NovelToon NovelToon

Helena Putri Saraswati

HPS=> chapter 01

seorang gadis kira nya berumur 18 tahun tengah duduk dengan memeluk kaki nya,suara tangisan yang lirih terdengar dari nya,semua nya gelap,tak berapa lama dari itu,datang lah seseorang dengan banyak darah di baju dan tangannya.

orang itu mendekati nya,ia berjongkok di depan nya,mengelus puncak kepala nya perlahan,membuat gadis itu mengangkat wajah nya untuk melihat siapa orang yang telah menyentuh kepalanya.

betapa senang nya ia saat melihat orang itu,ia langsung memeluk nya dengan sangat erat,dan hal itu juga membuat tangisnya semakin keras,orang itu membantu nya pergi dari sana,setelah mereka keluar dari sana,

orang itu bergegas membawanya masuk kedalam mobil,dan menjauhi tempat itu,tak lama setelah itu terdengar ledakan dari tempat itu,ketika gadis itu menoleh,semuanya sudah hancur,dan banyak asap hitam yang menyelimuti tempat itu.

setelah di rasa cukup jauh,orang itu menghentikan mobil nya,dan mengajak gadis itu keluar dari mobil,orang itu mengambil kotak obat,dan membawanya ke hadapan gadis itu,ia membuka kotak obat itu,

mengambil obat merah,kapas,dan plaster,secara perlahan orang itu mengobati luka di kening nya,meski sudah perlahan,tapi tetap saja yang namanya luka,pasti sakit bukan.

"ahk,,aduh"rintih gadis itu,

orang itu berhenti,menatap tajam gadis itu,lalu ia memeluk nya sangat erat,"maafkan aku,semua ini salah ku,kau di culik juga gara-gara aku"ucap orang itu.

"sudahlah kakak,ini semua sudah terjadi,dan sudah berahkir juga kan"ucap gadis itu.

gadis cantik bermata hijau,rambut hitam panjang,kulit putih,senyum semanis gula,ia bernama helena putri saraswati,sedang kan orang yang ia panggil kakak tadi bernama,ryan aditya wijaya.

"tetap saja,aku membuat mu terluka,sedangkan kau sedang hamil muda"ucap ryan

"aku dan calon anak kita baik-baik saja,jangan terus-terusan menyalahkan diri kakak"ucap helena,

ryan melepaskan pelukannya,ia sekilas mencium kening helena,dan setelah itu ryan membawa masuk kembali helena,mencap gas meninggalkan wilayah itu,kembali ke rumah nya.

...2 tahun yang lalu...

helena yang waktu itu masih duduk di bangku sma kelas 2,waktu itu helena gadis yang ceria,ia selalu menebarkan senyuman,ramah,dan sopan.

helena berjalan menyusuri lorong sekolah,menuruni satu persatu anak tangga,berjalan di halaman sekolah,hingga sampai ia di gerbang sekolah,ia melihat mobil kakak nya terpakir di sebrang jalan,

wajah yang semula ceria,kini menjadi lesu saat melihat mobil kakak nya,helena tak pernah di jemput oleh kakak nya itu,biasanya supir papa nya yang menjemput nya,

kakak nya itu orang yang benar-benar dingin,cuek,judes,dan bodo amat,tapi selain itu kakak nya itu memiliki paras yang tampan,mata yang tajam bak elang,memiliki mata berwarna abu-abu,membuat nya semakin terkesan menakutkan.

dengan malas nya helena berjalan menghampiri nya,ia menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada kendaran yang lewat,setelah sampai di sebrang,

mobil berwarna hitam,menampilkan sosok yang gagah,tinggi,dan tampan,siapa lagi kalo bukan ryan,kakak dari helena."lama"setelah itu dengan acuh nya ryan kembali masuk kedalam mobil,di susul oleh helena,

di sepanjang perjalanan begitu hening,tak ada yang berniat memulai pembicaraan,sampaj lah mereka di rumah yang begitu besar,dan mewah,mobil ryan berhenti tepat di depan pintu utama rumah itu,

helana turun,ia tak langsung masuk,ia memandangi rumah tersebut begitu lama,sampai ryan juga ikut turun,"masuk,jangan ngelamun"ucap ryan,

helena menoleh ke samping nya,"helena kesepian kak,setiap kali pulang sekolah,papa mama gak ada,helena ngerasa sendiri tau kak"ucap helena,

"mereka cari uang buat kita,"ucap ryan,helena menghela nafas panjang,"ya,sampai mereka lupa,jika uang bukan lah segala nya,"ucap helena,

"semoga kelak anak helena tak bernasib sama dengan ibu nya"helena mulai melangkahkan kaki nya menuju ke depan pintu,perlahan ia membuka pintu nya,ia kembali berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya.

ryan pun juga ikut masuk kedalam,papa,mama helena sering pergi keluar kota,helena juga sudah terbiasa dengan semua keadaan ini,keadaan dimana hanya ada dia dan kakak nya saja,begitu membosankan bukan.

malam hari nya,helena sulit tertidur,hingga larut malam,dengan tiba-tiba saja lampu di rumahnya padam,sontak saja ia langsung berteriak,hingga membuat ryan langsung datang menghampiri nya.

