NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta CEO Bule

Awal Jumpa

Brukh!!... Dantae berhasil menjatuhkan lawan main nya. saat ini Dantae tengah latihan bela diri Taekwondo. ini memang sudah menjadi rutinitas nya setiap dua kali dalam seminggu.

" maaf Presdir, sudah waktunya anda bersiap, hari ini anda akan mengadakan jumpa pers. kita akan membahas masalah pembukaan cabang anda yang baru" ucap asisten Hans sambil melihat pergerakan jarum jam yang ada di tangan nya. ia datang menghampiri Dantae sambil menyerahkan sebotol air mineral.

mendengar itu, Dantae menoleh pada asisten Hans. ia kemudian tersenyum sambil membuka tutup air mineral yang ada di tangan nya. hanya beberapa tegukan air itu pun tandas di minum nya.

" kau itu sahabat ku, kenapa bicara dengan ku kaku sekali" ucap Dantae tanpa melirik kearah Hans.

" maaf presdir ini adalah jam kerja" sahut Hans

" jam berapa kita akan wawancara " tanya Dantae

" jam 11 pagi. anda masih punya waktu dua jam untuk bersiap." sahut Hans. Dantae hanya mengangguk. ia lalu meninggalkan ruang latihan untuk membersihkan diri dan bersiap berangkat ke perusahaan nya.

Dantae Salvadore adalah pria berkebangsaan Italia. Ia merupakan CEO muda berusia 28 tahun. perusahaan nya bergerak di bidang Vidio game, teknologi dan juga properti. Dantae adalah anak pertama dari Dominico Salvadore. Adik nya bernama Brando Salvadore, usia nya 3 tahun lebih muda dari Dantae. sedangkan ibunya bernama Mega Dianita, ia adalah orang Indonesia asli.

Dantae turun dari mobil mewahnya dengan menggunakan kacamata hitam. ia mengancing jasnya dan memasuki area kantor dengan kedua tangan nya masuk ke dalam saku celana. semua karyawan yang melihat Dantae langsung menyapa sambil menundukkan kepala. tanpa aba aba, Hans yang berjalan di belakang Dantae langsung membacakan jadwal kerja bos nya hari ini.

" Presdir, harga saham kita pada pembukaan hari ini meningkat, itu lebih tinggi dari yang kita perkirakan kemarin. Audit depertemen keuangan bulan ini telah berakhir, dan adikmu melakukan transfer tunai sebesar 1 M ke rekening pribadi nya. Bagaimana menurut anda?" tanya Hans

" Biarkan saja. sekali lagi, awasi dia. perusahaan ayahku sudah besar apa dia masih kekurangan uang" sahut Dantae dengan seringai di wajahnya.

" baik. laporan laba rugi bulan ini sudah di selesaikan tim keuangan. dan pukul 2 siang ini anda harus menghubungi pemasok dari Mion group. itulah update hari ini bila ada perubahan saya akan segera melaporkannya." ucap Hans. Dantae pun berhenti, lalu ia berbalik menatap Hans yang tengah berdiri di belakang nya. Dantae kemudian menyilangkan kedua tangannya.

" saat melewati lantai pertama A112 aku lihat rak di sana kosong tanpa barang terpajang." ucap Dantae sambil menaikkan sebelah alis nya.

" akan saya beritahu orang yang bertanggung jawab untuk mengaturnya ulang" sahut Hans

" di lantai dua B106 aku melihat majalah properti bersanding dengan majalah Vidio game di rak. bisa kau jelaskan?" tanya Dantae

" maaf Presdir akan saya beri tahu orang untuk menanganinya." sahut Hans

"di lantai tujuh di sudut sebelah kiri aku melihat karyawan duduk santai di atas kursi pajangan properti " ucap Dantae

" akan saya urus surat pengunduran dirinya Presdir" sahut Hans

Dantae tersenyum, ia menggerakkan jari telunjuknya meminta Hans untuk menghampirinya. Tuk!!.. tanpa ragu Dantae menyentil kening Hans dengan keras.

