NovelToon NovelToon

Mencintai Tanpa Dicintai

Gadis cengeng

Di sebuah rumah bak istana ada seorang gadis manis nan cantik sedang menangis karena hendak dijodohkan dengan pria pilihan ayahnya.

" kenapa musti kakak yang harus dijodohkan denganku hiks...hiks...kenapa... Disaat aku menyerah untuk mengejarmu...disaat aku lelah karena hati ini selalu kakak sakiti hiks... hiks..."begitulah tangisan gadis cantik bernama lengkap Freya Pranata Putri.

Freya adalah seorang gadis yang cantik dan manis,usianya baru menginjak 21 tahun dan baru wisuda satu bulan yang lalu,kini Freya di tuntut ayahnya untuk menikah dengan anak dari sahabatnya.

Sejak kecil Freya sudah menyukai laki-laki yang sering dipanggilnya kak Revan, usianya terpaut 7tahun lebih tua dari Freya. Walaupun Revan sering memarahi Freya karena sering mengikutinya, tapi Freya adalah seorang gadis yang keras kepala, dan tetap saja dia tidak peduli walaupun sering kali di bentak oleh Revan, Freya tetap mengikuti pangeran pujaannya.

Seiring berjalannya waktu perasaan Freya kepada Revan menjadi benih - benih cinta, yang semakin hari semakin besar.

Berbeda dengan Revan, karena dia selalu menganggap Freya adalah pengganggu yang selalu saja menempel dengannya. Revan selalu mencari cara agar setan kecil yang selalu mengganggunya itu pergi jauh darinya.

Berawal dari persahabatan kedua orangtuanya Revan kecil dan Freya kecil selalu bertemu karena persahabatan antara ayah Freya, tuan Hadi Pranata dan istrinya Vania Hadi Pranata dan juga ayah Revan, tuan Arya Mahesa dan istrinya Rena Arya Mahesa.

Mereka bersahabat sejak memasuki bangku sekolah menengah, dan kini pun mereka masih sering berkunjung kerumah masing-masing.

Revan juga memiliki seorang adik perempuan namanya Resty Ardhini Mahesa. Dan sekarang Freya dan Resty menjadi sahabat sejak kecil, makanya tiap berkunjung ke rumah Resty, Freya selalu menempel pada Revan.

"Kak Revan tungguin Freya,jangan cepet² jalannya" teriak Freya kecil yang sudah ditinggal jauh oleh Revan.

"Siapa suruh kamu ngikutin aku,pergi sana jangan ikuti aku,sana main sama Resty, kamu itu anak perempuan ngapain ngikutin anak laki-laki", bentak Revan.

"Resty kan lagi les makanya aku nungguin dia selesai, daripada tidak ada teman kan lebih baik kita main bareng aja kak,kan lebih asik" jawab Freya

"Gak, jangan ikuti aku terus,aku nggak suka sama anak perempuan kayak kamu,pergi sana jauh-jauh" usir Revan

"Wuuuaaa...hiks... hiks... Kak Revan jahat sama Freya hiks... hiks..."

"Tuh kan dasar anak cengeng" maki Revan.

Mama Revan yang mendengar Freya menangis langsung menghampiri Freya dan Revan.

"Freya sayang kenapa nangis, bilang sama Tante siapa yang sudah jahatin Freya" tanya Rena sambil memeluk Freya.

"Kak Revan jahat Tante, kak Revan gak mau main sama Freya, kata kak Revan Freya cuma gangguin kak Revan, dan katanya Freya cengeng Tante hiks... hiks..." adu Freya

"Revaaann..,kamu jangan kayak gitu sama Freya, ayo ajak Freya main" kata Rena sambil menatap tajam kearah Revan.

Revan yang ditatap tajam mamanya hanya cuek.

" gak mau ma, Revan gak mau main sama anak cengeng, Revan mau ke kamar " ucap Revan kemudian berlalu menuju kamarnya dan menguncinya.

Rena yang melihat sikap Revan hanya menggelengkan kepalanya.

"Freya sayang sudah jangan hiraukan kak Revan ya,lebih baik kita buat kue aja buat kak Revan sambil nungguin Resty selesai les, gimana?" ajak Rena

"Mau Tante..." jawab Freya dengan antusias

"Siapa tahu nanti kak Revan suka dengan kue buatan Freya dan gak marah lagi sama Freya Tante"

"Iya sayang.. Yuk kita buat kuenya".

Mama Rena dan Freya pun pergi ke dapur untuk membuat kue.

***semoga kalian suka***

Eps 2

Setelah selesai berkutat di dapur untuk membuat kue Mama Rena dan Freya menghidangkan di meja makan, bertepatan Resty selesai les.

"Wah...harum banget ma kuenya, kenapa Mama dan Reya bikin kuenya gak ngajak Resty sih", kesal Resty karena tidak diajak membuat kue.

