NovelToon NovelToon

Jangan Bilang Aku Selingkuh

Part 1

"Brian bangun! udah siang, masih aja tidur, lu. Katanya mau lari pagi," teriak Arka mencoba membangunkan Brian, yang masih saja tidur. Meskipun, Arka sudah berulang kali membangun kan temannya.

"Iya! Berisik banget lu, gue gak budek, Bro" Protes Brian karena merasa terganggu tidurnya.

"Haha .... habisnya, lu gak kunjung bangun, kepaksa deh gue bangunin lu dengan cara teriak. Nah .... Berhubung! lu udah bangun, sekarang kuy cuci muka lu, ada belek mata noh di mata lu, ngeri gue lihatnya," ucap Arka sambil tertawa.

"Apaan sih? Kalau ada, gue sumpel ke mulut lu, mau!" ucap Brian kesal.

"Haha .... gue becanda Bri. Yuk, nanti kita kesiangan, sekalian gue mau cuci mata nantinya, sambil melihat indahnya ciptaan tuhan yang paling sexi, seperti lirik lagunya Mulan Jamela, yang semuanya sexi." ujar Arka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Iya, tunggu bentar! gue mau cuci muka dulu!. Otak lu, pagi-pagi udah traveling aja," ujar Brian sambil melemparkan bantal ke wajah Arka, dan langsung berjalan ke arah kamar mandi.

"Gue tunggu di ruang tamu ya Bro," ucap Arka sembari melangkah keluar kamar.

Beberapa menit kemudian, Brian menemui Arka di ruang tamu. Walaupun tidak mandi, ia tetap kelihatan fresh dan ganteng tentunya.

Terlintas dibenak Brian untuk untuk menjahili Arka.

"Woi! ngelamun aja lu," teriak Brian sambil memegang pundak Arka.

Arka tersentak. "Sial, ganggu gue aja, lu."

"Ayok, berangkat, nanti keburu siang." ajak Brian.

Mereka pun keluar rumah, dan lari pagi keliling kompleks perumahan.

Ternyata tidak hanya Brian dan Arka saja, yang melakukan lari pagi, orang sekitar pun juga melakukan lari pagi.

"Bella, lihat Bel! ada dua cowok ganteng, Bel. Gue suka gayanya, cool banget menurut gue, kita temuin mereka, yuk!." ujar Siska yang tiba-tiba menarik tangan Bella, untuk menemui Brian dan Arka, yang tak jauh dari pandangan mereka.

"Ish! apaan, sih? Ogah, gue nemuin cowok kayak gitu," ucap Bella ketus sembari melepaskan tangan, yang ditarik temannya.

Bella memang diakui, terlalu cuek dengan namanya cowok. Ia, tetap tidak mau membuka hatinya untuk cowok manapun.

"Bel, coba buka mata hati lu, cowok seganteng itu, di bilang jelek. Mata lu bermasalah, apa! sampai gak bisa bedain, yang mana cowok ganteng dan jelek," ujar Siska.

"Awas nanti!, ada yang bakal naksir dengan salah satu dari mereka," ujar Siska lagi.

"Serah lu deh! yang jelas, gue gak bakal suka sama salah satu dari mereka. Amit-amit... kalau sampai seorang Bella, jatuh cinta sama cowok jelek kayak dia," ucap Bella dengan tatapan kesal sama temen nya.

"Its, ok! .... Kuy ikutin gue dulu," ujar Siska sambil menarik pergelangan tangan Bella, menemui Brian dan Arka yang kebetulan, lagi beristirahat di kursi taman.

"Iya, gue bisa jalan sendiri, gak usah tarik-tarik juga kali. Tapi, awas lu bawa nama gue nantinya, karena gue ogah betul, berkenalan dengan mereka," ucap Bella ketus.

Mereka pun, akhirnya menemui Brian dan Arka.

Sesampainya disana, siska pun langsung duduk di kursi kosong sebelah Arka. Tanpa harus menunggu persetujuan dari mereka, untuk duduk. Sedangkan Bella, hanya berdiri sambil memandang teman nya dengan tatapan kesal, yang kebetulan centil banget terhadap yang nama nya cowok.

"Hai .... kenalin nama gue Siska," ujar Siska sambil menjulurkan tangan nya ke mereka.

