NovelToon NovelToon

Oh My Keen

Bianca dan Keenan

Hallo readers tercinta,

Sebelum kita berpetualang dengan perjalanan cinta Bianca Putri Bramantya yang mencintai kakak sepupunya Keenan Bramantya juga ditemani dengan Alona Aninditha Wirahardja sebagai tunangan Keenan, author Cuma mau bilang…..

Nikmati saja alurnya karena petualangan kali ini bakalan seperti roller coaster, terbang tinggi dan terjun bebas hingga tingkungan-tingkungan tajam yang bukan menguji adrenalin, melainkan menguji hati.

So, author tidak ada paksaan untuk reader stay dengan novel ini saat menemukan alur yang tidak sesuai dengan apa yang reader ekpektasikan karena author hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin menyenangkan hati semua readers. Tapi Author tetap berdoa semoga kalian betah. Aamiin..

Jika memang ingin berhenti tengah jalan, tidak apa-apa… asal jangan tinggalkan komentar yang nyakitin hati author karena author ini mudah baper dan galau, kalau udah galau, susah berimajinasi dan susah nulis naskahnya.

Terlebih ini novel gratisan, kalian baca tidak perlu beli koin... jangan sampai author-author yang masih belajar kayak aku ini ikutan kabur dari aplikasi ini atau berhenti berkarya.

Yuk belajar hargai karya orang lain, jika suka ya silahkan dibaca dan berikan apresiasinya biar author makin semangat. Jika tidak suka ya mau bagaimana lagi, bisa di skip tanpa menyinggung hati orang kan?

Dan buat yang masih setia dengan novel author silahkan nikmati setiap alurnya, jika berkenan mohon berikan hadiah, like, komentar juga vote-nya,

author ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk kalian readers-readers baik hati. Sebab tanpa para readers baik hati seperti kalian, author tidak mungkin bisa sampai titik ini dan bertahan disini. Aku sayang kalian 🖤

Note : bebas komentar apa saja pada tokoh-tokoh dalam novel ini, bahagia sebel marah nangis dll bebas tapi harus dengan kalimat yang santun ya... Gak pelit kasih like, komentar, hadiah juga vote, author makin rajin update. Karena antusias kalian adalah semangat author.

...NOVEL INI HANYA MEDIA HIBURAN UNTUK MENGHILANGKAN KEGABUTAN, BUKAN MEDIA BELAJAR! SEBAB JIKA MAU BELAJAR, SILAHKAN BACA BUKU PELAJARAN....

...HAPPY READING 🖤...

Bianca Putri Bramantya anak perempuan satu-satunya dari pasangan Gema Bramantya dan Nayura Agatha Bramantya (Naya). Bianca gadis cantik berusia 21 tahun yang sebentar lagi menyelesaikan pendidikan strata satu jurusan Bisnis Internasional di Universitas Swasta yang ternama di Ibu Kota itu masih menyandang status jomblo sampai saat ini.

Secara akademik, Bianca yang merupakan adik kandung Bhima dan Bhumi adalah gadis yang sangat cerdas karena hampir semua nilai setiap mata kuliahnya adalah A, namun sayang.. ruang geraknya selalu dibatasi oleh keluarganya terlebih kakak sepupunya yang bernama Keenan dengan alasan menjaga anak perempuan satu-satunya di Keluarga Bramantya. Juga selain itu dulu Bianca pernah di culik dan hampir di lecehkan membuat keluarga besarnya menjadi semakin overprotektif pada Bianca.

Bianca dilarang pacaran bahkan dekat dengan lawan jenis, pergaulannya juga selalu dipantau biar tidak salah gaul.

Kadang Bianca ingin hidup seperti manusia normal, bebas bergaul dan keluar malam bersama teman-teman tanpa melanggar batasan-batasan yang ada. Namun semuanya itu terasa hanya angan belaka mengingat Keenan yang tingkat overprotektif nya terlalu lebay baginya.

Menyandang nama Bramantya bukan hal yang asik menurut Bianca. Keluarga konglomerat yang terkenal di seluruh penjuru negeri juga disegani di berbagai Negara itu merupakan beban tersendiri untuk Bianca.

Oleh sebab itu, Bianca tidak suka menunjukkan identitas aslinya atau menyebutkan nama belakangnya. Biarkan orang tahu sendiri siapa dirinya ini.

Memiliki wajah cantik dan tubuh proporsional adalah impian banyak wanita, dan Bianca memiliki itu semua. Sehingga Bianca memiliki impian untuk menjadi seorang model terkenal seperti Mami Naya saat muda dulu. Namun semua anggota keluarga Bramantya yang berjenis kelamin laki-laki itu melarang keras gadis kesayangan mereka menjadi seorang model seperti ibunya dulu. Mereka gak mau jika Bianca sampai di peluk-peluk sama lelaki lain. Dan lekuk tubuh indah Bianca di nikmati banyak mata.

Itu tidak boleh terjadi, karena Bianca adalah berlian yang harus dijaga dengan baik sampai ada lelaki baik-baik yang menghalalkan dirinya.

