NovelToon NovelToon

PILIHAN DALAM CINTA

1. Sasha Yorina.

Di saat waktunya makan malam, aku masih sibuk untuk melayani tamu yang berada di restoran tempat ku bekerja. Sebuah restoran mahal yang sudah sangat terkenal di kota Z. Aku hampir setahun bekerja di sini, dan aku harus betah walaupun terkadang aku merasa lelah.

Bagaimana tidak lelah? Di pagi hari, aku bekerja pada sebuah perusahaan raksasa sebagai CS di sana. Pulang di sore hari, kemudian lanjut kembali bekerja pada sebuah restoran sampai larut hingga jam 12 malam. Aku terpaksa bekerja pada dua tempat karena tuntutan hidup yang aku jalani, aku adalah tulang punggung keluarga.

......................

Aku Sasha Yorina, umurku saat ini 28 tahun dan aku anak tunggal dari kedua orang tuaku. Papaku menghilang sejak aku masih berada di dalam kandungan ibuku, dan aku hanya tahu jika papaku adalah keturunan dari negeri sakura. Hanya berbekal selembar photo saja yang bisa aku lihat, untuk mengenali wajah papaku.

Sejak kecil hanya mama yang aku miliki, tetapi kali ini aku memiliki Ryota putra semata wayang ku. Seorang putra yang aku miliki bersama mantan suamiku yang berada jauh di koka A. Di kota Z ini aku dan mama adalah seorang pendatang, datang ke kota ini semenjak masih mengandung Ryota. Aku tidak ingin mantan suami ku mengetahui keberadaan dan kelahiran Ryota.

Perpisahan ku dengan suami atas dukungan seluruh keluarga besarnya. Di saat aku menikah dengannya, umurku baru 19 tahun dan masih sangat belia. Aku di jodohkan dengannya atas kemauan mamaku dan mamanya yang memang berteman baik. Selama hampir 4 tahun kami menjalankan ikatan pernikahan, aku tidak kunjung juga mengandung keturunan untuk keluarga mereka.

Di saat rasa cinta kami sudah semakin besar, tuntutan untuk mendapatkan keturunan adalah halangan terbesar kami dalam mengarungi biduk rumah tangga. Mantan papa mertua dan nenek mertuaku selalu terus menuntut kami, kapan kami akan memberikan keluarga itu seorang keturunan.

Hingga 4 tahun usia pernikahan kami, aku tak kunjung hamil juga. Mereka pun lelah menunggu, dan akhirnya keputusan dan dukungan untuk suamiku menikah lagi terus berlanjut. Di mana awalnya suamiku menolak keras keinginan keluarganya itu, karena masih sangat mencintaiku. Akan tetapi lama kelamaan, setelah banyaknya dukungan dan lelah menungguku memberikannya seorang anak, diapun pada akhirnya setuju.

Sedangkan aku, tidak menerima keputusannya untuk menikah lagi. Tetapi apa daya akupun kalah? Mereka lebih berkuasa, mereka kaya raya dan tidak sebanding denganku. Aku hanya anak dari seorang pelayan toko kue, aku hanya beruntung mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam keluarga besar mereka. Hanya karena mamaku berteman baik dengan mama mertuaku yang juga menyayangiku.

Setelah 3 bulan perceraian kami di resmikan, aku di nyatakan hamil jalan 4 bulan. Anehnya, perutku pada saat itu belum terlihat membuncit, aku tidak tahu harus bagaimana pada saat itu? Aku bahagia saat mengetahui jika ada buah cintaku bersama mantan suami yang sangat aku cintai berada di dalam perutku. Akan tetapi, di saat aku ingin memberikan kabar tersebut, aku dikejutkan akan pesta pertunangannya.

Hatiku sakit, kecewa dan hancur melihat dia menyematkan sebuah cincin ke jari manis wanita lain. Aku tidak kuasa untuk melihat mantan suamiku bersanding bersama wanita lain. Akupun memutuskan untuk menyembunyikan kehamilanku dan memiliki anak ini untuk diriku sendiri. Aku dan mama pun pindah dari kota A.

Saat Ryota lahir, di sanalah aku ikut terlahir kembali. Menjadi wanita sekaligus ibu yang kuat untuk putra semata wayang ku, putra yang tampan setampan papanya. Wajahnya tidak jauh berbeda dari mantan suamiku yang memang tampan keturunan Indonesia Inggris, dan mata biru Ryota sama indah dengan mata biru milik mantan suamiku. Ryota adalah kenangan terindah yang di berikan Tuhan untukku.

Apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan putra dan mama yang saat ini menjadi tanggung jawab di dalam hidupku, walaupun bekerja pada dua tempat dalam satu hari, aku rela asal kebutuhan mereka tercukupi. Kebahagiaan mereka adalah prioritas utamaku.