Tapi Brian dan Arka, tak kunjung menyambut tangan Siska, mereka hanya memandang dengan tatapan aneh.

"Astaga! kalian bener - bener sombong ya. Padahal gue kan, hanya ingin kenal dan kali aja kita bisa berteman. Tapi kalian pada cuek bener, untung kalian berdua ganteng. Kalau jelek! ogah deh gue kenal dengan lu" ucap Siska kesal.

"Haha .... makanya itu Sis, gue ogah betul lihat mereka berdua. Dari lihat tampilannya aja, ogah betul gue lihatnya, apalagi harus tahu namanya. Yuk, kita balik Sis!" Ujar Bella, sambil menarik tangan Siska untuk berdiri.

"Apaan sih lu, Bel! gue masih ingin kenal. Walau dia kelihatan sombong, tapi menurut gue unik. Karena, tidak biasanya ada cowok, yang tidak melirik gue seperti mereka." ujar Siska yang masih saja kekeh pengen kenal.

"Woi! lu jadi cewek centil banget, body rata gitu, masih aja di banggain. Ya iyalah, gue gak bakal melirik lu berdua," ucap Brian yang mulai jenuh, melihat pertikaian mereka.

"Apa lu bilang? Hello .... ngaca gak lu, dasar cowok tengil, sok kegantengan, yang super duper jelek, gue juga ogah kenal lu. Biarpun, body gue rata menurut lu. Tapi, gue sedikit pun gak berselera, lihat wajah jelek lu itu," ucap Bella kesal, karena merasa di rendahkan harga dirinya, sebagai perempuan.

"Haha .... Woi! cewek aneh. Lu berdua, yang nyusul gue kesini, dan sekarang lu bilang, wajah gue jelek. Seenak jidat lu aja ya, ngatain gue jelek. Nanti kalau lu naksir gue, awas lu." ucap Brian dengan percaya diri.

"Udah Bri, jangan seperti itu! Kita balik aja, dah capek banget gue," ajak Arka menengahi pertengkaran mereka.

"Beneran nih babang ganteng, gak mau kenalan sama Siska yang cantik dan baik hati ini," ucap Siska yang masih kekeh ingin kenalan.

"Astaga Siska, sadar gak lu," Ujar Bella sambil melentik kan jarinya ke wajah Siska.

"Sadar Sis, dia dah rendahin kita, masih aja lu kekeh pengen kenal ma cowok sombong kayak dia. Buka mata lu Siska, udah jelek, songong lagi! Apa yang mau diharapin sama mereka berdua, yuk kita cabut dari sini Sis," ajak Bella.

"Yuk Bri, kita cabut. Gerah nih gue, lihat kalian bertengkar." ajak Arka.

Mereka pun berjalan, meninggalkan Bella dan Siska di taman.

"Ya udah, sono lu pergi, Bye .... bye .... Cowok jelek, sok kegantengan, gak banget gue kenal, sama kalian berdua." ucap Bella sambil melambaikan tangannya kearah mereka berdua.

.....................

Yuk ikutin kisah Brian dan Bella yang seperti kucing dan tikus.

Hai All..

Maaf kalau ceritanya kurang seru atau masih ada kesalahan dalam penulisan kata. Maklum baru pemula dan kebetulan ingin mengisi waktu luang dengan mencoba sedikit2. Buat yang bersedia membaca nya, Alhamdulillah trims dan mohon like dan komen nya ya!..

Part 2

Keesokan harinya

"Astaga!!.. sial.. sial.. sial.. gue pake telat bangun lagi, apalagi gue ada kuliah pagi ini," ujar Brian yang menggerutu pagi-pagi, karena kesiangan.

Setelah selesai dengan ritual mandi dan berpakaian nya, ia buru-buru menghidupkan kendaraan nya dan tancap gas ke kampus.

Beberapa menit setelah itu, ia sampai dan langsung memarkirkan kendaraan nya.

Sesampai nya di depan kelas, Brian sungguh bersyukur sekali, karena dosen pagi yang mengajar kelas nya belum masuk ke dalam kelas. nya.

"Alhamdulillah, Gue selamat dari dosen killer yang mengajar pagi ini," Ujar Brian ke Arka yang kebetulan sudah datang dari tadi.

"Makanya! Jangan kebanyakan mikirin cewek yang kemaren, kan lu jadi telat bro," jawab Arka.

