Wah...pagi yang cerah seperti biasanya, hembusan angin yang menenangkanku, sinar matahari yang menghangatkanku, dan bunga yang berguguran menyapaku, damainya...pikir Long Jun dalam hati yang menikmati cuaca cerah hari ini.
Long Jun adalah anak muda jenius dalam bidang sains, mereka memanggilnya jenius gila karena kecerdasannya...diumurnya yang ke 20 tahun dia sudah menjadi ilmuwan muda nomor 1 dan dia belum begitu tertarik dengan kehidupan percintaan.
Dia sangat menyukai keindahan, kebersihan dan kerapihan...semua itu adalah pemandangan yang sangat dia nikmati dan dia jaga.
***
Aku melakukan penelitian mengenai bom, apakah bom dapat digunakan jika berwujud cair?...pikir Long Jun.
DUARR
Penelitian yang dilakukan Long Jun tidak berhasil dan menyebabkan kebakaran di laboratorium pribadi miliknya.
"Ahhhh tunggu...apa aku akan mati diusiaku ini? haaa bahkan dewa membiarkanku mati dalam keadaan perjaka?" ucapnya sambil perlahan-lahan menutup mata dan kehilangan kesadarannya.
***
Saat Long Jun tersadar...dia mencoba membuka matanya secara perlahan.
"Aduh...kau ini, sudah aku bilang jangan jalan-jalan di dunia manusia terus" ucap seorang dewa, Dewa Qi.
Dewa Qi adalah dewa yang menguasai dunia dimensi, dia bisa membuka portal ke dunia manapun yang dia mau.
"Ha haha...aku juga tidak menyangka jiwanya akan ikut bersamaku" ucap satu dewa lainnya, Dewa Zang.
Dewa Zang adalah Dewa musim, dia yang memberi hujan, angin, pelangi, dan mengganti musim-musim yang ada di dunia.
"Lalu bagaimana ini? tubuhnya disana juga sudah rusak, jika Dewa Ma mengetahuinya...habislah! mau bagaimana pun aku yang membukakan portal untukmu Dewa Zang" ucap Dewa Qi.
Berisik...siapa?...pikir Long Jun dalam hati yang mendengar suara-suara samar.
"Hooo ayolah Dewa Qi, kau juga ingin aku membawa ramen kesukaanmu kan! ayolah kali ini kita ada diposisi yang sama" ucap Dewa Zang.
"I-itu" ucap Dewa Qi tersentak akan kebenaran yang diucapkan Dewa Zang.
"Maaf mengganggu pembicaraan penting kalian, tapi...aku ada dimana? kenapa semuanya putih? tidak ada tanah atau langit?" ucap Long Jun memotong dan secara tiba-tiba berada ditengah mereka dan membuat mereka terkejut.
"Huwaaaa" ucap Dewa Qi dan Dewa Zang sambil melompat kaget.
"Dewa Qi, kita tidak bisa membawa jiwanya ke alam roh, mereka akan mempertanyakan keberadaannya yang belum mati sebelum waktunya, bagaimana jika buat saja dia hidup di dunia lain dengan tubuh baru, kita tidak perlu memberitahu Dewa Ma untuk masalah ini, dengan begitu...kita akan aman"
ucap Dewa Zang yang berbisik kepada Dewa Qi.
"Hoooo aku bisa mendengarmu loh" ucap Long Jun.
"A-" Dewa Zang dan Dewa Qi tersentak.
"Ekhem...maaf anak muda, seperti yang kau dengar, karena kesalahan Dewa Zang ini, di duniamu kau sudah mati, tolong maafkan dia" ucap Dewa Qi dan menunjuk Dewa Zang.
"Tu-tunggu Dewa Qi, menurutmu siapa yang membiarkanku pergi ke dunia manusia?"
ucap Dewa Zang.
Dewa Qi dan Dewa Zang beradu mulut.
"Hmm...hmmm...itu artinya aku tidak mati gara-gara kebakaran di lab ku? ini salah kalian berdua yang membuat jiwaku datang kesini, dan membuat ragaku mati? lalu apa solusi kalian untukku?" ucap Long Jun yang memotong perdebatan Dewa Qi dan Dewa Zang.
