Song: Justin Timberlake "Mirror"
My world Darkness. Dia terduduk di tengah dunia kegelapan nya sendiri. Tanpa ada siapapun yang menemani. This my world. Dark and Silent. Hanya ada dia dan sebuah kursi dan meja yang ada dihadapannya. Dan dia tengah duduk di atas kursi tersebut. Di sebelahnya terdapat cermin penuh yang memantulkan kegelapan. cermin berbentuk pipih memanjang dengan hiasan-hiasan indah dan unik.
Berwarna keemasan mengkilap meski tak ada sinar matahari dalam dunianya. Cermin itu bersinar dalam kegelapan, tak terlihat menyeramkan tapi sangat indah. Bebatuan kecil dan besar menghias rapi di pinggiran hiasan besinya.
Tiba-tiba saat dia tengah menikmati dunianya sendiri, dia merasa tidak sendiri. Dia tersadar sesuatu, ada sesuatu yang mendekatinya. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekelilingnya. Who? Who disturb me? Siapa yang menembus masuk duniaku?
...Aren't you something to admire...
Dia mulai berdiri dari kursinya dan menutup kedua matanya dan merasakan sesuatu. Sebuah kehadiran. Seseorang.
...Cause your shine is something like a mirror...
Sebuah cermin muncul di hadapannya. Cermin yang sama yang dia miliki hanya... berbeda. Sebuah cermin yang terpasang tiba-tiba di dinding kegelapannya. Bentuk, pola dan hiasan-hiasan permata dan mutiara terpampang sama dengan yang dia miliki di hadapannya.
Dia sangat takjub memandangi cermin itu dan perlahan mendekatinya. Yang berbeda hanya pemilik di dalamnya dan garis berwarna merah di sekeliling figura cerminnya. Milik siapa?
...And I can't help but notice...
Dia memegang pinggiran cermin itu dan memandang segalanya yang ada di sana. Hiasan yang sama dengannya, latar belakang yang sama dengannya. Lalu dia memandangi kaca di tengahnya, menunggu pemilik itu menampakkan dirinya.
...You reflect in this heart of mine...
Seorang lelaki muncul dengan wajah yang tersipu malu menebarkan senyum padanya. Dengan wajah yang ceria, dalam bahasa isyarat mulut sang lelaki itu berkata, "Hai." Mereka saling berpandangan. Sang lelaki penuh wajah keceriaan dan seorang perempuan di hadapannya hanya terdiam lalu membalas senyuman.
...If you ever feel alone and the glare makes me hard to find...
Dia yang selalu sendirian dalam dunianya, pertama kalinya dalam hidup ada seseorang yang mengajaknya berbicara banyak hal tanpa batas. Candaan, tertawa yang menggelikan, keceriaan yang tak terbatas dengannya. Membicarakan banyak masa-masa indah tentang dirinya dan lelaki itu. Terkadang saling memusuhi karena berbeda pendapat. Bertengkar karena sama-sama keras kepala tapi akhirnya saling mengalah.
Ah, betapa lucunya mereka berdua. Lalu dia terdiam saat lelaki itu tengah nampak menceritakan sebuah kisah yang sangat lucu. Dia berpikir nanti lelaki ini pun akan sama dengan yang sebelumnya. Saat nyaman, lelaki ini pun akan pergi. Dan dia menunduk sedih.
...Just know that I'm always parallel on the other side...
Pemilik cermin itu menyadari ada sesuatu padanya. Dia terlihat sedih dan mendekati cermin perempuan itu lalu mengetuk. "I'm always here. The other side." Katanya. Seketika itu sang perempuan pemilik cermin itu pun tersenyum kembali ceria. Setiap harinya mereka mengobrol dengan gembira. Pertengkaran, kesalahpahaman, pengekangan, saling berteriak tetapi selalu akrab kembali. Bercanda, saling tukar gurauan, hanya ada dalam dunia mereka berdua.
...Cause with your hand in my hand and a pocket full of soul...
...I can tell you there's no place we couldn't go...
Terkadang dia penuh amarah dan menutup cermin lelaki itu dan hentakan keras terdengar dari dalam cermin lelaki itu. Dia sangat kesal dengan perilaku dan kata-kata kasar keluar dari mulutnya, seperti Wanita Pecundang. Dan dia mendiamkannya kemudian pergi ke tempatnya, mengurung dirinya sendiri sambil menangis. Beberapa saat, dia mulai menutup kedua matanya, terdengar ketukan lembut dari cermin sebelahnya. Sekilas dia tampak ragu-ragu untuk mencari tahu dan terdengar suara lembut dari lelaki itu dengan lirih penuh rasa bersalah, "I'm sorry."
...Just put your hand on the glass...
...I'm here tryin' to pull you through...
...You just gotta be strong...
...Cause I don't wanna lose u now...
"I dont wanna lose you." ucapnya sambil tertunduk lemah dan sedikitnya menangis kecil. Ya perempuan itu menangis, sikapnya masih seperti anak kecil yang polos meskipun sosok perempuan yang lelaki itu lihat, dia merupakan wanita yang tampak tegar menghadapi apapun nyatanya rapuh seperti bunga snowdrop yang kecil.
"I know." Balas lelaki itu sambil tersenyum. Lelaki itu tak lupa meminta maaf akan kata-katanya yang dia ucapkan kasar padanya.
Dan yah seperti itulah keseharian mereka berdua. tiada hari tanpa bertengkar, bermusuhan, berbaikan lagi, tertawa. Tapi tidak ada sampai bertengkar saling menarik rambut mereka.