" Atau jangan bilang! Lu beneran tidak tidur semalaman, membayangkan wajah nya, body nya dan di tambah dengan suaranya yang sexi," ujar Arka mengejek Brian.

"Apaan sih lu! Ogah gue mau ketemu dengan dia lagi. Mending gue jomblo daripada membayangkan cewek itu," jawab Brian kesal.

Tak lama setelah itu, datang lah dosen yang mengajar di kelas pagi ini. Ya hari ini adalah mata kuliah Bahasa Inggris umum, yang bakal mereka ikuti.

"Good morning, everybody (Selamat pagi, semuanya)," Sapa dosen yang mengajar pagi ini.

"Okay, now please open your book (Oke, sekarang silahkan buka buku nya)," Ujar dosen itu lagi.

Setelah mata kuliah selesai, Brian dan Arka keluar kelas menuju kantin dekat kampus.

"Brug, aduh. Maaf ... Maaf... Maaf...! Gue beneran tidak sengaja. Gue lagi buru-buru, sorry banget," ujar Bella yang merasa bersalah karena menabrak punggung Brian, sehingga buku yang ada di tangan Bella terjatuh ke lantai.

Bella pun memungut buku yang terjatuh di lantai. Bersamaan dengan itu, Brian juga ikut membantu Bella. Tanpa mereka sadari sebelum nya, siapa yang telah menabrak nya.

"Jadi lu yang nabrak gue!" ujar Brian setelah tahu, siapa yang menabrak nya dan Brian pura-pura sakit di bagian punggung nya.

"Kenapa tiap ketemu lu, gue selalu sial sih. Lu harus tanggung jawab, punggung gue sakit!" ujar Brian pura-pura sakit.

"Kalau gue tau! Itu lu yang gue tabrak". ujar Bella sambil menunjuk wajah Brian dengan tatapan kesal.

"Ogah banget gue meminta maaf sama lu!

Amit .... Amit.... gue meminta maaf, sama cowok jelek kayak lu," ucap nya lagi.

"Apa kata lu tadi!" ucap Brian menarik tangan Bella dan membawa nya ke tempat sepi, agar tidak banyak orang yang menyaksikan pertengkaran mereka. Sedangkan Arka merasa bingung sendiri, menyaksikan dua makhluk tuhan yang selalu bertengkar tiap mereka bertemu.

Arka memutuskan untuk pergi ke kantin sendiri karena memang dari tadi perut nya, sudah minta di isi.

"Semoga dia jodoh lu Bro". ujar Arka di dalam hati.

"Gue buru-buru cowok tengil, lepasin tangan gue!" pekik Bella.

Bella berusaha melepaskan tangan nya, yang di pegang Brian.

"Ngapain lu bawa gue kesini, jangan bilang lu mau berbuat mesum ya, sama gue". ujar Bella lagi, setelah mereka sampai di bawah pohon dekat kampus.

"Lu jadi cewek, sok kecakepan ya! Siapa juga yang mau berbuat mesum sama lu. Gak berselera gue lihat lu, atau jangan- jangan! Lu beneran, ingin gue berbuat begitu," Ucap Brian dengan senyuman usil nya untuk mengerjai Bella. Sehingga Bella refleks menggigit tangan Brian.

"Aaaaaaaa....." pekik Brian.

"Rasain, emang enak!" ujar Bella berlari meninggalkan Brian.

"Aduh.. Awas lu ya!" ujar Brian dengan kesal, dengan mengibaskan tangan nya, yang terasa sakit di bagian bekas gigitan Bella.

Bella berlari menuju ruangan dosen dengan terburu-buru. Karena hari ini, dia bakal bimbingan Skripsi dengan dosen pembimbing nya. Ya Bella adalah mahasiswi tingkat akhir, yang sebentar lagi bakal di wisuda.

" Bismillah, mudah-mudahan gak telat deh. Ini semua gara-gara cowok tengil itu, hufft!" ujar Bella mengoceh untuk menentralkan jantung nya akibat berlari.

******

Sementara itu di tempat lain, Brian sedang berkumpul dengan teman nya di kantin kampus.

"Bro lu lihat, tuh cewek! cakep kan? Gue mau lu takhlukin tuh cewek!" ujar Aditya.

