NovelToon NovelToon

My Little Wife

Sudah cukup

flasback

" Aku tanya sekali lagi..!!siapa lelaki ini..? ".ucapku dengan intonasi meninggi merasa geram karena wanita didepanku hanya terdiam dengan isaknya, kulemparkan foto foto menjijikan itu kearahnya.

" kau membututiku? keterlaluan...!!! teriak chaterine merasa tak terima.

Yudha tersenyum miring dengan bertolak pinggang, tak habis fikir dengan kelakuan istrinya itu bukannya meminta ampun tapi dia berani meneriakinya, sungguh sangat kecewa hatinya saat ini, " kau yang keterlaluan chat,kurang apa aku selama ini?salah apa aku hah..!!!? kau sungguh memalukan keluarga Baskoro,,,!!!! ". teriak yudha menekankan kata Baskoro.

chaterine tersentak,dia tau dia salah terlebih lagi ini aib memalukan untuk dirinya namun nasi sudah menjadi bubur, " maaf ". hanya itu yang bisa chaterine ucapkan kembali dan menundukan lagi wajahnya.

" oke, fine......jadi siapa yang akan maju? ". tanya Yudha masih menatap tajam kearah chaterine yang menunduk.

Chaterine memandang heran Yudha, " maju? "

" ya,,aku atau kamu yang akan menggugat cerai..!!" tanyanya dengan amarah yang meluap.

" Aku, aku yang akan menggugat cerai, maaf ".ucap chaterin lirih yang kembali menundukan wajahnya.

Yudha mengangguk,kemudian ia keluar dari dalam kamar meninggalkan chaterine dengan isak tangisnya, terdengar suara mesin mobil dan chaterin melihat yudha sudah meninggalkan rumah mewah ini, rumah yang yudha bangun tepat dihari ulangtahun pernikahannya yang pertama,semua sudah berakhir.... gumamnya pelan.

" bu...ibu gak apa apa? ". ucap soimah seorang IRT yang bekerjadi kediaman yudha dan chaterine, soimah merasa iba dan tak menyangka pernikahan mereka sedang di ujung tanduk, soimah memeluk chaterine dan menepuk bahunya pelan, " sabar bu sabar ".ucapnya yang ikut menangis.

" apa yudha sudah pergi bi? tanyanya yang sudah terlihat tenang dan mulai meneguk air putih yang diberikan soimah kepadanya.

" iya bu, Bapak tadi pergi membawa den Niko, saya tanya tapi Bapak gak jawab apa apa bu ". Ucapnya sendu.

" Niko,maafkan bunda nak maafkan bunda... ". isak chaterin kembali pecah dimana Niko anak lelakinya yang dibawa pergi namun ini sudah jadi hukuman pertama baginya karena semua kesalahan memang berasal dari dirinya sendiri.

Chaterine adalah gadis blasteran yang lahir dan menetap diindonesia bersama neneknya, ayah dan ibunya sudah lama bercerai dan telah menikah kembali dengan pasangannya masing masing,Chaterine bertemu dengan Yudha saat berumur 22 tahun saat itu dia bertemu disalah satu cafe dibali dimana temannya dan teman yudha mengadakan acara teman kencan dengan mengumpulkan wanita dan pria single dalam jumlah yang sama hingga seperti sudah diatur agar mereka berpasangan,Yudha yang memang memiliki sikap dingin dan pendiam mampu membuat chaterine jatuh hati pada pandangan pertama memang sulit untuk mendekati sosok pria satu ini yang membuat chatterine jatuh hati adalah senyum menawan dibalut kharisma yang tegas,ya...yudha bisa berubah drastis menjadi periang humoris dan hangat jika di depan teman laki lakinya sungguh pemandangan yang langka.

yudha memilih sekolah kedokteran dibandung, sedangkan chaterine memilih dibidang perancang,chaterine bercita ingin memiliki butik sendiri dan ingin nenjadi perancang busana.

namun cinta merubah segalanya kala itu,merubah tekad awal chaterine yang menggebu,memilih mengejar cintanya akan sosok yudha putra baskoro,seorang calon dokter selain tampan yudha adalah anak dari keluarga Baskoro,nama yang dikenal semua kaum bahwa dia adalah manusia berkelas.sempurna

jam sibuk yudha membuat chaterine susah untuk mendapatkan waktu hanya untuk sekedar coffe time dengannya namun akalnya tak habis disitu, setiap bulan chaterine sengaja membuat pesta kecil dengan teman temannya, sebuah pesta reuni lebih tepatnya dimana sebagian teman temannya yang mengikut acarai Teman Kencan kala itu sudah ada yang berkencan sungguhan, itulah saat dimana chaterine lebih berani untuk dekat dengan sosok pria bernama yudha ini.

Namun kegigihan memang selalu membuahkan hasil, Pria Coolkas ini luluh dengan kegigihan Chaterine, dimulai dari pertemanan lambat laun menjalin kasih asmara dan berakhir di pernikahan sungguh kebahagiaan mendalam untuk chaterine, tak terasa selama Enam tahun chaterine menjalin pernikahan dengan yudha,namun dibalik kisah indah dimata semua orang itu ternyata berisikan kekacauan semata, ditahun kedua dimana saat Niko lahir dan yudha sudah menjabat sebagai Dokter Spesialis Bedah Orthopedic, menjadi seorang kepala Unit orthopedic dan Traumatologi.

kesibukan membuatnya jarang dirumah,hari demi hari dihabiskanya dengan pekerjaan di RS,bisa 2 sampai 3 hari yudha tidur di kantor,chaterine yang disibukan dengan pengalaman pertamanya sebagai seorang ibu membuatnya kerepotan dan selalu mengandalkan mertua yang notaben kedua mertuanya adalah pengusaha sangat tidak memungkinkan dan sosok nenek yang meninggal dunia satu tahun sebelum chaterine menikah membuatnya harus mengerjakan semuanya sendiri,memang chaterine disediakan pembantu dan pengasuh tak tanggung tanggung 3 pembantu khusus membantu chaterine nampaknya tak cukup juga, dengan fisik Niko yang sangat lemah dan mudah sakit membuatnya kewalahan belum lagi babyblush yang membuat mood nya sangat jelek tak jarang chaterine melampiaskan amarahnya kepada bayi mungil Niko,tentu menambah nilai plus untuk pertengkaran antara Yudha dengan chaterine.

pertengkaran berlanjut hingga tahun tahun berikutnya,namun yudha lebih banyak mengalah melihat Niko yang selalu ceria dan nasehat mamah " sabar nak...kamu harus sabar,jika kalian sama sama api,apa yang di hasilkan? berikan pengertianmu yang mudah di cerna istrimu,bukan amarah yang meluap luap,semua ada masanya nak. ".

namun saat niko berusia 2 tahun,yudha memutuskan untuk mundur dari dunia Kedokteran,bukan tanpa alasan sang mertua mengalami stroke dan harus menjalani pengobatan yang amat sangat panjang.