"ada apa?"tanya ryan,

"gelap kak,helena takut"untuk pertama kali nya lampu di rumah padam,untuk pertama kali nya helena menjerit ketakutan,dan untuk pertama kali nya juga ryan khawatir dengan helena.

"aku kira ada apa hel"ucap ryan,

"kak,temenin helena ya,sampai helena tidur setidak nya"ucap helena,ryan berjalan menghampiri tempat tidur helena,beberapa kali ia tersandung,sampai pada ahkirnya ia sampai di dekat helana.

ia duduk di tepi ranjang,tangan nya mengenggam erat tangan helena,"tidur lah"ucap ryan,hari semakain larut,tapi helena tak kunjung tertidur,

"kak?"

"apa hel,kenapa belum tidur?"tanya ryan,

"kakak percaya pada cinta pandangan pertama?"tanya balik helena,

"percaya,bahkan aku sudah mengalami nya sendiri"ucap ryan,

"benarkah kakak,siapa wanita itu?"tanya helena

"kamu"ucap ryan,helena tertawa mendnegar jawaban dari ryan,"benar,kita bersaudara,jadi harus saling cinta bukan kakak"ucap helena.

"bukan,aku mencintai mu sebagai wanita"ucap ryan,sontak saja helena langsung melepaskan tangannya dari genggaman ryan,dan membelakangi nya,merasa jika helena sudah tertidur,ryan ikut membaringkan diri nya di samping helena,dan memeluk nya erat.

saat lampu nya menyala kembali,helena berusaha melepaskan pelukannya secara perlahan,setelah itu menjauhkan diri nya dari ryan,ia membalikan badannya,melihat wajah damai ryan yang sedang tertidur pulas.

"ini salah kakak,bagaimana bisa kakak melihat helena sebagai wanita,bukan adik kakak,"helena beranjak pergi dari kamar nya,menuju kamar tamu,dan tak lupa ia juga mengunci kamar nya.

"cinta tidak pernah salah helena"setelah itu ryan juga bangkit dari posisi tidurnya,berjalan kembali ke kamar nya,sejak saat itu lah helena terus menghindari ryan,karena helan tak mau jika kakak terus menyimpan rasa pada nya.

bahkan saat mereka makan bersama dengan papa,dan mama nya,mereka seolah-olah seperti orang asing,papa dan mama mereka tak telalu menghiraukan,memang sudah biasa hal itu terjadi di depan mereka.

HPS=>chapter 02

"eh,besok jadikan?"tanya sinta sahabat helena,

helena yang baru saja tiba pun hanya diam saja,"ih,kok diem sih hel"tegur sinta,

"helena mana inget kalo soal ginian"sela marlena,marlena juga sahabat helena dan sinta,"soal apa emng?"tanya helena,

"tuhkan gue bener,hahah"ucap marlena sambil tertawa,wajah sinta berubah menjadi kesal,pasal nya mereka sudah membahas hal itu,tapi helena malah tak mengingatnya sama sekali.

"itu tentang liburan musim panas,jadi ikut kan"ucap sinta,

"oh,jadi dong,yang ke villa itu kan"ucap helena,

"iya,di bolehin kan?"tanya marlena,

"papa,mama sih ngebolehin,tapi gak tau sama kak ryan"ucap helena,

"eh hel,lo nyadar gak sih,kalo kak ryan tuh kayak nya suka sama lo,dari gelagatnya,kak ryan tuh nganggep lo,kayak pacaran nya tau"ucap sinta,

"ternyata yang ngerasa kayak gitu bukan gue aja,syukur deh,"ucap marlena,helena meletakan tas nya,dan duduk menghadap ke kedepan,tak merespon perkataan dua sahabat nya itu.

sepulang dari sekolah,helena tidak langsung pulang,orang tua helena memberitahu jika mereka pergi ke luar negri selama beberapa bulan,helena malas jika bertemu dengan kakak nya itu,apa lagi setelah kakak nya itu bilang jika suka pada nya sebagai seorang wanita,

helena memilih tinggal di apartemen milik nya,ketimbang pulang ke rumah."bi,helena udah pulang?"tanya ryan pada seorang art yang sudah berumur,

