NovelToon NovelToon

DiLeMa CINTA

Dilema Cinta

Bab 1

.

.

.

.sinar mentari pagi mengawali hari indah seorang gadis berusia 18 tahun, berparas cantik bernama Kirania Aqilla Nugraha.

dengan setelan SMA srta senyum ceria ia menuju tukang ojek dikomplek perumahannya.untuk menuju sekolah. meski ia termasuk anak dari orang yang berada, namun Kirania tidak pernah memanfaatkan kekayaan papanya, apa lagi setelah pernikahan kedua sang papa, ia harus menjadi upik abu dirumahnya sendiri.

" selamat pagi paman, " sapa Kirania

" pagi Kiran, kau mau berangkat sekarang ??" tanya tukang ojek langganannya .

" iya paman, " jawab Kirania. sambil menerima helm lalu segera memakainya, mereka melesat menuju sekolah Kirania.

candaan Kirania dapat membuat semua orang tertawa tak terkecuali tukang ojek langganannya itu, hingga pada saat melewati taman kota, netra Kirania menangkap seorang kakek yang terlihat kesakitan sambil memegang dadanya, matanya membulat sempurna, " paman stop.. stop.. " ucap Kirania sambil menepuk pundak tukang ojek itu.

spontan motor direm mendadak " haduh.. kiran, ini kan belum sampai kenapa kau menghentikan secara mendadak begini " kata Paman ojek, namun ternyata yang diajak bicara sudah berlari entah kemana, netra paman ojek mencari sosok Kiran hingga matanya menangkap kiran yang sendang menghampiri seorang kakek yang kesakitan.

" kakek ?? kakek kenapa ??" tanya Kirania panik

" to..to..long.. b..a..w..a sa..yaa ke.." suara kakek itu terputus-putus karna tekanan rasa sakit didadanya.

" paman !! carikan taksi cepat.. kakek ini kesakitan terus !!" teriak Kirania pada paman ojeknya. dengan segera paman ojek menghentikan taksi yang lewat. buru-buru ia menghampiri Kirania dan kakek, ia langsung membantu kirania membawa kakek kedalam taksi.

" paman ini ongkosnya, q mau membawa kakek kerumah sakit dulu." ucap Kirania pada paman ojek.

" baiklah.. terima kasih Kiran."

" sama - sama paman." kirania berucap demikian lalu masuk kedalam taksi menuju Rumah sakit.

sampainya Dirumah sakit, segera kirania turun mencari bantuan perawat.

" sus, tolong.. " ucap Kirania sambil.memapah kakek.

dengan cekatan perawat itu mengambil.brankar lalu membawa sang kakek ke ruang icu.

Kirania mondar mandir didepan pintu ruang ICU,

" bukankah beliau ini tuan besar Ben dokter ??" tanya salah satu perawat.

" iya, ayo segera tangani." ucap sang dokter.

Kirania menghampiri suster yang baru keluar ruangan itu, " sus, kakek tadi ngk kenapa-kenapa kan ??"

" beliau memang punya riwayat jantung nona." jawab perawat itu.

"sus, saya sudah boleh pergi kan ?? saya harus kesekolah "

" silahkan, kebetulan kakek tadi adalah pemilik Rumah sakit ini."

Kirania terpaku sebentar lalu segera sadar. " syukurlah kalau begitu, saya permisi sus."

Kirania melangkah keluar, mencari taksi untuk membawanya kesekolah.

.

.

.

" maafkan q kakek, q tidak bisa meninggalkan duniaku ini." ucap Farraz sambil mengendarai mobilnya dengan kencang, karna ia diikuti oleh asisten kakeknya.

ponsel asisten Dam berbunyi, segera ia menerima dengan hansfree ditelinganya.

" haloo. ..

" baiklah saya akan segera kesana." Asisten Dam memutar arah mobilnya menuju Rumah sakit.

.

.

Farraz menepikan mobilnya meraih ponselnya hendak menghubungi seseorang..

" hallo" suara disebrang.

" kau dimana ??" tanya Farraz.

"q dikantor kak, ada apa ??"

" Aziel bisakah kita bertemu ??" ucap Farraz.

" tumben sekali kau mau bertemu denganku kak ?? apa kau sudah mau membantuku mengolah perusahaan kakek ??" tanya Aziel.

" jangan bahas itu lagi, nanti malam q akan datang keapartemenmu." Farraz berucap demikan lalu mematikan panggilannya.

ia melajukan lagi mobilnya membelah jalanan.

.

.

.

.

.

.

Reader yang baik hati...

q butuh dukungan kalian ya...

jangan lupa Like, coment, dan juga vote sebanyak-banyaknya.

.

.

.

.

.

Dilema Cinta

bab 2

.

.

.

.