Aku senang melihat tumbuh kembang Ryota yang sangat sehat, dan dia jarang sekali sakit. Mungkin Tuhan begitu kasihan melihat keadaanku yang serba pas-pasan, sehingga kami selalu di berikan kesehatan, kebahagiaan dan rejeki yang cukup oleh sang Pencipta.

......................

Kembali lagi ke tempat aku bekerja. Saat ini restoran cukup ramai pengunjung, kami hingga kewalahan untuk menghadapinya.

Tidak lama kemudian terdengar suara keributan di meja VVIP, entah apa yang terjadi? Akupun tidak mengetahuinya.

"Sasha…coba kau lihat lah kesana...!! Aku akan panggil pak menager dulu." Perintah pak Yadi kepadaku.

Aku pun bergegas melihat keadaan di sana, entah bisa apa aku disana…akupun tidak tahu? Aku hanya mengikuti perintah dari pak Yadi sebagai senior di restoran itu, karena aku tidak ingin mendapatkan masalah jika tidak mendengarkannya.

Saat sudah mendekati meja VVIP, aku bisa melihat Lisa sedang di marahi habis-habisan oleh salah satu tamu VVIP di sana. Terlihat jelas wajah Lisa sudah basah kuyup, terlihat pula Lisa sudah menangis seraya terus meminta maaf.

"Maaf kan saya tuan…saya tidak hati-hati…!!" Ucap Lisa menangis dan meminta maaf pada seorang pria tampan yang menjadi tamu di restoran ini.

"Apa matamu buta…kau bisa bekerja apa tidak…?Kau lihat jas ku basah karena ulahmu!!" Bentak pria tersebut.

"Maafkan saya tuan…biar saya bersihkan." Balas Lisa seraya mengambil tisu di atas meja.

"Kau pikir jasku akan bersih dengan tisu itu…?" Tanyanya kepada Lisa.

Lisa hanya melirik sekilas wajah dan jas pria tersebut secara bergantian, terlihat jasnya hanyalah sedikit basah oleh jus.

' Sombong sekali pria ini, apa mentang-mentang dia orang kaya…,dia bisa seenaknya begini? Padahal kan jasnya hanya basah sedikit.' Gumamku dalam hati sembari melihat ke arah pria itu.

"Panggil manager restoran ke sini…!! Kalian harus ganti rugi." Perintah pria itu seraya membuka jasnya yang sedikit basah.

"Ada apa tuan…?" Tanyaku mencoba untuk membantu Lisa.

"Siapa kau…apa kau manager di sini?" Tanya pria tersebut menatap tajam diriku.

"Tidak tuan…saya hanya pelayan biasa di sini…" Jawabku apa adanya.

"Lalu untuk apa kau ke sini, tidak ada gunanya…panggil kan manager mu ke sini!!!"

"Maaf tuan…manager kami masih di panggil…mohon bersabar." Ucapku masih tetap sopan, bagaimana juga tamu adalah raja di sini.

"Untuk apa kalian hanya diam saja, bereskan meja ini…!!! Apa kalian tidak mengerti pekerjaan kalian yang hanya seorang pelayan restoran?" Perintahnya yang membuat hatiku mulai kesal.

Pria ini benar-benar sombong dan sok berkuasa, tidak ada perkataannya yang halus kepada kami. Aku dan Lisa lalu dengan cepat membersihkan meja tersebut, tetapi karena Lisa masih gemetar akan rasa takutnya, lagi-lagi dia tidak sengaja menyenggol gelas yang berisi jus alpukat, dan tumpah pada celana pria itu.

"Lisa…!" Rintihku.

"Maafkan saya tuan…saya tidak sengaja." Ucap Lisa meminta maaf kepada pria itu.

"Aaaahhhh…kau bisa becus tidak bekerja…lihat apa yang kau lakukan…?" Bentaknya kepada Lisa yang sudah menangis ketakutan, terlihat tumpahan jus alpukat itu memenuhi celana tuan muda itu.

"Maafkan saya tuan…!"

"Maaf katamu…apa maafmu bisa membersihkan celana dan jasku?" Marahnya yang membuat pria itu ingin menampar pipi Lisa.

Aku repleks segera menangkap tangan pria itu, sembari menarik mundur Lisa agar tidak terkena tamparannya.

"Tuan jangan…!" Cegahku memegang pergelangan tangannya yang mengambang.

Tatapan mata kami pun bertemu, dia menatap ku begitu tajam dan marah karena aku menghalangi tamparan tangannya.

"Beraninya kau menyentuh ku…gadis sialan…pelayan tidak tahu diri…" Umpatnya dengan menarik kembali tangannya yang aku pegang.

"Maaf tuan…jangan memakai kekerasan, ini masih bisa di bicarakan dengan baik dan secara perlahan." Ungkapku berusaha membujuknya.

"Siapa kau berani mengaturku…? Hanya seorang pelayan rendahan, beraninya kau mengaturku, apa kau tidak tahu siapa aku…?" Tanyanya menghina dan menatap tajam mataku.

