note author :
bila ingin masuk langsung ke kisah pernikahan aura, dapat langsung melangkah menuju bab ke 51.. terima kasih 😄
****
"huf... aku harus cepat!" batin seorang gadis, keluar dari kamarnya.
"Rah... jangan lupa sarapan dulu!!" titah ibunya sembari sibuk mengurus hal lainnya.
aura mengangguk sembari merogoh sebuah camilan kecil.
"sudah jam 6 30. aku harus melajukan pergerakan ku lebih cepat," putus aura dalam hatinya.
aura pergi bekerja sebagai pegawai di toko kue. Ia sudah bekerja dari tamat SMA hingga sekarang di umur 21 tahun. masa masa gemilang dan berpengaruh bagi setiap orang...
Ia menjalani harinya tanpa masalah berat. sewaktu SMA, ia memiliki hobby untuk membuat kue juga membantu ibunya mengkolaborasikan berbagai jenis kue di dapur.
setelah tamat SMA pada usia 18 tahun, kebetulan ada lowongan kerja untuknya. ia sudah tidak bisa menempuh pendidikan lebih tinggi karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi
sebuah toko kue sedang mencari karyawan dengan kriteria tertentu. maka ia pun melamar dengan bermodalkan wajah cantik, serta sudah menguasai resep kue yang ia pelajari dari ibunya.
Pemilik toko kue pun menerima nya bekerja. pada hari pertama kerja, ia dikenalkan pada seluruh pegawai dan karyawan di sana. ia juga diajari bagaimana sistem tata kerja dalam toko ini
selain membantu membuat kue, ia juga diminta bosnya untuk melayani pembeli apabila sudah selesai membantu bikin kue di dapur. lagipula, biasanya pelanggan muncul berbondong-bondong di jam siang dan event tertentu.
ketika ia sibuk membuat kue, seorang wanita meneriakinya
"aura !!! tolong gantiin posisiku bentar, sakit perut."
tap, tap, tap..
ketika ia keluar, ternyata gadis itu telah hilang. seperti biasa, sakit perutnya kumat di saat tak tepat. aura pun terkikik dan melihat sekeliling yang dipenuhi oleh pelanggan.
aura pun langsung melakukan pekerjaannya dengan usaha maksimal. ia menuju ke daerah depan untuk membantu temannya yang lain melayani pelanggan kue. ia merasa sangat bahagia, karena hari ini toko kebetulan sedang ramai. juga kue yang dibuat tadi pagi hampir habis dijual .
Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. ia pun membantu bosnya menutup toko sesuai jadwal juga membersihkan kondisi toko yang kacau. tentu saja bersama teman kerjanya pula. setelah pekerjaan nya selesai, barulah aura pun pulang kerumahnya
jarak toko kue dengan rumahnya tidak terlalu jauh, sehingga memudahkan aura dalam perjalanan ke toko dengan berjalan kaki.
Sesampainya di rumah, aura pun mengetuk pintu.
tok tok tok !!
"Bu.. aku pulang!" ucapnya sambil menunggu beberapa saat.
Dalam sekejap, tampak seorang wanita berumur menggenakan apronnya. aroma kue dengan cepat merasuki hidung aura dan membuatnya tersenyum melupakan keletihannya di toko.
srek !!
Dengan cepat, aura mencium tangan wanita yang tak lain ibunya itu.
"selamat sore Bu."
"sore nak ,pasti kamu capek banget. beresin diri lalu makan ya.. ibu tadi ada bikin kue sus kesukaanmu juga."
aura dengan segera memunculkan raut antusias saat mendengarnya , ia bergegas melakukan perintah ibunya lalu duduk manis di meja makan. terhidang kue kue beserta makanan penutup manis kesukaannya.
beberapa makanan pokok juga berada di sana, seperti biasanya ia memiliki mengonsumsi makanan penutup di sore hari. lagipula ibunya khusus mengisi tiap kue dengan bahan makanan penambah stamina.
tap, tap, tap...
sang ibu tengah melepas apronnya dan menghampiri anaknya. sedangkan aura tengah makan kue kue dengan lahap hingga sisa kue bertebaran di mulutnya
"gimana hari pertama kamu kerja aura?" tanya ibunya
aura pun meregangkan lengannya baru membalasnya. "yah... cukup melelahkan si bu, tapi menyenangkan kok karna aura kan hobby bikin kue seperti ibu."