"Masa iya! Lu jadi cowok, dari zaman purba sampai zaman modern, gak punya gandengan juga? Truk aja sudah punya gandengan cuy, masa lu masih sendiri," sarkas Aditya yang terkenal Playboy daripada teman nya yang lain.

"Kalau lu bisa taklukin tuh cewek, gue bakal traktir lu selama sebulan". Ujar nya lagi.

"Mantap tu Bri! Masa lu gak bisa dapetin tuh cewek, cemen lu," ucap teman-teman nya.

"Shit! Kalian remehin gue, playboy cap jengkol," Ucap Brian sambil melihat kebelakang ke arah, cewek yang ditunjuk Aditya.

"Gila! Ogah! Jangan cewek itu, Gue gak mau kenal cewek jelek kayak itu," ujar Brian kesal.

"Apalagi udah dua kali gue ketemu dia, sial mulu!" Ujar Brian dengan tatapan kesal ke arah Bella, yang baru datang ke kantin bersama teman nya.

Ya Bella baru datang ke kantin, setelah mengantarkan Skripsi nya, yang belum sempat di periksa sama sekali oleh pembimbing nya.

"Haha... bilang aja, lu takut di tolak Bri dan mengaku kalah sebelum mencoba. Ingat Bry! kapan lagi lu buka hati untuk cewek lain. Apalagi umur lu udah tua, belum pernah pacaran sama sekali," Ujar Aditya meremehkan Brian agar Brian terpancing dan mau mencoba saran nya.

"Iya Bry, gue juga pengen lihat lu jalan sama cewek, Bukan hanya sama kita aja," Ucap Arka menyemangati teman nya.

"Shit! kalian sama aja! Ujar Brian pergi meninggalkan teman nya.

..........................

Trims All...

Jangan lupa like dan komen nya & Trims buat yang tersayang udah kasih semangat serta support nya.😘😘

Part 3

Sesampai nya dirumah, Brian langsung menuju kamar nya.

"Huft... Apa gue salah ya selama ini, masih mengharapkan dia, yang mungkin, tak akan pernah melihat rasa cinta gue," gumam Brian.

Ya, Brian mencintai gadis masa kecil nya, dia seorang wanita soleha di mata Brian. Pertemanan nya sedari kecil, menumbuhkan rasa cinta di hati Brian. Tapi tidak bagi Vina, ia hanya menganggap Brian hanya sebatas teman. Ya, nama nya Vina, dia adalah sesosok gadis bercadar yang begitu cantik dan menggemaskan di mata Brian.

Satiap kali, Brian mengungkapkan rasa cinta nya kepada Vina. Vina selalu, menjawab dengan sebuah hadits "Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta  ada mahramnya” (muttafaq alaihi) Rasulullah saw secara tidak langsung telah memberikan rambu-rambu kepada umatnya mengenai model hubungan laki-laki dan perempuan yang terlarang. Pelarangan itu demi menghindarkan seseorang, terjerumus dalam perzinahan. Karena pada umumnya, perzinahan bermula dari situasi berduaan. Sehingga pacaran itu termasuk pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, bersuka-sukaan mencapai apa yang disenangi mereka," lamunan Brian ketika mengingat penolakan Vina.

"Astaga! sampai kapan, gue berhenti mengharap kan lu, Vin. Lu bener-bener, sosok wanita yang paling sempurna di hidup gue. Seandainya, waktu bisa gue putar kembali, dan gue bisa memahami maksud perkataan lu waktu itu. Mungkin gue gak bakal semenyesal ini, Vin. Gue menyesal Vin, andai gue minta lu untuk menikah, mungkin kita bakal bahagia. Love you Vina, walau lu tak pernah melihat gue, tapi rasa sayang gue pada lu, lebih dari sahabat," seru Brian.

Setelah beberapa menit berkeluh kesah dengan hati nya, Brian mengambil gitar kesayangan nya, dan menyanyikan sebuah lagu.

Coba kau ingat-ingat kembali

Siapa yang ada di saat kamu terluka

Aku bukan dia

Namunnya kau tak pernah merasa

Aku bukan dia

Namunnya kau tak pernah merasa

Setelah semuanya kini berlalu

Luka di hatimu tak lagi berasa pilu

Pahit yang kut'rima

Manisnya orang lain yang punya

Pahit yang kut'rima

Manisnya orang lain yang punya

Kekasih, di mana kurangnya aku padamu?