" Bagus, tapi tak perlu sampai memecat. kasih dia SP 1 " ucap Dantae.

" baik Presdir" sahut Hans.

mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju ruangan Presdir yang ada di lantai 60. tiba di sana, Dantae melepas kacamata yang ia kenakan kemudian ia duduk di kursi kebesarannya..

" kau siapkan semua mengenai jumpa pers sebentar lagi" ucap Dantae

" baik Presdir." Hans mengangguk tanda mengerti.

" pesankan aku segelas kopi" ucap Dantae

" baik Presdir" sahut Hans

Dantae bangkit dari duduknya. ia kemudian berdiri di depan dinding ruangan nya dengan tangan menyilang di depan dada bidang nya. Dantae menatap keindahan kota dari balik dinding kaca itu. ruangan Dantae seluruh nya memang terbuat dari kaca yang tebal serta anti peluru.

DI RESTORAN..

" Jihan!!" teriak ibu manager.

" siap bos" sahut Jihan, ia berlari menghampiri ibu manager restoran yang memanggilnya.

" cepat kau antar pesanan ini ke DT.Group. ingat jangan lama lama dan selalu hati hati. kau hanya punya waktu satu jam, sebelum tepat jam 11 semua kopi ini harus selesai di bagikan" ucap ibu manager

" siap bos, anda tidak usah khawatir" sahut Jihan dengan semangat. ia membawa semua kopi itu menggunakan motor Vespa kesayangannya. dengan hati hati, Jihan menuju perusahaan DT.Group. ia berhenti di depan gedung yang menjulang tinggi. beberapa saat nampak ia tertegun memandang kemegahan bangunan yang ada di depannya. namun ia segera mengembalikan kesadarannya. Jihan pun melirik jam yang berada di tangannya.

" astaga!! waktu ku hanya 48 menit lagi. aku harus membagikan semua kopi ini" ucap Jihan. dengan tergesa gesa Jihan masuk ke dalam gedung kantor dan mulai membagikan satu persatu pesanan mereka. karena buru buru Jihan sampai menabrak seorang laki-laki yang tengah lewat di depannya. lelaki itu sangat tampan dan tubuhnya juga sangat wangi. Jihan yang berada di atas tubuh laki-laki itu sampai tak berkedip. sementara semua karyawan di sana nampak kaget melihat kejadian itu.

" Damn!!. sekarang juga turun kau dari tubuh ku!" teriak Dantae.

" maaf tuan saya benar benar tidak sengaja" sahut Jihan setelah ia bangkit dari tubuh Dantae. Dantae hanya menatap tajam gadis itu sambil mengibaskan jas yang ia kenakan. seolah terdapat banyak sekali kotoran menempel di sana.

" ayo kita pergi" ucap Dantae pada Hans dengan wajah datar nya. Hans mengangguk lalu ia mengikuti langkah kaki bos nya itu.

" tampan nya" gumam Jihan dengan tersenyum sambil memandang kepergian Dantae.

Dantae masuk ke dalam ruang wawancara sambil tersenyum. semua wartawan langsung memotret kedatangan Dantae. pria itu langsung duduk di kursi yang telah di siapkan dan sesi tanya jawab pun di mulai, 30 menit berlalu wawancara akhirnya selesai. Saat Dantae berdiri ingin meninggalkan ruangan, semua wartawan yang tadinya duduk langsung berdiri dan segera memotret Dantae. Dantae nampak bingung saat para wartawan tiba tiba menanyakan hal yang aneh.

" apa saat ini anda sedang berkencan dengan seorang wanita " tanya wartawan. suasana pun berubah jadi sangat berisik.

" Ada apa ini" Dantae bertanya pada Hans yang berdiri di depan pintu dengan isyarat mata.

