NovelToon NovelToon

Dosen-ku, Suami-ku

Dosen baru

Hai buat pembaca Novel ini ingat ya novel ini adalah novel fiksi atau rekayasa, Novel ini hanya imajinasi Author saja

SELAMAT MEMBACA....

pagi hari di rumah keluarga Hariwijaya. sebuah sinar matahari memaksa masuk kedalam kamar Deandra.

Deandra Hariwijaya anak kedua dari jihan Susilo wati dan Hendra Hariwijaya. Putri penengah dari tiga bersaudara ini memiliki wajah cantik, hidung mancung, kulit putih, pintar memasak dan memiliki beberapa kemampuan lagi.

Deandra terbangun dari tidur nya dan segera mandi dan memakai pakaian nya. Hari ini jadwal Deandra ke kampus adalah jadwal berangkat pagi, pukul 08:00.Setelah selesai memakai pakaian nya dea turun untuk sarapan. Setelah sampai dibawah Dea berjalan ke meja makan dan di sana sudah ada jihan, Hendra dan Nadia.

Nadia adalah adik kandung Deandra. Nadia juga sedikit memiliki kemampuan seperti Dea.

yang memang mereka berdua sudah dilatih untuk hidup mandiri dan juga disiplin sejak mereka duduk di bangku kelas 3 dan sekarang Deandra dan Nadia sudah berkuliah dan hebatnya mereka berdua berkuliah dengan beasiswa. Deandra yang sekarang sudah masuk S2 dia masih menggunakan beasiswa untuk kuliah, sedangkan Nadia dia masih S1 dan juga sama seperti Deandra dia juga kuliah dengan Beasiswa.

Deandra duduk di kursi sebelah Nadia. Dea mengambil sepotong Roti isi dan mengoleskan selai Strawbery ke roti tersebut. "Dek berangkat jam berapa kok masih pakek piyama? " Tanya Deandra.

"Sekitar jam sebelas mbak, emang kenapa" Jawab Nadia sambil makan dan memainkan Handphone nya.

"Nggak kok mbak, cuma nanya" Kata Deandra.

"Ohh" Kata Nadia.

"Dek kalo lagi makan jangan sambil main Handphone" Ucap Deandra. Deandra memang sangat perhatian kepada adik nya, ya walaupun mereka berdua sering sekali bertengkar, tapi Dea tetap menyayangi Nadia.

"Iya, iya mbak Dea ku yang cantik" Kata Nadia, dan segera meletakkan Handphone nya di sebelah piring makan nya, dan melanjutkan memakan makanannya.

Beberapa menit kemudian...

"ma, pa Dea udah selesai sarapan Dea berangkat dulu ya" Kata Dea lalu berjalan mendekati mama, papa nya lalu meminta salam dan pergi berangkat ke kampus naik motor.

sesampainya di kampus....

Deandra memarkirkan motornya dan berjalan dengan santai ke kelas nya, lalu mengambil Handphone nya. Betapa terkejutnya Dea ketika melihat jam di HP nya dan ternyata sudah pukul tujuh lima lima dan waktu Dea hanya 5 menit dan ruang kelas Dea dilantai 3 dan kini ia mulai berlari, Dea menaiki tangga sambil berlari.

Saat berada di bagian atas tangga Dea malah menabrak sosok laki-laki dan Dea tergelincir di sudut tangga, dan apabila kepala nya terbentur di sudut bagian bawah maka frekuensinya adalah kepala Dea akan mengalami pendarahan hebat, namun sebuah tangan panjang menarik lengan Dea dan karena tidak mau jatuh Dea dengan cepat menarik balik tangan laki laki itu dengan tangan satunya lagi.

Sekarang Dea sudah selamat dari ancaman masuk rumah sakit tapi ada masalah baru sekarang mereka berdua terbaring dilantai dengan posisi Dea di atas laki laki tadi dan bibir mereka saling bertabrakan dan mereka juga saling berpandangan apa lagi per sekitaran mereka sedang sepi.