...I'm looking right at the other half of me...
Suatu hari dia memandangi pemilik cermin itu dengan sangat lama sambil mendengarkan semua kisah-kisah masa kelamnya. Kadang lelaki di depannya menangis menyesali tentang perjalanan hidupnya. Perempuan itu lalu menghiburnya dan menjelaskan hidup tak pernah berjalan lurus, kadang saat berjalan kamu bisa terjatuh. Itulah kehidupan, begitulah kita. Sesalnya tidak bisa memeluk lelaki tersebut saat dia merasa sedih. Entah karena jarak cermin nya atau berbeda dimensi. Mereka hanya bisa saling mensupport lewat cermin masing-masing.
Ya, interaksi mereka tidak seperti kita manusia bisa berpegangan dan bisa bebas bertatap muka. Mereka berdua berkomunikasi tentunya melewati cermin masing-masing. Seperti jaman era berapa ya?? Yang bisa mereka lakukan hanyalah saling menghibur dengan semangat. Lalu lelaki itu tersenyum senang karena dia menghiburnya.
...The vacancy that sat in my heart...
...Is a space that now you hold...
Beberapa hari lelaki itu tak menampakkan diri dalam dunianya, dia sangat cemas. Perempuan itu terus menunggu sambil berpikir mungkin lelaki itu sedang sibuk. Dia duduk sambil melamun, baru kali ini perempuan itu merasa waspada. Lama sekali sampai tiba-tiba ada ketukan lembut di cermin perempuan itu. Dia bergegas bangkit dan sedikit berlari melihat lelaki itu tertawa nakal ke arahnya. Lelaki itu meminta maaf karena dia sibuk bekerja tapi, dia melihat sesuatu yang berbeda darinya.
Wajahnya tampak kelelahan, senyumnya nampak dipaksakan. Tetapi lelaki itu enggan berkata yang sebenarnya.
Hari berganti dia terus memperhatikan lelaki itu, wajahnya memucat. Lelaki itu sadar perempuan yang ada dihadapannya ingin lelaki itu menjelaskan apa yang sedang terjadi padanya dan akhirnya dengan sedih lelaki itu mulai bercerita.
...Show me how to fight for now...
...And I'll tell you, baby, it was easy...
Selesainya, perempuan itu tidak bersedih yah menguatkan dirinya sendiri untuk bisa tegar yang ada dia terus menyemangati lelaki itu agar cepat sembuh dari sakitnya. Dalam hidupnya kesempatan tetap tidak pernah ada dan selalu jatuh dalam keputusasaan meski semua keluarganya selalu mendoakannya tanpa henti. Dia selalu berkata bila kesempatan hidup hanya dimiliki oleh orang yang sehat saja.
Perempuan itu melawan setiap ucapannya, yang sehat tak selalu hidup panjang, yang muda tak selalu susah, yang miskin tak selalu hidup menderita.
Yang kita lihat belum tentu itu adalah kenyataannya. Allah SWT lah Maha Pemilik, Penentu dan Pemutus setiap kehidupan. "Pasrahkan dirimu hanya kepadaNya dan teruslah berjuang. Karena Allah sedang menilai dan melihat kamu yang tengah berjuang untuk hidup."
...Comin' back here to you once I figured it out...
...You were right here all along...
"Kamu selalu disini sendirian," ucap lelaki itu dengan sedih. Dia mengangguk sambil senyum. "Menunggu seseorang yang bisa terus menemaniku." jawab perempuan itu. "I'M HERE." kata lelaki itu sambil merentangkan kedua tangan ke arahnya dan dia tertawa gembira melihatnya. Lelaki itu pun tersenyum lebar berhasil membuat perempuan itu kembali tertawa.
...It's like you're my mirror...
Mendengarkan setiap kisah yang berbeda entah kenapa dia merasakan seperti ada teriakan dalam dirinya 'Hei, itu aku!" entah lelaki itu sadar atau tidak, tapi cerita-ceritanya sebagian sifatnya, kelakuan nakalnya, kebaikannya... seperti dia! Ya perempuan itu. Sedikitnya sangat mirip hanya berbeda versi saja. Aneh.
...My mirror standing back at me...
Lelaki itu selalu memandanginya dan seakan-akan dia sangat mengenal perempuan itu. Rupa wajahnya yang pasti banyak menawan hati para perempuan terlihat tampan didalam dunia kegelapan ini seakan-akan ada sinar mentari masuk menembus dunianya yang selama ini gelap. Dunianya dan dunia perempuan itu sangatlah berbeda. Memandangi lelaki dan perempuan itu benar-benar bagaikan cermin. Apa yg diidamkan perempuan itu, dia memilikinya hampir sempurna kataku, hanya saja kekurangannya dia telah lama menderita sakit. Kalau saja normal semua yang ada di dunia bisa dia miliki.
"I know what you thinking tapi aku ingin kamu melihatku sama seperti yang lain." Bahasa mulutnya mengeluarkan kesedihan begitu juga dengan mimik wajahnya. Dia mengangguk mengerti meski ada sebongkah keraguan. Akankah dia bisa bertahan?
...I couldn't get any bigger with anyone else beside of me...