" cepat anda tinggalkan ruangan ini" sahut Hans. Hans lalu menunjuk leher nya sendiri memberi isyarat pada Dantae . Dantae yang peka langsung memegang lehernya, ternyata terdapat noda lipstik di sana.

" Damn!" umpat Dantae dalam hati. dengan segera ia meninggalkan ruangan itu. Dantae ingat bahwa tadi seorang gadis delivery yang menabrak nya.

" kenapa kau tak bilang jika di leher ku ada noda lipstik" ucap Dantae dengan kesal

" maaf Presdir, saya tidak melihat nya karena saya berjalan di belakang anda" sahut Hans.

" ini semua gara gara wanita itu" ucap Dantae, ia masuk ke toilet untuk membersihkan leher nya. Hans yang melihat wajah kusut Dantae hanya bisa tersenyum.

" siapa gadis itu. berani sekali dia cari gara gara dengan Dantae Salvadore." ucap Hans. 30 menit kemudian Dantae keluar menghampiri Hans yang menunggu nya di depan toilet.

" ayo kita makan siang. aku traktir " ucap Dantae

" grazie ( terima kasih) " ucap Hans sambil tersenyum, ia membungkuk kan setengah badannya.

" Prego ( sama sama) " sahut Dantae. mereka lalu meninggalkan kantor dan menuju restoran.

Episode 2

Dantae dan Hans tengah duduk di restoran sambil menunggu pesanan mereka. Hans yang tengah melihat ponselnya terkejut dengan judul berita yang sedang hangat di media sosial.

Presdir Muda DT.Group Punya kekasih setelah pembukaan cabang baru.

" coba anda lihat berita ini. baru 1 jam berlalu berita nya sudah jadi tranding topic utama." ucap Hans. Dantae hanya melirik sekilas ponsel Hans, lalu kembali fokus dengan ponsel nya. tak berapa lama ponsel Hans pun berdering. Dantae langsung beralih menatap Hans.

" tuan Rendi, haruskah saya jawab? " tanya Hans

" tidak perlu, dia pasti akan memberitahu bahwa bisnis di Jepang tidak berjalan dengan baik. aku tidak ingin orang yang bersalah ini merusak suasana makan siang ku." sahut Dantae

" Tapi, apa kau akan bicara formal terus menerus dengan ku" sambungnya.

" oh tidak, ini sudah bukan jam kerja. kenapa kau bilang dia bersalah?" tanya Hans

" menyakiti seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu satunya hal yang membuat mu bersalah. tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuan bisa membuat mu bersalah juga" ucap Dantae.

" maksud mu" tanya Hans

" Tuan Rendi tidak becus dalam bekerja. aku sudah memberinya kesempatan tapi dia masih tidak bisa menangani bisnis di Jepang. dia bekerja terlalu santai dan tidak serius. aish.. selera makan ku jadi hilang" sahut Dantae. Hans mengangguk tanda mengerti.

" maaf ini pesanan anda tuan" ucap pelayan restoran. pelayan itu meletakan pesanan mereka berdua di atas meja. baru saja ingin makan, selera makan Dantae benar benar hilang saat melihat Jihan yang sedang tertawa lepas dengan salah satu rekan kerja nya. seketika Dantae pun berdiri hendak menghampiri Jihan.

" kau mau kemana" tanya Hans

Dantae tak menggubris pertanyaan hans, ia menarik tangan Jihan mengajak nya bicara di depan toilet restoran, karena di sana memang sedikit sepi. Jihan yang kaget dengan sikap arogan Dantae mencoba berontak tapi tidak bisa. Dantae melepas tangan nya setelah tiba disana. dengan cepat Jihan mengelus pergelangan tangannya yang sakit akibat ulah lelaki bule ini.

" kau sengaja menabrak ku kan tadi pagi. apa kau tau gara gara kamu berita mengenai ku beredar di media dan sekarang jadi tranding. apa kau bisa bertanggung jawab" bentak Dantae. saat ini gadis didepannya benar benar telah membuat nya kesal.

