NovelToon NovelToon

LEGENDA DEWA PEDANG

Prolog.

Novel ini bercerita tentang petualangan seorang pria yang berasal dari Planet Bumi.

Dia mengalami sebuah perampokan dan akhirnya meninggal bersama dengan kekasihnya. Rohnya lalu masuk ke dalam tubuh seseorang yang sedang dalam keadaan koma di sebuah planet yang bernama Dreamland.

Dia hanya berpindah planet dan tidak berpindah zaman. Akan tetapi, planet barunya ini memiliki kehidupan yang bertolak dengan bumi dan bisa dikatakan kuno. Sebab, penduduk Planet Dreamland lebih fokus pada kultivasi.

Namun, suatu ketika roh orang yang sedang koma itu tiba-tiba terbangun dan meminta Heilong untuk mengembalikan tubuhnya.

***

Sebelum kita mulai berpetualang, mari kita mengenal lebih jauh tentang planet yang akan kita tuju.

Planet ini bernama Dreamland dan dibagi menjadi 5 Benua.

Benua Utara di bawah kekuasaan kerajaan Green Tortoise dan dipimpin oleh Kaisar Xuan Wu.

Benua Timur di bawah kekuasaan kerajaan Blue Dragon dan dipimpin oleh Kaisar Long Jin.

Benua Barat di bawah kekuasaan kerajaan White tiger dan dipimpin oleh Kaisar Xin Feng.

Benua Selatan di bawah kekuasaan kerajaan Red Phoenix dan dipimpin oleh Kaisar Feng Cheng.

Benua Tengah dibawah kekuasaan kerajaan Sky Empire dan dipimpin oleh Kaisar Fu Hao.

***

Tingkat Kultivasi

Di planet ini tingkat kultivasi dibagi menjadi 8 tingkat yang biasanya disebut lapisan. Dan, setiap lapisan terdiri dari tingkat satu sampai sepuluh.

Ketika seorang kultivator sudah mencapai tingkat ke-sepuluh, barulah mereka akan bisa naik ke lapis berikutnya.

lapisan ke 1 adalah Warrior

lapisan ke 2 adalah General

lapisan ke 3 adalah Emperor

lapisan ke 4 adalah King Emperor

lapisan ke 5 adalah Grand Emperor

lapisan ke 6 adalah God

lapisan ke 7 adalah Divine God

lapisan ke 8 adalah Heavenly God

***

Elemen Kultivasi.

Ada 9 jenis Elemen kultivasi di planet Dreamland ini yaitu 6 elemen murni, 2 elemen istimewa dan 1 elemen asal.

Elemen murni itu adalah elemen Api, Air, Angin, Tanah, Cahaya dan Kegelapan.

Elemen Istimewa adalah gabungan dari beberapa elemen seperti elemen es dan elemen petir.

Ada 2 faktor seorang kultivator bisa mendapatkan elemen istimewa ini. Pertama karena keturunan. Dan yang kedua karena latihan yang keras dengan menggabungkan beberapa elemen yang dia miliki.

Ada berbagai jenis elemen istimewa, namun yang akan kita bahas hanyalah elemen petir dan elemen es karena hanya 2 elemen istimewa itu saja yang ada di Planet Dreamland.

Dan diantara semua jenis elemen ada sebuah elemen yang memiliki tingkat yang sangat tinggi dan sangat langka. Elemen itu adalah Elemen asal yang sering disebut dengan Elemen Kehampaan.

Sebab, semua jenis energi yang menciptakan berbagai jenis elemen kultivasi ini berasal dari kehampaan Alam Semesta.

***

Dunia Jiwa.

Dunia Jiwa adalah sebuah Dunia Khusus yang dimiliki setiap kultivator sebagai tempat untuk mengembangkan kultivasi mereka dan menyimpan senjata atau pun Beast yang telah mereka kontrak lewat sebuah jurus tertentu.

***

Dunia Pikiran

Dunia Pikiran adalah alam bawah sadar setiap makhluk hidup.

***

QI dan Aura

Qi adalah energi yang terbentuk dari alam. Energi inilah yang diserap oleh kultivator untuk melatih kultivasi mereka dan akan mereka gunakan saat akan mengeluarkan sebuah jurus.

Aura adalah Qi atau energi yang memancar dari tubuh makhluk hidup ataupun suatu benda pusaka yang memiliki roh senjata.

