NovelToon NovelToon

Menikahi Ibu Susu Baby Zafa

Perkenalan dan prolog

💮Happy reading💮

Semoga kalian semua suka dengan kisah ini ya. Dilarang plagiat Ok!!

Gerry Ardana adalah CEO muda di usianya yang ke 25 ia memiliki beberapa bisnis di bidang properti. Usahanya cukup dikenal baik di negara sendiri maupun di kancah internasional. Gerry memiliki seorang istri super model, namun karna permintaan sang istri pernikahan mereka disembunyikan dari publik, dan hanya keluarga yang tahu. Gerry tak pernah mempermasalahkan semua itu karna ia begitu mencintai istrinya.

🌼

🌼

Dian Ayunda (20) gadis yatim piatu, yang dibesarkan oleh keluarga pamannya yang tamak. Dian adalah gadis yang penyabar dan sopan. Suatu malam paman Dian datang ia menyeret Dian untuk dibawa menemui seseorang. Ternyata pamannya terjerat hutang judi dan membuat gadis itu harus menjadi rahim sewaan untuk menebus hutang-hutang pamannya. Dengan terpaksa Dian menuruti kemauan pamannya karna merasa berhutang Budi.

🌼

🌼

Selena Zang (26) seorang model blasteran sekaligus istri dari Gerry Ardana. Ia meninggalkan suami dan anaknya setelah kelahiran anaknya yang prematur dan memiliki kekurangan. Selena merasa malu jika dirinya yang super model itu memiliki anak yang memiliki keterbatasan.

🌼

🌼

Rian Al fares (28) Pria keturunan Inggris - Bali adalah seorang pengusaha sekaligus rentenir yang menyewa rahim Dian sebagai barter hutang yang dimiliki sang paman. Karena desakan orang tuanya yang menginginkan cucu laki² membuatnya memilih jalan menyewa rahim. Karena ia tak ingin terikat dengan siapapun karena ia masih menyimpan perasaannya untuk wanita masa lalunya.

Let's start

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

"Yang sabar sayang, jangan seperti ini!" kata nyonya Arini, ibu dari Gerry Ardana. Melihat putra semata wayangnya begitu terpuruk membuatnya merasakan kepedihan.

"Tapi bagaimana dengan Zafa, mah?" desah Gerry, ia tak kuasa melihat tubuh putranya yang sekecil itu harus ditinggalkan oleh ibunya.

"Apa kau sudah menghubungi nomor ponselnya?" Tanya nyonya Arini pada Gerry meskipun matanya tak lepas dari ruangan kaca dimana inkubator baby zafa berada.

"Bukan hanya ponselnya mah, bahkan Sigit sudah ke apartemen namun kosong. Selena ga ada di sana mah." Gerry sudah putus asa. Apa lagi tadi dokter mengatakan jika baby Zafa alergi susu sapi. Padahal seharusnya ia mendapat asupan ASI dari ibunya. Tapi justru sekarang ibunya pergi entah kemana.

"Mamah akan memasang iklan untuk sementara mencari ibu susu untuk baby zafa, selama kami mencari Selena. Bagaimana Gerry apa kamu setuju?" tanya Arini, kini pandangan matanya mengarah ke putra semata wayangnya itu.

"Tapi, bagaimana nanti kalau ...?" ucapan Gerry terputus ia tak mampu menahan getir yang saat ini ia rasakan.

"Sudahlah, yang penting saat kita cari ibu susu dulu untuk anakmu. Karena mamah ga mau kalo terjadi sesuatu pada cucu mamah." Nyonya Arini berjalan meninggalkan Gerry yang masih setia menatap putranya dalam inkubator.

"Papa akan lakukan apapun untukmu, sayang!" kata Gerry.

Di klinik yang berbeda saat ini Dian sedang berusaha melahirkan bayinya seorang diri. Setelah sebelumnya di dalam perjanjian tertulis, jika kelak bayi yang ia lahirkan berjenis kelamin perempuan maka anak itu menjadi milik Dian. Dan setelah terlebih dulu dilakukan USG saat kehamilan Dian menginjak usia 5 bulan, dan di pastikan juga bayi yang ia kandung berjenis kelamin perempuan. Seketika itu Dian di tinggal begitu saja oleh Rian.