'Memangnya siapa dia? Anak raja bukan, anak presiden juga bukan.' Gumamku di dalam hati melihat ke arahnya.

"Maaf tuan…saya tidak tahu anda itu siapa…? Tapi bisakah kita bicara ini dengan sopan dan tidak memakai kekerasan?" Tanyaku berani dengan nada yang sangat sopan.

"Kurang ajar sekali…kau berani mengajariku…" Balasnya dengan tatapan yang begitu marah.

"Maafkan saya tuan…saya hanya meminta anda jangan pakai kekerasan, tidak baik tuan…"

"Kurang ajar kau…" Bentaknya seraya ingin melayangkan tamparannya ke arahku.

Dengan cepat aku menangkap tangannya dan memutar lengannya ke arah belakang punggung pria itu. Aku tekan kuat hingga dia meronta kesakitan, semua yang ada di meja itu terkejut dengan apa yang aku lakukan?

"Aoowaoow……sakit…sakit…lepaskan…!!!" Bentak dan rintihannya kepadaku.

Aku sudah tidak peduli siapa dia saat ini, yang aku tahu aku hanya mempertahankan diriku dari tamparannya.

"Tuan, jika anda bisa tenang …aku akan melepaskan tangan anda ini…" Ucapku menekan sedikit lengannya, sehingga dia kembali meringis kesakitan.

"Aaoow…aaoow kenapa kalian diam saja, cepat tarik gadis ini, tanganku akan dia patahkan." Ungkapnya meminta bantuan kepada ketiga teman prianya yang ada di sana.

Aku menatap tajam dan dingin ketiga teman prianya yang juga melihatku. Apa boleh buat, jika mereka berniat melukaiku, terpaksa akan aku lawan mereka semua.

"Cepat…tanganku sakit…"

Terlihat salah satu temanya memberikan perintah kepada sang pria di sebelahnya untuk menarikku. Pria itupun bangkit dari duduknya dan mendekatiku.

"Nona…tolong lepaskan tangan teman kami…!" Ungkapnya menepuk pundak ku dan sedikit meremasnya, dapat aku rasakan remasannya begitu kuat yang membuat aku cukup kesakitan.

Dengan kuat aku dorong pria yang aku pelintir tangannya maju ke depan, dan dengan cepat pula aku meraih tangan pria yang meremas bahuku. Tubuhnya aku angkat dan membanting tubuh pria itu jatuh kelantai dengan satu gerakkan.

"Aahhh…" Aku hembuskan nafasku yang tertahan saat mengangkat banting tuan muda itu.

Pria itu nampak kesakitan karena punggungnya yang mencium kerasnya keramik. Semua orang nampak terkejut dengan apa yang aku lakukan.

"Apa yang kau lakukan Sasha…?" Tanya pak manager yang baru saja datang.

Aku tidak menjawab, aku hanya diam menatap tajam pria yang aku banting. Mereka menghina dan ingin berbuat kekerasan, bagaimana mungkin aku hanya diam saja…? Apa lagi pria yang ada di sebelahku, hanya diam terkejut melihat ke arahku. Tepatnya ke 4 pria tampan di sana melihat ke arahku, dan aku hanya memasang wajah datar serta dingin melihat kepada mereka.

'Dasar pria-pria kaya yang Sombong…' Gumamku di dalam hati dengan mimik wajah datar dan sedingin es.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

2. Ganti Rugi.

…Restoran Mulia…

Kini kami berada di dalam ruang kerja manager restoran tempat aku bekerja. Empat pria tamu VVIP tersebut ingin menuntutku, atas tindakan kasar yang aku lakukan.

Aku hanya diam tanpa pembelaan apa pun, mimik wajahku datar dan dingin. Malas untuk membela diri ataupun melawan mereka, aku akan tetap kalah juga. Tidak akan bisa menang melawan seseorang yang banyak duitnya, apalagi jika di tambah sombong dan sok berkuasa seperti mereka.

Sesekali aku melirik tajam ke arah pria yang terus melihatku, tidak hanya satu yang melihat ke arahku, tetapi ke 4 pria tersebut. Terlihat jelas salah satu pria yang ada di sana, berbisik kepada pria yang marah-marah karena terkena tumpahan jus di celana dan jas mahalnya.

'Pasti ada yang akan mereka rencanakan.' Gumamku di dalam hati, curiga melihat tingkah kedua pria yang sedang berbisik-bisik tersebut.

Akan aku tunggu apa pun tuntutan kalian? Sudah di pasti aku harus mencari tempat kerja yang baru lagi setelah ini, karena sudah di pastikan aku di pecat dari tempat ini.

'Ya Tuhan... menjadi orang biasa tanpa kuasa sangatlah banyak rintangannya.' Gumamku kembali dan aku hanya pasrah saja.

