Anindya Yasmin yang biasa di panggil Yasmin memasuki gerbang sekolah dengan tergesa. Ia tak mau di hari pertama ia masuk sekolah menengah atas ini sudah memberi cap buruk bagi teman dan gurunya yang lain.
Daniello Lucas Dathan sang ketua OSIS di sekolahnya tampak memperhatikan langkah Yasmin yang tergesa memasuki gerbang sekolah. Ia terpesona dengan wajah ayu dan manisnya Yasmin, ia mengikuti setiap langkah kaki Yasmin.
Yasmin belum juga menyadari jika ia telah terlambat. Ketika sampai dihalaman sekolah ,ia melihat sudah banyak siswa berbaris.
Dengan tersenyum Yasmin masuk ke dalm barisan. Rina kakak kelasnya yang terkenal jutek menunjuk ke arahnya.
"Hei...kamu anak baru. Siapa suruh kamu masuk barisan"teriak Rina
Yasmin keluar dari barisannya dan menghampiri Rina.
"Maaf kak ...aku harus baris dimana" ucap Yasmin sambil menunduk karena ketakutan
"Baris di depan sini...." ucap seorang cowok yang dari bajunya Yasmin dapat membaca namanya Toni
"Baik kak..."
Yasmin lalu berdiri didepan barisan , bergabung dengan tiga orang siswa lainnya. Mungkin mereka juga siswa baru yang datang terlambat.
Daniel sang ketua OSIS lalu maju dan naik ke mimbar. Ia memperkenalkan dirinya dan teman temannya yang lain. Daniel membacakan peraturan disekolah. Dan ia juga mengatakan semua yang harus para siswa baru lakukan dan bawa selama MOS.
Setelah bicara panjang lebar Daniel mempersilakan semua siswa baru masuk ke kelas mereka masing masing sesuai dengan nomor pendaftaran. Masing masing kelas didampingi lima orang kakak kelas.
Tinggallah Yasmin dan tiga orang siswa lainnya yang semuanya cowok. Kak Rina meminta Yasmin dan tiga siswa lainnya buat lari keliling lapangan sebanyak lima kali.
Yasmin dan yang siswa yang telat lainnya mulai berlari. Baru dua putaran keliling lapangan, Yasmin sudah merasa nafasnya ngos ngosan. Yasmin berhenti sejenak buat mengatur nafas.
Daniel sang ketua OSIS mendekati Yasmin. Dari jarak yang cukup dekat seperti ini Yasmin dapat melihat wajahnya kak Daniel yang sangat tampan. Pahatan diwajahnya tampak sangat sempurna.
"Ya Tuhan, ganteng banget kak Daniel ini. Kenapa ia mendekatiku, apa hukuman aku akan ditambah karena berhenti berlari. Aku kan hanya ingin mengatur nafasku, nanti aku lanjutkan lagi"
"Maaf kak, aku cuma berhenti sebentar. Akan aku lanjutkan larinya" ucap Yasmin ketakutan begitu Daniel mendekat dan ingin berlari.
Yasmin merasakan pergelangan tangannya di tahan. Ia tak jadi meneruskan larinya.
"Ada apa kak, apa aku melakukan kesalahan lagi" ucap Yasmin gugup
"Apa kamu capek..."
"Nggak kak, aku akan teruskan larinya. Maaf karena aku berhenti sejenak"
"Udah kalau kamu capek, jangan diteruskan. Cukup dua keliling saja. Kamu cewek, pasti tak akan snaggup jika hukuman kamu disamakan dengan cowok. Istirahatlah...."
Yasmin kaget mendengar ucapan Daniel. Dengan mulut terbuka ia memandangi wajah Daniel. Rina dan Merry yang juga kakak kelasnya mendekati Yasmin dan Daniel.
"Ada apa , Niel" ujar Rina
"Apa siswa baru ini berbuat ulah lain lagi" ucap Merry
"Nggak ada, aku hanya ingin tahu namanya saja. Siapa nama kamu ..."