"Itu...kami menyarankanmu untuk hidup di dunia lainnya" ucap Dewa Zang sambil menutup mulut Dewa Qi.
"Boleh, tidak terlalu buruk" jawab Long Jun.
"He...eehhhh?" ucap Dewa Zang dan Dewa Qi yang terkejut dengan keputusan Long Jun yang setuju dengan cepat.
"Tapi...aku tidak ingin kehidupan yang susah, miskin, apalagi sampai tertindas" ucap Long Jun memberikan syarat.
"Hm hm, itu mudah" jawab Dewa Zang yang masih menutup mulut Dewa Qi.
"Kalau begitu...kapan kalian akan mengirimku?" tanya Long Jun.
"Sekarang!" ucap Dewa Zang dan langsung mengirim Long Jun ke dunia lain.
"Tunggu, apa? se-" ucap long Jun yang langsung dipindahkan oleh Dewa Zang.
***
Kerajaan Zigar.
Haih dewa itu benar-benar...pikir Long Jun dalam hati.
"Raja, selamat...permaisuri melahirkan seorang pangeran" ucap salah satu orang yang membantu persalinan permaisuri.
"Aku anak Raja? yah tidak buruk, tapi kenapa aku tidak seperti orang lain yang dihidupkan kembali? yang memasuki raga orang lain dan berkata (rupanya aku anak dari blablabla, tubuh ini lemah blablabla , dan aku akan membalaskan dendamnya bla bla bla" ucap Long Jun yang sekarang adalah bayi yang baru terlahir didunia ini dan melihat cukup banyak orang disekitar.
Long Jun dilahirkan di dunia yang dimana semua orang memiliki tingkat dan kemampuan.
ada 6 tingkatan didunia ini, yaitu :
Prajurit
Komandan
Jendral
Bangsawan
Ksatria
Guru
Masing-masing tingkat memiliki level 1 sampai 7 dengan berbagai macam elemen yang dapat dikuasai yaitu air, api, tanah dan udara.
Long Jun lahir Di Kerajaan Zigar, sebuah kerajaan yang aman dan damai, tidak terusik oleh kerajaan lain dan tidak berperang selama 10 tahun terakhir, ini semua sejak Zang Yu dinobatkan menjadi raja. Kerajaan ini memiliki 8 klan yang berada di bawahnya, selain itu...kerajaan Zigar juga mempunyai 2 akademi besar dan 5 akademi kecil didalamnya.
Raja Zang Yu sendiri merupakan putra kedua, dikabarkan putra mahkota yang seharusnya menjadi raja tewas saat berperang. Saat putra mahkota dikabarkan tewas, maka kedudukan penerus raja beralih pada Zang Yu. Tidak diragukan bahwa Zang Yu, raja saat ini sangat hebat dimedan perang, konon katanya dia sanggup berhadapan dan membunuh 1000 orang dengan tingkat prajutit sekaligus, bahkan dia merupakan sosok yang baik dan tidak memandang rendah pada orang lain meski itu budak sekalipun, maka dari itu semuanya sangat senang saat Zang Yu menaiki tahta.
Long Jun lahir sebagai anak dari Raja Zang Yu, dan sekarang namanya adalah Ling Yu.
Tapi, semakin Ling Yu tumbuh dewasa...ingatannya tentang kehidupan modernnya mulai hilang dan tidak tersisa, kini dia tidak tahu pernah hidup didunia yang memiliki banyak teknologi didalamnya.
***
14 tahun kemudian. Ling Yu tumbuh menjadi pangeran yang manja, dia tidak pernah menyentuh senjata dan belajar untuk menaikkan tingkat pelatihannya...yang dia lakukan hanya menjalani hidupnya dengan mudah dan bahagia.
"Cepatlah...mana pakaianku yang indah itu"
ucap Pangeran Ling Yu.
Kurasa karena umurku disini berusia 14 tahun... sikapku mengikuti umurku, walau aku sebelumnya berumur 20 tahun...pikir Pangeran Ling Yu dalam hati.
Pangeran Ling Yu terdiam.