Ibu kandung Bianca yang biasa di panggil Mami Naya adalah mantan model. Dulu Mami Naya sangat terkenal, meskipun dengan pakaian-pakaian cukup sexy namun Mami Naya sangat bisa menjaga diri, kehormatan juga kesuciannya. Setelah menikah dengan Papi Gema, mami Naya dilarang menjadi model lagi. Dengan terpaksa mami Naya pun menuruti keinginan suaminya. Dengan berjalannya waktu, Mami Naya pun menikmati perannya sebagai ibu untuk anak-anaknya juga istri dari Gema Bramantya.

Bagi para lelaki di keluarga Bramantya, model itu identik dengan memamerkan lekuk tubuh yang bisa dipegang-pegang model pria saat pemotretan. Ibarat bahasa kasarnya, menjual tubuh secara tidak langsung. Padahal gak semua model juga begitu. Banyak kok model yang baik dan menjaga dirinya.

Maklum..

Bianca terlalu di diistimewakan di keluarganya.

Meskipun dilarang pacaran, ternyata Bianca diam-diam juga pernah berpacaran dengan seorang lelaki bernama Reno yang tidak lain adalah mantan sahabat kedua kakak kandungnya yaitu Bhima dan Bhumi.

Namun hubungan itu tidak berlangsung lama, karena Keenan mengetahui itu dan memaksa Bianca untuk putus dari Reno dengan alasan Reno bukan lelaki baik-baik.

Keenan lagi, Keenan lagi... pokoknya Keenan terus yang membuat Bianca merasa terkekang.

Benar saja, Reno adalah serigala berbulu domba yang berusaha memecah belah keluarga Bramantya dan berencana merusak gadis polos kesayangan keluarga Bramantya itu dengan berpura-pura menjadi sahabat Bhima dan Bhumi selama bertahun-tahun. Tapi untungnya Reno kini sudah mendapatkan karmanya dengan kehilangan sebelah kakinya akibat kecelakaan beberapa waktu lalu.

Pacaran dengan Reno bukan karena Bianca mencintai Reno, Gadis polos cantik yang merupakan foto copy dari Mami Naya saat muda itu menerima Reno menjadi kekasihnya dengan harapan Reno dapat membantunya melupakan seseorang yang bertahta dihatinya selama bertahun-tahun belakangan ini.

Cinta pertama. ck.

Dari duduk di bangku SMP hingga semester akhir dengan status mahasiswi teladan, Seseorang yang bertahta di hati Bianca itu selalu posesif dan penuh perhatian dengannya dan seseorang itu tidak lain adalah Keenan Bramantya, kakak sepupunya sendiri anak kandung Genta Bramantya.

Genta Bramantya adalah kakak dari Gema Bramantya, ayah kandung Bianca.

Kisah cinta yang sangat rumit dan menyakitkan untuk Bianca. Bianca bertahun-tahun mencoba menyembunyikan perasaannya pada keenan, Bianca tidak ingin orang-orang tahu akan perasaannya pada Keenan, karena dia sadar semua itu SALAH. Apalagi Keenan sudah memiliki tunangan bernama Alona Anindhita.

Berbagai cara sudah Bianca coba untuk menghapus nama Keenan dari hatinya. Mulai dari menghindari Keenan, menjaga jarak hingga membuka hatinya untuk pria lain.

Tapi semuanya sia-sia, Keenan terlalu nyaman dihati Bianca dan enggan beranjak sedikitpun dari sana.

Sakit, satu kata yang Bianca rasakan setiap kali melihat Keenan dengan Alona yang merupakan desainer ternama negeri ini. Setelah melihat adegan mesra Keenan dengan sang tunangan pasti Bianca akan menangis menahan sesak di dadanya saat sedang sendiri.

...🖤...

Keenan Bramantya, lelaki tampan yang terkenal tegas dan juga dingin itu kini sebentar lagi menginjak usia 30 tahun. Selama hampir 30 tahun pula, Keenan tidak pernah dekat dengan Papa kandungnya yaitu Genta Bramantya.

Keenan akan berkomunikasi dengan sang papa hanya seperlunya saja atau seputar pekerjaan. Berbeda dengan sang ibu tiri yang bernama Belladina, Keenan bisa sangat manja dengan wanita paruh baya yang sudah memberikannya adik lelaki super playboy dan tengil bernama Kaisar Bramantya.

Semua itu terjadi bukan tanpa alasan, masa kecil yang sulit harus Keenan hadapi dan kekecewaan yang Keenan rasakan pada sang papa membuat dirinya dengan sengaja membangun tembok yang kokoh pada Papa Genta.

Keenan, Anak dari pasangan Genta Bramantya dan almarhum Lalisa itu memilih tinggal dan dibesarkan oleh Om dan tantenya, Keenan memanggilnya Papi Gema dan Mami Naya.

Sehingga hubungan Keenan dengan Papi Gema sangatlah dekat layaknya Ayah dan anak kandung. Semenjak memilih tinggal di kediamannya, baik Papi Gema dan Mami Naya tidak pernah membedakan kasih sayangnya untuk Keenan dan anak-anak kandungnya. Semua diperlakukan adil dan sama.

Karena dari kecil Keenan tinggal dirumah Papi Gema, Keenan menjadi sosok kakak yang sangat bertanggung jawab pada adik-adiknya si kembar tapi tidak identik Bhima dan Bhumi, Kaisar dan terlebih pada Bianca, anak gadis satu-satunya yang selalu dijadikan tuan putri oleh keempat kakak lelakinya.

