Halo perkenalkan nama ku Fina. Aku baru saja naik kelas 2 SMA di sekolah negeri 2 kota H.
Pernahkah kalian berada di waktu yang salah??
Kalian haru mencintai orang yang tak kalian cintai hanya karena permintaan yang konyol.
Yukk di simak..
"Fin, makan yukk.." ajak Tasya.
"Yok. Tapi, bentar pacar gw belum Dateng jemput gw nih." Ucap Fina.
"Ya iya lah, orang dia udah nungguin Lo di kantin dari tadi." Ucap Tasya.
Mereka berdua pun pergi ke kantin bersama. Di sana Fina melihat pacar nya sedang duduk bersama teman teman nya.
"Hai sayang, kamu mau makan apa biar aku pesen in." Ucap Aldi.
"Terserah kamu aja. Batu aja aku makan kok." Ucap nya membuat teman teman Aldi tertawa.
"Pacar Lo doyan makan jugak ya Al." Ucap Diana.
"Iya dong, makanya gw jadi tambah sayang." Ucap Aldi sembari menepuk pelan kepala Fina.
Setelah 20 menit mereka di kantin Aldi pun mengantarkan Fina ke asrama nya kembali.
"Kamu jaga diri baik baik ya." Ucap Aldi.
"Iya, thanks ya udah nganter Sampek sini." Ucap Fina.
Ia pun segera masuk kedalam asrama.
"Fin..." Panggil Tasya.
"Gila gw di tinggal sendirian." Ucap Tasya dengan suara yang ternggah nggah.
"Hehehe sory, gw kira Lo udah balik." Ucap Fina dengan santai.
"Sariawan pantat mu, orang gw tadi bilang mo ke kamar mandi dulu. Eh pas gw balik Lo ninggalin gw." Ucap Tasya.
"Iya iya gw salah. Maapin ya.." ucap Fina sembari merangkul Tasya.
"Fina, kamu di panggil bunda tu." Ucap salah satu teman nya yang berpapasan dengan nya.
"Temenin gw yuk sya." Pinta Fina.
"Ogah, sana temuin sendiri gw mau ke kamar. Tugas gw noh dah sekebon." Ucap Tasya dengan kesal.
"Ya udah, kalau Lo butuh contekan tinggal ambil di meja belajar gw aja ya. Tugas tugas gw udah selesai semua." Ucap Fina santai.
"Yakin Lo? Thanks ya beb.." ucap Tasya dengan girang dan langsung memeluk Fina.
"Jijik bangkek. Dah sono. Gw mau ketemu bunda dulu." Ucap Fina melepaskan diri dari pelukan Tasya.
•••
Tok tok tok
"Permisi, bunda manggil Fina?." Tanya Fina.
"Iya Fin, sini duduk dulu." Ucap bunda.
"Ada apa ya Bun?." Tanya Fina.
"Ini ada titipan surat dari orang tua kamu. Kata nya besok kamu di suruh pulang ke Bulgaria secepatnya.
"Lah, kenapa bund? Kan ini belum cuti sekolah." Tanya Fina heran.
"Bunda juga tidak tau Fin." Ucap bunda.
"Kalau begitu Fina kembali ke kamar ya bund. Permisi." Ucap Fina. Ia pun langsung kembali ke dalam kamar nya.
•••
"Udah Fin?." Tanya Tasya.
"Udah, gw ke meja dulu." Ucap Fina.
Di meja nya Fina membuka surat yang di kirim kan orang tua nya dari Bulgaria.
Di situ tertulis.
"Fina, bisakah kamu pulang secepatnya? Dady mu ada kabar baik sayang. Jadi, kalau bisa besok kamu pulang ya. Tiket nya sudah mommy pesan kan.
Salam
Mommy"
"Ada apa Fin?" Tanya Tasya yang tiba tiba ada di belakang nya.
"Gak apa apa, gw mau beres beres dulu. Gw mau pulang ke Bulgaria." Ucap Fina.
"Lah, kenapa? Kan belum cuti sekolah." Ucap Tasya heran.
