NovelToon NovelToon

Love Me Please , Uncle Camat

asal muasal

Kata orang, nama itu adalah do'a. Dan yuup..!! do'a kedua orangtuaku adalah, semoga kelak hidupku selalu dipenuhi dengan kenangan manis, layaknya madu dan menjadi pribadi yg manis dan santun. Kenalkan, namaku Salwa Zahratunissa double ' s ' ya guys, tapi kayanya do'a itu belum diijabah sepenuhnya oleh Allah, aku memang manis. Namun kalo disamakan dengan madu, rasanya berlebihan deh, aku tuh manisnya pas, ga nyangkut ditenggorokan, manisnya aku tuh tanpa sukrosa....!!!

Aku anak sulung, dari dua bersaudara, adikku yg menyebalkan, semenyebalkan mr.bean, bernama Yusuf Malik Al-Fajri.

"Hoffff....!!!" helaan nafasku terasa panjang dan berat, tenang ! nafasku wangi ko, tiap hari aku gosok gigi, semahal mahalnya pasta gigi, insyaallah bunda dan ayah masih bisa beli.

"Si*al.....!!" umpatku, dengan volume suara yg kecil, sambil memainkan sebuah cincin, yg melingkar manis di jari tanganku. Bukti pengikat, kalau kini aku sudah menjadi tunangan orang, siapa ???jangankan kalian, aku saja tidak tau siapa tunanganku. Hanya ayah, bunda dan Tuhan yg tau.

Ingin menangis rasanya, aku hanya tau tunanganku itu, adalah anak sahabat ayah dari Aceh bernama Teuku Zaky Ananta, dia adalah seorang camat di salah satu kecamatan di Serambi Mekkah dan yg lebih mengejutkan, umurnya lebih tua dariku. Sekitar ummm......1,2,3,...13 tahun,... beri tepuk tangan ...!!!

Rasanya, aku bukan hidup di jaman Siti Nurbaya, apa jangan-jangan ayah dan bunda terobsesi dengan film jadul bin old itu, semoga calon suamiku itu tidak sejelek dan semesum Datuk Maringgih. Sejenak aku berfikir, apakah ayah dan bunda memiliki hutang pada tuan Teuku ini, tapi tidak mungkin...!!! aku masih bisa makan enak ko, dan uang jajanku juga masih normal normal saja, bahkan mereka tidak menyuruhku berjualan opak, seperti si teteh di film keluarga Cemara yg legend itu.

Flashback on

"Ca, aku pulang duluan ya, yakin nih.. ga mau ditemenin?? aku sudah memegang handle pintu mobil jemputan ku.

Tanpa menoleh, "emangnya kalo aku minta ditemenin, kamu mau nemenin ??" tanyanya, yang sedang duduk di bangku dan menggoyang goyangkan kakinya.

Aku hanya tersenyum lebar, menampilkan susunan gigi ku, sebagai pemanis, di dalam mulutku tumbuh satu gigi gingsul di sebelah kanan, "engga " kekehku.

Bukan karena aku yg tidak setia kawan, justru hubungan pertemanan kami ini, berhak diberi penghargaan saking setia kawannya, bagai perangko dan surat. Namun hari ini, aku disuruh pulang secepatnya oleh ayahanda dan bundahara. Mereka memang bukan tipe orangtua yg gampang marah marah, seperti ibu tirinya Cinderella. Namun, bila keinginan nya tidak kusegerakan, dengan santainya mereka akan bilang.

"Nak, sulungnya ayah sama bunda, uang jajan bulan ini bunda potong !!"

Jederrrr....!!!!!

Itulah mimpi buruk dari setiap anak, oh tidak bulgoso....

"Assalamualaikum ! bunda, anakmu yg cantik jelita nan baik hati sudah pulang nih !" pekikku.

" Wa'alaikumsalam..."

