Putri adalah salah satu mahasiswa Kedokteran yang termasuk pandai dan rajin ke kampus seperti biasanya di pagi hari dia berangkat ke kampus, dan dia selalu bertemu dengan ke dua sahabatnya Adinda Wijaya dan Alisa Darmawan. setelah mereka bertemu mereka saling menyapa dan tiba-tiba saja perut Putri keroncongan karena tidak sempat sarapan tadi pagi. "Dinda, Lisa ayo kita ke kantin," ucap Putri memanggil kedua sahabatnya.
"Soalya aku juga tidak sempat sarapan tadi," ucap Dinda dan ahirya mereka bertiga sama-sama pergi ke kantin.
"Aku saja yang memesan makananya kalian mau pesan apa?" tanya Lisa
"Nasi goreng dua," ucap Putri.
Dinda, dan Putri pun duduk di kursi tiba-tiba mereka mendengar bisik-bisikan dari para cewe-cewe dari arah kiri dan kanan, menceritakan tentang mahasiswa pindahan dari Bandung.
"Kamu tau tidak, ada mahasiswa baru cowo ganteng dan katanya itu dia pandai dan berbakat," ucap salah satu cewe di kantin.
Dinda pun mendengar bisikan dari salah satu cewe di belakangnya langsung geram. "Emang suda tidak ada topik lain apa, itu terus yang di bahas dari kemarin katanya ada mahasiswa baru gantenglah, pintarlah," ucap Dinda dengan wajah miring dan sedikit mengeluarkan lidah.
"Yah suda itu kan hak mereka mau bicara tentang apa," ucap Putri.
tiba-tiba Lisa datang menghampiri mereka sambil membawa makanan. "Tau tidak katanya ada mahasiswa baru," ucap Lisa.
"Perasaan itu terus yang di bahas, liat kiri kanan yang di bicarakan itu juga, emang suda tidak ada topik lain apa, itu cowo seganteng apa sih baru datang suda jadi idolah kampus," ucap Dinda heran.
"Sudalah tidak usah di bahas lagi, makan saja makanannya suda mulai dingin," ucap Putri dan mereka bertiga pun menghabiskan makanannya. tidak lama kemudian mereka pun suda selesai makan. "Dinda, suda selesai makanya, kalau suda biar aku yang bayar," ucap Putri.
"Iya suda nih " sahut Dinda dan Lisa.
Putri pun pergi kekasir untuk membayar makananya tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Putri dari samping dengan terburu-buru. "Maaf saya tidak sengaja," ucap seseorang.
"Iya tidak apa-apa," ucap Putri tidak terlalu menghiraukan seseorang yang menabraknya. tidak lama kemudian Putri suda selesai membayar makananya dan langsung pergi menghampiri teman-temanya. "Ayo kita masuk kelas sentar lagi Dosen suda masuk, kalau Dosen masuk duluan kita tidak bisa masuk kelas ikut mata pelajaranya," ucap Putri memanggil kedua sahabatnya.
mereka bertiga pun meninggalkan kantin menuju kelas, sesampainya mereka masuk kelas dan langsung duduk di kursi. tidak lama kemudian teman-teman yang lain pun masuk kelas dan tanpa Putri sadari seseorang tadi yang menabraknya di kantin adalah mahasiswa baru, teryata mereka satu kelas.
Putri orangnya pendiam dan tertutup tidak terlalu suka bergaul, hanya biasa bergaul sama sahabatnya Dinda dan Lisa, kecuali ada sesuatu yang mau diatanyakan ke mahasiswa yang lain baru dia bicara atau pun ada mahasiswa lainya yang bertanya kepadanya baru dia berbicara kalau tidak ada dia hanya duduk diam saja.
tidak lama ke mudian Dosen pun masuk kelas dan langsung duduk membuka laptop dan menjelaskan materi, dan memberikan tugas makalah perkelompok masing-masing, tidak lama kemudian Dosen pun pergi meninggalkan kelas. Lisa, pun menoleh kebelakang melihat kedua Temanya. "Kita bikin makalahnya sama-sama ya."
