NovelToon NovelToon

Bukan JANDA Biasa (Menikahimu Karena Dendam)

BJB~bab 1

Janneta Indryana itulah namanya. Gadis cantik bertubuh mungil ini sering di cibir karena statusnya sudah menjadi Janda di usia muda. Jannet berasal dari kota kembang Bandung. Jannet sudah menjadi yatim piatu. Di Bandung, Jannet sudah tidak memiliki keluarga hanya ada sanak keluarga Ayah dan Ibunya, itupun di luar kota Bandung. Jannet terpaksa pindah ke Ibu Kota karena tuntutan pekerjaannya. Di Bandung, Janneta bekerja di kantor pusat dan sekarang Janet di pindahkan ke pusat karena kinerja Janet yang bagus dan rajin.

Semenjak Janet tinggal di tempat barunya, Janet selalu di cibir oleh para tetangganya, khususnya kauw hawa.

"Emang status janda salah gitu?" gerutu Janet kesal ketika dirinya mendengar salah satu ibu rempong mencibirnya.

"Gue sumpahin nanti anak gadisnya jadi janda," sumpah serapah Janet yang tidak sengaja ia lontarkan karena saking kesalnya.

Janet sudah hampir 2 minggu tinggal di komplek ini. Selama Janet kerja, Kimmy putri mungilnya selalu Janet titipkan ke tempat penitipan anak. Janet enggan menyewa baby sister untuk mengurus Kimmy. Janet lebih percaya Kimmy di titipkan ke tempat penitipan anak.

"Bunda!" seru Kimmy berlarian kecil menghampiri bundanya yang baru datang menengoknya. Setiap jam istirahat, Janet selalu menemui Kimmy di tempat penitipan anak.

"Sayang, anak bunda yang cantik!" Janet menggendong tubuh mungil Kimmy.

"Bunda ada yang nitip salam untuk bunda," celoteh Kimmy.

"Wah... benarkah itu? Siapa sayang?" tanya Janet.

"Kimmy lupa namanya Bunda," celoteh Kimmy.

Janet ketawa. Janet merasa lucu dengan kelakuan putri kecilnya itu. Seperti biasa Janet mengajak Kimmy makan di warteg sekitaran tempat itu.

Felix baru tiba di Jakarta setelah beberapa minggu ini dirinya disibukan untuk mengontrol kantor cabang yang berada di luar kota.

"Jadi sudah ada seketaris baru buat saya?" tanya Felix kepada asisten pribadinya.

"Iya Bos! Dia pindahan dari kantor cabang yang ada di Bandung," kata Temi asistennya Felix.

"Hemmm... nanti setelah jam istirahat usai. Suruh dia menghadap saya," titah Bos Felik.

"Baik Bos!"

Sementara Janet dan Kimmy sudah selesai makan siangnya. Janet sudah mengantar Kimmy kembali ke tempat penitipan anak.

"Sayang kamu jangan nakal. Bunda pergi kerja lagi," kata Janet sembari mengacak-ngacak puncak rambut kepala Kimmy.

"Ok Bunda!" seru Kimmy.

"Sun dulu dong," kata Janet sembari menyentuh pipi kanannya minta di sun sama Kimmy.

"Muuach! Kimmy sayang Bunda," seru Kimmy.

Janet bertekuk lutuk agar tubuhnya sepantaran dengan tingginya Kimmy. Janet memeluk tubuh Kimmy dengan hangatnya, "Bunda juga sayang banget sama Kimmy. I Love You."

"I Love you to bunda," celoteh Kimmy. Kimmy memang gadis yang sangat pintar.

Kimmy di tempat ini selain di asuh juga banyak belajar seperti di sekolah.

Tanpa keduanya sadari kalau Raja terus memperhatikannya. Raja adalah salah satu guru pembimbing anak-anak yang di titipkan di tempat ini. Raja begitu sangat mengagumi Janneta. Bundanya Kimmy. Namun, Raja tidak punya keberanian sama sekali untuk sekedar berkenalan sambil berbincang dengan Janet. Raja hanya sering menitipkan salam untuk Janet lewat Kimmy.

"Dia sungguh wanita yang luar biasa," ujarnya yang masih memandang wajah cantiknya Janet dari kejauhan.

Selain tubuhnya Janet yang seksi, tapi Janet memiliki faras wajah yang cantik yang tidak bosan untuk di pandang.

"Kimmy ayo sini sayang kita maen lagi sama yang lainnya. Bunda Janet kan harus kerja lagi," sahut Ibu Asih pemilik yayasan.