***

Dantian dan Meridian

Dantian adalah tempat energi Qi berkumpul di tubuh seorang kultivator. Dantian letaknya di sekitar perut.

Meridian adalah titik-titik akupuntur yang digunakan untuk menyerap Qi atau energi.

***

Baik penjelasannya sampai di sini dulu.

Sekarang mari kita berpetualang.

*************************************

 

Heilong adalah Seorang koki disebuah restoran terkenal di kota Las Vegas.

Dia mendapatkan pekerjaan itu karena bakatnya yang sangat luar biasa di bidang kuliner. Sehingga membuatnya beberapa kali menjuarai kontes memasak di kota itu.

Setiap hari, Heilong selalu bekerja keras untuk mengumpulkan biaya pernikahannya yang sudah semakin dekat.

Tetapi takdir berkata lain.

Suatu ketika, dia pergi mengajak tunangannya yang bernama Sherly untuk pergi membeli sebuah kalung.

Malam ini adalah hari sabtu. Di mana pasangan muda mudi menghabiskan waktu berdua bersama pasangannya untuk pergi jalan-jalan.

Di bawah langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang yang berkilauan mengelilingi Bulan purnama yang indah. Saling berjalan bergandengan bagaikan Raja dan Ratu.

“Kak Long, kemana kita akan pergi membeli kalung?” Sherly memegang tangan Heilong.

“Di ujung jalan sana ada sebuah toko emas yang sangat terkenal. Di sana banyak sekali perhiasan-perhiasan yang sangat bagus,” jawab Heilong sambil menunjuk sebuah toko emas yang ada di ujung jalan.

Di ujung jalan itu memang ada sebuah toko emas yang sangat terkenal karena toko emas ini adalah toko emas pertama yang ada di kota ini.

Mereka ber-dua berjalan saling bergandengan tangan dan kelihatan sangat mesra.

Sesampainya di toko emas itu, mata Sherly langsung tertuju pada sebuah kalung yang dihiasi dengan liontin berbentuk bulan dan bintang. Liontin kalung itu terbuat dari batu permata berwarna ungu yang membuatnya tampak semakin indah.

“Kak Long, kalung ini terlihat sangat indah! Aku sangat menyukainya. Bagaimana kalau kita beli kalung ini saja?” pinta Sherly manja.

“Selera anda benar-benar bagus, Nona. Kalung ini adalah kalung terindah di toko ini dan hanya ada satu. Menurut legenda, jika sepasang kekasih memakai kalung ini mereka tidak akan pernah berpisah,” ucap penjaga toko.

“Wah …!! Benar-benar kalung yang sangat cantik. Kak Long, kita harus memiliki kalung ini.” Sherly menjadi semakin bersemangat untuk memiliki kalung ini setelah mendengar cerita dari penjaga toko.

“Baiklah, kita beli kalung yang ini,” jawab Heilong terlihat pasrah karena tak sanggup menolak permintaan kekasih yang paling ia cintai.

Setelah mendapatkan kalung yang mereka inginkan, mereka ber-dua langsung keluar dari toko emas dan berjalan pulang.

Akan tetapi, di tengah jalan pulang. Mereka berdua dihadang oleh sekelompok perampok.

“Serahkan semua barang bawaan kalian!!” seru perampok mengancam.

“Tidak! Aku tidak akan menyerahkan kalung ini pada kalian,” teriak Sherly menolak.

Kalung yang baru saja ia beli bersama Heilong memiliki kenangan penting bagi Sherly. Sebab, ini adalah pertama kalinya Heilong memberi dirinya sebuah hadiah.

Para perampok yang terlihat terburu-buru langsung membawa Sherly pergi karena Sherly berusaha melakukan perlawanan.

Melihat gadis yang dia cintai diculik oleh segerombolan perampok, Heilong menjadi sangat marah.

Dia berlari sekuat tenaga mengejar para penculik itu dan akhirnya berhasil menyusul mereka di atas sebuah tebing yang cukup curam.

Pertarungan sengit antara Heilong dan para perampok itu tak dapat dihindari.

Heilong bertarung dengan tangan kosong melawan para perampok itu. Awalnya ia dapat menghindari semua serangan yang datang ke arahnya dengan mudah. Namun, tanpa ia sadari ternyata ia telah masuk ke dalam perangkap para musuh.

