NovelToon NovelToon

Berbeda Jalan

Eps 1.

Seorang mahasiswa semester 6 di sebuah universitas swasta sedang menunggu sahabatnya dikantin yang bernama Lukas Siahaan.

"Maaf lama menungguku ya" sapa Leo sahabat Lukas.

"Kamu dari mana aja" tanya Lukas.

"Tadi gue dipanggil Ester buat nemenin dia ke ruang dosen sebentar. Lukas hanya diam dan mengangguk anggukkan kepalanya.

"Aku makan dulu ya disini, lapar soalnya" kata Leo.

"Ya sudah, kalau begitu aku juga makan dulu saja disini" kata Lukas. Mereka makan berdua di kantin kampus.

"Hai Aira..." sapa Rio yang duduk di kantin sebrang meja Lukas.

"Hai Rio" balas Aira yang melihat di depan Rio.

"Ra, kamu mau makan apa?" Tanya Vina.

"Aku bakso aja deh" jawab Aira sambil menuju ke penjual baksonya.

Vina dan Aira duduk di depan Rio teman sekelasnya.

"Kalian kenapa baru sampe kantin, bukannya tadi kita sekelas waktu kuliahnya?" Tanya Rio.

"Iya tadi kita mampir dulu ke perpustakaan" jawab Aira.

"Kamu udah ngerjain tugas buat besok Yo?" Tanya Aira.

"Belum, nanti aja" jawab Rio santai.

"Kita ngerjain bareng aja yuk di kosanku" ajak Vina.

"Boleh juga, habis makan siang ini aja" kata Rio sambil melihat ke Vina dan Aira.

"Boleh sih" jawab Aira.

"Okey" jawab Vina.

"Eh Rio, nanti jangan lupa ada rapat sore ya" teriak Leo, Lukas menengok ke Leo kemudian ke Rio serta Aira dan Vina.

"Okey kak, siap" jawab Rio.

"Kenapa kamu teriak sih bikin kaget orang aja" protes Lukas.

"Hehehe maaf, biar temannya Rio ikut melihat gue aja" jawab Leo santai sambil terkekeh.

Lukas kemudian melihat ke Aira dan Vina, ingin tahu siapa yang di maksudkan sahabatnya itu.

"O iya kamu juga jangan lupa tuh nanti kita rapat" Leo mengingatkan.

"Iya inget gue" jawab Lukas.

"Mereka anak semester berapa?" Tanya Lukas ke Leo.

"Semester 2" jawab Leo, Lukas menganggukkan kepalanya.

"Menurutmu cantik ga tuh cewek" tanya Leo.

"Biasa aja" jawab Lukas santai.

"Jangan bandingin sama cewek yang biasa deketin kamu, dari gayanya ini sederhana" kata Leo. Lukas hanya diam saja, memang dia mengakui Vina dan Aira penampilannya sederhana, tetapi tetap terpancar aura kecantikan dari kedua gadis ini.

Tidak seperti Lusi yang selama ini dekat dengan Lukas yang biasa dengan dandanan tebal dan baju ketatnya.

"Lusi masih belum balik ke sini?" Tanya Leo.

"Dia masih sibuk katanya disana" jawab Lukas.

Lukas dengan Lusi teman semasa sekolah menengah atas, mereka menjalin hubungan hampir 3 tahun lalu. Lusi seorang model yang melanjutkan kuliah di luar negri, sedangkan Lukas tetap di negri sendiri karena diharuskan melanjutkan usaha orang tuanya yang bergerak di bidang perhotelan.

Rio, Aira dan Vina sudah sampai di kosan Vina untuk mengerjakan tugas kuliah mereka yang harus dikumpulkan besok.

"Eh Rio tadi siapa sih yang ngajak kamu rapat?" Tanya Vina.

"Kak Leo" jawab Rio singkat. Vina hanya ber o ria sambil menganggukkan kepalanya.

"Eh iya nanti kamu juga ikutan rapat loh Ra" kata Rio mengingatkan Aira.

"Iya, gue inget kok" jawab Aira.