perusahaan pun mulai dikendalikan oleh yudha,hal ini membuat yudha menjadi jauh lebih sibuk hari harinya selalu pekerjaan,yudha hanya meluangkan waktu saat makan siang dan bermain dengan niko,namun saat malam pulang dengan keadaan lelah dan hanya ranjanglah tujuannya,chaterine benar benar terabaikan dan puncaknya di tahun pernikahan yang ke 5 chaterine yang sudah tak peduli dengan rumah tangganya mencoba mensibukkan diri dengan memulai karrirnya di bisnis perhiasan,membuatnya sibuk dan mengabaikan sang suami dengan Niko dan ketika ia tak sengaja bertemu dengan seorang mantan kekasih yang datang kembali dengan mengulurkan pelukannya memberikan sandarannya dengan senang hati chaterine menyambutnya,uluran tangan yang berawal dari bertukar kisah masing masing saling curhat saling membuka aib pernikahan masing masing membuat keduanya terhubung dengan dalih saling membutuhkan dan berakhir dengan perselingkuhan dan sialnya ditahun ke 6 pernikahannya ini, semua hal terbongkar dengan sendirinya,

tak tangung tanggung bahkan chaterine memiliki apartemen khusus untuknya dan sang kekasih untuknya menjalin kasih.

chaterine menghembuskan nafasnya panjang,dia tersenyum miring melihat bingkai besar yang terpajang dikamar, dimana foto penikahan mereka berdua yang tampak sangat bahagia.

" semua sudah berakhir,akhirnya aku menyerah, tak ada yang bisa ku pertahankan kembali ". ucapnya di tepi ranjang masih menatap foto pernikahannya lekat.

Kediaman Danur Mulyo Diningrat

brak..

" malam den " ,sapa satpam kediaman Pak danur (ayah yudha)

" bawa koper saya kekamar " ,ucapnya dingin dengan menggandeng tangan mungil Niko yang menahan kantuk.

" mah yah ". sapa yudha saat masuk kedalam rumah kedua orang tuanya tersebut.

" eehhh....". keduanya kaget berbarengan melihat anak lelaki dan cucunya datang dijam malam seperti ini merasa terheran heran, pasti sudah terjadi sesuatu..,terlebih melihat uya yang tengah menggotong 2 koper besar membawa masuk kearah kamar yudha dulu saat dia masih remaja.

" opah....!! ". teriak niko menghambur naik keatas pangkuan sang kakek tersayang.

" mah yah ". yudha mencium kedua pipi orang tuanya.

" ada apa ini nak ",tanya mamah ingrid lembut smbil mengusap pundak lebar anak simatawayangnya.

" aku titip niko ya mah,yah? " Ucapnya dengan wajah sendu dan menundukan kepalanya terlihat frustasi.

" ada apa dengan kalian nak? ". tanya mamah kembali mencoba menahan air mata dipelupuk mata yang sudah mulai kriput,entah rasa sakit di hatinya seperti sudah tersampaikan tanpa harus menunggu yudha berucap.

" aku gagal, semua sudah berakhir mah,semua sudah berakhir..aku...aku sudah lelah...ini sudah melewati batasnya,aku mohon jangan bertanya kembali mah yah aku sungguh lelah ". ucapnya terbata dan kembali menundukan kepala menatap kesedihan dan hancur hatinya.

" apa benar benar tidak bisa di perbaiki lagi nak? ".tanya mamah yang sudah meloloskan air mata berharganya,seumur hidupnya yudha belum pernah membuat mamah bersedih hati dan saat ini mamah tersayangnya menangis meratapi kehancuran rumah tangga anaknya sendiri.

yudha menggeleng lemah, " aku gagal mah,dia lebih bahagia dengan orang lain,aku....aaaku gagal mah,maaf ". ucapnya lemah dan berdiri perlahan dengan lunglai dia berjalan meninggalkan kedua orangtuanya yang menatap dengan kilatan airmata.

" yudha ". panggil sang ayah dan yudha membalikan badanya tertunduk.

ayah berjalan menghampiri yudha yang terlihat sangat kacau,ayah memberikan niko yang pulas tertidur digendonganya kepada mama,

" kamu tidak gagal nak,kamu sudah menjalankan tugasmu dengan sangat amat baik,hanya saja memang harus begini akhirnya,ayah ikut bersedih nak tapi percayalah bahwa Tuhan akan selalu bersamamu dan doamu,berserah dirilah nak,bersabarlah..kebahagiaan dari Tuhan menantimu di ujung sana ",ucap papah tegas dengan menepuk kedua pundaknya.

Tiga bulan berlalu,dengan memenuhi segala perangkaian panjang akhirnya Yudha sah berstatus sebagai seorang Duda,hak asuh tentu dimenangkan olehnya dan Chaterine kembali ke Italia bersama kekasihnya itu,entah mereka menikah atau tidak karena sekarang bukan masalah lagu bagi yudha.

" Woahhhh duda baru ni,,,masih anget fresh from oven,hahahah ledek bayu ketika mereka berkumpul disebuah hunian cukup megah yang baru selesai dibangun olehnya,sebuah rumah baru dengan awal kehidupan yang baru untuknya dan anaknya.

" ke club yuk...ayolah dha...biasanya klo bawa duda begini suka beruntung,kali kali aja dapet perawan ting ting ya gak?? hahahah timpal malik tak kalah konyolnya,yudha hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan sahabatnya itu.

dia lebih memilih menghisap kembali rokoknya itu entah sudah batang yang keberapa dan Revan hanya terdiam setia menemani yudha,menemaninya merokok dibalkon rumah barunya,ketiga sahabatnya itu jauh jauh datang dari belahan dunia yang berbeda hanya untuk menyemangati yudha yang sedang terpuruk.

......................................................................

" pah aku tadi ketemu lagi sama kakak cantiiikkkk donk,dia kasih aku ini baik kan? ". ucap niko dengan nada menggemaskan dan mengeluarkan satu bungkus cookies dengan taburan kacang almond berhiaskan pita cantik berwarna biru.

niko yang setiap jam pulang sekolah selalu datang kekantor pasti tak henti hentinya mengoceh menceritakan hari harinya di sekolah dirumah oma opahnya,bahkan saat jajan di kantin pun dia jadikan bahan ocehan,namun sudah beberapa hari ini ceritanya pasti diawali dengan pertemuannya dengan seorang wanita cantik dan itu membuatnya terheran heran,dimana niko adalah sosok anak yang cukup sulit bersosialisasi.

" hei boy,,,gak baik sembarangan menerima makanan dari orang asing,papah kan sudah pernah bilang sama niko ".

niko yang saat ini berusia 7 tahun dan sudah masuk kebangku SD namun sifat manjanya masih melekat bak balita,itu karena yudha oma dan opahnya yang selalu memanjakannya,khilangan sosok ibu membuatnya harus ekstra sabar dalam mengurus niko.

tok...tok..