Kimmy mengangguk dan langsung menghampiri Ibu Asih.

"Bu saya titip Kimmy lagi," ucap Janet kepada Ibu Asih si pemilik yayasan.

"Iya Bu Janet!"

Setelah itu, Janet pamit.

Tak lama kemudian Janet tiba di parkiran kantor. Janet jalannya begitu sangat terburu-buru. Janet kelupaan ada pekerjaan yang sangat penting yang belum ia selesaikan.

"Gawat! Bisa-bisa aku di maki Bos. Hari ini kan si Bos datang. Haduh... " Janet semakin panik. Janet mempercepat langkahnya. Janet tidak bisa berlari cepat karena ia memakai sepatu high heels yang cukup tinggi. Karena Janet memiliki postur tubuh yang tidak tinggi semapai. Jadi agar terlihat tinggi Janet selalu menggunakan sepatu hak tinggi.

Saking terburu-burunya sampai-sampai saat di loby Janet bertubrukan dengan seseorang yang sedang berjalan sambil berbincang via telepon.

Bruk!

Janet hampir mau jatuh. Namun, dengan gesitnya pria itu langsung meraih tangan kanan Janet.

Eh!

Janet kini malah terjatuh kedalam pelukan pria itu. Pria itu adalah Bosnya, yaitu Felix.

Kedua bola mata kembar itu kini sudah beradu. Felix maupaun Janet tak berkedip sama sekali.

"Bisa gak kalau jalan itu hati-hati," ketus Felix.

"Bisa tidak kalau anda tidak peluk-peluk saya? Saya jadi susah untuk keluar dari cengkraman anda," balas Janet tak kalah ketusnya.

"Jangan G'R! Siapa yang peluk kamu?" kata Felix yang tidak mau kalah.

"Ini buktinya tangan anda masih melingkar di pinggang saya," ucap Janet yang sama tidak mau kalah juga.

Keduanya kembali saling bertatap muka. Dengan tatapan sengit yang menyeramkan.

(Bersambung)

BJB~bab 2

"Apa tubuh aku terlalu hangat sampai anda tidak mau melepaskan pelukan anda?" tutur Janet yang sedari tadi terus memandang wajah pria dingin yang ada di depan matanya.

Felix langsung melepaskan pelukannya. Bukan di lepas saja, tapi Felix langsung mendorong tubuh Janet secara kasar sehingga membuat tubuh mungil Janet tersungkur ke lantai.

Bruk!

"Uuh... " Janet geram.

"Emang seharusnya tadi itu saya tidak menolong kamu," ketus Felix sembari merapikan jas kerjanya. Kemudian Felix meninggalkan Janet yang masih tersungkur.

"Awas kalau ketemu lagi. Gue jitak loe!" celoteh Janet sembari memukul-mukul lantai.

Janet pun berusaha untuk bangun. "Andai saja, tubuhku ini tinggi semampai. Aku tidak akan pake sepatu hak tinggi seperti ini," gumam Janet berkeluh kesah. Janet melanjutkan perjalanannya menuju ke meja kerjanya yang terletak di depan ruang kerjanya Felix.

Kimmy tengah bermain kejar-kejaran dengan anak-anak kecil seusia Kimmy. Raja yang begitu tertarik dengan Bundanya Kimmy, menghampiri Kimmy sembari membawa sebuah coklat untuk Kimmy.

"Apa Kimmy mau ini?" kata Raja menawarkan sebuah coklat silverqueen.

"No!" Kimmy menggeleng-gelengkan kepalanya secara perlahan-lahan.

"Loh kenapa? Bukannya anak kecil itu suka sama coklat," kata Raja sembari menyentuh wajah Kimmy. Raja kini posisinya sedang bertekuk lutut agar tingginya sepantaran dengan Kimmy.

"Kata Bunda, Kimmy jangan teralu banyak makan coklat. Nantinya giginya ompong," celoteh Kimmy dengan wajah polosnya.

"Hahaa... " Raja ketawa begitu lepas. Raja baru kali ini merakan ketawa sebahagia ini.

"Oya! Ayah Kimmy kemana?" tanya Raja.

"Kata Bunda, kalau ayah Kimmy itu sudah bahagia di surga," celoteh Kimmy.

"Ke surga?" Raja kembali bertanya dan di anggukan oleh Kimmy.

"Kimmy mau gak punya Ayah baru?" tanya Raja kembali sembari mencubit gemas pipi cubby nya Kimmy.