Tiba-tiba suara bel memecahkan keheningan dan Dea juga baru sadar jika kelas nya dimulai sebentar lagi.

Deandra berdiri lalu berlari masuk ke kelasnya sedangkan laki-laki tadi masih berada di sana mencerna kejadian tadi setelah itu masuk ke dalam kampus.

Sesampainya Dea dikelasnya...

Dea menghembuskan nafas lega karena dosen yang bertugas hari ini belum datang, Dea berjalan ke tempat duduk nya dan tak lama kemudian dosen yang bertugas mengajar hari datang dengan laki-laki yang ditabrak Deandra tadi.

Hah, itu cowok ngapain kesini sih, moga aja tuh manusia udah lupa kejadian tadi pagi, yah moga aja Batin Deandra, sedikit khawatir jika hal memalukan yang terjadi tadi pagi ia pikirkan ataupun ia dengar.

"Anak-anak perkenalkan laki-laki disebelah bapak ini bernama Farel Andreansyah, Pak Farel akan mengajarkan pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial setiap hari senin " Ucap Dosen.

"Perkenalkan nama saya Farel Andreansyah panggil saya Farel saja, saya akan mengajar setiap hari senin di kelas ini" Kata Farel dengan Nada bicara biasa.

"Baik, Anak-anak karena hari ini hari senin maka dari itu hari ini pak Farel yang mengajar, Bapak permisi dulu ya" Ucap Dosen itu lalu pergi ke luar dan berjalan menuju ruangan nya.

Farel menulis 15 soal di papan tulis setelah ia selesai menulis Farel meletakkan spidol di mejanya dan duduk di kursinya, setelah beberapa menit Farel berdiri dan berjalan mendekati Deandra setelah dia berada di samping Deandra, Farel berkacak pinggang sambil tersenyum sinis menatap Deandra "Kamu, Deandra Hariwijaya, kumpulkan semua tugas dan antar ke ruangan saya, ruangan saya ada dilantai 2 sebelah ruang biologi"Ucap Farel lalu keluar setelah mendapat anggukan dari Deandra. Deandra yang masih duduk di kursinya lalu berdiri dan mengumpulkan tugas yang diberikan Farel, lalu Deandra pergi ke ruangan Farel.

Setelah sampai di depan ruangan Farel, Deandra mengetuk pintu 3 kali "Masuk!!" Kata Farel dari dalam ruangan nya. Deandra membuka pintu lalu melangkahkan kakinya sebanyak 3 kali "Tutup pintu nya!!" Ucap Farel tanpa berdiri dari tempat duduk nya, dan Dea juga langsung menutup pintu nya dan berjalan mendekati Farel lalu berhenti ketika ia sudah berada di depan Farel.

"Berikan tugas nya padaku" Ucap Farel, lalu Deandra meletakkan tugas yang ia kumpulkan tadi di meja Farel. " Ini pak saya permisi dulu" Kata Dea melangkah kan kaki nya keluar "Berhenti!!" Ujar Farel dan Dea langsung berhenti. Mati gue pasti dosen yang sombong nya tiada ampun ini mau hukum gue, oh tidak habis sudah harga diri Di injek- injek oleh manusia satu ini Batin Deandra.

Farel berjalan mendekati Deandra dan berhenti ketika dia sudah berada tepat di depan Deandra. "Mau kabur ya? " Tanya Farel sambil tersenyum sinis.

"Enggak kok pak, Dea mau balik ke kelas soang itu aja" Jawab Deandra sedikit grogi.

"Oh kamu lupa apa yang terjadi tadi pagi" Ucap Farel.

"Pak, Deandra sama sekali nggak lupa kok" Kata Deandra. " Pak, maafin Dea ya pak pliss" Ucap Deandra.

"Kamu mau saya memaafkan kamu" Tanya Farel.

"Bapak udah maafin Dea makasih ya pak" Kata Deandra.

"nggak segampang itu saya memaafkan orang, Jika kamu mau saya memaafkan kamu kamu harus menuruti 1 permintaan saya" Kata Farel.