"belum den,biasa nya sih udah pulang jam segini"ucap art itu,setelah mendengar jawaban dari si art,ryan pergi begitu saja.

beberapa hari kemudian,

"ayo lah kak,aku harus sekolah,"ucap helena memohon,ryan hanya diam saja,sambil terus mengusap layar ponsel nya,

"kak"panggil helena,

"apa sih,bersik banget"ucap ryan dengan nada sedikit tinggi,

"buka pintu nya,aku mau sekolah"ucap helena,

"kamu sendiri kan yang pengen tinggal di apartemen ini,lalu kenapa mau keluar,"ucap ryan,

"ih,gak gitu kak,aku kan cuma mau belajar mandiri,"ucap helena,

"halah alesan,bilang aja mau bebaskan"tegas ryan,

"kak"ryan pun melihat ke arah helena,dan helena menampilkan wajah memelas nya,wajah paling melas yang pernah helena tampilkan,"kalo mau pintu nya di buka,ada syarat nya"ucap ryan,

"apa?"tanya helena,

"selama mama,papa gak ada,kamu harus tidur bareng aku,dan tetap tinggal di apartemen ini"ucap ryan,

"hah,kok gitu sih,gak mau ah,kalo aku hamil gimana,aku kan masih sekolah"ucap helena,

"gak sampai melakukan hal itu juga,kalo kamu mau hamil anak ku,nanti aja kalo kamu udah lulus,nanti aku bakalan nikahin kamu,"ucap ryan,

"otak mu benar-benar sudah rusak,kau ingin menikahi adik mu sendiri,kita ini sedarah,"bentak helena,untuk pertama kali nya helena berani membentak ryan,dan untuk pertama kali nya juga helena berani menataap mata ryan ketika sedang berbicara.

"iya,iya otak ku memang rusak,kenapa?jika aku mau,sekarang juga aku bisa membuat mu benar-benar menjadi milik ku,aku tak perduli jika kita ini adik kakak"ucap ryan,

apa yang di katakan ryan membuat helena begitu kesal,hingga ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar nya dan mengunci pintu nya,jika saja dia lebih memilih pulang kerumah mungkin dia tidak akan terjebak dengan kakak nya di apartemen ini.

sejak pagi hingga menjelang malam,helena terus berada di dalam kamar nya,ia lebih memilih bermain dengan laptop,ponsel,dan ipadnya,ketimbang pergi keluar dan makan.

pagi pun berganti malam,ryan yang sedari tadi menunggu helena keluar,kini sabar nya sudah habis,ia berusaha membuka pintu nya dengan cara mendobrak,

ia melihat jika helena tengah duduk di lantai,menggunakan headphone dan sedang menonton drakor,yang lebih membuat ryan tak percaya,helena memiliki banyak camilan,padahal helena tak pernah keluar setahu nya.

"helena?"panggil ryan,

"pintu nya gak di kunci,kenapa pake acara dobrak?mau sok keren?"ucap helena,hal itu berhasil membuat ryan malu,"pantas saja waktu di dobrak gampang banget"batin ryan,

"kau sedang mencari perhatian ku bukan,"ucap ryan,

"tidak,untuk apa?tanpa di suruh saja kau sudah perhatian,belebihan pula"helena beranjak dari duduk nya,menutup laptop nya,dan meletakkan nya di atas nakas,melepaskan headphone dan menyimpannya,

"keluar dari kamar ku,aku ingin tidur"ucap helena,

"kau tak ingin pergi sekolah besok?"tanya ryan,

"aku tidak perduli,jika aku tak sekolah,kau juga yang rugi,mama,papa akan menyalahkan mu,bukan diri ku"helena menyeret ryan keluar dari kamar nya,tapi dengan cepat,ryan masuk kembali dan mengunci pintu kamar helena,

"kau tahukan jika aku bisa melakukan apapun yang tidak mungkin"ucap ryan,

"aku tidak perduli,"ucap helena,ryan mulai membuka satu persatu baju nya,hingga menyisahkan celana pendek,helena yang melihat itu hanya diam saja,posisi nya sekarang benar-benar salah,dia menantang singa yang sedang tidur,

tapi jika dia terus takut kepada kakak nya,kakak nya itu akan semakin kelewatan,dan helena tak mau hal itu terus berlanjut,"kenapa diam,?"ryan mencoba mendekati helena secara perlahan,

hingga membuat helena terjatuh ke atas tempat tidur,sedetik kemudian,terdengar bel apartemen nya,helena bergegas bangkit namun langsung di tarik ryan kedalam pelukannya,