Sebelumnya Dian melakukan perjanjian tertulis dengan Rian sehubungan dengan keinginan Rian memiliki seorang putra penerus keluarga Al fares. Mereka melakukan nikah siri karna Dian tidak ingin melakukan hubungan di luar nikah. Sehingga dengan terpaksa Rian menikahi Dian. Meski hanya menikah siri, Rian memberi Dian nafkah 50 juta untuk keperluannya saat hamil. Namun takdir tak dapat di tolak ternyata bayi yang di kandung Dian seorang perempuan sehingga saat itu Rian langsung meninggalkan dirinya.

Dengan peluh yang bercucuran Dian berusaha melahirkan putrinya. Setelah 30 menit berlalu lahirlah seorang gadis mungil yang diberi nama Zafrina Ayunda.

"Selamat nyonya putri anda lahir dengan selamat dan sehat." Ucap dokter yang menangani persalinannya.

"Terima kasih dokter," jawab Dian.

"Oh iya, kalo boleh tahu dimana ayah bayi ini nyonya?" tanya Dokter itu karena baru kali ini ia menangani pasien melahirkan hanya seorang diri.

"Suami saya kerja di pelayaran dok." ucap Dian berbohong. Ia tak ingin siapapun mengusik dirinya dan Zafrina kelak. Bahkan setelah ia di tinggalkan oleh Rian, ia memilih pergi ke Jakarta dari pada kembali pada pamannya yang gila judi. Dengan modal uang yang di berikan oleh Rian, Dian merasa itu lebih dari cukup untuk bertahan di Jakarta bersama putrinya.

"Sayang, kita hanya berdua. Ibu harap kau kelak menjadi anak yang kuat dan mandiri." Ucap Dian. Ia lalu dengan telaten menyusui Zafrina hingga gadis kecil itu terlelap.

Nyonya Arini tak patah semangat mencari ibu susu untuk baby zafa, namun kebanyakan mereka enggan untuk menyusui secara langsung. Nyonya Arini bahkan mendapat beberapa liter ASI dari bank ASI untuk baby zafa. Tapi kata dokter karena baby zafa tidak mau memakai dot, jadi ASI yang masuk kurang maksimal jika hanya mengandalkan pipet.

Seperti siang ini nyonya Arini berjalan dengan sempoyongan karena kurang beristirahat. Ia duduk di halte yang tak jauh dari Klinik tempat Dian melahirkan.

"Tuhan, tolong aku! semoga saja aku segera mendapat ibu susu untuk baby zafa." Doa nyonya Arini di saat ia hampir tumbang namun tangan seseorang menahannya.

"Nyonya, apa anda baik² saja?" Tanya Dian sebelah tangannya menggendong Zafrina yang tampak terlelap dalam tidurnya.

Nyonya Arini memandang Dian, lalu ia menyentuh lengan Dian dan memohon.

"Bantu aku nak, bantu cucuku!" kata nyonya Arini pada Dian. Tapi Dian justru bingung dengan sikap nyonya Arini, Dian mengira jika nyonya Arini mengalami gangguan kejiwaan.

"Maaf nyonya saya harus pergi." Ucap Dian mulai takut. Melihat gelagat Dian yang ketakutan seulas senyum tersungging di bibir nyonya Arini.

"Jangan takut, duduklah dulu." Pinta nyonya Arini dan Dian pun menurutinya. Sebenarnya hari ini dia berniat mencari tempat kontrakan untuknya tinggal bersama putrinya.

"Nyonya, ini minumlah! sepertinya wajah anda pucat." Ucap Dian menyodorkan botol minum kemasan berukuran kecil.

Nyonya Arini menyambutnya dengan senyuman yang tulus. Ia baru kali ini bertemu seseorang yang tidak jaim kepadanya.