Heilong tiba-tiba diserang dari belakang oleh salah satu perampok yang bersembunyi dalam kegelapan dengan mengunakan sebuah pisau yang sudah dilumuri dengan racun.

Seketika tubuhnya jadi lemas tak berdaya, seluruh kekuatannya hilang dan nafasnya mulai sesak.

Perlahan-lahan pandangannya mulai kabur dan pada akhirnya semuanya menjadi gelap, dia akhirnya meninggal.

Sherly berlari ke arah Heilong dan menaruh kepalanya di pangkuannya.

“Kak Long ... Bangun …!! Ayo cepat bagun ...!! Kamu jangan meninggalkan aku sendiri … Kamu tidak boleh mati … Ayo cepat bangun …!!”

Sherly menangis tanpa henti sambil terus memanggil nama Heilong yang sedang terbaring di pangkuannya.

“Haha … Kekasihmu sudah mati!! Kemarilah gadis cantik. Kami yang akan menjagamu mulai hari ini,” ucap perampok itu penuh nafsu dan mendekati Sherly.

“Berhenti!! Tidak akan aku membiarkan kalian semua menyentuh tubuhku. Kak Long jika di kehidupan ini kita tidak ditakdirkan hidup bahagia bersama, semoga kita bisa hidup bahagia di kehidupan berikutnya,” Sherly berkata sambil menatap mayat Heilong.

Sherly lalu menggendong mayat heilong dan melompat ke tebing yang curam demi menyelamatkan kesuciannya.

Dia akhirnya meninggal di samping mayat heilong di dasar tebing.

Tanpa mereka ketahui, batu permata yang ada di liontin kalung itu bersinar dengan terang saat Heilong dan Sherly meninggalkan dunia ini.

**

Di suatu tempat di Planet Dreamland.

Seorang wanita sedang menangis di samping tempat tidur anaknya yang sedang dalam keadaan koma.

“Istriku, berhentilah menangis. Jika anak kita mendengarnya dia pasti akan sangat sedih,” ucap Sang Suami berusaha menghibur Istrinya.

Setelah mendengar perkataan suaminya , dia berhenti menangis dan mengajak suaminya keluar dari kamar anaknya menuju ke ruang keluarga.

“Suamiku, Aku akan pergi ke Istana. Aku akan minta bantuan Ayahku. Dengan tingkat kultivasinya yang sangat tinggi dan obat-obatan dengan kualitas terbaik yang ada di dalam Istana, Ayahku pasti bisa menyelamatkan nyawa anak kita,” ucap Sang Istri sambil menatap lekat ke arah Suaminya.

“Jika itu keinginanmu maka aku akan mengantarmu pergi ke istana,” jawab Sang Suami.

“Tidak! Kamu harus tetap di sini dan menjaga keselamatan anak kita dengan baik. Jangan sampai orang-orang yang telah menyerang anak kita datang kembali dan melakukan serangan yang lebih mengerikan,” jawab Sang Istri.

“Baiklah kalau itu keinginanmu, aku akan tetap di sini menjaga anak kita. Kau juga harus berhati-hati. Sebab, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan menyerangmu selama dalam perjalanan,” jawab Sang Suami.

“Jangan terlalu khawatir. Selama perjalanan menuju ke Istana, aku akan selalu dikawal oleh beberapa prajurit pengawal kerajaan yang sudah terlatih. Aku pasti akan aman!” ucap sang istri mencoba menghilangkan kegelisahan Suaminya.

Sang Istri pun lalu pergi berangkat menuju ke istana dengan dikawal oleh beberapa prajurit kerajaan.

*******

Jangan lupa dukung author dengan klik Like dan komen ya.

Dukung terus author biar lebih semangat.

V1 # CH 1 — Kesempatan Ke-dua.

VOL 1. Misteri Makam Es.

************************************

Heilong akhirnya membuka matanya namun dia tidak melihat siapapun di sini selain dirinya sendiri. Selain gelap tempat ini juga sangat sunyi mirip sekali dengan suasana alam akhirat yang pernah dia baca dari buku-buku yang menceritakan kehidupan setelah orang meninggal.

“Dimanakah aku ...?”

“Apakah aku sudah benar-benar sudah mati ...?”

“Aku benar-benar tidak puas jika harus mati dengan cara seperti ini.”

“Aku ingin bisa melindungi orang-orang yang aku cintai sebelum aku mati ... ”

“Tolong beri aku kesempatan sekali lagi.”