Dia banyak bercerita kepada lelaki itu, hampir sebagian diri lelaki itu sama dengannya. Tapi tentunya banyak juga yang kebalikannya, seperti Dia bukanlah perempuan yang mudah mendapatkan lelaki sedangkan lelaki itu sangat mudah mendapatkan wanita manapun. Well, dengan wajah yang sangat rupawan pastilah banyak wanita yang mau bertekuk lutut dihadapannya. Silsilah keluarganya yang... diluar dari ilmu pengetahuannya perihal kekayaan saja sudah membuat pusing setengah mati. Lekukan tubuhnya yang perfect menambah poin 100 di mata setiap kaum Hawa.
Kemudian bila lelaki itu sangat sering memberontak pada kedua orang tuanya, berbeda dengan sang perempuan. Dia sangat sulit membangkang atau memberontak pada kedua orang tuanya. Dia hanya bisa memendam kekesalan dan rasa sedihnya sedangkan sang lelaki bisa dengan mudah mengeluarkan semua kekesalannya. Lelaki itu mendengarkan semua cerita perempuan yang ada di hadapannya dan sejenak tenggelam dalam pemikirannya.
...And now it's clear as this promise...
Mereka saling bertatapan satu sama lain. Berdiri di jarak yang sama, tanpa ada senyuman.
...That were making two reflections into one...
"We are like Mirrors." Mereka saling bersentuhan dengan kaca. Lelaki itu berkata, "Aku ingin seperti mereka yang normal. Memiliki badan yang sehat, bisa berlari kemanapun tanpa perlu khawatir aku akan sakit. Bisa tertawa merasakan kegembiraan yang sesungguhnya tanpa perlu menahan kesedihan. Aku iri pada kembaran pemilik cermin yang ada di hadapanku kini." Lelaki itu mengepalkan kedua tangannya. Dia hanya memandanginya dengan tatapan sedih.
...Cause it's like you're my mirror...
...My mirror staring back at me (staring back at me)...
...Aren't you something an original...
"My Mirror... stay stronger. Always." ucap dia dengan suara yang lirih kepada sang lelaki di hadapannya. "Sure." jawabnya dengan penuh kelembutan dari suaranya.
...Cause it doesn't seem merely assembled...
...And I can't help but stare...
Mereka sangat mirip. Bila terjadi sesuatu pada salah satunya, yang lain merasakan efek. Yah bisa dibilang seperti anak kembar pada umumnya hanya yang terjadi pada mereka, berbeda versi saja. Bila dia melanggar aturan main, lelaki itu akan menerima efek dari perbuatannya. Begitu pula dengan lelaki yang melanggar janji, perempuan itu akan merasakan firasat buruk, akan terjadi sesuatu yang mengerikan pada sang lelakinya. Makanya sang perempuan harus selalu meyakinkan sang laki - laki agar menepati janjinya begitu juga yang perempuan.
Hanya untuk lelaki itu saja yang selalu terkena efek buruknya. Dia pun memutuskan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan apalagi kalau harus melanggar perjanjian. Dan selalu mendoakannya agar dia selalu baik-baik saja. Perjanjian disini seperti yang perempuan tidak boleh begadang larut malam, kalau dilanggar akan ada hukumannya. Begitupun dengan lelakinya, dia senang balapan mobil tengah malam bila dilanggar dia akan menerima hukumannya. Sang laki - laki tampak senang sekali mungkin sudah terlalu lama dia mencari seseorang yang segaris dengannya.
Kedua matanya tampak sayu apa karena kelelahan? Tapi jiwanya sangat bersemangat terutama ketika bercerita dengan perempuan itu. Badannya yang tampak letih terkadang sangat bugar. Dia sangat senang memperhatikan tingkah laku laki - laki yang kocak. Tiada hari tanpa kehadirannya
...Cause I see truth somewhere in your eyes...
Lelaki itu berkata entah kenapa dengannya selalu bisa merasakan kegembiraan yang sesungguhnya meski dari dirinya banyak hal yang tak disukainya. Banyak tawa yang sebenarnya, yang biasa didapatkannya hanyalah sebuah tawa palsu dan kegembiraan yang selalu menipu dirinya. Entah berapa banyak orang yang berusaha memanfaatkan atau menipunya hanya untuk mendapatkan keuntungan darinya. Lelaki itu berharap bisa menyentuhnya agar laki - laki tersebut bisa merasakan ketulusan sosok perempuan di hadapannya. Dia hanya tersenyum mungkin karena perbedaan waktu ya atau juga jarak.
Dia hanya terus mendengarkan keluh kesahnya setelah selesai, lelaki itu bertanya, "Kenapa denganmu aku bisa lepas tertawa, bebas marah meski aku tidak sopan, merasakan kegembiraan yang belum pernah aku rasakan seumur hidupku dan itu bukan tipuan?" tanyanya. Dia lalu tersenyum. "Karena inilah aku. Seperti inilah adanya aku. Untuk apa berusaha menipumu?" Lelaki itu pun kemudian tersenyum. Tampah dari wajahnya seperti keluar sinar terang atau aura yang awalnya redup sekarang menjadi ceria. Baguslah, pikir perempuan itu memandangi lelaki.
...I can't ever change without you...
...You reflect me, I love that about you...
...And if I could, I would look at us all the time...
"Aku senang bisa bertemu denganmu. Allah SWT pasti punya maksud mengapa mempertemukan kita." kata lelaki sangat senang dan wajahnya yang pucat kembali ceria meski masih menampakkan kelelahan. Kalau bisa perempuan ingin terus bersamanya. "Iya pastinya. Aku pun senang bisa mengenal kamu meski mungkin kita sebenarnya terjaga oleh jarak ataupun waktu." Ucap perempuan itu dengan gembira.