" masuk,ucap yudha datar masih berkutat didepan laptopnya.

" permisi pak,den maaf sudah waktunya berangkat les den,ucap mang jaja supir khusus niko,

niko turun dari sofa duduknya dan berlari kedalam kamar istirahat yang terdapat didalam ruangan kantor yudha,tak lama niko sudah berganti pakaian dengan pakaian santai,berjalan menghampiri yudha sang papah untuk mencium pipinya,didikan sopan santun dan disiplin tentu menjadi pelajaran nomor satu untuknya.

" belajar yang rajin ya,nanti akhir pekan kita jalan jalan oke? ucapnya dengan menimpali senyuman untuk sang anak.

senyum niko merekah seketika," janji ya pah...janji ya..hore...horee...niko keluar dengan riangnya,menghampiri bu eem sang baby sister dari saat niko masih kecil untuk turun kelantai bawah menuju mobilnya.

" Mang tunggu sebentar,ucap yudha membuat mang jaja menghentikan langkahnya sesaat dan berbalik membungkuk hormat " iya pak?.

" ini...niko dapat ini dari wanita yang dia temui di sekolahnya,kemarin juga dapat dan minggu lalu juga dapat lagi,kamu tau siapa dia? ". ucap yudha menunjukan bungkusan cookies berpita biru di genggamanya yang niko tinggalkan begitu saja,merasa sedikit khawatir dengan cerita anaknya tersebut.

mang jaja mendekatkan matanya agar terlihat lebih jelas," Oooalaahhh kira apa pak,itu loh dari neng Tiara pak,dia memang suka datang kesekolah kalau jemput adik adiknya di sekolah pak,adiknya kembar loh pak ".

" kamu yakin?lalu apa motifnya bagi bagi beginian? tanyanya yang sedikit ragu.

" tenang aja pak,neng tiara memang baik kok itu katanya habis dari apa ya namanya hmmm...ah koming kelas katanya pak,

". jawab mang jaja.

" cooking class maksud mang jaja?ucapnya membenarkan.

" hehe gitu lah pak,nih saya juga dapet tapi sisa dikit lagi,lumayan buat ganjal nunggu den niko beres les,si bibi juga dapet pak ". ucapnya mengeluarkan bingkisan cookies berpita merah.

" hmmm gtu,awasi anak saya ya mang?saya mengandalkan mang jaja,ingat itu ".

" siap pak...kalau gitu saya pamit ya pak ".

yudha mengamati bingkisan cookies itu,kue kering bertabur kacang almond berisikan 5buah keping cookies,perlahan dia membukanya dan tercium aroma coklat dan mocca,terasa menggiurkan lidah tanpa ragu lagi satu keping sudah mendarat di mulutnya,hmmmmm lumer dimulut manisnya pas dan tidak meninggalkan haus,aneh padahal unsur coklat menjadi bahan pokoknya,namun terasa enak dan pas dimulut,keping berikutnya dia masukan kedalam mulut dan hingga keping kelima membuat cookies terakhir habis dilahap yudha,

" hmm lumayan ". gumamnya dan melanjutkan pekerjaannya kembali berkutat didepan laptop.

dreeettt...

dreeeettt...

My soon calling...

" yup Boy ". ucap yudha ditelepon kepada sang anak.

" pah..!! cookies ku tertinggal jangan dimakan ya,aku mau makan nanti sama omah,

yudha menepuk jidatnya," astaga...

" hmm gak ada tuh,terjatuh mungkin.ucapnya mencoba menyangkal.

" oke,nanti aku minta kak bagus periksa CCTV ya pah...bye...ucapnya lalu mematikan sambungan teleponnya.

" astaga,,,bagus (sekretaris/tangan kanan yudha),,dimana bagus? astaga aku harus menghubunginya,,ucapnya khawatir,karena bagus selalu menuruti perintah niko dan jika niko sampai tau pasti semalaman anak itu akan uring uringan dan pasti yudha akan kena omelah mama dan ayah,hingga panggilan ke 11 bagus baru mengangkatnya.

" halo pak, sapa bagus.

" dari mana aja sih,kenapa baru diangkat huh...!! teriak yudha.

bagus menjauhkan layar ponsel dengan telinganya dan dengan santainya dia berucap, " maaf pak tadi lagi mengerjakan sesuatu,ada apa ya pak? tanyanya tenang.

" dengar baik baik bagus,kalau niko minta salinan CCTV jangan kamu berikan oke,? katakan saja sedang ada kerusakan atau apalah itu paham? ucap yudha di sebrang sana.

" CCTV? ohhh.....maaf pak sudah saya kirim barusan makannya saya gak sempat angkat telepon bapak,ucapnya enteng.

" astagaaa baguuuuussssaa.....arrrghhhh,,,klik.

bagus mendelik mengangkat bahunya sekilah terlihat cuek dan acuh karena makian sang bos sudah mendarah daging menjadi satu bagi dirinya,sudah 11 tahun dia bekerja di perusahaan ini dan pak Danu pun tak jauh berbeda kegalakannya dengan yudha,jadi sudah menjadi makanan sehari hari jika terkena amukan anaknya (yudha) karena kuping dan mentalnya sudah di cekoki oleh pak Danu terlebih dahulu.

Selamanya Anak Mamah

yudha.

Dugaannya selalu tepat,yudha mendapati Niko yang masih marah padanya, " Niko nanti papah minta bi soimah buatkan cookies yang sama oke? bujuknya di kamar niko(kamar khusus niko jika menginap di rumah omah dan opah), melihat Niko masih saja mengacuhkanya membuat yudha menghela nafasnya panjang,Niko masih tak bergeming tak ingin pulang dan kembali merajuk menginginkan cookiesnya.

" Apa papah tau? aku harus bersabar mengantrie mendapat jatah cookies itu? dan aku harus menunggu selama 5 hari pah..! itu cookies khusus untuk niko persis seperti apa keinginan niko pah ". ucap niko marah.

" iya...iya,nanti papah minta bi soimah buatkan yang persis sama ya ", bujuknya kembali.

" no..............!!!! teriaknya lantang dan berlari turun mencari opahnya mulai mengadu kembali,ini bukti dan hasil dari pemanjaannya berikut orang orang disekitarnya.

" yudha ",panggil mamah saat melihatnya turun dari arah tangga dan yudha mendekat ikut merebahkan dirinya di samping mamah disofa ruang keluarga.

" sabar... ". ucap mamah lembut.