"Gw juga gak tau, mommy yang minta gw pulang. Jadwal penerbangan gw 3 jam lagi. Jadi, bisa kan Lo bantu gw beres beres." Pinta Fina.
"Oke bos"
•••
"Lo udah ngasih kabar ke Aldi kalau Lo mau balik?." Tanya Tasya.
"Nomor nya ga bisa di hubungi." Ucap Fina resah.
"Mungkin dia masih sama club' nya." Ucap Tasya.
"Besok tolong bilang ke Aldi kalau gw balik ya. Kemungkinan gw ga bisa telfon dia. Lo sendiri tau kan Bulgaria kek gimana." Ucap Fina.
"Iya, gw paham apa lagi tempat Lo kan jauh dari sinyal." Ucap Tasya.
"Kalau gitu gw pamit ya, thanks udah nganter gw ke bandara." Ucap Fina.
Setelah mereka berdua berpamitan Fina pun segera terbang ke negara asalnya.
Ke esokan pagi nya.
"Al, Lo kemana aja? Nomor Lo ga bisa di hubungi." Tanya Tasya.
"Kemarin hp gw ga sengaja jatoh, ini aja gw beli yang baru." Ucap Aldi.
"Fina mana?." Sambung nya.
"Dia balik ke Bulgaria." Ucap Tasya santai.
"Lah, kok Lo baru bilang ke gw sih? Kenapa Fina ga telfon gw?." Tanya Aldi.
"Hah pantatmu! Fina udah telfon Lo berulang kali tapi, hp Lo mati." Ucap Tasya kesal.
"Memang nya kenapa Fina balik?." Tanya Aldi.
"Lah mana saya tau, saya kan kentank!." Ucap Tasya kesal.
Di sisi lain.
"Mommy, Fina pulang." Ucap Fina ketika sampai di depan pintu rumah nya.
"Darling, akhirnya kamu pulang. Dady udah nungguin kamu tu." Ucap mommy.
"Mom, kenapa banyak orang sih?." Tanya Fina heran.
"Fina, kemari sayang." Panggil Dady nya.
"Bawa koper Fina ke atas ya." Ucap Rinjani kepada pembantu rumah nya.
"Yes Daddy?,"
"Duduk kemari, perkenalkan ini om pandu teman Daddy waktu Daddy kuliah di Indonesia dulu.
Dan ini istrinya nama nya Billie Claude. Dan itu putra satu satu nya nama nya Hendry." Ucap Daddy Fina.
"Hallo Om Tante saya Fina." Ucap Fina dengan sopan.
"Mereka juga sama seperti Daddy sayang. Jadi, mereka juga paham dengan bahasa Indonesia." Ucap Daddy.
"Fina ini anak kami satu satu nya. Dia juga masih kelas 2 SMA." Ucap Rinjani.
Oh ok aku lupa jadi, mommy ku itu orang Indonesia dan Daddy ku orang Amerika. Tapi, mereka menetap di Bulgaria karena Daddy ku bekerja di perusahaan terkenal di Bulgaria. Sedangkan aku bersekolah di Indonesia semenjak aku SMP. Aku dulu nya tinggal bersama nenek ku. Tapi, setelah nenek ku meninggal aku harus tinggal di asrama.
Sedangkan Hendry ini dia kakak kelas ku di sekolahan ku. Aku sama sekali tidak mengenal nya tapi, aku sudah pernah melihat nya beberapa kali.
Orang tua nya juga blasteran seperti Daddy dan mommy ku. Perbedaan nya Daddy nya ya g dari Indonesia dan mommy nya asli orang Bulgaria.
Aku sendiri tidak tau kenapa mereka ada di rumah ku. Padahal Daddy ku juga tau aku sangat tidak suka dengan orang orang baru. Bahkan aku tak menggenal mereka.
Walaupun mommy pernah menceritakan sedikit tentang mereka tapi, aku tak tertarik untuk mendengarnya.
"Sayang, apa kamu tau Hendry ini juga satu sekolahan dengan kamu loh." Ucap Daddy.
" Benarkah? " Ucap ku pura pura tak tau.