Aku sedikit mengernyit, "eh ! tumben ayah ada di rumah jam segini, ga ngantor??" tanyaku, sambil menyalami punggung tangannya.

"Engga ! ayah ambil cuti beberapa hari " ucapnya menggeleng.

"Kaka cari apa ??" tanya kedua orangtuaku, melihat ku yang celingukan.

" Ini ga ada karpet merah nih ?! buat nyambut kaka pulang sekolah??" tanyaku.

Bunda dan ayah memutar bola mata malas, pake sangat, "ga ada ! adanya karpet masjid ??mau ??"

Aku menggeleng sambil tersenyum lebar, "ayah mau ngapain cuti lama banget ?" mengambil posisi di samping ayah, tanganku memeluk perut ayah, inilah posisi terwenak setelah tiduran di paha bunda.

"Awas jangan sampai nanti jadi viral ..terciduk seorang PNS bernama Dias memakan gaji buta..." aku memetakan tanganku di udara seakan tengah menuliskan sebuah judul artikel.

Lantas ayah menepuk pelan lenganku "sembarangan..!" pake tanda seru ya guys.

"Aduh ! " tanganku mengusap lengan yg menjadi sasaran tepukan ayah, " ya udah, kaka keatas dulu ya." namun saat selesai berucap, aku merasa.. gerakan tubuh ayah dan bunda mengisyaratkan seperti ingin menyampaikan sesuatu, walaupun aku bukan penyandang disabilitas. Namun aku paham isyarat yg ditunjukkan.

"Ini kenapa sih ? bunda sama ayah pake kode kodean segala ! " melihat kedua orang tuaku saling bertukar isyarat, aku berfikir keras pake batu, rasanya kenakalanku wajar wajar saja, apa sikapku selama ini membuat penyakit ayah kambuh, selama ini ayah memang mempunyai riwayat penyakit darah tinggi ,beliau tidak struk kan ?? astagfirullah, dasar anak kurang dihajar bisa bisanya aku berfikiran seperti itu.

"Ekhem..." deheman ayah menjadi mukadimah, aku mendongak, melihat roman picisan...hehehhe roman roman wajah keduanya yg serius, aku mengurungkan niatku untuk ke kamar, lalu kembali duduk di sofa berhadapan dengan kedua sumber pahala ku itu.

"Ayah dan bunda sepakat, buat menjodohkan kaka ..."

Jangan harap setelah ini akan terdengar suara petir di siang bolong .

"Hahahahahahahha" tawaku menggelegar, "Kena deh...!!" ucapku kemudian. Namun tak ada raut tersenyum dari ayah dan bundaku, aku mengatupkan mulut, wajah mereka datar dan sedikit meringis tapi bukan karena sedang menahan sesuatu.

Aku tau ekspresi ini, inilah ekspresi mereka saat tidak sedang bercanda dan tidak ingin dibantah.

"Sebaiknya kaka bersiap siap, besok keluarga bang Zaky datang kesini ..!!" titah ayah tak terbantahkan.

Kriik...kriikk.....

Apa ?! besok mau apa? otakku mulai blank, apa ini rasanya jadi Patrick star, yg otaknya kosong melompong, kaya kontrakan abis ditinggal penyewanya. Hanya ada gema, apa ???apa???apa???

Jedotkan saja kepalaku ke tembok ...!! ya Tuhan, bangunkan aku dari mimpi burukku ini. Atau sekedar sadarkan aku kalau ini semua hanyalah lamunan nasib burukku.

"Ayah sama bunda bercanda kan ? karena kalo iya, selamat ! kalian udah berhasil bikin anaknya pengen terjun ke jurang ! " beberapa bulir air mata lolos dan mengalir di pipi.

hanya diam yg kudapat sebagai jawaban , bunda meraihku dan memelukku namun aku kini berontak " maaf ya sayang," ucapnya, lembut.. namun sukses membuat hatiku seakan dihantam palu gada milik Hanoman.

.

.

.

.

.

.

.