" Makannya kamu itu harus menikah kembali nak,carilah wanita yang bisa membantumu disaat seperti ini ". mamah mengelus halus pundakku, memang aku akui sangat kesulitan meski memiliki pelayan khusus untuk Niko namun dirinya masih harus tetap ikut andil dalam tumbuh kembangnya, sedangkan chaterine?wanita itu sudah tak tau dimana kini bahkan melihat atau sekedar menanyakan anaknya pun tak kunjung ada,sosoknya seperti memang sudah tak memiliki urusan lagi dengannya,perceraian benar benar membuatnya memutuskan hubungan dengan Niko anaknya sendiri, sudah hampir 4 tahun yudha menduda banyak wanita yang menghampirinya namun dirinya yang pernah gagal dalam membina rumah tangga membuatnya enggan untuk membangun kembali karna dirinya tak dipungkiri memang lebih sibuk dari saat masih berstatus suami dan itu membuktikan bahwa yudha harus mencari wanita yang benar benar mau menerimanya menerima semua kekurangannya, anaknya,sifatnya dan waktunya yang sedikit,tentu ini menjadi PR tersendiri untuknya,menduda selama 4tahun tidaklah mudah diusia yang masih muda menahan hasrat alami dalam dirinya sangatlah sulit,tapi yudha tak mau bermain main dengan wanita sembarangan seperti yang biasa dilakukan para sahabat sahabatnya dia tak mau mengkhianati dan mengecewakan kedua orang tuanya kembali,sudah cukup baginya melihat mamah menangis dulu.tidak lagi

" Bagaimana kalau mamah kenalkan lagi dengan anak dari teman teman mamah ". ucap mamah kembali membuyarkan lamunanya.

" jelaskan type kamu seperti apa? coba urutkan,akan mamah carikan untukmu ". ucap mamah kembali membahas jodoh untuknya.

yudha segera menggeleng dan meninggalkan mamah dengan segudang pertanyaan jodoh untuknya, sungguh malas dan memusingkan,yudha kini duduk di teras belakang menikmati sebatang rokok dan pemandangan pohon jeruk dan jambu, pohon itu yudha yang tanam sendiri dan masih berdiri kokoh dan kini menghasilkan banyak buah.

tak lama ayah duduk ikut menemaninya dengan segera yudha menggerus rokok miliknya hingga mati, ayah yang memang tak merokok membuat yudha lebih memilih mematikan batang rokok tersebut.

" Masih belum ada calon? ". ucap ayah yang praktis membuatnya mendesis pelan,tidak mama tidak ayah selalu membahas masalah jodohnya.

" Aku sudah tua Yah ". sangkalnya yang memang tak mau menikah kembali.

" Justru karena kau sudah tua Nak,apa kau mau tua sendirian? hanya ditemani pembantu pembantumu?Niko akan tumbuh dewasa dia akan membawa istrinya kelak dan kau? ..." . Ayahh menggantung ucapannya.

" Dulu saat kamu masuk kuliah dibandung dan memilih tinggal sendiri mama sangat kehilangan dirimu dan ketika kau menikah ayah sadar bahwa ayah hanya memiliki mamah, Rumah mendadak sepi setiap hari mamamu mengurung diri dikamar,itulah kenapa ayah mendesak kalian untuk segera memiliki anak,namun takdir memang harus berakhir di tengah jalan,sudah suratan takdirmu Nak " ,ucap ayah mulai mengungkit rumah tangganya dulu.

" yah.. Tidak semudah itu aku karna aku pernah gagal dan tak ingin gagal kembali, fokusku saat ini adalah Niko ". ucap yudha yang memang sudah jengah.

" Jangan membuat mamah khawatir Nak,hampir setiap hari kamu makan diluar,berkaca dirilah Nak,lihatlah wajahmu,astaga....kau sungguh tak terawat apa kau tahu chaterine sudah menikah? ". yudha berdecak sebal kenapa harus membawa wanita itu di pembicaraanya.

" Ya, yudha tau yah,apa yudha harus menikahi tiga wanita sekaligus? agar chaterin tau bahwa aku pun bisa? ". candanya yang kesal kepada sang ayah.

" Wah ide bagus itu ". namun candaanya malah didukung oleh ayah,astaga..." sudahlah, ayah hanya ingin kau bahagia,chaterine memilih kebahagiaanya sendiri dan kau pun berhak bahagia nak,jangan selalu menyalahkan diri sendiri apapun yang terjadi kau harus terima meski berakhir dengan kekecewaan tapi jangan menyalahkan siapapun termasuk dirimu sendiri,tak akan ada yang sia sia nak karna Tuhan yang mempertemukan kalian ". ucap ayah dan beranjak menghampiri Niko yang mencarinya sedari tadi,beranjak meninggalkan anak simatawayangnya yang memilih diam menatap halaman teras setelah ayah memberi sedikit petuah untuknya.

" Niko gak mau pulang ". ucap mama saat yudha masuk kedalam ruangan dan yudha hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang.

" Menginaplah disini ". ucap mamah kembali.

" Aku pulang saja mah, aku titip Niko ya mah besok ada rapat pagi semua berkas sudah Bagus simpan dirumah, jadi aku kembali pulang saja,maaf mah" ucapnya kembali.

" hmmm...yasudah ".,mamah membelai wajah yudha menatap dengan tatapan sendu dan yudha tau apa yang difikirkan mama dia selalu mengkhawatirkan dirinya yang sudah amat sangat dewasa.

" kamu memang seharusnya memiliki pendamping lagi yudha,setidaknya mamah bisa tenang melihatmu ada yang mengurus dan memperhatikanmu " ,ucap mamah dengan nada sendu.

yudha mendesis pelan,haruskah selalu seperti ini? sudah satu tahun ini mamah mendesaknya untuk mencari calon istri dan mengenalkan banyak wanita untuknya.

" Mah...mamah gak perlu banyak memikirkan yudha,yudha sudah besar mah ",ucapnya menenangkan sang mamah.

mamah ingrid menggelengkan kepalanya dan tersenyum, " sampai kapan pun kamu tetap anak mamah,anak mamah yang paling mamah sayang,apapun akan mamah lakukan hanya untuk kebahagiaanmu,karena bahagiamu adalah bahagia kami,jadi tolong pikirkan baik baik ya,?hati hati dijalan selalu kabari mamah jika sudah sampai rumah ". mamah berdiri dan mengecup kening yudha lembut,mencurahkan kasih sayang seorang ibu tiada tara, " sampai kapanpun kamu adalah anak mamah,anak mamah yang paling mamah sayang,ucapan itu terus terngiang di pikirannya meski kini yudha sudah didalam mobil menuju jalan pulang.

" Malam pak ". ucap mang udin satpam rumahnya menyapa setelah membukakan pintu gerbang.

" malam din " ,balasnya meski lelah dan penat,namun dia masih membalas sapaan pembantunya tersebut.

" Pak baru pulang ". sapa bi soimah,IRT yudha ini masih sangat dipercaya untuk menjadi IRTnya lagi di kediaman baru yudha,bi soimah menghampiri tuannya seraya ingin meraih tas kerja tuanya seperti biasa untuk diletakan di ruang kerja,namun yudha diam mematung memperhatikan bi soimah.

" Hmm maaf pak, tas nya ". ucap bi soimah canggung.

