NovelToon NovelToon

Quin & King Mafia

sikap dingin

Hello ini lanjutan Hello Mr Mafia 2 yah, ini lebih fokus pada kisah Lucifer. Selamat membaca semoga kalian suka.

••••••••

Di sebuah mansion mewah terlihat 2 sosok laki-laki tampan yang sibuk dengan makanan nya, di dekatnya terdapat 2 wanita yang memiliki paras yang sangat cantik dan memukau.

"Mom, jangan lupa besok datang ke acara sekolah ku" Ucap seorang wanita cantik dengan ceria.

"Baik sayang" Balas wanita tersebut yang di panggil mom.

"Abang, antarkan aku ke sekolah!" Pinta nya.

"Bukankah kau sudah ada supir?" Heran nya.

"Tidak mau, aku ingin kau yang mengantar ku!" Jawab wanita itu dengan nada yang merajuk.

"Antarkan saja, bukankah jalan kalian searah"

"Tapi dad.....Hhh... baiklah" Pasrah laki-laki itu.

"Yeeee..." Girang nya.

Lucifer Xylander Zweihander, adalah anak pertama dari pasangan Quinnsha Qiana Zweihander dan Damian Xylander Zweihander. Lucifer sendiri masih bersekolah di high'school star, dia masih berada di kelas 12.

Lucifer memiliki adik yang sangat cantik dan mempesona, Liliana Qiana Zweihander. Sosok gadis periang dan mudah senyum itu masih berada di sekolah tingkat menengah, gadis tersebut baru saja masuk ke kelas 1 A.

"Sayang, bagaimana dengan sekolah mu?" Tanya Quqi dengan lembut.

"Baik mom" Balas Lucifer dengan tersenyum.

"Son, ingatlah. Kau harus meluangkan waktu mu untuk mengurus masalah perusahaan" Ucap Damian dengan tegas.

"Baik dad"

"Sayang, jangan seperti itu! Kau tahu bukan bahwa Lucifer masih sekolah?" Marah Quqi.

"Maaf sayang, tapi Lucifer harus di didik dari sekarang" Balas Damian dengan tersenyum lembut.

"Hhh..." Kesal Quqi dengan menggelengkan kepalanya saja.

"Baiklah kalau begitu kami berangkat, ayo" Ajak Lucifer pada Lili.

"Iya bang" Balas Lili dengan semangat dan langsung menggandeng tangan Lucifer.

"Hati-hati" Ucap Quqi.

"Iya mom, aku menyayangimu" Ucap Lucifer dan Lili dengan mencium kedua pipi Quqi.

"Sampai jumpa dad, aku mencintaimu" Ucap Lili dengan mencium kedua pipi Damian.

"Hati-hati sayang" Balas Damian.

"Yes dad"

"Jaga Adikmu!" Pesan Damian.

"Ya dad" Balas Lucifer dan segera keluar dengan membawa tas nya.

Di lain tempat, terdapat sosok wanita yang baru saja tiba di Indonesia.

Wanita tersebut memiliki wajah yang sangat cantik namun dari ekspresi wajahnya terlihat sangat garang dan juga menyeramkan.

"Sial!! aku membenci mu dad! Kenapa kau mengirim ku kemari hah!" Kesal wanita itu dengan terus mengoceh.

"Nona muda, sebaiknya kita segera menuju apartemen" Ucap wanita di belakangnya.

"APAAA? APARTEMEN?" kaget wanita itu.

"Iya nona, Tuan Bagaskara sudah membelinya"

"Haishhh...Kenapa hidupku jadi seperti ini? Lihatlah, bukankah ini sangat menyebalkan!" Kesalnya.

"Maaf Nona, sebaiknya kita segera pergi"

"Hmmm"

•••••••

"Bang, apa Abang sudah memiliki kekasih?" Tanya Lili dengan tersenyum senyum.

"Tidak" Balas nya singkat.

"Abangggggg...Aku akan mengadu pada dad kalo Abang mendiami ku!" Rajuk nya dengan memalingkan wajahnya ke luar jendela mobil.

"Hhh.... Maafkan Abang sayang, Abang hanya sedikit lelah" Balas nya dengan mengusap rambut Lili.

"Hmmm" Balas nya.

"Sudah sampai" Ucap Lucifer.

"Baik" Balas nya dengan segera turun dari mobil.

"Fighting" Seru Lucifer.

"Tentu, semangat Abang!" Balas Lili dengan melambaikan tangannya.

Lucifer menghela nafas panjang dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, eskpresi nya sangat dingin dan datar.