"Ya, dia juga mengurus perusahaan Daddy nya yang di Indonesia sejak SMP." Ucap Dady nya lagi.
"Dad, Boleh kah Fina ke kamar? Fina capek, Fina mau mandi." Ucap ku menghindari pembicaraan mereka.
"Baiklah, kalau sudah nanti segera turun ya." Ucap mommy.
"Yes mom."
"Dolly come here!!" Teriak Fina memanggil kucing kesayangan nya.
"Fin, jangan bawa Dolly ke atas ya sayang." Ucap mommy secara tiba-tiba ketika Dolly sudah mendekat.
"Kenapa sih mom. Kan Dolly juga peliharaan Fina." Ucap Fina kesal.
"Kamar atas udah di bersihin sama suster. Tuh lihat kaki nya Dolly." Ucap mommy dengan alasan yang menurut Fina tidak masuk akal.
Karena kesal Fina pun menuju ke kamar nya dengan cemberut.
"Kenapa mommy sama Daddy aneh banget sih. Hih sebel lama lama gw di sini. Akhrr mana sinyal susah banget sih.." ucap Fina dengan kesal.
Kemudian ia membanting hp nya ke kasur dan ia segera menuju ke kamar mandi.
To be continued
Setelah 20 menitan Fina mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan memakai baju santai. Ia berniat menghubungi Aldi. Namun, belum sempat ia mengambil hp nya ada yang mengetuk pintu kamar nya.
Tok tok tok
Fina pun mengurungkan niatnya untuk mengambil hp nya dan lebih memilih membuka pintunya.
"Eh, mom.." ucap Fina sedikit terkejut.
"Kamu, kok pakai baju itu sih. Ganti gak enak di lihat tamu loh sayang." Ucap mommy sambil menuntun Fina kembali ke dalam kamar.
Kemudian mommy pun mengambilkan baju dari almari Fina.
"Pakai baju ini, setelah itu segeralah turun." Ucap mommy.
Fina pun hanya pasrah. Ya, walaupun dia sedikit kesal tapi, dia tidak bisa menolak mommy nya.
Tidak lama kemudian Fina pun turun ke bawah dengan mengenakan baju pilihan mommy nya.
"Fina, kemari sayang." Panggil Daddy.
Fina pun duduk di sebelah Daddy nya dengan memasang wajah datar nya.
"Fina, apa kamu ingat dulu kamu pernah berjanji sama Daddy kalau kamu akan memenuhi 1 permintaan Daddy tanpa penolakan." Ucap Dady mengingat kan Fina.
Fina sedikit mengingat janji itu.
Flashback
"Daddy, please Daddy jangan tinggalin Fina. Fina bakal lakuin apapun untuk Daddy bahkan Fina gak akan berdebat sama Daddy lagi asalkan Daddy jangan tinggalin Fina." Ucap Fina dengan tangis yang menyendu.
"Andaikan tadi aku mau mendengarkan kata kata Daddy agar tidak ikut dengan teman teman pasti Daddy gak akan kecelakaan." Gumam Fina.
Daddy Fina kecelakaan ketika hendak mencari Fina. Daddy terlalu khawatir karena Fina juga terlalu mudah di hasut. Tapi, ketika hendak memanggil Fina Daddy malah tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri.
Ya, walaupun tidak terlalu parah tapi, kecelakaan itu membuat Daddy tidak bisa berjalan selama hampir 1 tahun.
Flashback off.
"Fina." Panggil Daddy.
"Ya dad, Fina inggat janji itu. Daddy mau minta apa dari Fina. Pasti Fina akan lakuin." Ucap Fina.
"Kamu mau kan menikah dengan Hendry." Pinta Daddy yang seketika membuat Fina terkejut.
"Dad, Fina ga salah dengar? Fina udah punya pacar dad, dan kak Hendry itu kakak kelas Fina." Ucap Fina
"Tapi, kami sudah berencana menjodohkan kalian sejak Hendry lahir.
Karena Daddy Hendry juga teman baik Daddy.