"Mau dong Om Guru. Kimmy juga ingin punya Ayah sama seperti yang lainnya," ucap Kimmy sendu.

Raja segera memeluk tubuh Kimmy. Raja mengelus-ngelus punggungnya Kimmy, "Secepatnya, Kimmy akan punya ayah baru."

"Benarkah itu?" seru Kimmy. Wajahnya tampak berbinar-binar.

"Iya sayang!"

Kimmy, Om Guru akan jadi ayah baru buat Kimmy. Doakan Om Guru semoga berhasil mendapatkan hati Bunda Janet.

..

Janneta sudah berada di meja kerjanya. Janet menghempaskan tubuhnya di atas kursi kerjanya. Bokong Janet merasa sangat nyeri akibat terjatuh tadi. Kakinya Janet juga sedikit pegal linu.

"Awas kalau nanti gue ketemu sama cowok rese itu. Gue jitak kepalanya," dengus Jannet sembari memijit-mijit betisnya yang terasa pegal.

"Janneta kamu di tunggu di ruang rapat sama Bos Felix," sahut asistennya Felix yang bernama Temi.

"Si Bos sudah datang?" tanya Janet kepada Asisten Temi.

"Sudah!"

"Baiklah... "

Janneta dan asisten Temi segera bergegas menuju ke tempat di mana rapat akan di selenggarakan. Janet masuk terlebih dahul karena Temi harus memanggil stap yang lainnya yang akan ikut hadir. Di ruang rapat kebetulan cuman ada Felix seorang. Betapa terbelalaknya saat Janet melihat sosok pria yang sedang duduk di ruang rapat. Felix sama sekali tidak menyadari kalau yang masuk ke ruang rapat itu wanita yang bertubrukan dengannya tadi.

"Kalau mau masuk ketuk pintu dulu! Punya etika apa enggak?" ketus Felix yang pandangannya fokus ke layar laptop.

Janet tidak menyahut. Janet menarik kursi lalu dengan percaya dirinya dia duduk yang jaraknya tidak jauh dengan Felix.

Oh my god! Apa jangan-jangan cowok ini yang tadinya mau aku jitak itu bos gue?

Janet tepuk jidat. Janet jadi salah tingkah.

"Eh siapa kamu?" tanya Felix saat menyadari kalau wanita yang barusan masuk adalah wanita yang tadi bertubrukan dengannya.

"Saya?" Janet menunjuk ke arah wajahnya sendiri.

"Terus saya bertanya sama siapa lagi kalau bukan sama kamu?" ketus Felix.

Janet menggaruk-garuk pelipisnya yang sama sekali tidak gatal.

"Hehee... " Janet malah balas nyengir kuda.

"Jawab! malah nyengir," bentak Felix.

"Saya Janneta Indryana. Saya seketaris baru si Bos pemilik perusahaan ini," jawab Janet angkuh.

Kini Felix yang tersenyum tipis.

Janet langsung menaikan bibir bagian atasnya,"Idih... loe pikir senyuman loe manis apa hah?" desis Janet yang terdengar oleh Felix.

"Coba katakan sekali lagi?" pinta Felix sinis.

Janet langsung menoleh ke arah Felix. Tatapan Janet ke Felix tidak enak di pandang sama sekali.

(Bersambung)

BJB~bab 3

"Senyuman anda sangat manis mengalahkan gula dan madu," ucap Janet mengelak. Saat menoleh kesamping, Janet langsung berdecih "Oek... manis? manis apaan? yang ada pahit."

"Kamu tahu siapa saya?" ketus Felix.

Dengan polosnya Janet hanya menggelengkan kepalanya secara perlahan-lahan.

"Saya Bos kamu! Felix Kailo Aldebara pewaris tunggal dan pemimpin di perusahaan DEBARA GRUF," ucapnya dengan angkuh.

"Oh! Hei Bos Felix," sapa Janet sembari nyengir kuda.

Namun, Felix malah acuh! Felix kembali fokus ke layar laptopnya.

Benar-benar harus extra sabar nantinya menghadapi Bos baru gue.

Ruang rapat kini sudah di penuhi dan rapat akan segera di mulai.

🌹🌹🌹

Felix memiliki tunangan yang bernama Amanda Grasella. Felix begitu sangat mencintai Amanda, hubungan Felix dan Manda sudah terjalin cukup lama. Sekitar 4 tahun lamanya. Rencananya, 2 bulan lagi keduanya memutuskan untuk menikah.

