NovelToon NovelToon

Wanita Tangguh Kesayangan CEO

Part 1

Adzan subuh berkumandang menandakan bahwa setiap umat Islam untuk membuka mata dan melaksanakan kewajiban mereka yaitu shalat subuh. Di sebuah kamar kecil seorang gadis cantik dan manis baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia melangkahkan kaki mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh. Ya, dia adalah Ariel Nathanie.

Selesai melaksanakan kewajibannya seperti biasa di hari-hari sebelumnya Ariel membersihkan rumahnya. Rumah kontrakan kecil namun cukup bersih layak untuk di tempati. Meski rumah tersebut kecil Ariel merasa nyaman. Setelah semuanya bersih Ariel memasak untuk sarapan sebelum ia berangkat kerja.

Di tempat lain lebih tepatnya di mansion yang begitu megah, seorang pria tampan masih terdiam membeku di bawah selimut putihnya. Pria itu masih terjaga dengan mimpi indahnya.

Tok... Tok... Tok..

Tok.. Tok... Tok...

"Yuuuhuuuuu... Honey bunny swety ayo banguuuuuuuunnn. Sudah waktunya Shalat subuh, jangan sampai telat yah! nanti gantengnya hilang loohh." teriak wanita paru baya dari luar kamar.

"iya mooom , aku bangun, berhenti berteriak." sahut sang pria yang ada didalam kamar.

Dia adalah Daniel Kendrick. Seorang pria tampan dan cukup dingin. Daniel adalah salah satu CEO muda yang cerdas, berbakat dan cukup kejam. Para kalangan pejabat mengakui kehebatan CEO muda tsb, meski tergolong masih muda Daniel sudah membuktikan bahwa dirinya mampu untuk mengelolah perusahaan daddynya dengan baik.

Daniel turun dari ranjang king sizenya dan melangkahkan kaki menuju bathroom membersihkan diri untuk melaksanakan shalat subuh. Setelah melakukan kewajiban 2 rakaat itu Daniel mengambil buku yang ada di atas nakas melanjutkan bacaan yang tertunda semalam karena lelah sambil menunggu panggilan untuk sarapan bersama keluarganya.

Meja makan

Daniel duduk di kursinya dan melihat meja makan telah tersedia sarapan yang begitu menggugah selera untuk para penghuni rumah. Terlebih lagi Daniel, makanan yang tersedia di hadapannya adalah salah satu makanan favoritenya yaitu nasi goreng telur dadar.

"Silahkan di nikmati tuan besar, nyonya, tuan muda dan nona muda." ucap Tina sang kepala pelayan yang ada di mansion tsb.

"Terima kasih Tina." kata Laura, wanita parubaya yang masih terlihat cantik dan anggun itu.

Seperti biasa mereka makan dengan khidmat hanya sang sendok dan garpu yang berdendang ria ketika bertemu sang piring. Selesai makan Laura membuka suara.

"Daniel mommy akan memperkenalkan salah satu anak teman mommy padamu. Apa kamu bisa temui dia sebentar jam makan siang?" tanya sang mommy.

"Nggak bisa mom, Daniel sibuk." Jawab sang anak.

"Ayolah sayang, sampai kapan kamu mau sendiri terus seperti ini. Mau jadi bujang lapuk kamu!. Mommy tuh pengen kamu cepat nikah dan punya anak, mommy kebelet mau nimang cucu. Yah... yah.. yah.. sayang." Rengek Laura.

Kendrik sang ayah dan Dita sang adik hanya geleng-geleng kepala melihat aksi orang yang paling berkuasa di mansion tsb.

"Aduuhhh mommy, ada-ada aja sih, kayak Daniel nggak bisa cari sendiri aja pake acara di jodoh-jodohin getu." Ketus Daniel sambil mengambil cangkir yang ada di hadapannya dan menikmati kopi yang telah di sediakan oleh pelayannya.

"Nih anak yah, bener-bener deh, susah banget dibilangin. Atau gini aja mommy kasi kamu waktu dua bulan. Kalau kamu tidak bisa bawa calon mantu mommy di mansion ini, mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus mau mommy jodohin. " Ucap Laura dengan mimik wajah yang begitu serius.