" maafkan saya tuan, saya benar benar tidak sengaja. saya sedang buru buru tadi pagi, jika saya tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu maka saya bisa di pecat." sahut Jihan

" oh kalau begitu kau ikut aku sekarang juga" ucap Dantae dengan seringai di wajah nya. ia kembali menarik tangan Jihan dengan kasar, mengajak Jihan menemui manager restoran di sana.

" maaf apa anda mencari saya tuan" tanya manager itu. ia menghampiri Dantae dan Jihan yang tengah duduk di salah satu kursi restoran itu.

" sekarang juga kau pecat wanita ini. dia sudah berani mencari gara gara dengan ku" ucap Dantae tanpa menatap manager yang berdiri di depannya. manager dan Jihan tampak kaget mendengar ucapan Dantae.

" tidak, saya benar benar minta maaf tuan. demi tuhan saya tidak sengaja menabrak anda " ucap Jihan ia mengatupkan kedua tangan nya, seolah memohon. Dantae kemudian menatap tajam ke arah manager itu.

" kau tau konsekuensi nya jika kau membantah ucapan ku. detik ini juga restoran ini akan rata dengan tanah" ucap Dantae. ia pun pergi meninggalkan manager dan Jihan di sana.

" maafkan saya Jihan, saya tidak bisa membantu mu" ucap manager. Jihan lalu berdiri dan tersenyum pada ibu manager

" tidak apa apa Bu. ini semua memang salah saya. kalau begitu saya permisi dulu, saya akan tetap menyelesaikan kerjaan saya hari ini" sahut Jihan. dengan langkah lunglai Jihan pun meninggalkan tempat itu.

" kau dari mana" tanya Hans, saat Dantae telah kembali.

" aku sedang menyelesaikan sesuatu. jika kau sudah selesai makan ayo kita pulang" ucap Dantae.

" tapi makananmu belum kau makan " ucap Hans

" selera makan ku sudah hilang" sahut Dantae

" baiklah kalau begitu ayo kita pulang" ucap Hans. mereka berdua keluar dari restoran itu menuju mobil yang terparkir di luar. tak lupa Hans meninggalkan beberapa lembar uang seratus ribu di atas meja itu. Hans kemudian membukakan pintu mobil untuk Dantae. baru saja Hans duduk di bangku kemudi, ponsel Dantae tiba tiba berbunyi.

📱 " Qual è il problema, papà ( ada apa papa)? "

" Sì, ci sarò ( iya, aku akan ke sana)"

" Hans pulang ke mansion sekarang" ucap Dantae

" pasti om Nico sudah melihat berita di media" sahut Hans

" entahlah, kepala ku jadi pusing" sahut Dantae. Hans langsung melajukan mobil pulang ke arah mansion, hans parkir di halaman mansion setelah tiba di sana. mereka berdua langsung masuk ke dalam mansion menemui tuan Nico disana. samar samar Dantae mendengar suara seseorang yang sedang bicara dengan kedua orangtua nya.

" papa ku sering bicara tentang om dan Tante. beliau bilang akan mengunjungi anda lain kali" ucap Caroline.

" oh iya " sahut Nico sambil tertawa

" dan Tante masih terlihat cantik sampai sekarang, tidak berubah sama sekali" sambung Caroline.

" oh terima kasih, Tante jadi tersanjung " sahut Mega

" hey kau sudah pulang . Caroline sudah datang ke sini dari pagi. dia menunggu mu" ucap Nico saat melihat Dantae datang.

" siapa wanita ini" ucap Dantae dengan wajah datar nya.

" Dantae Caroline adalah wanita, bicaralah dengan baik dan sopan" sahut Nico.

Dantae hanya diam tanpa menjawab perkataan papa nya.

Nico dan Mega meninggalkan mereka berdua di sana. Nico harap Dantae bisa lebih dekat dengan Caroline. usia Dantae sudah menginjak 28 tahun tapi ia tidak pernah bawa wanita ke rumah. berbeda dengan Ando adiknya, Nico jadi khawatir dengan Dantae.