"Anindya Yasmin kak..."
"Panggilannya..."
"Yasmin...."
"Yasmin, sekarang kamu boleh kembali ke kelas. Lain kali jangan terlambat" ucap Daniel
"Loh..bukankah ia baru dua putaran larinya"
"Aku rasa sudah cukup. Yasmin cewek, jangan disamakan hukumannya dengan cowoklah"
"Itu namanya pilih kasih, Niel. Nggak adil, nanti yang lain bisa protes" ucap Rina
"Biar nanti aku yang jelaskan pada siswa yang kena hukuman tadi jika mereka protes. Yasmin masuklah ke kelasmu" ucap Daniel lagi dengan Yasmin.
"Baiklah kak. Terima kasih"
"Sama sama..." jawab Daniel.
Yasmin berjalan menuju kelasnya. Rina dan Merry tampak kesal dengan keputusan Daniel. Mereka saling pandang karena merasa kesal.
"Kamu naksir dengan cewek tuh" ujar Merry
"Kamu lucu deh, Mer. Masa baru ketemu udah bilang aku naksir. Aku cuma kasihan lihat dia yang kelelahan berlari. Dua putaran aku rasa juga sudah cukup hukumannya. Ayo, ke ruang OSIS buat rapat acara akhir dari MOS lusa"
Dengan wajah yang masih kesal , Rina dan Merry mengikuti langkah Daniel masuk ke ruang rapat. Disana telah menunggu teman teman anggota OSIS yang lainnya.
Daniello Lucas Dathan
Anindya Yasmin
******************
Terima kasih
Tak terasa telah seminggu Yasmin bersekolah dan menjalankan MOS. Sekolah Yasmin ini termasuk sekolah favorit di Pekanbaru. Setiap hari Yasmin bertemu Daniel ia selalu memberi senyum.
Pernah suatu ketika , jam istirahat Yasmin yang tak sempat sarapan ingin makan lontong di kantin.
Kantin yang di jam istirahat ini selalu penuh membuat Yasmin berdiri menunggu siswa yang selesai makan buat giliran duduk.
Daniel yang melihat Yasmin berdiri sambil memegang sepiring lontong memanggilnya dan mempersilakan Yasmin duduk di kursi yang tadi ia tempati.
"Duduk sini aja Yasmin. Kak Daniel udah selesai kok makannya"
"Terima kasih kak..." ucap Yasmin dan duduk di kursi tempat Daniel duduk tadi.
Daniel akhirnya hanya berdiri , sambil berbincang dengan teman yang lainnya.
"Kamu ada hubungan apa dengan Daniel" tanya Linda
"Nggak ada hubungan apa apa, emang kenapa kak"
"Sepertinya Daniel mengistimewakan kamu dari siswa baru yang lain" ujar Rina
"Aku rasa sama aja kak, nggak ada yang istimewa"
"Sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengan Daniel, nanti banyak musuhnya. Karena Daniel banyak yang naksir" ucap Merry
"Satu lagi, Daniel itu sekarang lagi dekat dengan seseorang. Jangan nanti gara gara kamu dekat sama Daniel, kamu sebagai siswa baru sudah banyak yang tak suka"
"Iya kak..."
Setelah makan Yasmin pamit ingin kembali ke kelas, Daniel yang berdiri dekat pintu keluar menyapa Yasmin.
"Sudah selesai makannya Yasmin"
"Sudah kak, terima kasih kursinya tadi. Aku pamit ya kak"
"Oke...jangan lupa besok pagi jam enam kita udah kumpul di sekolah . Jam tujuh bus udah berangkat menuju kota Bukittinggi"
"Iya kak..."
Yasmin berjalan sambil menunduk, ia masih teringat kata kata kakak kelasnya tadi. Yasmin tak ingin memiliki musuh hanya karena ia berinteraksi dengan Daniel.
