NovelToon NovelToon

Kultivator Dewa Pedang Ada Di Bumi

01. AWAL MULA ***

Sudah bukan rahasia lagi di dunia kultivator, aliran hitam dan putih sering kali berseteru. Tidak hanya berskala kecil tapi juga berskala besar dan bahkan sampai harus mengorbankan manusia biasa.

Ya, dunia kultivator.

Dunia yang kuat yang berkuasa.

Dunia yang kuat menindas yang lemah.

Dunia yang lemah ditindas yang kuat.

Dunia ini dibagi menjadi 4, yaitu:

-Benua timur

-Benua barat

-Benua selatan, dan

-Benua tengah

Benua timur adalah benua terlemah diantara benua yang lainnya dan yang terkuat adalah benua tengah.

Di benua timur terdapat 4 kekaisaran, yaitu:

-Kekaisaran Xin

-Kekaisaran Mo

-Kekaisaran Shu

-Kekaisaran Qin

Ditengah 4 kekaisaran tersebut terdapat sebuah hutan yang diberi nama Hutan Kematian.

Hutan kematian dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu:

-Luar

-Dalam, dan

-Inti

Tidak ada yang berani memasuki hutan bagian dalam tersebut karena mereka takut akan penghuni hutan bagian dalam dan inti yang menakutkan.

Banyak orang beranggapan bahwa hutan kematian

bagian inti dihuni oleh naga raksasa dengan panjang 30 meter dan mempunyai sayap.

Di bagian dalam dihuni oleh hewan buas dan siluman yang memiliki tingkatan kultivasi sama ataupun lebih dari penduduk 4 kekaisaran dengan jumlah yang sangat amat banyak.

(Dari pada mereka yang memasuki hutan bagian dalam itu mati konyol, lebih baik tidak masuk sama sekali kan?)

Di bagian luar hutan kematian sering dijadikan tempat perburuan atau pun tempat latihan murid-murid sekte sekitar hutan kematian tersebut.

Di hutan kematian bagian inti, ada seorang pria tua yang sedang berlari secepat kilat mengikuti suara tangisan seorang anak kecil.

"Huuuuuuaaaaaaaa !! ayahhhhh !! ibuuuuuuu !!! tangisan dan teriakan anak kecil itu.

'Siapa anak kecil yang sedang menangis di tengah hutan seperti ini?' batin pria tua itu.

Setelah sekian lama mencari dan mengikuti asal suara tangisan anak kecil itu, dia melihat seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun sedang menangis dan berteriak memanggil ayah dan ibunya.

Ketika sudah sampai tepat dihadapan anak kecil tersebut dia langsung bertanya.

'Syukurlah dia tidak kenapa-kenapa, haishhh' batin pria tua itu.

"Nak, sedang apa kamu disini?" Tanya pria tua itu dengan wajah ramah dan senyumnya.

"Aku tersesat disini hikss hikss" menjawab sambil menangis

"Lalu dimana kedua orang tua mu, nak?" Lanjut pria tua itu.

"Hiksss,,, hiksss,,, orang tuaku dibunuh oleh orang yang menyerang desaku kek" sambil terisak.

'kasihan sekali anak ini. Masih kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya' batin si kakek itu.

"lalu kenapa kamu bisa sampai di hutan ini? disini berbahaya untuk anak seumuran mu"ucap pria tua.

"Setelah aku melihat orang tua ku dibunuh, aku langsung melarikan diri dan berlari tanpa arah dan tujuan kek dan tau-tau sudah ada di tempat sekarang ini" jawab anak itu tanpa ada kebohongan.

"Nak, apakah kamu mau tinggal bersama kakek?"ajak si kakek

"Oh iya, siapa namamu nak? Dan jangan menangis lagi"lanjutnya.

"Jika kakek tidak keberatan, saya mau. Dan nama saya Yan Chen" jawab anak tersebut sambil mengusap air matanya.

" Ya sudah nak Chen ikut saja pulang ke rumah kakek" jawab si kakek tersebut.

(Yan Chen hanya menganggukan kepalanya saja tanda setuju.)

Yan Chen tidak tau bahwa pria tua tersebut merupakan legenda kultivator yang pernah mengguncang dunia karena telah menyelamatkan umat manusia dari ambang kehancuran akibat serangan para iblis pada masa itu.

Ya, dia adalah "Yao Zhi si Dewa Pedang"

Dengan pedang pusaka ditangannya, dia membunuh ratusan bahkan jutaan iblis dengan satu kali tebasan pedang pusakanya.

Semua orang memberi julukan "Dewa Pedang".

Dan si kakek itu pun juga tidak tau bahwa anak kecil yang ia tolong barusan dan diajak untuk tinggal bersamanya kelak dimasa depan bisa mengubah tatanan dan mengguncang dunia bahkan alam semesta dengan keberadaannya saja.