"Iya bikin saja sekarang supaya cepat selesai tinggal kita kuasai materinya saja supaya tidak susah presentasinya nanti," ucap Dinda.
Putri pun mendengar perkataan kedua temanya hanya bisa mengangukan kepalanya. "lya suda deh kalau begitu kita bikin saja sekarang," ucap Putri sambil membuka leptopnya. Lisa dan Dinda pun merapat dan mereka membuat makalanya di dalam kelas setelah makalahnya mereka selesai dan suda waktunya istirahat mereka pun berdiri dari kursi dan berjalan keluar kelas.
tiba tiba ada seseorang yang berteriak memangil. "Dinda, tunggu," ucap seseorang.
Dinda pun langsung berhenti dan menoleh ke belakang ternyata yang memangilnya adalah Doni Dewantara teman SMPnya.
"Eeeh Doni ada apa?" tanya Dinda.
"Dinda, makalah kamu suda selesai ya?" tanya Doni.
"Iya baru saja selesai, tapi masi banyak yang mau di koreksi emang ada apa?"
"Bisa lihat contoh makalah kamu tidak, soalnya kelompok ku belum ada judul makalah."
Dinda pun menyampaikan ke teman-temanya "Gimana nih" ucap Dinda sambil memberi kode di keningnya.
"Tergantung kamu si Dinda aku ikut saja," ucap Putri.
"Kamu mau bikin makalahnya di mana?" tanya Dinda.
"Kita bikin di taman saja, tapi aku masi menuggu kelompok ku, lagi ke toilet," ucap Doni.
"lya suda tidak apa-apa aku dan teman-teman ku, tunggu di taman saja, kalau begitu aku duluan yah," ucap Dinda.
Doni pun mengucapkan terimakasih kepada Dinda dan mereka bertiga pun pergi menuju taman, sedangkan Doni masi menuggu teman satu kelompoknya. Doni adalah sahabat Dinda dari SMP dan mereka di pertemukan lagi di kampus, dan mereka satu kelas lagi, namun dari SMP Doni suda memiliki perasaan kepada Dinda hingga kini dan Doni pun tidak menyangka kalau mereka satu kampus lagi, hati Doni begitu senang bisa bertemu dengan Dinda lagi.
Dinda pun sebaliknya begitu senang bisa ketemu dengan Doni, karena dulu waktu SMP mereka perna berteman dekat, dan Dinda tidak menyangka kalau mereka di pertemukan lagi di kampus yang sama Dinda pun tersenyum-senyum sendiri karena bisa dekat lagi dengan Don lagi.
Putri dan Lisa pun melihat sahabatnya itu tersenyum-senyum sendiri membuat dia ikut tersenyum juga.
"Lisa coba lihat Dinda, dia senyum-senyum sendiri tu, setelah ketemu Doni tadi kira-kira ada apa ya," ucap Putri mengoda Dinda.
"lya benar Put, kayanya ada sesuatu yang lain deh sama mereka berdua setelah mereka bertatap muka tadi ada getar-getar cinta hahahaha, ucap Lisa mengoda Dinda sambil tersenyum.
"Apaan sih kalian ini terus saja menggoda ku," ucap Lisa menyangkal.
"Suda tidak usah menyangkal kita ini kan sahabat kamu jadi tau sifat kamu bagai mana," ucap Putri terus menggoda Lisa.
Lisa pun terlihat malu dan mukanya pun memerah. "Suda aaah malu nih."