Dari Bianca bayi, Keenan sudah sangat overprotektif. Dia akan marah jika Bhima dan Bhumi maupun Kaisar itu mencium pipi Bianca saat belum mandi. Keenan akan marah jika ada anak cowok mendekati adiknya yang cantik dan terlalu baik itu, karena Keenan tidak mau ada yang menyakiti adik kesayangannya yang merupakan foto copy dari Mami Naya, wanita berhati malaikat untuk Keenan.

Dan segala perhatian dan keoverprotektifan Keenan, entah dia sadari atau tidak itu terbawa hingga saat ini saat keduanya sama-sama dewasa.

Bahkan Keenan tidak segan meninggalkan sang tunangan jika sedang berduaan demi adik kesayangannya, jika Bianca tidak membalas pesan dari Keenan yang menanyakan keberadaannya ada dimana dan dengan siapa.

Sebab, ada saatnya Bianca ingin menghabiskan waktu bersama sang sahabat tanpa Keenan yang terus mengubungi nya dan menyuruhnya untuk segera pulang.

Dan semua itu membuat Alona, tunangan Keenan sangat cemburu pada Bianca karena Perhatian Keenan pada Bianca itu lebih besar dari pada Perhatian Keenan pada dirinya.

Melihat bagaimana Keenan memperlakukan Bianca, salahkan perasaan Bianca tumbuh dengan sendirinya hingga Bianca baru tersadar saat perasaan itu sudah sangat besar dan kuat?

Salahkah Bianca baper?

Salahkan juga jika Alona cemburu pada Bianca?

Apakah ini murni kesalahan Keenan?

BERSAMBUNG..

PLEASE BANTU LIKE, KOMENTAR, HADIAH DAN VOTE YA...

MAKASIH 🙏

Menjaga Jarak

Angin malam yang dingin dan bintang yang bertebaran di langit menemani gadis cantik bernama Bianca itu menyendiri dalam sepi.

Menikmati apa yang dinamakan patah hati mengingat bagaimana Alona dan Keenan di rumah sakit beberapa hari lalu, sungguh..

itu sangat menyesakkan dada Bianca.

Bianca yang malam itu begitu khawatir hingga terus menangis mengkhawatirkan kondisi Keenan yang ditusuk senjata tajam oleh ibu Reno, hingga Bianca memaksa siapa saja untuk mengantarnya ke rumah sakit demi melihat kondisi Keenan secara langsung.

Namun kini, Bianca seolah enggan bertemu dengan Keenan. Sakit hatinya beberapa hari lalu belum sembuh, luka itu masih menganga dan sangat dalam. Bianca belum siap melihat Keenan bermesraan dengan Alona sang tunangan.

Sungguh Bianca tidak ada niat jahat untuk merebut Keenan dari Alona meskipun semua orang tahu Alona bukan wanita baik-baik sebab sudah di jamah oleh banyak lelaki bahkan sampai video syur Alona dengan Reno tersebar di lingkup keluarga. Iya, bisa dibilang Reno dan Alona adalah pasangan demi melampiaskan *****.

Tapi Bianca juga tidak mau terus-terusan menjadi orang munafik yang selalu pura-pura bahagia ketika hatinya terluka.

⏰ FLASHBACK ON

Keenan sudah di pindahkan di ruang perawatan, Kondisinya sangat-sangat stabil hanya tinggal menunggu Keenan siuman.

Dan Bianca benar-benar setia menunggu Keenan dengan di temani Kaisar, adik tiri Keenan.

Bianca ingin menjadi orang pertama yang di lihat Keenan ketika Keenan sadar. Duduk di samping ranjang Keenan, Bianca menggenggam tangan Keenan dengan erat dan menatap wajah tampan nan pucat itu tanpa bosan.

Beberapa kali, Bianca mengusap rahang kokoh itu dengan lembut. Orang yang selalu bawel menanyakan keberadaannya kini diam tidak berdaya diatas ranjang rumah sakit.

"Ca.. elu beneran suka sama kak Keen?" Tanya Kaisar, sepupu sekaligus sahabat Bianca karena usia mereka tidak berjauhan.

Bianca terdiam.

"Gue baru sadar kalau elu punya perasaan lebih sama kak Keen, " Lanjut Kaisar yang sedari tadi memperhatikan Bianca yang menatap Keenan.

"Hmm... hanya elu yang tau Kai." Ucap Bianca tanpa melepaskan pandangannya pada sang kakak sepupu yang teramat ia cintai. Bagi Bianca, percuma berbohong sama Kaisar, pasti kaisar akan tahu, kaisar kan terlalu peka jika menyangkut Bianca, maklum dari bayi sudah bersama.

"Angel Iki.. angel.. angel tenan Iki.." Decak kaisar menggunakan bahasa Jawa ( angel : susah) (angel tenan Iki : susah sekali ini).

"Gue gak bisa memilih mencintai siapa kai, perasaan ini datang dengan sendirinya." Ucap Bianca.

"Tapi se cinta-cintanya juga pakai logika kali Ca.. kita itu saudara.. bapak kita adik kakak... mereka sama-sama anak dari Kakek Rudi meskipun beda ibu. Taubat Ca.. Taubat.. Kamu gak mungkin bisa bersama dengan Kak Keen.. lagi pula, gue gak rela elu yang polos dapat laki model kak Keen.. gue gak mau adik gue yang cantik ini terus-menerus sedih karena perasaannya." Ucap Kaisar yang tidak tega pada Bianca sebab Alona selalu mengumbar kemesraannya bersama Keenan.

