NovelToon NovelToon

Love Me Please

part 01

Leonarta Wijaya biasa dipanggil dengan Leo. Berumur 28 tahun, putra dari Kusuma Wijaya seorang pemilik perusahaan yang cukup besar di negaranya.

Sekarang Keluarga Wijaya sedang duduk di ruang keluarga dengan kondisi yang sangat menengangkan. Karena Kusuma Wijaya yang tidak lain adalah ayah Leo meminta Leo untuk berhenti menjadi seorang dokter karena dia ingin Leo menjadi seorang CEO agar bisa menikah dengan putri rekan bisnisnya.

"Leo,kau itu sungguh anak yang tidak tahu balas Budi."Hardik Kusuma.

"Ayah,Aku tidak bisa menjadi seorang CEO."Ucap Leo dengan masih dengan nada suara sedang, karena dia masih menghormati ayahnya.

"Kenapa? kenapa kau tidak bisa.?"Tanya Kusuma dengan suara tinggi.

"Karena Aku tidak suka berkecimpung di dunia bisnis. Aku hanya ingin menjadi seorang dokter ayah!" jawab Leo.

"Cih,persetan dengan kau suka atau tidak. Pokoknya kau harus berhenti menjadi seorang dokter dan beralih menjadi CEO di perusahaan kita." Ucap Kusuma dengan tegas.

"Tapi apa alasan ayah ingin menjadikan ku seorang CEO di perusahaan ayah?."Tanya Leo dengan serius pada ayahnya.

"Karena Ayah tahu kau itu sangat pintar. Jika kau menjadi pemimpin di perusahaan kita, pasti perusahaan kita akan semakin berkembang. Apalagi kalau kau sampai menikah dengan putri dari rekan Bisnisku itu."Ucap Kusuma tersenyum dengan mata menerawang membayangkan keinginannya tercapai.

"Jadi ayah melakukan ini semua hanya demi bisnis."ucap Leo dengan tersenyum iba.

"Leo, kau itu jangan bodoh, kau itu sangat tampan. Siapapun tidak akan mampu menolakmu. Jadi gunakanlah ketampanan mu itu untuk menjadi menantu dari rekan Bisnisku itu. Dan syaratnya kau harus menjadi seorang CEO, untuk mempermudah rencana kita. Karena hanya ini cara yang bisa membantu perusahaan kita untuk berkembang." Geram Kusuma.

"Ayah. Sekali lagi aku katakan aku tidak ingin menjadi seorang CEO. Apalagi sampai menikah dengan wanita yang tidak aku cintai."tegas Leo.

"Leo! jangan kau permalukan aku, karena pernikahan mu sudah ku atur."marah Kusuma.

"Apa? Ayah sudah memutuskan sendiri tanpa meminta persetujuan dari ku. Ayah ! ini pernikahan bukan hal yang main main."Ucap Leo dengan marah.

"Keputusanku sudah bulat, jika kau tidak mau silahkan kau keluar dari rumah ini, dan jangan pernah anggap aku lagi sebagai ayah mu. karena aku tidak Sudi punya anak pembangkang seperti kau."Teriak Kusuma dengan wajah yang sudah memerah.

"Oke. Jika itu yang ayah inginkan, aku akan keluar dari rumah ini."Ucap Leo dengan tegas, lalu melangkahkan kakinya keluar.

"Leo! jangan pergi nak."Ucap Rahayu yang tidak lain adalah mamanya Leo, dia memeluk putranya itu dari belakang sambil menangis di punggung putranya.

Tadi saat mendengar perdebatan antara suami dan anaknya, Rahayu hanya diam saja. Dia tahu jika dia ikut campur suaminya itu akan marah, setelah bertahun tahun hidup dengan Kusuma membuat Rahayu menjadi tahu apa hal yang disukai dan yang tidak disukai oleh suaminya.

Rahayu yang tadinya diam, tidak sanggup lagi saat melihat putra satu satunya akan meninggalkan rumah ini. Sungguh tidak terbayangkan oleh Rahayu masalahnya akan berakhir seperti ini. Dia pikir tadi Leo akan menuruti permintaan ayahnya, karena dia sangat tahu kalau putranya itu adalah seorang yang sangat patuh dan sopan terhadap kedua orang tuanya, namun semua di luar dugaannya.

Leo pun merasa berat untuk meninggalkan mamanya, karena hanya mamanya lah yang mengerti dirinya. sangat berbeda dengan ayahnya yang selalu memaksakan kehendaknya.