Cieeeeeh dia malu," ucap Dinda kembali menggoda Lisa dan ketiganya pun tertawa bersama-sama. tidak lama kemudian mereka pun sampai di taman dan menunggu Doni.
tidak terasa mereka suda menunggu setenga jam di taman, akhirnya Doni pun datang bersama kelompoknya dan membawah dua temanya Andi dan Tegar dan tampa disadari seseorang yang menabrak Putri tadi di kantin adalah sahabat Andi yang bernama Tegar Syaputra Armadjaya, murit baru pindahan dari Bandung yang ramai di bicarakan di kumpus.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
haiy parah sahabat pembaca salam kenal semoga suka sama ceritanya Jagan lupa like dan komen Terimakasih 🤩🤗🙏
"Maaf lama, soalya tunggu teman lagi di toilet makanya aga lama, oh iya kenalin ini, teman aku namanya Tegar dia mahasiswa baru di kelas kita," ucap Doni memperkenalkan kedua sahabatnya.
dan mereka pun saling berkenalan dan saling menjulurkan tangan, Doni pun sedikit gugup berbicara dengan Dinda walau mereka satu kelas dan saling bertemu namun jarang saling menyapa, biasanya Doni hanya bergabung dengan Andi
Doni hanya memiliki dua sahabat Andika Prasetyo dan Tegar Syaputra Armandjaya adalah teman sekelas waktu SMA.
hanya saja keluarga Tegar pinda ke Bandung dan kulia disana sementara selama hampir 4 tahun dikarenakan kakeknya Tegar sakit dan tidak ada yang merawat dan keluarga Tegar meminta untuk pinda sementara ke bandung, setelah kakeknya Tegar meningal dia pun kembali ke Jakarta, dan kulia di kampus yang sama dengan sahabatnya Andi dan Doni.
"Kita bikin makalanya di mana ?" tanya Doni.
"Di sini saja cukup kok kursinya," ucap Dinda dan langsung duduk di kursi.
ketiganya pun ikut duduk di kursi taman di kampus.
"Kalian suda punya judul makalah belum?" tanya Dinda lagi
"Belum ada sih, tapi suda coba cari judulnya hanya saja susah untuk menguasai materinya buat kelompok ku."
"Oh iya, tadi kan di kelas kita punya dua judul makalah cuman kita pake satu judul makalah bagaimana kalau kita kasi ke mereka saja?" tanya Dinda ke Putri.
"Iya suda kasi saja sama mereka, lagian kita juga suda tidak pake," ucap Putri sambil tersenyum.
"Putri, kamu saja yang jelasin ke mereka tentang materinya," jawab Dinda, menyuruh Putri menjelaskan materinya kepada kelompok Doni.
"Tegar, kamu saja yang mempelajarinya lebih dulu karena kamu lebih cepat tanggap dari pada kami, nanti tinggal jelasin ke kita-kita," ucap Doni menyuruh Tegar mendegarkan penjelasan dari Putri.
Tegar pun duduk di sebelah Putri dan membuka laptopnya, Putri pun membuka tasnya dan mengeluarkan fles dari tasnya, dan membuka data di flesnya. "Ini judul makalah tadi," ucap Putri.
Tegar pun memberikan leptopnya ke Putri untuk membuka datanya dan menjelaskan materinya, Putri pun menjelaskan materinya ke Tegar dan Tegur pun begitu sangat cepat mengerti dan langsung masuk di otak Tegar, saat Putri mencoba menjelaskan materinya.
"Wanita ini cara jelasinnya bagus banget, secara detail, jelas dan tepat muda di ingat dan di kuasai materinya." seruh Tegar dalam hati.
"Tegar apakah kamu suda di mengerti materinya?" Tanya Putri.
seketika Tegar pun kaget dan salah tingka "Haaaaa apa, Iya suda, sangat mengerti," ucap Tegar gugup.
"Masi ada yang mau di tanyakan?" tanya Putri lagi.
"Suda jelas kok nanti kalau memang ada yang tidak aku mengerti aku pasti tanyain lagi," ucap Tegar sambil tersenyum.