Sehingga kau tak dapat melihat cinta

Sakitmu selalu aku yang ada untukmu

Senangmu tak pernah kau bagi untukku

Harusnya aku bukanlah dirinya

Orang yang pertama kau cinta

Harusnya aku bukanlah dirinya

Orang yang pertama kau cinta

Setelah semuanya kini berlalu

Luka di hatimu tak lagi berasa pilu

Pahit yang kut'rima

Manisnya orang lain yang punya

Pahit yang kut'rima

Manisnya orang lain yang punya

*********

Sementara itu,

Tok...Tok... Tok...

"Bella... Bella! Bangun, Nak! teriak Mama membangunkan ku.

Samar-samar, aku mendengarkan suara teriakan Mama, di luar pintu kamarku. Aku pun, mencoba bangun dari tempat tidur, membukakan pintu kamar, yang sebelum nya aku kunci.

Ceklek...

"Iya Ma! Ada apa?" ujar Bella.

"Kamu kenapa sayang!, kok lesu banget hari ini anak Mama! ujar Mama.

"Iya Ma! Aku capek Ma, habis kejar target buat menyelesaikan Skripsi ku, semalam," ujar Bella yang kebetulan begitu lelah di lihat dari wajah nya.

"Sayang, yuk kita makan dulu nak. Mama tadi masak, makanan kesukaan mu! "Ujar Mama.

"Aku lagi gak pengen makan,Ma! Bella mau istirahat aja, capek banget badan ku Ma," jawab Bella.

"Ya sudah, kalau kamu capek, istirahat dulu aja di kamar. Biar nanti, Mama membawakan makan malam ke kamar kamu. Kamu perlu energi seperti nya," ujar Mama tersenyum melihatku.

"Gak usah Ma, nanti kalau lapar, aku bisa ambil sendiri, aku gak mau merepotkan Mama," Ucap Bella mencium pipi Mama nya.

"Ya sudah, Mama keluar dulu ya, nanti kalau sudah lapar, jangan lupa diisi perutnya," ujar Mama tersenyum padaku.

"Okay, Mama cantik," jawab Bella.

Bella pun menutup kembali pintu kamarnya, dan mencoba membaringkan tubuh nya kembali. "Hufft... Enak nya, mau ngapain ya!" gumam Bella sambil memenjamkan matanya.

Keesokan harinya,

Bella berjalan, disepanjang koridor kampus, untuk menuju perpustakaan. Sembari berniat untuk mengembalikan buku, yang telah di pinjam nya minggu lalu.

"Aww!" ujar Bella meringis kesakitan, karena terjatuh di lantai dengan posisi terduduk.

"Maaf! Gue tidak sengaja," ujar Brian. Ia mengulurkan tangan nya, agar Bella bisa berdiri.

"Sepertinya gue kenal suara nya" batin Bella.

"Astaga, lu lagi. Kenapa setiap ketemu lu, gue sial mulu" ujar Brian.

"Ssst! Jangan berisik, lu tahu kan sekarang kita lagi dimana?" ujar Bella karena tidak mau berdebat dengan Brian.

Brian terdiam, saat telunjuk Bella mengenai bibir nya. jantungnya berdegup kencang, saat posisi nya yang begitu dekat dengan Bella.

"Astaga... Kenapa dengan jantung gue," gumam Brian, yang masih terpana dengan kecantikan wajah Bella.

"Hello! Sadar gak lu," ujar Bella

"Atau jangan-jangan! lu naksir gue ya, habis nya lu mandangin gue terus dari tadi," pekik Bella.

Brian langsung menutup mulut Bella, agar mahasiswa atau mahasiswi yang lain tidak merasa terganggu dengan suara cempreng Bella.

"Ayo! Ikut gue sekarang," ujar Brian menarik tangan Bella meninggal kan perpustakaan.

"Mau kemana sih? Gue lagi cari buku, buat bahan skripsi gue, kenapa lu narik tangan gue," pekik Bella dengan kesal.

"Okay, Maaf," ujar Brian yang masih memegang tangan Bella.

"Gue bisa jalan sendiri, dan gak usah tangan gue ditarik segala, lepasin tangan gue!" ucap Bella meringis kesakitan.

"Yuk! Ikut gue," jawab Brian.

..................

Jangan lupa like & komen nya ya All.trims🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!