NovelToon NovelToon

THROUGH YOUR HEART

VISUAL

Halo..

Saya bawa karakter baru dari novel Through Your Heart (a marriage for The Lady) alias Melalui Hatimu (Sebuah pernikahan untuk Sang Lady).

Cerita bernuansa era Victorian-Edwardian yang sudah dimodifikasi ini cocok banget buat kamu pecinta roman picisan dewasa yang konfliknya ga terlalu berat. Meskipun genre-nya masih klise berupa CINTA ARISTOKRAT, tapi biarlah saya berupaya membawa imaji saya ke dalam cerita ini untuk kalian. Haha

Oh ya, visual karakter ini cuma buat patokan bayangan saya aja, sih, biar enak gitu gambarin orangnya.. Selebihnya kalian bebas membayangkan sendiri hoho

Through - PROLOG

Ribuan kupu sudah terbang dari perut seorang Lady Cassandra. Hinggap di awan hingga tak terlihat lagi sayap-sayap indahnya. Hanya meninggalkan kesepian senyap yang menemani harinya sejak pagi. Ia bermuram durja di kamar besarnya.

Cassandra Henrington, atau kerap dipanggil Cassie adalah putri bangsawan sekaligus saudagar permata kaya raya, Earl of Raleigh, Robert Henrington, yang hampir tersohor di seluruh benua Hispatia. Ia adalah gadis tercantik dan atraktif-meski ia jarang berkumpul di pesta para bangsawan, dan menjadi idaman hampir semua pria bujang di negaranya, Zoya.

Kaya raya, berpendidikan tinggi, berperilaku baik, berwajah cantik serta bertubuh molek yang menjadi idaman seluruh wanita. Seolah kesempurnaan tercurah pada Cassie sejak ia dilahirkan, tak sedikit pun jejak kekurangan dalam hidupnya. Apalagi yang harus ia keluhkan? Kecuali pasangan hidup tentunya.

Selama ini Cassie belum memantapkan tambatan hatinya, meski ia tengah dekat dengan seorang pria diam-diam. Pun begitu dengan sang Ayah, Earl Robert Henrington, yang tak pernah memaksanya untuk segera menikah. Ia merasa belum ada pria yang pantas untuk putri semata wayangnya itu. Walaupun sang putri sudah menginjak usia dua puluh dua tahun. Usia yang cukup untuk menikah di Zoya.

Namun, pagi itu secara tiba-tiba sang earl menghentikan Cassie dari kegemarannya untuk berjalan-jalan dengan teman bangsawannya, Lady Ellen Cassidy. Ada seorang tamu yang akan diperkenalkan padanya. Seorang tamu yang sangat penting.

Diperkenalkan. Kata-kata itulah yang membuat Cassie semakin bertanya-tanya. Pada siapa ayahnya itu akan memperkenalkan dirinya?

Bahkan saat menolak lamaran pria pun, Cassie tidak pernah menemui pria yang melamarnya. Ayahnya selalu menjadi tameng untuknya. Sekarang ia sendiri harus hadir untuk bertemu seorang tamu di suatu pagi yang cerah.

Tidakkah ini aneh jika itu hanyalah kunjungan tamu biasa?

Seharusnya tamu biasanya akan berkunjung di sore hari sekitar pukul tiga. Bukan di pagi hari saat banyak orang sedang asyik dengan kegiatan mereka. Di Zoya, itu hampir tidak pernah terjadi. Pengecualian lagi dengan Ellen, sahabatnya.

Semakin berpikir membuat Cassie semakin muram. Pasalnya, hari ini adalah hari di mana seharusnya ia bertemu dengan Duke of Westley, Richard Hobbs Clifford, pria idamannya yang kini tengah menjalin kedekatan dengannya. Bersama Ellen, seorang Lady yang juga sahabatnya, ia berencana menemui pria itu di salah satu restoran terbaik di Ibukota Zoya.