"Baiklah pak manager…aku tidak akan menuntut kalian, tetapi ada satu syarat dariku…!!" Ungkap pria tersebut sembari melirikku.

"Syarat apa itu tuan…?" Tanya pak manager kepada pria tersebut.

"Aku minta pelayan ini ikut denganku selama satu bulan, bekerja untukku menjadi pelayanku." Ungkapnya yang membuat aku terkejut membulatkan mataku dengan sempurna.

Bagaimana mungkin aku bisa bekerja dengannya? Waktuku saja sudah habis seharian ini, dan sekarang harus di tambah lagi dengan ikut bekerja dengannya. Yang benar saja, aku pun melihat ke arah pak manager yang tahu akan kondisi ku saat ini yaitu bekerja dua tempat.

"Maaf …tuan, apa itu tidak berlebihan tuan…?" Tanya pak manager seakan tahu maksud tatapan mataku yang minta pertolongan kepadanya, sedangkan pria itu terlihat tidak puas akan bantahan san  g manager.

"Kau pikir berapa harga satu set pakaian yang aku gunakan ini? Bahkan gajimu dalam satu tahun saja tidak bisa membeli pakaian mahalku." Ungkap pria tersebut menyombongkan harga pakaian mahalnya.

"Begini saja, kau ganti rugi pakaianku yang harganya 150 juta dan aku akan melepaskan pelayan ini, belum termasuk biaya rumah sakit atas teman dan tanganku yang sakit ini…!!" Ungkapnya seraya menggerakkan lengannya yang aku pelintir tadi.

Mataku membulat dengan sempurna mendengar harga fantastis satu set pakaiannya.

'150 juta itu berapa bulan gajiku di sini dan gaji menjadi CS ya…? Habis dong gajiku, lalu anak dan mamaku makan apa?' Gumamku di dalam hati.

"Maaf tuan…masalahnya, Sasha sudah bekerja pada dua tempat dalam satu hari. Jadi jika di tambah satu tempat lagi, dalam sehari waktunya akan habis." Ungkap pak manager menjelaskan.

"Bagaimana pegawai mu bisa bekerja pada dua tempat dalam sehari? Apa dia semiskin itu hingga harus bekerja pada dua tempat sehari?" Hina pria itu melihat remeh kepadaku.

"Maaf tuan…apa ada cara lain…tolong mengertilah kondisinya."

"Tidak bisa…aku akan menuntut kalian, ganti rugi bajuku 150 juta dan 100 juta untuk biaya pengobatan kami berdua. Jadi totalnya 250 juta. Bereskan, aku tidak akan meminta lebih lagi." Ungkapnya yang membuatku geleng-geleng kepala melihat pria itu.

"Kalau saya bekerja pada Anda sebulan? Semua pembayaran itu bisa lunas…?" Tanyaku tidak tahan untuk diam saja.

"Tentu saja…kalau kau mau menjadi pelayan pribadiku, aku akan melunasi semua pembayaran itu."

"Tapi saya masih harus bekerja menjadi CS di pagi hari."

"Aku tidak peduli, karena kau harus bekerja padaku hingga aku tertidur baru kau boleh pulang."

"Anda mencari pelayan atau baby sister sih?" Tanyaku yang membuat ketiga temannya tertawa lucu mendengar ucapanku.

"Kau coba mengataiku…? Apa kau mau aku menambah tuntutan untuk mu?" Ucap tajam pria tersebut.

"Tidak tuan…maafkan saya tuan…"

'Gawat kalau di tambah lagi, itu saja sudah pusing gantinya.' Gumamku di dalam hati, takut juga jika sudah di ancam begini.

"Bagaimana? Cepat berikan aku jawabanmu sekarang juga, kami sudah tidak ada waktu lagi." Paksanya.

'Bagaimana ini? Berarti aku harus mengundurkan diri dari pekerjaan menjadi CS, tapi gaji di sana lumayan tinggi untukku?'

"Kenapa kau diam saja?"

"Maaf tuan, kalau saya harus bekerja pada Anda dan berhenti menjadi CS, bagaimana saya memberi makan keluarga saya tuan?" Tanyaku dengan mimik sedikit sedih berharap pria ini iba.

"Itu bukan urusan ku, kalau kau tidak mau berhenti bekerja menjadi CS, ya tinggal ganti rugi aku sebesar 250 juta, bereskan…?"

"Aahhh…apa bisa saya mencicilnya tuan, dan saya akan bekerja pada tuan di saat sore hingga malam. Saya bisa seharian penuh di hari libur, saya libur hari minggu tuan." Tanyaku mencoba bernegosiasi.

Terlihat dia ingin membalasku, tetapi di halangi oleh temannya yang berbisik tadi. Mereka kembali berbisik-bisik.

"Begini saja, besok hari Minggu, kau datang ke rumahku…di sana kita kita bisa bernegosiasi, kita akan melakukan kontrak agar kau tidak melarikan diri." Ungkapnya yang membuat aku sedikit curiga.