" Gak usah bi,biar sama saya saja ". Yudha berucap kemudian berjalan meninggalkan bi soimah yang masih terheran heran.

" Pak mau saya panaskan makan malamnya? ". tanya bisoimah lagi sebelum yudha berjalan menjauh naik ke lantai atas ,yudha menoleh dan berucap,

" gak perlu bi,saya sudah makan tadi bibi istrahat saja " Ucapnya seraya melihat jarum jam yang sudah menunjukan pukul 21.40 malam.

biasanya bi soimah akan menunggu yudha pulang bekerja sampai jam 22.00 hanya untuk menyimpan tas kerja dan menghangatkan makan malam atau sekedar membuatkan kopi agar yudha bisa menghilangkan penatnya,jika yudha pulang lebih dari jam tersebut maka bi soimah akan istrahat lebih dulu,itulah perintah dari Mama Ingrid kepadanya,sungguh kasih ibu tiada batas bahkan diumur yang terbilang cukup dewasa saat ini sang mamah masih memperhatikan kehidupan anaknya,tidak mau anaknya menanggung masalah sendirian lagi seperti dulu.

yudha melonggarkan dasinya dan membuka jasnya disimpanya di atas sofa ruang kerjanya membuka kancing tangan dan menggulungnya hingga sikut,melihat tumpukan berkas yang tersimpan rapih di meja kerjanya tak mau membuang waktu dia menarikt kursi kerja dan mendudukan diri disana,berkutat menelaah tiap berkas yang sudah disiapkan Bagus,hingga waktu tak terasa menunjukan pukul 23.20 malam yudha meletakan pena nya dan menyandarkan kepalanya disandaran kursi menggembuskan nafasnya sesaat dan teringat akan ucapan mamah beberapa jam lalu,

" sampai kapan pun kamu tetap anak mamah,anak mamah yang paling mamah sayang, kata kata itu terus saja terngiang dikepalanya,belum lagi saat bi soimah menyapanya dan memiliki tugas rutin seperti menyiapkan makan malam atau menunggunya pulang,yudha tersenyum pahit menertawakan dirinya sendiri,miris itulah kisah hidupnya dari awal,tak dipungkiri dalam hati nya yudha memang menginginkan seorang istri dimana saat niko sakit, niko rewel, niko ingin jalan jalan ada sosok ibu untuknya dan dimana saat dirinya lelah, lapar bahkan butuh sandaran semangat,sosok istrilah yang yudha butuhkan namun semua memang tak mudah,yudha tak mau gagal untuk kedua kalinya karna kegagalanya akan menghancurkan banyak hati,hati mamah,hati ayah,hati niko,banyak yang dikorbankan disini.

" Haruskah aku menikah kembali? ". ucapnya lirih masih dalam lamunanya,hingga dia teringat dengan beberapa wanita yang cukup lumayan dekat dengannya selain Tessa ( sahabat yudha,malik,revan dan bayu),namun yudha menggeleng lemah,menepis agar tessa dihilangkan dari antrian calon ibu untuk niko,dan yudha mengingat beberapa wanita lagi,terlintas Manda,seorang model cantik dengan body sexy,yudha pernah beberapa kali menerima ajakan makan malam denganya,namun hatinya tidak berpikir sampai kesana,karna reputasi keluarga Baskoro tentu sangat yudha pertimbangkan disini dan terlintas Stela dan Celine dua wanita itu cukup membuat yudha kagum,ya...hanya kagum karena stela dan celine adalah partner bisnis yang pintar, keuletan mereka mampu memberikan dua jempol dari yudha,tapi niko tidak menyukai celine dan stela, saat yudha mengundang keduanya untuk datang kepesta ulangtahun niko karena desakan mamah kala itu,hanya kerutan marah yang tampak di wajah niko,bahkan niko enggan meniup lilin dan akhirnya yudha lah yang meniup semua lilin tersebut,sungguh sulit pikirnya dia sudah sangat lelah dengan urusan kantor dan niko,bahkan hobinya pun sudah yudha lupakan,teringat teman temanya masih aktif menggeluti hobinya,namun bukan tak ada waktu hanya saja semenjak perceraiannya dengan chaterine,yudha jadi seperti kehilangan semangat hidupnya hanya bertujuan di dua hal antara niko dan perusahaan,mencoba menyibukan diri menepis semua hasrat biologisnya dan segala beban pikiran,agar tak salah jalan seperti bermain di club,bersenang senang dengan wanita,sungguh tak terlintas dalam benaknya melakukan hal yang akan dibenci kedua orangtuanya.

yudha menghembuskan nafasnya panjang,beranjak dari kursi kerjanya berjalan masuk kedalam kamar, kamar luas dengan ranjang king size,bibirnya tersenyum simpul ia membayangkan seandainya ada sosok istri yang menunggunya di ranjang tentu akan sangat bahagia pikirnya,namun kenyataan tetaplah pahit,selama menikah dengan chaterine pun sang istri tak pernah menunggu untuk menyambut kedatangannya bahkan menyiapkan makanan untuknya,mungkin selama pernikahan yudha selalu memanjakan istrinya,karna semua pekerjaan sudah biasa dikerjakan oleh pembantu dan keadaan yang membuat yudha selalu pulang malam namun mendapati istri yang masih tertidur,mereka hanya bertemu dipagi hari disaat jam bermain dengan bayi kecil niko itupun jika niko sudah bangun dan jika niko masih tertidur maka hanya dentingan piring dimeja makan yang bersuara dan saat bercinta dengan sang istri pun hanya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya saja,tak ada cinta,tak ada getaran hati kembali,miris sangat miris,yudha tersenyum pahit dalam lamunanya " jika menikah,haruskah semua kejadian dimasalalu terulang kembali? bagian mana yang harus kuperbaiki? ucapnya lirih.

bergegas masuk kedalam kamar mandi mentuntaskan rutinitas mandi menghilangkan seluruh penat dan tubuh yang sudah tak nyaman.

....................................................................................

SD Nusa Bangsa 01

" Bi,kak tiara mana ya ",ucap niko didepan gerbang dekat parkiran mobil sudah 20 menit niko menunggu gadis bernama Tiara dan niko sengaja berangkat lebih awal dari biasanya karna niko tahu kakak cantik itu selalu mengantar adiknya yang bernama Bima dan Bimo yang duduk di kelas 5 SD.

" Wah den bibi gak tau,kita masuk saja dulu ya nanti klo ketemu sama bibi didepan pasti bibi beri tahu ya " ,bujuk bi eem karena matahari sudah mulai naik membuat keadaan menjadi semakin panas.

" gak akh... ". tolak niko.

" tuh..tuh..itu kak Tiara bi,,kak Tiaaraaaa...!! " teriaknya lantang yang bisa menangkap sosok tiara dari kejauhan,hingga tiara berhenti didepan gerbang tak ikut parkir karena harus bergegas berangkat kesekolah yang jaraknya memang tak jauh dari SD Nusa Bangsa 01.

tiara heran melihat niko berdiri didepan gerbang dengan baby sisternya dicuaca yang sudah makin terik begini.