"Pangeran, Pangeran Shilin sudah datang"
ucap prajurit yang menyadarkan Pangeran Ling Yu dari lamunan.
Eh? 20 apa tadi? apa yang aku bicarakan?...pikir Pangeran Ling Yu yang bertanya dalam hati.
"Eh tunggu! kau bilang Kak Shilin datang kesini?...benarkah? tapi pakaianku aneh"
ucap Pangeran Ling Yu yang terpotong.
"Sudahlah pangeran...pakaianmu sudah sangat bagus...jika ada yang aneh, maka itu adalah isi kepalamu" ucap Mei-Yin, perempuan yang sangat cantik dengan rambut hitam panjang, mata biru yang indah dengan pedang yang ada dipinggangnya yang membuatnya terlihat gagah dan mempesona, dia ditugaskan sebagai pengawal pribadi Pangeran Ling Yu.
"Diam kau!" ucap pangeran Ling Yu.
"Ayah...lihat...lakukan sesuatu pada wanita kasar itu" ucap Pangeran Ling Yu merajuk pada Raja Zang sambil menunjuk Mei-Yin.
"Sudah-sudah, walau begitu kau membutuhkannya kan" ucap Raja Zang.
"Ayaaaaah" ucap pangeran Ling Yu.
"Dia juga salah satu orang kepercayaan ayah dikerajaan ini, walaupun dia perempuan, tapi dia merupakan anak dari Jendral terkuat yang ayah kagumi dan hormati, kemampuannya juga jauh darimu, selain itu walau dia perempuan, dia lebih hebat darimu" ucap Raja Zang Yu yang menyinggung pangeran Ling Yu.
Sebelumnya, karena Raja Zang Yu menyinggung soal kemampuan, Pangeran Ling Yu mulai kesal dengan ayahnya juga Mei-Yin.
"Aku tidak peduli! kalau mau cari pengawal, cari laki-laki yang gagah dan elegan, bukan sepertinya!" ucap pangeran Ling Yu marah dan tidak terima.
"Kalau soal elegan, apa menurutmu kau bersikap elegan hari ini? dari tadi kau hanya berteriak pangeran, burung yang mendengarnya pun menyamakan teriakanmu seperti kuda" ucap Mei-Yin meledek.
"Hah! apa kau bilang!" ucap pangeran Ling Yu yang tidak percaya ucapannya dijawab oleh seorang penjaga.
"Apa pangeran sudah lupa? pangeran Shilin sudah tiba loh" ucap Mei-Yin mengingatkan dan tidak ingin melanjutkan perdebatan diantara mereka.
"Bi-bilang dari tadi dong!" ucap pangeran Ling Yu yang malu karena lupa dan akhirnya berhenti berdebat.
"Prajurit sudah bilang dari tadi loh, aku khawatir kuping pangeran bermasalah...apa aku harus panggilkan tabib?" ucap Mei-Yin yang tidak tahan ingin meledek pangeran Ling Yu.
"Mei-Yin, sudah cukup menggodanya untuk hari ini" ucap Raja Zang.
"M-maaf Raja" ucap Mei-Yin yang masih tersenyum meledak Pangeran Ling Yu.
***
Disisi lain.
"Kak Shilin!" teriak Pangeran Ling Yu memanggil nama Pangeran Shilin.
Pangeran Shilin adalah anak dari putra mahkota sebelumnya yang tewas di medan perang, dia selalu ada bersama pangeran Ling Yu saat kecil, dia adalah sepupu yang 10 tahun lebih tua dari pangeran Ling Yu. Ayahnya meninggal dalam perang saat dia masih berada dalam kandungan. Pria yang tampan dan elegan itu menjadi idola untuk pangeran Ling Yu.
Hari ini aku akan bertemu Kak Shilin, setelah lama dia pergi...aku akan b- ucap Pangeran Ling Yu dalam hati sambil berlari dan kemudian menabrak seseorang.
Bruk.
"Ah pangeran Ling!" ucap Pangeran Shilin dan menahan bahu pangeran Ling Yu agar tidak terjatuh.
Ketemu...ucap pangeran Ling Yu dalam hati.