"Aku tidak akan macam-macam pada gadis seperti mu, apa kau pikir aku akan membuat nama baik keluargaku tercemar hanya karena gadis sepertimu?" Ungkapnya dengan pandangan remeh melihat ke arahku.

"Baik tuan…" Pasrahku. Lalu pria tersebut menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas.

"Mana ponselmu?" Tanyanya.

Aku hanya diam dan memberikan langsung ponselku, terlihat dia mengetikkan nomornya yang langsung berdering pada ponselnya.

"Jangan coba-coba kabur…karena kemana pun kau kabur, aku pasti bisa menemukan mu."

"Saya tahu tuan…" Ungkapku seraya merampas ponselku dan mengambil secarik kertas yang ada di atas meja kerja manager.

"Baiklah…waktu kami sudah habis, dan ingat datang besok pagi jam 8 pagi ke alamat ini…!" Peringatnya menunjuk ke arahku.

Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti, mereka pun berlalu pergi. Sedangkan aku masih di dalam ruangan pak manager.

"Apa kau sanggup bekerja kepada pria itu? Apa kau tidak tahu siapa pria itu?" Tanya pak manager dan aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Dia adalah salah satu putra anak terkaya ke 2 di kota ini, putra kedua keluarga Diandra dan kau lihat pria yang berbisik kepadanya? Itu adalah kakak tertuanya."

"Lalu saya bisa apa lagi pak manager? Saya tidak punya uang sebanyak itu untuk ganti rugi."

"Makanya…lain kali emosi itu di tahan…!!"

"Saya salah pak manager." Ungkapku dengan mimik sedih.

"Baiklah…aku hanya bisa membantumu untuk libur bekerja sebulan dari tempat ini , dan akan aku bantu jelaskan kepada pak bos."

"Terima kasih pak manager, Anda memang yang paling baik sama saya." Ungkapku berbinar bahagia.

"Baiklah…pulanglah dan istirahat."

Aku pun menganggukkan kepalaku dan keluar berlalu dari ruangan tersebut, saat ada di ruang loker aku bertemu dengan Lisa, gadis itu memang menunggu kedatanganku. Lisa memeluk diriku dan menangis.

"Maafkan aku Sasha…karena aku kau mendapatkan masalah." Ucapnya menyesal.

"Sudahlah Lisa…itu juga karena aku tidak bisa menahan emosiku, lagi pula mereka sangat sombong dan sok berkuasa sekali." Balasku dengan menepuk lembut punggung Lisa.

"Nanti aku juga membantu kamu, buat membayar kerugiannya." Ungkapnya melihat sedih padaku.

"Tidak usah…kau lebih memerlukannya, biarlah…lagi pula hukumanku hanya sebulan saja."

"Lalu bagaimana semua pekerjaan mu?"

"Sementara aku di liburkan satu bulan dari sini, dan aku sementara akan mengatur waktu di tempatku menjadi CS."

"Maafkan aku ya Sasha…dan terima kasih kamu selalu baik membantuku."

"Kau yang selalu baik padaku, sejak awal aku datang di kota ini, kau selalu ada untuk membantuku, kau sahabatku yang paling baik Lisa."

Lisa adalah temanku semasa SMA dulu saat di kota A. Dia temanku yang paling dekat dan baik padaku, kami tidak ada merahasiakan apa pun, kami berpisah saat dia harus ikut kedua orang tuanya yang pindah tugas. Kebetulan sekali tempat papa Lisa bekerja memiliki cabang di sini. Perusahaan tempat di mana papa Lisa bekerja lah tempat ku menjadi CS. Itu pun atas bantuan beliau yang membantuku untuk masuk bekerja di sana.

Aku banyak mendapatkan bantuan dari Lisa dan orang tuanya, aku bersyukur mempunyai teman seperti Lisa. Kedua orang tuanya juga sudah menganggap aku sebagai putri mereka, dan Ryota sebagai cucu mereka.

"Sudahlah Lisa, ayo kita pulang!!." Ajakku. Hari ini aku sangat lelah sekali, dan besok waktunya aku bertempur melawan tuan muda dari keluarga Diandra.

......................

Pagi pun tiba, kini aku sudah berada di depan rumah yang tepatnya di sebut sebuah mansion istana, karena sangat besar dan mewah. Aku jadi teringat saat dulu masih menjadi seorang istri orang kaya, tetapi itu hanyalah kenangan masa laluku.

"Nona…mencari siapa?" Tanya security di depan pintu gerbang.

"Saya mencari tuan Diandra pak…" Balasku, karena aku memang tidak tahu nama pria tersebut.

"Tuan Diandra keluar kota nona…"

"Kapan perginya pak…? Baru semalam kami bertemu, dan tuan Diandra yang menyuruh saya datang kesini." Tanyaku karena heran.

"Kamu sudah datang…!!" Ucap seorang pria di belakangku.