"Kalau yang satunya siapa namanya Yo?" tanya Vina.

"kak Lukas" jawab Rio singkat.

"Hemm, rapat buat apaan sih?" Tanya Vina.

"Rapat buat ospek nanti semester depan untuk maba" jawab Leo setelah mereka selesai mengerjakan tugasnya.

"Ngga berasa ya kita sudah mau punya maba hehehe" kata Vina.

Sore harinya Rio datang ke rapat bersama Aira duduk sebelahan di ruang rapat.

"Rio, nanti gue nebeng ya pulangnya" kata Aira.

"Iya kita barengan aja gapapa asal ga ada yang marah" kata Rio.

"Emang ada yang marah ya kalau aku nebeng kamu?" Tanya Aira serius.

"Loh kok nanyanya ke aku, ya harusnya aku yang nanya ke kamu Ra" kata Rio.

"Ya ampun Rio, tenang aja ga akan ada yang marah. Kirain cewekmu yang marah" kata Aira.

Setelah rapat selesai, Aira keluar ruangan bersama dengan Rio juga Lukas dan Leo.

"Kamu mau langsung pulang Yo?" Tanya Leo.

"Iya kak, mau anterin Aira dulu" jawab Rio.

"Emang kamu tinggal dimana Aira?" Tanya Leo.

"Di kompleks anggrek kak" jawab Aira.

"Searah dong sama Lukas" kata Leo kemudian menepuk pundak Lukas. Aira hanya diam dan melihat ke Lukas.

"Hah kenapa?" Tanya Lukas yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Aira rumahnya di komplek anggrek, kan searah sama kamu ya" kata Leo.

"O iya, gue lewat sih. Kenapa memangnya" jawab Lukas melihat sahabatnya kemudian ke Aira.

"Kan bisa pulang barengan kamu tuh" kata Leo.

"Makasih kak, Aira nebeng Rio aja" kata Aira.

"Gapapa kalau bareng, ayo aja" kata Lukas.

"Iya kamu bareng Lukas aja Aira, soalnya Rio mau aku ajak dulu" kata Leo

"Loh kita mau pergi sekarang kak?" tanya Leo.

"O kalau begitu Aira pulang sendiri aja naik ojol" kata Aira.

"Iya kita sekarang aja, soalnya besok aku ga bisa Yo" kata Leo.

"Ayo mau bareng aku aja gapapa kok" kata Lukas ke Aira. Tapi Aira ga enak, karena mereka ga terlalu dekat.

"Iya Lukas nitip Aira ya, loe anter pulang dulu tuh cewek gue hehehe" kata Leo. Rio tertawa melihat ekspresi Leo. Aira hanya tersenyum.

"Ya udah yuk aku anterin sekalian aku juga mau pulang sih" kata Lukas santai. Kemudian Aira pulang bersama Lukas dan Rio pergi dengan Leo.

"Kamu tadi ke kampus diantar atau dijemput Rio?" Tanya Lukas di dalam mobilnya.

"Tadi diantar bang Haris" jawab Aira.

"Siapa Haris, anak kampus kita juga?" Tanya Lukas.

"Bukan, bang Haris itu abangnya Aira" jawab Aira.

"O, besok kuliah pagi juga?" Tanya Lukas.

"Iya kak" jawab Aira.

"Aira turun di sini aja kak" kata Aira

"Loh kok turun disini, biar aku anter aja sampai di rumah. Depan itu kan sudah kompleks Anggrek" kata Lukas.

"Iya biar kakak ga usah belok, Aira jalan aja gapapa" kata Aira ga enak hati.

"Gapapa saya juga lagi longgar kok waktunya. Ini masuk terus kemana arahnya" kata Lukas setelah masuk kompleks anggrek.

"Belok kanan aja kak, nanti sebelah kiri jalan rumah Aira" jawab Aira. Lukas mengikuti aba-aba dari Aira. Mereka sampai di depan rumah Aira yang tanpa pagar. Kompleks ini memang tanpa pagar semua.