“Aku ingin merubah segalanya ...”

Tiba-tiba ada secercah cahaya muncul di depan Heilong dan ia 'pun segera pergi menghampiri arah datangnya cahaya itu.

“Anak muda, aku akan memberimu kesempatan kedua. Tapi, kesempatan kedua ini tidak akan berjalan dengan mudah. Kau akan hidup di dunia yang penuh dengan pertempuran dan kekacauan. Salain itu, kau juga akan mengemban sebuah tugas yang sangat besar yaitu kau harus menghancurkan semua Iblis yang ada di tempat itu dan mengembalikan kedamaian yang ada di sana.”

Heilong tertegun saat mendengar berbagai macam tugas yang diucapkan oleh cahaya misterius itu. Akan tetapi, mulutnya seakan-akan terkunci dan tak dapat mengeluarkan sepatah katapun untuk bertanya.

Cahaya misterius itu seakan-akan bisa membaca pikiran Heilong. Ia pun lanjut bicara setelah melihat raut wajah Heilong. “Aku tahu bahwa saat ini kau sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun untuk menghadapi para Iblis itu. Namun, kau tidak perlu khawatir karena aku akan membekalimu dengan sebuah kekuatan yang dapat mengguncang langit dan bumi. Apakah kau bersedia?”

“Aku bersedia!” Heilong langsung menjawab dengan tegas saat bibirnya bisa digerakkan kembali.

“Baik. Kalau begitu pergilah!”

Sebuah cahaya aneh kemudian masuk ke dalam tubuh Heilong. Cahaya itu lalu menyelimuti seluruh tubuhnya dan membawanya pergi dari tempat ini.

**

Benua Bagian Timur.

Kota Awan Biru, Mansion keluarga Long.

Heilong perlahan-lahan membuka mata dan matanya langsung melihat pemandangan sebuah kamar yang sangat bertolak belakang dengan kamarnya yang ada di Bumi.

Bahkan, nuansa yang sangat kuno masih melekat pada setiap bagian kamar ini. Sekilas, kamar ini mirip seperti kamar para penduduk yang hidup di masa lalu. Akan tetapi, ornamen-ornamen indah yang menghiasi dinding kamar ini memancar kesan yang sangat mewah.

“Apakah aku benar-benar hidup kembali seperti apa yang telah di ucapkan oleh bola cahaya itu?!” ucap Heilong berbisik dalam hati.

Dia lalu melihat sebuah kalender yang terbuat dari kulit hewan yang ada di sudut kamar ini.

Kalender itu menunjukkan bahwa sekarang adalah Tahun 2020. Itu artinya, dia sama sekali tidak kembali ke masa lalu.

“Sepertinya aku hanya terlempar ke tempat terpencil yang jauh dari peradaban modern. Aku akan mencari informasi setelah tubuhku benar-benar pulih.”

Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan aneh di pikiran Heilong. “Apakah Sherly juga mengalami hal yang sama sepertiku? Jika benar begitu maka aku harus segera mengelilingi tempat ini untuk mencarinya.”

Akan tetapi, Heilong dibuat menjadi sangat terkejut saat melihat ke arah sebuah cermin yang ada di sampingnya karena wajah dan tubuhnya telah berubah menjadi wajah dan tubuh milik orang lain. Akan tetapi, wajah ini memiliki kemiripan dengan wajahnya saat berusia lima belas tahun.

“Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa wajahku jadi begini? Dan … Tubuh ini? Ini juga bukan tubuhku.”

Pikiran Heilong dipenuhi dengan berbagai pertanyaan dan membuat kepalanya serasa mau pecah.

“Sial …!! Jika begini bagaimana Sherly bisa mengenaliku jika aku bertemu dengannya.”

Heilong tiba-tiba merasakan semua saraf yang ada di otaknya mulai berdenyut dan terasa lebih hangat.

Ingatan seseorang mulai memasuki pikirannya bagaikan sebuah aliran air yang mengalir secara perlahan lalu kemudian menyatu dengan ingatannya saat ini.

“Ternyata begitu! Sebenarnya rohku masuk ke dalam tubuh seorang pangeran yang sedang sekarat. Dan, cahaya misterius yang diberikan oleh bola cahaya misterius itu tidak hanya memberiku kemampuan untuk berkultivasi. Tapi, cahaya itu juga berisi ingatan dari tubuh ini. Bahkan, semua luka-luka yang ada di tubuh ini juga ikut disembuhkan.”