"Satu permintaan, permintaan apa pak? " Tanya Deandra.

"Kamu harus menuruti semua perintah saya dalam waktu 1 bulan" Jawab Farel dan Deandra hanya terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab, Jika Deandra menjawab ya entah apa yang akan diminta oleh dosennya ini dan jika Deandra menjawab tidak mungkin laki-laki yang ada di depan nya ini akan selalu menganggu pikiran nya Gue harus jawab apa kalo begini Batin Deandra.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa kasih dukungan buat Author biar karya ini masuk 10 besar, jangan lupa

*LIKE*

*KOMENTAR*

*VOTE*

*FAVORITE*

*HADIAH*

Jangan lupa ya

Pak Farel Setan

"Kamu harus menuruti semua perintah saya dalam waktu 1 bulan" Jawab Farel dan Deandra hanya terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab, Jika Deandra menjawab ya entah apa yang akan diminta oleh dosennya ini dan jika Deandra menjawab tidak mungkin laki-laki yang ada di depan nya ini akan selalu menganggu pikiran nya Gue harus jawab apa kalo begini Batin Deandra

"Kenapa kok diem? " Tanya Farel lalu menaikkan tangan kanan nya ke pinggang dan menatap Deandra dengan tatapan datar.

"Enggak kok pak" Jawab Deandra.

Kring.. kring... kring..

Suara dering Handphone Deandra membuat Deandra segera mengambil Handphone di saku celana nya. Dilayar Handphone Deandra tertulis jelas nama Dafa, Dafa adalah pacar Deandra dan Dafa juga tampan, pintar, baik, sopan Dafa juga Atlet Bela diri.

Kenapa sih nelfon di waktu yang nggak tepat, gue kan lagi di interogasi ama si dosen nyebelin ini Batin Deandra.

"Kenapa kok nggak diangkat telfon nya? " Tanya Farel dengan heran karena setelah melihat Deandra mengambil Handphone nya bukannya diangkat malah ngelamun.

Mati gue ditangan pak Farel setan ini Batin Deandra. Deandra segera mengangkat telfon dari dafa.

Pasti dafa nyariin gue nih Batin Deandra.

"Hallo" Ucap Deandra.

"Hallo Dea kami dimana? " Tanya Dafa.

"Aku lagi diruang Dosen nanti aku telfon balik" Jawab Deandra.

Deandra mematikan telfon lalu memasukkan Handphone nya di saku celana nya. "Udah selesai pacaran nya? " Tanya Farel.

"Enggak pacaran kok pak" Jawab Deandra. Mau apa lagi sih si dosen ini Batin Deandra.

"Terserah, Apa kamu mau menerima tawaran saya? "Tanya Farel.

"Pak ini kesalahan bapak juga, jadi Deandra minta satu permintaan, boleh nggak? " Tanya Deandra.

"Terserah, sekarang katakan apa mau mu? " Tanya Farel

"Deandra nggak minta sekarang kok pak tapi pasti ada saatnya Dea minta bapak tunggu aja" Jawab Deandra.

"Terserah, Sekarang jawab kau mau tidak menuruti permintaan ku? " Tanya Farel

"Baiklah" Jawab Deandra, dan Dea berjalan menuju sofa untuk duduk dan Farel mengikuti nya dari belakang, dan sekarang mereka berdua duduk berdua di sofa dan sama-sama memainkan Handphone nya.

"Dea" Ucap Farel, dan Deandra menoleh ke arah nya.

"Apa"Kata Deandra.

"Jelaskan siapa nama orang tua mu, dan segala kehidupan mu" Kata Farel menatap Deandra dengan tatapan serius.

"Pak Farel kok kepo amat sih" Ucap Deandra sambil tersenyum.

"Saya serius Dea, ini salah satu permintaan saya"Kata Farel.

"Baiklah akan aku cerita kan, Ayahku bernama Hendra Hariwijaya dan ibuku bernama Jihan Susilo wati. Sudah cukup"Kata Deandra.

