NovelToon NovelToon

One Day Married

# Bab 1

Namaku Kiara Alexa sejak usia 3tahun aku dibesarkan di panti asuhan di pedesaan bahkan asal usulkupun tidak jelas. Hingga akhirnya di usia 7 tahun aku di adopsi oleh pasangan suami istri yaitu Ibu Aminah dan Bapak Sucipto warga kampung setempat yang sehari harinya beliau bekerja sebagai montir. Membuka bengkel mobil kecil kecilan di pekarangan rumahnya.

Di saat usiaku sudah beranjak dewasa usaha Bapak semakin ramai pelanggan bahkan beliau bisa menyekolahkanku hingga perguruan tinggi. Hari hariku aku sibukkan dengan mengajar secara prifat untuk anak anak sekolah dasar di sore hari dan pagi harinya aku di sibukkan dengan kegiatan di kampus.

Suatu ketika ada seorang pemuda tampan bernama Galih yang mencari bapak untuk membenahi mobilnya.meskipun pemuda itu satu kampung denganku tetapi aku tidak mengenalnya sama sekali dan benar saja dia adalah anak Kepala desa yang bekerja di perusahaan ternama di ibu kota bahkan hari harinya di sibukkan di sana.

Semenjak pertemuan itu kami sering berkomunikasi dan bertemu secara diam diam tanpa sepengetahuan dari bapak dan ibu. Hingga akhirnya kami memutuskan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Mas Galih menjanjikan akan segera melamarku dalam waktu dekat dan mempersuntingkun bulan berikutnya. Bapak yang tidak pernah tahu aku berhubungan dengan Mas Galih sedikit bertanya tanya.

"Sejak kapan kamu dekat dengan Galih nduk? " tanyanya.

"Sudah tiga bulan terakhir ini Pak"

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu menerima Galih menjadi suamimu?Apa keluarganya bisa menerimamu! "

"Ara yakin pak Mas Galih orang baik dan humoris, bulan lalu dia menjanjikanku untuk menikahiku secepatnya tetapi Ara takut Bapak tidak merestui."

"Bukannya Bapak tidak merestui, tetapi mereka keluarga kaya dan terpandang di kampung ini sedangkan Bapak hanya seorang montir amatiran bapak takut keluarganya tidak menerimamu."

"Bapak jangan begitu kita do'akan saja Ara bahagia dengan pilihannya" ucap ibu Aminah. Pak Sucipto hanya pasrah dengan Yang Kuasa meski sebenarnya berat melepas anak semata wayangnya meski ia bukan darah dagingnya sendiri tetapi kasih sayangnya amat sangat besar. Mengingat yang akan menikahi anaknya adalah seorang pemuda yang terkenal Playboy di kampung dengan gaya hidupnya yang mewah dengan mudah ia bisa menggaet gadis gadis kota yang cantik.

Setelah percakapan dengan bapaknya tempo hari Kiara terus merenung dan memantapkan hatinya bahwa pilihannya tidak akan salah meski ia juga mendengar gembar gembor tentang kejelekan calon suaminya ia tetap menerimanya apapun yang terjadi nantinya ia harus sanggup menjalaninya dalam benaknya.

***

Tiga bulan kemudian acara resepsi di gelar dengan meriah di kediaman mempelai perempuan. Tepat pukul 09.00 ijab qobul di lakukan dan di lanjut dengan acara resepsi belum ada 1 jam Kiara duduk bersanding di atas pelaminan bersama dengan suami barunya harus menerima kenyataan pahit karena sang mempelai pria mendadak meninggalkan pelaminan setelah menerima telpon dari seseorang bahkan sama sekali tidak berpamitan pada istri dan keluarganya membuat acara resepsi menjadi berantakan.

Sudah puluhan kali Kiara mencoba menghubungi ponsel suaminya tetapi tidak di angkat dan hanya terdengar suara operator "Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif" membuat Kiara bertanya tanya Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa nomornya tiba tiba tidak aktif !. Sampai akhirnya Galih mengirimkan pesan singkat untuk kiara dengan nomor baru.