.

Misi readers ada yg mau lewat nih ceritanya Salwa sama om Za.. semoga bakal sesuka cerita sebelum sebelumnya ya....

T.O.P....bunda jamin..

bismillah semoga para readers suka ya ,tapi sebelumnya budayakan like,vote ,and komennya ya guys biar mimin semangat 45 nulisnya . ....

.

.

.

.

happy reading all

.

.

.

.

aku sesenggukan " Kaka salah apa sih ??atau bunda sama ayah sakit ??? kaka janji deh kaka ga nakal lagi bun..." permohonan di sisa sisa tangisku .

katanya ini negara demokrasi tapi kenapa tetap saja harus selalu ucapan petinggi yang dijadikan keputusan.

ayah menangkup kedua bahuku " ini ga ada hubungannya sama penyakit ka,...ayah yakin ini keputusan terbaik buat semuanya, terutama buat Kaka..." puk.. puk....tepukan di punggung ku " ayah harap kaka bisa terima..."

aku meluruh dari pelukan ,keputusan terbaik buat semua katanya ,ayah sedang tidak melucu kan .

sungguh akal dan pikiranku tidak bisa menerima keputusan dan alasan kedua orangtuaku,menolak pun tak ada guna ,sekali palunya ayah diketuk tidak akan ada yg bisa merubah keputusannya, mutlak dilakukan...... ingin rasanya aku mati saja atau sekedar lari dari rumah ,namun akal sehatku masih bekerja ,aku bukanlah anak durhaka ,kuseret tas ransel berwarna merah ku menuju kamar sambil sesenggukan

" blughhh...."

pintu kubanting sebagai ekspresi diri.kujatuhkan tubuhku di ranjang bernuansa strawberry kesukaanku ,menarik dasi yg sebelumnya tersimpul rapi di kerahku,badanku bergetar teredam bantal hingga aku tertidur.

aku mengerjap beberapa kali ,mataku terasa berat, kulihat pantulan diri di cermin ,masih dengan pakaian yg sama,seragam sekolah lengkap yg nampak kusut ,mataku bengkak karena terlalu lama menangis, rambutku kusut seperti orang gila di dekat lampu merah .

" ka ,ayo makan dulu yg lain sudah menunggu di bawah..."

ketukan pintu kamar memecah kesunyian

" ngga laper..!!!." teriakku

semarah marahnya aku, aku tau dosa dan hukumnya kalau tidak mendengar dan menjawab ucapan orangtua.

( masih ingat dosa to....) syukur deh...!!

" emang kaka abis makan apa ?? bukannya kaka belum makan ..." bujuk bunda yg sudah mengulum senyum

yang benar saja , perutku sudah menabuh genderang perang minta diisi ...laparrr....!!!!

" makan hati...." pekikku

bunda kembali menahan tawanya yg ingin meledak " boleh bunda masuk ??" tanya nya.

" ga boleh...!!!" ketusku.Namun bunda tetap membuka pintu, karena memang pintu kamarku jarang dikunci.

ceklek....

" hai assalamualaikum.... "

" wa'alaikumsalam..." dalam hatiku

kurasakan sentuhan lembut membelai rambut sepunggung ku,aku tengah berbaring telungkup membenamkan wajahku di bantal

" ko ga dijawab ,wajib loh ...."

" wa'alaikumsalam...." cicitku

" ka...kaka jangan salah paham dulu ,justru bunda sama ayah sangat menyayangi kaka ,ini cara kami untuk menjaga dan membuat kaka bahagia tentunya bunda dan ayah tak perlu khawatir kaka bakal salah jalan insyaallah....., coba kaka fikir orangtua mana yg mau menjerumuskan anaknya sendiri ke dalam kefakiran,

ada..lah... ini bunda ga ngaca apa??aku hanya bisa mengomel dalam hati ,namun belum berani untuk speak.. gengsiku masih besar ,untuk berbicara pada bunda,ya Allah maafkan Salwa....

setidaknya sentuhan bunda membuatku nyaman ,aku mendongak mengusap kedua mataku yg terlihat bengkak.