"Terimakasih nak," ucap nyonya Arini, ia lalu memegang tangan Dian dan mengelusnya dengan perlahan.

"Ada apa nyonya?"

"Begini nak, sebenarnya aku sedang mencari orang yang mau menjadi ibu susu untuk cucuku. Apa kau bersedia berbagi Asimu pada cucuku? dia anak yang malang, kemarin sehari setelah dilahirkan, ibunya pergi meninggalkan putraku dan cucuku. Di tambah cucuku alergi susu sapi jadi mau tak mau aku mencari orang yang bersedia menjadi ibu susu cucuku. Bagaimana menurutmu nak apa kau setuju?"

"Aku ...!"

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

terimakasih sudah mampir, semoga kalian suka. Trus jangan lupa like komen dan bunga mawar untukku. 😘😘😘

Bab 1

*Happy reading*

"Tolonglah nak, jika kau bersedia aku akan membayarmu 3x lipat dari gaji pegawai kantoran." Bujuk nyonya Arini tak menyerah.

"Tapi nyonya, saya .. " Dian tampak ragu untuk menerima tawaran nyonya Arini. Tapi melihat wajah pucat nyonya Arini membuat Dian tak kuasa untuk menolak."

"Saya bersedia, asalkan nyonya juga menyediakan tempat untuk kami tinggal." Ucap Dian, ia sedikit ragu dengan persyaratan yang ia ajukan. Tanpa diduga nyonya Arini menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh Dian.

"Baiklah nak, kau bisa tinggal di rumah kami. Tapi bagaimana dengan suamimu nak?" tanya nyonya Arini.

"Suami saya sudah meninggal nyonya. Jadi saya hanya hidup berdua bersama putri saya." Kata Dian menatap bayinya yang masih terlelap.

Nyonya Arini sempat terpaku sejenak menatap wanita yang ada di depannya. Usianya masih tampak muda, harus membesarkan bayi seorang diri tanpa suami. Sungguh malang sekali.

"Baiklah kalo begitu. Tunggu sebentar supirku sebentar lagi tiba. Kita ke rumah sakit dulu untuk menemui cucuku. Jika nanti bisa, kau langsung dapat menyusuinya." nyonya Arini tampak bersemangat.

"Lalu bagaimana dengan bayiku?" tanya Dian, ia tak mungkin mengajak bayinya masuk ke rumah sakit.

"Nanti kamu dan bayimu akan dibawa ke ruanganku, aku akan meminta perawat menjaga bayimu sementara kamu menyusui baby Zafa." Dian tampak merasa tenang jika bayinya bisa tetap bersamanya.

Tak lama sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti di depan mereka. Seorang supir membukakan pintu untuk nyonya Arini dan Dian. Selama perjalanan menuju rumah sakit suasana mendadak hening karna mereka sibuk dengan pikiran masing².

Dian POV

'Semoga saja keputusanku benar. Selain aku dapat pekerjaan, aku juga bisa tetap mengasuh bayiku. Terima kasih Tuhan! Engkau sungguh bermurah hati padaku. Di saat aku mendapat kesulitan kau selalu menunjukkan jalan untukku.'

Author POV

Sesampainya di rumah sakit, Dian mengikuti nyonya Arini memasuki sebuah lift khusus mereka menuju ke lantai paling atas. Di sana terdapat sebuah ruangan yang begitu luas, bahkan di ruangan itu tampak seperti apartemen.

"Masuklah nak, letakkan bayimu di sana. Aku akan menghubungi dokter dulu biar baby Zafa dibawa kemari." Ucap nyonya Arini, Dian duduk di sofa yang lebar ia meletakkan baby Zafrina di sana, bayi mungil itu nampak menggeliat.

"Apa kamu lapar sayang?" Dian mengangkat baby Zafrina ke pangkuannya. Lalu mulai mengeluarkan sebelah ******** nya dan bayi itu pun langsung menyusu dengan lahap.