Bianca menghela nafasnya dan merebahkan kepalanya di ranjang dengan posisi duduk di kursi. Bianca enggan melepaskan tautan tangannya pada Keenan dan membiarkan Kaisar yang terus memberikan ceramahnya.

"Kak..boleh kah aku meminta pada Tuhan untuk dilahirkan kembali tapi bukan di keluarga Bramantya. Aku sangat mencintai kamu kak.. tapi aku gak mau egois, aku gak mau menyakiti kak Alona karena kita sama-sama wanita." Batin Bianca sebelum terlelap.

...🖤...

Pagi menjelang,

Keenan mulai mengerjapkan matanya. Kepalanya terasa berat dan,

"Ahhh.." Keenan merasakan perutnya terasa sangat perih sekali. Ingatannya kembali pada kejadian semalam dimana Sisil, ibu dari Reno menusuk dirinya saat mencari bukti serta rekaman video yang asli Alona dan Reno saat main gila di hotel.

"Gue kira gue akan mati semalam." Gumam Keenan tersenyum sendiri. Lelaki tampan itu tidak pernah terlihat lemah didepan siapapun. Baginya segala yang dia lewati saat ini, tidak pernah melebihi sakitnya kejadian demi kejadian saat dia kecil.

"Bagaimana wanita iblis itu?" Batin Keenan mencoba untuk bangun sambil mengingat wanita iblis bernama Sisil. Namun dia merasa ada yang menggenggam tangannya dengan sangat kuat.

"Caca.." Gumam Keenan tersenyum, Keenan pun mengusap rambut Caca dengan lembut dengan menggunakan sebelah tangannya yang terdapat jarum infusnya. Posisi Caca yang tidur sedikit mangap membuat Keenan terkekeh. Adik perempuannya satu ini memang selalu menggemaskan.

"Sepertinya kamu udah gak marah sama kakak lagi Gara-gara kakak paksa kamu putusin Reno ya Ca." Ucap Keenan mengusap rambut Bianca.

"Kak.. gak usah dimanis-manisin gitu deh ngomong sama Caca." Protes Kaisar yang sedari tadi memperhatikan sang kakak menatap Bianca.

Kaisar sadar, gadis polos seperti Bianca mana mungkin gak baper dengan segala perhatian Keenan. Sedangkan Kaisar yang melihat tatapan Keenan pada Bianca seolah tidak mengerti tentang bagaimana perasaan sang kakak. Kaisar menganggap segala yang Keenan lakukan pada Bianca adalah sebatas tanggung jawab.

Iya, tanggung jawab Keenan dengan janji yang sudah ia ucapkan pada Papi Gema saat Bianca masih kecil, bahwa Keenan akan menjaga Bianca sampai kapanpun. Karena Papi Gema adalah tipe lelaki yang posesif, sehingga tidak ingin anak kesayangannya itu kenapa-kenapa. Namun kesibukan papi Gema membuatnya hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga.

"Kenapa memang?" Tanya Keenan tanpa dosa.

"Namanya hati kak.. mudah aja baper~" Teriak kaisar yang kesal karena kakaknya terlalu berlebih-lebihan jika menyangkut Bianca dan Kaisar tidak tega jika Bianca terus merasakan patah hati.

"Gak jelas elu." Ucap Keenan sedikit meninggikan volume suaranya meskipun ada sesuatu yang aneh dihatinya.

"Kak.. kak Keen udah bangun." Kata Bianca mengucek matanya.

"Udah.." Jawab Keenan tersenyum memandang Bianca yang terlihat berantakan.

"Kenapa tidur di kursi? pasti badan kamu sakit semua? kenapa mata kamu juga bengkak? semalam seberapa lama nangisnya? ciee sayang banget ya sama kakak.. sini-sini kakak peluk.." Keenan memberondong pertanyaan pada Bianca. Begitulah Keenan, dingin dengan orang luar, tapi selalu hangat jika sama Bianca.

"Harusnya aku yang nanya sama kakak, mana yang sakit?" Tanya Bianca.

"Sini ca... peluk dulu, kakak pengen peluk kamu!" Kata Keenan merentangkan tangannya. Bianca pun memeluk Keenan dengan hati-hati supaya tidak menyakiti Keenan.

Bianca merasa sangat bahagia dan bersyukur karena pagi ini dia bisa melihat senyum Keenan lagi setelah semalam Keenan berjuang untuk bertahan hidup. Kaisar hanya berdecak kesal, lagi-lagi kakaknya tidak peka dan tidak pernah peka.

Setelah acara pelukan yang cukup lama itu, Bianca menawari minum juga sarapan pada kakak tercintanya,

Keenan mau, asal Bianca yang menyuapinya dengan bubur yang ada di nakas itu, baru juga Bianca menyiapkan sarapan Keenan...

eh... pintu ruang rawat Keenan terbuka.

Seorang wanita cantik dengan gaya pakaian nya yang fashionable itu memasuki ruang rawat Keenan. Iya pagi ini Alona sang desainer baju ternama datang menjenguk tunangannya dengan membawakan sarapan sehat untuk sang tunangan.