Dengan segera aku berbalik badan, segera melihat pria yang kemarin bermain bisik-bisikan. Aku ingat kata pak manager, jika pria ini adalah kakak tertua dari pria yang menuntutku  kemarin. Pria itu melihat diriku dengan heran karena aku hanya diam melihatnya saja.

"Pagi tuan muda Kenan…!!!" Sapa security yang membuat aku tersadar dari tatapanku kepadanya.

"Pagi pak…biarkan dia masuk…dia tamunya Rion."

"Baik tuan muda." Ungkapnya memberikan perintah.

'Pria yang memang tampan, apa setiap putra orang kaya selalu tampan begini ya…?' Gumamku di dalam hati sembari ikut masuk dan berjalan di belakangnya.

Aku terus ikut melangkah di belakangnya, mengikuti pria tampan yang terlihat segar sehabis olah raga pagi, aku terus mengikutinya masuk ke dalam mansion yang terlihat sangat besar dan mewah.

"Kau tunggulah di sini…akan aku panggilkan Rion." Ucapnya mempersilahkan aku duduk di sofa yang ada di ruang tengah.

"Terima kasih tuan." Balasku.

Pria itu langsung berlalu dan naik ke atas tangga menuju lantai dua. Sedangkan aku hanya bisa duduk dan memperhatikan di sekelilingku, melihat seisi ruang tengah yang banyak terdapat benda-benda mahal. Terlihat juga photo keluarga yang sangat besar, terdapat dua pria kakak beradik tersebut bersama kedua orang tuanya. Keluarga yang harmonis dan bahagia menurutku, tanpa sadar aku tersenyum melihat photo keluarga Diandra.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

3. Surat Kontrak.

Aku duduk manis dan tersenyum melihat photo keluarga Diandra, tanpa aku sadari seseorang datang ke arahku.

"kau bisa tersenyum juga rupanya." sapa seorang pria yang membuat ku terkejut dan menghilangkan senyum dari bibirku.

"pagi tuan…!" sapa ku untuk basa basi.

Pria itu segera duduk di sofa seraya masih melihatku.

"pagi…silahkan duduk…" balasnya dengan wajah datar dan dinginnya.

'pagi-pagi sudah pasang wajah datar dan dingin begitu, sayang sekali wajah tampannya.' gumamku dalam hati seraya duduk kembali pada sofa.

"asisten ku belum datang, jadi surat kontraknya belum ada, seraya menunggu kau bisa buatkan sarapan pagi untuk ku dan kakakku." perintahnya yang membuat alisku merengut melihatnya.

"kenapa…apa kau keberatan…?" tanyanya lagi karena melihat mimik wajahku yang heran.

"tidak tuan…baiklah…di mana dapurnya dan apa yang harus saya buat…?" tanyaku yang tidak ingin mendapatkan masalah.

"buat yang gampang saja, buatkan kami nasi goreng seafood dan kopi hitam, dan ingat untuk kakak ku kopi hitam pahit."

"baik tuan…"

"ayo ikut aku ke dapur." balasnya.

Kami pun berjalan menuju dapur yang juga besar dan mewah, benar-benar orang kaya ini.

Dengan cepat aku melihat isi kulkas dan mencari bahan-bahan untuk membuat nasi goreng seafood, dan semua bahan ternyata lengkap. Aku hanya heran pada mansion sebesar ini, kenapa tidak ada pelayan satupun ya…? itu pertanyaan yang ada di dalam hatiku.

Aku tidak mau ambil pusing, akupun segera membuat sarapan yang mereka minta, dengan telaten aku mempersiapkan dan memasak nasi goreng seafood ala kadar buatan ku.

Setelah selesai aku menyajikannya di atas dua piring, lalu membuat dua cangkir kopi hitam, yang satu biasa dan yang satu lagi pahit. Dari dapur aku bisa melihat dua pria adik kakak tersebut sudah duduk di meja makan menunggu sarapan mereka.

Dengan segera aku membawa dua piring nasi goreng buatanku untuk mereka berdua, terlihat tuan muda tertua sudah segar habis mandi, aroma maskulinnya dapat aku cium saat aku menyuguhkan nasi goreng buatan ku padanya

Tidak lupa aku mengambil kopi dan dua gelas air putih buat mereka. Saat aku akan pergi, pria itu mencegahku.

"mau kemana kau…?" tanya pria yang bermasalah padaku.

"saya mau ke dapur tuan, mau membersihkan alat-alat yang tadi saya pakai." balasku seraya menunjuk ke arah dapur.

"diam tetap di sini, temani kami makan…itu bisa kau bersihkan nanti, apa kau tidak sarapan?"

"tidak tuan…saya sudah sarapan di rumah sebelum kesini."

"duduk… dan tunggu kami sampai selesai makan." perintahnya yang membuatku langsung mengikutinya.