"Doni, makalahnya suda selesai tinggal kita pelajari lagi supaya kita kuasai materinya disaat kita presentasi nanti," ucap Tegar menjelaskan kepada Doni.
"Andi, kamu saja yang bawa flesnya kan kamu jago ngedit kalau ada yg salah kata-katanya tinggal kamu perbaiki," ucap Doni.
"Ok-ok," ucap Andi dan Putri pun melepas flesnya dari leptop dan memberikannya ke Andi. Doni pun mengucapkan terimakasih karena suda membantu menyelesaikan tugas makalahnya.
"Iya sama-sama." ucap Dinda sambil tersenyum melihat Doni.
"Sebagai ucapan terimakasih kami kelompok kami teraktrir kalian makan di Restoran, kalian mau ya?" tanya Doni.
"Boleh," ucap Dinda namu Dinda melihat Putri tidak menjawap apa-apa dan bertanya ke Putri dengan menyenggol tanganya. "Bagimana ?"
"Maaf ya, aku tidak bisa gabung sama kalian, bagaimana kalau kalian saja yang pergi."
"Enggak lengkap rasanya kalau Putri tidak ikut, mendingan aku juga tidak ikut," ucap Lisa.
"Kalau Putri dan Lisa tidak ikut aku juga tidak bisa pergi," ucap Dinda.
"Nggak apa-apa kok, kalau kalian mau pergi ya pergi saja," ucap Putri menyuruh kedua sahabatnya pergi.
"Tidak mungkin kita pergi kalau sahabatku juga tidak pergi," ucap Dinda.
"Maaf gara-gara aku, kalian tidak jadi makan," ucap Putri merasa bersalah kepada kedua sahabatnya.
"Tidak apa-apa santai saja kitakan sahabat,"ucap Dinda.
"Kalau begitu lain kali saja kita makan karena tidak lengkap rasanya kalau kalian semua tidak datang," ucap Tegar sambil tersenyum.
"Aku duluan soalya ada acara keluarga," ucap Putri dan langsung berdiri dari duduknya, melihat Putri berdiri Dinda dan Lisa pun berdiri dan meninggalkan mereka yang masi di taman.
tidak lama kemudian Doni,Tegar dan Andi pun berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan taman, ketiganya pun berjalan menuju parkiran.
"Dinda, Lisa aku duluan ya soalya aku buru-buru di tunggu di rumah, ada acara keluarga," ucap Putri dan Putri pun pergi meningalkan Dinda dan Lisa menuju jalan raya menuggu angkot lewatlewat tidak lama kemudian angkot pun datang Putri pun naik angkot dan pergi menuju rumahnya.
tidak lama kemudian Putri pun sampai di rumah dan langsung membuka pintu menemui mamanya. "Emang ada apa ma, kok disuru cepat pulang?" tanya Putri penasaran.
"Kamu lupa hari ini ulang tahun papa mu yang ke 60 tahun kok kamu bisa sampai lupa," ucap Jamilah lbu Putri.
"Yah ampun aku lupa ma, terus gimana nih ma, Putri tidak sempat beli kado," ucap Putri dengan wajah menyesal.
"lyah suda bantu mama beres-beres dulu, habis itu kita masak di dapur."
Putri pun pergi ke kamarnya, mandi tidak lama kemudian Putri pun keluar dari kamar dan menuju dapur membantu mamanya memasak. tidak lama kemudian bel pun berbunyi Putri langsung berlari keluar menuju pintu berharap yang datang adalah papanya Putri pun langsung membuka pintu yang datang malah kakak pertamanya yang bernama Riky Dewangga. "Eeeh kirain papa yang pulang teryata kakak,"ucap Putri dengan raut wajah sedikit kecewa.
"Emang ada apa, kok tunggu papa pulang?" tanya Riky penasaran.
"Kakak juga nggak tau ya kalau hari ini ulang tahun papa?" tanya Putri balik.
