NovelToon NovelToon

Ketulusan Cinta

Episode 01

Di sini awal mula perjalanan cinta seorang Casandra Putri, seorang wanita cantik berusia 24 tahun bekerja di salah satu berusaha ternama di negara ini.

Dia sebagai sekertaris direktur utama atau CEO perusahaan tempat ia bekerja, karena kepintaran dan cekatan nya membuat Noval Wiguna memilih nya menjadi sekertaris pribadinya.

Seperti biasa Sandra menyusun jadwal meeting Noval, dia juga selalu menemani kemana saja Noval meeting.

"Pagi pak.." sapa Sandra pada sang bos yang baru datang ke kantor.

"Pagi juga Sandra" jawab Noval dan langsung masuk ke dalam ruangan nya.

Sandra langsung menyusul Noval masuk ke dalam ruangan Noval.

"Sandra jadwal saya hari ini apa aja?" tanya Noval.

"Jam sepuluh nanti ada pertemuan dengan pak Sean Askhara pemilik AS group di cafe xx" jelas Sandra.

"Ok persiapkan semuanya yang perlu kita bawa" lanjut Noval.

"Baik pak... saya permisi " ucap Sandra sambil menunduk dan undur diri dari ruang bos-nya.

Sandra langsung duduk di kursinya mempersiapkan apa yang di bawah nanti saat meeting.

Sandra seorang anak yatim piatu, dia hanya di besar di sebuah panti asuhan, karena kepintaran nya mulai dari SD sampai kuliah Sandra selalu mendapat beasiswa, selain beasiswa Sandra juga kerja paru waktu.

Hingga sampai lulus kuliah dia langsung melamar kerja di perusahaan tempat dia bekerja sekarang dan di tempatkan sebagai sekertaris Noval.

Sandra kini tidak tinggal lagi di panti asuhan semenjak dia masuk bangku kuliah, tapi bukan Sandra melupakan tempat ia di besarkan.

Setengah jam lagi meeting di mulai, Sandra berdiri dari duduknya mau menemui bos-nya, tiba-tiba pintu ruangan Noval terbuka.

"Sudah siap? ayo kita jalan" ucap Noval.

Sandra langsung mengikuti Noval dari belakang, menuju lift khusus CEO untuk ke lantai dasar.

Banyak karyawan yang mengira kalau Sandra dan atasannya menjalin hubungan khusus kerena mereka berdua begitu akrap.

Noval menyetir mobil sendiri dan Sandra duduk di samping Noval, hal itu bagi mereka sudah biasa, karena setiap pergi meeting selalu dengan posisi begitu.

Sedangkan di cafe xx seorang pria tampan bersama asistennya sudah masuk ke dalam ruangan VIP tempat mereka mau meeting sekalian makan siang.

"Mereka sudah di mana?" tanyanya pada sang asisten.

"Mereka sudah dekat tua sedikit lagi sampai" ucap sang asisten.

Tidak lama pintu ruang VIP di ketuk, sang asisten langsung membukakan pintu.

"Selamat siang...maaf kamu terlambat" ucap Noval.

"Siang juga... silakan masuk".

Noval dan Sandra langsung menuju kursi yang sudah di siapkan.

"Selamat siang pak... maaf kami terlambat" ucap Noval pada Sean.

"Tidak apa-apa pak Noval... kami juga baru tiba" jawab Sean ramah sambil berjabat tangan.

"Ayo silakan duduk" ucap Sean mempersilahkan mereka duduk.

"Terimakasih " ucap Noval yang langsung duduk begitu juga Sandra yang duduk di samping Noval.

"Bagai mana kalau kita langsung saja mulai meeting" tawar Sean.

"Ayo... kita mulai saja" jawab Noval.

Akhirnya mereka mulai meeting, mereka sudah menyampaikan presentase masing-masing dan akhirnya mereka sepakat menjalin kerja sama.

Setelah menandatangani kesepakatan kerja sama, merek juga langsung makan siang bersama, pelayan cafe sudah masuk mengantar makanan yang Sean pesan sebelum nya.

Pertemuan pertama masih biasa saja bagi Sandra dan juga Sean, malah mereka tidak pernah bertegur sapa hanya senyuman manis yang Sandra berikan.

Setelah makan siang selesai, mereka semuanya akhirnya pulang ke kantor masing-masing.

"Terimakasih pak Sean atas kerja samanya dan juga jamuan makan siangnya, kalau begitu kami pamit duluan pak" ucap Noval sambil berjabat tangan dengan Sean.

"Sama-sama pak Noval, kami juga sudah mau kembali ke kantor" ucap Sean.

Sandra hanya berjabat tangan dengan Sean sambil tersenyum sama seperti Sean dia juga hanya tersenyum pada Sandra.

