NovelToon NovelToon

Penerus Dewi Kematian (Series 2)

Bab 1 - 01. Awal Mula

Di abad ke 21 , tampak lah seorang wanita dan pria tampan yang sedang duduk sambil memakan mi kuah.

"Apa kah belakangan ini kau sangat sibuk sampai sampai kau sangat sulit di hubungi ?" Tanya wanita itu.

Wanita itu tidak terlalu cantik dan menarik perhatian, berbanding terbalik dengan pria yang duduk di depan nya.

Dia adalah Xue Fenghuang ! Penulis terkenal yang puluhan novel buatan nya telah di terbitkan dan di adaptasi menjadi drama.

Umur nya masih muda dan sudah masuk ke jajaran penulis terkenal. Di umur nya yang baru 23 tahun, dia sudah memiliki 3 perusahaan penerbitan dan 11 cerita yang di adaptasi menjadi drama.

Tapi sayang di balik talenta serta kesuksesan nya, dia memiliki wajah yang tidak terlalu menonjol jika di banding kan dengan yang lain.

Wajah nya di di penuhi dengan jerawat, dia juga menggunakan kacamata bulat dan tebal. Tubuh nya lumayan gemuk, tapi untung lah masih ada yang menyukai nya.

Itu adalah aktor tampan yang sangat terkenal, Zhu Xinglian. Dia sudah mengenal pria itu selama 3 tahun dan sudah menjalin hubungan selama 1 tahun.

Mereka sudah berkali kali bekerja sama untuk syuting drama nya. Dia sendiri juga bingung kenapa aktor tampak itu tertarik dengan nya.

Dia adalah seorang yatim piatu, dulu nya dia mencoba coba untuk menulis dan ternyata berhasil. Dari situ lah ia baru mengembangkan bakat nya.

Fenghuang memiliki hobi aneh yang tidak di ketahui oleh banyak orang termasuk kekasih nya, Zhu Xinglian.

Yaitu, suka mengoleksi senjata dan menyukai ramuan obat tradisional. Ini tidak di lakukan nya secara sia sia, karena membantu nya untuk mengembangkan cerita yang di buat nya.

Seluruh cerita buatan nya bertemakan tentang Kerajaan perang dan semacam itu. Sehingga sangat penting untuk memiliki pengetahuan di bidang pengobatan tradisional.

Bahkan dia sampai ikut ke dalam sekolah pengobatan tradisional dan lulus dengan nilai paling baik. Dia juga suka mengoleksi senjata seperti senjata api, pedang, panahan serta anak panah nya dan lain lain.

Belakangan ini, dia sangat jarang bertemu dengan kekasih nya. Dia mengerti itu karena kekasih nya sedang syuting film baru dan mereka juga berkencan diam diam dan menghindari media berita yang terus memantau diri nya serta Zhu Xinglian, sehingga mereka harus ekstra hati hati.

"Iya , aku sangat sibuk belakangan ini. " Kata Zhu Xinglian tanpa menoleh dan sibuk memotong steak nya.

"Xinglian, kenapa steak kali ini berbeda ? Ini ada sedikit wangi akar bunga mawar di tambah dengan bubuk halus bunga teratai putih yang berfungsi untuk merusak tubuh secara perlahan. " Ucap nya dengan tatapan tajam.

Zhu Xinglian tampak sedikit terkejut dengan kata kata nya tapi segera merubah ekspresi nya.

"Tidak, mungkin kau salah dengan itu. Ini sama seperti biasa nya. " Kata Zhu Xinglian dengan buru buru.

Baru saja dia ingin menjawab kembali, tiba tiba dia merasa besi panas menembus dada kiri nya. Dia tidak bergerak, tidak panik juga dan dia tahu apa ini.

"Ha ha ha, kau akhir nya masuk ke dalam perangkap kami Fenghuang. Jangan salah kan aku karena aku bertindak kejam. " Kata suara wanita dari belakang nya sambil tertawa dengan nyaring.

Dia menatap dengan mata yang membulat, itu adalah Xue Ling , sekretaris kepercayaan nya yang telah di pungut nya dari panti asuhan 7 tahun lalu.