Mengawasi dan melihat apa yang dilakukan kembaran cerminnya itu. Karena dia sangat mengkhawatirkannya. Ya Allah, selalu jagalah cermin kesayangannya yang dari sisi lainnya. Kuatkan dia dan sembuhkan juga sehatkan kembali lelakinya seperti semula. Karena mereka berdua adalah cermin tangguh yang sedang berjuang untuk hidup. Sesaat ada tanya di hatinya apa yang sedang dialami sang lelaki disana. Kenapa terkadang dirinya ada jeda tidak datang.
...Yesterday is history...
...Tomorrow's a mystery...
Tidak ada yang tahu pasti hari esok seperti apa. Dia memandangi dirinya sendiri. Setiap hari selalu sendiri tanpa ada yang peduli dan terus mengitari tempat yang sama. My world never change, hanya kegelapan. Apakah perempuan itu dan lelaki yang baru ditemuinya akan selalu seirama ataukah berakhir seperti yang sudah - sudah. Berharap tidak akan sampai menjauh, mereka berdua berusaha saling menjaga hati dan juga menjaga perasaan. Meski kadang sang lelaki enggan mengalah dan dia yang harus selalu mengerti.
Tapi saat ini, ada seseorang yang hadir ke hadapannya. Orang itu menawarkan pertemanan kepadanya meski dengannya, dia selalu merasa tertekan karena kata-kata yang diucapkannya terlalu keras. Bagi perempuan itu dia yang selalu dilahirkan dengan kata-kata lembut pengertian bukan bentakan. Dengan lelaki itu, dia selalu disalahkan, dihakimi dan lelah batinnya. Kadang dia berpikir hidup tidak adil untuknya, kenapa ada orang yang tanpa malu menyakitinya. Sepertinya lelaki itu enggan mengalah dari wataknya sangat keras dan juga super galak. Dia selalu berpikir berulang - ulang apa dia salah menerimanya? Selama ini lelaki itu hanya luaran saja bak malaikat.
Tapi keluguan, kepolosan dari perilaku lelaki itu meskipun terkadang agak sombong, namun pemikirannya sangatlah polos. Saking polosnya sampai tidak bisa membedakan kalimat sopan dan tidak sopan, kurang menghormati orang yang lebih tua dan kurang berempati. Bila berucap kebiasaannya selalu ada kata - kata ilmiah. Bila bosan, lelaki itu bisa memberikan kuis tapi tentunya membuat perempuan itu pusing 7 keliling.
Tapi memang benar-benar seperti cermin yang dibelah dua. Akankah cermin ini selalu ada? Itulah yang ada dalam pikiran mereka berdua saat ini. Sama - sama saling membutuhkan, lelaki itu tampak sudah menggantungkan hidupnya pada perempuan itu. Tampaknya dia menyayangi lelaki itu juga dengan sorotan kedua matanya yang lembut, selalu berusaha memahami keadaan sang lelaki. Dia tidak banyak menuntut atau meminta bukan haknya. Dia hanya ingin lelaki itu bahagia dan tahu bahwa dia tidaklah sendiri.
...I can see you looking back at me keep your eyes on me...
...Baby, keep your eyes on me...
"Ngomong-ngomong selama kenal kamu, aku tidak tahu seperti apa diri kamu. Aku hanya melihat pemiliknya saja tapi bentuk cerminmu aku belum pernah lihat," Lelaki itu meminta agar dia membalikkan cermin miliknya ke hadapannya. "Oh, benar juga. Sejak awal aku sendiri lupa memperlihatkannya sama kamu. Maaf ya, sekarang kamu bisa lihat." kata perempuan itu sambil berjalan sedikit mundur dan tampaklah sebuah cermin di hadapan lelaki itu, yang bentuk dan hiasan-hiasannya sama dengannya. Lelaki itu terkejut lalu sangat gembira. "Kita sama. Kita berdua benar-benar pantulan. Maukah kamu selalu ada di sampingku?" Dia mengangguk. "Sure." Mereka berdua tersenyum dengan gembira dan saling berjanji untuk bertemu.
"Can I know your name?" Tanya lelaki itu.
"Rita." Jawabnya sambil tersenyum ceria.
Ya suatu hari nanti bila waktunya datang apakah yang akan terjadi? Meneruskan perkelahian ataukah akan menjadi sangat romantis? Ya, saya juga sangat penasaran tapi semoga mereka berdua baik - baik saja dengan banyaknya rintangan dan ujian yang akan muncul di hadapan mereka nantinya. Kini sang perempuan tak lagi sendiri dalam dunianya, dia sudah menemukan seseorang yang bisa mengisi hari - hari bosannya. Meski dia masih belum tahu siapa, namanya atau asal usulnya. Kalau berjodoh pasti akan bertemu lagi.
...You are the love of my life...
...Now you're the inspiration for this precious song...
...And I just wanna see your face light up...
...Since you put me on...
...So now I say goodbye to the old me...
...It's already gone and i cant wait to get you home...
...Just to let you know, you are...
Sekarang terdapat dua buah cermin yang terpasang dan mereka sepasang dengan hiasan yang hampir sama, meski bentuk berbeda. Lalu bagaimanakah dengan para pemiliknya? Apakah berjodoh? Tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Manusia hanya bisa berusaha.
...TAMAT...