"Tapi mom---" belum juga Daniel menyelesaikan ucapannya Laura memotong. "Tidak ada tapi-tapian, pokoknya mommy kasi waktu kamu dua bulan, ti....tik tidak pake koma." katanya dengan penuh penekanan.

Daniel hanya mendengus kesal mendengar perkataan sang penguasa mansion tsb.

Part 2

Ariel tiba di tempat kerjanya yang baru. Dia langsung menuju ke ruangan pemilik cafe untuk melapor.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" Teriak pria pemilik Cafe di dalam ruangan.

Ariel memutar pelan gagangan pintu yang ada di depannya.

Ceklekk... (Seperti itulah kira-kira bunyi pintunya 😊)

Ariel melangkahkan kaki ke arah meja si pemilik tepat di depan meja tsb.

"Selamat pagi pak, saya karyawan baru mau melapor pak, ini hari pertama saya bekerja." Ucap Ariel dengan sedikit di bumbuhi senyuman manis di bibirnya.

Manis sekali . Batin Frans sang pemilik cafe sembari memandangi sosok gadis yg ada di depannya yang ia ketahui bernama Ariel.

"Oh iya, selamat bekerja yah. Semoga saja kamu suka dan betah kerja di sini." Ucap Frans dengan senyumannya.

"Makasih pak. Insya Allah saya akan melakukan yang terbaik. Terima kasih atas kesempatan yang bapak berikan kepada saya untuk kerja di sini." Ucap Ariel dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Masih dengan senyuman di wajahnya Frans berkata "Iya, sama-sama."

"Kalau begitu saya permisi pak." Pamit Ariel

"Silahkan." Balas Frans dengan nada lembut.

Ariel keluar ruangan tsb dan menutup pintu dengan pelan. "Tampan sekali." Batin Ariel sambil melangkahkan kaki menuju ruang ganti.

🖤🖤🖤 Ruang Ganti Wanita 🖤🖤🖤

Ceklek !!!

"Selamat pagi." Sapa Ariel kepada sesosok gadis mungil yang berada di dalam ruangan itu.

"Pagi." Jawab gadis yang bernama Renhy.

Gadis itu merasa senang dengan kedatangan Ariel karena ia akan mempunyai partner baru. Ia merasa senang karena punya teman baru untuk bekerja sekaligus mungkin bisa di ajak sebagai teman jalan, curhat dan bersenda gurau bersama. Meskipun di shift pagi mereka ada enam orang tapi teman yang lainnya adalah para pria.

Ariel dan Renhy pun berkenalan. Renhy yang heboh itu pun tak henti-hentinya memuji kecantikan Ariel. Ariel yang mendengarnya hanya tersenyum melihat aksi teman barunya tsb. Dia merasa seperti mendapatkan semangat baru yang luar biasa bertemu dengan orang yang heboh seperti Renhy. Sesaat Ariel mengingat tiga sosok sahabatnya yang tak tergantikan di hatinya sampai kapanpun.

Waktu menunjukkan pukul 07.30. Setelah mengganti baju dengan seragam kerja Ariel dan Renhy sudah berada di tempat di mana mereka akan melayani pembeli. Sampai di ruangan itu Ariel di sambut begitu hebohnya oleh para pria yang dua di antaranya di lantik oleh Renhy dengan nama duo curut mereka adalah Kelvin dan Joko.

"Wow..woww..woow.. Mak Lampir." Yah, itulah julukan yang selalu di berikan oleh duo curut itu kepada Renhy. Kelvin kembali berkata sembari tersenyum penuh arti "Apakah gadis yang di sampingmu itu titisan Nyi Roro Kidul ?"

"Haaaahhh!!".. "Loe serem amat sih. Ngapain sih Loe bawa-bawa nama sang Ratu Laut ke sini" Ketus Renhy sambil memandangi temannya itu.

"Habisnya gadis yang di samping loe itu cantiknya kebangetan sih!. Nyi Roro Kidul kan cantik tuh makanya gue samain dengan dia. Bener nggak Ko?" Tanya Kelvin kepada Joko yang sedari tadi hanya diam menatap Ariel tanpa berkedip.