"Aku tidak tahu kalau kau setidak tahu terima kasih itu pada orang lain Xue Ling . " Ucap nya dengan nada mengejek sambil menahan sakit yang mulai menjalar di dada kiri nya.

"Aku tidak peduli itu, cepat beri kan cap tangan mu. Dengan begitu seluruh harta mu akan menjadi milik kami. " Kata Zhu Xinglian sambil mengeluarkan tinta serta kertas yang berisi surat perpindahan pemilik.

Dia tertawa lantang melihat ini, mereka berdua terdiam. Dia diam diam mengambil sesuatu dari dalam tas nya dan

Dorr

Dorr

Besi panas menembus kepala Zhu Xinglian dan Xue Ling, seketika tubuh kedua orang itu jatuh ke tanah dengan lemah dan tanpa nyawa.

"Kalian berani menyakiti ku ? Aku akan membawa kalian bersama ku ke neraka !" Ucap nya dengan geram sebelum penglihatan nya mulai menggelap.

Dia merasa kalau dia berada di tempat yang sangat gelap, dia berusaha menjangkau sesuatu yang berada di sekitar nya.

Tapi dia tidak dapat menemukan apa pun, dia dengan paksa menahan diri untuk tidak menutup mata nya tapi tidak berhasil.

Perlahan lahan, kesadaran nya mulai menghilang. Dia tidak merasa kan apa pun, tubuh nya terasa mati rasa.

Di tahun 2000 Sebelum Masehi

Di Dinasti Zhu, yang di pimpin oleh Kaisar bijaksana dan berhasil membuat tanah Dinasti Zhu yang sebelum nya merupakan tanah tandus berubah menjadi tanah subur dan makmur dalam waktu 15 tahun.

Perebutan tahta di Dinasti Zhu sedang dalam keadaan puncak, di mana beberapa pangeran lain berusaha untuk menyingkirkan putra mahkota.

Di sisi lain, kekejaman tampak di halaman belakang kediaman Tuan Wali Kota Kuwei. Kuwei adalah salah satu dari empat kota paling berkuasa yang ada di Dinasti Zhu.

Di dalam kediaman Tuan Wali Kota Kuwei, terdapat seorang gadis dengan luka lebam di sekujur tubuh nya sedang terguling di atas jerami sambil meringkuk kedinginan.

Gadis itu memiliki sejumlah luka terbuka di lengan nya dan telapak kaki nya, bahkan wajah nya di penuhi bintik bintik hitam serta bibir yang membiru.

Gadis kecil itu adalah Xue Fenghuang, putri kedua dari tuan Wali kota, Xue Longque. Pria tua yang selalu menjaga reputasi nya dengan gila gilaan itu, menyembunyikan putri nya.

Putri nya tanpa di duga duga mengeluarkan bintik bintik hitam dan menjadi ejekan seluruh Dinasti Zhu.

Gadis malang itu, adalah putri dari selir kesayangan Xue Longque, tapi sayang nya selir itu tidak dapat melahir kan seorang putra sampai akhir hayat nya.

Kematian Selir An, membuat hidup Xue Fenghuang menjadi lebih dan lebih sulit. Istri sah Xue Longque serta nona pertama kediaman Tuan Wali Kota selalu menindas Xue Fenghuang yang malang.

Xue Fenghuang di siram air dingin di saat salju turun dan tidak di berikan pakaian yang layak. Membuat gadis itu membiru dan mati di halaman belakang.

Xue Fenghuang membuka mata nya dengan kesulitan dan berusaha untuk meregangkan tubuh nya.

"Di mana aku ?" Gumam nya dengan pelan sambil memandang sekitar, dia menatap pakaian nya.

"Apa kah aku masuk ke tubuh orang lain ?" Gumam nya lagi, sebelum sakit kepala hebat menyerang kepala nya dengan kejam.

Berbagai ingatan asing masuk ke dalam ingatan nya, dia perlahan lahan mengerti dengan apa yang terjadi dengan diri nya.

"Xue Fenghuang, aku akan membalas kan dendam mu. Mulai sekarang, tidak ada lagi Xue Fenghuang yang lemah lembut, hanya ada Xue Fenghuang yang kejam !" Gumam nya dengan senyum miring.

Dari dulu, dia tidak pernah membiar kan diri nya di tindas dan itu masih akan berlaku sampai sekarang.