Sudah tiga minggu pria itu pergi ke medan perang. Memberantas para bandit yang kerap membuat onar di sekitar perbatasan negara Zoya. Negara yang dikelilingi lima negara lain di benua Hispatia; Maurice, Haine, Sawwad, Khemra dan Albazir.

Mereka baru saja saling mengenal dua bulan belakangan ketika bertemu Cassie mengajar di salah satu wilayah Zoya yang terpencil di sudut Westley dan merasa saling tertarik satu sama lain. Namun, ia masih merahasiakan itu semua dari ayahnya.

Cassie baru saja akan memprotes ayahnya dan merayu pria paruh baya itu agar ia bisa diizinkan keluar, ketika suara seorang pria mengejutkan langkahnya dari atas tangga mansion megah itu. Ia menghentikan langkah hanya untuk mendengar lebih jauh dan mengintip.

"Selamat datang, Your Highness..."

Ayahnya membungkuk buru-buru pada seorang pria muda yang berdiri hanya bersama seorang pria lain di belakangnya. Para pelayan langsung membungkuk lebih rendah dan menghentikan semua kegiatan mereka.

"Jangan membungkuk, Earl Henrington. Maaf kedatanganku benar-benar mendadak dan lebih cepat dari perkiraanku. Kuharap aku tidak mengacaukan jadwalmu hari ini." Itu suara pria muda yang tengah memegang pundak ayahnya.

"Sama sekali tidak, Your Highness..."

"Jangan, cukup panggil aku Benjamin saja, Paman. Seperti biasanya." Pria itu tersenyum memotong perkataan Ayahnya yang bersikeras menjaga etiket kebangsawanannya.

Buru-buru Cassie bersembunyi di salah satu pilar besar penyangga tangga mansion yang amat lebar itu. Tubuh mungilnya langsung tertutup sama sekali oleh beton raksasa itu.

Semoga saja tiga orang itu tidak ada yang melihat dirinya.

Anehnya, Cassie merasakan debaran cepat dan bulunya meremang di sekujur tubuh saat mendengar suara pria muda nan tampan luar biasa itu. Seperti diberi kejutan listrik kecil yang menggelitik.

Sungguh aneh! Memangnya siapa dia?

Tunggu! Siapa katanya? Your Highness? Apa itu Benjamin-- Benjamin Wrangler, Pangeran Pertama dari Maurice?!

Cassie tak lagi mendengar mereka, begitu ketiga orang itu masuk ke ruang kerja ayahnya yang disulap khusus hari itu untuk menjamu sang tamu. Siapa sangka jika ternyata yang bertamu adalah seorang pangeran?

Astaga!

Cassie berjalan mengendap, mengabaikan para pelayan yang kembali melanjutkan tugas mereka masing-masing. Beberapa diantaranya sibuk menyiapkan jamuan untuk tamu dan tuannya. Bahkan sang Butler-si kepala pengurus kediaman- rupanya sibuk membantu para pelayan yang akan menyajikan kudapan dan teh.

Merasa tidak ada yang memperhatikan keberadaannya, ia menyusuri lorong kemudian berdiri di depan pintu ruang kerja, tempat pertemuan ketiga orang tadi. Menempelkan telinga pada celah di lubang kunci, ia menguping!

"Jadi, apakah Your Highness benar-benar berkenan mempersunting putri hamba?"

Begitu kalimat itu yang didengar Cassie dari balik pintu kerja ayahnya, tanpa berpikir panjang, jari jemarinya yang lentik langsung bergerak memutar kenop pintu itu. Mengejutkan ketiga orang di dalamnya yang serta merta menoleh ke arahnya.

Ia spontan bertanya dengan agak lancang, "Apa maksudnya dengan mempersuntingku, Ayah?!"

