NovelToon NovelToon

I Became A Tutorial Game Boss With An Appraisal Skill

Chapter 1 : Soul Transmigration

^^^Tahun Masehi 2018, 20 Oktober.^^^

"Akhirnya! Akhirnya! Akhirnyaaaaa!" teriakku riang sembari melompat.

Aku ingin memulainya lagi!

Aku ingin tantangan yang lebih sulit!

Setelah semalaman berperang dengan kerajaan terakhir, aku akhirnya dapat memenangkan game dengan menguasai seluruh dunia Regulus ini.

Regulus World Kingdom Battle Royale adalah RPG berbasis strategi dimana pemain akan menjadi seorang bangsawan di abad pertengahan dan menyerang wilayah lain untuk menaklukannya. Juga, game ini akan selalu mengupdate ranking pemain dengan penguasaan wilayah terbanyak setiap pekannya.

Lebih menariknya, game ini tidak menggunakan sihir dan hanya mengandalkan statistik karakter dan kekuatan pasukan serta wilayahnya. Juga, kamu akan semakin kuat jika pelatihan prajuritmu serta moral mereka tinggi dan memiliki wilayah dengan populasi serta produksi pangan yang tinggi.

Meskipun begitu, permainan ini juga tidak lepas dari unsur fantasi. Terdapat beberapa persenjataan yang sangat kuat yang dapat dibeli atau dicari di dalam permainan oleh para pemain untuk meningkatkan statistik karakter mereka.

Yah, meskipun pembelian senjata secara online dan senjata yang ditemukan di dalam game tidak jauh berbeda karena game ini bukan merupakan game pay-to-win. Membeli senjata secara online hanya dapat meningkatkan waktu untuk membuat karakter lebih kuat dengan lebih cepat.

"Hm? Apa ini?" ujarku heran saat melihat layar komputerku.

In game message?

Cukup jarang.

Bukankah pesan di dalam game yang dikirimkan oleh developer hanya disaat terdapat kecurangan ataupun bug?

Aku menekan tombol "terima" dengan mengarahkan pointer mouseku. Kemudian, aku membacanya dan itu tertulis,

......................

...[Message]...

...Congratulations!...

Selamat karena telah menjadi satu-satunya pemain yang dapat menaklukkan Dunia Regulus dan menjadi pemain ranking tertinggi secara global!

Apakah Anda menginginkan tantangan dan kesulitan yang lebih tinggi?

Jika begitu, kami memiliki penawaran untuk Anda yaitu untuk memainkan Regulus World Kingdom Battle Royale secara langsung dan merasakan sensasi game melalui tubuh Anda sendiri.

Namun, game ini akan sangat berbeda dengan Regulus World Kingdom Battle Royale yang biasa Anda mainkan. Tidak semua akan serba instan seperti yang ada di dalam game. Anda juga harus memikirkan politik, keadaan sosial, serta moral tentara Anda. Anda juga akan menjadi karakter lemah dalam permainan tersebut.

Karenanya, kami akan memberikan Anda sebuah bantuan yaitu satu-satunya orang yang dapat menggunakan Appraisal Skill.

Apakah Anda akan menerimanya?

Terima (Y)

Tolak (N)

......................

Apa ini?

Karakter lemah, kah...

Meskipun karakter dan wilayah yang disediakan untuk pemain pada tahap awal game juga dapat dikatakan lemah, namun dia akan mendapatkan bantuan sampai batas tertentu sehingga dapat seimbang dengan kerajaan yang lain saat memasuki tahap pertengahan game.

Yah, tidak masalah. Lagipula, itu tidak mungkin.

Ini hanyalah bahan candaan.

Jadi, ayo menjawabnya dengan cara bercanda juga.

Aku mengarahkan telunjuk kananku untuk menyentuh tombol Y pada keyboard komputerku. Seketika, aku merasakan sakit kepala yang sangat dahsyat.

"Argh!" teriakku kesakitan dengan memegangi kepalaku di depan komputerku.

Saat itu, dengan cepat aku terjatuh dari kursiku dan kesadaranku memudar.

...----------------...

^^^| Sudut Pandang Orang Ketiga |^^^

Tahun 1235, 10 November.

Kamar Tidur, Kastil Earl Rueter, Kota Ereth, Kerajaan Rowling.

Pagi Hari.

Di dalam kamar kastil yang berada di tengah-tengah kota, seorang pemuda tampan berrambut biru yang berumur sekitar 16 tahun terbangun dengan kepalanya yang sangat pusing sehingga dia berkata dengan lirih, "Ugh..."

Ketika pemuda tersebut membuka kedua matanya yang berwarna kekuningan, dia merasakan bahwa ia melihat langit-langit yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Pemuda itupun segera bangkit dan mengalihkan pandangannya ke sekitar seolah mencari-cari sesuatu.

Saat itu, dia menjadi sangat terkejut dikarenakan pemuda tersebut melihat dua wanita yang tidak mengenakan apapun sedang tertidur di sampingnya dengan wajah tidur yang menunjukkan ketidaknyamanan.

Hah?!

Siapa?!

"Oi, bangun," ujar pemuda tersebut yang memaksa mereka dengan menggoyang-goyangkan tubuh mereka.

Seketika, kedua wanita tersebut terbangun dan segera tersadar akibat pemuda tersebut telah terbangun yang membuat mereka sangat panik. Dengan menunduk dalam, kedua wanita itupun serentak berkata dengan ketakutan, "M—maafkan kami, Tuan."

"Pergilah," balas pemuda tersebut dengan sedikit gelisah karena kebingungan dengan keadaan yang dialaminya.