Saat tiba di depan gerbang sekolah, para petugas langsung memberikan nya hormat. Namun Lucifer tak menghiraukan nya sama sekali.

Para mahasiswa langsung berteriak histeris saat melihat mobil yang Lucifer bawa, Lucifer dan ketiga sahabatnya Memiliki tempat parkir tersendiri.

"Astagaaa....Kak Lucifer sangat tampan!!! Akhhhh aku sangat mencintai nya!" Girang seorang wanita dengan heboh.

"Astagaaa...Ini benar-benar paras yang sangat memukau!"

"Tidak hanya tampan! Dia juga pewaris sang penguasa keuangan di dunia, saham keluarga nya mencapai 51 %"

"Gila!! Tampang yang sempurna! Keluarga yang kaya, kau tahu bukan bahwa paman dari nya merupakan bangsawan terhormat di Jepang?"

"Benar, Mereka benar-benar keluarga yang sangat memukau!"

"Tidak hanya itu, ketiga sahabatnya juga sama-sama meresahkan! Mereka sangat tampan dan juga terpandang!"

Mereka terus saja bergosip setiap hari saat bertemu dengan mereka, namun Lucifer tidak mempermasalahkan hal tersebut selagi itu tidak merugikan dirinya.

"Bro!" Sapa sahabatnya dengan menepuk pundak Lucifer.

"Hmm" Balas Lucifer dan segera berjalan masuk ke dalam sekolah.

"Haishhh kau ini" Kesal sahabat nya.

Lucifer Memiliki 3 sahabat yang bernama Elang Tanubrata, Gevin Alandra dan Aldo Bernardo. Mereka bukan keluarga biasa yah meskipun kedudukan Lucifer jauh lebih tinggi dari mereka.

"Luci, apa Lo udah tahu tentang anak baru yang akan hadir itu?" Tanya Aldo dengan penasaran.

"Jangan panggil gue dengan sebutan itu sialan!" Kesal Lucifer karena mereka selalu memanggilnya Luci.

"Hehee...Itu karena nama Lo terlalu panjang" Elak Aldo dengan Cengengesan.

"Alasan!" Sinis nya.

Hai hai haiii....

Jangan lupa like dan komen yah❤️❤️

High school star

Di sebuah apartemen yang memiliki luas yang sangat besar namun terlihat kecil bagi gadis tersebut, Yoora Debora Elmeryx adalah putri semata wayang dari keluarga Elmeryx.

Yoora berasal dari Inggris, Ayahnya mengirimkan Yoora ke tempat ini untuk membuat nya sadar bahwa hidup itu bukan hanya untuk bersenang-senang.

Yoora sendiri sudah kehilangan ibu nya sejak umurnya 7 tahun karena ibu nya terkena penyakit parah.

"Hhhhh...Bibi Yun" Panggil Quqi dengan mata yang masih terpejam.

"Ya Nona?" Jawab pelayan Yun.

"Siapkan aku air" Ucap Yoora dengan menguap.

"Sudah Nona"

"Hhmm" Yoora segera turun dari ranjangnya dan masuk kedalam kamar mandi.

30 menit berlalu, Yoora sudah rapih dengan pakaian seragam nya. Di lihatnya jam yang menunjukkan pukul setengah 7.

Drtttttt Drtttttt Drtttttt

"Halo?"

"Bagaimana sayang? Apa kau nyaman?"

"Hhh...Kenapa dad menanyakan hal itu?" Ketus Quqi.

"Maafkan dad sayang, dad tidak punya pilihan. Dad sudah menyiapkan 1 mobil untukmu dan mulai sekarang uang mu akan dad berikan 5 juta perbulan" Jelas nya.

"Apa? Dad...Dad tidak bercanda kan? Bagaimana mungkin. Hiksss...dad kau jahat padaku!" tangis Yoora dengan terus merengek.

"Yah sudah kalau begitu dad tutup teleponnya, semangat"

"Haishhh...kau sangat menyebalkan dad!" Kesal nya.

Yoora sendiri memiliki kulit putih bersih dengan warna rambut yang kuning, penampilannya memang menarik terlebih Yoora sangat menyukai pakaian pakaian terbuka.

Tapi meskipun begitu, Yoora bukanlah wanita yang bisa di sentuh sembarangan karena orang tuanya sangat ketat dalam agama yah meskipun hal tersebut memang hal yang wajar.

Yoora mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, letak sekolah tersebut tidak terlalu jauh dari tempatnya tinggalnya.

Yoora memarkirkan mobilnya di tempat parkiran biasa karena hanya itu yang tersisa, di lihatnya suasana sekolah tersebut yang nampak ramai.