Mereka sangat mirip. Bila terjadi sesuatu pada salah satunya, yang lain merasakan efek. Yah bisa dibilang seperti anak kembar pada umumnya hanya yang terjadi pada mereka, berbeda versi saja. Bila dia melanggar aturan main, lelaki itu akan menerima efek dari perbuatannya. Begitu pula dengan lelaki yang melanggar janji, perempuan itu akan merasakan firasat buruk, akan terjadi sesuatu yang mengerikan pada sang lelakinya. Makanya sang perempuan harus selalu meyakinkan sang laki - laki agar menepati janjinya begitu juga yang perempuan.
Hanya untuk lelaki itu saja yang selalu terkena efek buruknya. Dia pun memutuskan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan apalagi kalau harus melanggar perjanjian. Dan selalu mendoakannya agar dia selalu baik-baik saja. Perjanjian disini seperti yang perempuan tidak boleh begadang larut malam, kalau dilanggar akan ada hukumannya. Begitupun dengan lelakinya, dia senang balapan mobil tengah malam bila dilanggar dia akan menerima hukumannya. Sang laki - laki tampak senang sekali mungkin sudah terlalu lama dia mencari seseorang yang segaris dengannya.
Kedua matanya tampak sayu apa karena kelelahan? Tapi jiwanya sangat bersemangat terutama ketika bercerita dengan perempuan itu. Badannya yang tampak letih terkadang sangat bugar. Dia sangat senang memperhatikan tingkah laku laki - laki yang kocak. Tiada hari tanpa kehadirannya
...Cause I see truth somewhere in your eyes...
Lelaki itu berkata entah kenapa dengannya selalu bisa merasakan kegembiraan yang sesungguhnya meski dari dirinya banyak hal yang tak disukainya. Banyak tawa yang sebenarnya, yang biasa didapatkannya hanyalah sebuah tawa palsu dan kegembiraan yang selalu menipu dirinya. Entah berapa banyak orang yang berusaha memanfaatkan atau menipunya hanya untuk mendapatkan keuntungan darinya. Lelaki itu berharap bisa menyentuhnya agar laki - laki tersebut bisa merasakan ketulusan sosok perempuan di hadapannya. Dia hanya tersenyum mungkin karena perbedaan waktu ya atau juga jarak.
Dia hanya terus mendengarkan keluh kesahnya setelah selesai, lelaki itu bertanya, "Kenapa denganmu aku bisa lepas tertawa, bebas marah meski aku tidak sopan, merasakan kegembiraan yang belum pernah aku rasakan seumur hidupku dan itu bukan tipuan?" tanyanya. Dia lalu tersenyum. "Karena inilah aku. Seperti inilah adanya aku. Untuk apa berusaha menipumu?" Lelaki itu pun kemudian tersenyum. Tampah dari wajahnya seperti keluar sinar terang atau aura yang awalnya redup sekarang menjadi ceria. Baguslah, pikir perempuan itu memandangi lelaki.
...I can't ever change without you...
...You reflect me, I love that about you...
...And if I could, I would look at us all the time...
"Aku senang bisa bertemu denganmu. Allah SWT pasti punya maksud mengapa mempertemukan kita." kata lelaki sangat senang dan wajahnya yang pucat kembali ceria meski masih menampakkan kelelahan. Kalau bisa perempuan ingin terus bersamanya. "Iya pastinya. Aku pun senang bisa mengenal kamu meski mungkin kita sebenarnya terjaga oleh jarak ataupun waktu." Ucap perempuan itu dengan gembira.
Mengawasi dan melihat apa yang dilakukan kembaran cerminnya itu. Karena dia sangat mengkhawatirkannya. Ya Allah, selalu jagalah cermin kesayangannya yang dari sisi lainnya. Kuatkan dia dan sembuhkan juga sehatkan kembali lelakinya seperti semula. Karena mereka berdua adalah cermin tangguh yang sedang berjuang untuk hidup. Sesaat ada tanya di hatinya apa yang sedang dialami sang lelaki disana. Kenapa terkadang dirinya ada jeda tidak datang.
...Yesterday is history...
...Tomorrow's a mystery...
Tidak ada yang tahu pasti hari esok seperti apa. Dia memandangi dirinya sendiri. Setiap hari selalu sendiri tanpa ada yang peduli dan terus mengitari tempat yang sama. My world never change, hanya kegelapan. Apakah perempuan itu dan lelaki yang baru ditemuinya akan selalu seirama ataukah berakhir seperti yang sudah - sudah. Berharap tidak akan sampai menjauh, mereka berdua berusaha saling menjaga hati dan juga menjaga perasaan. Meski kadang sang lelaki enggan mengalah dan dia yang harus selalu mengerti.
Tapi saat ini, ada seseorang yang hadir ke hadapannya. Orang itu menawarkan pertemanan kepadanya meski dengannya, dia selalu merasa tertekan karena kata-kata yang diucapkannya terlalu keras. Bagi perempuan itu dia yang selalu dilahirkan dengan kata-kata lembut pengertian bukan bentakan. Dengan lelaki itu, dia selalu disalahkan, dihakimi dan lelah batinnya. Kadang dia berpikir hidup tidak adil untuknya, kenapa ada orang yang tanpa malu menyakitinya. Sepertinya lelaki itu enggan mengalah dari wataknya sangat keras dan juga super galak. Dia selalu berpikir berulang - ulang apa dia salah menerimanya? Selama ini lelaki itu hanya luaran saja bak malaikat.