"Ba—baik, kami memohon maaf!" ujar kedua wanita itu ketakutan dan dengan panik meninggalkan ruangan.

Pemuda tersebut pun segera menjadi panik kembali dikarenakan kedua wanita tersebut yang tidak mengenakan satu helai kainpun saat meninggalkan ruangan. Karena ingin mengingatkan mereka, dia pun berteriak, "Oi, kenakan pakaianmu terlebih dahulu!"

Tentu saja, teriakan pemuda tersebut tidak didengar oleh kedua wanita itu yang menyebabkan dia menyerah dengan keadaannya.

Meskipun kebingungan dengan kedua wanita tersebut, pemuda itupun mengalihkan pandangannya ke sekitar untuk memahami keadaannya sendiri. Karena sedikit terpana dengan keadaan ruangan, pemuda tersebut berkata, "Hmm, cukup terlihat antik."

Seketika, ia pun segera tersadar akan keanehan dengan ruangan yang ditempatinya.

Tunggu sebentar.

Bukankah itu berarti pesan game itu adalah kenyataan?!

Apakah aku telah menjadi salah satu karakter di dalam permainan itu?!

"Sial!" teriak pemuda itu yang panik lalu bangkit dari tempat tidur dan menuju pintu keluar.

Disaat pemuda itu hendak membuka pintu, tanpa sengaja dia melihat benda yang menggantung diantara kedua kakinya.

Seketika, dia sangat malu dikarenakan dia yang mirip seperti orang gila. Ia pun segera berteriak, "Sialan!"

Dengan panik, dia pun segera berlari menuju lemari yang berada di salah satu sudut kamar dan membukanya.

Pemuda itupun melihat banyak pakaian mewah yang terlihat sangat glamor dengan banyak hiasan yang tertempel padanya.

Bukan ini!

Aku tidak ingin mengenakan pakaian yang memalukan seperti ini!

Karena tidak ingin mengenakan pakaian seperti itu, dia pun segera mencari-cari pakaian lainnya dan menemukan satu set pakaian berwarna hitam yang terlihat seperti seragam militer.

Karena tidak memiliki pilihan lain, pemuda itupun dengan sigap mengenakan satu set pakaian tersebut dan menuju pintu keluar.

Setelah membuka pintu, dia segera melihat empat orang pelayan yang telah berjaga di balik pintu. Saat para pelayan melihatnya telah mengenakan pakaian, mereka memasang ekspresi ketakutan dikarenakan mereka yang telah biasa memakaikan pakaian kepada pemuda tersebut.

"Ada apa?" tanya pemuda itu dengan heran.

"Tu—Tuan, mengapa Anda mengenakan pakaian Anda sendiri?" tanya seorang pelayan yang ketakutan.

"Hah?! Bukankah itu normal?! Lagipula, dimana orang yang bertanggung jawab?!" teriak pemuda itu.

Merasa bahwa pesan yang diberikan kepadanya bukanlah kebohongan, dia benar-benar ingin memprotes developer game tersebut. Namun, ia merasa harus mengetahui keadaan dirinya dengan cepat.

"Ba—baik, Tuan! Sa—saya akan segera memanggil Kepala Pelayan!" ujar seorang pelayan lain dengan ketakutan lalu berlari menjauh.

Melihat tiga pelayan lainnya yang tidak pergi namun memasang ekspresi ketakutan, pemuda itupun bertanya, "Apa yang kalian inginkan?"

"Ka—kami bermaksud untuk membersihkan tubuh Anda, Tuan," balas seorang pelayan ketakutan.

"Hm? Apa maksudmu? Oh, benar. Bersihkanlah kamarku," timpal pemuda tersebut yang mengingat keadaan kamarnya.

"Ta—tapi—" ujar pelayan itu ketakutan namun pemuda itu meninggalkannya.

Setelah itu, seorang pria tua mendatangi pemuda tersebut dari ujung lorong bersama dengan pelayan yang telah meninggalkannya.

Melihat pria tua tersebut mengenakan seragam pelayan yang cukup bagus, pemuda tersebut segera menilai bahwa dia adalah seorang kepala pelayan di kastil ini.

"Tu—Tuan Ares, apakah ada yang dapat saya bantu untuk Anda?" tanya kepala pelayan itu panik.

Ares?

Aku seperti pernah mengingatnya.

Dimana...

Oh, benar.

Sialan!

Setelah mengingatnya selama beberapa saat, pemuda itupu menjadi panik dikarenakan ia yang mengingat salah satu karakter game yang menjadi musuh karakter pemain. Dia pun berteriak, "Apakah aku adalah Earl Rueter?! Ares von Rueter?!"

"I—itu benar, Tuan," balas kepala pelayan dengan tersentak.

Hah?!

Ak—aku berubah menjadi seorang bos dalam Tutorial Game itu?!

Bukankah itu berarti aku dipandang sebagai Tuan Feodal yang kejam?!

Mengingat kematiannya yang terjadi di awal permainan, dia pun berteriak karena sangat panik, "Ta—tanggal, tanggal berapa ini?!"

"I—itu 10 November 1235, Tuan," balas Kepala Pelayan gelisah.

Seketika, Ares pun membuka lebar matanya karena merasa keadaan dirinya yang bagaikan telah berada di tepian jurang.

Hah?!

Bukankah itu berarti karakter yang menjadi pemain beserta kerajaannya akan bangkit dan melawan Kerajaan Rowling dalam lima hari lagi?!

Dan bukankah serangan pertamanya akan ditujukan padaku, Wilayah Rueter, sebagai tutorial game?!