Yoora menghela nafas panjang sebelum akhirnya Yoora keluar dari dalam mobil nya, bertepatan dengan itu munculah 4 mobil yang sangat keren dan berhenti tepat di depan Yoora.

"Wahhhhh siapa gadis cantik itu?" Heboh mereka dengan berbinar-binar.

"Astagaaa kulitnya benar-benar halus dan cerah" Tambah temannya.

"Apa dia anak baru itu?" Tebak seorang laki-laki.

"Aku yakin keempat pangeran itu akan menyukai nya"

Mereka terus saja heboh, sedangkan Yoora hanya berdiri dengan tatapan datar nya. Sosok laki-laki itu keluar dari dalam mobilnya dan bertatapan dengan Yoora.

Namun Yoora hanya memandang nya datar, begitupun dengan laki-laki itu yang ternyata Lucifer.

"Hai cantik, apa kau anak baru itu? Ohh astagaaa aroma mu sangat menyegarkan" Ucap Gavin dengan mencium rambut Yoora yang ia genggam.

DUGHH

"Singkirkan tangan busuk lo dari rambut gue sialan!" Dingin Yoora dengan meninju wajah Gevin yang langsung mengeluarkan darah di hidung nya.

"Astaga Gavin?" Pekik mereka.

"Lo!!" Geram Aldo dan Elang namun saat berdiri di depan Yoora merekamenjadi kikuk dan tidak bisa berkata-kata.

Yoora yang melihat itu hanya acuh dan segera berjalan meninggalkan mereka, para mahasiswa yang melihat kejadian itu langsung berbisik-bisik dan menatap Yoora kagum dan benci.

"Siapa wanita itu?" Heran Aldo.

"Shhh... Diamlah, apa Lo tidak lihat hidung Gue ini?" Kesal Gevin dengan mengusap darah yang keluar dari hidungnya.

"Ini salah Lo sendiri, kenapa Lo main nyosor nyosor aja sih?" Heran Aldo.

"Lo ga tahu? Aroma dia sangat menenangkan! Gue sendiri tidak sadar" Jelas nya dengan menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana menurut Lo, apa dia wanita ya....Di mana Lucifer?" kaget Elang karena tidak melihat sosok Lucifer.

"Dia memang iblis, hilang dan muncul tanpa di undang!" Kesal Aldo dan segera masuk kedalam kelas nya.

••••

Kini Yoora berada di dalam ruangan kepala sekolah, setelah berkeliling akhirnya Yoora bisa menemukan keberadaan kantor tersebut.

"Baiklah, karena kamu ikut kelas akselerasi sekarang kamu sudah menjadi murid kelas 3 A. Kelas terfavorit dan sangat berpengetahuan tinggi" jelas sang kepala sekolah.

"Terimakasih pak" Balas Yoora dengan tersenyum tipis.

"Tidak perlu formal seperti itu, Dady mu sudah menceritakan semuanya pada Om" Jelas nya dengan tersenyum.

"Benar Om, Dady sangat jahat padaku... Bagaimana mungkin dia mengirim ku jauh kemari! Bahkan Dady menyuruhku untuk tidak menggunakan marga keluarga huhuhuhuuu" Curhat Yoora dengan pura-pura menangis.

"Hahahaha...kau ini, ingatlah kau ini sudah dewasa. Carilah teman yang tidak pernah membeda-bedakan kasta keluarga" Jelas nya.

"Tentu om"

" Kalau begitu biar om yang antarkan kau ke kelas baru mu" Ajak nya dengan bangkit dari duduknya.

"Baik om" Pasrah Yoora dengan membuntuti nya.

Kepala sekolah tersebut merupakan teman dari Dady nya Yoora, meskipun mereka tidak terlalu dekat karena jarang sekali bertemu namun kondisi pertemanan mereka sangat dekat sampai sekarang.

Di sepanjang jalan, Yoora selalu saja menjadi pusat perhatian. Tidak hanya karena cantik namun karena Yoora sudah berani memukul wajah Gevin di hari pertamanya masuk.

Tok tok tok

"Ya silahkan masuk"

"Ayo" Ajak kepala sekolah pada Yoora.

"Bu Nia, saya membawa murid baru" Jelas nya dengan tersenyum tipis.

"Baik pak, terimakasih karena sudah mengantarkan nya" Ucap Bu Nia.

"Sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi" pamit kepala sekolah.

Quqi hanya menganggukkan kepalanya saja pada kepala sekolah tersebut setelah berlalu pergi.

"Oh ya, silahkan perkenalkan nama mu" Ucap guru tersebut dengan tersenyum lebar.