Dantae menghampiri ayah nya di ruang kerja saat Caroline telah pamit pulang.

" bagaimana menurut mu tentang Caroline?" tanya Nico

" dia wanita yang baik. tapi aku tak bisa menjalin hubungan dengan nya papa" sahut Dantae dengan wajah datarnya.

" kenapa" tanya Nico

" karena aku tak menyukai nya." sahut Dantae.

Nico langsung melempar tablet nya ke atas meja. tablet itu berisi berita mengenai Dantae yang di issukan punya kekasih.

" papa beri waktu seminggu, kau bawa wanita ini kerumah. kenalkan pada papa" ucap Nico

" aku tidak bisa " sahut Dantae.

" aku tidak mau tau. dalam waktu seminggu kau bawa wanita itu ke sini. aku ingin bertemu dengan nya" jawab Nico dengan suara yang sedikit tinggi.

" itu hanya kecelakaan pa. aku tak punya wanita manapun. bagaimana bisa aku membawa nya ke sini" sahut Dantae.

" jika sudah selesai kau boleh keluar. kau jelas tau konsekuensi jika membantah ucapan ku" ucap Nico

" tapi pa" sahut Dantae

" esci subito ( keluar sekarang juga)" ucap Nico.

" baik, kalau begitu saya permisi " sahut Dantae. ia langsung meninggalkan ruang kerja Nico dan mengajak Hans pergi dari mansion itu.

" ayo kita pergi" ucap Dantae

" kita mau kemana" tanya Hans

" ke tempat GYM." Hans hanya mengangguk menuruti perkataan Dantae.

Mega kemudian menghampiri Nico yang masih berada di ruang kerja nya. dengan lembut ia mencoba membuka obrolan.

" sayang kau tidak boleh terlalu keras dengan Dantae. ia sudah dewasa, biarlah dia menentukan jalan hidupnya sendiri" ucap Mega

" aku hanya takut jika ia tidak bisa menerima wanita selain kau setelah kejadian itu. aku tau jika Dantae tidak dekat dengan siapapun. aku sengaja bicara seperti itu supaya ia berusaha mencari pendamping hidupnya. kita sudah tua dan aku ingin segera melihat cucu kita" sahut Nico.

" iya aku mengerti" sahut Mega. ia pun memeluk Nico berharap kegelisahan hati suaminya bisa sedikit berkurang berkurang.

Episode 3

" awalnya aku tercengang karena dia sangat tampan, tapi setelah aku tau sifat nya aku jadi sangat kesal. dasar bule gadungan, berani sekali dia buat aku di pecat" pekik Jihan. Jihan yang kesal menendang batu yang ada di depan nya. tapi karena batu itu cukup besar akhirnya kaki nya lah yang jadi korban.

" aw .. aduduh sakit nya" pekik Jihan sambil memegang kaki nya. Jihan pun bergegas pulang ke rumah.

" kau sudah pulang, ibu minta uang dong mau belanja" ucap ibu Rina dengan santai nya.

" tapi Bu aku sudah tak punya uang lagi. kenapa ibu tidak pernah minta ke Natali, kerjaan Natali itu cukup bagus dan gajinya juga lumayan" sahut Jihan.

" oh jadi kamu mulai perhitungan ya dengan ibu. sekarang kemarikan tas mu" jawab ibu nya. Rina langsung merebut paksa tas Jihan dan mengambil semua uang di dalam dompet itu.

" ibu jangan, aku sudah tak punya uang lagi. itu uang terakhir ku bu. aku harus menghemat nya" pekik Jihan ia berusaha mengambil kembali uang nya namun gagal.

" kau bisa cari lagi kan, kau itu memang tidak tau terima kasih. aku sudah merawat mu dari kecil tapi, hanya memberi uang ini saja kamu sudah perhitungan. jika kamu keberatan kamu boleh pergi dari sini" teriak Rina.