(Back to cerita)

Di perjalanan menuju rumah Yao Zhi.

"kek, bolehkah Chen bertanya?"tanya Yan Chen.

"Tentu saja boleh" jawab Yao Zhi.

"Siapa nama kakek?"lanjut Chen

"Wahahahhahahah" Yao Zhi tertawa.

Yan Chen merasa bingung ketika mendapat jawaban tertawa. 'apakah ada yang salah dengan pertanyaanku? atau apakah kakek ini sudah gila?' batinnya.

"Maafkan kakek tidak memperkenalkan diri sebelumnya nak Chen"jawabnya setelah dia melihat Yan Chen kebingungan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Nama kakek Yao Zhi, panggil saja kakek Zhi"

"Apakah kakek tinggal sendiri?" Lanjut bertanya.

"Iya kakek tinggal sendiri nak Chen"jawabnya.

"Ohiya boleh kah kakek memanggilmu Chen'er?"lanjutnya.

Bukan tanpa alasan Yao Zhi ingin memanggil Yan Chen dengan sebutan Chen'er. Karena selama hidup di dunia ini dia tidak pernah memiliki seorang anak ataupun kerabat dekat dan dia berkeinginan untuk menjadikan Yan Chen sebagai anak angkatnya.

(biasa jomblo akut.. canda jomblo😁)

"Boleh saja kek heheh" jawab Yan Chen.

"Berapa usiamu sekarang Chen'er?"tanya Yao Zhi.

"Kata ayah dan ibuku sebelum mereka meninggal usia ku 6 tahun paman" jawab Yan Chen dengan muka sedih mengingat akan kematian orang tuanya yang dibunuh tepat didepan matanya sendiri.

"Jangan terus bersedih Chen'er. Semua manusia pasti akan mati karena itu sudah menjadi takdir kita sebagai manusia, tinggal kita memilih mati dengan cara apa? apakah dengan bunuh diri, keracunan atau apalah itu. Jadi jangan terlalu larut dalam kesedihan mu Chen'er" menasehati Yan Chen.

"Apakah ayah dan ibuku akan bahagia dan bisa melihat ku di atas sana?" tanya Yan Chen.

"Ya, percayalah bahwa mereka bisa dan sedang melihatmu di atas sana"

"Dan mereka akan senang juga bangga jika anaknya menjadi anak yang bisa berguna untuk orang lain" jawab Yao Zhi.

tiba-tiba perut Yan Chen bunyi tanda minta diisi karena seharian dia belum memakan apapun.

"Kruuuukkkkk !!" bunyi perut Yan Chen.

"Apakah kamu lapar Chen'er?" tanya Yao Zhi.

"hehehehhhh !! maaf kek, Chen belum makan dari pagi"jawab Yan Chen.

"Ya sudah makan dulu buah-buahan ini sebagai pengganjal perutmu Chen'er. Nanti setelah tiba di rumah, kakek akan memasak makanan untuk mu" kata Yao Zhi.

Untung saja Yao Zhi mengambil buah-buahan ketika sedang mencari keberadaan Yan Chen waktu tadi. Jadi bisa untuk mengganjal perut Yan Chen yang kelaparan.

(Skip Perjalanan)

Di depan Yan Chen kini terdapat sebuah padang rumput yang lumayan agak luas ( seluas lapangan Gelora Bung Karno) juga ada sebuah danau dengan airnya yang berwarna kebiru tuaan.

Dibagian sisi danau itu terdapat sebuah tebing yang menjulang tinggi serta air terjun yang mengalir sangat deras menjadikan pemandangan yang menakjubkan untuk orang yang baru melihatnya seperti Yan Chen.

"Kek, apakah ini tempat tinggal kakek? tanya Chen.

"Iya ini tempat tinggal kakek selama ini. Apakah Chen'er menyesal ikut pulang ke rumah kakek?" tanya si kakek.

"Ehh,, tidak tidak kek Chen tidak menyesal. Malah Chen merasa senang bisa melihat dan tinggal di tempat yang indah seperti ini" jawab Chen.

(To Be Continue)

MOHON MAAF APABILA ADA SALAH KATA MOHON DI MAKLUM YA HEHEHH !!

'Aku masih pemula' bisik author😁

Jangan lupa kritik dan sarannya !!

See you gaessss !!

02. TEKAD

***

"Yasudah kalau begitu mari masuk ke dalam rumah kakek" ajak Yao Zhi.

Sesampainya didalam rumah, Yan Chen diam melamun. Dipikirannya sekarang bagaimana caranya bisa menjadi kuat dan membalaskan dendam penduduk desanya.