"Baik" Balas Yoora singkat.

"Yoora DE, asal sekolah Inggris high'school word" Jelas Yoora tanpa basa-basi.

"Wahhh dari Inggris yah" Kagum guru tersebut, Yoora tidak menanggapi nya.

"Baiklah, karena tidak ada kursi yang kosong lagi selain kursi Lucifer. Maka kau duduk bersamanya" Jelas sang guru.

"APAAAAAAAA?" Pekik mereka semua yang ada di sana.

Yoora menatap mereka dan sedikit tersentak melihat sosok laki-laki yang sempat ia temui di depan sekolah tadi.

Terlebih laki-laki itu memiliki memar di dekat hidungnya, tanpa banyak bicara Yoora langsung menuju kursi kosong tersebut.

BRUGHHHHH

Namun tiba-tiba saja seseorang menghalangi langkah Yoora hingga membuat nya jatuh tersungkur, namun bukan itu yang membuat Yoora terkejut melainkan sosok laki-laki yang ada di bawahnya.

Like yaaaaa ❤️❤️

Hal yang tidak terduga

Semua yang ada di kelas itu langsung melotot dengan mulut yang terbuka, bagaimana tidak? Mereka sangat shock melihat Yoora yang jatuh di atas tubuh Lucifer dan yang paling parahnya lagi ternyata bibir mereka saling bersentuhan.

Mata Yoora membulat begitupun dengan Lucifer yang terlihat sangat marah itu, Yoora segera bangkit dari atas tubuh Lucifer.

"Lo!" Geram Lucifer dengan memegang kerah baju Yoora.

"A..pa yang Lo lakukan!" Marah Yoora dengan memegang tangan Lucifer yang ada di kerah baju nya.

"Apa maksud lo melakukan semua itu hah! Dasar wanita jal***ng" Ucap nya dengan tajam.

Yoora yang di katai seperti itu pun mendadak dingin dan menatap Lucifer datar, mereka yang melihat itu merasa heran karena Yoora tidak merasa takut sama sekali dengan Lucifer.

BRUGHHHHH PLAKK PLAKKKKK

Yoora menendang selengkangan Lucifer dan menampar kedua pipinya hingga memerah, nafas Yoora begitu memburu karena amarahnya.

"Apa kata Lo? gue jala**Ng? Tahu banget yah Lo tentang hidup gue! Apa Lo pikir Lo sempurna? TIDAK SAMA SEKALI!! YANG ADA GUE JIJIK SAMA LO BRENGSEK! Lo tidak lihat jika kaki gue di sandung oleh dia!" Marah Yoora dengan menatap tajam Lucifer.

"Lo!!" Geram Lucifer.

"Apa? Mau pukul? Mau nampar?" Tantang Yoora dengan mendekatkan wajahnya pada Lucifer.

Lucifer menggeram marah, giginya sampai bergemeletuk. Yoora yang melihat itu tersenyum sinis dan segera melangkah melewati Lucifer untuk duduk.

Namun Lucifer malah menarik tangannya hingga jatuh terduduk di lantai, Yoora akui itu sangat sakit karena ia terjatuh dengan kencang.

"Lo!!" Geram Yoora.

"Lo pikir Lo siapa hah? Lo kira gue ga bisa berbuat kasar sama cewek?" Ucap Lucifer dengan menatap Yoora tajam.

"Cihhh.... Brengsek" Ucap Yoora dengan bangkit dari duduknya.

"Apa kata Lo!" Geram Lucifer dan berjongkok untuk berhadapan dengan Yoora namun karena kaki Yoora yang ada di bawahnya hingga tanpa sengaja Lucifer menginjak kaki nya hingga reflek Lucifer jatuh di atas tubuh Yoora.

Kejadian itu kembali terulang, Yoora yang merasakan itu semua sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi. Dengan kasar Yoora menendang selengkangan Lucifer hingga membuat laki-laki itu meringis.

"Lo!"

"SIALAN! BRENGSEK! DASAR CABUL! HIDUNG BELANG! GUE BENCI SAMA LO SIALAN!! KEMBALIKAN CIUMAN PERTAMA GUE!" Marah Yoora dengan begitu menggema.

"Ap....."

"BERHENTI!!!!!! " Teriak seseorang yang ternyata guru mereka yang sedari terus memperhatikannya mereka berdua.

"KALIAN BERDUA SILAHKAN KELUAR DARI KELAS DAN BERSIHKAN GUDANG. SEKARANG!!!" Marah nya.

"Bu...Tapi kan dia..." Elak Yoora.