"Kenapa kau sangat bersemangat pangeran? bukankah kau tidak suka berkeringat? kenapa terburu-buru?" tanya Pangeran Shilin.
"Mei-Yin memarahiku dan mengeluarkan pedangnya, akupun berlari" ucap pangeran Ling Yu berbohong.
"Mei-Yin? ah kalian sedang bermain ya? waah tunggu, kau tambah tinggi ya..."
ucap Pangeran Shilin sambil tersenyum dan menepuk kepala pangeran Ling Yu.
"Hmm, dan aku akan menjadi pria tampan sepertimu" ucap Pangeran Ling Yu yang bangga karena dipuji oleh Pangeran Shilin.
"Dimana Raja? aku ingin mengunjunginya"
ucap Pangeran Shilin dan meninggalkan pangeran Ling Yu.
Padahal aku masih ingin berbicara padanya... pikir pangeran Ling Yu yang kecewa.
"Kau buru-buru menemuinya, tapi semuanya sia-sia kan?!" ucap Mei-Yin yang ternyata ada dibelakang pangeran Ling Yu.
"Kau diam saja, dasar wanita kasar!" ucap pangeran Ling Yu yang kesal.
Dulu...saat pangeran Ling Yu berusia 10 tahun, ibunda permaisuri meninggal, bagaimanapun juga... dia adalah ibunya dikehidupan ini, dia sangat menyayangi dan memanjakan pangeran Ling Yu. Setelah permaisuri meninggal, pangeran merasa tidak ada lagi yang memperlakukannya persis seperti yang dilakukan permaisuri, semuanya khawatir akan keadaan pangeran Ling Yu, termasuk Raja.
Pangeran Ling Yu termenung dan tidak mau makan, dia juga tidak bisa tidur dan hanya mengacuhkan semua orang dan larut dalam kesedihan selama berhari-hari, kemudian pangeran Shilin datang dan berhasil menghiburnya.
***
Ke esokan harinya.
"Kak Shilin, ajari aku mebuat puisi" ucap pangeran Ling Yu dan membuka pintu ruangan pangeran Shilin.
"Eh?" tidak ada orang? ucap pangeran Ling Yu dalam hati dan memperhatikan isi ruangan yang kosong.
Pangeran Ling Yu keluar dan bertemu dengan pelayan Ming.
"Ah pangeran, kau mencari pangeran Shilin? dia bersama Mei-Yin di halaman, mereka sedang berlatih pedang" ucap pelayan Ming.
"Aaarrrgh Mei-Yin!...wanita kasar itu!" teriak pangeran Ling Yu dan berlari ke tempat mereka berada.
***
Disisi lain, Pangeran Shilin dan Mei-Yin berlatih dan saling menggerakkan pedangnya, Mei-Yin yang merupakan anak jendral terhebat dan Shilin yang telah berlatih sejak kecil.
"Wah...hebat Mei-Yin, kemampuanmu bisa selaras denganku" ucap Pangeran Shilin.
Mereka memiliki tingkatan yang sama, yaitu komandan level 7, Mei-Yin yang memiliki elemem udara dan pangeran Shilin yang memiliki elemen api.
sret
"Mungkin maksud pangeran kemampuanku ada diatasmu?!" ucap Mei-Yin yang berhasil mengarahkan pedangnya ke leher Pangeran Shilin.
"Ah hahaha" Pangeran Shilin tertawa.
"Kau lupa pangeran, dalam pertarungan kau tidak boleh lengah...lagipula sepertinya angin hari ini ada dipihakku" ucap Mei-Yin.
Pangeran Ling Yu melihat mereka dan kesal.
"Mei-Yin! kau curang!" teriak Pangeran Ling Yu dan membuat Pangeran Shilin dan Mei-Yin melihat kearahnya.
"Heeee...apa kau ingin berlatih juga? pangeran?!" ucap Mei-Yin menyindir pangeran Ling Yu yang tidak bisa menggunakan senjata bahkan tidak mau meningkatkan pelatihannya.
Pangeran bukannya tidak bisa, hanya saja tidak mau bersusah-susah seperti itu, jika dia ingin bertarung, maka dia akan menggunakan orang lain, jika dia ingin melindungi diri, maka dia akan membawa pengawal, dia hanya tidak suka sesuatu yang merepotkan, melelahkan dan juga kotor.