Bianca tersenyum kecut dan dia mundur perlahan. Dia tahu dan sadar di mana posisinya. Apalagi melihat senyum Keenan yang mengembang melihat kedatangan Alona.

"Keen..." Alona meletakkan rantang yang ia bawa langsung memeluk Keenan. Air mata wanita itu menetes menandakan dia sangat khawatir dengan kondisi Keenan.

"Aku gak apa-apa Al." Ucap Keenan lembut pada tunangannya.

"Kak Al semalam pingsan gara-gara Kak Keen sampai di operasi terus jadinya dia gak bisa nungguin kakak operasi." Kata Adena, adik Alona yang menemani Alona menjenguk Keenan.

"Serius?" Keenan tidak percaya, namun begitu lah Alona. Psikis wanita yang berstatus tunangannya itu memang tidak baik-baik saja dan tidak bisa tertekan. Jika tidak pingsan maka akan menangis histeris.

Keenan mencoba menggoda Alona, Keenan gak mau Alona terlalu berpikir serius mengenai kondisinya yang pagi ini sudah membaik.

"Kamu gak pengen cium aku Al?" Tanya Keenan menunjuk bibirnya saat melihat Alona berubah sendu melihat jarum infus yang menancap di lengan tunangannya.

Dada Bianca sesak, dia memilih keluar dari ruangan karena tidak sanggup melihat itu semua. Kehadiran nya seakan dilupakan oleh Keenan setelah kedatangan Alona. Keenan yang tadi minta dia suapi, mendadak amnesia.

kecupan bertubi-tubi Alona berikan pada bibir Keenan membuat Adena berteriak dan Kaisar mendesah kesal sambil menatap Bianca diambang pintu. Sedangkan dalam hati Alona, Alona tertawa puas melihat wajah kusut Bianca.

Bianca yang sudah diambang pintu untuk keluar itupun tersenyum sambil menghapus air matanya tanpa disadari siapapun kecuali Kaisar.

⏰ FLASHBACK OFF

...🖤...

“Caca…” Panggil wanita paruh baya yang sedang menghampiri Bianca yang melamun di taman belakang.

“ Mami…” Lirih Bianca menengok ke samping, dilihatnya wajah pucat wanita yang tengah melahirkannya itu karena penyakit kanker yang diderita sang mami.

Bianca memasang senyum terbaiknya untuk wanita yang sangat ia sayangi itu, dia gak mau wanita itu tahu bahwa hatinya sedang sedih.

“Apa yang sedang kamu pikirkan sayang?” Tanya Mami Naya mengusap lembut rambut Bianca yang panjang dan hitam.

“Nggak ada mi…” Jawab Bianca dengan menatap langit yang menampilkan bintang-bintang bertebaran tak beraturan di langit namun terlihat begitu indah. Bintang-bintang itu sangatlah bebas, tidak seperti dirinya yang selalu merasa hidup seperti tuan putri di kerjaan besar yang tidak boleh ini dan itu.

“Kamu gak jenguk kak Keen? Sejak kak Keenan pulang dari rumah sakit kenapa kamu tidak pernah mengunjunginya lagi? Biasanya kamu paling perhatian sama kakak kamu satu itu?” Tanya mami Naya melirik si bungsu yang manja itu.

Mami Naya tahu jika anaknya ini sedang bersedih namun berusaha tegar menyembunyikan perasaannya. Makanya Mami Naya mencoba memancing Bianca, apakah benar apa yang Mami Naya rasakan selama ini tentang perasaan Bianca pada Keenan.

“Aku sibuk mi... Aku harus melakukan analisis pada neraca Laba rugi perusahaan AB untuk bahan membuat skripsi.” Bohongnya, padahal analisis itu sudah Bianca selesaikan seminggu lalu.

"Coba tatap mata mami Nak.."

"Mami.." Rengek Bianca justru menunduk menatap air kolam renang yang terkena pantulan sinar bulan juga lampu-lampu taman.

“Jangan bohongi Mami nak… Mami ini yang melahirkan kamu, tentu mami dapat merasakan apa yang kamu rasakan tanpa kamu bercerita.” Dengan percaya dirinya wanita paruh baya itu meyakinkan sang putri.

“Mi..” Rengek Bianca menatap maminya tidak percaya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

“Sini mami peluk..” Ucap Mami Naya merentangkan tangannya, dan benar saat Bianca memeluk Mami Naya, air mata Bianca langsung tumpah begitu saja.

“Mami tahu kamu pasti bisa melewati semua ini sayang... melupakan bukanlah hal yang mudah, seperti dulu mami harus melupakan kekasih hati mami dan cinta pertama mami saat eyang buyut kamu menjodohkan mami dengan papi.. ternyata papi kamu adalah lelaki terbaik yang Tuhan pilihkan melalui eyang buyut kamu. Jadi mami yakin kamu pasti bisa, kamu hanya butuh waktu nak."

"Da.. dari mana mami tau perasaan aku?" Tanya Bianca menatap maminya.

Mami Naya tersenyum,

"Mami tahu semuanya tentang kamu sayang... Gak apa-apa jika memang kamu ingin menjaga jarak dengan kakak kamu, mami pahami tapi jangan sampai membuat hubungan persaudaraan renggang ya.." Ucapnya lembut.