🌷

🌷

🌷

🌷

Semoga kalian suka 😍 jangan lupa like dan komentar 🙏🙏

💞💞💞 Bersambung 💞💞💞

Episode 02

Di perjalanan pulang kerja Sandra singgah membeli makanan untuk makan malam nya, karena dia sudah merasa capek jadi dia malas masak lagi apa lagi dia hanya sendirian.

Sandra mengendarai sepeda motor sebagai alat transportasi nya, sampai di kost Sandra bertemu dengan ibu kostnya.

"Baru pulang neng Sandra" tanya ibu kost.

"Ia Bu... Sandra masuk dulu ya Bu" Panin Sandra.

"Ia silakan neng".

Sandra langsung masuk ke kamarnya, setelah meletakkan makanan yang di beli di atas meja, Sandra langsung membaringkan tubuhnya di atas kasurnya.

"Lelahnya... coba ada teman pasti aku tidak merasa kesepian begini" batin Sandra.

Sandra bangun dari tidurnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

🌷

🌷

🌷

🌷

Malam ini Sean ke rumah papanya, karena tadi Sean sempat di telepon sang papa untuk makan malam bersama di rumah utama.

Sebenarnya Sean paling malas pulang ke rumah orang tuanya apa lagi sepeninggal mama kandungnya, mama Sean meninggal saat Sean baru masuk bangku kuliah, baru setahun kepergian mamanya, papanya Darmono Askhara menikah kembali.

Tapi mama tiri Sean tidak terlalu suka dengan Sean, dia hanya pura-pura baik saat di depan suami atau keluarga suaminya.

"Papa mana?" tanya Sean saat sudah tiba di rumah papanya.

"Tuan dan nyonya sudah menunggu tuan muda di meja makan" jawab salah satu pelayan yang ada di rumah ini.

Sean langsung menuju meja makan, dan benar dugaan Sean kalau dia di panggil ke sini karena ada maksud terselubung, di meja makan bukan cuma papa dan istrinya tapi ada wanita lain.

"Kamu sudah datang nak..ayo duduk kita makan malam bersama" ucap papanya sambil mempersilakan Sean duduk.

"Mama tadi masak makanan kesukaan kamu nak" ucap Lusi mama tiri Sean.

Sean hanya diam tanpa menjawab ucapan mama tirinya, keadaan begitu udah biasa baginya, menurut Sean wanita di hadapannya itu bagaikan bunglon.

"Ayo kita makan..." ucap sang papa.

Lusi sudah mengambil makanan untuk suaminya dan tiba-tiba perempuan yang duduk di samping Sean berdiri dan mengambil kan nasi untuk Sean.

"Tidak usah repot-repot nona...saya bisa mengambilnya sendiri" ucap Sean.

"Ok... maaf" jawab Cindy dan langsung duduk kembali.

Mereka mulai makan malam dengan diam, hanya bunyi sendok dan garpu yang saling beradu.

Setelah selesai makan Sean langsung bangkit dari duduknya dan segera menuju teras depan menikmati dinginnya malam dan di temani sebatang rokok.

Sebenarnya Sean sangat menyayangi papanya tapi dia hanya tidak suka dengan mama tirinya yang menurut Sean bermuka dua.

Habis mengisap rokoknya Sean kembali masuk ke dalam rumah untuk berpamitan pulang pada papanya.

"Duduk dulu nak..." ucap papanya.

Sean langsung duduk di samping sang papa, di situ juga sudah ada mama Lusi dan Cindy.

"Nak... perkenalkan ini Cindy ponakan mama baru tiba dari Australia" jelas mama Lusi.

"Bukan urusan saya" jawab Sean.

"Mama harap kalian bisa dekat dan mama juga harap kamu bisa temani Cindy jalan-jalan kalau kamu tidak sibuk".

"Saya tidak ada sempat untuk jalan-jalan, kerjaan saya menumpuk" jawab Sean.

"Papa harap kamu bisa membuka hati kamu sama Cindy karena bagai mana pun kamu juga harus mendapatkan pendamping hidup" jelas papanya.

"Maaf pa...Sean bisa cari sendiri pasangan hidup untuk Sean" jawab Sean.

Papanya hanya diam karena dia tau Sean orang bagai mana, kalau dia bilang tidak ya tidak, tidak bisa di paksakan.

"Kalau sudah tidak ada Sean pamit pa..."!ucap Sean dan langsung berdiri meninggalkan rumah papanya.

Cindy sangat kecewa karena dengan terang-terangan Sean menolak dia, Cindy langsung menuju kamar tamu kamar yang dia tempati selama tinggal di rumah orang tua Sean.

Tidak lama mama Lusi masuk ke dalam kamar Cindy, dia tau kalau Cindy pasti kecewa.