" ya Allah.. maafin bunda sama ayah ya ....!!" bunda menarikku ke dalam pelukannya, sedikitnya aku bisa menerima perlakuan bunda , walaupun masih sulit menerima perjodohan ini,bahkan aku tidak tau seperti apa rupa atau bentukan laki laki beruntung ini...

" insyaallah kaka tidak akan kecewa ko ! bang Zaky ini seorang camat di salah satu kecamatan di Aceh ka,....ganteng loh...gak kalah ganteng sama oppa oppa yg mukanya nempel di dinding kamar kaka..." tunjuk bunda pada poster anggota salah satu boyband asal negeri ginseng .

" berapa umurnya ??" tiba tiba pertanyaan itu lolos dari bibir mungil ku ,mungkin untuk otak cetekku pertanyaan itu yg pertama melintas,bunda terdiam ragu....

" umur tak jadi masalah sayang,yg penting dia baik dan bertanggung jawab dunia akhirat sama Kaka , insyaallah bang Zaky bisa menjaga kaka seperti bunda dan ayah menjaga kaka selama ini ,membawa kaka menjadi wanita istiqomah hingga ke jannahnya Allah..."

fix..!! jawaban bunda membuatku mempunyai seribu satu macam asumsi ,apalagi sekarang sedang hangat-hangatnya isu diantara teman-teman sekolahku pasal sugar daddy , menurut teman-teman nakalku kalau si sugar Daddy ini menjamin hidup mereka ,tak sedikit teman sekolahku menjadi gadis simpanan si sugar daddy,laki laki yg haus akan kasih sayang dan belaian dari daun muda ,yg sugar tuh uangnya, tapi setauku kalau di drakor yg sering kutonton bersama Acha sugar daddy itu tampan,kaya, tubuh atletis yg minta dijilat dan di kecup,banyak penggemarnya pokonya mah...,kurasa realita tak seindah ekspektasi sist....buktinya kebanyakan gadis nakal di sekolahku memiliki sugar daddy yg buncit,hitam,tua ,ihhhh membuatku bergidik ngeri..

" apa kabarnya gue??? kalau sampai Acha tau tidak...tidak...satu sekolah tau kalau aku menikah dengan pria yg jauh lebih tua dariku ,apa yg akan mereka pikirkan dan katakan ...." jantung ku berdegup kencang , memikirkan hal itu kepalaku nyut nyutan.

" bunuh aja kaka bun,...." jeritku dalam hati , membayangkan nya saja tak sanggup.

bunda memandang wajah ketidakpuasan dan kekhawatiran ku akan jawabannya...ia menarik nafas panjang lalu membuangnya " umur bang Zaky 30 tahun ka.."

ya Tuhan penguasa alam semesta...yg benar saja bun ,itu mah ampir dua kalinya umur kaka...

" astagfirullahaladzim..yg benar saja bun,itu mah lebih cocok jadi omnya kaka .." pekikku tak terima.

apa setidak lakunya kah dia ,sampai sampai di umur segitu masih betah menjomblo bahkan harus sampai dijodohkan ,please atuh....burung Lovebird nya ayah saja sudah punya pasangan....

" dosa apa gue sampai Allah ngasih nasib yg begini amat...

" kaka ga mau nikah sama om om tua!!!!" pekikku menjauh dari bunda tangisku pecah

" nanti orang orang bilang apa , mereka bakal gosipin kaka, bun,.....ka..kalau kaka cewe ga bener simpanannya om om,hamil di luar nikah..." ucapku terbata.

tapi bunda malah tertawa geli ,

" bunda malah ketawa ...jahat..!!!"

bunda meraih kedua bahuku yg berdiri di samping ranjang dan menarik ku untuk kembali duduk " ngomong sama orangtua tuh duduk ,,ga sopan...kalo posisinya lebih atas di banding yg ngomong..." ucap bunda ,ditanya apa jawabnya apa ,kenapa emang namanya juga lagi marah ,ayah saja kalo lagi benerin genteng posisinya lebih atas di banding lawan bicaranya....