Setelah mendapatkan ingatan dari Long Bai, Heilong dapat mengetahui keadaan Planet Dreamland. Ia juga mengetahui bagaimana cara orang-orang yang lebih kuat memperlakukan orang yang lebih lemah di Dunia barunya ini.

Selain itu, Heilong juga mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar kultivasi dan beberapa jurus ilmu beladiri yang pernah dipelajari oleh Long Bai.

“Pantas saja bola cahaya itu memberiku peringatan bahwa kehidupan ke-duaku ini tidak akan berjalan dengan mudah.”

Dari ingatan yang telah ditinggalkan oleh Long Bai, Heilong juga mengetahui jika Bangsa Iblis ingin menghancurkan semua manusia yang hidup di Planet Dreamland agar mereka bisa menguasai planet ini.

Heilong yang baru saja terlahir kembali dalam tubuh Long Bai, terus berusaha memahami dunianya yang baru agar ia bisa segera menyusun rencana untuk mengalahkan para iblis. Selain itu, ia juga memikirkan cara agar bisa secepat mungkin menemukan jejak Sherly karena dia sangat yakin bahwa Sherly juga dihidupkan kembali di Planet ini.

Ia lalu bangun dari tempat tidurnya dan pergi mendekati jendela kamarnya. Dari sini, ia bisa melihat keadaan daerah sekitarnya yang masih berupa pegunungan sambil menghirup udara segar tempat ini.

“Planet ini sangat nyaman. Udaranya sangat sejuk, banyak pegunungan dan hutan disekitar tempat ini serta suara burung berkicau yang saling bersaut sautan. Suasana di sini mirip sekali dengan suasana pedesaan, berbeda sekali dengan duniaku yang sebelumnya yang penuh kemacetan dan polusi dari asap kendaraan.”

“Putraku …!!”

Tiba-tiba Heilong mendengar suara seorang pria di depan kamarnya dan suara ini terdengar sangat familiar di telinganya meskipun ia baru pertama kali mendengar suara pria ini. Ia 'pun langsung membuka pintu kamarnya dan melihat sesosok pria berumur sekitar tiga puluh dua tahun dengan perawakan yang gagah.

“Ayah!” jawab Heilong.

Heilong langsung mengenali siapa pria ini karena wajahnya sudah tidak asing lagi setelah ia mendapatkan ingatan dari Long Bai.

Pria ini bernama Long Bao. Dia adalah Patriak dari Klan terkuat yang ada di Benua Timur yaitu Klan Naga Langit.

“Putraku, apakah keadaanmu sudah benar-benar sehat?” tanya Long Bao.

Saat mendengar bahwa putra kesayangannya telah sadar. Long Bao buru-buru pergi ke kamar Putranya untuk melihat bagaimana kondisi Putranya saat ini secara langsung.

“Ayah jangan terlalu khawatir. Tubuhku telah sepenuhnya pulih saat ini dan aku bisa segera melanjutkan kultivasiku dalam waktu dekat,” jawab Heilong mencoba menenangkan Long Bao.

“Syukurlah jika keadaanmu semakin membaik. Ayah sangat senang mendengarnya.” Long Bao berkata sambil menepuk bahu Heilong.

Long Bao lalu bertanya pada Heilong apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya seminggu yang lalu hingga dia bisa jatuh dalam keadaan koma.

Heilong akhirnya bercerita pada Long Bao bahwa seminggu yang lalu dia telah diserang oleh sekawanan perampok ketika dia sedang berada di tengah-tengah perjalanan pulang ke Klan Naga Langit.

Para perampok itu menyerangnya tanpa ampun hingga membuat dirinya sampai terluka parah dan langsung meninggalkan dirinya di tengah hutan ketika dia sudah tidak bisa bergerak lagi.

Untung saja waktu itu ada seorang prajurit Kerajaan yang sedang berpatroli di sekitar tempat itu. Prajurit itu segera menolongnya dan langsung mengantarkannya pulang ke Mansion Keluarga Long karena prajurit itu mengenali identitasnya sebagai Long Bai.

“Ternyata memang ada yang berencana untuk membunuhmu. Untung saja Dewa memberikan sebuah keajaiban pada dirimu sehingga kau bisa sadar kembali,” ucap Long Bao menganggukkan kepalanya setelah mendengar cerita Putranya.