"TIDAK ADA TAPI TAPIAN! ATAU HUKUMAN AKAN IBU TAMBAH!"

Yoora menghela nafas berat dan melirik laki-laki itu dengan datar, Yoora segera berlalu begitu saja dan di ikuti oleh Lucifer.

Jantung Yoora hampir saja copot saat membuka pintu kelasnya,di luar terlihat sangat ramai karena mendengar suara Yoora tadi.

Yoora di tatap sinis oleh mereka, namun Yoora tidak peduli sama sekali ia pergi begitu saja menuju kantin. Lucifer yang melihat itu merasa heran namun ia tidak peduli sama sekali.

Sebelum ke kantin, Quqi pergi ke kamar mandi dulu untuk cuci muka atau lebih tepatnya mencuci bibirnya.

"Sialan! Brengsek! Lo pikir gue takut sama Lo?" Oceh Yoora.

"Akhhhhhhh..Dady, bibir putri cantik mu ini sudah tidak perawan hikss..."

Di lain tempat, tepatnya di gudang. Lucifer terus saja berekspresi dingin dan datar. Ia tidak menyangka akan ada kejadian yang memalukan seperti tadi.

Namun Lucifer sedikit salut dengan Yoora karena berani melakukan itu semua, terlihat pipi Lucifer yang sedikit memar karena Yoora menamparnya tidak main-main.

"Sial!!" Kesal nya karena tidak melihat keberadaan Yoora di belakangnya.

Lucifer Pergi mencari keberadaan Yoora namun ia tidak menemukan keberadaan nya di sana hingga akhirnya Lucifer Melihat ke kantin dan menemukan sosok Yoora yang sedang makan namun dari raut wajahnya terlihat sangat kesal dan marah.

Lucifer Melihat jam tangannya dan ternyata telah masuk kedalam jam istirahat pertama, Lucifer mendekati meja Yoora dan berdiri di depannya.

Yoora hanya melihat nya sekilas dan Kembali melanjutkan memakan bakso nya, Lucifer yang di abaikan pun langsung mendongakkan wajah Yoora hingga menatapnya.

"Sialan! Ap...."

"Lo pikir Lo bisa pergi seenaknya hah!!! Bersihkan gudang sekarang!!" Geram Lucifer dengan menatap dalam wajah Yoora.

Mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah menjadi pusat perhatian orang-orang kantin, mereka menatap Yoora iri karena bisa di sentuh oleh Lucifer.

Terlebih mereka sudah mendengar tentang kejadian pagi tadi, satu sekolah sudah mendengar berita tersebut.

"Cih...Lepasin tangan Lo dari wajah gue brengsek!" Geram Yoora dengan memegang tangan Lucifer dan berusaha melepaskan nya.

"Ingat ini baik-baik! Lo udah kibarin bendera perang sama gue, jangan harap Lo bisa hidup tenang Yoora!" Bisik Lucifer di telinga Yoora.

Adegan mereka terlihat seperti Lucifer yang memeluk Yoora padahal Lucifer sedang mengancam Yoora dengan mengatakan hal-hal yang membuat Yoora semakin membencinya.

Lucifer tersenyum sinis dan Kembali berdiri, Lucifer menatap Yoora dengan kedua tangannya yang ia lipatkan di dada.

Yoora tersenyum tipis mendengar semua ancaman Lucifer, perlahan Yoora meletakkan sendok makannya dan mulai berdiri.

Jarak mereka hanya terhalang meja kecil panjang saja, Yoora menatap Lucifer dengan tatapan aneh nya. Entah kenapa Lucifer merasa sedikit takut melihat tatapan nya seperti itu.

Yoora keluar dari kursinya dan berjalan mendekati Lucifer, Yoora terus mendekat hingga Lucifer sendiri terduduk di atas meja.

"Apa yang Lo....." Heran Lucifer.

"Ada apa denganmu sayang? Aku tahu kau sangat merindukan ku hmm" Ucap Yoora dengan suara lembut nya.

"Lo!!" Geram Lucifer namun tiba-tiba saja Yoora mengalungkan kedua tangannya di leher Damian dengan bagian bawah yang sudah menempel.

"Lo pikir gue takut hmm? Jangan samakan gue dengan wanita rendahan yang tidak waras itu Tuan Lucifer Xylander Zweihander!!" Bisik Yoora dengan suara lembutnya, bahkan Yoora sengaja menempelkan bibirnya di telinga Lucifer yang diam membeku karena perlakuan Yoora.

Mohon maaf jika banyak typo nya😭😭😭 Jangan lupa like dan komen yahh ❤️❤️❤️❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!