Jadi, bukankah itu berarti aku akan mati dalam lima hari lagi?!

Sialan!

Di dalam permainan, Wilayah Rueter adalah wilayah yang dipimpin oleh seorang Earl yang sangat jahat dan memiliki rakyat yang sangat menderita. Jadi, sebagai alasan untuk menyerang di dalam tutorial, penyerangan dilakukan untuk membebaskan para rakyat yang menderita.

Seketika, ingatan Ares sebelumnya memasuki kepalanya secara tiba-tiba yang membuat dia runtuh dengan memegangi kepalanya sembari berteriak, "Argh!"

"Tu—Tuan?!" tanya Kepala Pelayan itu panik karena melihat keadaan Tuannya yang kesakitan.

Merasa sakit kepalanya perlahan mereda, Ares pun bangkit dengan berkata, "Tidak apa-apa."

Mencoba menenangkan dirinya meskipun keadaannya yang sangat gawat, pemuda itupun memutuskan untuk melangkah maju untuk menyelesaikan masalahnya yang sangat gawat.

Jika tidak salah, nama kepala pelayanku adalah Owen, bukan?

"Owen, aku ingin berbicara secara pribadi denganmu untuk saat ini," ujar Ares dengan menatap tajam pada Owen.

"Baik, Tuan," balas Owen serius.

Lalu, mereka berdua segera meninggalkan pelayan tersebut dan memasuki ruangan yang menurut ingatan yang diterimanya adalah kantor pribadinya.

"Berikan aku peta," ujar Ares saat berjalan menuju meja tengah.

"Baik, Tuan," balas Owen lalu berjalan menuju lemari di sudut ruangan.

Setelah Ares menduduki meja tengah, Owen pun mendatangi meja tersebut lalu membuka perkamen di atas meja.

Saat Ares melihat bagian barat wilayahnya, terdapat negara kecil yang cukup baru bernama Kerajaan Aldred yang baru terbentuk sekitar dua tahun yang lalu.

Tentunya, karena negara dari karakter pemain akan ditentukan oleh pemain sendiri, nama tersebut tidaklah baku yang menyebabkan Ares tak mengacuhkannya.

Cih, aku tidak menyangka bahwa aku akan menjadi karakter lemah yang bahkan pemain dapat kalahkan dengan mudah.

Tetap saja, aku tidak ingin mati!

"Owen, aku akan berangkat ke suatu tempat. Tolong siapkan kudaku," perintah Ares dengan tegas.

"Eh?! Ba—bagaimana dengan sarapan Anda, Tuan?!" jawab Owen panik.

"Tidak apa-apa! Lakukan saja!" balas Ares yang memaksa.

"Baik, mo—mohon permisi," timpal Owen menunduk dan pergi keluar ruangan dengan cepat.

Jika tidak salah, pesan dalam game tersebut memberikanku sebuah kemampuan berupa Appraisal, bukan?

Penasaran dengan kemampuannya, Ares pun merapal "Appraisal," dengan menargetkan dirinya sendiri.

......................

...[Status]...

Nama : Ares von Rueter

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Earl, Kerajaan Rowling

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 35 (+0)

Kelincahan : 35 (+0)

Kepandaian : 35 (+70)

Tubuh : 35 (+0)

Kepemimpinan : 30 (+35)

Kewilayahan dan Militer

Jumlah Prajurit : 2.000

Moral : 10

Pelatihan : 15

Pasokan Makanan : 4.000

Jumlah Dana : 3.000.000 G

......................

S—sangat lemah!

Me—mengapa moral pasukanku hanya bernilai 10?!

Bahkan, pelatihan pasukanku hanya bernilai 15 dari 100!

Ares seketika shock disaat ia melihat status yang dimilikinya. Namun, ia segera memantapkan hatinya untuk membunuh dan berperang agar dia selamat. Ares pun segera meresolusikan tujuannya agar dia dapat membuktikan bahwa ia dapat memenangkan permainan ini sekali lagi dalam kehidupan yang nyata.

Lihat saja, aku akan menjadi pemenang sekali lagi!

...----------------...

Catatan :

Keahlian senjata adalah segala keahlian dalam bersenjata yaitu dengan pedang, tombak, panah, dan lain sebagainya. Jika seseorang lebih mahir dalam menggunakannya dan memiliki senjata yang lebih bagus, maka nilai akan bertambah di dalam tanda kurung.

Jumlah Pasokan Makanan yang tertera adalah 1 untuk 1 orang selama satu hari. Jadi, jika Ares mengerahkan tentaranya dalam skala penuh, dia hanya akan bertahan selama 2 hari.

G adalah mata uang di dunia tersebut. Untuk biaya makan satu orang di ibukota, hanya bernilai 3 hingga 5 G.

Ares mendapatkan poin plus dikarenakan transmigrasi jiwanya.

...----------------...

Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira

Tahun 1235, 10 November.

Kota Ereth, Wilayah Earl Rueter, Kerajaan Rowling.

Pagi Hari.

Di jalanan utama Kota Ereth yang terbuat dari batu, seorang aristokrat muda berambut biru yang terlihat panik sedang berkuda disaat ia menyusuri kota untuk menuju Barak Tentara Earl Rueter.

Orang ini—tidak, aku benar-benar sangat jahat, bukan?

Juga, sejak tadi aku telah memikirkannya. Meskipun di duniaku sebelumnya aku tidak pernah berkuda, aku secara refleks dapat menguasainya, bukan?