Yao Zhi yang melihat Yan Chen diam mematung memberhentikan langkahnya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan Chen'er?" Tanya Yao Zhi.

Yan Chen tersadar dari lamunannya dan menatap Yao Zhi.

"Kek, Chen ingin mencari guru beladiri. Chen ingin menjadi orang kuat, Chen ingin membalaskan dendam kedua orang tua dan penduduk desa Chen"

"Chen dengarkan kakek. Tidak semudah itu mencari seorang guru beladiri, apalagi masuk kedalam suatu sekte. Belum tentu juga mereka mau menerimamu"

Yao Zhi menjelaskan untuk masuk ke sebuah sekte tidak semudah membalikan telapak tangan apalagi mencari guru yang keberadaannya masih tidak jelas.

Dengan usia yang masih belia dan belum bisa berkultivasi, kecil kemungkinan untuk bisa masuk ke sebuah sekte.

Yan Chen tidak menjawab, dia mengerti kalau rencananya sedikit mustahil tapi tidak ada pilihan lain.

Yang ada dipikirannya hanya menjadi kuat dan balas dendam.

"Fiiiiuuuuuhhhh, kakek akan mengajarkan mu beberapa ilmu agar kamu sedikit lebih kuat. Itupun kalau Chen'er mau".

Yao Chen tersentak dan kaget atas penawaran Yao Zhi.

"Apakah kakek seorang pendekar?"tanya Yan Chen sedikit agak ragu.

"Ya kakek juga sebenarnya seorang pendekar, namun tidak terlalu hebat. Tapi kakek bisa mengajarimu sedikit agar bisa menjaga diri"jawab Yao Zhi merendah.

"Baik chen mau kek"

tanpa pikir panjang Yan Chen menerima tawaran dari Yao Zhi. Biar pun Yao Zhi bilang ilmu nya hanya sedikit tapi sudah cukup bagi Yan Chen.

Tapi siapa Yao Zhi? belum ada satupun pendekar yang bisa mengalahkannya. Dia adalah sosok yang melegenda selama ribuan tahun, hanya keberadaanya saja yang tidak diketahui oleh pendekar lain.

"Kalau begitu besok Chen'er siap-siap. Kita mulai latihan besok pagi hari".

Setelah berkata, Yao Zhi berniat melanjutkan jalannya untuk masuk kedalam rumahnya, tapi dia dikagetkan dengan tingkah Yan Chen yang besujud kepadanya.

"Terimakasih sudah mau menerima Chen sebagai murid kakek. Chen berjanji tidak akan mengecewakan kakek. Terimalah hormat murid ini"

Yan Chen bersujud tiga kali memberikan penghormatan.

"Baiklah kakek terima hormatmu" balas Yao Zhi.

"Untuk sekarang mari kita masuk kekamar dahulu, istirahat dan membersihkan diri" lanjut nya.

"Baik kakek guru"jawab Yan Chen.

( Setelah berada di dalam kamar)

-Malam hari-

Dikamar, Yan Chen sedang merebahkan dirinya diatas kasur yang bisa dibilang sudah reot.

'aku harus bisa menjadi kuat agar bisa membalaskan dendam kedua orang tua ku, ya harus !!)

Yan Chen semakin memiliki tekad yang menggebu-gebu jika mengingat akan kematian kedua orang tuanya.

Ketika larut dalam angan-angannya, terdengar suara Yao Zhi yang memanggilnya untuk makan.

"Chen'er, mari makan malam. Kakek sudah memasak makanan untukmu"panggil Yao Zhi

"Iya kek tunggu sebentar"jawab Yan Chen.

(Skip makan)

Setelah kembali kedalam kamar, Yan Chen langsung terlelap tidur dan masuk ke dalam alam mimpinya.

Ketika matahari sudah menampakan dirinya di ufuk timur, Yan Chen bangun dari mimpinya.

Ia langsung duduk dipinggir kasur tua nya sambil mengucek kedua bola matanya supaya tidak mengantuk lalu.

Yan Chen segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ketika ia sedang mandi terdengar suara pintu kamar mandi diketuk.

~tok..tok..tok..~

" Chen'er cepat mandinya, kakek tunggu di ruang makan. Kita makan bersama" panggil si kakek.

"Iya kek baik. Tunggu sebentar"jawab Yan Chen.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Yan Chen selesai mandi dan berjalan ke ruang makan.

Terlihat disana sudah ada Yao Zhi yang sedang menunggu Yan Chen dan makanan yang terlihat sederhana tetapi terlihat sangat lezat.

"Cepat duduk disini Chan'er, kita makan bersama selagi masih hangat makanannya"kata Yao Zhi.

"Iya kek, maaf menunggu terlalu lama"jawab Yan Chen sambil menundukan kepala.