" kalian kan menikah ,bukan pasangan kumpul kebo !!!"

ya Allah itu mulutnya.... bunda...ga disaring dulu apa...

" kenapa harus malu ??kalian kan bukan sedang berzina ,yg harusnya malu tuh yg belum sah tapi tenang tenang saja melakukan dosa,udah ...!!kaka tenang saja bang Zaky TOP....bunda jamin....!! bunda mengacungkan jempol.

" Tukang Ojek Perempatan??" tanyaku

bunda kembali tergelak " udah kaka mandi gih...!!! bau acem... terus makan,ga laper apa dari siang belum makan ,biar ada tenaga buat nangis...!! goda bunda mengacak rambut ku lalu pergi keluar kamar...

.

.

.

.

nomer sedot WC

happy reading.....

.

.

.

.

.

aku menghapus air mataku lalu berdiri menatap pantulan diriku di cermin meneliti setiap lekukan tubuhku,yang pas di setiap sudut,bahkan terbilang sempura untuk ukuran gadis remaja , beruntunglah om om yg dapetin aku.

" masa badan segini aduhai nya lakunya cuma sama om om sih . ..!! sayang bingit...!" gumamku yg masih manyun . Aku berbalik dan duduk di tepian ranjang , netra ku mengedar dan jatuh pada sebuah foto pigura berukuran 20× 10 cm, fotoku bersama sahabatku Syifa , terakhir aku jalan dengannya beberapa bulan lalu saat Syifa memutuskan untuk pindah karena ayahnya om Rio dipindah tugaskan .

" loe kemana sih fa ???apa kabarnya loe ??gue kangen....gue butuh loe sekarang,fa ...." ucapku monolog seraya mengusap usap kaca foto 2 orang gadis yg tertawa lepas di sebuah taman.

.

.

.

.

.

termenung...

itulah keadaan ku saat ini ,di dalam kelas yang ramai dengan suara gaduh layaknya pasar tanah Abang,tidak membuatku ingin bergabung dengan yg lain ,rasanya kalau disebut duniaku sudah runtuh mungkin aku sudah mati ,namun nyatanya ragaku masih menapak di bumi ,hanya hatiku saja yang mungkin sudah mati,pupus sudah harapanku memiliki pacar,menikmati deg degan nya ditembak cowok atau sekedar menjadi pemandu sorak saat ia main basket or semacamnya,teriakan Acha yg mengutuk Alvin si jahil pun tak membuatku terhibur.

" sal....loe kenapa sih udah kaya ayam sakit tau gak ??" ,aku menggeleng " gue ga apa-apa, Cha...." sanggah ku tersenyum penuh kepalsuan.

" bohong...dasar pembohong amatiran ,oke kalo loe ga mau cerita..." Acha bersidekap sambil memalingkan wajah.

" sorry Cha,gue belum bisa cerita sekarang ....ga apa-apa ya tapi tenang aja gue ga apa-apa ko gue cuma laper aja...." aku memaksakan senyum.

" penyakit lama itu mah ..ngantin yuu mumpung jamkos nih...." Acha merangkul pundak ku " ga apa-apa kalo loe belum mau cerita tapi nanti loe harus cerita..." aku mengangguk pelan.

bisa saja Acha menyebutnya jam kosong padahal memang guru mapelnya saja belum masuk ,tapi memang sudah jadi kebiasaan kami selalu kabur di jam pelajaran,prinsipku jangan salahkan kami, salah kan saja keterlambatan gurunya . Sungguh prinsip yg indah ,dan karena ke sekian kalinya kami kabur waktu pelajaran,sudah kesekian kalinya pula surat yg dilayangkan untuk ayah dan bunda yg kujadikan origami untuk mengasah kemampuan otak kiriku....barulah setelah dirasa bentuknya cukup indah aku akan memberikan surat cinta itu untuk bunda....

malas rasanya untuk pulang ke rumah ,mengingat sepertinya dirumah sudah ada calon tunangan ku itu bersama keluarganya dari Aceh....

