ajakan Rizki terhadap Rendi.

diruang lainnya, Icha dan ketua BEM itu sedikit berbincang-bincang

"Cha kamu kenal sama kaki-laki tadi?"

Icha tidak menjawabnya hanya menaikan bahu yang berati Icha tidak mengenal sama sekali siapa cowok yang ia tabrak tadi, Icha sedikit berfikir

"ngga kenal cma pernah ketemu aja sekali dan sekarang yang ke dua kali"

"Dan anehnya setiap ke temu tu orang kesialan menghampiri saya"

"cha kamu tau dia siapa" tanya kembali ketua BEM itu

"ngga, emng kenapa gitu?"

"Cha dia itu anaknya ketua yayasan dan dia juga pewaris dari suatu perusahan ternama di negri tercinta ini"

"dan dia juga orang sangat kejam siapapun yang membuat kesalahan terhadap dia, tanpa ampun dia akan membuat orang itu akan menderita di buatnya" sambungnya

sedikit takut dengan omongan ketua BEM itu.

"wah benarkah, tapi biarin aja lah dia emang ga pantas di gituin"

dengan perasaan sedikit takut tapi Icha berusaha tenang karena orang seperti dia emang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu pikirnya

"hayu ah kita pergi acara akan dimulai sebentar lagi, dan mana atribut untuk saya?" Icha tersenyum dan mengajak pergi ketua BEM itu.

dan Icha langsung bersiap-siap untuk memberikan sekata dua kata di depan untuk mengucapkan terimakasih terhadap dosen yang mengajar dan membimbingnya selama menjadi mahasiswa di kampus tersebut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!