" kenapa ibu jahat sekali, sampai kapanpun aku tak akan pergi dari sini karena ini rumah ayah ku. dari kecil aku sudah di suruh cari uang sendiri jadi ibu jangan pernah bilang jika sudah merawatku" pekik Jihan. ia berlari menuju kamar nya sambil menangis.

" ibu jahat. aku tahu jika aku hanya anak tiri tapi apa ibu tidak punya rasa sayang pada ku sedikit saja. bagaimana pun juga kami sudah bersama selama 10 tahun. " Jihan menangis sambil memeluk kedua lututnya.

Ayah Jihan menikah lagi dengan Rina yang saat itu berstatus janda saat usia Jihan menginjak 13 tahun. Rina juga punya seorang anak perempuan bernama Natali, usia nya 3 tahun lebih tua dari Jihan. awalnya semua baik baik saja, tapi sayang semua berubah drastis saat ayah nya meninggal ketika Jihan berumur 15 tahun. dan sekarang Jihan telah berumur 23 tahun.

Karena lelah Jihan akhirnya tertidur. ia bangun pukul 7 malam karena perutnya yang sudah lapar, karena memang dari siang jihan belum makan apapun. Jihan segera menuju ke dapur, tapi saat ia membuka tudung saji tak ada makanan apapun di sana.

" bagaimana ini, uang ku sudah di ambil semua oleh ibu. perutku sudah sangat lapar, mau tak mau aku harus minta tolong lagi ke Nara." gumam Jihan. Jihan pergi menuju rumah Nara sahabatnya. ia sudah tidak tau ingin minta tolong dengan siapa lagi. karena otaknya yang sedang kalut, Jihan berjalan tanpa melihat kendaraan yang lewat, ia akhirnya di serempet oleh mobil mewah. mobil itu langsung berhenti ingin menengok keadaan Jihan.

" anda tidak apa apa" tanya Brando

" aku tidak apa apa." jawab Jihan dengan mata yang berkaca kaca. di kaki nya terlihat ada sedikit memar. Brando langsung membantu Jihan berdiri dan mengajak nya ke restoran terdekat sambil memesan makanan. disana Jihan makan dengan sangat lahap karena memang perut nya sudah sangat lapar. Brando yang melihatnya jadi sedikit heran.

" apa benar kita tak perlu ke rumah sakit? kau kenapa? sepertinya sedang banyak masalah. oh perkenalkan nama ku Brando" ia mengulurkan tangannya. Jihan yang tengah makan jadi tersedak karena buru buru.

" makan pelan pelan" ucap Ando, dengan segera Ando memberinya segelas air.

" nama saya jihan. maaf tuan, sebelumnya aku ucap kan terima kasih banyak. aku baru di pecat dan sekarang aku tak punya uang sama sekali." sahut Jihan ia pun kembali memakan makanan nya.

Ando yang mendengar ucapan Jihan langsung tersenyum.

" gadis ini sangat polos dan ceroboh. jika aku jodohkan dengan Fratello yang pintar dan teliti apa jadi nya ya" gumam Ando.

( Fratello adalah kakak dalam bahasa Italia).

" tenang saja, aku akan memberi mu pekerjaan" ucap Ando dengan santainya.

" anda serius. tapi atas dasar apa tuan memberi saya kerjaan kita kan baru kenal. anda bukan oknum perdagangan manusia kan" tanya Jihan dengan ekspresi menyelidik.

" hahaha.. tentu saja bukan, aku orang baik dan juga tampan. aku tulus membantu mu" sahut Ando.

" sekarang beri aku nomor ponsel mu. aku akan menghubungimu jika semua sudah beres." sahut Ando. Jihan akhirnya memberikan nomor ponsel nya pada ando. selesai menemani jihan makan, Ando ingin kembali ke mansion nya. ia hendak mengantar Jihan namun Jihan menolak karena kosan Nara tidak jauh dari sana.