Ares sedikit terpana dengan keadaan yang dialaminya. Entah itu dikarenakan kemampuan Ares sebelumnya yang dapat ia gunakan secara langsung, ataupun karena orang-orang yang menatapnya dengan ekspresi ketakutan saat dia melewati mereka dikarenakan ia yang merupakan seorang bangsawan feodal yang jahat.

Tentu saja, Ares tidak membawa seorangpun pengawal dikarenakan ia benar-benar ingin muntah setelah melihat mereka. Baginya, tidak ada seorangpun pejabat dan ksatria yang benar dan berintegritas di dalam kastil sehingga ia meninggalkan mereka agar tidak menjadi beban baginya.

Di dalam hatinya, Ares telah memutuskan untuk memenggal semua orang yang menghambatnya karena kematiannya yang pasti akan terjadi dalam lima hari lagi.

Beberapa saat berlalu semenjak ia menunggang kuda menyusuri kota, Ares melihat sebuah barak yang berdiri kokoh di dekat gerbang kota. Ares pun segera menuju gerbang barak dan ia melihat seorang prajurit yang berjaga dengan malas.

"Cih," ujar Ares yang mendecakkan lidahnya.

"Oi, buka gerbangnya dan kumpulkan semua jenderal!" sambung Ares dengan berteriak kesal saat dia menunggangi kudanya.

"Eh?! Siapa—Tuan?!" ujar penjaga itu saat menolehkan wajahnya kepada Ares.

"Bekerjalah dengan cepat!" balas Ares yang kesal dengan keras.

"Ba—baik!" timpal ksatria itu ketakutan lalu membuka gerbang dan berlari masuk dengan panik.

Kau bahkan tidak memberikan penghormatan kepadaku.

Kesal dengan sikap prajurit tersebut yang tidak menghormatinya sebagai penguasa wilayah ini, namun ia memutuskan untuk menahan emosinya saat ini karena keadaan yang mendesak.

Setelah Ares memasuki barak, dia melihat lapangan yang kosong dengan para prajurit yang sedang bermain dan bersantai di pinggiran lapangan serta beberapa tempat duduk yang berada tak jauh darinya.

Sial!

"Oi! Berkumpul, sialan!" teriak Ares yang kesal dari atas kudanya.

Setelah para para prajurit melihat Ares, mereka pun dengan panik langsung berlari mendekatinya untuk berbaris di depan kudanya.

Seperti inilah moral yang bernilai 10.

Tidak ada harapan.

Lagipula, bagaimana aku dapat memenangkan pertempuran melawan 6.000 tentara?!

Sialan!

Ares pun mencoba menenangkan dirinya karena suasana hatinya yang terlampau kesal. Setelah mendinginkan kepalanya, ia mencoba mengingat hal-hal dasar peperangan pada abad pertengahan.

Jika mereka menyerang, bukankah kami akan mendapatkan keuntungan medan?

Ares pun memutuskan untuk melakukan survey medan yang akan dilewati oleh tentara karakter pemain setelah mengumpulkan para perwira tingkat tingginya.

"Lapor! Kapten Gnery, bersama dengan Kompi 3, siap menjalankan tugas!" ujar seorang prajurit dengan ketakutan.

Melihat prajurit di depannya yang gemetar ketakutan membuat Ares keheranan. Dia dapat memaklumi apabila itu adalah rakyat jelata, namun akan aneh jika seorang prajurit ketakutan. Bagi Gnery, sosok yang berdiri di hadapannya adalah sosok yang memiliki kekuasaan penuh di wilayah ini, dia tidak ingin menjadi seperti beberapa perwira yang telah dipersekusi satu tahun yang lalu.

"Panggil seluruh petinggi untuk berkumpul di tempat ini dalam waktu 30 menit! Laksanakan!" perintahku tegas.

"Siap!" balas Gnery ketakutan dan mulai berlari menjauh.

Kemudian, Ares pun menggerakkan kudanya ke sudut lapangan dan mengikatkannya ke salah satu balok kayu.

Setelah menunggu, terlihat beberapa orang gemuk dan 2 orang kurus yang berlarian ke tengah lapangan.

Apakah mereka merupakan perwira tingkat tinggi?

Ares mendekati mereka yang berada di tengah lapangan dengan langkah tegas.

"Ada apa, Tuan?" tanya seorang perwira yang terlihat sangat gemuk.

Ketika Ares melihat sikapnya yang tidak kenal takut, itu membuat perasaannya sedikit kesal. Karena rasa penasarannya, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkannya.

......................

...[Status]...

Nama : Re Vorus

Umur : 37 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Jenderal

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 15 (+0)

Kelincahan : 5 (+0)

Kepandaian : 20 (+0)

Tubuh : 15 (+0)

Kepemimpinan : 10 (+0)

Loyalitas : 7

Moral : 5

Pelatihan : 12

......................

Hah?!

Jika aku melihat pangkat di seragammu, bukankah kamu adalah seorang jenderal?!

Seketika, Ares menjadi sangat kesal dikarenakan menganggap perwira gendut di depannya yang hanya menjadi pengeruk uangnya.

Ares pun mengalihkan pandangannya ke arah perwira lainnya dimana mereka memiliki hasil yang sama dengannya. Namun, dia melihat statistik yang sangat berbeda dari orang terakhir yang diperiksa olehnya.

......................

...[Status]...

Nama : Robert West

Umur : 43 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Mayor

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 42 (+0)

Kelincahan : 49 (+0)

Kepandaian : 51 (+0)

Tubuh : 40 (+0)

Kepemimpinan : 48 (+0)

Loyalitas : 52

Moral : 45

Pelatihan : 67

......................

Luar biasa...

Apa yang menyebabkan kamu memiliki kesan seperti itu terhadapku?