#################
Jam enam tepat Yasmin sudah berada disekolahnya. Ia tak ingin terlambat lagi. Tadi sehabis sholat subuh ia langsung menuju ke sekolah dengan menggunakan ojek.
Yasmin biasanya pergi ke sekolah menggunakan angkot. Tapi karena ia berangkat pagi sekali , angkot belum ada yang beroperasi.
Yasmin tiga bersaudara. Ia merupakan anak bungsu. Saudara cowoknya bekerja di luar kota. Dan saudara ceweknya sudah menikah dan ikut suaminya tinggal di kota Batam.
Ayah Yasmin bekerja sebagai kapten sebuah kapal yang bertujuan ke kota Batam. Dalam sebulan hanya dua kali ia pulang. Ibu Yasmin membuka warung yang menjual kebutuhan harian di depan rumahnya.
Semua anak anak sudah naik ke bus mereka masing masing. Yasmin naik ke bus yang berisikan teman teman sekelasnya.
Tiap bus di awasi dua guru dan lima kakak kelas. Ternyata bus Yasmin diawasi oleh kakak kelasnya Daniel, Toni, Chandra , Rina dan Merry.
Daniel menghampiri tempat dimana Yasmin duduk. Kursi di samping Yasmin kebetulan kosong.
"Boleh kakak duduk disamping kamu..."
"Silakan kak..."
"Nggak ada yang marahkan nanti kalau kakak duduk di sini" tanya kak Daniel sambil tersenyum.
"Nggak ada kak. Aku yang seharusnya bertanya , apa nanti tak ada yang marah jika kakak duduk disamping aku " tanya Yasmin
"Nggak boleh menjawab pertanyaan dengan pertanyaan" ucap Daniel sambil duduk setelah meletakan ranselnya di bagasi yang ada di atas kepala.
"Aku kan udah jawab tadi, apa kakak nggak dengar"
"Nggak, mungkin karena terpesona melihat senyummu"
"Ih ...gombal" ucap Yasmin dan membuat Daniel tertawa . Yasmin tampak begitu cepat akrab dengan Daniel. Padahal biasanya Yasmin tidak mudah akrab dengan cowok.
"Hhhmmmmm...." deheman dari Merry membuat Yasmin dan Daniel menghentikan tawa mereka dan serempak melihat kearah asal suara.
"Asyik benar tawanya, sampai melupakan pengarahan buat siswa baru. Tuh pak Indra dari tadi menanyakan kamu" ucap Rina
"Oh iya aku lupa harus memberi pengarahan terlebih dahulu. Yasmin, kakak ke depan dulu ya. Nanti kita lanjutkan obrolannya" ucap Daniel sambil mengacak rambutku membuat aku dan yang lainnya terpaku memandangi Daniel.
"Ayo, kenapa malah bengong" ucap Daniel dengan Rina dan Merry.
Daniel mengambil mikrofon dari tangan pak Indra dan memberikan pengarahan tentang kegiatan apa yang akan dilakukan diperkemahan nanti.
Daniel juga memberitahukan tentang tugas tugas apa saja yang akan mereka lakukan begitu sampai ditujuan.
Setelah merasa cukup, Daniel meminta semua berdoa menurut keyakinan masing masing. Yasmin begitu kagetnya melihat cara Daniel berdoa.
"Astaga...jadi kak Daniel bukan beragama Islam. Ia seorang kristiani. Aku kira ia satu keyakinan denganku..."
Setelah memimpin doa, Daniel meminta bus berjalan dan ia kembali ke bangku dimana Yasmin duduk.
Bus berjalan perlahan, ketika waktunya sholat zuhur bus berhenti di satu mesjid. Kami telah memasuki kota Payakumbuh.
Yasmin mengambil air wudhu, ketika Yasmin akan masuk mesjid, ia melihat Daniel duduk di teras mesjid sedang memainkan ponselnya. Melihat Yasmin, Daniel lalu memberikan senyumnya.