Saat sedang menyusui Dian yang tak terlalu memperdulikan sekitarnya tak melihat jika sedari tadi ada seorang pria yang memperhatikan dirinya. Pria itu adalah Gerry yang berniat masuk ruangan itu untuk beristirahat.

"Siapa kamu?" tanya Gerry dingin.

Dian yang terkejut seketika memasukkan ********nya ke dalam kemejanya. Nyonya Arini yang baru selesai dari kamar mandi menepuk pundak Gerry.

"Dia ibu susu untuk Zafa." Ucap Nyonya Arini, Gerry memandang dengan tatapan tak suka pada Dian.

"Tapi mah, jika dia punya anak bagaimana Zafa bisa kenyang menyusu?" protes Gerry. Nyonya Arini memukul kepala Gerry.

"Ya Tuhan, Gerry Ardana! Kau itu seorang CEO berpikirlah yang waras. Apa kau ingin mencari ibu susu yang masih perawan?" Ucap nyonya Arini dengan suara melengking.

"Mah, kenapa memukulku? Aku hanya bertanya." Gerry mengelus kepalanya yang mendapat pukulan dari ibunya.

Tak lama baby Zafa didorong oleh seorang perawat di ikuti oleh Dokter di belakangnya.

Kini Dian menatap bayi mungil yang terus menangis itu, Dian meletakkan putrinya di sofa itu, ia berdiri mendekati baby Zafa.

"Maaf dokter, apa saya boleh menggendongnya?" tanya Dian, matanya tak lepas menatap bayi mungil itu.

Dokter mengeluarkan baby Zafa yang terus menangis, seolah sedang kehausan. Dengan perlahan dan tangan bergetar Dian menerima baby Zafa. Ajaibnya setelah berada dalam gendongan Dian, baby Zafa berhenti menangis.

Dian membawa baby Zafa duduk di sofa dekat baby Zafrina di letakkan.

"Apa boleh?" tanya Dian pada dokter, dan dokter pun mengangguk. Dian yang merasa di perhatikan terus oleh Gerry merasa risih, ia pun berbalik badan memunggungi mereka yang ada di ruangan itu.

"Dokter membantu meletakkan posisi baby Zafa dengan benar, karena bayi itu terlalu mungil khawatir hidungnya tertutup oleh ******** Dian. Dengan perlahan baby Zafa mulai menghisap pu*ting Dian, ada perasaan hangat yang mengalir di relung hatinya.

"Minum yang banyak ya sayang!" Ucap Dian dengan lembut. Gerry yang melihat interaksi antara putranya dan Dian menjadi terenyuh.

Gerry POV

'*Aku terkejut ketika mendapati seorang wanita bertubuh mungil sedang menyusui seorang bayi. Apa mama bercanda, kenapa wanita sekecil dirinya memiliki seorang anak.'

Saat wanita itu masih asik dengan kegiatannya aku memberanikan diri menanyainya.

"Siapa kamu?" tanyaku.

Dia tampak terkejut dan malu melihatku, mungkin karna aku melihatnya sedang menyusui bayinya, Ah aku jadi mengingat Selena, apa lagi bagian yang ku lihat tanpa sengaja tadi adalah bagian favoritku.

Saat aku melihat wanita itu mendekati inkubator baby Zafa entah mengapa dadaku berdesir. Dari kemarin memang putraku tampak gelisah. Mungkin karena ia menyadari jika ibunya meninggalkannya. Bukankan ikatan batin antara ibu dan anak itu sangatlah kuat.

Wanita mungil itu menggendong baby Zafa dengan tangan bergetar, aku khawatir ia akan menjatuhkan putraku.

Tapi anehnya justru putraku langsung terdiam saat ada dalam gendongannya. Bahkan baby Zafa tampak asyik menyesap pu*ting wanita itu, sepertinya putraku menyukainya. Hingga aku mendengar bunyi sendawa dari mulut mungilnya membuatku tak kuasa menahan senyumku*.