" baguslah... ingat, mulai kali ini kamu harus lebih giat bekerja ya nak.." kata ibunya sembari menyedok makanan di hadapannya
"dan jangan lupa, harus..."
"selalu jujurr!!" jawab aura dengan semangat sembari melahap kembali kue di meja.
ibu aura pun mengangguk dan tersenyum puas. mereka berdua pun makan dengan tenang hingga aura selesai dan berdiri duluan.
ia membereskan piring kotor lalu membersihkannya, membiarkan ibunya sibuk merilekskan diri karena kesibukannya sedari pagi.
srek !!
tatkala ibunya telah selesai makan, aura pun mengajaknya menonton tv bersama. mau tak mau, ibunya pun ikut menemani aura sembari menunggu kedatangan suaminya. yang selalu bertindak rajin dan lembur malam.
"ayah pulang jam berapa?" tanya aura sambil disisipi suara adegan televisi
"sepertinya lembur, tapi kalau balik duluan baguslah.." jawab ibunya sambil menoleh ke pintu kembali.
"iya ibu, kita sambil nunggu ayah.."
tak berselang lama, sekitar sejam kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar. ibu aura pun tergopoh-gopoh menyusul suara itu. sedangkan aura ikut mengikuti arah jalan ibunya.
tap, tap, tap...
"tunggu bentar yahh!!!" teriak si ibu dan mengambil kunci
"iya ibu..."
krek !
pintu pun terbuka, dan menampilkan sesosok pria tegap berkulit kuning kecoklatan. peluh menurun sekujur tubuhnya hingga membuat kemeja yang melekat ikut basah.
akhirnya, aura dan ibu mengucapkan salam padanya.
"malam pah. aura bawakan tasnya dan kamu pergi mandi setelah itu makan." titah ibunya sembari menggiring pria itu masuk.
karena ibu dan aura sudah makan, maka ibu cuma menemani ayah di meja makan dan mengambilkan ayah makan dan minum seperti biasanya. aura pergi ke dalam kamarnya sehabis membantu beberapa hal.
sisanya pun diurus oleh ibunya, sedangkan ayah aura masih tetap wajib berkutat di depan laptop mengurus sisa kerjaan.
aura pun memejamkan matanya karena kelelahan. jam telah menunjuk ke angka 9 pula dan pepohonan berseru ditiup angin malam.
"semoga besok tidak akan ada masalah..." ucap kecil aura
esok paginya, seperti biasa mereka saling mengerjakan kegiatan tersendiri.. sedangkan aura langsung saja menuju ke luar rumah. hingga ia melihat beberapa hal di sekitar nya di tengah jalan.
beberapa kendaraan saling beradu suara disertai makian beberapa pengendara satu sama lain, sedangkan sumber pelaku kemacetan masih berdiam diri terpaku pada benda pipih kesayangannya.
"hei !!! jalanlah !!" ucap salah satu supir.
pemuda itu masih berjalan pelan tak menyadari sekitarnya, seorang pengendara pun sebal dan melewatinya dengan kencang.
"astaga !!!" teriaknya dan malah tersungkur.
pergerakannya malah membuatnya ditertawakan pengendara lain, karena ia malah jatuh ke selokan dengan muka ke bawah.
aura pun terkikik dan mengalihkan pandangan nya ke depan. dari anak anak bermain dan tertawa tawa, pemuda yang menjahili beberapa gadis yang lewat, hingga beberapa pedagang yang memperebutkan pembeli dengan ide uniknya.
tap, tap, tap...
ketika ia melihat jam tangan imut milik nya, ia pun membulatkan mata nya dan mempercepat langkah kaki nya ke toko kue.
"astaga! aku harus bergegas...
Setelah berjalan sekitar 10 menit, sampailah aura di tempatnya bekerja jam 7 tepat. berarti sudah waktu jam kerja, aura melesat masuk dan absen terlebih dahulu.