" non,ibu titip pesen supaya non Salwa pulang cepet ,tamu dari Aceh sudah pada datang katanya..." ucap sopan pak Deni.

makin malas saja, aku memutar bola mata jengah " pak bisa antar aku sebentar ga ke cafe ???" aku sengaja mengulur waktu agar tidak segera pulang ,raut wajah pak Deni terlihat frustasi

" haduhhh non jangan bikin bapak susah atuh...." pikirnya

" pak..!!cepet panas nih. !!" pekikku ,aku mengeluarkan kepalaku dari kaca mobil di luar mobil ,sambil menggaruk cuping telinganya " i...i..ya non aduhhh masalah ini mah " gumam pak Deni.

maaf ya pak ,jadi melibatkan pak Deni,ucapku tertahan di bibirku

3 jam sudah aku menanam pak Deni di cafe bermodalkan beberapa gelas kopi sampai membuat pak Deni bolak balik ke toilet cafe.

" non...maaf nih...bapak sudah dimarahi ibu sama bapak ini". ucapnya hati hati...yap sudah puluhan kali bunda dan ayah menelfon pak Deni karena ponselku yg sengaja kumatikan , akhirnya aku menyerah,tak bisa menahan pak Deni lebih lama lagi...mobil sudah sampai di parkiran rumah,belum kakiku menapak tanah ,tatapan laser bunda sudah menembak ku dari kejauhan dengan gaya congkaknya, berkacak pinggang ditambah muka dekil akibat terlalu lama menunggu dan kesal.

" dasar anak nakal...!!!" bunda menarik daun telingaku , menjewer ku sontak aku memekik

" AW.. aduh bun ,sakit ..sakit.....lepasin kuping kaka ,bun...!" pintaku ,namun bunda lebih mendengar amarahnya dan menarik ku kedalam rumah .

" astagfirullah. dek Rahma ,kenapa itu ??" tanya seorang wanita paruh baya yg terlihat lembut dan masih cantik di usia lanjutnya terbalut jilbab berwarna cream.

disana ada ayah jugs seorang pria paruh baya ,mungkinkah pria tua yg sudah beruban dan beberapa kerutan di wajahnya itu calon suamiku,kalau iya....mungkin besok aku harus mulai memikirkan bagaimana caranya bunuh diri dengan elegan,hahahahhaha..... bagaimana pun bentuknya tetap saja bunuh diri dan itu sangat dibenci oleh Allah.

" ya Allah dek Rahma,kasian dilepas saja itu kupingnya nak Salwa sudah merah...." ucap miris si pria tua .aku melipat kedua tanganku arogan setelah tanganku dilepas

" duduk ....!!!" titah ayah

"bang...kak....,maafkan sikap Salwa" ucap ayah yg merasa tidak enak lalu beralih menatap tajam ke arahku.aku meneliti pakaian si laki-laki ini rapi ,tapi tetap saja tua....bahkan dibanding ayahku sepertinya dia lebih tua,apa apaan ayah bunda ini..??,lalu siapa perempuan ini ??apa dia istri pertamanya,fix...!!ingatkan aku readers hari ini aku harus membeli racun tikus...