"kau beruntung kali ini,tapi tidak dengan nanti"ryan melepaskan helena,lalu ia mengambil semua pakaiannya,dan pergi dari kamar helena,tak memperdulikan perkataan ryan tadi,jika dia selamat dari nya hari ini,

maka besok dia tidak akan mengulangi hal yang sama lagi,helena mengambil ponsel dan tas nya,lalu ia bergegas membuka pintu apartemen nya,"hey hel?"sapa marlena,

"sinta mana len?"tanya helena,

"gak di suruh masuk nih"ucap marlena,helena membawa marlena masuk,dan memberikan teh kepada nya,"si sinta tadi bilang,jika mungkin dia agar terlambat,"ucap marlena,

"ada masalah lagi sama martin?"tanya helena,

"gue padahal udah bilang berkali-kali loh hel,kalo si martin tuh gak pantes buat sinta,tapi dia masih aja sama si martin,"ucap marlena,

"hah,maksudnya gimana?"tanya helena,

"lo tau martin kan,dia itu jauh lebih tua dari sinta,dan sekarng dia mau pergi ke amrik,dia maksa sinta buat ikut,gila kan"ucap marlena,

"baru juga beda 4 tahun len,terus sinta nya mau?"tanya helena,

"gak tau,makanya dia telat hari ini,kata nya mau nyelesaiin masalahnya sama martin dulu,"ucap marlena.

HPS=>chapter 03

di lain tempat,ada seorang anak sma berumur 18 tahun,zara kakak tiri dari gibran,papa dari gibran menikahi mama dari zara,waktu tahu jika papa nya ingin menikah lagi,gibran begitu kaget dan tak terima,

tapi ia lebih tak terima lagi jika yang menjadi mama baru nya itu,adalah mama dari orang yang ia sukai,bahkan gibran sudah berencana akan menikahi nya nanti,meski belum tau jika zara juga menyukainya atau tidak,

tapi dia tidak perduli,selagi dia mencintai nya,tak akan ada masalah bukan,tapi semua itu harus pupus,karena mereka sekarang bersaudar,semenjak masuk nya mama dari zara,dan zara kedalam keluarga gibran,

gibran semakin menjadi anak yang pendiam,cuek,dan dingin terhadap lingkungannya,tapi tidak dengan zara,"gibran?"panggil zara sambil mengetuk pintu secara perlahan,

dengan semangat,gibran langsung membuka pintu kamar nya,"zara?"ucap gibran,

"kok zara sih,panggil kakak dong,kan gue lebih tua dari lo"ucap zara,

"umur kita sama,meski kau terlahir lebih dulu,tetap saja kita ini sama bukan"ucap gibran,

"ya gak bisa giti lah bran,disini gue lebih tua dari lo,dan lo harus panggil gue kakak,paham gak sih"ketus zara,gibran yang tak mau membuat kekasih hati nya marah,hanya bisa menuruti perkataannya saja,

"iya deh,iya,"ucap gibran,

"bran,besok kan mau ujian nih,gue boleh ya minjem buku catatan lo,lo kan tau gue gimana kalo di kelas"ucap zara,

zara dan girban satu sekolahan,dan juga mereka satu kelas,gibran tahu semua tentang zara,dengan senang hati,gibran membawa masuk zara ke kamarnya,

zara pun duduk di kasur milik gibran,sedangkan gibran mengambil buku yang di maksud oleh zara tadi dan memberikannya,zara pun dengan senang hati mengambil nya,

"maksih ya,"saat zara hendak keluar dari kamar gibran,zara berbalik lagi,"jika buku mu gue bawa,terus lo belajar nya gimana?"tanya zara,

"gak masalah,IQ aku kan tinggi,tanpa belajar aku bisa kok,"ucap gibran,

"halah,sombong banget sih,"setelah itu zara pun pergi dari sana,

"jangankan buku ra,lo mau nyawa gue juga,gue kasih asal lo bahagia"batin gibran,

di ke esokan pagi nya,helena bergegas mandi,karena pagi ini dia ada ujian,setelah selesai bersiap,helena bergegas pergi keluar kamar nya,seolah melupakan apa yang terjadi kemarin,

"sarapan dulu hel,"ucap ryan yang sedari tadi sudah sibuk menyiapkan makanan,helena menoleh ke arah ryan,sedetik kemudian helena tertawa terbahak-bahak,ia berjalan menghampiri ryan,dan mempersihkan noda hitam di hidung nya,