" aku berangkat ya kak ". pamit bima dan bimo bersamaan.

" Iya,belajar yang rajin ya,nanti sore kakak jemput lagi,kalian ada kelas Bola kan? ". dan kedua adiknya menganggukan kepalanya lalu berlarian masuk kedalam gerbang, " hei,jangan lari lari nanti jatuh..! ". teriak tiara kepada adik adiknya yang sudah melesat jauh masuk kedalam sekolah.

" kak tiara ",sapa niko dengan setengah berlari menghampiri tiara.

" hei..kok belum masuk kelas? ". tanyanya kepada niko.

" aku nunggu kakak dari tadi tau ",ucapnya cemberut mengingat cookiesnya yang dimakan sang papah membuat niko bad mood kembali.

tiara memperhatikan niko yang berubah seperti menahan kesal,matanya pun menangkap sesuatu diwajahnya,tiara turun dari motor dan membuka ransel sekolahnya mencoba mencari sesuatu,tiara berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak lelaki tampan nan crewet itu,diusapnya keringat yang membanjiri dahi dan leher bocah itu membuat niko tersenyum kembali,bi eem pun terkaget dia tak tau jika tuan mudanya dibanjiri keringat.

" Duh...sampai keringetan gini,maaf ya pasti lama ya nunggu kakak,tapi ada apa niko nunggu kakak? ". ucapnya masih mengelap lembut wajah tampan niko.

" gini loh neng,hmmm gimana ya bilangnya,hmmm bisa gak neng tiara buatkan kue seperti kemarin?nanti saya bayar neng tenang saja ". ucap bi eem tak enak hati.

" wah...enak ya kuenya? ". tanya tiara dengan senyum merekah.

" aku belum mencobanya kak,kuenya sudah habis dimakan papah ". ucap niko terlihat marah.

" Ohhhh gitu,,iya nanti kaka buatkan buat niko dan juga papah niko ya,gak usah bayar kakak buatkan khusus untuk niko,tapi nanti ya,gimana kalau minggu depan? kakak ada jadwal prakteknya di minggu depan,jadi kakak bisa panggang langsung buat niko".

" serius kak? janji ya kak? ". ucap niko girang,tak lupa menunjukan jari klingkingnya.

" Iya kakak janji ",ucapnya kemudian mengaitkan jarinya di jari niko, " sekarang niko masuk kelas ya dan ini hapus keringatmu " tiara memberikan saputanganya untuk niko, " kakak pinjamkan nanti kita tukar dengan kue kakak ya.. ".

" iya kak,makasih " Girangnya lalu berlari masuk kedalam sekolah dengan riang,sesekali niko melambaikan tangannya yang mungil kearah tiara.

" makasih ya neng,ini nomor bibi takut takut nanti gak ketemu neng bisa telepon bibi ". ucapnya seraya memberikan secarik kertas dan tertera nomor dan nama bi eem disana.

" iya bi,kalau gitu saya pamit berangkat ya bi,ada ekskul jadi harus buru buru,sudah telat nih heheh ".

Tak Memiliki Mimpi

Mutiara Kasih.

" Tiaraaaaa.....!!!! teriak mely,nindy dan rara sahabat dekat tiara, " lama amat sih ayo cepetan,mely menarik tangan tiara.

" iya tunggu,,ada apa sih?belum juga bell.

" ishhh...gw belum sempet bikin PR agama nih,liat ya please....mely dan nindy memelas dan rara hanya tersenyum sumbang tak enak hati.

" kompak benerrr lu bertiga,,yelah...ambil nih di ransel gw,ucapnya seraya memberikan punggungnya agar teman temannya membuka tas dan mengambil buku didalamnya.

" wahhh makasih ya,tanpa lama lama ketiga sahabatnya meraih retsleting ransel tiara,namun karena tas masih melekat di punggung tiara dan posisinya mereka sedang berjalan membuat ketiga sahabatnya kesulitan membuka ransel tiara," tiara berhenti dulu napa ishhh...dengus mely,dengan senyuman jahilnya tiara berlari menjauh ketiga sahabatnya itu, " tiaraaaaaaaa.......!! triaknya kompak bertiga dengan berlari mengejar tiara yang menjahili teman temannya," ayo...katanya buru buru? nanti keburu bell hahahahah,ucap tiara riangnya sambil berlari kearah kelas.

Tiara atau Mutiara Kasih,seorang gadis cantik dengan wajah orientalnya sangat periang dan sangat baik,tinggal dijakarta meninggalkan hidupnya yang dulu disurabaya,sudah 3tahun tiara dan keluarga menetap di jakarta,bukan tanpa alasan pabrik garment sang ayah terpaksa harus tutup,kecurangan sahabat ayah membuat tiara dan sekeluarga harus menanggung beban hutang yang terbilang cukup besar dengan menjual semua asset disurabaya mampu menutupi sebagian hutang kebank,akhirnya ayah merelakan pabrik garment milik sang kakek yang diwariskan untuk sang ayah diambil alih pihak Bank,kini tiara dan keluarga tinggal di jakarta membeli rumah kecil cukup untuk menampung mereka berlima dan ayah yang kini memiliki toko baju kecil kecilan di salah satu jajaran toko pinggir kota lumayan untuk menompang kehidupan mereka sehari hari namun jika untuk menebus pabriknya sudah tak mungkin adanya,hingga siang ini saat tiara mengantarkan makan siang untuk ibu dan ayahnya tiara dikejutkan dengan tiga pria berpakaian rapih sedang berbicara dengan ayah didalam toko tepatnya di meja kasir.dan sepeninggalan ketiga orang tersebut ibu menghampiri ayah yang sedang termenung,sedangkan tiara menyuapi bima dan bimo sambil membantu mengerjakan PR di belakang ruangan toko,sayup sayup terdengar percakapan kedua orangtua nya tersebut, " gimana yah? tanya ibu meletakan secangkir teh hangat untuk ayah di meja kasir, " tahun ini bu,mungin memang sudah tak ada lagi harapan,, tahun ini pabrik akan di lelang bu,ayah menyerahkan berkas tipis kearah ibu dan ibu membacanya sesaat, " bukan rezeki kita yah,kamu harus ikhlas,tidak mungkin kita bisa melunasi semuanya dengan keadaan kita saat ini,relakan yah...semoga Tuhan memiliki rencana yang indah dan mudah untuk kita yah,ucap ibu terdengar sendu,mencoba kuat didepan ayah,karena jika ibu ikut terlarut sedih maka bagai mana dengan ayah?

tiara yang mendengar di balik gordyen motif bunga tulip itupun ikut sedih,pabrik adalah kebanggan ayah,dari muda ayah menjalankan bersama kakek,sampai akhirnya wasiat untuk ayah adalah pabrik garment tersebut,namun semua kandas saat ayah mempercayakan uangnya kepada sahabat lamanya,hingga seperti inilah yang terjadi,saudara saudara sudah membantu semaksimal mungkin,ibu yang memang sudah tak memiliki sanak saudara dan orang tua,sedangkan saudara ayah memiliki kebutuhan masing masing,malah ayah dianggap lalai dalam menjalankan amanah dari kakek,ayah dianggap tak becus dimata keluarga,hingga akhir pabrik di ambil alih oleh pihak bank,maka kami sekeluarga memutuskan.pindah mengais rezeki di jakarta,ini adalah ide ibu,ibu yang selalu sedih melihat ayah di anggap remeh keluarga,dan tiara tak mampu berbuat apa apa,tiara memang gadis pintar,namun percuma pintar kalau semua tak memadai,tak ada yang bisa dia raih.