Perlahan aku mendudukkan tubuhku di kursi agak jauh dari pria itu. Aku hanya terus menarik dan menghembuskan nafasku. Aku benar-benar akan menjadi seorang pelayan rumah tangga dan baby sister buat kedua pria ini. Aku hanya melihat kedua pria yang ada di hadapanku, makan secara lahap dan sangat menikmati nasi goreng buatan ku, nasi gorengnya yang enak atau mereka yang lapar?

Mereka benar-benar menghabiskan nasi goreng yang ada di atas piring tanpa sisa, aku hanya bisa menunggu dan melihat mereka berdua. Saat sudah habis tanpa mereka perintahkan aku sadar diri langsung bangkit dan membereskan piring kosong mereka.

Dengan segera aku membersihkan semua yang tadi aku pakai, agar tidak ada kesalahan yang akan mereka cela, dan membuatku dalam masalah. Setelah itu aku mendengar panggilan pria tersebut.

"gadis pelayan…ke sini kau…!" panggilnya.

"dia panggil aku gadis pelayan…!!!" gumamku pelan seraya melangkah mendekat ke arah ruang tengah, di mana ada pria itu bersama teman-temannya semalam dan satu orang tambahan lagi.

Aku hanya heran kapan mereka datangnya? Aku mendekati mereka dan ingin tahu apa yang dia inginkan? bos baruku saat ini.

"iya tuan?" tanyaku segera.

"buatkan teman-teman ku minuman, kopi hitam manis semua." perintahnya.

"baik tuan." ucapku langsung pergi ke dapur mengikuti perintahnya.

......................

…Suasana Ruang Tengah…

Ada 5 pria di sana, sekumpulan teman karib dan teman bermain bersama.

Kenan Diandra putra pertama keluarga Diandra, saat ini berumur 32 tahun, pria tampan dengan kulit putih bersih, rahang wajah yang tegas, hidung mancung dengan bibir secerah cerry. Tubuhnya tegap dan tinggi sekitar 180 cm, pria tampan yang kaya raya pewaris tahta dari kekayaan keluarga Diandra.

Pria tampan yang menjadi banyak incaran dari wanita-wanita cantik, untuk menjadi pasangan hidupnya. Bahkan mungkin ada yang akan rela hanya menjadi penghangat ranjangnya semalam, tetapi sayang dia bukanlah pria seperti itu. Kenan hanya akan memilih wanita pilihan menurut seleranya kalau masalah urusan ranjang.

Rion Diandra putra kedua keluarga Diandra, saat ini berumur 29 tahun, wajahnya juga setampan sang kakak, dengan kulit yang putih bersih bahkan lebih putih dari Kenan, Rion bisa di katakan seperti oppa-oppa Korea, tubuhnya tegap dan tinggi sekitar 178 cm, pria tampan idaman setiap wanita yang ingin menjadi pasangannya.

Cristian Abraham pria keturunan Indonesia Turki berumur 31 tahun, pria ini agak mirip artis timur tengah, dengan rahang tegas dan hidung mancungnya, mata yang berwarna coklat bening menambah pesona ketampanan wajahnya, tubuhnya sama tegap dan tinggi sekitar 180 cm, sangat banyak pastinya di gandrungi wanita wanita cantik.

Kevin Hiroaki pria keturunan Indonesia Jepang berumur sekitar 29 tahun, pria tampan dengan kulit putih, wajah khas orang jepang dengan hidung mancung dan bibir Semerah cerry, tubuhnya juga tegap dan tinggi 178 cm, pria yang kemarin Sasha banting keras. Tentunya juga banyak di sukai oleh para wanita cantik, baik dari kalangan artis maupun model.

Leon Richard pria tampan keturunan Indonesia Inggris, berumur 35 tahun, paling tua dari ke 5 pria tersebut, karena dia adalah asisten pribadi Kenan dan Rion. Wajah tampan bule dengan warna mata kuning keabuan, hidung mancung dengan rahang yang tegas, tubuh tegap dan tinggi sekitar 182 cm, pria tampan yang sangat berkharisma.

Mereka sudah bersahabat dari kecil karena orang tua mereka, sedangkan Leon adalah putra dari asisten kepercayaan keluarga Diandra. Yang juga berteman baik dengan para tuan muda tersebut.

"Rion apa kau yakin akan menjadikannya pelayan mu?" tanya Kevin padanya.

"ya iya lah…memangnya kenapa…?" tanya Rion balik.

"apa tidak salah…? apa yang kau lihat darinya?" tanya Kevin yang memang memiliki selera tinggi akan seorang wanita.

"hanya sebagai pelayan saja, gratis lagi…!"

"kau gila…aku yakin kau memiliki maksud pada gadis itu…?" ucap Kevin tidak percaya.

"ayolah bro…kita punya mainan baru apa salahnya…mencari yang lebih beda sedikit dari biasanya kan seru…!" ucap Rion memberi semangat pada Kevin.