Long Bao lalu menceritakan pada Heilong kejadian aneh yang terjadi di atas kamar ini sebelum Heilong tersadar. Sebab, ia sangat yakin bahwa kejadian itu berkaitan erat dengan pulihnya kembali Putranya.

Malam itu adalah tepat tujuh hari Heilong jatuh dalam keadaan koma karena seluruh tabib yang ada di tempat ini tidak ada yang mampu untuk menyembuhkannya. Bahkan tabib Istana yang dikirim secara langsung oleh Kaisar Long Jin juga sudah menyerah.

Dan, di malam yang sama. Long Bao melihat sebuah komet berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, tiba-tiba jatuh di atas kamar Heilong. Tapi anehnya, komet itu tidak menghancurkan kamar ini dan menghilang di atas atap.

Beberapa saat setelah komet itu menghilang, Long Bao langsung mendengar berita bahwa Putranya telah sadar.

'Jadi bola cahaya misterius itu telah merubah rohku menjadi sebuah komet dan memasukkan rohku ke tubuh Long Bai,' gumam Heilong dalam hati.

“Putraku, siapa sebenarnya yang telah menyerangmu? Ayah telah memerintahkan beberapa mata-mata yang ayah miliki untuk menyelidiki tempat itu. Namun, ayah tidak menemukan petunjuk apapun di sana,” lanjut Long Bao bertanya.

Ketika ia dibawa pulang kembali ke rumah, ia sudah dalam keadaan kritis. Hal ini membuktikan bahwa orang yang menyerangnya memang memiliki niat untuk membunuh Long Bai.

Ditambah lagi fakta bahwa semua barang bawaan Long Bai ditemukan dalam keadaan utuh tidak jauh dari tempat itu. Jadi, para penyerang itu sama sekali tidak berminat untuk merampok Long Bai.

Heilong akhirnya ingat bahwa Long Bai sempat mengambil sesuatu milik para penyerang itu dan memasukkan ke dalam cincin penyimpan yang dia bawa.

Dia lalu mencari cincin penyimpan itu dan menemukan bahwa cincin penyimpan itu sudah tergeletak di atas meja. Namun, cincin penyimpanan itu ternyata dalam keadaan rusak.

Heilong lalu mengambil cincin penyimpanan itu dan memberikan pada Long Bao.

“Aku tidak ingat siapa yang telah menyerangku karena mereka semua memakai topeng. Tapi, aku berhasil mengambil sesuatu milik mereka dan sempat memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan ini. Aku tidak tahu bagaimana cara mengambil benda itu karena cincin penyimpanan ini sekarang sudah rusak.”

Long Bao segera mengambil cincin penyimpanan itu dan membukanya secara paksa dengan menggunakan energi murni miliknya. Dia akhirnya menemukan sebuah medali berwarna merah dengan simbol naga.

“Ini adalah medali yang menunjukkan bahwa mereka adalah anggota Klan Naga Api. Jadi benar dugaan ayah selama ini, yang menyerangmu pasti orang suruhan dari Long Sha,” ucap Long Bao dingin sambil menatap medali yang ada di tangannya.

Selama ini, Long Bao sebenarnya curiga pada adik seperguruannya yang saat ini telah menjadi seorang Jenderal istana karena dia telah beberapa kali mengadakan pertemuan rahasia dengan tetua dari Klan Naga Api yang sudah lama mengincar posisi Patriarch dan telah berkali-kali berusaha menjatuhkannya.

Long Bao pun juga sangat yakin bahwa para perampok itu pasti dikirim oleh adik seperguruannya. Dan ternyata kecurigaannya selama ini tidak meleset karena salah satu dari perampok yang menyerang Putranya adalah anggota dari Klan Naga Api.

Long Bao kemudian memeriksa kembali ke cincin penyimpanan anaknya karena dia melihat suatu benda yang sedikit aneh. Dia akhirnya menemukan sebuah sobekan lengan kiri sebuah baju yang terdapat gambar Naga Petir.

*******

Jika kalian suka dengan cerita ini jangan lupa dukung penulis dengan Like, Share, Komen dan Vote.

Terima Kasih.

V1 # CH 2 — Telapak Es Membelah Laut.

Long Bao menjadi sangat terkejut saat melihat benda itu.