"Terima kasih kak sudah dianterin. Maaf jadi ngrepotin" kata Aira.

"Sama-sama. Ga ngrepotin kok, kita kan sejalur pulangnya." Kata Lukas. Aira kemudian turun dari mobil Lukas.

Lukas kemudian melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.

"Aira, namanya lucu seperti orangnya manja" Lukas bicara sendiri di dalam mobilnya sambil tersenyum.

"Kamu dianterin siapa dik?" tanya Haikal

"Loh bang Haikal kapan datang?" Tanya Aira tanpa menjawab pertanyaan abangnya.

"Baru aja datangnya, nih anak di tanyain malah balik nanya" jawab Haikal.

"Hehehe habis kaget aja, tiba-tiba ada abang di rumah. Tadi Aira nebeng temen, kebetulan dia searah dengan Aira." Jawab Aira.

Eps 2.

Haris sampai di rumah, melihat kedua adiknya sedang mengobrol di taman samping sore hari. Dan tak lama kemudian Arka sang papa pulang dari kantor.

"Loh kamu jadi pulang hari ini Kal?" Tanya Haris.

"Jadi dong, kan Haikal udah kirim pesan ke abang tadi pagi" jawab Haikal.

"Ini kenapa tumben sekali sih papa pulang jam segini juga, biasanya pulangnya malam" kata Aira melihat Raka masuk ke rumah dan menyapa anak-anaknya.

"Ga suka papa pulang lebih awal hemm" tanya Raka.

"Hehehe bukannya Aira ga suka pah, tapi tumben aja papa pulang sebelum juga jam 6, biasanya papa paling cepet tetap di atas jam 6 petang" jawab Aira sambil menengok jam di dinding. Raka tersenyum dan mencium pucuk kepala anak gadisnya.

"Nih papa bawain buat anak gadis papa, nanti dipake ya sayang dan kita makan di luar malam ini" kata Raka.

Aira menerima paper bag pemberian papanya dan membukanya.

"Wah papa beliin Aira gaun baru, makasih papa" kata Aira kemudian mencium pipi Raka.

"Ada acara apa pah, kok tumben sih dadakan" kata Aira.

"Iya ada acara spesial malam ini, papa mandi dulu ya dan kalian juga bersiap semua" kata papa Raka membuat Aira bertanya-tanya dalam hatinya.

"Okey pah" jawab ketiga anaknya.

Selesai mereka berganti pakaian dan siap pergi makan malam bersama.

"Ayo sudah siap semua?" tanya Raka yang sudah keluar dari kamarnya melihat ketiga anaknya sudah menunggu di sofa ruang keluarga.

"Kita sudah siap pa dari tadi, kecuali Aira yang lama dandannya." Kata Haikal.

"Ya kan namanya juga perempuan pasti lama lah" kata Aira tidak terima.

"Sudah, ayo kita berangkat" kata papa Raka.

Mereka berangkat berempat, tampa seorang ibu. Mamanya Aira meninggal disaat usia Aira menginjak 5 tahun karena sakit jantung.

Haikal yang duduk di belakang kemudi, sedangkan di sampingnya Haris, di belakang kemudi ada Aira dan Raka sang papa tercinta.

Haikal parkir di sebuah restoran mewah . Mereka turun menuju ke taman belakang restoran tersebut.

"Pah kita acara disini, tapi kok ga ada yang datang. Cuma kita berempat aja sih" tanya Aira. Raka tersenyum menatap anak gadis satu-satunya. Tidak lama kemudian terdengar sayup-sayup alunan lagu yang dinyanyikan oleh seseirang yang sangat dekat dengan Aira.

"🎶 Happy birthday Aira... " suara dari Vina menggema dengan mantap dan alunan yang menekan membuat Aira langsung memandang ke arah panggung kecil yang dibuat secara dadakan. Kemudian Rio dan Vina juga Raka serta kedua abang Aira bersam-sama menyanyikan lagu Happy birthday.to you. Rio membawa kue ulang tahun Aira untuk di tiup. Aira menangis menatap semua orang yang mereka sayangi terutama sang papa tercinta.