"Pangeran Ling Yu, kau mau belajar?" tanya Pangeran Shilin.
"Hmm, aku akan belajar darimu...juga sudah kubilang, kau boleh memanggilku Yu" ucap Pangeran Ling Yu yang senang akan ajakan Pangeran Shilin.
Sebenarnya aku tidak mau bermain pedang, tapi karena Kak Shilin yang mengajariku, tentu saja aku tidak akan menolak...ucap Pangeran Ling Yu dalam hati.
Pangeran Ling Yu terpana melihat gerakan pedang yang dilakukan Pangeran Shilin, begitu indah dan rasanya apapun yang dilakukan oleh Pangeran Shilin membuat pangeran Ling Yu kagum, mungkin pangeran sudah menghormatinya jauh dilubuk hatinya.
***
Malam hari. Raja Zang memanggil Pangeran Ling Yu dan menyuruhnya untuk segara merubah sikapnya dan sadar akan statusnya.
"Ayah aku tidak mau menjadi raja!" ucap Pangeran Ling Yu pada Raja Zang yang membahas tentang kemampuannya dan masa depan kerajaan kelak.
"Jangan bicara omong kosong!" ucap Raja Zang membentak.
"Habisnya itu melelahkan, aku harus berperang dan mengurus tumpukan lembaran yang merepotkan!" ucap Pangeran Ling Yu mengeluh.
"Aaaaah biarkan Kak Shilin saja yang menjadi raja, dia sangat pantas menjadi raja dan aku akan menjadi penasihatnya saja" ucap Pangeran Ling Yu memberikan ide dan membuat Raja Zang naik pitam.
"Jangan bercanda! karena ibumu meninggal ayah selalu membiarkan apa yang kau lakukan untuk membutamu senang, tapi haaaa yah! sudahlah!selagi aku belum mati, aku akan mendidikmu" ucap Raja Zang yang merasa kesal, sedih dan kecewa dengan menghela napasnya.
"Ayah tekankan padamu, kau adalah anak Raja...dan suatu saat kau harus mengambil alih tanggung jawab ini" sambung Raja Zang dengan nada yang sedikit rendah.
"Tapi...Kak Shilin adalah anak dari paman kan, itu artinya dia juga pantas menjadi raja karena memiliki darah kerajaan, kenapa dia tidak boleh?!" tanya Pangeran Ling Yu yang murung dan menunduk dengan suara pelan.
"Pembicaraannya cukup sampai disini, perlu ayah ingatkan...kau masih belum bisa melihat isi hati seseorang, ayah katakan ini karena ayah menyayangimu, ingatlah kata-kata ayah ini" ucap Raja Zang.
Setelah itu Pangeran Ling Yu pergi ke kamarnya yang diikuti oleh Mei-Yin.
"Cukup, jangan mengikutiku!" ucap Pangeran Ling Yu kepada Mei-Yin.
"Heheh maaf pangeran, walau aku adalah pengawalmu...tapi aku bekerja untuk Raja" ucap Mei-Yin yang semakin membuatnya kesal.
"Cih"
Pangeran pun masuk ke kamarnya dan Mei-Yin memanggil penjaga untuk menjaga ruangan di depan pintunya. Kemudian Mei-Yin masuk ke kamarnya yang berada tepat disamping kamar pangeran Ling Yu.
Saat Pangeran Ling Yu masuk ke kamarnya dengan rasa kesal, dia duduk di tempat tidurnya yang lembut dengan melihat ke luar jendela, tiba-tiba Pangeran Ling Yu mengingat kebaikan dari Pangeran Shilin. Dia berpikir untuk bekerja sama membuat drama agar ayahnya setuju jika Pangeran Shilin menjadi raja.
Hm aku akan bicara pada Kak Shilin, mungkin dia akan mendengarkan rencanaku...pikir Pangeran Ling Yu dalam hati.
Pangeran Ling Yu kemudian keluar dan menuju ruangan Pangeran Shilin yang diam-diam diikuti oleh Mei-Yin.