Author POV

Setelah baby Zafa bersendawa, Dian menyerahkan baby Zafa pada dokter itu, tapi saat beralih tangan baby Zafa justru malah menangis. Dengan sigap Dian mengambil baby Zafa dan mulai memeluk bayi itu dalam dekapannya. Dan anehnya Zafa kembali tertidur dengan nyenyak. Nyonya Arini tak mampu menahan tangisnya melihat baby Zafa yang seolah enggan lepas dari Dian.

"Bagaimana dokter? apa tidak apa² Zafa seperti ini." Tanya nyonya Arini.

"Justru ini perkembangan yang sangat bagus nyonya, saya rasa semakin sering Zafa berinteraksi dan menyusu maka berat badannya otomatis akan segera meningkat.

"Oh iya dokter, apa penyebab Autisme yang di alami cucu saya?"

"Penyebabnya bisa bermacam² nyonya, banyak faktor yang bisa memicu termasuk nikotin dan alkohol, dari sampel darah yang kami ambil beberapa waktu lalu dari nyonya Selena sepertinya saat hamil pun nyonya Selena mengkonsumsi alkohol dan obat penenang." tutur dokter itu, seketika wajah Gerry memerah kenapa Selena tega berbuat seperti itu? apa memang dia tak menginginkan anak darinya?" batin Gerry tanpa sadar air matanya lolos membasahi pipinya.

Nyonya Arini mengelus pundak putra semata wayangnya. Sejak awal nyonya Arini tak pernah setuju putranya menikah dengan model itu, tapi mau bagaimana lagi melihat cinta yang begitu besar untuk wanita itu, akhirnya nyonya Arini menyetujuinya. Tapi sekarang melihat cucunya menjadi korban dari membuatnya, ia merasa bersalah telah menyetujui pernikahan itu.

"Pasti ada hikmah dibalik semua ini. Kamu harus kuat sayang, ingatlah Zafa masih membutuhkanmu." Ucap nyonya Arini menenangkan Gerry.

Gerry mendesah berat, seakan dadanya terhimpit batu besar. Ia lalu mengalihkan pandangannya menatap Zafa yang terlelap dalam gendongan Dian.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Terimakasih yang udah baca dan mau mampir, semoga kalian semua suka. 😘😘

Bab 2

*Happy reading*

Tak terasa seminggu sudah baby Zafa di rumah sakit, sekarang tiba hari dimana baby Zafa akan di bawa pulang karena berat badannya sudah mencapai 2,2 kilogram. Dian menggendong baby Zafa karena semenjak pertemuan pertama mereka baby Zafa tak bisa jauh dari Dian, hal itu membuat Gerry terheran heran.

Nyonya Arini mendorong stroller yang berisi baby Zafrina. Gadis kecil itu tampak nyenyak dalam tidurnya. Gerry tak ikut turun bersama mereka untuk menghindari gosip. Pengusaha sepertinya pasti banyak yang ingin menjatuhkannya.

Setibanya di kediaman milik Gerry Ardana, Dian sempat di buat melongo melihat bangunan yang begitu megah dan luas. Rumah bertingkat 3 itu bahkan memiliki lift. Kamar Gerry dan baby Zafa ada di atas, karena tak menyangka jika akan di tinggalkan sang istri, Gerry mengatur agar ruangan kamar baby Zafa bisa di jangkau lewat pintu yang langsung terhubung dengan kamarnya. Dian mendapat kamar di lantai yang sama, itu memudahkan ia untuk memantau bayinya dan juga baby Zafa. Bahkan nyonya Arini menyiapkan pengasuh khusus untuk menjaga Zafrina, saat Dian mengurus Zafa.

Terdengar suara baby Zafa yang menangis dari kamar sebelah. Dian yang baru selesai mandi memakai baju dengan asal²an lalu masuk ke kamar baby Zafa. Di sana tampak Gerry sedang menenangkan baby Zafa.

"Dari mana kau? kenapa meninggalkan Zafa sendirian?" ketus Gerry, Dian hanya menunduk.