Dari kecil sampai sekarang Leo selalu menuruti semua keinginan dan perintah dari Kusuma. Tidak pernah sekalipun dia menolak keinginan dan perintah ayahnya itu. Tapi sekarang masalahnya sudah berbeda. Sekarang Leo sudah besar, dia berhak menentukan apa yang dia inginkan . Dia berhak menentukan dengan siapa dia akan menikah. Karena bagi Leo pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Jadi tidak boleh siapapun yang menentukan itu kecuali dirinya sendiri.

Leo yang dari tadinya diam saja saat dipeluk oleh mamanya. Akhirnya melepaskan tangan mamanya yang melingkar di perutnya saat mendengar ucapan dari Kusuma.

"Biarkan dia pergi ! Jika tidak, silahkan kau ikut juga dengannya."Ucap Kusuma dengan berlalu meninggalkan ruang tamu.

Tangis Rahayu pun pecah saat di suruh memilih antara suami dan putranya karena keduanya adalah pria yang sangat di cintanya.

Rahayu pun membalikkan badan putranya yang membelakanginya agar menghadap ke arahnya.

"Le-leo jaga dirimu baik baik di luar sana ya nak. Mama tidak bisa meninggalkan ayahmu, Karena dia tidak bisa hidup tanpa mama."Ucap Rahayu di sela sela tangisnya.

"Mama, Leo ini sudah besar jadi jangan khawatir. okey?"ucap Leo dengan lembut.

Leo pun mengusap air mata mamanya dengan tersenyum lalu mengangukkan kepalanya. Dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu.

bersambung.

part 02

Setelah keluar dari rumah keluarga Wijaya. Leo melajukan mobilnya ke apartemennya. Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan, leo melihat seorang wanita yang di ganggu oleh para preman. Leo pun melirik ke arah jam yang melingkar di tangannya.Ternyata jam menunjukkan jam sepuluh malam. Leo pun mendesah kesal, kenapa malam malam begini masih ada wanita yang keluyuran. Akhirnya Leo langsung menepikan mobilnya lalu turun untuk menghajar para preman tersebut.

Leo merupakan pria yang sangat jago dalam urusan perkelahian karena sewaktu SMA dia pernah menjadi juara taekwondo. Tidak perlu waktu yang lama bagi Leo untuk membereskan para preman tersebut. Para preman yang sudah babak belur itu pun langsung berjalan dengan tertatih tatih meninggalkan Leo. Leo yang melihat preman tersebut sudah kabur, langsung menghampiri wanita yang berdiri dengan menundukkan kepalanya , sambil mendekap tubuhnya itu.

"Maaf, Apakah anda baik baik saja."Ucap Leo dengan lembut.

"Iyah, saya baik baik saja tuan. Terimakasih."Jawab wanita itu dengan mengangkat kepalanya lalu tersenyum ke arah Leo.

Leo yang melihat senyuman wanita itu, merasa begitu terpesona dengan wanita itu. Senyumannya itu, matanya yang teduh itu mampu menghanyutkan seorang Leo wijaya.

"Tuan, apakah anda baik baik saja?"tanya wanita itu.

"Ah, iya. Saya baik baik saja."ucap Leo dengan terbata bata, sambil menggaruk tengkuknya.

"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi dulu. Dan terima kasih karena tuan telah membantu saya."Ucap wanita itu, lalu melangkahkan kakinya menuju mobilnya.

"Tunggu!!"ucap Leo

"Ya tuan."jawab wanita itu sambil membalikkan badannya pada Leo.

"Ah, begini. Bagaimana kalau saya antar anda pulang. Takutnya nanti, kejadian seperti tadi terulang lagi."Ucap Leo.

"Lalu , bagaimana dengan mobil saya tuan."Tanya wanita itu.

"Tinggalkan saja mobil anda di sini. Nanti saya akan menyuruh orang untuk mengantarkannya kerumah anda."Jawab Leo.

"Tapi,apakah itu tidak merepotkan tuan."Tanyanya pada Leo.

"Tidak. Mari silahkan masuk!"Ucap Leo dengan membukakan pintu mobilnya. Dan wanita tersebut pun masuk kedalam mobil Leo. Lalu leo juga masuk kedalam mobilnya.

..............

"Hmmm,Jadi begitu ceritanya."Ucap Leo.

"Iyah tuan."Ucap Sabina dengan lesu.