" bu biar tiara yang cuci ya,ucap tiara mengambil alih setumpuk cucian piring,melihat ibu yang tersenyum membuat tiara bahagia,ini lah yang hanya bisa tiara lakukan,seandainya pihak bank bisa memajukan tempo lelang beberapa tahun lagi,mungkin tiara akan bersemangat,namun mendengar tahun ini akan di lelang membuat tiara down,saat ini dia masih berstatus sebagai pelajar,meski 6bulan lagi tiara akan lulus dan bekerja membantu keluarga pikirnya,dia ingin membantu ayah melunasi pabrik agar kembali ketangan mereka,entah hingga kapan namun perjuangan tak akan mengkhianati hasil bukan? namun semuanya harus kandas harapan pun sudah hilang terbawa angin lalu membuatnya kembali menghembuskan nafasnya panjang.

tiara merebahkan badanya dikasur busa kecil,ibu dan ayah tidur bersama bima dan bimo,berdesakan? pasti namun ayah tetaplah ayah selalu menginginkan kehidupan lebih baik dengan memberikan ruangan kecil untuk dijadikan kamar putrinya tersebut,ayah rela meski lelah dan tidur berdesakan,ayah selalu ingin melihat anak anaknya bahagia, " ayah,kaulah cinta pertamaku,kau lah pria idamanku,lirih tiara diikuti buliran buliran air mata membasahi pipi putihnya.

melupakan masalah keluarganya,tiara kembali dengan aktivitasnya dan inilah hari dimana tiara memasuki kelas eskul memasak,tiara sangat suka memasak,terlebih kue kue,entahlah memasak membuatnya lupa akan segala beban di benaknya,beban sekolah,beban dirumah dia bisa melupakan dengan menyibukan diri di dapur,dan ini dilakukan sebulan 2kali dimana praktek akan dilakukan 2minggu sekali,namun diisi dengan kelas biasa di hari hari tertentu,tiara sangat bersemangat,sekolahnya ini termasuk sekolah favorite,dimana saat praktek selalu tersedia berbagai kebutuhan memasak lengkap tanpa harus tiara membelinya,saat setelah selelai praktek,tiara tak langsung pulang,dia masih bersibuk diri dimeja dapurnya, " tiara loe gak pulang? tanya fauzi yang memang ikut kelas memasak juga denganya, " ini aku mau buat kue dulu,heheh lumayan sisa bahannya masih banyak,ucap tiara memperlihatkan giginya yang membuatnya tambah terlihat cantik.

fauzi mendekati meja tiara," gw temenin ya? ucapnya terdengar malu malu,ya...fauzi menyukai tiara sudah dari saat pertama mereka di ospek,fauzi pernah menyatakan cinta untuk tiara namun selalu ditolak,entah sudah penolakan yang keberapa,namun alasannya masih tetap sama, " ayah melarangku berpacaran zi,maaf ya,namun itu menjadi tantangan untuknya.

" boleh...nanti gw bagi buat loe heheh..

tiara masih berkutat dengan lihai,seperti tak ada orang yang memperhatikannya,seperti dapur adalah miliknya dan seperti ceff pro.

ting...

tanda kue telah matang,harum manis dari coklat dan mocca membius hidung,menyeruak mengisi setiap ruangan,fauzi masih diam dengan senyumnya di meja guru,memperhatikan begitu cepatnya tiara bekerja sendiri membuat kue.

" taraaaaa.... selesai...ucapnya riang.

" nih buat yang nunggu,tiara memberikan sebungkus kue yang sudah dia susun cantik untuk fauzi.

" apa nih? cuman 5 keping? tuh masih banyak buat siapa? jangan bilang buat pacar? ucap fauzi menatapnya sedikit tajam.

" hahaha iya buat pacar gw namanya niko,dia minta gw buat lagi kue nya,

" apa???? kaget niko hingga berdiri menjatuhkan tas yang ada di pangkuannya," jangan bercanda tiara!!! anak mana dia,? ucap fauzi terlihat marah.

" idihhh apaan sih zi,biasa aja kelesss...mau tau dia anak mana? goda tiara.

" jangan bercanda tiara,loe gak bisa giniin gw,ucapnya terlihat lesu.

" hahahahahah dia anak SD Nusa Bangsa 01 hahahahah

" what? anak SD? hmm gw kira beneran pacar loe,ucap fauzi dan terukir senyuman kembali dibibirnya.

" udah akh...gw duluan ya zi,,makasih udh nemenin,bye

" gw anter ttiara,

" gak usah...gw bawa motor,loe lupa ya? bye.

tiara meninggalkan fauzi yang masih terdiam di ruang masak dengan menggenggam kue pemberian tiara.

tiara tiba di sekolah Nusa Bangsa 01 namun sudah tak ada lagi aktifitas murid murid disana,maka tiara memutuskan untuk pulang kerumah,karna bima dan bimo sudah ayah jemput jam 12 siang tadi.

" assalamualaikum bu,ucap tiara saat masuk kedalam rumah,menghampiri ibu yang sedang menata nakanan kedalam wadah siap diantar ketoko untuk ayah.

" sudah pulang nak,ucap ibu mengelus kepala tiara lembut.

" ini untuk ayah bu? biar tiara antar ya bu,

" iya nak,makasih ya.

tiara masuk kedalam kamar,dirinya sempat mandi sebenta dan merapikan kamarnya,sesaat pandanganya tertuju pada kotak berisi kue cookies untuk niko namun niko tak ada di sekolah lalu bagaimana? fikirannya teringat akan nomor yang diberikan bi eem kala itu,tiara meraih ponsel pipih jadulnya dan mengetik nomor bi eem.

" halo sore,terdengar suara bi eem di sebrang sana.

" halo sore bibi ini saya tiara.

" alhamdulilah....akhirnya neng tiara telepon saya juga.

tiara merasa heran dengan kegembiraan bi eem kepadanya.

" bi,,tadi saya kesekolah tapi niko gak ada ini kuenya sudah jadi bi,saya antar kemana ya?