"Sudah" Ucap Farel. Dia memang Deandra yang sering diceritakan oleh mami Batin Farel.

Deandra melihat jam yang ada di Handphone nya dan ternyata sudah jam sebelas. Waduh gue kan ada janji sama dafa di taman belakang kampus, terus gimana dong kalo keadaan nya kek begini, si dosen ini nge bolehin gue pergi nggak ya. Batin Deandra.

"Pak"Ucap Deandra, dan Farel menoleh ke arahnya.

"Deandra boleh nggak pak keluar ama temen? " Tanya Deandra.

"Cowok atau cewek? " Tanya Farel.

"Cowok pak" Jawab Dea.

"Temen apa pacar? " Tanya Farel.

"Pacar pak" Jawab Deandra sambil Tersenyum menampakkan gigi putih nya.

"Saya minta kamu putusin dia" Kata Farel. Setelah mendengar Perkataan Farel Dea berdiri dari tempat duduk nya.

"Bapak ini kenapa sih, kok minta yang aneh-aneh? " Tanya Deandra dan Farel ikut berdiri.

"Kamu masih kecil tidak boleh pacaran"Jawab Farel.

"Pak Deandra udah umur 24 Tahun dan berarti Deandra udah gede dan Dea udah bukan anak kecil yang seenaknya dilarang-larang mau ngapain aja lagian ini nggak ada urusan nya sama bapak" Kata Dea menatap Farel dengan tatapan kesal.

"Dea saya seperti ini karena saya peduli" Kata Farel.

"Maksud bapak apa ya, ahh udahlah pak, Dea permisi" Kata Deandra lalu melangkah kan kaki nya keluar, namun sebuah tangan panjang menarik lengan Dea hingga membuat Deandra berbalik badan. Dea menatap Farel dengan tatapan penuh dengan amarah karena Dea tak Terima kalau Farel tanpa alasan yang cukup bagus untuk meminta Deandra berpisah dengan Dafa.

"Pak Farel Andreansyah, ahh atau saya harus memanggil tuan Farel Andreansyah bisa lepaskan tangan saya" Kata Deandra.

"Panggil pak saja, Dea saya mohon kamu jangan pergi" Kata Farel.

"Bapak kenapa sih, Lepasin Dea" Kata Dea dan karena Farel tidak melepaskan tangan nya, dengan terpaksa Dea menginjak Kaki Farel lalu berlari ke taman belakang kampus.

Sesampainya di taman belakang kampus....

Betapa terkejutnya dia ketika melihat Dafa bermesraan dengan Tania sahabatnya sendiri bahkan saking terkejutnya Handphone yang ada di tangan kiri Dea sampai terjatuh. Farel yang ada dibelakang Dea sama sekali tidak terkejut karena sebenarnya setelah ia keluar dari ruang kelas tepatnya pukul setengah sebelas dia tidak sengaja dengar dari mahasiswi yang sedang bergosip tentang Dea.

Flashback on..

Farel keluar dari ruang kelas dan Farel melihat dia mahasiswi yang sedang duduk di bangku koridor kampus dan mereka berdua sedang bergosip tentang Dea

"Kasihan ya Dea udah diselingkuhin malah si pelakor sahabatnya sendiri lagi" kata salah satu mahasiswi itu.

"Iya apalagi pacaran nya di taman nggak tau malu banget tuh si Dafa " Kata salah satu mahasiswi lagi.

"Iya tuh si Dafa " Kata Mahasiswi.

Flashback off...

Farel mengambil Handphone Dea yang jatuh. "Dea kamu gak papa kan? " Tanya Farel sambil menyentuh bahu Deandra. namun belum menjawab Dea malah berlari pergi dan Farel yang masih berdiri di situ berlari mengejar Dea saat berada di depan pintu kampus Dea berhenti berlari dan air mata nya sudah membanjiri pipinya lalu berjongkok dan memeluk kaki nya dan menundukkan kepala nya sambil menangis.