Setelah semua melaksanakan sholat bus kembali berjalan. Yasmin dan Daniel terlibat pembicaraan sekitar sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler yang bisa Yasmin ikuti.
"Kamu ikut paskibra aja ya. Nanti aku ikut melatih siswa yang baru masuk"
"Aku lihat nanti aja kak. Aku rencananya nggak ikut apa apa, karena aku kesekolah pakai angkot. Susah jika ada jadwal tambahan, aku nggak mungkin datang telat terus..."
"Kakak bisa menjemputmu. Tapi cuma bisa pakai motor butut aja jemputnya"
"Yang penting masih bisa jalankan. Asal jangan jalannya harus didorong dulu"
"Nggak lah, tapi kalau sesekali ada juga ngambeknya. Apa lagi kalau lagi boncengin cewek cakep sering ngambekan tuh motor, minta didorong ama ceweknya"
"Sesekali nggak apa asal jangan tiap hari. Tiap hari mah itu namanya menyiksa"
Daniel dan Yasmin tertawa bersama. Rina dan Merry memandang ke arah Yasmin duduk mendemgar tawa mereka.
"Udah kak tertawanya, lihat semua orang memandang kesini"
"Tapi kamu jadikan masuk paskibra"
"Aku pikir dulu, kak. Nggak mungkin kakak terus yang jemput, selain merepotkan...aku takut ada yang marah" ucap Yasmin berbisik karena ia melihat Rina dan Merry serta Tony mendekati mereka.
"Asyik pacaran aja, tuh udah mau sampai. Berdiri sana, jangan duduk aja" ujar Tony.
"Iri...bilang bos" ucap Daniel sambil tertawa
Yasmin melihat kakak kelasnya yang berdiri dihadapannya langsung menundukan wajahnya.
"Yasmin, aku kedepan dulu ya" ucap Daniel.
"Jangan terlalu akrab dengan kakak kelas , nanti di kira yang macam macam" gumam Rina sambil berlalu.
Yasmin melihat tatapan tak bersahabat dari kakak kelasnya yang bernama Rina dan Merry.
"Kenapa kak Rina dan kak Merry sepertinya tidak memyukai aku ya. Apa aku ada nerbuat kesalahan. Apa salah satu dari mereka pacar kak Daniel atau naksir kak Daniel"
*****************
Terima kasih.
Hari ini jadwal semua murid berjalan jalan di kota Bukittingi. Diawali ke museum atau rumah tempat kelahiran bung hatta.
Semua siswa telah naik ke bus masing masing. Yasmin dengan perlahan naik bus di mana teman sekelasnya udah pada duluan naik. Ketika ia baru akan duduk terdengar suara riuh dari kakak kelasnya.
"Gila lu ya , Niel. Gerak cepat. Udah janjian pakai baju couple segala" ucap Tony.
"Kalian udah jadian" tanya Merry
Yasmin yang tak mengerti arah bicara kakak kelasnya tetap diam dan memainkan ponselnya.
"Kamu nggak bisa bicara..."ucap Rina memandangi Yasmin dengan tajam.
"Maaf kak, apa kakak bicara sama aku"
"Lu pikir ngomong sama siapa. Songong amat..." ucap Merry ketus
"Kok kamu jadi marahin Yasmin, ia kan bertanya baik baik" ucap Daniel
"Bela aja terus..."ucap Rina sambil berjalan ke bangku depan di bus dan duduk bersama Merry
Bus berjalan perlahan menuju tempat tujuan. Daniel kembali duduk disamping Yasmin. Siswa baru yang lain berbisik bisik membicarakan Yasmin dan Daniel.
"Maaf yang tadi ya..."