" neng,den niko nunggu neng di depan gerbang sampai jam 2 siang neng,den niko uring uringan dari tadi ampun deh neng,sampe gak mau les gak mau makan siang.jawab bibi terdengar khawatir akan tuan muda kecilnya.

" wah...maaf ya bi,,kan saya buatnya sepulang sekolah bi,yasudah saya antar aja ya,dimana rumah niko bi,share alamatnya ya bi.

" bener gak apa apa neng? biar mang jaja jemput saja ya?

" gak apa apa bi,saya sekalian mau ketoko ayah,lagian ini janji saya dengan niko saya malah gak enak hati,seharusnya saya mengabari dulu malah jadi nunggu kan nikonya kasihan.

" iya iya neng,saya kirimkan alamatnya ya...nanti mang jaja menunggu neng didepan biar gak nyasar.

" yasudah bi,saya berangkat sekarang ya bi.

....................................................................................

saat sudah menerima telepon dari tiara,bi eem mengetuk pintu kantor tuanya,

tok..tok

" masuk,ucap yudha.

" pak maaf lama,ucap bibi tak enak hati meninggalkan majikannya kerepotan menghadapi niko yang kumat rewelnya.

yudha menganggukan kepalanya paham.

" den niko,tadi neng tiara telepon bibi dia bilang mau antar kuenya kesini den,ucap bibi terlihat lega.

niko menoleh mendengar ucapan bibi,dia beranjak turun dari sofa dan menghapus air matanya dengan jedua tangan mungilnya cepat," bener bi? tanya ulang niko.

" iya den,,jadi aden makan dulu ya? bujuk bibi.

" no... aku tunggu kak tiara,kali aja bibi sama papah bohong awas aja ya kalian,ucap niko berlalu masuk kedalam ruang istirahat meninggalkan yudha dan bi eem.

" dia mau kesini bi? tanya yudha.

" iya pak,katanya sudah terlanjur janji.

" hmmm oke,

tok...tok..

" permisi pak,sudah ditunggu semua staf di ruang rapat.

" oke,yudha beranjak berdiri menghadiri rapat tahunan dikantornya,

dengan penuh kharisma dan wibawa yudha memasuki ruangan dimana para staf sudah menunggunya,yudha memang terlihat tegas namun tidak jika semua berjalan lancar,dia bisa bersikap humoris bahkan terhadap karyawannya sendiri tak jarang yudha ikut berpartisipasi jika ada acara gathering karyawan,entah itu acara tamasya atau sekedar makan bersama,sungguh acungan jempol untuk bos besar satu ini.

....................................................................................

" yah,,tiara masuk kedalam toko setelah memarkirkan motor maticnya.

" iya kak,ucap ayah dari dalam terlihat sedang memberi kembalian uang kepada salah satu pembeli pakaian di tokonya.

" yah ini makan siang dari ibu,aku susun ya yah dibelakang.

" iya kak..

" yah sudah selesai,aku berangkat lagi ya yah,ucap tiara kembali.

" loh kok,mau kemana lagi? ini sudah mau sore nak.

" ini yah,antar pesanan teman,jelas tiara memperlihatkan kotak hitam yang berisi kue kering miliknya dan alamat tujuan tiara.

" ohh yasudah...hati hati dijalan ya,jangan pakai motor,itu daerah sibuk nak,pakai taksi saja ya,ucap ayah.

" iya yah,itu kuncinya tiara simpan di meja ya yah.

tiara memesan taksi onlen,tak lama taksipun datang, " ke alamat ini ya pak,ucap tiara.

" sesuai aplikasi kan neng? ke gedung BKC (BasKoro Company)?tanya sang supir.

" ya,saya turun di depan BKC saja pak,saya juga gak tau tujuan saya heheh.

" oke.mobil sudah melaju menuju tujuan tiara.

" terimakasih ya pak.

" jangan lupa bintangnya ya neng,kekeh sisupir.

"assiappp....

tiara berdiri di depan gedung bertingkat tinggi,apalagi kalau bukan BKC sebuah kantor Bergengsi incaran para pengangguran,BKC adalah suatu perusahaan yang dulu menekuni di bidang ekspor import,namun sekarang sudah merajai bisnis indonesia,siapa yang tidak tau apa saja yang dinaungi oleh BKC,antara makanan ringan,Hotel,Real estite,bahkan sekarang merajai Mall di kota kota besar,tentu tiara tau karna lambang BKC selalu tersemat di setiap apapun yang dinaungi BKC.

" Woaahh kalau lulus sekolah SMA nanti bisa kerja disini gak ya? ucap tiara terkagum kagum melihat gedung menjulang tinggi dan mobil mobil mewah hilir mudik keluar masuk parkiran gedung.

" neng tiara?....!!! teriak mang jaja dari kejauhan.

" neng tiara kan? ulang mang jaja setelah mendekat.

" iya mang,ini mang jaja? bi eem nya mana mang? tiara celingukan tak ada bi eem,

" ayo,saya antar ke den niko neng.ucap mang jaja yang mulai membalikan badan hendak berjalan kearah gedung BKC.

tiara melongo heran,namun dia tetap mengikutinya.

" mang kita mau kemana? ucap tiara saat mang jaja dan tiara masuk kedalam lift khusus begitu mewah,bersih,dan harum.

" keruangan den niko neng.

tiara hanya mengangguk anggukan kepala.

cklek.

" neng tiara? senyum bi eem merekah saat melihat tiara masuk bersama mang jaja.

" hmm niko mana bi?tanya tiara canggung,memasuki ruangan besar dan mewah menurutnya,angin ac menyeruak membuat kegugupan makin mendalam.

" den niko ketkduran neng bentar lagi juga bangun.

" ohhh kalau gitu saya titip kue nya saja ya bi,ucap tiara tak enak hati.

" jangan neng,nanti kalo den niko nyariin gimana? bibi lagi yang kena,tar gak percaya lagi itu kue dari neng,,, tunggu bentaaarrr lagi ya neng.

melihat bi eem yang terlihat memohon maka tiara meng iyakan saja permintaanya,tiara duduk di sofa empuk dengan canggungnya,tak berani bertanya lebih,entah suasana ruangan begitu dingin baginya.

bi eem masuk kedalam ruangan istirahat mencoba melihat tuan mudanya yang terlelap meninggalkan tiara yang duduk di sofa sendirian.

hingga lamunan tiara teralihkan saat melihat sosok pria berkharisma masuk keruangan ini,mengabaikan kehadiran tiara yang sedang terduduk disofa memangku wajahnya.

pria itu seperti mengambil beberapa berkas tipis dimeja arah depan dan hendak kembali keluar ruangan namun langkahnya terhenti sebelum dia menarik handle pintu itu,tubuhnya berbalik melihat sosok asing baginya yang duduk disofa ruangannya sedang intens menatapnya,hingga...pandangan keduanya bertemu dengan satu tarikan,mengisyaratkan sesuatu yang entah apa karna keduanya terdiam membeku dengan posisi masing masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!