Farel berjalan mendekati Deandra dan ketika berada tepat di depan Deandra Farel menepuk nepuk kepala Deandra hingga Deandra mengangkat wajah nya dan Farel membungkukkan tubuhnya lalu membantu Deandra berdiri, kini mereka berdua berdiri dan saling bertatapan. Wajah Dea yang penuh air mata namun tetap cantik sedangkan wajah Farel yang tanpa ekspresi namun sebenarnya dia sangat khawatir kepada Deandra.

"Kamu ikut saya ya"Ucap Farel dan Dea mengangguk. Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai di depan ruangan Farel. Farel membuka pintu lalu menarik kec tangan Deandra dan menutup nya lagi. "Ayo duduk "Ajak Farel dan Dea pun duduk bersama Farel di Sofa.

Farel mengambil sebuah botol air mineral dan memberikan nya kepada Deandra yang tampak masih menangis dan Dea dengan hati yang masih rapuh menerima air mineral itu. "Bapak udah tau kalau Dafa selingkuh"Tanya Deandra. Farel menghembuskan nafasnya "Sudah" Jawab Farel lalu memberikan Handphone Deandra yang tadi sempat Farel ambil dan Deandra juga langsung menerima Handphone yang ada ditangan Farel.

Sebenarnya Farel sudah menduga kalau Dafa masih bersama Tania di taman belakang kampus karena kalau dilihat dari raut wajah Dea yang gelisah dan memberi tau kalau Dea akan menemui Dafa dari situlah Farel mengerti kalau Dea terlambat menemui Dafa dan pasti Dafa mengira kalau Dea sudah pulang dan Dafa memanfaatkan waktu itu untuk bermesraan bersama Tania.

"Jadi ini penyebab bapak melarang Deandra pergi? " Tanya Deandra dengan sendu.

"Kamu memang pandai memahami keadaan, dan memang itu alasanku melarang mu pergi"Jawab Farel.

Deandra berdiri lalu mengambil tas pundak nya yang kecil dan segera berjalan keluar. "Mau kemana kamu? " Tanya Farel.

"Mau pulang pak" Jawab Deandra lalu melangkah kan kembali kaki nya keluar ruangan Farel namun sebuah tangan panjang yang mungkin panjang nya 1 meter menarik tangan mungil Deandra.

"Saya antar kamu pulang" Kata Farel, Sebenarnya Farel sangat khawatir kalau Deandra pulang sendiri.

"nggak usah pak nanti ngerepotin bapak" kata Deandra.

"Kamu pulang naik apa?" Tanya Farel, tanpa melepaskan tangan Deandra.

"Naik motor pak" Jawab Deandra.

"Kamu pulang sama saya saja karena nggak baik perempuan pulang sendiri dan keadaan kamu kayak gini" Kata Farel.

"Saya nggak papa kok pak" Ucap Deandra.

"Dea kalau dikasih tau itu nurut nggak usah banyak ngebantah, kamu pulang sama saya ya" Ucap Farel Dan Dea mengangguk.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil Farel sementara motor Dea sudah diamankan Satpam kampus. Farel melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang dan dia juga sudah tau dimana rumah Dea berkat buku keterangan tentang mahasiswa yang diberikan dosen tadi yang mengenalkan Farel kepada mahasiswa dan dosen itu bernama tegar " Bapak emang tau dimana rumah Dea? "Tanya Deandra tampa menatap Farel.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa kasih dukungan buat Author biar karya ini masuk 10 besar, jangan lupa

*LIKE*

*KOMENTAR*

*VOTE*

*FAVORITE*

*HADIAH*

Jangan lupa ya

Deandra sangat terpuruk

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil Farel sementara motor Dea sudah diamankan Satpam kampus. Farel melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang dan dia juga sudah tau dimana rumah Dea berkat buku keterangan tentang mahasiswa yang diberikan dosen tadi yang mengenalkan Farel kepada mahasiswa dan dosen itu bernama tegar " Bapak emang tau dimana rumah Dea? "Tanya Deandra tampa menatap Farel

"Kalau saya tidak tau saya sudah dari tadi bertanya sama kamu Dea" Kata Farel dan Deandra hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian....