"Ini adalah simbol dari pasukan khusus istana yaitu Pasukan Pengintai Naga Petir. Aku akan segera memerintahkan orang untuk mengirim bukti ini pada Kakekmu agar dia segera menjatuhkan hukuman pada para pelaku dibalik penyeranganmu."

Long Bao lalu menyimpan kedua bukti itu ke dalam cincin penyimpanan miliknya karena cincin penyimpan milik Putranya sudah tidak bisa digunakan lagi. Ia lalu kembali bertanya pada Heilong.

"Anakku, besok ikutlah denganku untuk menghadiri pertemuan besar yang akan diadakan oleh Keluarga Long. Aku pasti akan memberikan hukuman yang setimpal pada Long Sha.”

Long Bao mengambil nafas sejenak untuk meredam amarahnya lalu lanjut bicara.

“Aku sangat yakin jika Long Sha pasti akan datang menghadiri pertemuan itu karena besok semua cabang dari Klan Naga Langit diwajibkan untuk datang. Dia juga tidak mungkin mengetahui ke-dua bukti yang kau miliki ini. Sekarang, dia pasti tidak akan memiliki alasan untuk membela diri."

"Lalu bagaimana dengan ibu? Apakah tidak lebih baik kita menunggu ibu pulang dulu baru kita mengadakan pertemuaan besar itu," ucap Heilong setelah bayangan ibu Long Bai muncul dalam ingatannya.

"Kita tidak bisa menundanya lagi karena tanggal pertemuaan besar ini sudah di tentukan sejak lama dalam rapat antar Tetua Klan. Lagi pula mungkin ibumu juga tidak bisa pulang dalam waktu dekat karena ibumu baru saja mengirim sebuah surat bahwa Kaisar Long Jin memberinya sebuah tugas penting yang harus di selesaikan secepat mungkin," jawab Long Bao menepuk pundak anaknya.

Kemarin, saat Heilong baru tersadar dari komanya. Long Bao Langsung mengirim surat kepada istrinya yang sedang berada di istana Kerajaan Blue Dragon untuk memberi kabar bahwa anak mereka sudah pulih dan baru tadi pagi dia mendapat balasan.

Setelah selesai berbicara, Long Bao langsung pergi dan meninggalkan Heilong berdiri sendirian di halaman rumahnya.

Saat Heilong sedang sendirian, ingatan Long Bai tentang kehidupannya selama di dalam perguruan awan biru mulai muncul. Dalam ingatan itu, Heilong bisa melihat jika Long Bai setiap hari selalu di siksa oleh Long Chen yang merupakan kakak seniornya di perguruan awan biru.

“Ternyata ayah dan anak itu selalu berencana untuk membunuh Long Bai. Baiklah, saat di pertemuan besar besok aku pasti akan membuka kedok mereka berdua yang sebenarnya di depan umum," ucap Heilong menyeringai.

Tubuh Heilong yang telah lama dalam keadaan koma membuat beberapa titik-titik meridian yang ada di tubuhnya menjadi lemah. Untungnya dalam penyerangan itu tidak ada satupun titik meridiannya yang rusak.

Ia harus segera berkultivasi untuk kembali memperkuat semua titik-titik meridian yang ada di tubuhnya.

Heilong kemudian pergi ke halaman belakang dimana tempat itu adalah tempat yang paling banyak mengandung energi alam untuk segera mulai berkultivasi.

**

Halaman Belakang Mansion Keluarga Long.

Malam ini udara sangat dingin. Langit tertutup dengan awan mendung yang membuat malam ini menjadi semakin gelap karena cahaya rembulan tidak dapat menembus awan itu. Angin'pun juga bertiup dengan sangat kencang seperti sedang menunjukkan amarahnya.

"Sepertinya sebentar lagi akan terjadi badai salju," ucap Heilong.

Di bawah dinginnya malam, Heilong memulai kultivasinya. Dia duduk bersila di tanah dan mulai meditasinya dengan menyerap energi alam yang ada di sekitarnya.

Energi alam yang diserap oleh tubuhnya melalui titik-titik meridiannya, di arahkan masuk ke dalam dantiannya lalu disebarkan kembali ke titik-titik meridiannya yang telah melemah.

Perlahan-lahan semua titik-titik meridian di tubuh Heilong yang telah melemah mulai berdenyut saat dialiri oleh energi alam di sekitarnya.

Meridian yang tadinya berdenyut perlahan, semakin lama menjadi semakin cepat seiring dengan kecepatan Heilong dalam menyerap energi alam.