Ares terheran-heran karenanya. Dia tidak pernah berpikir bahwa dirinya, yang telah mempersekusi banyak pejabat serta perwira yang berintegritas karena kesal telah diingatkan, memiliki seseorang yang memiliki loyalitas yang cukup tinggi kepadanya.

Dengan acuh tak acuh, Ares pun menjawab perkataan Re dengan memerintahkan, "Kumpulkan para prajurit!"

"Mengapa?" tanya Re yang keheranan.

Ares menjadi teringat tentang moral dan pelatihan tentaranya yang sangat rendah. Apabila dia memerintahkan mereka untuk berperang, para prajurit justru tidak akan patuh dan akan melarikan diri darinya.

Ares pun mengubah konteks pendekatannya dengan memerintahkan, "Aku akan mengadakan latihan bagi para prajurit di perbatasan! Tiga regu yang mendapatkan hasil terbaik, akan mendapatkan bonus masing-masing sebesar 1.000 G!"

Tetap saja, para prajurit tetaplah lesu dikarenakan mereka yang lebih menginginkan untuk beristirahat dan bermain.

Ini uang besar, kau tahu?!

"Itu lebih baik tidak perlu, Tuan. Saya, Re Vorus, akan membuat Anda merasakan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan dengan permainan seperti itu," ujar Re dengan tersenyum sinis.

Tersadar oleh perkataan Re dimana ia yang telah mengirimkan para gadis rakyat jelata kepadanya, Ares seketika menganggapnya sebagai orang mesum dan hanya dapat menatapnya dengan tatapan mencemooh.

Jika kau menghambatku, aku akan mati dalam lima hari lagi, sialan!

Merasa perwira di depannya hanya menganggunya dan menganggapnya tidak memiliki harapan untuk menjadi lebih baik, Ares pun menghunuskan pedang yang berada di pinggulnya dan menebas leher perwira gemuk itu dengan cepat.

JRASH!

Seketika, kepala Re terguling di tanah yang menyebabkan Ares menendangnya karena sangat kesal dengannya.

Duk.

"Hiii!" ujar banyak prajurit yang ketakutan denganku.

"Tahan ketiga orang di depanku kecuali Robert!" perintah Ares dengan nada tegas.

"S—siap, Tuan!" teriak para prajurit serentak dengan ketakutan.

Lalu, semua prajurit bergerombol untuk menahan ketiga orang itu dan menyeretnya ke penjara.

"Tidaaak!" teriak salah satu perwira ketika diseret pergi.

"Tuan! Tidak seperti ini!" teriak perwira yang lain saat diseret pergi.

Tentu saja, tidak ada prajurit yang menolak perintah Ares yang merupakan penguasa mutlak Wilayah Rueter.

Meskipun Kerajaan Rowling adalah kerajaan yang sangat korup, tetap saja mereka tidak memberikan belas kasihan dan celah bagi pemberontakan.

Jika seorang bangsawan seperti Ares terbunuh atau menghilang, itu akan menyebabkan kerajaan mengirimkan pasukan regulernya ke wilayah bangsawan tersebut untuk memberantas kasus pemberontakan itu.

Tidak perlu dikatakan bahwa sebenarnya itu dilakukan untuk menjarah wilayah tanpa tuan dan menakuti para penduduk dengan kekuatan militer agar mereka tidak memberontak di kemudian hari.

Melihat para perwiranya pergi, Ares segera tersadar bahwa dia memiliki 2.000 prajurit.

Ya, dia menyadari bahwa ia tetap tidak dapat menggerakkan pasukannya dengan hanya satu komandan saja.

"Robert, apakah ada perwira lain yang mampu?" tanya Ares dengan ekspresi serius.

"Ya, Tuan! Sebenarnya, di dalam penjara terdapat beberapa orang perwira yang telah ditahan!" balas Robert yang memiliki rambut coklat kekar dengan tegas.

Meskipun begitu, Robert tidak serta merta menerima semua perintah Ares yang merupakan seorang bangsawan kejam yang membuat Robert menatap Ares dengan tatapan mencemooh.

Sadar bahwa ia tidak dapat mengambil hati Robert, Ares pun menundukkan ringan kepalanya sembari berkata dengan nada menyesal, "Maafkan aku, aku sangat menyesal."

Kemudian, Robert tersenyum kepada Ares dan berkata, "Tidak apa-apa, Tuan. Saya pikir Anda yang telah mengalami masa-masa sulit setahun yang lalu cukup menderita dan melarikan diri dari kenyataan. Namun, Anda masih memiliki kesempatan untuk berubah saat ini."

Mendengar perkataan Robert, Ares hanya dapat dibuat terkejut karena di dalam permainan, tidak dijelaskan apapun mengenai latar belakang Ares kecuali dia yang merupakan bangsawan kejam.

Dengan nada tegas, Ares berkata, "Panggil mereka ke ruang strategi. Juga, Ares von Rueter, Earl Rueter saat ini, memerintahkan Robert West untuk menahan seluruh keluarga serta menyita semua aset pejabat dan perwira yang melakukan segala penyelewengan di Wilayah Rueter!"

"Ya, Tuan!" balas Robert bersemangat.

Lalu, Robert memberi hormat kepada Ares dan bergerak bersama para prajurit di belakangnya untuk keluar dari barak.

Ares pun melangkahkan kakinya menuju ruang strategi yang berada di dalam barak dan mengambil peta yang berada di dalam lemari.

Saat Ares membukanya, dia mengarahkan pandangannya menuju wilayah bagian barat yang akan dilewati oleh karakter pemain serta pasukannya untuk menyerang wilayah ini.