"Xue Ling, aku tidak tahu kalau kau akan menjadi saudara ku. " Ucap nya sambil terkekeh dingin.

Sekilas, tidak ada yang berbeda dengan Xue Fenghuang, tapi jika di perhatikan, tidak ada lagi tatapan ketakutan yang selalu menghiasi Xue Fenghuang.

"Xue Ling, Ling Yin, Xue Longque, dan seluruh orang kediaman Tuan Wali Kota, kalian semua harus mati di tangan Ratu ini. " Dia tertawa dengan kejam, sebelum mencoba berdiri.

Ketika mencoba berdiri, lutut nya terasa lemas sehingga dia akan jatuh lagi. Dia berpegangan dengan erat ke meja kayu, sebelum membiasakan diri nya.

Menurut ingatan pemilik tubuh yang asli, Xue Ling agak jarang datang di musim dingin. Kira kira gadis sialan itu akan datang minggu depan.

"Hmph, racun ini sudah banyak aku jumpai di kehidupan lalu. Aku tidak menyangka, kalau kemampuan ku ini akan benar benar berguna. " Dia mendengus sambil menatap pantulan diri nya di kubangan air yang berada di dekat nya.

Dia menatap ke arah jendela yang sudah setengah pecah. Dia pun mengambil kayu dan memukul nya dengan kuat.

Tubuh nya terasa sangat lemah, sampai sampai memukul jendela saja membutuh kan banyak usaha.

"Sialan, tubuh ini terlalu lemah !" Umpat nya saat melihat pukulan ke 100 baru bisa menghancurkan kaca.

Jika ini adalah tubuh dulu nya maka tidak perlu 100 pukulan, 1 pukulan sudah cukup untuk menghancurkan kaca ini.

Dia dengan hati hati memanjat keluar, dan memastikan kalau tidak ada yang melihat nya memanjat keluar.

Menurut ingatan pemilik asli, seharus nya ada sebuah harta yang terkubur di dekat pohon belakang halaman nya ini.

Dia menatap dengan nanar ke arah gundukan tanah, bagai mana dia ingin menggali nya tanpa peralatan yang cukup.

Lalu pandangan nya tertuju pada sarung pedang seseorang yang sudah usang berada di belakang gudang tempat ia tinggal.

Dia mengambil itu sambil berjaga jaga kalau kalau ada laba laba, dia tidak takut dengan laba laba hanya saja terkadang suka terkejut dengan keberadaan mahkluk berbulu itu yang tiba tiba.

Dia pun menggali tanah dan akhir nya menemukan sesuatu yang keras setelah menggali tanah cukup dalam.

Xue Fenghuang dengan hati hati mengeluarkan peti itu, dan ternyata peti itu sangat kecil. Jika di banding kan dengan kehidupan dulu nya maka ini lebih mirip seperti kayu yang di bentuk seperti kemasan makanan instan.

Sangat mudah untuk membawa nya kemana mana, sekali membuka nya, dia bisa melihat kalau di dalam nya ada puluhan keping perak dan beberapa keping Emas.

"Dengan ini, aku bisa menyembuhkan diri ku sendiri. Aku juga bisa menjadi dokter di sini atau menjadi alkemis juga tidak buruk. Aku dulu sudah mempelajari dasar mau pun kegunaan tanaman. Tapi yang paling penting adalah berlatih kultivasi, dengan begitu aku bisa membalas kan dendam pemilik tubuh ini dan dendam ku pada Xue Ling. " Kata nya dengan kilas mata licik.

Dia, Xue Fenghuang, tidak pernah menjadi orang yang mudah untuk di tindas. Dia memiliki harga diri yang tinggi dan tidak ingin untuk tunduk pada siapa pun.

Banyak sekali orang yang memandang nya di sepanjang jalan, dia menunduk kan kepala nya dalam untuk menyembunyikan wajah nya.

"Astaga ! Mengerikan sekali wajah nya !"

"Dia tampak seperti iblis buruk rupa !" Teriak yang lain tanpa memperhatikan perasaan nya.

Xue Fenghuang yang mendapat ejekan demi ejekan, tetap diam dan tak menunjuk kan emosi apa pun di wajah nya.