" karena kaka berulah ,sudah membuat kami menunggu, ayah dan bunda akan menghukum kaka nanti"

" sudah tidak apa apa ,dek Rahma dek Ted...mungkin Salwa memang sibuk ,iya kan nak ??"

aku hanya memutar bola mata jengah " naudubilahimindzalik amit amit..." benakku

" karena tadi Zaky sudah mengutarakan niatnya ,mungkin langsung saja dipasang cincinnya ....!" ucap tante Rima

bunda meraih tanganku dengan paksa ,aku yg awalnya ogah ogahan akhirnya mau tidak mau menerima bahwa kini di jari manisku terpasang sebuah cincin pengikat ,sumpah ingin menangis rasanya ," tembak saja aku di tempat bun..."hatiku menjerit.

" Alhamdulillah..." ucap keempat orangtua di ruangan ini ,catat !!!orangtua

" ga Alhamdulillah...." ucapku lagi lagi hanya tertahan di tenggorokan...

aku segera beranjak ke atas dan menangis....

" bunda benar ..memang dia oppa...oppa oppa dalam arti yg sebenarnya,bunda masuk ke kamarku , seperti biasa ia mengomel apalagi ditambah surat panggilan dari guru BK dan sudah terlipat manis menjadi sebuah burung ,semakin membuatnya geram.

suara bunda sudah seperti sales yg sedang gencar menawarkan promo diskon besar besaran tidak ada titik atau koma,tapi kali ini aku malas mendebat dan hanya diam .

" bunda harap bang Zaky tidak keberatan dan kerepotan mendapatkan istri seperti kaka ,bunda harap kaka tidak menambah beban bang Zaky nantinya "

apa ???bunda bilang beban ???bagus dong biar cepat cepat di ceraikan,thanks to bunda untuk ide briliantnya.

" ya udah ga usah repot-repot dinikahin kalo gitu ribet amat ...." jawabku santai dan mengesalkan .

" tapi sayangnya pernikahan kaka sama bang Zaky akan dipercepat " jawab Bunda tak mau kalah ,mataku sontak membulat ....bunda lalu keluar membawa semua sisa sisa harapanku yg semakin jauh untuk ku raih...semua benda kulempar melampiaskan amarahku ,aku menangis tergugu lalu terduduk di samping ranjang sambil memeluk lutut dan menenggelamkan kepalaku ,sesekali kulihat cincin yg melingkar pas di jari manisku , bagaimana bisa pas sekali di jariku ini...??

drrttt....

drrttt...

aku tidak menghiraukan ,kulirik nomernya tak ada di kontakku ,paling juga orang iseng minta pulsa mataku menatap nyalang ke depan ,bahkan nasib si mpus saja lebih bagus dariku ,si mpus adalah kucing tetanggaku seorang mahasiswa ganteng ,ka Fian,si mpus saja dielusnya sama cowo ganteng ....

dasar gila ....!!!aku menggelengkan kepala ,bahkan aku membandingkan hidupku dengan seekor kucing

drrtt.....

drrttt.....

"argghhh...... ganggu banget..siapa sih..." akhirnya aku mengangkat panggilan nomer yg tak tersimpan itu .

" assalamualaikum"

" kumsalam...." jawabku ketus

" jawab itu yg bener..." sarkas nya

" what ???"

" iya wa'alaikumsalam...." jawabku ogah ogahan siapa sih ni orang kenal juga engga udah berani nyuruh nyuruh

" gimana cincinnya pas ???"

" hah ??? cincin ???"

kenapa dia bisa tau aku memakai cincin sekarang aku melihat layar ponselku menatap lama lama foto yg menampakkan laki laki dewasa nan tampan dengan pakaian casual

" jangan bengong...jawab...!!" lamunanku tersentak oleh suara dinginnya

" ini siapa sih ???"

" ya salamm kamu tak tau ini siapa ,catat !!! saya Teuku Zaky Ananta ...." jawabnya

mataku membola " masa sih ??? ga mungkin " ini pasti orang iseng yg ngaku ngaku....

" ga kenal, sorry salah sambung " jawabku

"ini Salwa Zahratunissa kan ??" tanya nya balik

" bukan ini nomer sedot WC...!!!" aku langsung menutup panggilan...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!