" Kiara ma'afkan Mas yang tidak bisa lagi melanjutkan pernikahan denganmu karena ada suatu sebab yang mas tidak bisa katakan.

"Besok Mas akan kirimkan surat pernyataanya Mas harap Kamu mau menandatanganinya secepat mungkin biar mas yang akan mengurus selebihnya." salam ma'afku Galih.

Beru berapa jam saja Kiara merasakan bahagia kini hatinya hancur. Sedih Pilu merana entah apa yang harus ia sampaikan kepada kedua orang tuanya tentang pernikahannya harus kandas dalam sehari.

"Tidakkkk....!! "Teriaknya sembari terisak hingga membuatnya tiba tiba tidak sadarkan diri.

Pak Sucipto panik mendapati anaknya tidak kunjung siuman. Beliaupun memutuskan untuk membawanya ke Rumah sakit agar mendapat perawatan yang intensif. Ibu Aminah terus menangis di samping anaknya meratapi nasib anaknya yang akan menyandang status Janda dalam hitungan waktu.

Ke esokan paginya Kiara membuka matanya mendapati dirinya ada di suatu ruangan dengan tangannya memakai jarum infus. Melihat ibu angkatnya yang sangat menyayanginya tidur di sebelahnya membuatnya teringat pernikahannya hancur dalam sehari. "Pasti Bapak dan ibu sudah tau" gumamnya dalam hati dengan meneteskan air matanya.

Ibu Aminah mendengar isak tangis anaknya langsung terbangun "Sudah nduk jangan bersedih ikhlaskan saja mungkin belum jodoh" ucapnya.

"Ara malu buk apa kata orang orang nanti mendengar pernikahanku hanya berlangsung satu hari bahkan Mas Galih langsung menjatuhkan talak padaku"

"Perse*an dengan omongan orang" saut pak Sucipto baru datang dengan membawa amplop coklat di tangannya dan menyerahkan amplop itu kepada Kiara.

"Bapak" ucap Kiara. "Apa ini? Titahnya lagi.

"Bukalah kamu akan tahu isinya" ujar Pak Sucipto.

Kiara membuka amplot coklat itu dengan hati yang berdebar. Menarik kertas putih dan membaca isinya.

***

SURAT PERNYATAAN IKRAR TALAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Galih Ardiansyah

Bin : H. Sudrajad

Tempat tanggal lahir : Surakarta, 10-05-1995

Kewarganegara : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Personalia PT Admadja

Alamat : jl. Kakak tua No 123 Surakarta

Selanjutnya di sebut pihak pertama(1)/suami.

Dengan kesadaran tanpa paksaan maka dengan ini pihak pertama(suami) menyatakan IKRAR TALAK 3 kepada.

Nama : Kiara Alexa

Bin : Sucipto

Tempat tanggal lahir : Surakarta 24-10-2001

Warganegara : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat : Jl. Kakap No 27 Surakarta

Selanjutnya di sebut pihak kedua(istri) bahwa sejak hari Senin, tanggal 14 Januari 2021 saudara Kiara Alexa (pihak ll) sudah bukan merupakan istri sah saya dan segala tanggung jawab saya menurut hukum islam apapun yang menjadi urusan istri saya bukan merupakan tanggung jawab saya lagi.

Surat Pernyataan ikrar talak di lanjutkan sebagai bahan bukti di Pengadilan Agama.

Yang di jatuhi talak

__Kiara Alexa__

Yang menyatakan talak

__Galih Ardiansyah__

***

Hati mana yang tidak hancur mendapati dirinya dalam sekejab berstatus janda di usia muda. Bahkan dengan tega suaminya langsung menjatuhkan talak 3 kepadanya. Kesalahan apa yang membuat suaminya berubah pikiran tanpa memandang belas kasihan sama sekali padanya.