"Nggak apa kak, lagi pula kenapa kakak yang minta maaf. Bukan salah kakak"
"Sebenarnya Rina dan Merry itu baik kok. Cuma orangnya emang sedikit ceplos"
"Benar kak, aku nggak apa apa. Apa sebaiknya kakak nggak usah duduk disampingku. Aku nggak enak sama kakak dan teman yang lainnya"
"Kenapa...."
"Itu tadi kok kak Rina ngomongnya gitu. Kenapa ia pikir kita jadian. Padahal kita cuma sekarang aja baru saling bicara , disekolah kemarin kita hanya seledar senyum aja"
"Biar aja mereka berpikir begitu"
"Loh nggak bisa gitulah kak"
"Kenapa ...kamu takut pacarmu salah paham"
"Aku nggak punya pacar..."
"takut teman yang kamu taksir dengar"
"Aku juga tak punya teman yang aku taksir. Jangankan teman yang aku taksir , teman dekat aja aku belum punya...siapa sih kak yang mau berteman denganku."
"Kenapa nggak mau, kamu baik, enak diajak ngobrol"
"Mana ada yang mau berteman dengan orang nggak punya kayak aku kak"
"Jangan terlalu merendah, nggak baik."
"Tapi tempat aku sekolah dulu gitu kak. Aku hanya punya beberapa teman. Ada yang mau berteman denganku hanya karena ingin minta contekan pelajaran"
"Hei, bro. Pacaran melulu. Dah sampai nih. Absen tuh siswa baru. Takut ada yang ketinggalan ..." teriak Chandra
"Oke , kakak tinggal dulu ya..."
Daniel dan Chandra mengabsen siswa satu persatu. Mereka masuk bergantian ke rumah kediaman dan kelahiran bung hatta. Karena tak memungkinkan buat seluruh siswa yang jumlahnya ratusan masuk.
Setelah dari museum rumah kelahiran bung hatta, semua siswa menuju objek wisata panorama yang didalamnya terdapat lubang jepang, bukti sejarah juga.
Sebelum anak anak masuk ke gua lubang jepang itu, mereka makan siang terlebih dahulu.
Yasmin yang telah selesai makan , tidak langsung masuk kegua, ia pergi ke musholla akan melaksanakan sholat zuhur dulu.
Daniel yang melihat Yasmin yang berjalan berlawanan arah dengan temannya yang lain, mengikutinya.
"Lihat tuh si Daniel ngekorin Yasmin terus" ujar Rina
"Biarin aja deh Rin. Apa salahnya Daniel mendekati Yasmin. Jangan bilang lu cemburu, lu nggak naksir Daniel kan" ucap Chandra
"Jangan sembarangan lu ngomong, aku tahu Daniel tuh cintanya cuma dengan Diana. Kalau saja Diana nggak pindah sekolah, mungkin saat ini dimana ada Diana di situ ada Daniel"
"Daniel dan Diana udah putus kale..sebelum Diana pindah sekolah" ucap Tony
"Itukan karena salah paham. Daniel mengira Diana selingkuh dengan kak Junet" ujar Merry
"Itu bukan salah paham. Emang mereka selingkuh, banyak buktinya" ucap Toni lagi
Sementara temannya berdebat, Daniel yang mengikuti Yasmin menunggunya di teras musholla ketika ia melihat Yasmin masuk kamar mandi mengambil wudhu.
Yasmin yang akan masuk ke musholla kaget melihat Daniel.
"Kakak, mau apa..."
"Menunggu kamu sembahyang..."
"Bukan sembahyang kak, sholat..."
"Iya gitu deh..."
"Kak, nanti teman teman kakak tambah salah paham loh jika kakak terus ngikuti aku"
"Kenapa, aku kan nggak mungkin biarin kamu sendirian, nanti kamu takut masuk gua itu jika tak ada teman"
"Itu banyak kok anak anak yang lain sedang sholat, bukan aku aja"
"Jadi kamu ngusir aku nih..."
"Bukan mengusir kak. Apa hak aku mengusir kakak..."