"maaf agak lama," ucap aura pada temannya.
temannya pun menggeleng dan tersenyum. lalu mengajak aura ikut bergabung bersamanya, melakukan tugas awal.
aura mulai menyapu dan mengepel lantai toko , pembuatan kue olehnya ada dibantu oleh beberapa teman kerja. beberapanya sempat bercanda dengan cara unik dan menghibur.
setelah selesai, ia diajak oleh teman kerjanya untuk mempraktikan resep kue yang cukup kompleks dan membantu di bagian dapur lain supaya cepat selesai
karena orang yang bekerja ada lima orang, jadi mereka saling bahu membahu supaya kerjaan cepat selesai. tak selang lama, pekerjaan dapur sudah selesai. mereka mulai menyusun kue. dan dalam sekejap mata, kue telah tertata dengan rapi .
"hah... ayo ayo!! buka tandanya," seru seorang pemuda dengan suara bass-nya.
"okeee."
mereka semua sudah siap untuk menerima pelanggan , tak lupa mereka semua memakai masker dan cuci tangan agar kehigienisan kue terjaga. tanda toko telah buka pun ditampilkan dan bunyi lagu jazz dibunyikan ke seluruh penjuru.
ternyata toko ini cukup menyenangkan...
Pelanggan mulai berdatangan membeli kue, aura dan teman nya melayani pelanggan dengan sangat ramah dan sopan. supaya pelanggan puas dengan kerja mereka, terkadang beberapa pembeli tak segan memberi uang tip pada mereka..
Tak terasa waktu jam makan siang sudah sampai ,mereka makan catering yang sudah dipesan dan bergantian beberapa orang. agar toko tetap ada yang jaga kalau ada pelanggan yang datang pada waktu jam makan siang mereka .
"oh iya, btw kemungkinan nanti ada orang baru lagi loh.." ucap seseorang sembari memutar matanya ke kanan kiri.
"siapa?" tanya teman di samping aura, melati sembari berlalu lalang menghantar kue.
"yah mana aku taulah. orang wong cuma tau bakal ada lagi temen baru disini," balasnya dengan santai.
sontak, melati pun mengiyakan kepala pria usil itu dengan keras. sedangkan pria itu tak siap dan terjungkal ke belakang.
prang!!!
barang yang terkena gebrakan jatuh meluncur ke kepalanya dengan sempurna. beberapa kue tak sengaja masuk ke mulutnya juga.
"astaga!" ucap aura yang sedang makan di dekat.
aura pun mendatangi pria itu dan memapahnya , sekaligus membereskan kekacauan kecil bersama orang lain. sedangkan pria itu tersedak kue sehingga terbatuk batuk
"etdah," ucap melati spontan tatkala masuk kembali.
"si Irwan kena azabb," teriak orang lain dan membuat beberapa orang tertawa
akhirnya, pria itu pun berhasil menelan kue dan ikut membersihkan kekacauan yang dibuatnya. sedangkan aura kembali makan bersama orang lain.
Setelah selesai makan, aura ke depan untuk menjaga toko. menunggu pelanggan yang datang mau membeli kue dari toko mereka.
aura cukup puas karena selain berhasil menyalurkan hobinya di dunia kerja ,teman teman nya semuanya baik sekali dan saling membantu pekerjaan sehingga pekerjaan mereka cepat selesai .
tap, tap, tap....
aura mulai melihat jam sudah agak sore, stock yang dijual juga sudah tinggal sedikit. sambil menjaga toko menunggu pelanggan, aura cek ke hp android dan masuk ke aplikasi yang berlogo F .
Di aplikasi tersebut aura hanya menulis status
kalau ia sekarang bekerja di toko kue A dan mempromosikannya kecil. apabila ada teman temannya yang berminat boleh langsung datang ke toko kue A.
Karena masih jam kerja, aura cuma sebentar memegang hp androidnya. setelah itu mulai melayani beberapa pelanggan tersisa.
sret!!!
pintu berderit dan bersamaan muncul sekelompok perempuan sosialita untuk menikmati camilan. beberapa di antaranya sedang melihat lihat sekitar dan sisanya mencari tempat duduk
tiba tiba, salah satu kelompok perempuan itu yang berambut coklat menghampiri aura tatkala ia sedang mengantarkan list pesanan ke teman kerjanya.
tap ,tap, tap!
aura menoleh ke belakang ketika pundaknya ditepuk pelan oleh perempuan menawan itu. raut wajahnya menampilkan keterkejutan dan senang pada saat bersamaan.