"Sayang jangan menyerah begitu aja dong".

"Tapi Tante... dia tidak suka Cindy, tante bisa lihat sendiri kan tadi" ucap Cindy kecewa.

"Tenang sayang...Tante yakin dia akan jatuh ke dalam pelukan kamu, asalkan kamu tidak menyerah mendekati dia" ucap mama Lusi.

" Betul juga yang di bilang Tante Lusi, gue nggak boleh menyerah begitu saja" batin Cindy.

"Betul tante... Cindy tidak boleh menyerah begitu saja, Cindy harus mendapatkan dia, seperti yang Tante ucapkan tadi" ucap Cindy pada mama Lusi.

"Jangan biarkan wanita lain mendapatkan dia, Tante juga tidak mau kalau kekayaan dia jatuh pada wanita lain" jelas mama Lusi.

"Nanti Tante bicara dengan om agar kamu bisa kerja di kantor Sean, supaya lebih leluasa dekati dia".

"Ide yang bagus Tante" ucap Cindy bahagia.

Cindy langsung memeluk tantenya dia sangat bahagia dengan ide tante nya tadi, tidak lama Lusi keluar dari kamar Cindy.

" Gue tidak mau menyerah begitu saja, gue haru dapatin loe gimana pun caranya, gue nggak mau kekayaan loe jatuh pada wanita lain" batin Cindy.

sedangkan Sean kini sudah sampai di rumahnya, setelah memarkirkan mobilnya dengan baik, dia langsung masuk ke dalam rumah, di sini dia hanya tinggal sendiri, pembantu hanya datang di pagi hari dan pulang di sore hari.

Sesampainya di kamar Sean langsung membuka bajunya dan meletakkan di atas sofa yang ada di dalam kamarnya, dia segera membersihkan badannya karena sudah sangat gerah.

Habis mandi dia keluar dengan handuk terlilit di pinggang, setelah berganti pakaian dia segera turun ke lantai bawa untuk membuat kopi.

Habis membuat secangkir kopi Sean kembali ke lantai atas tepatnya di kamarnya, dia membuka pintu balkon kamarnya dan keluar ke balkon untuk menikmati secangkir kopi dan juga rokok menikmati indahnya malam.

💞

💞

💞

Jangan lupah like dan komentar ya 🙏😘

🌷🌷🌷🌷 Bersambung 🌷🌷🌷🌷

Episode 03

Jam weker di dalam kamar Sandra sudah berdering membangunkan penghuni kamar, Sandra langsung bangun dari tidurnya dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap ke kantor.

"Nanti di kantor baru sarapan deh" batin Sandra.

Sandra langsung keluar dari kamar kost setelah menguncinya Sandra langsung menuju parkiran khusus motor yang ada di kost nya tersebut dan segera menaiki motornya dan langsung melaju menuju kantornya.

Sandra memang tinggal tidak terlalu jauh dari tempat kerja, kalau naik kendaraan bisa di tempuh hanya dalam waktu lima belas menit sudah sampai di kantornya.

Sandra sempatkan diri singga membeli membeli beberapa bungkus roti di supermarket karena dia belum sempat sarapan.

Setelah sampai di kantor dan sudah memarkirkan motornya, Sandra langsung masuk ke lobby dan menuju lift untuk ke ruangannya yang berada di lantai lima bersama dengan ruangan CEO.

"Karena pak Noval belum datang lebih baik gue sarapan dulu deh" batin Sandra.

Sandra langsung mengambil roti yang sempat dia beli di supermarket tadi dan duduk memakannya, dia asik sarapan tiba-tiba ada yang datang menyapanya.

"Selamat pagi mbak... pak Noval sudah ada?.

"Pagi pak... maaf pak Noval belum datang apa bapak sudah membuat janji dengannya?" tanya Sandra.

"Saya tidak membuat janji dengannya, kebetulan saya lewat di sini sekalian singgah" ucap Sean ramah.

"Silakan duduk di sini dulu pak...sambil menunggu pak Noval, sebentar saya hubungi dulu" ucap Sandra.

" Tidak usah hubungi dia... saya tunggu saja di sini" jawab Sean.

Sandra dan Sean duduk ngobrol sambil menunggu Noval datang, walaupun baru dua kali bertemu tapi Sandra berusaha senyaman mungkin menemani tamu bos nya itu.

Sean juga begitu santai duduk mengobrol dengan Sandra, tidak seperti biasanya dia sangat kaku kalau berurusan dengan perempuan.

Sean belum pernah namanya berpacaran walaupun banyak wanita yang mendekati nya, banyak kolega-kolega ingin menjodohkan Sean dengan putri mereka tapi Sean selalu menolaknya.