Semua kasih sayang, kepercayaan dan kehormatan sudah di serahkan. Begitu bodohnya dirinya waktu itu luluh dengan rayuan rayuan yang menjanjikan akan pertanggung jawaban dengan pernikahan. Antara Bodoh atau Polos kini yang ada hanyalah penyesalan.

Pernikahan yang di angan-angankan akan kebahagiaan dan keharmonisan ternyata hanya ilusi belaka, kini hanya ratapan kesedihan.

*Karya keduaku*

# Bab 2

Sudah dua hari kiara di rawat dirumah sakit karena kondisi fisiknya masih melemah di tambah lagi masalah yang membuatnya banyak fikiran hingga mengakibatkan sedikit depresi terkadang ia bicara sendiri dan mencaci maki dirinya sendiri.

Lala teman sekolahnya sejak kecil merasa prihatin dengan keadaan sahabatnya itu. Ia sendiri tidak tahu harus berbuat apa menasehatinya pun tidak akan di dengarnya. Gangguan suasana hati yang membuat Kiara selalu murung dan berkecamuk dengan pikirannya sendiri dan tidak mempedulikan suasana sekitar membuatnya sulit berkomunikasi dengan sahabatnya. "Aku harus membantu Kiara agar dia cepat terlepas dari penyakit ini kasihan sekali dia"ucap Lala lirih.

Dokter rumah sakit terus memantau perkembangan pasien setiap jamnya. Lala mencari kesempatan untuk bertanya kepada sang Dokter mengenai keadaan sahabatnya itu. Dokterpun menyarankan agar setelah kondisi fisiknya membaik Nona Kiara harus menjalani pengobatan ke Psikiater/Psikolog untuk menyembuhkan luka hatinya. Lala mengerti maksud Dokter tersebut dan membuka aplikasi pintarnya untuk mencari Dokter Psikolog yang sudah terkenal kemampuannya. Masalah biaya tidak di hiraukannya semahal apapun pengobatan itu yang terpenting adalah kesembuhan Kiara mengingat kebaikan Kiara yang selalu membantunya dalam segala hal.

Pak Sucipto mendengar penjelasan Lala mengiyakan keinginannya untuk membawa Kiara untuk melakukan terapi hati.

"Lala terimakasih kamu selalu membantu kami" ucap ibu aminah.

"Jangan begitu bibi kita bertetangga sudah sepantasnya saling membantu apalagi Kiara sahabatku dari kecil dia juga sering membantuku" sahut Lala dengan tersenyum.

Obrolan itu berlanjut Pak Sucipto berkeinginan untuk tidak membawa anaknya pulang kerumah karena takut gunjingan dari masyarakat sekitar tentang keadaannya yang sehari menikah langsung di tinggalkan oleh suaminya di dengar langsung oleh Kiara yang mengakibatkan suasana hatinya semakin tidak karuan.

Lala mengerti dan setelah kepulangan Kiara dari rumah sakit ia akan memboyongnya ke Rumah kontrakannya di kota dan akan menjalani pengobatan berikutnya di sana.

"Paman jangan kuatir akan lebih mudah kalau Kiara tinggal bersamaku sementara karena jarak rumah dokter Psikolog lebih dekat dan juga ke kampus" ucap Lala menjelaskan.

Sudah satu bulan Kiara menjalani aktifitasnya berobat ke Psikolog kini mulai ada kemajuan. Lala yang terus mensuport sahabatnya untuk bangkit dan melanjutkan hidupnya. Menasehatinya agar tidak terus terbelenggu dengan nasipnya masih ada hari esok yang harus kita jalani dan masih ada kebahagiaan setelah kesedihan itu berlalu.

***

"Ara ayo kita sudah terlambat" teriak Lala dengan memakai sepatu.

"Iya iya bawel, nih aku bikinin sandwich telur buat sarapan kita udah nggak keburu makan nasi" ucap Kiara.