Tapi keluguan, kepolosan dari perilaku lelaki itu meskipun terkadang agak sombong, namun pemikirannya sangatlah polos. Saking polosnya sampai tidak bisa membedakan kalimat sopan dan tidak sopan, kurang menghormati orang yang lebih tua dan kurang berempati. Bila berucap kebiasaannya selalu ada kata - kata ilmiah. Bila bosan, lelaki itu bisa memberikan kuis tapi tentunya membuat perempuan itu pusing 7 keliling.
Tapi memang benar-benar seperti cermin yang dibelah dua. Akankah cermin ini selalu ada? Itulah yang ada dalam pikiran mereka berdua saat ini. Sama - sama saling membutuhkan, lelaki itu tampak sudah menggantungkan hidupnya pada perempuan itu. Tampaknya dia menyayangi lelaki itu juga dengan sorotan kedua matanya yang lembut, selalu berusaha memahami keadaan sang lelaki. Dia tidak banyak menuntut atau meminta bukan haknya. Dia hanya ingin lelaki itu bahagia dan tahu bahwa dia tidaklah sendiri.
...I can see you looking back at me keep your eyes on me...
...Baby, keep your eyes on me...
"Ngomong-ngomong selama kenal kamu, aku tidak tahu seperti apa diri kamu. Aku hanya melihat pemiliknya saja tapi bentuk cerminmu aku belum pernah lihat," Lelaki itu meminta agar dia membalikkan cermin miliknya ke hadapannya. "Oh, benar juga. Sejak awal aku sendiri lupa memperlihatkannya sama kamu. Maaf ya, sekarang kamu bisa lihat." kata perempuan itu sambil berjalan sedikit mundur dan tampaklah sebuah cermin di hadapan lelaki itu, yang bentuk dan hiasan-hiasannya sama dengannya. Lelaki itu terkejut lalu sangat gembira. "Kita sama. Kita berdua benar-benar pantulan. Maukah kamu selalu ada di sampingku?" Dia mengangguk. "Sure." Mereka berdua tersenyum dengan gembira dan saling berjanji untuk bertemu
Ya suatu hari nanti bila waktunya datang apakah yang akan terjadi? Meneruskan perkelahian ataukah akan menjadi sangat romantis? Ya, saya juga sangat penasaran tapi semoga mereka berdua baik - baik saja dengan banyaknya rintangan dan ujian yang akan muncul di hadapan mereka nantinya. Kini sang perempuan tak lagi sendiri dalam dunianya, dia sudah menemukan seseorang yang bisa mengisi hari - hari bosannya. Meski dia masih belum tahu siapa, namanya atau asal usulnya. Kalau berjodoh pasti akan bertemu lagi.
...You are the love of my life...
...Now you're the inspiration for this precious song...
...And I just wanna see your face light up...
...Since you put me on...
...So now I say goodbye to the old me...
...It's already gone and i cant wait to get you home...
...Just to let you know, you are...
Sekarang terdapat dua buah cermin yang terpasang dan mereka sepasang dengan hiasan yang hampir sama, meski bentuk berbeda. Lalu bagaimanakah dengan para pemiliknya? Apakah berjodoh? Tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Manusia hanya bisa berusaha.
...TAMAT...
Kisah ini menceritakan suatu kisah pengalaman seorang perempuan bernama Rita Ashalina, yang mungkin sebagian orang mengalaminya. Ini terjadi pada bulan Oktober tepatnya hari Minggu. Seorang perempuan yang sama sekali belum pernah bertemu dengan seorang lelaki yang hanya mengobrol melalui media Pacebuk (plesetan dari Facebook), dengan kehadirannya yang aneh dan mampu mengalihkan dunianya. Dia datang dengan tidak terduga, sudah jadi kegiatannya sehari-hari dia senang membuka Pacebuk (PB) dan melihat-lihat isi status dari teman-temannya. Dia juga kadang - kadang membuat status tapi lebih mengasyikkan memberi komentar. Suatu hari saat dia sedang membuka banyak notifikasi, dia melihat seseorang mengajaknya berkenalan. Saat dia buka, tampak foto diri pemuda tampan tapi karena dia tidak mengenalnya, akhirnya dia menolak pertemanannya.
Terlintas dalam pikirannya 'Lelaki tadi siapa, ya?' karena bila berteman dengan orang lain Rita selalu melihat mutual friendnya dulu, karena pemuda tadi tidak ada yang dia kenal, jadi ditolak olehnya. Kemudian beberapa menit, ada notifikasi lagi yang muncul dan dia membukanya, ya ampun pemuda tampan itu lagi! Ada sampai 3x dia terus masuk, akhirnya baiklah dengan pasrah dia terima pertemanan pemuda itu. Mereka memulai chat dari menanyakan kabar, hobi, dan banyak hal.
"Hai, maaf mengganggu. Boleh berkenalan?" tanya pemuda itu, dia membuka akun Pacebuk lelaki itu dan membaca namanya.
"Tentu, Alex," jawab perempuan itu sambil tersenyum. Hanya saja agak bingung kenapa dia mau berkenalan dengannya?
"Oh, you already know my name!" Tampaknya pemuda itu sangat antusias.
"I was open your account," perempuan itu tertawa kecil.
"Oh, right. Of course! How stupid I am." Mereka kemudian membicarakan hal lain.
Namanya adalah Alex Haryaka Alfarizki, dia berusia sekitar 27 tahun karena sangat muda. Dia ingin kenal dan memaksa diterima pertemanannya. Tapi selintas perempuan itu melihat fotonya di profil, sepertinya pernah melihatnya.