"auraa! lama ga bertemu loh.. astaga mukamu masih sama kayak dulu," celoteh perempuan itu dengan bersemangat.
"oh astaga.. kamu ya... sebentar ya, ini mau ngantar pesanan dulu ya," balas aura dengan senyuman.
gadis cantik itu pun mengangguk dan berbicara kembali dengan teman temannya. sembari menunggu aura menyelesaikan tugasnya.
aura pun bergegas menyelesaikan kerjaan nya dan izin dengan temannya untuk menggantikan posisinya sebentar. setelah itu, barulah ia mendatangi wanita yang masih menunggu di meja ujung jendela.
kedua mata mereka pun bertubrukan dan keduanya sama sama tersenyum. tentu saja wanita itu dengan segera berdiri dan menyeret aura untuk duduk
"lama dak liat loh Ra, kamu makin cantikk."
aura pun tersipu dan bertutur kata sebentar dengan perempuan yang tak lain adalah sahabat sma lamanya itu. mereka sudah lama tak berkomunikasi sejak sahabatnya menempuh kuliah di inggris.
"Tiara, teman kamu dakpapa kan? kalau kamu disini ama aku?" tanya aura memastikan pada sahabatnya
"santeilah.. mereka lagi sibuk ngatur ngatur medsos. biasalah cewe cewe," balas Tiara sambil tertawa kecil.
"o iya, aku ngerayain acara ultah lusa Ra. kira kira jam 6 sore, ada waktu ga?" lanjutnya.
aura pun berpikir sebentar, seharusnya ia langsung pulang ke rumah ibunya.. jarang jarang ia keluar malam seperti itu. ketika ia sibuk berpikir, tiba tiba perempuan itu beranjak dengan panik.
"kenapa tiara?" tanya aura masih tak mengerti.
" Ra, nanti kamu kabari lewat no ini aja," ia dengan cepat menuliskan nomor di atas memo dan menaruhnya di atas meja.
"aku buru buru nih, temen mau pergi soalnya. duluannnn."
aura pun mengangguk dengan linglung dan menatap nomor di kertas itu. setelah beberapa detik, ia menyambar kertas itu dan menyimpannya ke baju.
'kurasa nanti aku pikir di rumah aja.' batinnya dan kembali bekerja.
ketika ia selesai, bergegas ia berbalik ke rumah dan membantu ala kadarnya. ibunya pun memaklumi tindakan anak itu dan membiarkannya bertindak sendiri.
"aura masuk kamar dulu mah.." ucapnya setengah berteriak.
"iya," sahutan lain terdengar. dan pada saat sama, aura pun membuka pintu kamarnya.
selepas di kamar, aura merebahkan dirinya di kasur dan menggenggam hp nya. jemarinya bergerak dan meluncur dengan cepat. untuk mengetik nomor di kertas ya akan disimpan.
"hah... gimana ya..." gumamnya kecil.
ia mulai merenung kembali keputusannya untuk hadir ke pesta sahabatnya. rasa bimbang menghantui dirinya antara iya atau tidak. jemarinya mengetuk layar hp berkali kali.
hatinya berkata iya, namun pikirannya berbanding terbalik dan membantahnya. ia juga selama ini hanyalah anak rumahan sejak memasuki akhir 18 tahunan. dan keluar bila memang cukup penting
"apa aku menerima ajakannya saja ya?....
"apa aku menerimanya saja ya...?" gumam aura dengan peluh menuruni dahinya.
ia pun mulai mengetik pesan ke nomor sahabat lamanya itu, Tiara. sambil berpikir pikir dan menyusun kata,tiba tiba saja teriakan ibunya menyusup ke telinganya.
aura pun terkejut dan segera mengirim pesan ke Tiara secepat kilat. lalu, ia pun beranjak menuju ibunya dan meninggalkan hpnya di kasur.
"kenapa ma?" tanya aura dengan jantung berdebar.
"ini.. kuenya bantat nak. oven nya jadi kotor berlumuran sisa kue," ucap ibu aura sembari berbalik dan mulai mengerutkan keningnya.