"Hmmm.. kayak loe pernah aja lihat wujud asli Nyi Roro Kidul." Kata Renhy sambil melihat ke Joko. "Hapus iler loe tuh Ko." Sambung Renhy dengan nada mengejek.

Secara spontan Joko mengangkat tangannya dan mengusap bibirnya. Sontak saja, aksinya itu mengundang gelak tawa semua temannya yang ada di situ termasuk Ariel.

"Sialan loe mak lampir, loe ngerjain gue, nggak ada akhlak loe emang." Ucap Joko dengan wajah kesal bercampur malu berbaur jadi satu.

"Siapa suruh loe lihatin Ariel tanpa berkedip,udah getu pake acara menganga lagi." Ejek Renhy sambil tertawa.

"Oohh.. jadi namanya Ariel. Kenalin gue Kelvin." Sambil mengulurkan tangannya kepada Ariel dan di sambut baik oleh Ariel sambil menyebutkan namanya. Tanpa melepaskan tangannya Kelvin melanjutkan ucapannya dengan begitu percaya diri "gue salah satu pegawai paling populer di Cafe ini, kalau gue yang shift huuuummm... tuh cewek-cewek antri pengen beli minuman sekaligus melihat ketampanan gue."

Sebuah botol plastik melayang tepat di kepala Kelvin. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Si Mak Lampir. "Huuuuuuh.. PD banget sih loe curut." Teriak Renhy yang berada agak jauh dari mereka sedang membersihkan meja tempatnya meracik kopi dan minuman lainnya.

"Apa-apan sih loe Mak Lampir, sakit nih kepala gue." Ketus Kelvin sambil mengelus-elus kepalanya yang terkena botol tsb, tepat setelah melepaskan tangannya dengan Ariel.

Semua yang ada di ruangan itu pun tertawa melihat aksi kocak Renhy dan Kelvin. Pemandangan kocak seperti itulah yang selalu di tampilkan Renhy Si Mak Lampir dan duo curut ketika bertemu.

Part 3

Pagi itu merupakan pagi yang sibuk untuk Ariel dan lainnya. Bukan karena pesona Kelvin tapi hari itu merupakan hari senin. Awal untuk memulai segala aktivitas setelah melepas penat di akhir pekan bersama dengan keluarga, terutama bagi mereka para pekerja dan pegawai kantoran.

Pagi itu Ariel dan lainnya sibuk melayani para customer baik yang langsung menikmati kopi di cafe itu sebagai santapan pagi mereka maupun pesanan take away. Cafe berada tidak jauh dari sebuah bangunan pencakar langit yang begitu megah di mana di ujung paling atas bangunan itu terdapat tulisan KR'COMPANY. Jadi wajar saja jika banyak pegawai kantoran yang berlalu lalang keluar masuk cafe.

ARBOREA'CAFE. Cafe tsb tidak hanya menyediakan minuman berbagai jenis kopi dan jus tapi juga beberapa macam camilan untuk menemani sang kopi. Disamping itu Cafe itu juga di sugukan lantunan musik dan suara merdu yang di ciptakan dari sekumpulan anak remaja. Mereka menyalurkan hobbynya untuk menghibur dan memanjakan telinga para pengunjung cafe dengan alat musik. Tapi mereka tampil hanya di sore hari sampai malam hari.

Pagi berganti siang, waktu menunjukkan pukul 15.00 itu artinya jam kerja atau shift Ariel untuk hari ini telah usai. Di ruang ganti Ariel meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena kesibukan yang di jalaninya di hari pertama bekerja.

Ariel merasa bersyukur meski lelah ia bekerja dengan sangat baik dan cekatan karena memang sebelumnya Ariel pernah kerja di cafe, tapi karena suatu insiden yang tak mengenakan hati dia di pecat dari kerjaan itu. Terlebih lagi Renhy dan duo curut itu sangat baik membantu Ariel.

"Riel, gue minta no. HP loe dong, boleh nggak?" tanya Renhy, sembari memegang ponselnya.