"Kakak lupa nggak sempat beli kado buat papa gimana ni de?"
tiba tiba Jamilah datang dari arah dapur dan langsung menghanpiri mereka. "Suda tidak apa-apa masuk saja kita tunggu Papa mu pulang," ucap Jamilah menyuruh Riky masuk.
tidak terasa waktu terus berputar dan suda malam bel pun berbunyi dan tidak ada yang membukakan pintu.
"Pada kemana semua orang dirumah pintu juga tidak di kunci kalau ada maling gimana, loh kok gelap sekali mati lampu apa," seruh Dewangga. dan memangil istri dan anaknya.
"Mama, Putri, Tara di mana kalian kenapa gelap sekali," ucap Dewangga berteriak memanggil anak dan istrinya. tiba tiba lampu menyalah dan spraisss, "Selamat ulang tahun papa, semoga panjang umur sehat selalu," ucap Jamilah.
tiba tiba mama datang dari arah dapur. "Suda tidak apa-apa masuk saja kita tunggu Papa mu pulang," ucap Jamilah. tidak terasa waktu terus berputar dan suda malam bel pun berbunyi dan tidak ada yang membukakan pintu.
"Pada kemana semua orang dirumah, pintu juga tidak di kunci kalau ada maling gimana, loh kok gelap sekali mati lampu apa," ucap Dewangga memangil istri dan anaknya.
"Mama, Putri, Tara di mana kalian kenapa gelap sekali," ucap Dewangga berteriak memanggil anak dan istrinya. tiba tiba lampu menyalah dan spraisss, "Selamat ulang tahun papa, semoga panjang umur sehat selalu," ucap Jamilah.
"Amin terimakasih semuanya, papa lupa kalau hari ini ulang tahun papa, dan papa sangat senang karena keluarga kita bisa berkumpul seperti ini, yang biasanya Riky sibuk kerja namun hari ini dia pulang ke Jakarta, dan Putri yang biasanya sibuk kulia dan peraktek namun malam ini kita bisa berkumpul sama-sama papa sangat bahagia," ucap Dewangga.
"Mama telfon Riky katanya harus balik ke Jakarta hari ini biar sesibuk apa pun tetap harus balik ke Jakarta, namun Riky lupa kalau hari ini ulang tahun papa, dan Riky minta maaf tidak sempat membelikan hadia buat papa," ucap Riky merasa menyesal.
"Putri juga minta maaf ya pa, karena Putri juga lupa kalau hari ini ulang tahun papa, hanya mama yang ingat dan menyuruh Putri cepat pulang dan tidak sempat membelikan hadia buat papa," ucap Putri merasa menyesal.
"Tidak papa nak, papa sangat mengerti anak-anak papa sekarang suda pada punya kesibukan masing-masing, yang penting kita bisa berkumpul bersama-sama itu suda jadi kado berharga buat papa yang lain tidak usa difikirkan ayo kita makan sama-sama," ucap Dewangga sambil tersenyum melihat keluarganya. tidak lama kemudoan mereka pun makan bersama-sama.
tidak lama kemudian Putri pun kembali ke kamarya dan membuka leptopnya memperlajari makalahnya buat persentasi besok, setelah semuanya suda selesai Putri pun berbaring di kasur karena sudah larut malam Putri pun mengantuk dan akhirya tertidur.
ke esok paginya Putri pun bangun mandi dan bersiap-siap berangkat ke kampus seperti biasanya mereka selalu janjian bersama Dinda dan Lisa betemu di depan kampus. tidak lama kemudian Lisa pun datang Putri pun berteriak memangil Lisa, dan Lisa pun menoleh dan langsung menghampirinya.
"Dinda suda datang?" tanya Putri.
"Belum datang kita tunggu saja di sini," ucap Lisa, tidak lama kemudian Dinda pun datang dan menyapa mereka berdua.
"Ayo kita masuk hari ini kita presentasi makalah kelompok ke dua kan, kamu suda kuasai tidak materinya?" tanya Putri.