Pandangannya segera terfokus kepada jalan yang berada di lembah yang diapit oleh dua bukit. Ketika mencari jalur lain, Ares hanya menemukan jalur lain yang diharuskan untuk mendaki bukit terlebih dahulu dan memiliki jarak yang cukup jauh.

Mengingat memorinya yang terpendam, Ares mengingat pada tutorial game dimana dia akan menyerang Wilayah Rueter dengan melewati jalanan lembah tersebut.

Jika mereka akan menyerang dalam 5 hari lagi, berarti mereka dipastikan akan menggunakan jalur tersebut.

Tapi, apa yang harus kulakukan untuk melawan pasukan berkekuatan 6.000 orang dengan hanya 2.000 orang?

Ketika Ares mengingat ingatannya kembali, karakter pemain pada tutorial game hanya memiliki tentara dengan latar belakang petani dikarenakan negaranya yang merupakan negara baru dan tidak memiliki militer yang canggih meskipun Ares tidak akan dapat mengalahkan karakter pemain akibat statistiknya yang lebih tinggi darinya.

Tok.

Tok.

"Masuk," ujar Ares dengan keras.

Dia pun segera melihat Robert yang membuka pintu yang dibersamai oleh pria dan wanita dewasa yang terlihat berumur sekitar 50 tahun.

"Tuan, saya telah membawa para perwira yang ditahan!" balas Robert setelah mendekat dengan memberi hormat diikuti oleh kedua orang itu.

"Appraisal," ujar Ares menargetkan kedua perwira tersebut.

......................

...[Status]...

Nama : Don Krego

Umur : 51 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Jenderal (Nonaktif)

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 49 (+0)

Kelincahan : 47 (+0)

Kepandaian : 39 (+0)

Tubuh : 50 (+0)

Kepemimpinan : 51 (+0)

Loyalitas : 56

Moral : 48

Pelatihan : 44

......................

......................

...[Status]...

Nama : Renne Alteiser

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Gelar : Letnan Jenderal (Nonaktif)

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 45 (+0)

Kelincahan : 48 (+0)

Kepandaian : 54 (+0)

Tubuh : 48 (+0)

Kepemimpinan : 47 (+0)

Loyalitas : 59

Moral : 53

Pelatihan : 45

......................

Pandangan kedua mata Ares seketika terbuka lebar karena sangat terkejut oleh statistik yang dimiliki oleh mereka.

Meskipun Ares telah berpikir bahwa dia dapat mengandalkan kedua perwira di depannya, dia segera mengurungkan niatnya dikarenakan tentaranya yang hanya memiliki tiga komandan terampil.

Ares berpikir untuk tidak menyia-nyiakan mereka berdua dengan menggerakkannya melawan karakter pemain yang memiliki statistik setara dengan mereka.

"Tuan Muda, bagaimana kabar Anda?" tanya Renne yang telah memiliki rambut putih dengan ekspresi hampir menangis.

"Tuan Muda, apakah Anda telah berubah?" tanya Don yang memiliki rambut hitam beruban dengan tubuh kekar dengan serius.

Berbeda dengan para perwira korup, kedua perwira di depan Ares tentu saja memiliki kesetiaan yang mendalam karena telah mengabdi kepada Keluarga Rueter sejak dahulu kala meskipun mereka dipenjara akibat melakukan protes kepada Ares karena perbuatannya yang sangat salah.

"Maafkan aku, aku sangat menyesal," ujarku dengan menunduk dalam.

Saat mereka melihat Tuannya menundukkan kepala, mereka memiliki ekspresi yang sangat terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Ares telah benar-benar menyesal.

Melihat keterkejutan Renne dan Don, Ares menganggap dia telah berhasil mengambil hati keduanya. Ia pun bermaksud untuk segera memasuki pembicaraan utamanya.

...----------------...

Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game

Tahun 1235, 10 November.

Ruang Strategi, Barak Tentara Earl Rueter, Kota Ereth.

Siang Hari.

"Tolong jangan katakan ini kepada siapapun. Selama beberapa hari terakhir, aku merasakan bahwa Kerajaan Alderd akan menyerang wilayah dalam waktu kurang dari satu pekan," ujar Ares dengan ekspresi serius.

"Eh?!" ujar mereka bertiga terkejut.

"Bagaimana Anda dapat mengetahuinya, Tuan Muda?" tanya Don tajam.

Tidak menyangka Don akan bertanya kepadanya, Ares pun memutuskan untuk membohongi Don dengan memberikan alasan secara acak. Ia pun berkata, "Firasat... juga aku melihat pergerakan orang di wilayah barat yang terlampau sepi."

"Saya tidak bermaksud meragukan Anda, Tuan Muda. Namun, tetap saja kami membutuhkan laporan yang pasti," balas Don serius.

"Tidak apa-apa. Meskipun firasatku tidak benar, kita tidak akan dirugikan untuk kedepannya," timpal Ares dengan ekspresi yang tidak menerima penolakan.

"Begitu, mohon maafkan ketidaksopanan saya," balas Don dengan menunduk.

Setelah aku menggunakan Appraisal pada mereka, pangkat mereka adalah Jenderal dan Letnan Jenderal. Meskipun kita hanya memiliki 2.000 prajurit, bukankah pangkat mereka terlalu tinggi?

Bermaksud untuk memerintahkan mereka, Ares merasa keheranan karena pangkat mereka berdua yang terlampau tinggi dimana saat bermain dulu, batalyon infanteri tombak berkekuatan 5.000 personel hanya dipimpin oleh seorang Letnan Kolonel.