......................

hai.. cerita baru, mohon kritik dan sarannya apakah pembuka cerita ini menarik?

jangan lupa tinggalkan jejak yaa.. thankyou ❤

Through 1 - MEET THE DUKE

"Lady Cassandra!" Seorang pria paruh baya yang menjadi pengelola tempatnya mengajar, tampak melambai memanggilnya di kejauhan. Kala itu ia baru saja selesai berkutat dengan peralatan peraga usai kegiatan belajar mengajar di sekolah baru di desa yang disinggahinya selama dua minggu ini. Desa yang cukup pelosok di wilayah Westley.

Ia segera mengangguk, bergegas mendekat ke arah pria yang tambun dan sudah beruban sebagian rambutnya, namun menampilkan wajah ramah dan lembut penuh senyuman. Sir Barry Elton.

"My Lady, perkenalkan His Grace Duke of Westley, Duke Richard Clifford."

"Your Grace, ini adalah Lady Cassandra Henrington, pengajar di tempatku sekaligus putri Earl Robert Henrington."

Seorang pria berambut pirang tembaga dengan mata keabuan menatap Cassie dengan wajah tersenyum ramah sembari mengulurkan tangannya, hendak menyambut uluran tangan Cassie. Ia menariknya mendekat, sambil memberikan ciuman khas gentleman sebagai perkenalan pada punggung tangan Cassie. "Senang bertemu Anda, My Lady."

"Senang bertemu dengan Anda, Duke Clifford." Cassie memasang senyum terbaiknya pada pria itu. Ia menerka jika usia Duke itu tidaklah jauh dari awal tiga puluhan atau mungkin belum genap tiga puluh?

Oh, siapa yang tidak mengenal Duke Clifford dari Westley? Richard Hobbs Clifford adalah kepala pasukan kerajaan yang terkenal sebagai pria bujangan terhormat yang banyak diincar wanita Zoya. Setidaknya begitu yang Cassie tahu dari gosip yang diberikan Ellen -sahabatnya - setiap kali mereka membahas berita di Zoya.

Ini adalah kali pertama pertemuan mereka, meskipun berada di satu lingkungan orang-orang kaya, Cassie jarang sekali berbaur dengan para bangsawan. Ia banyak berkutat pada hobinya, mengajar dan menjelajahi imajinasi bersama bintang dan bukunya di malam hari. Hanya Ellen, satu-satunya putri seorang Count di Zoya yang dekat dengannya, sekaligus sang ratu pesta.

Rupanya, pria itu singgah ke tempat Sir Barry Elton untuk melihat kemajuan sekolah baru ini. Maklum saja karena wilayah pelosok ini ternyata masih termasuk dalam wilayah kekuasaan sang duke. Dukedom Clifford yang diwarisinya dari mendiang Ayahnya, John Clifford.

"Nah, karena Anda berdua sepertinya akan cocok untuk bercengkerama selagi saya membereskan sedikit pekerjaan saya di sini, bisakah saya percayakan His Grace pada Anda, My Lady?" Nampak wajah Sir Barry Elton yang penuh permintaan maaf memasang senyum canggung pada Cassie.

Cassie tahu pria itu sangat sibuk mengatur para guru baru di sekolah yang terbilang sangat baru. Pengajarnya pun masih tiga orang, termasuk dirinya. Sementara puluhan murid dari kalangan menengah ke bawah sudah memulai tahun ajaran baru di sekolah ini. Mereka butuh banyak pengajar mengingat rakyat sang duke di sana banyak yang tidak berpendidikan dan sangat antusias.

"Tentu saja, Sir. Anda bisa mempercayakan pada saya untuk menemani Duke berkeliling." Cassie tidak keberatan.

Tentu saja, siapa yang akan menolak untuk mendapat kesempatan berbincang dengan pria ini?

"Terima kasih, My Lady. Nah, Your Grace, maafkan saya harus undur diri, pekerjaan ini sangatlah menyita waktu..."

Duke Clifford tersenyum mahfum. "Tentu saja, Sir. Saya mempercayakan semuanya pada Anda, jadi saya takkan menghalangi waktu Anda."

Sir Barry Elton berlalu, meninggalkan mereka berdua dalam kecanggungan sesaat.