"Tadi malam sih suda aku baca tapi nggak sampai kuasai," ucap Dinda ragu-ragu.
"Yah suda tidak apa-apa nanti aku saja yang presentasikan di depan, kalian nanti bantu jawap saja, klau ada sesi tanya jawap." ucap Putri
"Ok-ok," ucap Lisa , dan mereka pun berjalan menuju kelas. tidak lama kemudian teman-teman yang lain pun masuk kelas, Dosen pun suda datang dan masuk kelas dan mengatakan hari ini presentasi makalah kelompok 1,2,3,4dan 5, hari ini persentasinya harus selesai 5 kelompok.
kelompok pertama silakan maju,
setelah kelompok pertama selesai presentasi, tibalah saatnya kelompok ke dua, ya itu kelompok Putri,Lisa dan Dinda.
Putri pun memperkenalkan judul makalanya dan menjelaskan tentang materi makalanya secara detail, disaat Putri mempresentasikan makalanya dan sibuk menjelaskannya.
Tegar pun sangat memperhatikan Putri setiap materi yg di jelaskanya dan selalu memandangi wajahnya tanpa berkedip mata, "Wanita ini suda cantik, baik, pintar lagi." seruh Tegar dalam hati.
tiba tiba Doni menyengol tangan Tegar. "Ada apa?" tanya Tegar.
"Judul makalanya bagus dan cara jelasin makalanya jelas, tepat dan muda di mengerti," ucap Doni.
Putri pun selesai mempresentasikan makalanya, semua teman-teman lain pun bertepuk tangan.
"Judul makalah kamu bagus cara kamu presentasikan jelas dan muda dimengerti saya suka," ucap Dosen.
ketiganya pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-temannya.
tidak lama kemudian Dosen mempersilakan mereka duduk kembali dan tibalah saatnya kelompok ke tiga yang presentasi, dan Dosen pun mempersilakan mereka maju kedepan. Tegar, Doni dan Andi maju ke depan dan mempresentasikan judul makalahnya.
Tegar sangat menguasai materi makalanya dan sangat bagus dalam menjelaskan materinya,
seketika semua wanita di kampus pada melongo melihat Tegar mempresentasikan makalanya di depan.
"Tegar kamu tu pria idaman sekali, suda ganteng pinter lagi, wanita yang manasi tidak idamin pria seperti kamu, suda ganteng, baik, seandainya kamu jadi pacarku, aku pasti wanita yang paling beruntung," ucap seseorang yang berada di belakang Putri dengan nada kecil dan ternyata itu adalah Ria salah satu wanita yang menyukai Tegar.
Putri pun tersenyum mendengar perkataan Ria dengan nada kecil di belakangnya. "Aku akui dia memang ganteng, pandai tapi dia juga pandai dalam mengambil hati para wanita, wajar saja banyak wanita yang suka karena dia muda akrab dengan siapa saja, dan Wajar saja dia populer di kampus dia memang pandai dari segala hal termasuk memikat hati parah wanita." seruh Putri dalam hati.
Tidak lama kemudian Tegar pun selesai mempresntasikan makalanya dan Dosen pun memberikan tepuk tangan dan teman-teman satu kelas pun bertepuk tangan.
"Presentasi kalian bagus muda di mengerti dan yang paling saya suka karena kalian sangat menguasai materinya," ucap Dosen memuji Tegar.
seiring waktu berjalan semua persentasi pun suda selesai, Dosen pun mengakhiri perkuliahannya dan keluar dari kelas. "Dinda ayo kita ke toilet aku mau buang air kecil," ucap Putri memangil Dinda.
"Ayo, aku juga mau cuci muka," ucap Dinda.
"Aku ikut mau buang air kecil juga." ucap Lisa dan ketiganya pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju toilet. tidak lama kemudian mereka bertiga pun keluar dari toilet dan masuk kelas lagi untuk mengambil tasnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!