"Wah terimakasih teman"sahut Lala dengan menjahili sahabatnya itu mengoleskan saus sandwichnya ke pipi Kiara. Kiara tidak terima dan membalas mengoles saus miliknya kehidung Lala membuat keduanya tertawa lepas.

Lala sangat lega mendapati sahabatnya kembali bisa tertawa tanpa ada beban begitu juga Kiara yang sudah lama sekali hidupnya hampa tanpa ada canda tawa seperti dulu dengan sahabat kecilnya.

"Lala terima kasih berkat dirimu aku bisa bangkit dari keterpurukanku" ucapnya lirih.

"Jangan berterima kasih kamu sembuh berkat dorongan dari hati kecilmu sendiri, tanpa kemauan yang kuat pengobatan itu akan nihil" jawab Lala dengan menunjuk dada sahabatnya itu.

Berangkat ke kampus bersama dengan menaiki motor butut milik Lala. Melajukan kendaraannya kejalan besar bergabung dengan pemotor lainnya. " Lala aku kangen dengan bapak dan ibu apa setelah dari kampus kamu mau mengantarkanku pulang," Kiara sedikit berteriak mengajak Lala yang fokus mengemudikan motornya. "Boleh aku juga mau pulang ambil baju" sahut Lala singkat.

Di persimpangan jalan Lala menghentikan motornya melihat traffic lights menyala merah tanda semua kendaraan harus berhenti. Di sebelahnya ada Mobil mewah yang ikut berhenti. Kiara memperhatikan mobil tersebut begitu juga seseorang yang ada di dalam. Tanpa sengaja ekor mata mereka saling bertautan dengan tersenyum ramah Kiara tak berkedip melihat pria tampan yang ada di dalam sampai tidak mendengat Lala memanggil manggil namanya.

"Kiara woi... "Teriak Lala dengan menepuk paha sahabatnya itu.

"Ah.. Iya La ada apa?"

"Apa depresimu kumat lagi?

"Hehehe nggak, aku hanya sedang kelilipan mungkin mataku kemasukan debu" bohong Kiara.

"Mangkanya kaca helm jangan dibuka" ucap Lala dan melanjutkan kembali kendaraannya.

Di mobil Bintang terus memandangi motor di depannya melihat kedua gadis itu sedang asyik bercanda. "Cantik" gumamnya dalam hati dengan menyunggingkan bibirnya. Sampai dirinya tidak menyadari kalau mengikutinya hingga masuk melewati pintu gerbang kampus dan tersadar setelah kedua gadis itu turun dengan motor yang sudah terparkir dengan motor lain.

"Astaga.. Kenapa sampai disini"gumamnya dengan menepuk jidat sendiri langsung memutar balik arah.

Kiara melihat Mobil yang sama persis dengan mobil yang ada di persimpangan jalan tadi "Apa dia juga mahasiswa sini" ucapnya lirih yang masih bisa di dengar samar samar oleh Lala. "Apa!! Kamu bilang apa barusan? " tanyanya.

"Eng.. Enggak kok! Ayo masuk. Jawab Kiara dengan menggandeng sahabatnya masuk kelas.

Di jalan Bintang terus tersenyum mengingat tatapan mata indah itu membuatnya seperti terhipnotis. Dalam hatinya ia ingin sekali mengenalnya tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Kiara hanya nama itu yang sempat di dengarnya yang terus terngiang ngiang di telinganya.

Sesampainya di kantor Bintang beraktifitas seperti biasa terjun kelapangan untuk memantau hasil produksi dan sesekali ia bernegosiasi dengan kepala bagian produksi. Meski dirinya memikili andil dalam kepemikilan perusahaan Admadja tetapi dirinya lebih menyukai bergelut di bidang pemasaran ketimbang duduk di kursi kebesaran seperti kakaknya.