Acara rapat sudah selesai. Felix sudah tidak terlalu disibukan dengan pekerjaannya. Felix memutuskan untuk menemui Amanda tunangannya di Cafe yang di kelola oleh Manda.

"Manda pasti senang kalau aku kasih dia kalung ini." Rencananya Felix akan memberikan Manda sebuah hadiah kalung emas berlian berwarna sliver. Kalung itu sangat cantik dan tentunya sangat mahal.

Felix sudah tiba di parkiran Cafe Grasela Queen.

Sementara, di kantor kerjaan Janet sudah selesai, Janet sudah bisa pulang cepat hari ini. Sebelum menjemput Kimmy di tempat penitipan anak. Janet akan ke sebuah toko maenan. Janet akan membelikan Kimmy sebuah boneka baby bear.

Janet sudah tiba di sebuah toko maenan di sebrang Cafe Grasela Queen. Cafe yang di kelola oleh Amanda tunangan Felix.

"Mau pilih yang mana Mba?" tanya sang pemilik toko ketika Janet tengah memilih-milih boneka untuk Kimmy.

"Mmmm... yang itu sepertinya bagus!" Janet menunjuk ke arah boneka baby bear yang ukuran sedang berwarna pink fanta. Si pemilik toko segera mengambilnya.

"Ini berapa harganya?" tanya Janet.

"250ribu!"

"Ya sudah, jadi yang ini aja."

Setelah mendapatkan bonekanya Janet memutuskan untuk nongkrong sebentar di Cafe sebrang toko mainan.

Felix menutup kedua matanya Amanda dengan kedua tangannya. Amanda begitu mengenali aroma farpum laki-laki yang kini tengah menutupi matanya, "Sayang!" seru Amanda sembari memegang tangan Felix yang sedang menutupi matanya.

"Eh ketebak juga!" Felix melepaskan tangannya yang menutup kedua mata Amanda. Felix kini duduk saling berhadapan dengan Amanda.

Janet melihat Felix bosnya sedang bersama seorang wanita dan terlihat sangat mesra. Janet malah ilfil melihat bosnya yang so romantis. Bibir Janet terus kunyam-kunyem, bibir atasnya ia naikan ke atas.

"So romantis!" desis Janet.

"Gara-gara dia, bokong gue masih sakit begini. Masa cewek imut, seksi, cantik yang bernama Janneta ini di dorong-dorong hingga jatuh," gerutu Janet kesal kalau dirinya teringat saat ia di dorong kasar oleh Felix bosnya.

Sementara Kimmy sedang maen petak umpet dengan teman-temannya. Kini giliran Kimmy yang mencari teman-temannya yang bersembunyi. Kimmy mencari sampai di luar batas area bermain yang di sediakan yayasan.

"Kalian sembunyi di mana sih?" Kimmy sudah merasa kesal karena ia tidak berhasil menemukan salah satu temannya yang bersembunyi. Kimmy berjalan samakin jauh dari yayasan tempat penitipan anak. Kimmy menyusuri jalan raya.

Kimmy semakin kebingungan, "Di mana ini? Sepertinya Kimmy nyasar deh!" Kimmy berlarian kecil. Saat Kimmy mau nyebrang jalan tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju sangat cepat. Kimmy pun akhirnya keserempet motor. Tubuh Kimmy berguling-guling di jalanan. Si pengendara sepeda motor kabur.

Prank!

Janet tiba-tiba saja refleks menjatuhkan gelas cofie yang sedang ia pegang.

"Kimmy!" Janet menyentuh bidang dadanya. Firasat buruk mulai menghantui Janet.

"Kenapa aku jadi mencemaskan Kimmy," lirihnya.

Tubuh mungil Kimmy berlumuran darah. Untung saja ada ibu paruh baya yang melihat Kimmy dan langsung membawa Kimmy ke Rumah sakit.

"Kasian sekali anak ini."

Pikiran Janet saat ini benar-benar tidak karuan, Janet bangkit dari duduknya berlari ke pintu keluar. Saking paniknya, Janet sampai lupa tidak membayarnya. Bahkan tas sama boneka baby bearnya sampai ketinggalan.

"Mba jangan kabur! Bayar dulu mba," teriak salah satu waiters.

Felix mengenali sekali kalau wanita yang kabur itu adalah Janet.

Dasar kere! So soan makan di Cafe tapi tidak mau bayar. Malah kabur lagi.

(Bersambung)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!