BERSAMBUNG...

note : jangan lupa ya tinggalkan like dan komentar nya. Jika berkenan juga berikan vote dan hadiahnya. Makasih 🙏

Ibu Tiri Vs Anak Tiri

Di tempat lain,

Tepatnya di BA Apartemen, Keenan tengah meringis merasakan perutnya yang terasa sangat perih dan begitu menyiksa karena luka yang belum kering. Dengan duduk di sofa depan TV yang dekat dapur, Keenan berharap sakitnya sedikit berkurang.

Bagaimana gak sakit, baru keluar dari rumah sakit semalam, tapi pagi ini dia sudah mulai banyak gerak, dari ke kamar mandi sendiri, berganti baju sendiri hingga kini hendak ke dapur untuk mengambil minum, padahal luka bekas operasi belum kering sempurna. Belum lagi perutnya keroncongan, ingin memesan makanan secara online tapi ponselnya tertinggal di kamar.

Rasanya untuk jalan nggak sanggup.

Salah Keenan sendiri sih, kenapa memilih pulang ke Apartemennya daripada pulang ke rumah orang tuanya. Egonya masih sangat tinggi jika tinggal satu atap dengan Papa Genta.

Selain karena malas berdebat dengan sang Papa, Keenan juga berharap Bianca segera kembali ke apartemen nya dan mau merawatnya. Tapi entah kenapa sepertinya gadis itu mulai menjaga jarak dengannya.

Saat baru sadar pasca operasi beberapa hari lalu dan Keenan melihat Bianca yang terlelap menjaganya, Keenan berpikir bahwa Bianca sudah tidak marah padanya. Namun... setelah pagi itu, Bianca tidak kembali lagi ke rumah sakit bahkan sekedar menanyakan kabarnya pun tidak.

Se-cinta itukah Bianca pada Reno? Hingga dia marah sama Keenan karena Keenan membongkar siapa Reno sebenarnya hingga berakhir Reno kecelakaan?

Begitulah pikir Keenan~

Keenan memijat pelipisnya, kepalanya mendadak pusing mencoba mengingat kesalahan apa yang dia lakukan pada adik sepupu kesayangannya selain terkait masalah Reno.

Sepertinya tidak ada. Tapi mengapa hingga dia pulang dari rumah sakit pun Bianca seakan tidak peduli padanya?

"Keen.. " Panggil seorang wanita yang baru masuk apartemennya.

Wanita itu membawa banyak sekali paper bag dan menaruhnya di meja depan Keenan.

"Mama kan sudah bilang, pulang ke rumah nak.. Mama akan merawat kamu.. jangan membuat mama khawatir terus dong." Kata wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu tiri Keenan. Ada rasa tidak tega melihat Keenan duduk disofa sambil memejamkan matanya.

Keenan membuka matanya dan tersenyum,

Wajah Keenan masih terlihat pucat.

"Aku gak apa-apa ma.. ini hanya luka kecil ma.." Jawab Keenan lirih penuh kebohongan. Padahal lukanya masih sangat perih ketika buat bergerak sedikit saja.

"Luka kecil kamu bilang? luka kecil yang membuat kamu hampir mati? iya? Wajah kamu masih pucat bilang gak apa-apa! kalau kamu gak mau menganggap aku ini mama kamu ya udah.. mama gak masalah kok.. tapi pulang ke rumah, biar mama merawat kamu dengan baik!" Wanita itu sudah terisak.

Semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan Keenan yang sendirian di apartemen, ingin menginap di apartemen Keenan, tapi suaminya melarangnya dan mengajaknya pulang. Emang bapak dan anak satu itu kalau disuruh adu ego, gak ada yang mau mengalah.

Coba ada lomba adu ego dan adu ketidak-pekaan. Pasti mereka juara nasional. Sama-sama juara satu.

"Kamu mau buat mama mati muda! mentang-mentang mama gak melahirkan kamu!" Kata wanita itu lagi sambil mengusap air matanya.

Lemah sudah pendirian Keenan jika dihadapkan dengan ibu tirinya yang mengeluarkan air mata penuh drama seperti Persis dengan Tante kesayangannya yang dia panggil mami Naya, mungkin dulu seperguruan.

Keenan sangat menyayangi ibu tirinya yang bernama Mama Bela ini.

Keenan gak mau membuat wanita paruh baya itu khawatir, tapi luka yang Papa Genta berikan padanya waktu kecil masih membekas begitu dalam dan belum sembuh sampai detik ini.

"Ma.. aku itu sayang sama mama.. gak mungkin aku gak menganggap mama itu mama aku... iya, meskipun mama memang bukan wanita yang melahirkan aku.. tapi setidaknya mama itu sama dengan almarhum mama Lisa."

"Sama?" Mama Bela mengernyit, Lisa adalah ibu kandung Keenan.

"Iya, sama bodohnya karena mencintai lelaki tak berperasaan seperti papa!" Kata Keenan.

Plak!

"Dasar anak kurang ajar!" Kata Mama Bela melempar Keenan dengan bantal sofa.

"Aduh sakit ma.." Rengek Keenan memegang perutnya, padahal juga gak kena.

"Astaga.. kamu gak apa-apa kan Keen." Wanita itu mendadak sangat khawatir, bukan menjawab Keenan justru terkekeh geli.

"Anak tiri kurang ajar!" Umpat mama Bela sadar jika dia dikerjai Keenan.