🎶 "Tiup lilinnya...tiup lilinnya..." suara Vina menyanyikan lagunya untuk memberi kode agar Aira meniup lilinnya.

"Ayo tiup lilinnya Ra" kata Rio.

"Sebelumnya kamu doa dulu sayang"kata Haris. Setelah Aira berdoa kemudian meniup lilinnya.

"Selamat ulang tahun anak gadis papa yang cantik, semoga panjang umur, sehat, sukses kuliahnya" ucapaan dan doa sang papa buat gadis tercintanya.

"Aamiin" jawab Aira dengan derai air mata bahagia. Begitu juga dengan Raka yang teringat akan almarhimah istrinya.

"Selamat ulang tahun ya sayang, semoga panjang umur, cepet punya pacar..." kata Haris memeluk Aira

"Kok cepet punya pacar sih bang" protes Aira. Haris tertawa melihat Aira protes.

"Seandainya mama masih ada, pasti kita semua semakin bahagia ya pah" kata Aira dengan memeluk papanya.

"Mama juga bahagia disana sayang melihat kita bahagia, terutama kamu gadis kecilnya" kata papa meneteskan airmatanya dengan masih memeluk Aira kemudian mencium kening anaknya.

"Selamat ulang tahun ya sayang, semoga panjang umur, tambah sayang sama bang Haikal, cari pacar yang ganteng seperti abang" kata Haikal.

"Ini juga abang doanya aneh deh" protes Aira. Membuat yang lain tertawa.

Kemudian Rio dan Vina jiga memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sahabat tercinta mereka.

"Potongan kue pertama diberikan Aira untuk papa tercintanya, baru ke Haris, Haikal kemudian ke Vina dan Rio" mereka menikmati makan malam bersama dengan bahagia.

"Tadi Aira kira memang akan ada acara dari teman papa, tidak tahunya acara kita sendiri" kata Aira membuat papanya tertawa bahagia.

"Kan ini kejutan dik, makanya abang dateng hanya untuk adikku aja nih" kata Haikal.

"Terima kasih abangku sayang" kata Aira.

"Tadi Rio dateng barengan sama Vina?" Tanya Haris ke Rio.

"Iya kak, Rio nyamperin Vina dulu di kosan Vina" jawab Rio.

"Dari rapat tadi kan kamu pergi sama kak Leo" kata Aira.

"Iya dari sama kak Leo, aku langsung ke kosan Vina" kata Leo.

"Terima kasih ya Rio, Vina atas waktu kalian buat Aira" kata Raka.

"Iya om, kami juga terima kasih sekali atas kepercayaan om sekeluarga kepada kami berdua" jawab Rio.

"Iya om, kami juga terima kasih" jawab Vina.

Tiba-tiba Rio mendapat telp dari mamanya untuk segera menjemput di bandara, karena sopirnya sakit.

"Maaf om, kak, Aira, Rio mau pamit dulu karena mau jemput mama di bandara. Sopir mama sakit tidak bisa jemput." Kata Rio.

"Iya hati-hati di jalan. Terima kasih ya Rio" jawab Raka.

"Iya sama-sama om" jawab Rio.

"Vina biar tidur di rumahku aja ya" kata Aira.

"Boleh kan pah, Vina tidur di rumah kita?" Tanya Aira ke Raka.

"Iya boleh, besok kalian biar diantar bang Haikal ke kampus dan ke kosan Vina" kata papa Raka.

💥 Kediaman Raka Saputra

Sampai di rumah Aira mengajak Vina untuk masuk ke kamarnya. Aira membuka lemari pakaian untik mencarikan piyama buat dipinjamkan ke Vina.

"Nih Vin kamu pakai piyamaku dulu aja sementara ya buat tidur biar nyaman." Kata Aira sambil memberikan piyamananya ke Vina.

Kemudian Vina mengganti pakaiannya dengan piyama yang dipinjamkan Aira. Selesai mereka berdua mengganti pakaiannya dengan piyaman, seperti biasa Aira duduk dikursi meja riasnya untuk membersihkan mukanya.

