"Jesen,,, jesen,,,jesen" gemuruh sorak sorai mahasiswa menggaungkan nama jesen dari dalam gedung basket.
Pada hari itu, sedang berlangsung pertandingan antar dua kampus.
Mempertemukan antara kampus BELA DIRI dan kampus PUTRANYA JAYA. Dua kampus yang selalu bertemu dipertandingann final.
Adu lempar bola kedalam ring basket tak terelakan lagi.
Papan skor yang terus berubah membuat para penonton dag dig dug duer.
Angka demi angka selalu berubah, pemain yang sedang berlaga dilapanganpun terus berlari tanpa merasa kelelahan.
Keringat yang mengucur deras tak menghentikan para pemain untuk menambah pundi-pundi skor mereka.
Dipinggir lapangan ada dua kubu penonton, yang didominasi oleh banyaknya wanita yang hadir.
Walau mereka datang untuk mendukung kampus mereka masing-masing tetapi yang terdengar dari sebagian besar penonton wanita itu hanya menyebut dan menggaungkan satu nama pemain yang sedang berlaga.
Jesen yang menjadi pusat perhatian pada laga saat itu, memang bermain sangat memukau.
Dia berhasil mencuri perhatian setiap orang yang menonton laganya.
Tidak hanya pintar dalam memainkan bola basket, jesenpun memang pada dasarnya mempunyai paras yang memikat.
Wajah tampan dan imut dengan postur tinggi kekar dan dada yang bidang membuat para wanita ingin dipeluknya.
Banyak wanita yang mengantri hanya untuk dapat lirikan darinya, karena hanya dapat pandangan dari sosok jesen sudah membuat para wanita itu berada dalam surga.
Jesen adalah anak dari pemilik kampus PUTRANYA JAYA.
Kampus yang sangat elit, tempat berkumpulnya anak-anak orang kaya yang hanya mengandalkan kekuasaan orang tua masing-masing.
Jesen merupakan pemimpin dari mahasiswa yang berada dikampus karena tentunya dari kekuasaan yang ibunya miliki.
Sifatnya yang kasar, sombong, angkuh dan egois tidak membuatnya dibenci oleh para mahasiswa yang lain.
Justru sosok jesen yang seperti itu yang selalu dieluh-eluhkan dan dipuja-puja.
Papan skor pada saat itu yang menggambarkan bahwa kampus PUTRANYA JAYA sedang berada diatas angin.
Dalam hitungan beberapa detik lagi, sudah dipastikan menjadi pemenang pada gelaran pertandingan tahun ini.
Bunyi peluitpun terdengar tak kala waktu menandakan pertandingan telah usai.
Serentak terdengar gemuruh para penonton yang juga merasa bahagia akan hasil dari pertandingan itu, sorakan yang tak hanya dari kubu kampus PUTRANYA JAYA.
Tahun ini jesen dan kampusnya berhasil mempertahankan lagi piala yang memang sudah tiap tahun kampusnya dapat.
Semua para pemain mengangkat tubuh jesen dan melempar-lemparkannya keatas udara pertanda bahwa jesen berhasil lagi membuat kemenangan untuk kampusnya.
Walaupun tidak dipungkiri lagi bahwa peran jesen tiap tahun dalam pertandingan basket sangatlah penting.
Setelah pertandingan yang sangat melelahkan itu berakhir, jesen dan timnya berjalan keluar lapangan dan bergegas menuju kamar ganti pemain.
Mereka hendak mengistirahatkan dan membersihkan seluruh badan dari rasa lelah serta peluh keringat akibat pertandingan yang lumayan berat itu.
Pada dasarnya kampus BELA DIRI memang mempunyai tim yang sangat susah untuk dikalahkan, apalagi disana terdapat tim yang memang kompak.
Tidak seperti kampus PUTRANYA JAYA yang hanya bisa mengandalkan jesen seorang diri.
Tapi itulah kehebatan dari jesen, walaupun dikepung oleh tim lawan yang hebat dan solid tapi masih bisa menunjukan dirinya sebagai pemenang dari tahun ketahun.