Tidak sekali dua kali Keenan menyebut ibu sambungnya itu bodoh karena sangat mencintai lelaki tidak peka seperti Genta Bramantya.

Bahkan mama Bela selalu nurut apapun kata suaminya.

Namun Keenan acungi jempol, meskipun begitu.. Papanya adalah lelaki setia. Padahal banyak gadis yang mencoba menggoda Genta dan Gema meskipun usia mereka tak muda lagi. Tapi kakak beradik itu, tidak pernah sekalipun berkhianat dengan pasangannya. Sungguh Keenan juga ingin seperti mereka, menjadi lelaki setia yang teguh pada sebuah komitmen yang bernama pernikahan.

Rasa sakit Keenan sedikit berkurang melihat wanita paruh baya yang selalu berusaha ada disampingnya itu dan berusaha menjadi sosok ibu yang baik buat dia itu kembali tersenyum karena godaan Keenan.

"Ma.. aku laper.. buatin sup dong!" Rengek Keenan seperti anak kecil.

"Nih udah mama bawain.. tinggal mama angetin. Sebentar!" Wanita paruh baya itupun berdiri sambil membawa salah satu paper bag ke arah dapur.

"Makanya pulang ke rumah! kalau papa kamu ngajakin debat kamu, biarin aja kenapa sih! gak usah dianggap! dia itu sayang banget sama kamu, cuma gengsi mengakuinya. Kalian itu sama-sama egois, untung ada Kaisar yang otaknya agak gesrek, jadi Mama gak stress ngadepin kamu dan papa kamu!" Keenan tidak menimpali.

"Coba aja kalau Mami kamu gak sakit, pasti dia paling rempong rawat kamu." Kata Mama Bela sedih mengingat penyakit mami Naya. Mami Naya yang paling rempong jika ada yang sakit, baik itu Keenan maupun Kaisar. Lahir di keluarga Bramantya berasa punya dua ibu dan dua bapak yang menyayangi anak-anaknya tanpa pilih kasih. Yah meskipun ungkapan sayang papa Genta itu berbeda dari bapak-bapak pada umumnya.

"Maa.. Kaisar dimana? kok dari semalam susah banget aku hubungi? ." Tanya Keenan mengalihkan pembicaraan. Keenan gak mau semakin sedih mengingat kondisi mami Naya.

"kamu kayak gak tahu kelakuan adik kamu aja kalau susah dihubungi ya berarti lagi pacaran atau main sama teman-temannya, Pulangnya baru tadi subuh, langsung tidur sampai sekarang." Jawab Mama Bela.

"Kenapa kamu cari adik kamu Keen?" Tanya Mama Bela.

"Mau minta tolong sama dia ma, aku mau dia bantuin Bhumi di kantor, karena aku cuti sekitar seminggu sampai minimal bekas operasi ini kering. Bentar lagi kan pengangkatan Bhumi sebagai Presdir dan aku wakil Presdir Bramantya Corp." Kata Keenan.

"Kamu kan bisa bilang sama papa kamu Keen. Minta tolong sama dia.. pasti dia senang, ngalah dikit lah sama yang udah tua, nanti kalau udah tiada baru berasa bahwa kehadirannya sangat berharga." Keenan memutar bola matanya dengan malas. Selain tukang drama juga mama tirinya itu fans Rhoma irama.

"Malas!" Jawab Keenan. Mama Bela menghela nafasnya,

Mama Bela tahu, jika ada diposisi Keenan pasti tidak mudah. Lahir tanpa sosok papa disampingnya karena sebuah kesalahpahaman orang tuanya juga keegoisan papanya meninggalkan istri yang tengah hamil tua di negara orang hingga Keenan menjadi korbannya.

Saat usia 3 tahun, Keenan dibawa kembali ke tanah air dan dikenalkan dengan keluarga Bramantya oleh Mama Lisa, setelah itu... mama kandungnya, Lalisa meninggalkan dunia.

Keenan kecil yang sangat ingin bertemu dan dekat juga disayang Papanya ternyata mendapat penolakan dari sang Papa bahkan secara langsung papa Genta menyebutnya sebagai anak haram. Hingga hasil test DNA yang Papi Gema lakukan membuat Papa Genta menyesal.

...🖤...

Sup krim jagung kesukaan Keenan sudah tersaji di meja depan sofa, masakan mama Bela selalu menggugah selera makan Keenan.

"Makasih ya ma.. ini enak banget." Kata Keenan pada sang mama sambil menyuapkan sup krim ke mulutnya.

Mama Bela tersenyum, anak kecil yang pertama ia temui saat umur 3 tahunan kini sudah tumbuh menjadi lelaki yang sangat tampan dan juga menyayanginya, padahal dia bukan ibu kandungnya.

"Keen." Panggil Mama Bela terlihat begitu serius, Keenan mengernyit dan menatap sang mama.

Keenan mulai waspada melihat raut wajah Mama Bela.

"Ada apa ma?" Tanya Keenan.

"Kapan kamu menikah nak?" Tanya Mama Bela. Keenan menghela nafasnya. Benarkan.. pasti soal nikah, nikah dan nikah.

"Jika kamu tidak mau menikah dengan Alona, carilah wanita lain. Mama gak akan memaksa." Kata Mama Bela. Mama Bela berpikir Keenan gak mau menikahi Alona karena Alona sudah tidur dengan banyak lelaki yang tidak jelas.