"Tadi kan kamu lagi les Resty sayang lagian tuh kakak kamu bikin Reya nangis" ucap Mama Rena.

"Apa... Kak Revan bikin kamu nangis lagi?! Biar nanti aku balas tuh kakak, udah bikin sahabat Resty nangis, kamu tenang aja Reya aku akan lindungi kamu dari kak Revan okey",ucap Resty kecil.

"Gak papa kok Res,kamu jangan balas kak Revan kasihan kak Revan nya", Freya.

Mama Rena yang mendengar celotehan anak kecil itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Dan akhirnya Revan tidak mau memakan kue buatan Mama Rena dan Freya alhasil membuat Freya menangis lagi. Dan begitulah seterusnya hingga Reya berumur 11 tahun orang tuanya pindah ke Jerman untuk mengurusi perusahaan utama yang ada di sana.

"Kenapa kita harus pindah Yah, Reya nggak mau pisah sama Resty dan kak Revan" rengek Freya kepada ayahnya.

"Sayang perusahaan membutuhkan ayah,kita sekeluarga harus kesana, nanti Reya bakal ketemu sama grandma,grandma sangat merindukan kita sayang,suatu saat nanti kita akan ke sini lagi sayang", bujuk ayah Reya.

" ayah nggak bohong kan kita akan kesini lagi ",ucap Reya sedih.

"Iya sayang", ucap Mama Reya sambil mengusap kepala putrinya dengan kasih sayang.

Akhirnya mereka berangkat ke Jerman untuk mengurusi masalah perusahaan yang ada d sana, tidak lupa keluarga Pranata berpamitan kepada sahabatnya tuan Arya dan keluarganya.

" kenapa musti pindah sih ,trus nanti aku mainnya sama siapa dong hiks... hiks... ",ucap Resty dengan air mata yang terus mengalir karena akan ditinggal Sahabatnya.

"Kan ada kak Revan Res,aku janji nanti bakal sering hubungin kamu dan kak Revan", ucap Reya dengan wajah yang sendu.

" kak Revan, aku pasti akan merindukanmu kak,"Reya.

"Akhirnya aku benar-benar bebas", ucap Revan.

Reya yang mendengar ucapan Revan menjadi sedih,tapi dia tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Kak Revan nya.

"Hati - hati ya Nia, sering- sering hubungin kita ya", ucap Rena sambil cipika-cipiki pada sahabatnya Vania.

"Pasti kami akan sangat merindukan kalian, kalau sempat berkunjunglah ke Jerman, kami akan menyambut kedatangan kalian", ucap papa Hadi.

"Baiklah sampai jumpa sahabatku", kata Arya.

Akhirnya mobil keluarga Pranata meninggalkan kediaman Mahesa.

Hari demi hari berlalu hingga tahun pun berlalu. Anak- anak kini beranjak dewasa,umur Revan kini memasuki 27 tahun dan mulai menggantikan tuan Arya di perusahaan nya sebagai seorang CEO.

Revan memiliki seorang kekasih bernama Aurel, menurutnya Aurel adalah gadis cantik nan lembut yang mampu membuatnya jatuh cinta.

Sedangkan resty masih kuliah di universitas J,dia tidak terlalu suka dengan kekasih kakaknya. Menurutnya Aurel gadis yang penuh kepura-puraan.

Disisi lain di belahan dunia tepatnya di Jerman di universitas xx seorang gadis cantik sedang mengurusi kepindahannya ke Indonesia,karena ayahnya akan mengurus anak cabang perusahaan yang ada di Indonesia. Dia tidak lain adalah Hadi Pranata. Tuan Hadi ingin menghabiskan hari-harinya di tanah kelahirannya bersama keluarganya.

"Apa kamu yakin akan pindah ke sana(Indonesia) ",ucap seorang laki-laki kepada sahabatnya.

"Tentu saja,aku sudah tidak sabar lagi untuk kesana, aku merindukannya sangat merindukannya", ucap sang gadis menggebu-gebu.

"Apa kau masih mengharapkannya, sudah 10 tahun kau meninggalkannya pasti dia sudah memiliki seorang kekasih", goda Arvin senior sekaligus sahabat Freya selama di Jerman.

"Aku nggak peduli, pasti nanti aku akan dapat mengambil hatinya", ucap Freya mantap.

"Aku pasti akan merindukanmu,apa kau akan merindukan sahabatmu ini?"Arvin.

"Tentu saja kakak itu bagaikan Doraemon dan aku Nobita persahabatan kita tidak akan pernah terpisahkan,dan aku juga membutuhkan kantong ajaib Doraemon untuk mengabulkan semua keinginan ku", kata Freya kemudian mereka tertawa bersama.

"Baiklah Yaya aku pasti akan merindukanmu, kalau kau rindu padaku ucap namaku dalam hatimu pasti aku pasti akan datang", bisik Arvin sambil memeluk Freya.