"Ini apaan kok ada kado sih, ini dari kamu Vin?" Tanya Aira melihat ada bingkisan kado di meja riasnya.

"Bukan dari aku itu Ra; kali dari abangmu" kata Vina. Aira kemudian membuka kadonya.

Aira bahagia saat mengetahui isi kadonya. Dia mendapatkan jam tangan yang sudah lama dia inginkannya dari Haris. Ya Haris tahu jika adiknya menginginkan jam tangan itu sewaktu mereka jalan berdua di mall. Aira pernah bilang bahwa dia ingin mengumpulkan uang sakunya buat beli jam tangan itu.

Kemudian Aira membuka kado yang satunya yaitu dari Haikal yang isinya tas ransel yang pernah dijanjikan Haikal untuk Aira.

Eps 3.

Di ruang keluarga Haikal dan Haris menonton acara bola di tv sambil mengobrol. Aira keluar membawa kado yang diberikan kedua abang tercintanya bersama Vina.

"Terima kasih abangku sayang" kata Aira sambil menunjukkan pergelangan tangannya yang sudah mengenakan jam tangan pemberian Haris dan menggendong tas ransel pemberian Haikal. Haris dan Haikal tersenyum melihat adik perempuannya bahagia dengan kado yang diberikannya.

"Gimana suka ga dik?" Tanya Haikal ke Aira.

"Suka sekali bang" jawab Aira.

"Bang Haris kok tahu sih kalau Aira sudah lama ingin jam tangan ini" kata Aira.

"iya tahu dong, kan kamu dulu pernah bilang ke abang kalau mau mengumpulkan uang saku buat beli jam itu" kata Haris. Aira tersenyum bahagia karena abangnya ternyata masih mengingatnya.. Papanya yang baru keluar dari kamarnya ikut bahagia melihat putri semata wayangnya bahagia.

"Besok aku mau pake tas ini ah buat kuliah" kata Aira senang sambil melihat tas ransel barunya. Haikal tersenyum melihat tingkah adiknya.

"Sudah sekarang Aira dan Vina istirahat dulu, ini sudah hampir tengah malam. Besok kalian kuliah pagi kan" kata papa Raka.

"Iya pah, yuk Vin kita tidur" jawab Aira kemudian mengajak Vina masuk ke kamarnya.

"Itu mereka bertiga antara Aira, Rio dan Vina sahabat ya bang?" tanya Haikal ke Haris setelah Aira dan Vina berjalan menuju ke kamarnya..

"Iya sejak masuk kuliah mereka bertiga bersahabat" jawab Haris.

"Rio dan Vina itu anaknya baik, papa senang Aira punya sahabat seperti mereka" kata Raka.

"Kemarin aku lihat Aira diantar pulang sama cowok, siapa itu?" Tanya Haikal membuat Haris mengerutkan keningnya.

"Bukan Rio yang nganterin? Biasanya Aini pulang dianter Rio soalnya." Tanya balik Haris.

"Bukan, orangnya beda kok bang. Agak lebih kurusan sedikit kalau dibanding dengan Rio" jawab Haikal

"Kali Rio ga bisa anter, jadi Aira nebeng sama teman yang lain." Kata papa Raka.

"Iya mungkin" kata Haris kemudian kembali fokus melihat acara sepak bola di tv. Tapi pikirannya masih penasaran siapa yang mengantar Aira.

Paginya Aira terbangun saat ayam berkokok pertanda waktu sudah pagi hari. Aira melihat Vina masih tertidur. Kemudian Aira menuju ke dapur membantu menyiapkan sarapan mbok ipah.

Vina bangun, melihat sekeliling tidak ada Aira kemudian menuju ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap kuliah pagi.

Aira masuk kamar, ternyata Vina sudah tidak ada di ranjangnya. Bahkan ranjangnya sudah rapi. Kemudian Aira menuju ke lemari untuk meminjamkan bajunya agar dapat dipakai Vina untuk kuliah pagi ini.