Lalu tatapan nya tertuju pada toko yang berjualan pakaian wanita.

"Tuan, berapa cadar ini ?" Tanya nya dengan suara yang sedikit serak.

"1 perak dan anda bisa mendapat kan 3." Kata pelayan itu dengan ramah meski pun telah melihat bintik bintik hitam di wajah nya.

Dia mengeluarkan 2 perak kepada pelayan itu.

"Aku akan mengambil 6 buah. " Ucap nya sambil memilih.

2 bermotif kupu kupu yang sangat anggun , 3 bertema phoenix dan satu nya lagi bermotif Naga.

Dia menggunakan cadar yang berwarna merah dengan bordiran bentuk phoenix api yang sangat anggun.

Sehingga seluruh bintik bintik hitam di wajah nya tertutup dan membuat nya tampak cantik dengan mata nya.

"Nona, kau sangat cantik. Apa kau ingin melihat lihat pakaian yang ada di toko kami ?" Tanya pelayan itu sambil terkagum kagum menatap wajah nya.

"Apa aku secantik itu ?" Tanya nya terkejut saat melihat orang sekitar yang mulai memuji nya.

"Kau sangat cantik, tunggu sebentar, aku akan mengambil cermin untuk mu. " Kata pelayan itu sambil berlari ke dalam.

Tak lama kemudian, pelayan itu keluar dengan sebuah cermin tembaga yang tidak terlalu lebar. Dia menatap pantulan diri nya di cermin tembaga dengan kekaguman.

"Aku ingin melihat lihat pakaian. " Ucap nya yang langsung di sambut antusias oleh pelayan itu.

Dia melihat lihat pakaian dan tatapan nya terpaku pada pakaian yang sesuai dengan cadar yang di gunakan nya.

"Aku mau ini, apa kah ini di jual ?" Tanya nya.

"Beruntung sekali nona, ini baru saja di kirim hari ini dan kemungkinan akan di beli orang lain dalam waktu dekat. " Kata pelayan itu.

"Harga nya hanya 5 perak nona, dan aku akan menyuruh istri ku untuk membantu mu berdandan. "Lanjut si pemilik toko.

Dia menyerah kan 7 perak, pemilik toko itu terkejut dan segera memanggil istri nya untuk membantu nya. Dari balik rumah yang hampir hancur ini, keluar lah seorang wanita paruh baya.

"Silakan ikut aku nona. " Kata wanita paruh baya itu dengan ramah setelah terpanah beberapa saat melihat wajah nya.

Dia berganti pakaian di dalam rumah pemilik toko itu sebelum di berikan sedikit riasan sederhana yang membuat diri nya menjadi tampak jauh lebih cantik.

"Nona, anda sangat cantik. " Kata wanita paruh baya itu dengan semangat.

"Terima kasih, aku akan pergi. Terima kasih karena telah membantu ku. " Ucap nya sambil berjalan menjauh.

Pandangan orang orang berubah saat dia berjalan keluar.

"Ah, Dewi dari mana ini ?!" Teriak salah satu dengan tergila gila.

"Apa kah kau mau menjadi istri ku ?!" Teriak yang lain dengan bersemangat.

[Note : Jangan lupa untuk like dan comment di cerita ini, ini adalah series 2 dan series satu nya bisa di lihat di profil author judul nya Pedang Jiwa Naga. Cerita ini akan di update 15.00]

02. Mengambil Makanan

Xue Fenghuang yang menerima berbagai pujian di sepanjang jalan, tidak berubah ekspresi sedikit pun. Dia berjalan mendekati seorang wanita yang sedang menatap nya dengan tatapan terpanah.

"Nona, di mana tempat membeli obat obatan ?" Tanya nya.

"Ah, nona cantik, anda tinggal berjalan lurus dan di bagian ujung jalan ada toko yang bernama Toko Obat Tuan Liu. " Kata wanita itu sebelum menutup wajah nya yang memerah.

"Terima kasih. " Dia menggeleng geleng kab kepala nya pelan melihat orang itu yang terlalu berlebihan.

Dia melanjut kan langkah nya menuju ujung jalan dan di sana memang ada Toko Obat Tuan Liu. Langkah nya masuk ke dalam dan karena keramaian toko ini, dia pun tersenggol dan terdorong ke sudut.