"Eh, tidak ada? kenapa dia selalu tidak ada di ruangannya saat aku cari?" ucap Pangeran Ling Yu yang tidak menemukan Pangeran Shilin di kamarnya.
Ah! mungkin dia sedang bersama ayah...ucap Pangeran Ling Yu dalam hati.
Pangeran bergegas pergi ke ruangan Raja Zang dan melihat ruangan ayahnya yang terbuka, karenanya dia sangat yakin ada Pangeran Shilin di ruangan itu, dia segera memasukinya, tapi Mei-Yin menahannya dan menutup mulutnya.
"Hmmp" Pangeran Ling Yu kaget saat mulutnya ditutup.
"Diamlah! tidak ada penjaga disini, aneh bukan?" ucap Mei-Yin yang tiba-tiba muncul.
"Kenapa kau ada disini?" tanya pangeran Ling Yu dengan suara kecil.
"Apa-apaan pertanyaanmu itu? aku pengawalmu, tentu saja aku mengikutimu kemanapun kau pergi" jawab Mei-Yin simpel.
"Kau mengikutiku? sejak kapan?" tanya Pangeran Ling Yu namun tidak di dengarkan oleh Mei-Yin.
Mereka mengintip keadaan di dalam, namun tidak terlihat apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian mereka memutuskan untuk masuk dengan perlahan dan memeriksa apa Raja Zang dan Pangeran Shilin ada di dalam atau tidak.
Tapi jika raja tidak ada, setidaknya ada 2 orang penjaga yang menjaga barang berharga diruangannya...pikir Mei-Yin dalam hati yang merasa ada yang tidak beres.
Pangeran Ling Yu membuka matanya dengan lebar, dia tidak percaya dengan apa yang telah dia lihat, Pangeran Shilin menusuk ayahnya dengan pedangnya, kakinya lemas...dan terjatuh pada saat itu, sedangkan Mei-Yin langsung mengarahkan pedangnya ke arah Pangeran Shilin, walau Mei-Yin tahu dia juga terkejut, namun dia tetap sigap dengan tugasnya.
Pangeran Shilin merangkak dan menghampiri Raja Zang yang tergeletak ditanah dengan bersimbah darah.
"Kau melihatnya pangeran Ling Yu? atau kupanggil Yu saja?! aaaah tidak kusangka kau akan kesini dan aku akan meninggalkan saksi" ucap Pangeran Shilin dengan noda darah di pedangnya.
"Kenapa? kau menusuknya? kenapa kau melakukannya?" tanya Pangeran Ling Yu yang tidak percaya bahwa Pangeran Shilin yang dia kagumi menusuk ayahnya menggunakan pedangnya, Pangeran Ling Yu gemetar sambil melihat darah Raja Zang.
"Hmmmm tentu saja aku ingin MEMBUNUHNYA!" ucap Pangeran Shilin.
Mei-Yin menekankan pedangnya yang berada di leher Pangeran Shilin karena ikut merasa marah, tapi Pangeran Shilin tersenyum menyeringai seolah dia yang menguasai keadaan.
Sesaat kemudian 10 prajurit asing dengan tingkat komandan level 5 yang tidak pernah Pangeran Ling Yu dan Mei-Yin lihat muncul, mereka mengarahkan pedangnya kepada Pangeran Ling Yu dan Mei-Yin.
"Maaf ya Mei-Yin, kurasa kau akan gagal melindungi Raja dan keturunannya hahaha." ucap Pangeran Shilin menekankan ucapannya kemudian tertawa.
"Jatuhkan senjatamu, dan aku akan melepaskan pangeran, mungkin" sambungnya menyeringai dan menyuruh Mei-Yin melepas pedang yang di arahkan pada Pangeran Shilin.
"Cih, aku tidak akan termakan omong kosongmu" ucap Mei-Yin.
Mereka berada di tingkat komandan level 5, aku bisa mengatasinya jika aku sendiri, tapi disisi lain harus melindungi pangeran juga? tidak, aku tidak bisa membahayakan nyawa pangeran...pikir Mei-Yin dalam hati dan mendecakkan bibirnya, kemudian dengan cepat dia mengayunkan pedangnya dan membebaskan diri dari hunusan pedang yang diarahkan padanya, kemudian menyerang orang yang mengarahkan pedang pada pangeran Ling Yu juga.