"Ceklek" pintu kamar mandi terbuka.

"Vin, kamu pakai bajuku dulu saja ya untuk kuliah." kata Aira dengan memberikan bajunya ke Vina.

"Gapapa ini Ra, aku pake bajumu?" Tanya Vina.

"Gapapa Vin, kaya sama siapa saja. Kita kan sahabat Vin, masak sih aku tega lihat kamu pake bajumu semalam" kata Aira.

"Hehehe makasih ya Ra" kata Vina.

Sekarang gantian Aira yang mandi karena mereka akan ke kampus pagi.

Setelah kedua gadis ini sudah rapi dengan pakaian kuliahnya, mereka turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga Aira.

"Pagi pah, bang" sapa Aira kemudian duduk di sebelah Haikal. Dan Vina duduk disebelah Aira.

"Pagi sayang" jawab Raka.

"Pagi om" sapa Vina.

"Pagi juga, ayo sini sarapan bersama" kata Raka sambil menunjuk kursi di sebelah Aira.

"Haikal nanti kamu saja ya yang mengantar jemput Aira hari ini" kata Haris selesai mereka sarapan.

"Iya bang, Haikal juga ga ada acara kok siang ini." Jawab Haikal.

"Bang Haris mau ada rapat ya?" Tanya Aira

"Iya abang nanti ada urusan sebentar siang sampai sore" jawab Haris.

"Ya sudah kalau begitu Aira berangkat ya pah, bang" kata Aira kemudian berdiri untuk pamit dengan mencium punggung tangan papanya dan memberikan salam yang disusul oleh Vina.

"Aira berangkat duluan ya bang Haris, daah..." kata Aira kemudian berjalan di belakang Haikal setelah Haikal pamit ke papanya.

"Kalian hati-hati di jalan" kata papa Raka.

"Eh iya Aini, abang mau nanya kemarin kamu pulang dengan siapa?" Tanya Haris.

"O kemarin Aini di anterin kakak tingkat Aini bang, namanya kak Lukas." Jawab Aini, kemudian Haris hanya menganggukkan kepalanya.

Kemudian Aini dan Vina menuju ke mobilnya diamana Haikal sudah menunggunya di dalam mobil.

"Nanti kamu pulang jam berapa dik?" tanya Haikal setelah mereka berada di dalam mobilnya.

"Siang bang, nanti abang kan yang jemput Aini?" tanya Aini.

"iya nanti abang yang akan jemput kamu, nanti hubungi abang kalau sudah selesai kuliahnya ya" kata Haikal.

"okey abangku..." jawab Aini sambil tersenyum.

Di meja makan Raka hanya tinggal berdua denga Haris saja.

"Ris kapan kamu akan mengenalkan kekasihmu ke papa?" Tanya Raka ke Haris.

"Iya pah, akan Haris kenalkan ke papa minggu depan. Tapi dia seorang anak yatim piatu pah dan hidupnya di panti asuhan selama ini" kata Haris.

"Sudah berapa lama kamu pacaran dengan dia?" Tanya Raka.

"Sekitar delapan bulan pah" jawab Haris.

"Dia kerja dimana?" Tanya Raka lagi.

"Aini buka butik pah kecil-kecilan pah" jawab Haris.

"Ya gapapa, yang penting anaknya baik dan ga macam-macam" jawab Raka.

"Iya pah, tapi Aini selama ini tidak tahu menahu identitas Haris yang sesungguhnya. Dia hanya tahunya bahwa Haris kerja di kantor Putra Group." Kata Haris. Raka hanya menganggukkan kepalanya.

Haris memang belum mau membuka identitasnya karena Anggraini yang selalu di panggil dengan Aini benci dengan orang kaya. Pasalnya dulu Aini pernah akan dipinang oleh seorang pemuda berada di kotanya, akan tetapi keluarganya tidak merestui setelah tahu bahwa Aini hanyalah anak yatim piatu. Bahkan tinggalnya pun di sebuah panti asuhan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!