Fina dengarkan Daddy. Kalau kamu menikah dengan Hendry Daddy tidak akan khawatir jika kamu di Indonesia. Tapi, jika kamu di asrama tidak ada yang mengawasi mu setiap detik nya." Ucap Daddy dan dengan cepat Fina mendongkrak.
"Dad, Fina tau ini demi kebaikan Fina. Tapi, Fina masih sekolah. Dan kak Hendry juga kakak kelas Fina. Kalau kami ketahuan pasti kami akan di keluarkan dari sekolah dad." Ucap Fina berusaha menjelaskan nya kepada Daddy nya.
"Kita bisa merahasiakan hal ini." Ucap Hendry tiba tiba.
"Lagipula kamu sering bolos ke kantin with your boyfriend." Ucap Hendry menyindir Fina.
"Kak, ini yang membuat aku tak menyukai mu. Kau terlalu mengurusi hidup ku. Aku bukan siapa siapa mu! Jadi, bisakah kamu tidak mengurusi urusan ku dengan pacar ku?!." Ucap Fina kesal.
"Whatever." Ucap Hendry santai.
"Lebih baik kita beri waktu Fina untuk memikirkan hal ini." Ucap mommy Hendry.
"Baiklah, jika kamu tidak mau menerima pernikahan ini. Daddy juga tidak akan memaksa. Besok kembalilah ke Indonesia." Ucap Daddy tanpa melirik Fina.
"Dad, Daddy dengarkan Fina. Daddy sendiri juga sudah tau kalau Fina sudah mempunyai pacar. Tapi, dad tolong pahami Fina sedikit. Dan pasti kak Hendry juga udah punya pacar kan." Ucap Fina meilihat Hendry dengan penuh harapan.
"Gak, saya sejak dulu tidak punya pacar. Tapi, saya punya nya tunangan.
Dengar, saya terikat pertunangan dengan mu bahkan sejak kamu belum menjadi ****** dengan sempurna. Kamu belum terbentuk tapi, aku sudah bertunangan dengan mu. Bagaimana bisa." Ucap nya dengan sedikit penekanan.
"Dad." Ucap Fina kebingungan. Ia menatap Daddy nya dengan wajah yang meminta penjelasan.
"Ya, kami sudah bersepakat menjodohkan Hendry sejak dia lahir. Saat Hendry berumur 3 bulan mommy mu baru hamil 3 Minggu. Kami belum tau jenis kelamin mu. Tapi, kami yakin jika anak yang di kandung mommy mu itu perempuan. Jadi, kami bersepakat untuk menjodohkan kalian." Ucap Daddy.
Fina pun menarik nafas nya dengan panjang. Ia tak mengerti kenapa waktu salah menempatkan posisi nya.
"Fine. Jika itu yang Daddy minta. Maka nikahan saja aku dengan kak Hendry. Tapi, dengan syarat tidak ada yang boleh tau tentang pernikahan ini."
"Bagaimana dengan Tasya." Sambung Hendry.
"Ke dua. Jika pacar ku sudah siap menikah i ku maka kak Hendry harus dengan siap untuk melepaskan ku." Ucap Fina.
"Dan ini syarat ku. Kamu harus tinggal di rumah ku dengan mengikuti segala peraturan ku.
Dan aku tidak akan menyentuh mu hingga dirimu benar benar menerima pernikahan ini." Ucap nya dengan penekanan pula.
"Oke setuju." Ucap Fina.
Sedangan kedua orang tua yang menjodohkan mereka tampak heran dengan anak anak nya. Mereka hanya bisa mengiyakan ucapan mereka berdua.
Raut bahagia terlukis jelas di wajah kedua orang tua yang duduk di kursi.
"Lalu kapan pernikahan nya akan di lakukan?." Tanya mommy Hendry.
"Besok" ~fina
"Sekarang" ~hendry
Ucap mereka bersamaan.
"Baiklah pernikahan nya akan di lakukan hari ini." Ucap mommy Fina.
"Mom,.. ihhh" Fina pun langsung menatap tajam Hendry. Namun, Hendry dengan santai nya hanya melipat kedua tangannya.