Serangan cepat Mei-Yin membuat mereka terkejut dan berhasil lolos. Mei-Yin memegang tangan Pangeran Ling Yu dan membawanya lari. Pangeran Ling Yu memperhatikan sekeliling dan tidak percaya bahwa banyak prajurit yang bergeletakan di tanah, dia melamun dan Mei-Yin menyadarkannya.
"Pangeran! aku mengerti perasaanmu, tapi ini bukan saatnya" ucap Mei-Yin sambil berlari memegang tangan Pangeran Ling Yu dan berusaha lolos dari prajurit yang masih mengejar.
Pangeran Ling Yu melihat kearah prajurit yang mengejarnya dari belakang, prajurit itu melepaskan anak panahnya dan membuat pangeran Ling Yu terjatuh karena kaget sehingga prajurit berhasil mengejarnya dan Mei-Yin, Pangeran Ling Yu dan Mei-Yin pun kembali terkepung.
Lagi-lagi, sial! aku tidak yakin bisa menghadapi semuanya dengan melindungi pangeran sekaligus...ucap Mei-Yin dalam hati dan mengernyitkan alisnya kemudian menatap para prajurit. Saat Mei-Yin memikirkan cara untuk lolos dari kepungan, ada satu panah yang meluncur ke tengah-tengah prajurit dan mengalihkan perhatian mereka.
Kesempatan...ucap Mei-Yin dalam hati dan mengayunkan pedangnya dan membuat separuh dari para prajurit itu terhempas jauh, mereka melarikan diri lagi dan seseorang menarik Pangeran Ling Yu dan Mei-Yin ke sebuah jalan yang sempit.
"Sttt" ucap Pelayan Ming.
"Apa kau yang melemparkan panah itu? buruk sekali" ucap Mei-Yin.
"Tapi aku berhasil mengalihkan perhatian mereka kan!" ucap Pelayan Ming.
"Mei-Yin, bukan saatnya untuk itu!" ucap Pangeran Ling Yu yang bermaksud menyuruh Mei-Yin diam.
"Baik...baik...pangeran" jawab Mei-Yin.
"Lewat sini pangeran" Pelayan Ming menunjukkan jalan rahasia dan juga gelap.
"Aku tidak tahu kerajaan ini memiliki jalan rahasia" ucap Pangeran Ling Yu.
"Jika kau mengetahuinya, kau akan memberitahu orang lain, bodoh!" jawab Mei-Yin.
"Mei-Yin!!!" ucap Pangeran Ling Yu marah.
"Jalan rahasia ini terhubung langsung dengan kediaman mantan Jendral Yong, jalan ini sengaja dibuat dekat dengan klan Doren " ucap pelayan Ming.
"Eh? kediaman ayahku?" ucap Mei-Yin bertanya.
"Eeeh? kau meledekku sebelumnya seolah kau tau segalanya, tapi kau tidak tahu juga rupanya...pffft" ucap Pangeran Ling Yu membalas Mei-Yin.
Jauh dalam lubuk hati Pangeran Ling Yu, dia merasa sangat sedih dan syok atas apa yang terjadi, namun dia berusaha kuat dan berharap dia akan terbangun dari mimpi yang sangat buruk ini.
"Karena raja sangat mempercai Jendral Yong, jadi jalan rahasia ini mereka pakai untuk berdiskusi dibelakang petinggi lainnya, aku yakin Jendral Yong akan membantumu, pangeran!" ucap Pelayan Ming.
***
Disisi lain
"Tuan, para prajurit kita kehilangan jejaknya, mereka berhasil melarikan diri" ucap Hong yang merupakan salah satu petinggi kerajaan yang berhianat.
"Hmm, aku tidak tau mereka kabur lewat mana, aku sudah menyuruh kalian untuk menutup gerbangnya, apa mereka pergi melalui saluran air bawah tanah? yah terserah, aku tau kemana mereka akan pergi" ucap Pangeran Shilin tersenyum menyeringai.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!