"nak, kamu belum mandi?" tanya ibunya dan mengendus pelan. aura pun kelagapan tersadar bahwa ia langsung lari ke kamar tadi.
"iya ma, aura lupa."
ia pun lari untuk membersihkan dirinya lalu membantu ibunya. ketika hari sudah malam, barulah ia kembali ke kamar dan menatap ke arah androidnya itu
ketika ia membuka WhatsApp, tampak beberapa chat dari Tiara. ia pun membacanya ulang dan membalasnya ke Tiara.
karena teriakan tadi, ia langsung menyetujui ajakan itu tanpa bertanya pada ibunya. ia pun mengusap wajahnya pelan dan keluar kamar setelah mengecas hpnya.
seorang wanita tua sedang menyaksikan beberapa sinetron ikan terbang dimana berisi pihak wanita menangis nangis karena poligami.
aura pun bergegas duduk di sampingnya dan berbicara.
"ma, aura lusa pulang telat. karena ada sahabat lama mau rayain acara."
"oke nak, hati hati ya besok soalnya kamu jarang keluar malem malem," imbuh ibunya sembari menatap konsen televisi di hadapannya.
aura pun mengganguk pelan dan pergi kembali ke kamar nya. sebelum itu, ibunya sempat berdecak kesal menyaksikan sinetron tadi dan memarahi pelan tokoh pria.
ketika hari itu telah tiba, aura pun dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya. sekitar hampir jam 5, ia menunggu sebentar sahabatnya itu.
tap, tap, tap..
Tiara pun datang ke aura dan pergi bersamanya. tak lupa, mereka bersiap siap dan mencari beberapa keperluan. tentunya, aura membayar sedikit walau sudah di argu oleh Tiara bahwa ia yang akan membayar semuanya.
setelah semua selesai, Tiara pun berdecak kagum ke aura.
" sumpah deh, kalau kau kayak gini di pesta pasti cowok cowok matanya melotot liat muka kamu. cantik banget soalnyaa," pujinya sembari bergegas ke acaranya itu.
aura sempat tersipu, namun dengan segera ia menjawabnya dengan senyuman manis. sebenarnya, Tiara yang merupakan blasteran Inggris,belanda, dengan Indonesia juga mempunyai wajah yang sudah sangat sempurna.
tubuhnya juga melengkapi parasnya itu dan membuat beberapa pria sudah menatap padanya, yang berbalik dengan aura. ia lebih suka memadu padankan pakaian biasa yang menutupi tubuhnya dengan wajah yang hampir tak tersentuh oleh polesan make up.
singkat cerita, keduanya tiba di acara. tentunya Tiara langsung melayani beberapa tamu. sedangkan aura sedang menatap sekitarnya dengan pandangan sulit diartikan.
ia sudah lama tak ikut dengan acara seperti ini, tentu saja.. sangatlah menyegarkan mata. seluruh bagian tertata rapi dan sekelompok pengunjung seumuran dirinya bersenda gurau.
tiba tiba, sebuah tangan menepuk pundak aura dan mengejutkannya. secepat kilat ia berbalik dan terpana melihat pria tegap di depannya.
wajahnya yang oriental khas Asia menampilkan raut tegas namun menarik. badannya yang tegap dibalut oleh jas hitam. seluruh bagian dari tubuhnya terlihat sempurna.
"namamu siapa?"
ucapan pertama dari laki laki itu menyirnakan pemikiran yang berlari lari dalam benak aura. dengan senyum kikuk, ia mengulurkan tangannya ke arah lelaki tegap di depannya.
"aura."
"peter!!! disini ternyata Lo. ngerayu cewe lagi kek biasanya ni cowok gatel!" teriak seorang gadis dibalut dress peach senada dengan riasan naturalnya.
aura pun terkesiap dan bingung sesaat. ia tak cukup mengenali orang di sekitarnya ini hingga Tiara mendekat dan merangkul tubuh pria di depannya mendekatkan ke aura.
"dia sohib lama aku Peter, aura namanya," ucapnya dan mengenalkan aura dengan Peter satu sama lain.
aura masih agak kaku dan bingung cara berinteraksi dengan lawan jenis di depannya itu. perasaan kagum bercampur kikuk berkecamuk dalam batinnya.
"apa yang harus kulakukan.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!