Lawanpun kadang merasa heran atas kepiawaian seorang jesen yang sering kali bermain seorang diri ditengah lapangan dan gempuran tim lawan.
Saat jesen berjalan menyusuri lorong yang mengarah pada kamar ganti yang berada digedung kampus PUTRANYA JAYA (pertandingan berlangsung dikampus jesen) dari arah belakang tangan sosok pria yang tiba-tiba merangkul pundak jesen.
Sontak jesen menoleh kearah kanan, yang dimana sosok pria itu berada.
Adalah deni, pria yang merangkul pundak jesen yang masih sangat basah karena peluhnya masih mengucur tanpa henti.
"Selamat brow!!! kamu menang lagi" sambil memandang wajah jesen yang penuh keringat kata deni.
"Emmmmmm" jawab pendek jesen dengan tampang jutek kepada deni.
Tampang jutek jesen bukan tanpa sebab, jesen dan deni dahulunya adalah teman dekat.
Apapun yang jesen lakukan selalu deni tahu, semua kisah hidup yang terjadi dalam hidup jesen pasti akan diceritakan kepada deni.
Itu terjadi selama tiga tahun pertemanan mereka, sebelum jesen tahu bahwa deni pertama kali menghianati pertemanan mereka.
Diam-diam deni menjalin kasih dengan tina, yang tak lain dan tak bukan adalah masih pacar dari jesen.
Jesen tidak mengetahui kalau teman dan pacarnya menghianati dirinya dibelakang.
Sampai pada tanggal 14 februari bulan lalu, jesen tidak menyangka akan melihat deni memasuki pintu kamar hotel nomer 212.
Saat jesen sedang menunggu tina di HOTEL PLAZAT untuk merayakan hari kasih sayang yang tepat jatuh pada hari itu.
Jesen yang terus menunggu tina, tiba tiba dikagetkan dengan pandangan yang mengarah pada pintu masuk lobi gedung.
Dia melihat sosok pria yang memang sudah tidak asing lagi, bagaimana tidak pria yang sudah mendengarkan keluh kesahnya selama tiga tahun terakhir itu sedang memasuki lobi hotel seorang diri.
Jesenpun yang melihat deni memasuki lift hotel menuju atas, berpikir keras sedang apa deni ke HOTEL PELAZAT seorang diri dan dihari ini pula.
Dengan perasaan masih penasaran akan temannya itu, diam-diam jesen membuntuti deni yang naik kelantai dua dan memasuki kamar 212.
"ketahuan kamu sama aku den!!!" seru jesen senang dalam hati.
Dengan terus mempercepat langkahnya yang sedang membuntuti deni menyusuri lorong kamar hotel.
Setibanya deni didepan kamar hotel bernomerkan 212, seseorang wanita keluar dengan masih memakai baju merah dari arah kamar itu.
Sontak mata kaget jesen terbelalak, seakan masih tak percaya dengan apa yang sudah dilihat jesen.
Wanita yang sudah pasti dia sangat kenal, sosok wanita yang sudah memacarinya satu tahun terakhir. Wanita yang sudah berjanji akan bertemu dengannya ditempat yang sama.
Wanita yang sudah jelas akan merusak hatinya dan merusak pertemanan antara deni dan jesen.
Tina langsung menarik tangan deni menuju masuk kedalam kamar hotel.
Dengan masih terdiam sejenak tak percaya akan penglihatan sendiri, jesen pun bejalan perlahan menuju kamar tersebut.
Walau kakinya berat untuk melangkah mendekat dan menerima kenyataan kalau-kalau teman dan kekasihnya telah menghianatinya.
Mereka bermain api dibelakang jesen, jesen pun melihat lagi dengan sangat seksama melalui pintu kamar yang tidak tertutup sempurna.
Pintu kamar yang menganga dan mempertontonkan dua pasangan yang sedang bercumbu mesra didalam kamar hotel tersebut, dan dapat ditonton oleh orang yang berada dibalik pintu luar kamar. Yang jelas penonton itu sudah pasti bisa ditebak adalah seorang jesen itu sendiri.
Authoor : Visual sosok jesen
Tina yang sudah berhasil menarik masuk tangan deni menuju kamar langsung memeluk deni dan berusaha dengan cepat mencium pria itu.