"Dasar tukang ganjen." Ucap Fina kesal. Dengan cepat Fina pun menuju kamar nya.
To be continued
Pernikahan mereka pun di laksanakan keesokan harinya pukul 7 malam di kediaman Fina. Karena hanya untuk akad saja. Mereka juga tidak menggunakan busana yang terlalu ribet.
Sedangkan untuk resepsi baru akan di lakukan setelah Fina lulus.
Di pernikahan mereka hanya di hadiri tetangga dekat, dan juga sanak saudara mereka yang ada di Bulgaria.
Setelah acara pernikahan selesai. Mereka pun pergi makan bersama.
"Yee,, sekarang Yao Yao punya Aunty." Ucap Yao Yao keponakan Hendry yang masih berumur 5 tahun.
"Mom, Fina ke kamar ya, Fina capek." Ucap nya dengan wajah lesu.
"Tunggu suami kamu dulu dong." Ucap mommy.
"Nanti, Hendry bisa nyusul mom." Ucap Hendry.
"Tuh.. kamar ku di sebelah kiri nomor 3." Ucap Fina.
"Udah tau." Ucap Hendry santai.
"Lah, kok udah tau. Emang Lo pernah masuk ke kamar gw?." Tanya Fina kesal.
"Gak, orang kamar Lo kelihatan dari sini kok." Ucap Hendry yang masih santai menyantap makanan nya.
"Kalian ini baru berapa menit jadi suami istri udah berantem terus. Apalagi kalau udah jadi, satu rumah apa pada mau cakar cakar an?." Sindir aunty Hendry hingga membuat semua orang tertawa.
"Kamu juga Hendry. Seharusnya kamu lebih romantis sama istri mu." Ucap nenek Hendry.
"Oma, gak usah mancing hiu yang lapar deh." Ucap Hendry.
"Sayang, kamu ga usah khawatir nanti kalau Hendry macem macem kamu bilang aja sama Oma. Biar Oma yang tangani." Ucap nenek Hendry dengan senyum an indah.
Fina hanya bisa tersenyum melihat nenek Hendry. Fina pun segera naik ke kamar nya.
Di dalam kamar nya ia teringat dengan mendiang kakek nenek nya.
Ia menuju ke meja nya, ia menatap sekilas foto kebersamaan nya ketika kakek dan nenek nya masih ada. Ia mengingat sekilas masalalu nya ketika bersama kakek nenek nya. Hingga tanpa sadar air mata nya pun berhasil lolos dari mata nya.
"Nih." Ucap Hendry mengulurkan tisu kepada Fina.
"Tuh ingusnya di hapus dulu. Jangan jorok jorok." Sambung nya.
"Yang jorok siapa yang susah siapa." Ucap Fina kesal.
"Kenapa emang nya? Sampek nangis gitu. Keinget sama Aldi ya?." Goda Hendry.
"Pantat mu Aldi. Aku keinget mendiang kakek sama nenek. Pas tadi Oma ngomong aku jadi, kangen sama nenek." Ucap Fina.
"Lo tu aneh banget sih. Tapi, di bawah panggilnya Lo gw. Sekarang aku. Cih manusia Ga ada kepastian." Ucap Hendry.
"Sewot amat sih Lo." Ucap Fina kesal.
"Nah kan, ganti lagi. Punya masalah apa sih sama bahasa mu? Sini sini cerita." Ucap Hendry.
"Idih ogah." Ucap Fina kembali.
"Ya udah, saya mau tidur kalau mau nangis jangan kenceng kenceng ya. Takut nanti ada yang denger." Ucap Hendry. Hendry pun langsung merebahkan tubuh nya di kasur Fina yang memang muat untuk 2-3 orang.
"Kasur mu lumayan lebar juga ya fin." Ucap Hendry.
"Bentar, eh mending tentuin dari sekarang deh gw harus manggil Lo apa. Biar ntar orang tua Lo ga ngecap gw sebagai istri yang ga punya tata Krama." Ucap Fina. Sembari menjatuhkan tubuh nya di sebelah Hendry.