"Ma.. "

"Adik kamu Bhima sudah menantikan kelahiran putri pertamanya, Bhumi sudah menikah dengan Geva dan mereka hidup bahagia, palingan bentar lagi juga Geva hamil karena setiap pagi Geva terlihat kelelahan di gempur terus sama si Bhumi. Usia mereka dibawah kamu loh.. jadi Kamu kapan nak?"

Pasti deh dibanding-bandingkan dengan adik-adik sepupunya yang menikah duluan karena ketidakwajaran itu. Untung semua berakhir bahagia.

"Aku belum siap menikah ma.." Ucap Keenan nampak berpikir. Sepertinya ada sesuatu berat yang dipikirkan lelaki itu.

"Apa kamu gak kasihan sama Alona yang terus kamu gantung sampai bertahun-tahun begini? Lepaskan dia kalau kamu tidak berniat menikahinya."

" Alona belum ingin menikah ma.. dan katanya juga belum siap menjadi seorang ibu ma.. Lagi pula aku juga masih belum yakin akan ikatan itu. Aku juga tidak bisa meninggalkan Alona ma, demi melindungi seseorang." Batin Keenan dalam hati.

Alona masih sibuk dengan dunianya juga sepertinya belum kepikiran untuk menikah. Apalagi memiliki anak. Alona tidak suka anak kecil. Keenan mencintai Alona tapi tidak dengan sifat dan sikap Alona yang menurut Keenan sudah gila.

"Sekarang mama tanya, sudah berapa kali kamu making love sama Alona?" Tanya Mama Bela dengan tajam.

"A.. aku..." Keenan mendadak gugup. Pasti mamanya sudah lama ingin menanyakan ini.

"Berapa kali kamu making love sama Alona Keen? jawab!" Ah semua ini pasti karena video syur Alona hingga semua orang dapat menebak jika dirinya sudah making love juga sama Alona.

Padahal saat didepan Mami Naya, Mama Bela, Bianca juga kedua Oma-nya Keenan terlihat alim dan lugu.

"Masak aku hitung si ma.. "

"Cepat hitung sekarang! Mama tungguin! berapa kali Keenan?" Keenan melotot.

"5 kali kayaknya!" Jawab Keenan singkat lalu membuang mukanya.

"bohong!" Bentak mama Bela. Keenan menyerah, wanita ini selalu tahu kapan dia jujur dan kapan dia bohong.

"Pokoknya gak lebih dari 10 kali deh ma.. serius deh! Udah ya ma.. udah.. jangan dibahas." Kata Keenan lagi.

"Serius?"

"Ta... tapi kalau bantu dia pelepasan gak kehitung sih." Jawab Keenan jujur.

"Siapa yang dapat perjaka kamu?" Tanya Mama Bela tanpa filter.

"Ha?"

"Jawab Keenan! apa mama potong burung kamu biar gak bisa berkicau lagi?" Keenan menelan salivanya.

"Alona ma, siapa lagi.." Jawab Keenan lirih.

"Terus kamu dapat virgin nya?" Mama Bela sangat kepo.

"Ma.."

"Oke, kalau kamu gak mau jujur sama mama, mama akan bilang sama mami Naya kalau kamu udah 10 kali making love sama Alona dan gak kehitung making out-nya. Mama juga akan bilang kalau kamu ternyata juga sering menyewa wanita malam! Kalau kondisi kesehatan mami Naya sampai drop itu salah kamu.."

"Mama kok gitu sih?" Keenan mulai meninggikan suaranya. Mami Naya dan Papi Gema adalah segalanya untuk Keenan, posisinya sama dengan mama Bela, tapi tidak dengan papa Genta.

Mama Bela diam menatap anaknya dengan tajam, benar-benar mencerminkan sosok ibu tiri yang galak dan kejam juga suka mengancam kalau lagi seperti ini.

"Mama dapat info dari mana sih aku sewa wanita malam?" Tanya Keenan frustasi. Sakit bukan dihibur malah diintrogasi dan diancam. Dasar ibu tiri.

"Itu gak penting! sekarang jawab, apa kamu dapat keperawanannya Alona?"

"Jangan bilang siapa-siapa ma.. ini rahasia kita." Mama Bela mengangguk dengan yakin.

"Aku udah dapat bekas ma." Jawab Keenan lirih.

"Syukurin! makanya jangan coba-coba!!"

"Lah siapa juga yang mau coba, aku kan normal ma.. lihat dia telanjangg didepan aku ya secara naluri lelaki aku serang lah..." Kilah Keenan.

"Ck! dapat bekas!" Ejek mama Bela.

"Mama juga dapat bekas kan.. noh papa kan udah bekas!" Balas Keenan.

"Anak kurang ajar! beda lah... kalau papa kamu udah jelas statusnya, duda ditinggal meninggal mama Lisa, lah kamu?"

"Sama aja!" Jawab Keenan.

"Bedalah! awas aja kamu kalau coba coba lagi sama Alona atau wanita manapun! Mama Kebiri kamu!"

"Mati gue! Kalau mami Naya singa betina, ini namanya mah macan Betina." Batin Keenan.

BERSAMBUNG..

LIKE! KOMENTAR! VOTE! HADIAH!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!