Deni sedari awal tidak memberikan perlawanan akan perlakuan tina padanya.
Dalam hatinya sempat terbersit ingatan akan wajah sang teman.
Gambaran wajah yang berhasil membuatnya sangat merasa bersalah.
Tina yang tak henti melayangkan pelukan dan kecupan pada tubuh serta bibir deni berharap kalau-kalau denipun membalas ciumannya.
Dari arah balik pintu kamar, jesen masih terdiam sembari memandang dua orang sejoli yang ada dibalik seberang pintu.
Pandangan yang membuatnya sangat kecewa, menyadarkannya bahwa orang-orang yang ada disampingnya ternyata tidak seperti dugaannya selama ini.
Pemandangan yang membuka lebar pikiran jesen akan dua sosok yang dikenalnya.
Saat kekecewaannya sudah memuncak, jesenpun melangkah berbalik arah meninggalkan tontonan yang sangat tidak ingin dilihatnya itu.
Didalam kamar, tina masih mencium bibir deni. Memagut dan mengulum bibir yang tidak memberikan respon atas tingkah tina.
Tina yang hari itu sangat agresif, meraba dada deni seolah-olah ingin memberikan rangsangan pada sosok pria yang sama sekali tidak berminat.
Pria yang hari itu lebih merasa bersalah atas tindakannya dibelakang jesen.
"Stop,, stop" kata deni sambil memalingkan wajah disertai dengan dorongan tangan kepundak tina.
"Kenapa?" tanya tina penasaran kenapa pria yang ada dihadapannya ini bertingkah tidak seperti biasanya.
"Ini salah, sangat salah tidak seharusnya kita seperti ini" jawab deni dari pertanyaan tina yang terlihat heran.
"Salahnya dimana???" tanya tina lagi sembari mengangkat tangan dlsambil memeluk pinggang deni.
Denipun berusaha untuk tetap mengelak dari pelukan tina, sembari berkata kepada tina lagi
"Kita kayak gini dibelakang jesen, itu sudah suatu kesalahan"
"Apa kamu tidak merasa bersalah telah menghianati jesen???" imbuh deni lagi sambil beranjak pergi menjauh dari tempat tina berdiri semula.
Saat deni hendak menjauh melangkah, tanpa kehabisan akal tina menggapai tangan deni dan menariknya keatas ran to the jang alias ranjang.
Denipun akhirnya jatuh menindih tubuh tina, namun dengan sigap dan cepat denipun berusaha untuk bisa bangun dari atas tubuh wanita itu.
"Kamu kenapa sich!!!" tanya lagi tina kepada deni sambil menatap pria itu dengan mimik wajah sangat kesal.
"Aku udah gak mau lagi kayak gini, selingkuh dibelakang jesen. Ini tuch beneran salah. Kita gak seharusnya kayak gini" jawab deni dengan intonasi suara yang agak kecewa dan marah.
Marah pada tina karena tina sama sekali tidak merasa bersalah pada pacarnya itu dan tentunya sangat marah pada dirinya sendiri karena bisa menghianati temannya itu.
"Trus kamu mau apa???" tanya tina sembari menantang.
"Mau apa!" seru deni balik.
"Iya mau kamu apa?" jawab tina dengan pertanyaan lagi kepada deni.
"Aku udah gak mau kayak gini lagi, aku mau kita udahan main dibelakang jeseen" seru deni dengan keputusannya.
"Tapi aku tetap mau kayak gini,, aku sayang jeseen tapi aku juga sayang kamu" kata tina.
"Gila kamu" kata deni sambil marah.
"Aku masih mau kalian,,," timbal tina lagi
Denipun beranjak melangkah pergi meninggalkan tina. Tak terima akan ditinggalkan deni tinapun memberikan pertanyaan sambil berteriak
"Pilih jesen atau aku?" teriak tina.
"Pilih teman" kata deni sambil berlalu.
Dan kejadian itu tentunya tidak akan diketahui sendiri oleh jeseen karena sudah memilih untuk terlebih dahulu berlalu membawa kekecewaan pada diri sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!