"Ya kalau gitu biar aku tunggu kamu. Cepat gih sembah....eh sholatnya"
"Terserah kakak aja. Kalau kakak nggak keberatan menunggu, aku sholat dulu"
"Oke...aku di sini menunggu ya"
Yasmin menjawab dengan senyuman, dan masuk ke dalam musholla. Tampak banyak siswa yang lainnya.
"Kamu pacaran ya sama kak Daniel" tanya siswa yang kebetulan berdiri disamping Yasmin
"Nggak kok..."
"Tapi kak Daniel selalu aja mengekori kemana kamu"
"Itu hanya kebetulan karena kami satu bus"
"Oh...gitu ya" ucapnya
Yasmin melaksanakan sholat zuhur dan setelah itu ia keluar menemui Daniel.
"Udah siap..." ucap Daniel melihat Yasmin
"Udah kak, ayo kita gabung dengan yang lain kak"
Daniel dan Yasmin berjalan menuju gua atau lubang jepang. Teman yang lain sudah banyak yang berada di dalam.
################
Setelah dua hari mereka berada di Bukittingi semuanya kembali lagi ke kota Pekanbaru.
Yasmin mrngambil tempat duduk dengan teman sekelasnya Ayu, Ia tak mau nanti Daniel kembali duduk disampingnya. Beruntung teman sebangku Ayu ketika berangkat memilih pindah.
Daniel melihat Yasmin yang telah duduk, ia lalu memilih duduk dikursi depan belakang supir berdua Tony.
"Kenapa duduk sini, bertengkar. Baru aja jadian udah berantem"
"Siapa yang berantem..."
"Tuh napa nggak duduk sebangku lagi"
"Yasmin udah ada temannya"
"Jadi kamu di tolak...." ucap Tony sambil tertawa.
"Sok jual mahal banget tuh anak" gumam Merry
"Bagus dong, dari pada diobral" ujar Chandra
"Kalau barang bagus dan berkualitas nggak apa jual mahal, kalau hanya barang rongsokan jangan sok jual mahal, diobral aja belum tentu laku" ucap Rina
"Waduh....kata kata lu sadis banget" ucap Tony
"Aku rasa Yasmin bukan barang murah, siapapun pasti mengakui ia cantik. Tony dan Chandra aja pasti ingin dekat. Apa lagi anaknya enak kalau diajak mengobrol. Tapi ia hanya ingin menjaga jarak untuk tidak menjadi bahan omongan. Lihat saja kamu dan Merry dari kemaren sepertinya kurang suka dengannya. Padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun"
"Siapa yang nggak suka, apa kamu ada melihat aku mengerjain Yasmin..." ucap Merry ketus. Dan itu membuat mata seisi bus mengarah kepadanya.
"Kenapa kamu jadi marah sih. Kamu berhasil jadi pusat perhatian" ujar Daniel
"Kamu tuh yang aneh, Niel. Aku cuma berkata begitu, kamu langsung sewot. Apa memang ia pacarmu. Kenapa kamu sampai segitu membelanya..." ucap Merry
"Udahlah, aku lagi malas berdebat"
"Kamu selalu saja begitu. Nggak pernah mau selesaikan masalah..."
"Jadi mau kamu aku jawab apa. Aku memang belum pacaran, tapi aku akui aku suka dengan Yasmin. Terlalu dini jika kami pacaran. Kami aja baru sering komunikasi sejak berada di Bukittinggi"
"Sudah ...sudah...bus mau berhenti, kita istirahat makan siang" ujar Chandra
Daniel yang tak mau berdebat lagi langsung turun dari bus tanpa menunggu temannya yang lain. Yasmin dan Ayu berjalan menuju pintu depan bus. Ia tersenyum ke arah Rina dan Merry ketika melewatinya. Tapi mereka tak membalas senyuman dari Yasmin, ia malah menatap tajam ke arah mata Yasmin.
******************
Terima kasih
Foto lubang Jepang Bukittinggi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!