" pasti kak,kalau begitu lepaskan pelukanmu aku tidak mau penerbangan ku tertunda karena kakak ".

Arvin pun melepaskan pelukannya dan tersenyum melambaikan tangannya kepada Freya yang mulai menjauh.

"Kak Revan aku datang", ucap Freya dalam hati.

****lanjut genks****

Eps 3

"Sayang apa kamu sudah makan siang? aku membawakan mu makan siang", tanya seorang wanita kepada kekasihnya yang sedang berkutat dengan tumpukan kertas di meja kantornya.

" belum sayang, aku selalu menunggumu untuk membawakan ku makan siang." jawab sang laki - laki itu tersenyum memandangi wanitanya.

"Maaf,kamu pasti lama menungguku,apa kamu sudah sangat lapar", creocos sang wanita yang tidak lain adalah Aurel sambil menyiapkan kotak bekalnya untuk dimakan bersama sang kekasih.

"Aku pasti akan selalu menunggu masakan mu yang lezat itu sayang." ucap Revan.

"Kamu itu selalu saja menggodaku sayang,aku mencintaimu." Aurel mendekat dan mencium bibir Revan dengan lembut.

Revan pun membalas ciuman kekasihnya. Ciuman mereka pun terlepas ketika ada seorang gadis cantik yang menggedor pintu ruangan itu dengan keras dan masuk tanpa diduga.

Bruak...

"Siapa kamu dasar wanita sialan kenapa kamu mencium calon suamiku ha..!", bentak Reya yang langsung menghampiri Aurel dan menarik tangannya.

"Siapa kamu dasar anak kecil!," Aurel tak kalah bersuara lantang.

"Siapa yang anak kecil aku adalah Freya Pranata Putri calon istri kak Revan." papar Reya.

Untuk sesaat Revan terpesona akan kecantikan gadis yang tiba-tiba datang itu, tapi satu detik kemudian dia sadar bahwa gadis cantik itu adalah Freya gadis yang di bencinya.

"Apa yang kau lakukan, pergi kau dari sini... Aku bukan calon suamimu, jangan pernah mengaku -ngaku sebagai calon istri ku,karena calon istri ku hanya Aurel bukan kamu!", bentak Revan kepada Reya.

"Kak Revan, kakak kok ngomong gitu sih jelas-jelas kakak itu calon suami ku", kata Reya dengan bergelayut manja pada lengan Revan.

" sayang apa benar yang dikatakannya?!", ucap Aurel dengan berlinang air mata kemudian berlalu meninggalkan Revan dan Freya.

"Aurel jangan pergi", cegah Revan.

" lepas Reya ",bentak Revan sambil melepaskan tangan Reya.

" kak Revan jangan pergi atau aku bilangin sama Tante Rena biar kak Revan gak dibolehin lagi ketemu sama pacar kakak",ancam Freya.

"Dasar gadis licik", rutuk Revan.

"Biarin licik gini kan aku tetap cinta sama kakak", ucap Reya bangga.

"Dasar gila", umpat Revan

Freya pun langsung duduk menunggu Revan bekerja.

"Oh iya kak ,Resty gimana kabarnya dah kangen banget sama dia. Rencananya aku bakalan kuliah di kampus Resty loh kak, dan kakak tahu nggak, kalau satu bulan ini Freya bakal tinggal di rumah kakak,soalnya kan ayah sama Mama datangnya masih bulan depan, jadi untuk keselamatan ku ayah menitipkan ku kepada tante Rena", ucap Freya panjang kali lebar.

Revan yang mendengar nya pun terkejut, bagaimana mungkin dirinya tinggal satu rumah dengan gadis yang di bencinya ini.

" apa.. Bagaimana bisa... Nggak.. Nggak.. Pokoknya nggak boleh ",Revan.

" aku bisa apa, kakak protes aja sama Om dan Tante",ucap Freya acuh.

Akhirnya Revan mengerjakan pekerjaan nya dengan kesal. Dan setelah pulang nanti Revan berencana untuk membicarakan semuanya kepada orang tuanya.

"Lebih baik kamu pulang, aku sudah mengabari Resty kalau kamu disini (Indonesia), sekarang Resty dalam perjalanan pulang, pekerjaan ku masih banyak kau akan bosan bila menunggu ku", bujuk Revan.

" kau benar kak, aku pasti bosan disini tidak ada yang bisa aku lakukan,lagipula aku juga sangat merindukan Resty, kalau begitu aku pulang dulu kak da..kak Revan ",Freya beranjak pergi.

" iya-iya sana,dasar anak kecil seperti jailangkung saja datang tak dijemput pulang tak diantar ",gerutu Revan tapi terdapat semburat senyum di bibirnya.

*****jangan lupa like nya ya genks******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!