"Jadi, Ares von Rueter, Earl Rueter saat ini, memerintahkan kepada Jenderal Don Krego untuk menjadi Pemimpin Tertinggi dalam operasi ini serta dalam Tentara Earl Rueter. Lalu, Letnan Jenderal Renne Alteiser ditunjuk untuk menjadi Kepala Strategi Earl Rueter serta Mayor Robert West sebagai Ajudan Jenderal Don Krego," perintah Ares dengan tegas.

"Ya, Tuan!" balas mereka tegas dengan memberi hormat.

Kemudian, Ares berbalik untuk melihat kembali peta diikuti oleh ketiga orang tersebut.

"Robert, bagaimana keadaan para prajurit saat ini?" tanya Renne serius.

"Ya, Bu! Saat ini, kami hampir tidak pernah melakukan pelatihan. Moral dan kemampuan para prajurit telah menurun tajam semenjak satu setengah tahun terakhir!" jawab Robert tegas.

Yah, pantas saja mereka begitu lemah.

"Aku telah memerintahkan para prajurit untuk berlatih di perbatasan barat agar mereka tidak panik. Juga, aku memikirkan strategi untuk menjatuhkan batu di jalan yang diapit dua lembah ini," ujar Ares dengan menunjuk jalan yang diapit dua bukit tersebut.

"Begitu, saya mengetahui tentang beberapa hal rahasia sebagai pertahanan di tempat itu, Tuan Muda. Namun, itu hanyalah diketahui oleh para perwira terdahulu seperti saya dan Don," ujar Renne sembari tersenyum.

"Apa itu?" tanya Ares yang penasaran.

"Sejak lama, para perwira terdahulu telah memikirkannya. Meskipun Kerajaan Aldred merupakan negara baru yang bahkan belum berusia 3 tahun dan lemah, tetap saja mereka memiliki wilayah yang lebih besar daripada Wilayah Rueter serta populasi yang terus meningkat. Jadi, sebagai antisipasi, dua tahun lalu para perwira terdahulu telah menyiapkan jebakan di beberapa titik seperti jebakan tanah longsor di tempat yang Anda tunjukkan, Tuan Muda," jawab Renne tersenyum.

Sedikit terkejut dengan jawaban Renne yang telah mempersiapkan jebakan jauh-jauh hari, Ares hanya dapat tergagap saat berkata, "Be—begitukah?"

Ares pun mengingat peristiwa tutorial game dimana ia tidak pernah melawan dua ksatria tua di depannya saat berperang dengan Tutorial Game Boss dahulu. Ia menyadari bahwa mereka berdua sedang berada di dalam penjara sehingga mereka tidak dapat mempersiapkan pasukan dengan terstruktur.

"Itu benar, Tuan Muda," balas Don serius.

Memanfaatkan apapun yang dapat digunakan adalah prinsipnya saat ini untuk menghadapi kematiannya yang akan berlangsung dalam 5 hari lagi, Ares pun berkata dengan tegas, "Lalu, laksanakan operasi ini. Kita akan berangkat saat matahari telah terbenam!"

"Ya, Tuan!" ujar mereka bertiga sembari memberi hormat.

Setelah itu, Don dan Robert pergi dengan meninggalkan Renne di dalam ruangan. Karena keheranan dengan Renne yang tidak mengikuti mereka, Ares bertanya, "Ada apa?"

"Apakah perasaan Anda telah membaik?" tanya Renne kembali dengan gelisah.

Mendengarnya, Ares pun mengingat ingatan yang telah dia dapatkan beberapa saat lalu.

Dua tahun yang lalu, Ares ditinggalkan oleh ayahnya, Earl Rueter sebelumnya, yang terbunuh di medan perang.

Karena usia dewasa adalah 15 tahun, Ares diangkat menjadi Earl selanjutnya di usianya yang baru dewasa.

Semenjak itu, Ares menjadi depresi dan menutup dirinya. Juga, dia dimanfaatkan oleh para bawahannya dengan minuman keras, wanita, dan uang agar mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan.

Meskipun begitu, dia tidak merasakan bahwa dia telah menjadi Ares sebelumnya yang mendiami tubuh ini. Dia lebih condong ke arah dirinya yang sebelum berpindah ke dunia ini.

Apakah hanya jiwaku yang berpindah?

Ia pun memutuskan untuk menjawabnya sesuai apa yang dirasakannya saat ini.

"Aku... cukup menyesal dengan apa yang aku lakukan dahulu," sesal Ares dengan menunduk.

"Maaf, kami tidak dapat membantu meringankan perasaan Anda pada saat itu," balas Renne yang menyesal yang memiliki tatapan sedih.

"Baik, aku akan berubah dengan menjadi seorang bangsawan yang dicintai oleh rakyatnya," timpal Ares dengan bersungguh-sungguh.

Bagi Ares, rakyat yang sejahtera dan bahagia adalah pondasi dalam peperangan.

Jika dia memiliki rakyat yang bahagia dan berkembang, moral mereka akan meningkat serta mereka dengan sukarela akan mengikuti latihan wajib militer. Juga, mereka akan mencintai tanah serta tuannya dengan sendirinya.

Singkatnya, Ares hanya menggunakan apapun yang dapat digunakan secara maksimal.

Setelah itu, Renne hanya tersenyum lembut dan berkata, "Saya berharap ayah Anda dapat mendengar resolusi Anda dan melihat perkembangan Anda, Tuan Muda."

"Begitu," balas Ares.

"Baik, saya akan segera bersiap. Mohon permisi," ujar Renne dengan menundukkan kepalanya lalu pergi.