Tapi pagi ini dia sangat santai duduk berbincang-bincang dengan Sandra kadang mereka berdua tertawa bersama.

Hampir satu jam Sean menunggu Noval tapi orang yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.

"Saya pamit dulu ya mbak Sandra sampaikan salam saya pada pak Noval" ucap Sean sambil berdiri.

"Aduh minta maaf pak... bapak sudah menunggu lama" ucap Sandra.

"Tidak apa-apa kok... terimakasih sudah temani saya mengobrol" jawab Sean dan langsung pamit pergi.

Sandra kembali fokus dengan pekerjaan nya, agar nanti kalau Noval datang dia tinggal memeriksa nya.

Sedangkan hari ini Cindy akan berkunjung ke kantor Sean dia akan di antar oleh sopir di rumah orang tua Sean, di kamar Cindy sudah dandan secantik mungkin dan memakai baju yang sedikit terbuka, dia sengaja menggoda Sean agar Sean tertarik padanya.

"Kamu sangat cantik sayang... Tante yakin dia akan jatuh dalam pelukan kamu" ucap tante Lusi.

"Makasih Tante... semoga saja Sean suka" jawab Cindy.

"Kamu harus bisa takluk kan dia sayang" ucap Tante Lusi.

Dan akhirnya Cindy berangkat ke kantor Sean di antar oleh sopir di rumah orang tua Sean.

Cindy orang sangat sombong dan angkuh dia selalu memandang rendah orang, menurut nya dirinya lah yang paling cantik.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya Cindy tiba di kantor Sean, dia langsung menghampiri resepsionis untuk bertanya di mana letak ruangan Sean.

"Siang mbak... di mana ruangan Sean" tanya Cindy dengan angkuh.

"Siang juga nona... apa nona sudah ada janji dengan pak Sean?.

"Gue nggak perlu buat janji karena gue calon istrinya" jawab Cindy.

"Kalau begitu nona silakan naik ke lantai sepuluh" ucap salah satu resepsionis.

Cindy langsung meninggalkan lobby dan menuju lantai sepuluh, mereka yang ada di meja resepsionis langsung berbisik-bisik tentang Cindy mereka tidak suka karena Cindy sangat sombong.

Sampai di lantai sepuluh Cindy langsung menuju ruangan Sean tapi di hadang dengan sekertaris Sean.

"Maaf nona... Anda tidak bisa masuk begitu saja" ucap sekertaris Sean.

"Apaan sih loe..." minggir jangan halangi gue" Cindy mendorong sekertaris tersebut dan langsung masuk ke ruangan Sean.

"Maaf pak saya sudah melarangnya tapi nona ini tetap memaksa masuk" ucap sekertaris gugup.

"Kamu kembali ke tempat kamu" ucap Sean.

"Maaf Sean kalau gue mengganggu" ucap Cindy tidak tau malu.

"Maaf nona... ada perlu apa ke kantor saya sampai memaksa masuk tanpa mendengarkan sekertaris saya" tanya Sean dengan dingin.

"Gue cuma mau ngajak kamu makan siang" ucap Cindy

"Maaf ini belum waktunya makan siang dan saya juga masih banyak pekerjaan, silakan tinggalkan ruangan saya" ucap Sean.

"Gue nunggu kamu aja di sini sampai jam makan siang tiba" ucap Cindy sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Sean.

Sean langsung memanggil Nandan sang asisten untuk ke ruangannya.

Tok...tok...tok...

Nanda langsung membuka pintu setelah Sean menyuruhnya masuk.

"Ada apa tuan memanggil saya" tanya Nandan.

"Tolong suruh wanita itu meninggal ruangan saya, saya paling tidak suka ada orang asing di dalam ruangan saya" ucap Sean.

Cindy yang mendengar ucapan Sean langsung berdiri dari duduknya.

" Kok ngomong gitu sih, gue ke sini mau ajak makan siang" ucap Cindy.

"Maaf nona anda silahkan keluar, karena tuan Sean tidak ingin anda di dalam ruangannya" ucap Nandan sopan.

Merasa tidak di hargai oleh Sean akhirnya Cindy pergi meninggalkan ruangan Sean.

"Ingat gua akan laporkan semua ini pada om dan Tante kalau loe mengusir gue dari ruangan loe dengan tidak sopan" ancam Cindy.

Sean yang mendengar ancaman Cindy hanya diam saja tidak peduli sama sekali.

Cindy langsung meninggalkan kantor Sean dengan suasana hati yang sedikit kecewa.

"Tapi gue tidak akan menyerah" batin Cindy.

🌷

🌷

🌷

🌷

Jangan lupah tinggalkan jejak berupa like dan komentar, kalau bisa bunga dan vote nya juga Terimakasih 🙏😍

💞💞💞💞 Bersambung 💞💞💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!