Mereka memang menyukai semua jenis wanita cantik, dari kalangan artis, model dan putri-putri orang kaya lainnya. Tetapi hanya di jadikan mainan untuk mengisi waktu, dan terkadang menemani mereka tidur, itu kalau mereka tertarik dengan si wanitanya, tetapi untuk Kenan dan Rion akan lebih memilih wanita mengikuti selera mereka.

"apa bagusnya gadis itu, cantik tidak, tubuhnya juga tidak bagus dan hanya pas-pasan, lihat saja penampilannya yang hanya memakai celana jeans dan kaos oblong yang kebesaran di tubuhnya, mana bisa menaikkan gairah kita." ucap Kevin yang membuat semua temannya tersenyum menanggapi kekecewaannya.

"apa kau pikir dia akan menjadi teman tidurmu?" ucap Rion seraya memukul pelan kening Kevin.

Yang membuat dia kesakitan dan mengaduh.

"ayolah bro ini akan seru, apalagi nanti di pesta, aku akan bawa dia untuk menjadi pelayan pribadiku di pesta."

"apa kau sudah gila…kau mau membawanya ke pesta, gadis itu akan membuatmu malu… ayolah bro pikirkan lagi."

"itu ide kak Kenan…" balasnya yang membuat mereka menoleh pada Kenan.

"aku hanya risih dengan semua wanita wanita yang akan mendekatiku, jadi aku ingin menggunakannya sebagai tameng ku, agar aku bisa tenang dari kejaran wanita-wanita di pesta nanti." balas santai Kenan, karena itu memang maksud dari Kenan meminta Rion menjadikan Sasha pelayannya.

"Diam dia datang…" ucap Cristian yang bisa melihat dari jauh Sasha datang ke arah mereka.

Sasha dengan cepat membagikan minuman kopi mereka masing-masing.

"siapa namamu?" tanya Rion pada Sasha.

"Sasha tuan…" jawab Sasha singkat.

"aku Rion, ini kakak ku Kenan, ini Cristian, ini Kevin dan itu asisten ku Leon." ucapnya memperkenalkan dan menunjuk satu per satu pria yang ada di sana.

"salam kenal tuan-tuan." ucap Sasha menganggukkan kepalanya melihat pada kelima pria tersebut.

"Leon berikan padanya surat kontrak yang akan dia tanda tangani." perintah Rion pada Leon.

Leon dengan segera memberikan selembar kertas kontrak yang harus mereka setujui. Sasha membaca isi surat tersebut yang berbunyi.

Sasha akan resmi menjadi pelayan pribadi Rion dan Kenan sang kakak selama sebulan.

jam kerja sehari terhitung dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam, lebih dari itu terhitung lembur, perjam akan di bayar 500rb. Selama 30 hari.

Sasha harus siap di bawa kemana saja, untuk menemani Rion dan Kenan, sekalipun harus keluar kota. Bila itu di perlukan.

Bila ada pekerjaan di luar tugas pelayanan, Sasha akan mendapatkan bayaran 2 juta sekali melakukan tugasnya.

Bila Sasha melanggar kontrak harus membayar 2 X lipat dari 250 juta hutang Sasha.

Itu isi kontrak Sasha yang membuatnya terkejut dengan mata membulat sempurna melihat pada Rion.

'ya Tuhan …bulan ini, aku benar-benar tidak ada pendapatan sama sekali.' gumam Sasha dalam hati memikirkan nasib mama dan putra nya. Bahkan tabungannya saja sedikit untuk menutupi bulan ini, bila tidak mendapatkan uang sama sekali.

Kenan dapat melihat kegelisahan Sasha, terlihat jelas dia terus melihat pada surat kontrak tersebut.

"tenang nona, bila kau tidak melakukan kesalahan, kami akan memberikanmu bonus setiap melakukan pekerjaan tambahan." ucap Kenan yang seakan tahu kegelisahan Sasha tentang uang.

"maksud anda tuan… "tanya Sasha ingin tahu jelas.

"seperti nanti malam, kau harus ikut menemani kami ke sebuah pesta, untuk menjaga agar kami tidak di dekati oleh wanita-wanita yang ada di dalam pesta, khususnya menjagaku dari wanita-wanita yang ingin mendekatiku." ungkapnya.

"bagaimana bisa tuan…mereka pasti akan marah kalau di larang."

"itu urusan mu, kau yang harus mengatur mereka." ucap Kenan tidak mau tahu.

"bahkan kalau saya melakukan sesuatu pada mereka juga boleh? atau saya bisa melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka tidak mendekati anda tuan? bagaimana?" tanya Sasha balik.

"terserah padamu, misimu kali ini adalah melarang semua yang ingin mendekatiku, aku ingin tenang di dalam pesta." ucap Kenan mengizinkan.

"itu gampang tuan…!" balas Sasha terseyum tipis penuh arti dan hanya dia yang tahu, arti dari senyumannya tersebut.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!