Dia meringis tanpa suara , jika bukan karena ini maka dia akan melupakan fakta kalau lengan nya terluka parah.

"Nona, apa yang kau ingin kan ?" Tanya pelayan yang tiba tiba menghampiri nya.

"Ah, beri kan aku seikat Rumput Bulan Perak, seratus gram akar Mawar Darah dan 3 lembar ginseng tanah." Ucap nya langsung.

"Oh ya tolong beri kan aku obat untuk luka terbuka serta alat jahit. " Pemuda itu mengangguk dan langsung berlari ke dalam untuk mengambil benda yang di ingin kan nya.

Dia menatap toko yang sangat ramai ini dengan sedikit kekaguman , tapi itu semua menghilang ketika melihat orang yang sangat di kenal nya.

Itu adalah Xue Ling yang di kelilingi oleh 10 penjaga. Xue Ling memang cantik bagai kan merak yang indah dan anggun.

Dia pun memiliki ide untuk sedikit mengerjai Xue Ling, dia berjongkok dan mengambil sebuah kerikil yang berada di depan pintu masuk.

Semua ini dia lakukan dengan hati hati, tapi tanpa dia sadari dua pasang mata sedang memandang aksi nya tersebut.

Xue Fenghuang yang tidak mengetahui pandangan dua pasang mata itu terus melanjut kan aksi nya. Dia melempar batu ke arah kaki Xue Ling.

Xue Ling langsung terjatuh saat menginjak batu yang di lempar kan oleh nya, dia yang melihat itu tertawa di dalam hati dan langsung berlari masuk ke dalam kerumunan.

Xue Ling yang menginjak batu, kehilangan keseimbangan dan jatuh ke pelukan seorang pria sangar dengan wajah mesum.

"Ah sayang ku, kau ternyata menyukai ku ya ?" Tanya pria itu dengan wajah mesum nya, sedang kan Xue Ling yang melihat itu cepat cepat berdiri tapi ternyata kaki nya terkilir.

Bukan nya menjauh kan diri justru jauh lebih dalam, Xue Ling berusaha untuk lepas dari pelukan pria mesum itu.

Sedang kan pengawal nya yang melihat itu hanya terdiam dan tak bisa bereaksi banyak.

"Apa yang kalian lakukan ?!" Teriak Xue Ling dengan wajah marah pada para pengawal nya.

Pengawal yang baru di teriaki oleh Xue Ling baru sadar dan langsung membantu nona muda mereka untuk lepas dari pelukan pria mesum itu.

"Ayo pergi !" Kata Xue Ling dengan wajah memerah karena malu dan marah.

Begitu banyak orang menertawai gadis itu, dengan begitu reputasi nya telah ternoda sebagai anak seorang pejabat.

Di sisi lain, Xue Fenghuang yang berada jauh dari posisi itu tertawa ringan dan hampir tidak terdengar.

"Xue Ling, aku ingat kalau reputasi seorang gadis murni sangat penting di sini. Aku ingin kau merasa kesulitan secara perlahan lahan !" Ucap nya dingin.

"Nona, ini pesanan mu yang berharga 3 emas 5 perak." Kata pelayan itu tiba tiba mengejut kan nya.

"Ah iya, ini dia uang nya. " Kata nya dengan gugup.

Dia tak menyangka kalau itu semahal ini, karena seluruh uang tabungan pemilik tubuh ini hampir habis.

Dia dengan gemetar mengambil barang itu dan segera pulang, hari sudah mulai gelap dan dia takut dia akan segera di cari.

Dia adalah putri nomor dua di kediaman Tuan Wali Kota Kuwei, tapi kehidupan nya bahkan lebih buruk di banding kan seorang pelayan.

Xue Ling adalah putri pertama dan memiliki bakat yang tinggi sehingga di terima oleh perguruan Tianwen.

Perguruan Tianwen adalah sebuah perguruan tinggi di Kekaisaran ini, selain Kekaisaran, ada 3 Perguruan yang bisa menentang perintah Kaisar.