Deandra sudah berhenti menangis dan Dea memilih untuk memainkan Handphone nya. Kecewa? tentu sja Dea sangat kecewa karena pacarnya menduakan nya apalagi si pengganggu sahabat nya sendiri, siapa coba yang tidak kecewa saat melihat dengan mata kepala kalian sendiri kalau pacarnya menduakan nya. "Deandra kamu nggak papa kan? " Tanya Farel dan Deandra cuma mengangguk saja.

Sepertinya Deandra sangat terpuruk aku khawatir Deandra bisa stres kalau seperti ini terus menerus Batin Farel.

2 menit kemudian...

"Dea mau mampir makan siang dulu, apa langsung pulang? " Tanya Farel, Farel memang sosok yang peduli terhadap sesama apalagi perempuan yang ada di samping nya ini sangat terpuruk, Dan menurut Farel wanita itu perlu dipertahankan kalau sudah sangat mencintai apalagi wanita adalah pelengkap rumah tangga.

"Bapak laper ya, sama pak, Dea juga laper" Ucap Deandra membuat Farel tersenyum beberapa detik lalau kembali ke wajah datarnya."Pak itu di deket lampu merah ada toko martabak, kita berhenti di sana ya pak, Dea pengen martabak tapi bapak ya yang bayarin, kan bapak yang ngajakin Dea makan" Kata Dea dan memang sekarang mobil Farel sedang berhenti karena lampu sedang merah.

"Iya, Dea jelek" Ucap Farel membuat Dea memutar bola matanya. Setelah menunggu dua menit akhirnya mereka sampai di toko martabak. Dea dengan antusias keluar dari mobil lalu memesan dua martabak rasa coklat lalu duduk di kursi yang tersedia di sana. Farel keluar dari mobil nya dan duduk didepan Dea lalu mengambil handphone di saku celana nya dan memainkan nya. Beberapa menit kemudian martabak yang di pesan Dea akhirnya sampai.

Dea langsung mengambil martabak yang ia pesan.Ya Dea hanya mengambil bagian nya saja, sementara Farel masih fokus mainkan Handphone nya. "Bapak nggak makan, martabak nya enak lohh kalo bapak nggak mau biar Dea aja yang makan" Tanya Dea, Dan Farel menatapnya sekilas lalu mangambil martabak bagian nya dan memakan nya sambil memainkan Handphone nya.

"Bapak kalo lagi makan jangan sambil main Handphone nanti keselek Dea cuma bisa ketawa loh pak" Ucap Dea membuat Mang ujang selalu penjual Martabak tertawa, dan Dea juga tau kalau penjual martabak ini bernama mang ujang karena Deandra sudah beberapa kali dia mampir makan siang disini.

"Bener tuh mbak kasih tau sama pacar nya biar nggak masuk rumah sakit he.. he... he" tawa mang ujang, namun sekarang Deandra dan Farel saling berpandangan dan dengan segera Deandra mengalihkan pandangannya ke arah jalanan yang ramai. "Mas, mbak saya ganggu momen mesra nya ya ya udah dilanjut aja saya nggak bakal ganggu kok" Ucap Mang ujang

"Mamang nggak ganggu kok dan yang mamang kira laki-laki ini pacar saya sebenarnya dia dosen saya mang"Ucap Deandra dengan nada bicara biasa karena memang jika mang ujang mengira mereka berpacaran itu tidak salah.

Nada dering Handphone Deandra berbunyi dengan segera Deandra mengambil Handphone nya dan terlihat jelas dilayar Handphone itu tertulis nama KAK ALVIN. Tumben kak alvin nelfon gue Batin Deandra.

Alvin adalah kakak kandung Deandra yang bekerja sebagai dokter. Cogan? memang benar kak Alvin cowok ganteng dan tak mungkin kalau kaum hawa tidak tertarik padanya.