Menurutnya bekerja langsung mensurvey dan bertemu dengan para konsumen membuatnya mendapat banyak ilmu bagaimana pemutaran hasil produksinya ke tangan konsumen dan mendapat laba keuntungan yang besar membuat perusahaannya semakin berkembang. Mungkin ini cara tepat sebelum nantinya ia memimpin perusahaan menggantikan posisi kakaknya sebagai CEO.

"Apa ada kendala Pak Burhan" tanyanya kepada kepala bagian produksi

"Tidak ada Pak, hanya saja kami sedikit kekurangan karyawan di bagian QC (quality control) mungkin kita harus menambahkannya satu atau dua orang cukup" jawab Pak Burhan.

"Baik saya akan melaporkannya ke Pihak HRD agar segera membuka lowokan pekerjaan di bagian yang bapak inginkan tadi" sahut Bintang dan kembali ke kantornya.

Setelah pulang dari kampus Kiara bertemu dengan bapak ibunya mereka saling berpelukan menghilangkan rasa kangen.

"Bagaimana keadaanmu nduk" tanya Ibu Ami

"Alhamdulillah baik buk jangan khawatis Kiara sudah sembuh" jawab Kiara.

"Bagus Bapak senang kamu bisa melupakan laki-laki banci itu yang tidak bertanggung jawab dia tak pantas mendapatkan berlian sepertimu" sahut Pak Sucipto dengan amarahnya.

"Sudahlah pak itu sudah berlalu yang terpenting anak kita kembali seperti dulu" ucap ibu Ami dengan tersenyum.

Kiara sangat bangga melihat kesabaran orang tua angkatnya yang begitu kuat menerima gunjingan dari masyarakat sekitar tentang pernikahannya yang harus gagal hanya dengan hitungan waktu. Ia bertekat akan membahagiakan keluarga satu satunya yang ia punya.

Kiara meminta ijin untuk membawa motornya ke kota agar dirinya bisa leluasa kemana mana dan tidak menyusahkan sahabatnya lagi. Dirinya ingin hidup mandiri seperti Lala dan mencari pekerjaan untuk uang jajannya sehari hari menurutnya.

Dengan berat hati Pak Sucipto mengijinkannya dengan harapan semoga kehidupan kegiatan barunya membuatnya bahagia

"Jangan lupa mengabari ibumu agar dia tidak khawatir "ucap Pak Sucipto. Kamu tahu kalau dia sedang kangen denganmu bapakmu ini yang kena omelan dan cakarannya" titahnya lagi dengan candanya membuat keluarga kecil itu tertawa bersama.

"Siap" sahut Kiara.

***

**One Day Married karya KeDuaku sebelum membaca Novel ini wajib mengikuti dan membaca AMAZING GIRL'S karena ada sangkut pautnya di dalamnya agar kalian tidak bingung membaca alur ceritanya.

Karya keduanya masih Up Ep setiap harinya yaa.. Jangan Lupa Like koment dan Vote sebagai apresiasi tentang Novelku ini..

happy READING**...

# Bab 3

Kedua sahabat itu pulang ke kontrakan dengan mengendarai motor masing-masing. "Lala apa kafe tempatmu bekerja masih ada lowongan pekerjaan rasanya aku ingin sekali bekerja part time sepertimu" tanya Kiara.

"Emm sepertinya belum ada nanti kalau ada aku akan kabari kau tenang saja"jawab Lala.

"Besok weakend aku akan jalan -jalan keliling kota ini siapa tahu ada yang membuka lowongan pekerjaan " gumamnya dalam hati.

Ke esokan paginya Kiara bersiap siap dengan membawa berkas untuk di gunakannya melamar pekerjaan memakai ranselnya dan duduk di sebelah sahabatnya yang sudah menikmati sarapan paginya. "Mau kemana kamu rapi banget" tanya Lala. "Aku mau jalan-jalan sekalian cari pekerjaan siapa tahu dapat" ucap Kiara semangat.