Jihan mengetuk kosan Nara sambil memanggilnya. saat Nara membuka pintu ia nampak kaget melihat Jihan dengan keadaan yang sedikit berantakan.

" kau kenapa!" tanya Nara dengan panik. Jihan masuk dan langsung menangis dengan kencang di dalam.

" Nara, aku dipecat. gara gara bule gadungan itu, semua uangku juga di ambil ibu. dan tadi aku di serempet mobil.. huaa.. " pekik Jihan sambil menangis . mendengar itu Nara langsung memeriksa seluruh tubuh Jihan.

" siapa orang yang sudah menyerempet mu, biar aku beri dia pelajaran. dan bule gadungan yang kau bilang itu biar aku habisi mereka semua." ucap Nara ia sudah menyisingkan lengan bajunya.

" tak perlu, dia sudah janji akan memberi ku pekerjaan. Nara boleh tidak aku menginap di sini. aku sedang tidak ingin berada di rumah" ucap Jihan

" tentu saja boleh. bukan nya sudah lama aku menyuruhmu pindah ke sini tapi kamu selalu menolak" ucap Nara

" oh ya, apa kau sudah makan" tanya Nara

" sudah kau tak perlu khawatir. " sahut Jihan

" ya sudah, kalau begitu ayo kita istirahat" ucap Nara. mereka pun tiduran sambil mengobrol hingga akhirnya mereka berdua tertidur.

DI DALAM MOBIL

" dimana Fratello sekarang?" tanya Ando saat menghubungi Hans.

📱 " di tempat GYM. ada yang bisa di bantu"

" tak ada, kalau begitu aku akan segera kesana" sahut Ando. ia lalu mematikan sambungan telepon nya.

20 menit kemudian, Ando telah tiba di tempat GYM pribadi milik Dantae. ia langsung menemui Dantae disana.

" Fratello, apa kabar" ucap Ando saat Dantae tengah meminum air mineralnya.

" katakan" sahut Dantae dengan wajah datar nya.

" kenapa dengan mu, apa kau tak merindukanku" tanya Ando sambil tersenyum smirk.

" jika kau sudah menemuiku pasti ada sesuatu yang kau inginkan" sahut Dantae.

" begini Fratello, aku punya seorang teman, dia sangat cantik tapi sayang dia sedang kesusahan. kau bantu dia ya, terima dia bekerja di perusahaan mu" ucap Ando.

" kenapa tidak kau saja yang beri ia kerjaan" sahut Dantae.

" perusahaan papa sedang tidak ada lowongan. ayolah Fratello, bantu aku kali ini saja" ucap Ando.

" tapi perusahaan ku juga tak ada lowongan. jadi aku tak bisa membantu apalagi dia perempuan" ucap Dantae.

" kau bisa jadikan dia asisten pribadi mu, supaya kerjaan Hans sedikit terbantu. iya kan Hans" ucap Ando sambil mengedipkan sebelah matanya pada Hans. Hans nampak paham dengan maksud Ando.

" iya Dantae. Ando benar" ucap Hans. Hans kemudian mendekati Dantae.

" kau harus segera membawa wanita ke hadapan om Nico 6 hari lagi. aku rasa ini bukan ide yang buruk " bisik Hans. Dantae tampak berpikir sejenak.

" baiklah, kau suruh saja ia datang besok. dan kau Hans urus semuanya" ucap Dantae.

" oke brother" sahut Hans.

" terima kasih Fratello. kalau begitu aku pergi dulu" ucap Ando sambil tersenyum meninggalkan kedua lelaki jomblo itu.

Ando pun memberitahu Jihan kabar bahagia itu lewat pesan singkat sekaligus ia memberi tahu alamat perusahaan DT.Group pada Jihan.

" sulit di mengerti, semoga Fratello berjodoh dengan gadis ini" ucap Ando sambil tertawa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!