Kirania sudah sampai disekolahnya, ia disambut hangat kedua sahabatnya,

" kiran, tumben kau kesiangan ??" tanya Dea

" ada insiden kecil dijalan tadi." jawab Kiran

" hmmm... kufikir kau dikerjai kakak tirimu itu " sambung Nafa.

" tidak, ayo masuk."ajak Kiran Sambil merangkul kedua sahabatnya.

.

.

.

dirumah sakit Asisten Dam langsung menuju ruangan tempat kakek Ben dirawat, sebelumnya ia juga telah menghubungi asisten cucu dari kakek Ben.

" maaf tuan besar, saya tidak berhasil mengejar tuan muda Farraz." Asisten Dam menunduk.

kakek Ben menghela nafas panjang " biarkan saja dulu. q ada tugas penting untukmu, "

" apa itu tuan besar ??"

" cari tau gadis yang tadi menolongku, q ingin bertemu dengannya secara langsung."

" baik tuan besar."

ceklek..

" kakek, kakek kenapa ??" tanya Aziel cucu kedua kakek Ben.

"q tidak apa, hanya sedikit kecapekan. kenapa kau kemari ??"

" kakek bicara apa, tentu saja melihat kondisi kakek. "

" kembalilah kekantor, sebentar lagi kakek juga akan pulang."

Aziel menghela nafas panjang sambil menatap Asisten kakeknya, hanya Dam yang mengetahui segalanya tentang kakeknya.

aAziel melangkah keluar diikuti Dam,

"apa yang terjadi dengan kakek ??" tanya Aziel

Asisten Dam menunduk " kami tadi bertemu tuan muda Farraz tuan, kakek berdebat dengan tuan Farraz, hingga saya disuruh mengikuti tuan muda Farraz yang pergi begitu saja, saya tidak tau yang terjadi, hanya saja kakek bilang beliau ditolong seorang gadis muda.

" baiklah, tolong jaga kakek.. qharus pergi." Aziel melangkah keluar. ia mengeluarkan ponselnya sambil.masuk kedalam mobil.

" hallo.." suara disebrang.

"kak kau dimana ??" tanya Aziel.ya, ia menghubungi kakaknya Farraz.

" ada apa ??" Farraz berucap.

" kita bertemu sekarang saja, ada hal penting yang harus kukatakan padamu."

" ini masih siang, q tidak ingin kau celaka nantinya."

" kak, hanya sebentar."

"baiklah, tunggu q diapartemenmu. q yang akan kesana." Farraz menutup panggilannya.

"kita ke apartemen ." ucap Aziel kepada asistennya.

.

..

.

Aziel sudah menunggu diapartemenya. bel berbunyi, segera asisten Aziel.membukakan pintu, nampak seorang pelayan dengan rambut panjangnya. Asisten Dani hendak bertanya namun pelayan itu menunjukkan kertas Asisten Dani langsung menunduk dan mempersilahkan.masuk.

Aziel memandang keindahan kota dari jendelanya.

terdengar langkah mendekatinya,

"sampai kapan kau akan terus menyamar seperti ini kak ??" tanya Aziel sambil.memutar tubuhnya.

Farraz membuang rambut palsunya, iya tersenyum " sampai semua selesai."

" dunia mafia apa pernah selesai ?? jika kau membunuh kau akan dibunuh, setelah membunuh akan ada dendam, dan begitu seterusnya." Aziel duduk diikuti Farraz.

" makanya q tidak ingin semua tau jika kita bersaudara, keselamatanmu dan kakek akan terancam."

" apa itu alasanmu menolak mengolah perusahaan kakek ??"

" kau sudah tau kenapa masih bertanya !!"

" kakek dirumah sakit, jantungnya kambuh setelah bertemu dengamu tadi."

Farraz mengusap kasar wajahnya, " q sudah tau. q belum bisa menuruti keinginan kakek."

"tapi kau tidak perlu meninggalkannya begitu saja !! kakek yang mengurus kita dari kecil kak, kau ingat itu kan ??"

" q ingat, sangat ingat Aziel !! tapi memang belum saatnya q mengikuti kakek. tunggu misiku terselesaikan."

" terserah kau saja kak."

Farraz bangkit dari duduknya memakai lagi wig panjang dan melangkah keluar.

.

.

.

.

.

.

jangan bosen dulu ya..

ini emang masih pengenalan jadi belum timbul konflik..

ada bab nya sendiri ...

jangan lupa Like, koment dan juga vote sebanyak-banyaknya ya..

supaya lebih semangat lagi..

terima kasih..

.

.

.

.

.

Dilema Cinta

bab 3

.

.

.

Kirania tengah sibuk menyiapkan makan malam untuk keluarganya.

ya, itulah keseharian kirania. ia harus mengerjakan pekerjaan rumah.