Heilong terus berusaha mengatur pernapasannya supaya lebih santai dan tenang.

Energi alam yang ada di sekitarnya, terus diserap oleh titik-titik meridian yang ada di tubuhnya dan diarahkan untuk berkumpul di dalam dantiannya. Energi itu lalu dialirkan kembali menuju ke titik-titik meridiannya seperti orang yang sedang bernapas.

Setelah sekitar dua jam bermeditasi. Aura energi es yang memancar dari tubuh Heilong, menjadi semakin besar hingga menelan seluruh tubuhnya ke dalam aura itu.

Heilong bisa merasakan energi yang ada di dalam tubuhnya mulai tak terkendali dan terus meningkat hingga membuat lantai yang ada di bawah tempatnya duduk menjadi bergetar dan muncul retakan di mana-mana.

Boom …

Aura ledakan energi es yang sangat kuat, tiba-tiba terjadi di dalam tubuh Heilong dan membuat daerah di sekitarnya tertutup dengan lapisan es yang cukup tebal.

Heilong akhirnya berhasil menerobos ke tingkat berikutnya dan mencapai Lapis Warrior tingkat Ketujuh. Namun, Heilong merasa belum puas karena dalam ingatannya dia bisa mengetahui bahwa lapis Warrior hanyalah titik awal dalam dunia kultivasi.

“Akhirnya aku berhasil menerobos ke tingkat yang lebih tinggi. Tapi aku masih membutuhkan kekuatan yang lebih kuat lagi untuk menjalankan tugas yang diberikan padaku setelah aku mendapatkan kehidupan baruku ini,” ucap Heilong tersenyum bahagia.

Heilong akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kembali meditasinya dan berusaha menerobos ke tingkat selanjutnya. Tapi hal itu rasanya sangat mustahil untuk dilakukan sekarang karena tubuhnya yang baru saja pulih tidak akan mampu untuk menahan tekanan energi alam yang begitu kuat dalam waktu yang lama.

Heilong akhirnya mengurungkan niatnya untuk melanjutkan meditasinya. Sebagai gantinya dia ingin mencoba seberapa kuat kekuatan barunya setelah berhasil naik tingkat ke Lapis Warrior Tingkat Ketujuh.

Heilong mulai mengulurkan telapak tangan kanannya. Aura energi es yang sangat dingin langsung memancar dari tubuhnya. Semakin lama energi es itu semakin kuat lalu menyelimuti seluruh telapak tangan Heilong dengan aura energi es yang sangat tebal.

Serpihan-serpihan es mulai muncul di sekitar tubuh Heilong. Setelah dia merasa kekuatan di telapak tangannya sudah cukup besar, dia memukulkan tinjunya ke sebuah batu yang sangat besar.

Boom ...

Suara ledakan kembali terdengar saat energi es dari pukulan Heilong menghantam batu besar itu. Batu besar itu'pun akhirnya hancur berkeping-keping dan menjadi debu.

“Ternyata Jurus Telapak Es Membelah Laut ini memiliki kekuatan yang sangat mengerikan. Aku sampai tidak habis pikir kenapa dengan jurus sekuat ini, pemilik asli dari tubuh ini masih bisa ditindas oleh Long Chen,” pikir Heilong.

Jurus Telapak Es Membelah Laut dari Klan Naga Es ini diajarkan langsung oleh Long Bao sebelum Heilong pergi menjalani pendidikannya di Perguruan Awan Biru.

Klan Naga Es merupakan salah satu cabang dari Klan Naga Langit, sekaligus tempat Long Bao dibesarkan. Pemimpin dari Klan Naga Es yang sekarang adalah adik seperguruan dari Long Bao yang bernama Shen Ai Zhi.

Namun, kekuatan seperti itu masih belum cukup untuk Heilong. Dia membutuhkan kekuatan yang lebih besar lagi untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bola cahaya misterius itu yaitu menghancurkan para iblis yang berniat untuk menguasai Planet ini.

''Jurus Telapak Es Membelah Laut merupakan jurus elemen es terkuat yang dimiliki oleh Klan Naga Es. Tapi jurus ini masih memiliki kelemahan yang sangat jelas yaitu tekanan dari jurus ini masih terlalu lemah sehingga arah dari serangan jurus ini bisa dengan mudah di baca oleh musuh,” gumam Heilong dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!