Yaitu, Perguruan Tianwen , Perguruan Lingyun dan Perguruan Longtian. Jadi karena Xue Ling serta adik keempat nya yang merupakan satu satu nya tuan muda di kediaman tuan wali kota dapat masuk ke dalam Perguruan Tianwen, langsung saja dia tersingkir kan.

Tidak terasa, dia sudah sampai rumah nya atau tepat nya kediaman tuan wali kota. Tatapan terarah pada sepapan kayu yang berada di belakang 'kamarnya'

Dia mengangkat papan kayu itu dan melempar nya ke dalam lewat jendela yang sudah di pecah kan oleh nya.

Lalu dia memanjat masuk, setelah itu dari dalam dia menutup jendela dari dalam menggunakan papan yang di lempar nya.

Ketika dia baru saja duduk di atas tumpukan jerami, suara pintu di buka paksa pun memasuki indera pendengaran nya.

"Xue Fenghuang ! Kau tampak nya menjadi lebih baik setelah aku tidak bermain main dengan mu belakangan ini. " Kata Xue Ling dengan wajah muram.

"Apa yang kau maksud dengan itu kakak perempuan ? Hati mu tidak senang dan kau melampias kan nya pada ku, bagai mana jika ini di dengar oleh orang lain ? Apa kau di permalukan oleh orang lain ?" Tanya nya dengan nada sinis.

Wajah Xue Ling tampak menjadi lebih gelap dari biasa nya, Xue Ling mengangkat tangan nya dan berniat untuk menampar wajah nya.

Dengan sigap dia menahan tangan itu dan tersenyum manis.

"Kakan perempuan, apa kah layak untuk di dengar jika seseorang berbakat seperti anda hanya bisa menindas orang lemah seperti saya dan menjilat kaki orang kuat ?" Tanya nya sambil menyeringai.

"Kau ?! Tampak nya keberanian mu telah meningkat sedemikian rupa , kau tidak akan mendapat kan makan untuk 3 hari ke depan !" Teriak Xue Ling.

"Terima kasih kakak perempuan karena tidak memberikan ku makanan anjing itu lagi. " Sindir nya pada Xue Ling yang sudah pergi.

Xue Ling terlihat mengepal kan tangan nya dan pergi dari sana dengan cepat.

"Hmph, anda ingin bermain main dengan saya. Anda harus membayar untuk itu. Tunggu lah sebentar dan kau akan menyesal. " Ucap nya dengan senyum.

Dia menutup pintu gudang dan duduk di atas jerami, baru saja mau istirahat dan 'hantu gantung' telah menganggu nya lagi.

Untung lah ia kekurangan uang, kalau tidak dia berniat untuk tinggal di penginapan selama beberapa hari.

Dia membuka pakaian luar nya dan menyisakan kain putih tipis yang membalut tubuh malnutrisi nya, bagai mana tidak ?

Makanan nya adalah makanan bekas yang sudah lewat hari, bahkan nasi pun sudah seperti batu.

Saat ini dia sedang memikir kan, sebaik nya kematian macam apa yang harus di berikan nya pada orang orang ini.

Dia diam diam menjahit luka nya sendiri, dia mengigit bibir nya hingga berdarah karena menahan untuk tidak berteriak karenadi jahit.

Setelah 2 jam, dia merasa kalau langit di luar sudha sepenuh nya menggelap dan dia sudah selesai menjahit seluruh luka nya.

Dia mengoles kan obat dan rasa perih menjalar ke seluruh tubuh nya, tapi tetap saja tidak ada suara apa pun yang keluar dari mulut nya.

"Nah sudah selesai. Sekarang aku akan pergi mencari makanan. " Ucap nya.

Xue Fenghuang membuka pintu gudang nya dan melihat kalau jalan sudah sepi meski pun lorong nya selalu sepi.

Pelayan pelayan takut untuk melihat wajah nya sehingga selalu mengambil jalan memutar agar tidak melewati tempat ini.

Dengan cadar nya dia berjalan menuju dapur, awal nya dia sedikit bingung tapi setelah beberapa saat dia berhasil menemukan dapur.

Dia bisa melihat kalau banyak makanan enak yang siap untuk di sajikan untuk keluarga Tuan Wali Kota, tentu saja kecuali untuk nya.