Terdengar sebuah mobil berhenti, pelayan segera berlari membukakan pintu. nampak kakak kirania bernama VankaLisa Nugraha bersama kekasihnya.

" kiran...!!" panggil Vanka.

kirania menghampiri sang kakak. " ada apa kak ??"

" buatkan minum untuk pacarku."

" hmmm.. baiklah." Kirania melirik sekilas kekasih kakaknya, lalu berlalu menuju dapur.

.

.

.

Dirumah kakek Beni tengah berada diruangan kerjanya, nampak Asisten Dam masuk keruangan kakek dengan membawa beberapa berkas.

" selamat malam tuan besar, ini informasi tentang gadis itu." Dam menyerahkan berkas yang dibawanya.

Kakek mulai melihat alisnya bertaut.

" Kirania Aqilla Nugraha, putri Gumrandi Nugraha ya." ucap Kakek Beni.

" iya tuan, nama gadis itu Kirania Aqilla Nugraha. ia putri Gumrandi Nugraha dengan istri pertamanya yang sudah meninggal bernama Kalina. saat ini Kirania diasuh oleh istri kedua Gumrandi bernama Leta, nyonya Leta sendiri juga memiliki anak bernama VankaLisa Nugraha." terang Dam.

Kakek tersenyum " jadi dia putrinya Kalina, benar kata pepatah dunia tak selebar daun kelor. apa ibu tirinya memperlakukannya dengan baik ??"

" menurut informasi tidak tuan, bahkan nona Kirania setiap harinya harus naik ojek jika berangkat kesekolah, ia juga harus mengerjakan pekerjaan rumah memasak makanan untuk keluarga,."

Kakek Beni mengangguk pelan. " cari waktu yang tepat, q ingin bertemu langsung dengan gadia kecil itu Dam."

" baik tuan. saya permisi." Dam keluar dari ruangan kakek.

perlahan kakek Beni membuka laci ruang kerjanya, mengambil sebuah foto, terlihat dua wanita cantik dengan setelan jaket kulit hitam dan celana hitam terlihat kedua wanita itu memegang pistol dengan anggun nya.

kakek beni mengusap lembut foto itu, " q akan mewujudkan harapan kalian berdua. " guman kakek Beni.

.

.

.

.

.

Kirania tengah membereskan piring makan keluarganya, panggilan kakaknya harus menghentikan pekerjaanya.

" ada apa lagi kak ??!!" Tanya Kirania sedikit kesal.

" belikan q martabak ." jawab Vanka santai.

" apa perut kakak belum kenyang makan sebanyak tadi ??"

Vanka menatap Kirania, " kau ini tinggal beli kenapa harus berkomentar sih !! cepat sana, mau amq bilangin mama ??!!"

Kirania mendegus kesal, dengan malas ia melangkah kekamar mengambil dompetnya, lalu pergi keluar mencarikan martabak kakaknya.

" dasar rakus, bisa-bisa nya dia mau makan martabak lagi padahal dia sudah makan banyak sekali tadi." gumam Kirania. sambil melangkah menuju tempat ojek langgannya.

" paman, antar q kedepan sana. kak Vanka minta martabak."

" baiklah, ayo." paman ojek menyerahkan helmnya, segera kirania naik lalu motor melaju.

ditengah jalan paman Ojek berkata " kau ini mau-maunya disuruh kakakmu malam begini, ini sudah pukul 9 malam kiran."

" mau bagaimana lagi paman. mama selalu membelanya, dari pada q yang kena masalah lebih baik q mengalah saja."

" kau ini terlalu baik, jadi kau diinjak-injak terus, biar bagaimanapun kau itu juga putrinya tuan Gumrandi, kau berhak juga atas harta ayahmu itu, dan kau juga harus melawan jika kau terlalu ditindas."

" iya paman, q mengerti. terima kasih."

terlihat gerai martabak sudah tutup, paman ojek.menghentikan motornya.

" sudah tutup Kiran, apa mau ke pasar ujung komplek ??"

" yah, jauh donk ,,ya udah paman antar q kesana ya ??"

paman ojek.mengangguk lalu menyalakan sepeda motornya.

.

.

.

.

dibelakang pasar, terdapat sebuah gedung pelelangan gelap, dimana disitu macam-macam barang langka dijual, dari organ tubuh manusia, obat terlarang, sampai wanita.

Farraz tengah bertarung melawan Baron pemimpin pelelangan itu sekaligus ketua mafia Tiger rivalnya.

tembakan serta ledakan terdengar dimana-mana.

ya, Faraz menyerang pelelangan itu untuk menggagalkan transaksi gelap mereka.

itu membuat Baron sang pemilik murka.

pertempuran tak terelakkan. banyak tubuh manusia tak benyawa tergeletak dimana -mana.

.

.

.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!