"My Lady?"

"Oh, tolong panggil saja Cassandra jika Your Grace tidak keberatan." Wanita itu tidak ingin bila perbincangannya dengan sang duke berlangsung kaku karena ia terus menerus dipanggil dengan nama keluarganya.

"Kalau begitu, panggil Richard.." Duke Clifford tersenyum senang karena Cassandra bersedia bersikap santai kepadanya. Wanita itu tampak anggun dan elegan dengan segala ramah tamahnya. Jangan lupakan juga, cantik luar biasa. Persis seperti berita yang tersebar dari mulut ke mulut di Zoya.

Cassandra Henrington, putri Robert Henrington- saudagar berlian kaya- yang amat sangat jelita dan mempesona. Terlepas dengan tingginya pendidikan wanita itu dibandingkan gadis bangsawan lain di Zoya, ia memang dikenal agak menutup diri dari pesta-pesta bujangan. Bahkan di usianya yang kini sudah menginjak dua puluh dua tahun. Pantas saja, seorang Richard Clifford yang kerap berada di pesta sana-sini belum pernah bertemu dengannya.

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju tempat di mana ruang-ruang kelas yang digunakan beraktifitas terpampang. Menyusuri koridor sepi yang masih dihuni beberapa orang anak kecil yang tengah membaca di salah satu sudutnya. Agaknya masih malas untuk pulang ke rumah.

"Jadi, apa menurutmu semua perlengkapan di sini sudah cukup, Cassandra?" Richard menatap wanita itu sembari berjalan pelan di sampingnya. "Apakah ada yang harus ditambahkan? Aku perlu mengetahuinya jika ada yang kurang, karena aku menginginkan mereka yang belajar di sini, sama terpelajarnya dengan orang-orang di wilayah Westley yang lain."

Cassie melirik Richard dan tersenyum, "Saya rasa sudah cukup. Beberapa peralatan bahkan masih tersisa cukup banyak di ruang penyimpanan."

"Bagus."

Dan begitulah awal pertemuan mereka yang kemudian berlanjut menjadi pertemuan kedua kali, ketiga dan seterusnya.

Nampaknya Duke Clifford tidak bisa menampik pesona wanita muda bernama Cassandra itu. Ia memilih lebih banyak menghabiskan waktu berkunjung di sekolah baru itu ketimbang pergi berkuda atau mengunjungi teman bangsawannya untuk sekadar bermain catur atau adu pedang.

Dua minggu berikutnya adalah masa di mana kedekatan mereka semakin terlihat. Cassie yang tinggal di estate keluarga Ellen selama mengajar di Westley, seringkali mengajak sahabatnya untuk bertemu sang duke. Tentu dengan undangan sang duke sendiri.

Bukan Ellen- si ratu pesta- jika tidak ikut senang, lantaran ia pun berkesempatan bertemu dengan teman-teman pria sang duke. Dua wanita muda itu seperti menemukan oase baru di padang pasirnya.

"Cassie, apakah kau akan tinggal lama di Westley?" Richard telah semakin terbiasa memanggil Cassandra dengan nama kecil wanita itu dan sebaliknya, menandakan seberapa dekat hubungan keduanya kini.

"Sayangnya tidak, Rich. Esok aku akan kembali ke ibukota begitu tugas mengajarku selesai. Para pengajar sudah didapatkan dan aku akan kembali ke sekolah asal di kota." Cassie menunjukkan wajah sendu karena harus mengatakan perpisahan pada sang duke.

Sebenarnya jarak ibukota dengan wilayah Westley tidaklah jauh. Dengan berkuda atau pun keretanya, seseorang bisa menempuh sekitar 4 hingga 5 jam perjalanan melalui perbukitan untuk sampai. Bahkan Ellen seringkali mengunjunginya ketika gadis itu pulang ke kota bersama ayahnya, sang Count of Nothinghale.