"Good job semoga berhasil" sahut Lala. Mereka berdua keluar rumah bersama dengan arah dan tujuan masing masing.

Kiara berkeliling ruko-ruko pertokoan sambil menengok kanan kiri barang kali ada yang membutuhkan karyawan tetapi nihil. Ia tidak putus asa terus melajukan motornya dengan pelan sambil sesekali berhenti untuk menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan. Hingga siang hari cuaca sangat panas membuatnya sedikit lelah dan kehausan akhirnya memutuskan belok arah menuju kafe tempat Lala bekerja.

Di jalan tidak sengaja ia melihat mobil yang sangat ia kenal sedang berjalan pelan dan masuk ke area restoran. Kiarapun menghentikan motornya sedikit menjauh dan melihat suaminya keluar dengan menggendong anak perempuan kecil usia dua tahunan dan memutari mobilnya membuka pintu samping mobil keluarlah perempuan cantik dari dalam membuat Kiara tidak sanggup melihatnya.

Kiara membungkam mulutnya dengan tangan, matanya berkaca-kaca dirinya mencoba tegar. Menarik nafas panjang ingin sekali ia menyapa dan menanyakan bagaimana kelanjutan rumah tangganya tetapi tidak sanggup jangankan berjalan mendekat, berdiri saja rasanya ia tak mampu. Lututnya berasa nyeri seperti tak sanggup menompang tubuhnya.

Kiara duduk di kursi trotoar jalan menarik nafas panjang dan membuangnya secara berulang ulang untuk merilekskan suasana hatinya. Duduk sendirian dengan sesekali menoleh ke restoran itu. Panas,Lapar dan haus di hiraukannya hatinya sudah mantap ingin menanyakan secara pasti bagaimana kelanjutan hubungannya dan pasrah apapun keputusannya nanti.

Sudah satu jam lamanya dirinya menunggu tetapi yang di tunggu tidak kunjung keluar. Kepalanya sudah mulai pusing Kiara mencoba berdiri dengan berpegangan pada tiang listrik yang tidak jauh dari tempat duduknya berjalan ke pedagang asongan berniat membeli minum tetapi di urungkannya karena melihat orang yang di tunggunya keluar. "Mas Galih"ucapnya lirih dengan tersenyum dan berjalan dengan tertatih tatih.

Baru tiga langkah ia berjalan tubuhnya terkulai lemas dan terjatuh hingga dirinya tidak bisa lagi berdiri. Orang-orang sekitar berkerumun mengelilinginya ada yang memberinya minuman ada juga yang memayunginya agar tidak kepanasan.

Galih melihat ada banyak orang berkerumun yang tidak jauh dari tempatnya memarkirkan mobilnya. "ada apa di sana? Apa baru ada kecelakaan" ucapnya. "Kenapa mas? " ucap seorang perempuan di sebelahnya. "Oh tidak ada ayo masuk,mungkin mereka hanya menolong korban kecelakaan" sahutnya dan membukakan pintu mobil untuk perempuan itu.

Melajukan mobilnya perlahan melewati kerumunan tersebut, ekor matanya melihat perempuan yang duduk di trotoar jalan dengan meneguk minuman dengan tangannya melambai ke arahnya "Kiara" gumamnya dalam hati dan melajukan mobilnya dengan kencang.

Kiara tahu kalau mobil yang di tumpangi suaminya berjalan pelan melewatinya ia mencoba melambaikan tangan tetapi tidak ada respon dari dalam. Kaca mobil yang terlihat gelap dari luar membuatnya tidak bisa melihat orang yang ada di dalam dan tiba tiba mobil itu melaju dengan kencang membuatnya menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya bahkan semua orang yang ada di situ di buatnya heran.