"Siapa? " Tanya Farel, Dengan penasaran karena beberapa detik setalah menerima telfon bukan nya diangkat malah melamun.

"Kakak saya pak" Jawab Deandra dan ia langsung mengangkat telfon dari kakak nya Alvin.

talk on the telephones

(Pembicaraan dalam telepone)

Deandra : Hallo kak.

Alvin : Hallo kamu dimana dek?.

Deandra : lagi makan siang kak.

Alvin : cepet pulang kakak lagi dirumah nih nanti jam 3 berangkat lagi.

Deandra : iya kak, deandra juga udah mau pulang kok.

Alvin : iya kakak tunggu.

Deandra : hmm.

Alvin : jangan lama- lama nanti kakak tinggal lagi keluar kota loh.

Deandra : iya kak, udah dulu ya kak.

Deandra mematikan telefon nya dan memasukkan Handphone nya kedalam saku celana nya. "Kenapa kakak kamu menelfon kamu? " Tanya Farel.

"Kakak nya Dea nyuruh Dea pulang cepet" Jawab Deandra sambil memakan makanan nya dengan lahap.

"jelaskan kenapa kakak kamu ingin kamu pulang cepat dan jelaskan siapa kakak mu itu" Kata Farel penasaran dengan sosok Alvin.

"Namanya kakak Dea itu kak Alvin, Kak Alvin baru pulang dari rumah sakit, nanti jam 3 balik lagi ke medan buat kerja, Kak Alvin itu kerja jadi dokter, maka nya kak Alvin pulang seminggu sekali dan itu pun cuma 4 jam doang. Kak Alvin juga udah tunangan sama mbak kayla, mbak kayla itu rekan kerja kak Alvin di medan dan rencana nya sih mau nikah 2 bulan lagi dan katanya setelah nikah mereka pengen kerja di jakarta dan mau tinggal disini lagian kalo mbak kayla hamil kan ada yang jagain kan, ehh kok Deandra malah jadi curhat" Ucap Deandra sambil memakan kembali martabak nya.

"Jadi mau pulang sekarang? " Tanya Farel menatap Dea dengan tatapan datar nya itu.

"Nanti aja pak jam 12 sekalian mampir ke masjid buat salat Dzuhur " Ucap Deandra membuat Farel tersenyum sinis sambil memainkan Handphone nya dan melirik Deandra yang sedang makan.

"Berapa Saudara mu? " Tanya Farel penasaran. Penasaran? Ya dia memang penasaran pada sosok Deandra Hariwijaya yang membuatnya tertarik pada Deandra.

"Dea punya 2 saudara, 1 kakak dan juga satu adik perempuan" Jawab Deandra, sebenarnya Deandra jarang menceritakan sesuatu tentang diri nya yang bersifat keluarga kepada orang lain, namun karena dosen yang menurut nya sok cool ini sudah berbicara maka baginya itu adalah permintaan Farel jadi mau tidak mau, suka tidak suka Dea harus menjawab.

"Siapa nama adikmu" Tanya lagi Farel. Kini dia meletakkan Handphone nya dimeja dan fokus memperhatikan Ucapan-Ucapan Deandra. "Dan Bagaimana sifatnya? "Kata Farel.

"Namanya Nadia, Nadia orang nya cantik, kulit putih, hidung pesek, pinter masak, periang dan masih banyak lagi kemampuan yang dia punya dan juga karena kepandaian nya Nadia bisa mendapat Beasiswa sampai Perguruan Tinggi" Kata Deandra sambil memakan martabak nya yang belum habis.

"Adikmu itu memang pintar dia kuliah dimana aku penasaran dengan sosok Nadia dan dari segi penjelasan mu tentang Nadia tadi membuatku tertarik padanya " Kata Farel.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa kasih dukungan buat Author biar karya ini masuk 10 besar, jangan lupa

*LIKE*

*KOMENTAR*

*VOTE*

*FAVORITE*

*HADIAH*

Jangan lupa ya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!