"Have you ever come to Bandung?" Tanya perempuan itu penasaran.
"Yes," jawabnya.
"When?" Perempuan itu bertanya lagi.
"Hmmm sekitar waktu aku berusia 14 tahun ya kalau di Indonesia, aku jalan - jalan bersama teman - teman. Why?" Tanyanya dengan cepat.
"Sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat saat aku kelas 1 SMA. Tapi aku lupa lagi mungkin nanti akan ingat." Katanya sambil berusaha mengingat - ingat.
Wajahnya super tampan, bukan tampilan biasa, tampaknya bukan orang biasa juga. Dia kemudian bertanya apa Alex seorang model atau aktor. Alex menjawab dulu pernah menjadi seorang model, lalu bertanya kembali kenapa Rita menanyakan hal tersebut.
"Kenapa sepertinya kamu menaruh kecurigaan sama aku," kata Alex.
"Sepertinya aku ingat juga, kamu pernah muncul di dalam televisi ya? Aku kan melihatnya juga kenapa bisa ingat, karena artis tersebut banyak gosip di sini. Lalu ada gosip lagi main dengan seorang pemuda, ya itu kamu. Mirip banget. Itu kamu ya?" Tebak Rita. Dia itu kalau sudah tertarik pada sesuatu, mengetik saja terasa seperti kilatan. Sangat cepat.
Oh iya dijelaskan ya darimana Alex berasal, dia orang Malaysia-Jepang. Dia bisa berbahasa Indonesia karena ibunya yang berasal dari Malaysia bersekolah di Indonesia dari SMA sampai kuliah. Sedangkan ayahnya berasal dari Jepang, saat ini keluarganya berada di Malaysia. Alex bilang setiap bulan ke-3 selalu pulang ke Jepang, tempat kelahiran ayahnya untuk menengok orang tua ayahnya. Dia anak paling bungsu dari lima bersaudara.
Alex tak ingin Rita mengetahui semuanya tapi dengan wajah seperti itu yang sangat tampan, memang pasti bisa dikenali.
"Kamu pasti sangat kecewa ya aku berbuat seperti itu," katanya bisa dibayangkan seperti apa wajahnya saat bicara seperti itu.
"Oh, itu kan buat urusan aku, aku bukan siapa - siapa kamu. Kalau sekarang masih begitu juga yang kena imbasnya ya diri kamu sendiri bukan aku." Rita menjawabnya dengan santai.
"Kalau saja aku tahu di beberapa tahun kemudian akan bertemu kamu, aku pasti akan bersabar diri melalui semuanya. I'm so sorry," sepertinya sangat menyesal sekali dengan kelakuannya di masa dulu.
"Rencana Allah kan tidak ada yang tahu, Alex. Kamu menyesali sekarang itu sudah bagus daripada kamu sama sekali tidak menyesal. Mungkin masa yang dulu bisa jadi pembelajaran buat kamu," balas Rita dengan wajah yang tersenyum.
Rita dan Alex sering bertukar pikiran dan anehnya, Rita menikmati setiap chat bersama Alex. Kadang mereka bertengkar sangat parah, sampai Ri ( nama panggilannya ) sempat menangis. Mengenal Alex dari setiap sisinya, dari malaikat sampai iblis, Ri sampai tahu semuanya. Kata-katanya yang kasar sampai menebus ulu hati sama sekali tidak terduga dengan wajahnya yang ganteng itu.
Tapi setelahnya dia segera meminta maaf menjelaskan kalau sedang bekerja dan berlibur, wataknya akan sangat berbeda. Saat dirinya tak ada pekerjaan, pribadinya sangat manis, perhatian, bijak, dan kocak. Tapi saat bekerja, pribadinya akan berubah menjadi monster. Dia akan memarahi setiap orang termasuk Ri yang baru dia kenal.
"Kamu workaholik ya?" Tanya Ri tiba - tiba. Alex hanya diam tidak menjawab. "Kenapa? Padahal kepribadian kamu menyenangkan kalau seandainya jam kerjanya sesuai jadwal saja." Kata Rita dengan hati - hati.
"Aku pernah kehilangan seorang perempuan yang sangat aku sayangi, karena selalu teringat dengannya aku lalu sengaja menyibukkan diri sendiri. Sampai aku sadari akhirnya sudah terbiasa," ucapnya menjelaskan. Di bagian inilah Ri mengerti mengenai sikapnya yang memiliki 2 alam berbeda.
Saat Alex bekerja, dia selalu menjelekkan Ri tentunya karena Alex stres berat. Pekerjaannya banyak tertunda karena orang - orang yang satu tim dengannya tidak bisa diajak bekerja sama. Alex mengidap sakit jantung dari sejak dia bayi, hidupnya bergantung pada alat-alat yang ada di Rumah Sakit. Sedih sekali mendengar kisahnya itu, bagaimana ibunya berjuang agar Alex tetap hidup dan bernafas. Sejak bayi, dia berjuang agar jantungnya bisa berdetak layaknya bayi yang normal sampai dirinya dewasa sekarang. Jantungnya bagaikan kaca yang kapan saja bisa hancur, bertengkar dengan Ri kadang membuatnya mendapat serangan jantung.