"Kau bisa mengunjungiku ketika ke ibukota, Rich."

"Tentu saja aku bisa. Hanya saja... Kau tahu, aku mengharapkan kau dekat denganku di sini. Jadi aku bisa dengan mudah melihatmu semauku." Richard menatap Cassie sungguh-sungguh.

Cassie tertawa kecil, "Oh Richy... Apa yang terjadi sekarang? Kau tiba-tiba tidak bisa jauh dariku? Jangan membual." Cassie meyakinkan dirinya bahwa sang duke gemar sekali menyelipkan rayuan. Ia tidak tahu sudah berapa banyak gadis yang pria itu rayu.

Richard tersenyum lebar, "Ya, woman... Kau tahu aku selalu ingin melihatmu."

"Cassie!!" seruan Ellen yang sudah setengah mabuk terdengar di belakang Cassie. Membuat Cassie menoleh untuk melihat sahabatnya yang sudah memerah wajahnya.

Astaga, apa yang Ellen lakukan?!

Mereka berada di salah satu paviliun sang duke, bersama beberapa teman pria bujang Richard sore itu. Mungkin Ellen menelan bergelas-gelas cocktail selama berbincang dengan mereka.

"Ellen..." Cassie memegang bahu Ellen, mengukur kadar kesadaran gadis itu.

"Ayolah Cassie, bisakah kita menginap di tempat Duke Clifford?" Ellen tersenyum lebar sembari mengedip sayu, "Aku ingin bersenang-senang!" Ia mengacungkan segelas cocktail di tangannya dengan semangat tinggi.

"Ellen! Jaga bicaramu. Tidak! Kita harus pulang sebelum tengah malam. Kau pasti tidak ingin ayahmu marah besar jika tahu kita pergi kemari selama ia pergi ke kota." Cassie mengambil gelas cocktail sahabatnya itu. Berharap Ellen berhenti mempermalukan mereka berdua.

Sebenarnya, kedatangan mereka atas undangan sang duke sedikit terasa tidak benar. Pasalnya, dua gadis bujangan bertemu para pria bujang dengan pesta kecilnya bukanlah hal biasa di Zoya. Ayahnya pasti akan memarahinya habis-habisan jika mengetahui hal itu.

Namun, Richard Clifford adalah satu-satunya pewaris Duke Clifford sebelumnya yang telah tiada. Pria itu tinggal sendiri di mansion-nya dan bebas melakukan apa saja sesukanya tanpa merasa ada yang berhak menghakiminya. Seperti sekarang ini. Lagipula Westley cukup jauh dari telinga para penggosip ibukota.

Cassie sendiri sesungguhnya hanya ingin bertemu Richard, meski ia ramah namun ia tidak terbiasa menghabiskan waktu bersama para pria bujangan. Terutama pria bujangan. Ia tidak menyukai pesta dengan para bangsawan dan bujangan. Hanya untuk Richard.

"Jika Lady Ellen berniat menginap di sini, aku tidak keberatan. Ada banyak kamar kosong di mansion-ku." Richard mengedipkan sebelah mata pada Cassie.

"Nah, kau dengar itu, Cassie?! Ayolah... Jangan seperti nenek tua di rumah yang sering mengomel itu." Yang dimaksud Ellen adalah kepala pengurus rumah tangga yang merangkap sebagai pengasuh Ellen sejak kecil, sangat dipercaya ayahnya.

Ibunya telah pergi entah kemana setelah menemukan pria lain yang menjadi kekasihnya. Wanita paruh baya itulah yang kerap mengomeli Ellen dan tingkah lakunya.

"Tidak. Kita akan tetap pulang, Ellen." Cassie bersikukuh. "Maafkan aku, Richy. Tetapi kami tidak bisa tinggal, kecuali kau ingin ayahku mendengar isu ini dan menikahkan kita berdua dengan pria bujangan di ruangan ini."

Richard hanya tertawa mendengarnya, "Aku tidak akan menolaknya, My Lady..."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!