"udah kayak badut aja sih kak"ucap helena dengan masih tertawa,

"gak lucu,"dengan marah ryan masuk kedalam kamar mandi,helena yang tak mau telat pun,bergegas memasukan makanan yang sudah di masak ryan kedalam wadah,dan menaruh nya di dalam tas,

setelah helena pergi,ryan juga keluar dari kamar mandi,dan melihat jika helena sudah pergi,ia hanya tersenyum ketika melihat makanan yang ia siapakan untuk helena sudah tidak ada,lalu ia berjalan masuk kedalam kamar nya.

di sekolah yang sama zara dan helena tak sengaja bertabrakan,membuat bekal yang di bawa helena berserakan di halaman sekolah,"ah maafkan aku kak,aku gak sengaja"ucap zarah,

helena bangun,dan mengambil kotak bekal nya melihat ke arah makanan yang sudah berserakan,"tak masalah,lain kali hati-hati kalo jalan"helena pun berlalu meninggalkan zara,

zara yang merasa bersalah pun bergegas mengejar helena sampai di ruang kelas A,"hel baju mu kok kotor gitu?"tanya sinta,

"lo kenapa hel?"tanya marlena,

"gue gapapa kok,tadi gak sengaja ada anak kelas E yang nabrak gue,kotak bekal gue tumpah ke baju,tapi gue gapapa kok,"jelas helena,

"gue kira lo mau di mangsa sama kakak lo hel"ucap marlena,

"di mangsa,maksudnya apaan nih?"tanya sinta,saat marlena ingin menjelaskan zara datang dengan kotak makannya,dan menyerahkannya ke helena,

"ini kak,buat gantiin bekal kakak"ucap zara,

"ih apaan sih,gak usah kali,gue bisa beli nanti di kantin"ucap helena,

"gapapa kak,ambil aja ya,kalo engga aku bakal ngerasa bersalah terus"ucap zara,

"udah hel,ambil aja,lo kan gak bisa makan-makanan luar,lo bisa sakit loh nanti"ucap marlena,

"ya udah,gue terima ya,makasih"ucap helena,

"iya kak,"ucap zara,

"gue baru liat lo,lo anak baru ya"ucap sinta,

"iya kak,baru pindahan beberapa bulan lalu,"ucap zara

"nama lo siapa,gue marlena"ucap marlena

"zara kak,kalo kakak berdua ini nama nya siapa?"tanya zara,

"gue helena,dan ini sinta,mereka berdua sahabat gue"ucap helena,

"jangan manggil kak lah,kita kan seumuran"ucap sinta,

"hehe,iya,aku balik dulu ya,udah hampir masuk nih"ucap zara,

"iya ra,hati-hati ya,maksih juga buat bekal nya"ucap helena,zara pun pergi dari kelas helena,kelas pun di mulai,setelah lelah mengejarkan soal ujian helen dan kedua sahabat nya pergi ke kantin untuk makan,

helena pun membawa kotak bekal zara tadi,dan memakannya,"gimana enak hel?"tanya sinta,

"lumayan,lebih enakan masakan kak ryan,"ucap helena,

"hel,kayak nya kakak lo tuh sayang deh sama lo,"ucap marlena,

"ya emang sayang lah,dia kan adek nya"ucap sinta,

"ya gue tau,tapi maksud gue tuh sayang bukan sebagi seorang adik gitu loh,"jelas marlena,

"tau aja sih lo len,kemarin aja kalo lo dateng terlambat,udah habis gue di terkam kak ryan"helena memang tak pernah menyembunyikan apapun dari kedua sahabat nya itu,begitu pun dengan sinta dan marlena,mereka saling terbuka,

"habis gimana hel?"tanya sinta,

"lo sih kemarin gak jadi dateng,gak tau kan"ucap marlena,

"emang lo tau len?"tanya helena,

"gak sih,hehe"ucap marlena cengengesan,helena pun menceritakan semua nya yang terjadi pada nya kemarin,"lah,kenapa lo gak bilang aja sama mama papap lo"ucap sinta,

"boro-boro mau lapor,gue nyoba ngelawan aja,mau di perkosa,gimana kalo lapor,bisa-bisa gue di nikahin paksa"ucap helena,

"kak ryan tampan tau hel,"ucap marlena,

"iya gue tau kalo dia tampan,dia juga perhatian banget sama gue,gak tau sama cewek lain gimana,kalo bukan saudara kandung gue juga mau sama dia,kak ryan tuh tipe yang di incer banyak cewek tau,termasuk gue,"ucap helena dengan tersenyum,

sinta dan marlena hanya bisa bertukar pandangan satu sama lain,mereka tak bisa berkomentar jika sudah seperti itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!