"Ya, tinggal panggil Kak apa susah nya sih." Ucap Hendry santai.
"Ih kok Lo ngomong nya santai banget sih. Dingin lagi. Habis di kutuk sama Elsa ya?." Ucap Fina bercanda.
"Elsa jidat mu. Emang saya gini terus harus gimana?." Ucap Hendy dengan sedikit tawa.
"Ya, siapa tau Karena kepercayaan diri anda. Anda di kutuk Elsa." Ucap Fina.
"Kamu mau terus terus an tengkurap gitu atau mau tidur? Saya capek." Ucap Hendry yang sudah menutup mata nya tapi, belum tidur.
"Hum iya iya.
"Matiin lampu nya." Sambung Hendry.
"Baru juga 3 jam jadi suami dah banyak ngatur nya. Huuhhh.." ucap Fina kesal.
"Besok saya seret juga kamu kerumah tuhan biar hilang dosa nya karena tidak menuruti perintah suami." Ucap Hendry kembali.
"Iya, iya tadi kata nya ngantuk belum juga tidur." Ucap Fina melirik Hendry yang berada di sebelah nya.
Akhir nya mereka berdua pun tidur walaupun harus ada guling di tengah tengah mereka.
Pagi pun tiba
Hendry membuka mata nya karena cahaya matahari menyinari mata nya.
Ia sedikit memicingkan mata nya dan meilirik ke sebelah untuk melihat Fina. Namun, Fina sudah tidak ada di kasur nya.
"Fin, Fina." Panggil Hendry.
"Apa?." Ucap Fina secara tiba tiba yang baru keluar dari kamar mandi.
"Gak apa apa. Saya kira kamu hilang." Ucap Hendry.
"Oh ya, nanti sore kita langsung terbang ke Indonesia. Karena saya hanya pesan tiket selama 3 hari." Ucap Hendry.
"Humm, aku mau ke bawah dulu." Ucap Fina.
Fina pun pergi kebawah untuk membantu mommy nya.
"Morning mom.." sapa Fina.
"Morning honey.." jawab mommy.
"Mom, mau Fina bantuin?." Tanya Fina.
"Ga usah sayang, lebih baik kamu kemas kemas nanti sore kan kamu harus kembali ke Indonesia." Ucap mommy Fina yang masih sibuk memasak.
"Mom, Fina boleh bilang sesuatu?." Ucap Fina sedikit gugup.
"Bi, lanjutin ya saya mau ke taman dulu." Ucap mommy Fina.
Mereka berdua pun akhirnya berbicara di taman.
"Mom, Fina takut." Ucap Fina dengan raut wajah yang lesu.
"Takut kenapa?." Tanya mommy.
"Mom, Fina takut pacar Fina tau kalau Fina sudah menikah. Bagaimana nanti dengan hubungan Fina mom." Ucap nya dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.
"Sayang, dengarkan mommy. Lebih baik sekarang kamu urusi hubungan yang sudah di depan mata. Bukan yang jauh di mata. Bagaimana pun juga Hendry adalah suami kamu. Kamu juga harus mematuhi dia. Untuk pacar kamu, kamu bis jelasin ke dia baik baik lalu kalian akhiri hubungan kalian. Selesai." Ucap mommy
"Mommy kalau ngomong kok gampang banget sih. Aku sama Aldi udah pacaran lebih dari 2 tahun mom. Sedangkan aku harus Nikah sama kak Hendry yang status nya aku ga tau siapa dia. Akhr mom.." ucap Fina kesal.
"Fina, bukan kah kamu berjanji tidak akan berdebat dengan keputusan Daddy mu? Kenapa sekarang kamu berdebat. Kenapa tidak dari kemarin kamu menolak pernikahan ini?!." Ucap mommy nya dengan kesal.
Sebagai seorang ibu siapa yang tak sakit hati jika melihat putri nya menderita. Itu juga yang ibu Fina rasakan. Tapi, beliau tak bisa apa apa karena janji yang merek buat jauh jauh tahun harus di tunaikan.
To be continued
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!