'Bukan salahku dong karena perilakunya yang terlalu heboh dan marah-marah setiap sedang kerja,' pikir Rita dengan kesal. Tapi memang perilakunya seperti anak preman, daripada hidupnya dibuat berguna dia malah membuang-buang banyak waktu dan uang yang dimiliki orang tuanya. Kedua orang tuanya adalah pengusaha tersukses dan berpengaruh di beberapa negara. Bagi mereka, uang bisa didapat sangat mudah asalkan anaknya bisa terus hidup.
Ri sangat jengkel betapa buruknya dia memperlakukan orang-orang di sekitarnya. Menebarkan banyak uang agar dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Banyak wanita yang rela meninggalkan segalanya hanya agar bisa bersamaku tapi sayang aku sadari itu tidak bisa membuatku terus bahagia, terutama saat sakitku kambuh. Orang-orang pergi dariku meninggalkan aku sendiri tapi ada satu perempuan yang selalu mau menemaniku, dia bernama Kayla. Tapi sayang takdirnya berkata lain, Kayla meninggal dalam kecelakaan pesawat saat dirinya menuju Jepang, tempat dimana ayahku berada. Itulah yang membuat aku terpuruk dan sempat menjadi playboy sih," katanya.
Rita hanya terdiam membaca kisahnya yang teramat sangat menyakitkan itu. Hebatnya lagi dia masih terus bertahan dan berjuang untuk hidup meski hidupnya sendiri pun setipis kaca.
Kenangan dengan Kayla membuat Alex hilang arah. Dari menjadi seorang playboy sampai tenggelam dalam narkoba, bila merasa rindu Alex clubbing sampai melakukan zina dengan beberapa perempuan. Tapi dia mengaku tidak sampai menghamili mereka, yah wallahu alam apa dia berkata jujur atau tidak. Kalau dia berbohong, yang menanggung dosa tetap saja dia seorang. Hidupnya hancur total.
"Kamu Islam?" Tanya Rita.
"Yes, of course. Aku melakukan semua tugas sebagai orang beragama islam. Rajin sholat lima waktu." jawabnya.
"Rajin sholat tapi tetap berbuat zina. Islam KTP ya." Rita menutupnya dengan chat yang dia ketik. Alex terdiam kembali selama beberapa menit.
Tersadar kesalahannya baru-baru ini setelah kenal dengan Ri yang saat dia lihat, memakai jilbab tertutup sampai dada membuatnya yakin mungkin Ri bisa membawanya kembali ke arah positif seperti dulu dan membantunya berdiri kembali. Tapi pastinya itu menjadi ujian yang sulit untuknya. Dia makhluk yang memiliki sifat ganda, bagaikan air dan api bersamaan. Kadang sulit diberikan pengertian tapi sisi lain kepribadiannya sangat lucu dan unik, juga otaknya sangat pintar. Mereka sangat sering mengobrol sampai tak terbatas waktu.
Suatu hari datang seorang temannya yah, tidak bisa dibilang real teman karena Rita juga tidak terlalu kenal kepribadiannya. Namanya Ney Grizelle temannya sewaktu sekolah di SMP Bandung. Orangnya cuek tapi teman-teman tidak ada yang menyukainya, kebanyakan mereka memberi peringatan agar tak terlalu dekat dengannya. Mungkin nanti akan diketahui alasannya, kadang-kadang dia bermain ke rumah Ri kalau lagi bosan lalu mengajak untuk jalan-jalan kalau Ri punya uang.
"Lagi apa seru banget. Ngobrol sama siapa?" Setelah dia tahu, mulutnya langsung menganga tidak percaya. "Eh, serius kamu berteman sama dia? aku juga mau dong. Kenalin dong," katanya sambil histeris menepuk bahu Ri.
"Apaan sih? Biasanya aku nawarin kenal sama teman-temanku, kamu menolak," katanya sambil nyengir hambar.
Ney membuka hapenya dan membuka Pacebuknya. "Teman-teman kamu kelas bawah sih aku tidak tertarik yang ini kan berbeda kelas. Nih kasih nomorku nanti aku chat dia juga,"
"Enak saja kelas bawah. Selama ini apa ada teman-teman kamu yang kelas atas?" Ney hanya terdiam. Memang sih sifat yang terlihat dari Ney, dia pilih-pilih teman. Inginnya yang menengah paling atas tapi dia tidak berpikir, orang kelas atas pasti berpikir dua kali buat jadi temannya.
"Iya iya, sori tapi memang aku tidak berminat sama yang tidak berkelas. Aku minat sama kamu juga ya tidak ada yang mau sama kamu kan jadi aku kasihan saja sama kamu," katanya dengan cuek.
'Owww ow oww percaya diri sekali Anda ini. Tidak salah? Halooo... aku punya banyak teman sampai sahabat pun aku punya belum tahu saja orang ini. Tapi tidak ada gunanya juga sih bicara sama orang tipe seperti dia, biar saja biar dia tahu sendiri kenyataannya nanti.' Pikirnya sambil melihat ke arah handphonenya lagi. Ri lalu memberitahu Alex nomor Ney. Alex mengira itu nomor handphonenya lalu dia kirim chat:
"Hai, jadi ini nomor kamu?" Tanya Alex bersemangat.
"Hai juga... Iya kenalin ya namaku Ney" jawab Ney dengan Percaya Diri.
".........." tidak ada kalimat lagi yang keluar.
"Wah, dia balas chat aku! Tuh kan, aku pasti dibalas. Kamu bukan tipe dia. Sudah deh mending kamu cari yang lain saja, biar dia buat aku. Tenang saja aku setara ko sama dia," katanya sambil pindah ke ruang tamu.
BERSAMBUNG....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!