"Maaf tuan, saya tadi mandi terlebih dulu, karena dari rumah sakit, saya takut baju yang saya kenakan membawa virus. Lagipula tadi saat saya meninggalkan baby Zafa dia baru saja tidur." Kata Dian menunduk.

"Apa aku ada di lantai itu? mengapa kau bicara sambil menunduk?" tanya Gerry dengan suara baritonnya.

Dian mengangkat wajahnya menatap Gerry, sesaat tatapan mereka bertemu, namun Dian langsung membuang muka. Jantung Gerry berdetak lebih cepat saat tatapan mereka bertemu.

"Ini coba kamu susui dia, sepertinya dia haus." Kata Gerry menyerahkan baby Zafa. Saat akan meraih tubuh baby Zafa tanpa di sangka tangan Gerry menyenggol dada Dian, membuat bulu kuduk Dian meremang. Begitupun Gerry ia tampak salah tingkah.

"Maaf, aku tak sengaja." Ucap Gerry gugup.

"Apakah tuan akan terus berdiri disana?" tanya Dian saat melihat Gerry tetap terpaku di tempatnya.

"Oh, tidak! baiklah aku akan keluar. Aku harus kembali ke kantor." Kata Gerry, dia langsung bergegas keluar dari kamar baby Zafa.

Dian langsung duduk di sofa dan mulai menyusui baby Zafa. Dengan sedikit bersenandung, Dian membuat baby Zafa nampak lebih tenang saat menyusu. Tak lama pengasuh Zafrina datang, ia membawa gadis kecil itu untuk di susui oleh Dian. Setelah meletakkan baby Zafa ke box bayinya, kini giliran Dian menyusui Zafrina hingga tertidur. Dian lalu meletakkan bayi mungilnya di box sebelah baby Zafa. Ya sebelum kepulangan mereka dari rumah sakit, nyonya Arini menyiapkan box bayi satu lagi untuk Zafrina agar Dian mudah mengawasi keduanya.

"Sayang, minumlah susu ini selagi hangat! Sebentar lagi bibi akan membawakan makananmu ke atas." Ujar nyonya Arini menyodorkan segelas susu untuk Dian.

"Kenapa anda repot² nyonya, saya bisa turun ke bawah." Kata Dian merasa tak enak pada nyonya Arini. Bukankah disini dia bekerja, tapi justru mendapat perlakuan istimewa.

Gerry sudah sampai di perusahaan dengan wajah kusut. Entah mengapa sejak kehadiran Dian di rumah itu membuat dirinya menjadi tak tenang. Dia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya bahkan kepada istrinya.

"Hai bro, kenapa dengan wajah lo?" tanya Didi teman sekaligus manager di perusahaan Gerry.

"Entahlah, gue juga ga ngerti kenapa." Jawab Gerry asal, Didi mengernyitkan alis.

"Jangan bilang lo masih mikirin Selena?" ujar Didi, ia sebenarnya dulu sudah menentang pernikahan sahabatnya itu. Karena menurutnya Selena hanya memanfaatkannya saja untuk mendapat koneksi. Ternyata dugaannya benar, setelah Selena semakin tenar, ia kini meninggalkan Gerry dan anak mereka.

Gerry hanya membuang nafas kasar tanpa berniat menjawab tebakan sahabatnya.

"Lo ga ada kerjaan ya?" tanya Gerry, ia menatap sahabatnya dengan wajah tak bersahabat.

"Eits .. tenang bro! gue kesini bawa ini." Didi menyerahkan map warna coklat pada Gerry. Setelah membacanya Gerry hanya mengangguk.

"Lo bisa kan nanganin sendiri. Gue masih repot jika harus bolak balik luar kota, kasian Zafa!" kata Gerry.

"Oh iya, ngomong² soal Zafa. Kata Tante Arini dia punya ibu susu yang cantik buat Zafa. Kenalin gue donk bro!"

Deg

Perasaan Gerry menjadi tak enak setelah mendengar permintaan dari Didi.

"Dia udah punya anak, mau Lo? lagian gue ga tau suaminya dimana." Kata Gerry berkilah.