Ya, nama wanita yang di tolong oleh Leo tadi adalah Sabina. Dia sudah menceritakan kepada Leo alasan kenapa dia masih berada di luar pada saat malam malam begini.Jadi tadi Sabina sebenarnya ada pekerjaan lembur, oleh karena itulah dia pulang malam. Biasanya sebelum magrib Sabina sudah berada di rumah. Dan ketika Sabina melewati jalan tadi, ada seorang laki laki yang menghentikan mobilnya,akhirnya Sabina pun memutuskan untuk turun dari mobilnya itu. Namun ketika dia turun, datanglah banyak laki laki yang tidak lain mereka adalah para preman. Sabina yang melihat itu pun merasa cemas karena jalan itu sangat sepi,tentu tidak akan ada yang menolongnya. Namun Tuhan masih baik kepadanya dengan mengirimkan Leo untuk menolongnya.

"Lain kali,kalau kau pulang malam. Mintalah di jemput oleh Ayah atau saudara laki laki kau. Agar tidak terjadi lagi sesuatu seperti tadi."Ucap Leo dengan serius.

"Iyah tuan, terima kasih."Ucap Sabina sambil menatap kedalam bola mata Leo,dan ternyata leo juga menatap ke arah Sabina.

Sabina yang merasa canggung pun langsung menatap ke arah lain.

Setelah beberapa saat hening.

"Tuan di depan situ rumah saya."tunjuk Sabina.

"Oh , baiklah." Ucap Leo. Lalu menepikan mobilnya.

Sabina pun membuka seatbetlnya,namun tidak bisa di buka. Leo yang melihat itupun langsung membantu Sabina untuk membuka seatbetlnya itu. Memang seatbelt mobil Leo bagian penumpangnya itu agak rusak, terkadang mudah dibuka dan terkadang pula susah untuk dibuka.

Posisi Leo dan Sabina yang sekarang pun terlihat seperti sedang melakukan sesuatu yang intim. Di tambah lagi dengan kaca mobil Leo yang tidak terlalu gelap sehingga dari luar masih bisa terlihat gerak gerik orang di dalamnya.

"Sabina. Keluar!!"Teriak seorang pria dari luar.

Sabina dan Leo yang mendengar suara bentakkan itu langsung terlonjak kaget. Dan bersamaan dengan itu akhirnya seatbelt itu terlepas.

Leo dan sabina pun segera keluar dari mobil.

"Sabina apa yang kau lakukan ini sangat memalukan. Jika kau ingin cepat cepat menikah katakan saja pada ayah. jangan melakukan hal hal tidak senonoh seperti ini." Marah pak Budi, ayahnya Sabina.

"Dan kau."tunjuknya pada Leo."Jika kau menginginkan anakku. Datanglah dan minta baik baik padaku. Jangan melakukan hal seperti ini. Jadilah seorang laki laki yang bertanggung jawab."Sambung pak Budi dengan nada tegas.

"Ayah. Ini tidak seperti.."ucap Sabina.

"Cukup. Sekarang cepat masuk ke dalam."belum sempat Sabina menjelaskan tapi ayahnya sudah memotong ucapannya.

"Ayah.."

"Sabina!!"Bentak pak Budi

Sabina yang mendengar ayahnya membentaknya langsung berlari masuk kedalam rumah.

"Kau. Besok datanglah kemari.Kita selesaikan masalah ini."ucap pak Budi dengan menatap tajam ke arah Leo. Dan Leo pun reflek menganggukkan kepalanya.Lalu pak Budi pun berlalu meninggalkan Leo.

bersambung

part 03

Setelah dua puluh menit perjalanan, akhirnya Leo sampai juga di apartemennya. Sesampainya di apartemen leo langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, dengan meletakkan kedua tangannya di bawah kepala. Sesat setelah itu terukir senyum tipis di wajahnya saat mengingat kejadian tadi di rumah Sabina. Padahal dia baru bertemu pertama kali dengan Sabina, tapi malah di suruh bertanggung jawab.

Lalu Leo bangkit menuju kamar mandi untuk membersikan diri, karena semua badannya terasa sangat lengket sekarang ini.

Sedangkan di tempat lain di sebuah ruang keluarga. Sabina sedang di tatap dengan sorot mata tajam oleh kedua orang tuanya. Sabina pun menatap kedua orang tuanya tetapi dengan tatapan sendu.

"Sabi, mama sangat kecewa dengan Kau."Ucap mama Sabina .

"Mama.."Ucap Sabina dengan raut wajah sedih.

"Ayah juga sangat kecewa sabi."Sela ayah Sabina.

"Ayah,mah. Ini itu tidak seperti yang kalian pikirkan. Tadi itu, Leo membantu Sabi untuk melepaskan seatbelt, karena seatbeltnya sangat susah sekali dibuka."Jelas Sabina dengan sungguh sungguh.