Setelah melihat Renne pergi, Ares berjalan ke sudut ruangan karena melihat sebilah pedang keperakan yang benar-benar dia ingat dengan baik.

Ya, pedang tersebut adalah pedang bonus yang diberikan pada karakter pemain setelah mengalahkan Tutorial Game Boss.

Setelah Ares membuka lemari kaca tersebut, dia berkata, "Appraisal" dengan menargetkan pedang tersebut.

......................

...[Item]...

Nama : Verze Sword

Kelas : Mythic

Efek :

Keahlian Senjata +8

Tubuh +9

Kelincahan +10

......................

Yah, ini tetap tidak berubah.

Lagipula, ini adalah salah satu hadiah overpower yang digunakan untuk memikat pemain baru.

Di dalam permainan, terdapat beberapa kelas persenjataan dengan efek yang berbeda-beda, yaitu: Common, Rare, Mythic, Legendary, Ancient, Arcana, serta Phantasmal.

Masing-masing kelas memiliki rentang nilai sebanyak 5. Tentunya, senjata dengan kelas Phantasmal dapat meningkatkan statistikmu sebanyak 30 poin jika menemukan senjata yang sangat bagus.

Senjata dengan kelas Ancient dan lebih tinggi dapat memberimu efek khusus selain statistik seperti "Meningkatkan statistik Keahlian Senjata sebanyak 8 poin selama 30 menit" atau "Meningkatkan kekuatan tubuh sebanyak 3 poin selama 3 jam" atau efek-efek luar biasa lainnya.

Tentu saja, senjata dengan kelas Common adalah barang sampah karena ia tidak menambah statistik apapun.

Setelah Ares mengambil pedang itu, dia berkata, "Appraisal" dengan menargetkan dirinya sendiri.

......................

...[Status]...

Nama : Ares von Rueter

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Earl, Kerajaan Rowling

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 35 (+8)

Kelincahan : 35 (+10)

Kepandaian : 35 (+70)

Tubuh : 35 (+9)

Kepemimpinan : 30 (+30)

Kewilayahan dan Militer

Jumlah Prajurit : 2.000

Moral : 10

Pelatihan : 15

Pasokan Makanan : 4.000

Jumlah Dana : 3.000.000 G

......................

Keahlian senjataku berubah menjadi 43, kah...

"Sama saja, sialan!" ujar Ares kesal.

Ares menjadi sangat kesal karena pedang tersebut yang tidak akan dapat membantunya dikarenakan karakter awal pemain memiliki statistik 45 hingga 55 yang menyebabkan dia akan berjuang keras dalam melawannya.

Merasa sia-sia dengan memikirkan hal yang negatif, Ares segela memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan statistiknya.

Di dalam permainan, statistik karakter dapat meningkat dengan cara pelatihan atau melawan orang kuat.

Bagi Ares, dia tidak mungkin mengambil sarana pelatihan dikarenakan hal tersebut akan memakan waktu yang terlalu lama. Maka dari itu, Ares memutuskan untuk melawan orang yang memiliki statistik lebih tinggi darinya.

Singkatnya, Ares akan mengandalkan orang lain dan mencuri last hit darinya yang menyebabkan statistiknya dapat meningkat secara signifikan.

"Kuahahaha," tawa Ares bergema seolah menikmati dirinya sendiri.

Tak berselang lama, Ares melangkahkan kakinya keluar ruangan dengan menyampirkan Pedang Verze di pinggulnya dan menuju tempat kudanya yang terikat di luar gedung. Kemudian, Ares menaikinya dan berkuda menuju beberapa rumah para pejabat korup.

Saat telah mencapainya, Ares segera melihat banyak prajurit yang sedang menggeledah isi rumah dan menahan beberapa orang di halaman rumah.

"Selamat datang, Tuan," ujar seorang prajurit gugup dengan memberi hormat.

Ares pun turun dari kudanya dan menyerahkan tali pengikatnya kepada prajurit tersebut.

"Situasi," perintah Ares singkat.

"Ya, Tuan! Ka—kami telah menahan semua pejabat, perwira, serta keluarga mereka! Apa yang harus kami lakukan pada mereka?!" balas prajurit itu sedikit ketakutan.

Apa yang harus kulakukan?

Yah, bunuh saja.

Tidak mungkin Ares akan membebaskan mereka dikarenakan mereka yang dapat menjadi racun dimana mereka bisa saja membuat masalah pada masa yang akan datang.

"Eliminasi di tempat tertutup. Berikan pemberitahuan kepada Mayor Robert West untuk bertanggung jawab atas operasi ini," perintah Ares dengan tegas.

"Ya, Tuan!" balas prajurit itu dengan memberi hormat dan pergi.

Saat melihat prajurit tersebut pergi, Ares merasa prajurit yang melapor kepadanya sangat lemah, Ares pun menarik napas dalam lalu memuntahkannya dengan berkata, "Hah..."

Saat itu, Ares memutuskan akan membentuk satuan tentara yang professional seperti yang dia mainkan di dalam game. Jika tidak, mereka hanyalah lintah sumber daya dan tidak berguna.

Ares pun juga memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa tentara bayaran apabila mereka bukanlah suatu kelompok khusus.

Hal tersebut dilakukan karena Ares telah memikirkan apabila mereka akan melarikan diri atau bahkan berkhianat jika dia terlihat akan menderita kerugian saat berperang.

Yah, ayo bantai karakter pemain terlebih dahulu lalu pikirkan apa yang aku butuhkan setelah ini.

...----------------...

Catatan :

Item terinspirasi dari tingkatan game dota.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!