Ada seorang ibu paruh baya menghampirinya duduk sejajar dengannya. "Ada apa nak kenapa menangis apa ada yang sakit" tanyanya. Kiara hanya menggelengkan kepalanya. Ibu paruh baya itupun membuka payungnya karena suasana sangat panas dan tidak ada pepohonan di sana. "Disini panas ayo kita duduk di warung itu" ucap ibu itu dengan menggandeng tangan Kiara. Kiara mengikuti langkah ibu itu duduk di bengkel pinggir jalan tapi lumayan teduh membuatnya teringat bapaknya di kampung.

"Apa kamu sakit dimana rumahmu biar nanti di antar sama petrus pegawai ibu" ucap ibu itu. Kiara memandang sekeliling bengkel las yang tertata rapi "Apa ini bengkel milik ibu? Tanyanya

"Siapa nama ibu? Tanyanya lagi.

"Saya ibu Susi bengkel ini milik mendiang suami saya dan saya meneruskan usahanya" Kamu siapa namanya anak cantik?" ucap Ibu susi.

"Saya Kiara ibu saya kontrak rumah dengan teman saya tidak jauh dari sini"ujar Kiara.

"Lalu kenapa kamu bisa pingsan di sini nak di mana temanmu itu? "

Kiara mulai menjelaskan dirinya yang ingin mencari pekerjaan tetapi dari pagi hingga siang hari ia belum juga mendapatkan pekerjaan itu. Kiara juga menceritakan melihat suaminya menggendong anak kecil dan perempuan dewasa masuk kedalam restoran itu sehingga dirinya menunggunya duduk di trotoar sampai satu jam lamanya. Kiara juga menceritakan suaminya yang meninggalkannya di pelaminan seorang diri tanpa ada kepastian dan sudah hampir dua bulan tidak ada kabar sama sekali.

"Jadi kamu menunggunya hanya untuk kejelasan rumah tangga kalian" ucap Ibu Susi. Kiara hanya menganggukan kepalanya dengan terisak.

Ibu susi merasa kasihan dengan nasip gadis cantik di depannya itu. Beliau terus menggenggam tangan Kiara agar Kiara tenang.

"Sudah nak jangan terus bersedih kamu cantik masih banyak laki-laki baik di luaran sana jangan hanya karena satu laki-laki kamu menjadi rapuh" ucapan ibu Susi membuatnya tersadar dan mulai menenangkan dirinya.

Ibu susi tersenyum melihat Kiara yang sudah mulai tenang dan memanggil pegawainya intuk mengantarkan Kiara pulang.

"Petrus"

"Iya buk"

"Antarkan anak cantik ini pulang, ambil motornya dan naikkan ke pik_up"

"Assiaaapp" ucap pitrus dengan menggoyangkan tubuhnya membuat Kiara tersenyum geli.

"Terima kasih ibu, saya akan sering sering jenguk ibu kalau ada waktu" ucap Kiara. Berpamitan.

"Ibu pasti menunggu waktu yang kamu janjikan" sahut Bu susi dengan tersenyum.

Kiara melambaikan tangannya setelah naik ke mobil pik_up itu. "Neng kita kearah mana ini" ucap petrus. "Itu bang ada perempatan belok kiri jalan ada gang kecil biar Kiara turun di situ saja" jawab Kiara.

Petrus mulai menghentikan mobilnya dan menurunkan motor di bantu warga yang ada di situ. "Mbak Kiara habis kecelakaan yaa? " tanya tetanggan yang mengengal Kiara dan Lala.

"Ah tidak buk hanya motor saya sedikit rewel" jawabnya bohong.

Di sebrang jalan Bintang melihat gadis yang membuatnya terhipnotis. Ia melajukan mobilnya dengan perlahan dengan pandangannya fokus ke gadis yang sedang berbincang dengan pegawai bengkel itu.

"Itukan petrus? Apa dia mengenal gadis itu!" ucapnya dengan tersenyum lebar.

***

Dukung karyaku ini.. Jangan lupa Like, Koment dan Vote sebagai apresiasi tentang Novelku ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!