"Ga asik lo, kebanyakan maen ma keyboard sih Lo, Jadi kudet. Nyokap lo bilang kalo dia janda di tinggal mati ma suaminya. Jadi gue sah dong deketin dia." Kata Didi lagi. Namun kali ini justru mendapatkan tatapan tajam dari Gerry.

"Udah, Lo mending urusin itu proyek dari pada ngomongin ga jelas. Lagian Dian itu udah jadi milik Zafa. Lo ga usah macem²! Cari cewek lain aja!" Ketus Gerry.

"Ogah, gue mau tu cewek. Besok gue maen ke tempat Lo ya!" Kata Didi beranjak dari duduknya. Gerry hanya mendengus kesal. Ia tak tau perasaan aneh apa yang ia rasa saat ini.

Setelah kepergian Didi, Sigit kaki tangan Gerry masuk ke dalam ruangan.

"Tuan, menurut anak buah saya nyonya Selena meninggalkan negara ini dua hari yang lalu. Tujuannya adalah New York. Nyonya Selena juga tidak pergi sendirian. Dia pergi bersama tuan Rian Al fares mengunakan pesawat pribadinya." Tutur Sigit, ia pun memberikan bukti foto² yang di ambil oleh anak buahnya.

Gerry merasa geram telah dihianati oleh istrinya itu. Seorang pengusaha sukses seperti dirinya dihianati? apa kata dunia. Mungkin ia akan ditertawakan.

Flashback on

Memang kisah cinta mereka terhitung singkat. Karena mereka bertemu 3 tahun yang lalu, di mana Gerry menjadi sponsor utama di acara amal yang di ikuti oleh Selena. Singkat cerita mereka berkenalan lalu terjalinlah hubungan antara mereka, hingga mereka memutuskan untuk menikah. Sebenarnya Selena tak ingin hamil, namun suatu ketika saat Selena pulang dari suatu even dan kedapatan mabuk, Gerry merasa kesal dengan tabiat Selena hingga ia memperkosa Selena yang dalam keadaan mabuk itu. Tak lama Selena dinyatakan hamil, namun Selena seolah tak peduli. ia tetap sering mabuk dan merokok, namun sekarang Zafa yang menjadi korban dari keegoisan ibunya itu.

Flashback end

Gerry mengusap wajahnya kasar, dia butuh pelampiasan dari rasa marahnya. Ia membawa mobilnya ke sebuah club' milik sahabatnya Aldo.

"Tumben Lo kesini?" tanya Aldo yang duduk menemani Gerry, mereka memilih duduk di ruang VIP. tak lama muncul dua orang wanita mengenakan pakaian yang sangat kurang bahan datang mendekat.

"Bawa mereka keluar gue ga minat." Ujar Gerry dingin. Namun Aldo tak menanggapinya kedua gadis itu di tarik untuk duduk di sebelahnya. Aldo memang seorang play boy. Tak heran dia bisa berkencan dengan dua wanita sekaligus.

Gerry hanya menatap sinis wajah sahabatnya itu, ia langsung menenggak minuman yang ia pesan tadi. Rasa hangat menjalar di tenggorokannya. Tak lama pintu terbuka Didi masuk membawa seorang gadis di sampingnya. Kedua sahabatnya itu asik bercumbu dengan wanita yang mereka bawa. Gerry tak memperdulikannya, ia terus saja menenggak minumannya hingga tanpa sadar 2 botol Red label habis diminumnya sendiri.

Gerry sudah tak sadarkan diri, kedua sahabatnya itu merasa prihatin dengan keadaan Gerry. Mereka lalu mengantar Gerry pulang ke kediamannya.

Bel rumah berbunyi, nyonya Arini yang masih menunggu putranya pulang nampak terkejut melihat putranya sudah di papah oleh kedua sahabatnya. Bahkan nyonya Arini sudah memijat pelipisnya karna melihat tingkah sang anak.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Terimakasih untuk kalian yang sudah berkenan mampir. jangan lupa like dan komen ya 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!