"Sabi mama sebenarnya ingin kau menikah ,tapi kau selalu saja mengalihkan pembicaraan saat mama membahas pernikahan. Lalu sekarang lihat, apa yang kau lakukan . "Lirih mama Sabina.

"Mah, Sabi tidak berbohong. Apa yang Sabi katakan itu sesuai dengan apa yang terjadi."

"Sudahlah sabi, besok kita bahas lagi masalah ini. sekarang kau kembalilah ke kamar."tegas ayah sabina.

Sabina pun melangkahkan kakinya dengan lemah menuju kamarnya.

"Akhhh....."Teriak sabina dengan melemparkan tasnya ke tempat tidur.

Lalu Sabina merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan memejamkan matanya. Hingga beberapa menit kemudian terdengarlah bunyi napasnya yang teratur.

..................

Hari ini Sabina tidak pergi ke kantor. Begitu juga dengan Leo, hari ini tidak pergi ke rumah sakit, karena pergi kerumah Sabina sesuai dengan perintah ayahnya Sabina semalam.

Sekarang sudah Sabina dan Leo yang duduk berdampingan sedang di tatap oleh Ayah dan mamanya Sabina.

"Jadi siapa nama kau?"Tanya ayah Sabina dengan tatapan serius.

"Nama saya Leonarta pak."Jawab Leo, tanpa menyebutkan nama belakangnya.

" Leo. Apakah kau sudah memikirkan apa yang aku katakan semalam?"Tanya pak Budi.

"Sudah pak."Jawab Leo dengan mantap.

"Bagus. Aku suka lelaki yang bertanggung jawab seperti ini."Ucap pak Budi dengan tersenyum.

"Ayah. Bertanggung jawab apa maksud ayah."Tanya Sabina dengan bingung.

Pak Budi pun melirik ke arah Sabina lalu beralih ke Leo.

"Baiklah tiga hari lagi pernikahan kalian akan dilangsungkan."Ucap pak Budi dengan tegas.

"Ayah. apa apaan ini. Sabina tidak ingin menikah ayah."Ucap Sabina sambil berdiri dari duduknya.

"Sabina duduklah!"Ucap mama Sabina. Sabina yang mendengar itu langsung duduk kembali di tempatnya sambil melirik tajam ke arah Leo. sedangkan Leo memasang wajah datarnya.

"Kau jangan menolak lagi apa yang sudah di putuskan oleh ayah kau. Kau itu selalu saja bilang tidak mau menikah. Sampai kapan? Umur kau itu sudah 27 tahun,Kau itu sudah pantas untuk berumah tangga sabi."Ucap mama Sabina dengan tegas.

"Baiklah Nak Leo. Semua biar kami yang mengurusnya. Kalian persiapkan saja diri kalian."Ucap pak Budi dengan lembut.

"Baik pak, buk. Kalau begitu saya pamit dulu."Ucap Leo sambil bersalaman dengan kedua orang tua sabina, lalu berjalan dengan gontai keluar rumah itu.

Sabina yang melihat Leo keluar dari rumahnya langsung menyusul Leo sampai tiba di perkarangan rumahnya. Saat Leo ingin membuka pintu mobilnya, tangannya di tarik oleh seseorang dari belakang.

"Tuan, apa yang kau lakukan. Kenapa kau mau menerima pernikahan ini."Ucap Sabina dengan menatap Leo serius.

"Ya, aku ingin bertanggung jawab."Ucap Leo degan santai.

"Bertanggung jawab untuk apa? kita itu tidak melakukan apapun tuan."Jelas Sabina dengan menatap heran ke arah Leo.

"Kita memang tidak melakukan apapun. Tapi, ayah kau mengatakan kita melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Aku tidak ingin di cap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab, Sebab itu aku mau menikahi mu."Jelas Leo.

"Cih, alasan seperti apakah itu tuan Leonarta. Itu sangat tidak masuk akal."Ucap Sabina dengan tersenyum sinis.

Leo yang mendengar itu menghela napasnya.

"Sabina. Aku tau ini sangat sulit untuk di percaya, Tapi ini sungguhan. Aku sudah jatuh cinta pada kau sabina, saat pertama kali aku melihat kau.

"Tuan Leonarta, itu bukan cinta, itu mungkin hanya rasa kagum kau saja tuan. Mana mungkin kau jatuh cinta padaku, padahal kita baru kenal."Ucap Sabina dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Aku tau ini sulit di percaya. Tapi kau percaya atau tidak, aku tidak perduli itu." ucap Leo dengan menatap dalam mata Sabina.

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!