"Sudah sudah tidak apa apa. Yang terpenting sekarang kita nikmati makanan yang ada ini. Lalu setelah itu kakek akan melatih mu"

Ya hari ini adalah hari pertama Yan Chen akan mulai berlatih.

Titik awal dimana Yan Chen akan menggemparkan seluruh dunia.

Dimana ketika orang yang mendengar namanya akan bertekuk lutuk.

"Baik kek, selamat makaaaaannnnn" teriak Yan Chen bersemangat karena akan memulai latihannya.

Suasana hening pun terjadi saat mereka sedang menikmati hidangan yang tersedia.

(Skip makan)

Di halaman rumah Yao Zhi.

"Chen'er, apakah kamu tau tentang kultivasi?"tanya Yao Zhi.

"Tidak kakek guru hehehh"jawab Yan Chen sambil cengengesan.

"Yasudah kakek akan menjelaskan dasar-dasar tentang kultivasi"

Menurut Yao Zhi, terlebih dahulu Yan Chen harus mengetahui dasar-dasar kultivasi dan akan lebih penting membantu perkembangannya.

Yao Zhi menjelaskan tentang ilmu dan energi, serta bagian-bagian penting lainnya dalam kultivasi.

Seluruh kultivator didunia ini menggunakan energi untuk mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.

Dengan teknik pernapasan, manusia bisa mengumpulkan energi yang bernama Qi dan di olah melalui dantian. Semakin tinggi tingkatannya, maka semakin besar pula energi/Qi yang di butuhkan.

Tingkatan kekuatan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

-Pembentukan tubuh

-Pembentukan tulang

-Pembentukan Qi

-Alam bumi

-Alam langit

-Alam kaisar

-imortal

(dibagi 1-7)

Tingkatan tulang, yaitu:

-Tulang gajah

-Tulang qilin

-Tulang phoenix

-Tulang naga

(perunggu, perak, emas, berlian)

Tingakat senjata, yaitu:

- Senjata *1

- Senjata *2

- Senjata *3

- Senjata *4

- Senjata *5

- Bumi

- langit

- Kaisar

- Suci

- legenda

- Imortal

Tingkatan artefak, yaitu:

- Perunggu

- Perak

- Emas

- Bumi

- Langit

- Kaisar

- Suci

- Legenda

Tingkatan pil, yaitu:

- *1

- *2

- *3

- *4

- *5

- bumi

- langit

- suci

- legenda

- surga

(bawah, menengah, atas)

Sedangkan dunia dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

- Dunia bawah

dunia yang diisi oleh para iblis-iblis yang membenci dan memusuhi manusia dan di pimpin oleh raja yang bernama Iblis Razor.

- Dunia menengah

Dunia yang ditempati oleh manusia biasa ataupun para kultivator.

- Dunia atas

Dunia yang diisi oleh para dewa dengan kekuatan diluar nalar manusia biasa yang di pimpin oleh Kaisar Dewa Agung.

" Apakah kamu sudah mengerti Chen'er?" Yao Zhi mengakhiri penjelasannya.

"Chen mengerti kakek guru"jawab Yan Che.

"Baiklah kalau begitu kita mulai latihan mu"

" Kakek akan memulai dengan melatih fisik mu Chen'er. Berlari lah mengelilingi padang rumput ini 100 keliling. Jangan berhenti sebelum menyelesaikan tugas tersebut"perintah si kakek.

Yan Chen terkejut mendapat perintah tersebut.

"Kek, apakah tidak bisa dikurangi? Chen tidak akan mampu berlari mengelilingi padang rumput ini 100 keliling"Chen mengeluh.

'Bagaimana bisa Chen yang berumur 6 tahun mampu menyelesaikan tugas tersebut'pikir Chen

"Yasudah kalau begitu kakek tidak jadi melatih mu" jawab Yao Zhi sambil berjalan masuk kedalam rumah.

"Iyaiya dasar kakek guru jomblo akut" gerutu Chen sambil berlari.

"Kakek mendengar suara mu bocah"teriak Yao Zhi.

Dan seketika .........

(To Be Continue)

MOHON MAAF APABILA ADA SALAH KATA MOHON DI MAKLUM YA HEHEHH !!

'Aku masih pemula' bisik author😁

Jangan lupa kritik dan sarannya !!

See you gaessss !!

Jangan lupa kasih👍

Rate ⭐5

PEMBERITAHUAN...

Saya sebagai author memohon maaf kalau ceritanya sedikit acak-acakan..

Saya sedang belajar menulis novel

Jadi ya gini hasilnya😁

Mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ceritanya kurang menarik.

Tapi saya akan usahakan yang terbaik buat pembaca.

Sekali lagi saya mohon maaf🙏

Terimakasih juga buat kalian semua yang sudah singgah di novel ini🤗

See you again gaess !

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!