"Boleh dong pastinya." Jawab Ariel lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya untuk di berikan kepada Renhy.

"Makasih." Kata Renhy sambil tersenyum setelah mendapatkan nomor Ariel. Dia pun menyimpan nomornya di ponsel Ariel.

"Ok" Balas Ariel disertai senyum di bibirnya.

"Loe pulang mau bareng gue nggak?, kebetulan gue bawa sepeda motor buntut gue." Tanya Renhy kepada Ariel kemudian tersenyum malu karena mengingat motor buntutnya itu.

"Nggak usah Ren, gue naik bus aja, lagi pula kita kan nggak searah." Jawab Ariel dengan hati-hati karena takut menyinggung teman barunya.

"Oh ya udah deh, kalau getu aku duluan yah!" Ucap Renhy sebelum beranjak pergi. Sebelum membuka pintu Renhy berteriak "Bye!" Lanjutnya.

"Bye!" Teriak Ariel

.............................

Ariel berjalan keluar cafe sambil memainkan ponselnya.

"BRUUUKKK" ...........

"Aaawwww..." Pekik Ariel sambil memegang hidungnya "Lecet deh nih hidung minimalis gue." Ariel mencoba berdiri dari duduknya akibat terpental karena bertabrakan dengan tubuh kekar seorang pria yang ada di hadapannya. Sang pria yang di maksud pun hanya melihat ke arahnya dengan ekspresi datarnya.

Ketika pria itu hendak melangkahkan kaki, Ariel berteriak "Hey tuan, sudah main nabrak orang seenaknya bukannya minta maaf main pergi aja."

"Kau berbicara denganku?" Tanya Daniel setelah membalikkan badannya ke arah Ariel. Yah,pria yang bertabrakan dengan Ariel adalah Daniel yg berferawakan tinggi dan kekar.

"Nggak!! Bicara sama tembok. Ya iyalah saya bicara sama anda tuan, mang selain ada saya dan tuan di sini ada siapa lagi coba." Sungut Ariel dengan wajah kesalnya.

Sang pria blasteran Eropa itu hanya berdiri membeku dan kedua tangannya berada di saku celananya melihat ke Ariel yang sedang memungut ponselnya akibat terjatuh tadi.

"Lihat nih ponsel saya jadi rusak gara-gara tuan." sambil memperlihatkan ponsel yang layarnya retak tepat di depan wajah manusia tanpa ekspresi itu.

Dari arah belakang Sekretaris sekaligus tangan kanan Daniel menghampiri tuan mudanya yang terlihat sedang terlibat bersama dengan seorang gadis.

"Ada masalah apa tuan muda?" Tanya Garry, sang sekretaris yang kadar ketampanannya di atas rata-rata, tak beda jauh dengan tuan mudanya.

"Kamu urus gadis ini!" Perintah Daniel sambil menunjuk ke arah Ariel dengan dagunya.

"Baik tuan muda" Patuh Garry sembari menundukkan sedikit kepalanya sebagai tanda hormat untuk tuan mudanya.

Ketika Daniel melangkahkan kakinya, Ariel berteriak menyuruhnya minta maaf, tapi sayang suaranya terbuang sia-sia. Daniel tak menghiraukan Ariel dan berlalu masuk ke dalam cafe untuk menemui para sahabatnya yang sudah menunggu sejak tadi. Sambil berjalan Danie bergumam "Dia yang akan menjadi istriku." sambil membentuk lengkungan tipis di bibir sexynya.

"Maaf nona biar nanti saya ganti ponselnya dengan yang baru." Ucap Garry yang melihat ponsel di tangan Ariel.

"Nggak usah." Ucap Ariel dengan wajah kesalnya dan langsung meninggalkan sang sekretaris tsb. Garry hanya menatap punggung gadis itu yang semakin lama semakin menjauh.

"Iiikkkhhh... nyebelin banget sih tuh manusia tanpa ekspresi. Mudah-mudahan aja ini kali pertama dan terakhir aku ketemu dia." Ucap Ariel dengan nada kesal.

Selamat membaca para readers yang baik hati dan tidak sombong. Jangan lupa tinggalkan jejak yah !!! 😉🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!