Dia tiba tiba mendengar suara pelayan dari belakang nya dengan cepat dia menunduk dan masuk ke sudut ruangan dan bersembunyi di bawah meja.

"Besok adalah hari di mana Putra Mahkota akan datang, seperti nya bukan tidak mungkin untuk nonea pertama di angkat menjadi tunangan Putra Mahkota." Kata salah satu pelayan.

"Tentu saja itu bisa, apa yang kurang dari nona muda pertama. Bukan seperti nona kedua yang cacat. " Kata pelayan yang lain sambil mengejek nya.

"Besok adalah hari yang sibuk, kita harus memastikan semua nya baik baik saja. " Kata pelayan yang lain lagi jika di dengar dari suara nya yang sedikit serak.

"Apa yang kalian lakukan di sini ?! Tuan Besar sudah menunggu makanan !" Tegur suara lembut tapi tegas, dia mengetahui suara siapa ini, Nyonya rumah kediaman tuan wali kota, Ling Yin.

Dia mendengus dingin ketika mendengar suara ini dan menutup telinga nya.

Para pelayan buru buru membawa makanan secara bertahap dan dalam sekejap dapur sepenuh nya kembali hening.

Dia mengambil kesempatan ini dan mengambil sepiring makanan lezat lalu segera berlari ke dalam gudang nya tanpa ketahuan.

Dia memakan nya dengan rakus di dalam gudang nya, keesokan hari nya , dia diam diam pergi ke perpustakaan.

Xue Fenghuang membawa seluruh obat obatan yang di beli nya kemarin ke dalam perpustakaan. Malam ini, Putra Mahkota akan datang dan dia akan di undang juga.

Dia akan menyembuh kan wajah nya dan memberi kejutan pada orang orang jahat itu.

"Hadiah yang tak akan terlupakan bagi kalian semua." Ucap nya dengan senyum dingin.

Perpustakaan kota memiliki beberapa peraturan seperti, jika datang ke perpustakaan lebih dari 20 kali dalam sebulan maka akan mendapat kan kartu perak perpustakaan yang akan mendapat kan teknik latihan kultivasi.

Tawaran ini sangat menggiur kan bagi nya, dia segera mengambil kesempatan ini dan berjalan masuk.

"Gadis kecil, apa yang kau lakukan di sini ?" Tanya orang tua yang duduk di meja penjaga.

"Senior, aku datang kemari untuk belajar kultivasi." Ucap nya dengan sopan.

"Apa kau yakin gadis kecil ? Jangan merusak buku yang ada dan keluar lah ketika dupa telah habis. " Kata tetua itu sambil menyerah kan nya sebuah dupa.

"Baik , terima kasih senior. " Ucap nya sambil menunduk kan kepala dan menerima dupa tersebut.

Dia memilih bagian tempat kultivasi, dan baru sadar kalau kultivasi di bagi menjadi beberapa tingkat, mulai dari :

-Kondensasi Qi

-Kristalisasi Qi

- Penempaan Qi

-Penempaan Tulang

-Penempaan pondasi

Semua nya di bagi menjadi 9 tahap dan semua energi terkumpul di dantian, yang berada di 3 inci di bawah pusar.

Dia ingin mencoba mempraktikkan nya saat berada di rumah nanti. Dia duduk di paling pojok dan mengeluar kan obat herbal nya.

Setelah itu dia menghancurkan mereka menjadi bubuk, ini bisa menjadi racun yang membuat nya tampak seperti wajah nya atau menyembuh kan.

Setelah menjadi bubuk, dia memasuk kan nya ke dalam botol Giok tanpa sepengetahuan orang orang. Dia menyeka keringat yang berada di dahi nya dan langsung berjalan menuju rak buku dan mengembalikan buku yang di ambil nya.

Dupa yang di beri kan pada nya sudah hampir habis yang arti nya , waktu nya sudah hampir habis. Dari pada telat lebih baik lebih cepat.

Dia datang menghampiri meja senior tadi dan memberikan dupa nya.

"Apa kau sudah selesai membaca gadis kecil ?" Tanya tetua itu.

"Ya, aku sudah selesai membaca. Kita akan bertemu lagi besok senior !" Ucap nya dengan tenang sebelum mengundur kan diri.

Dia kembali dalam keadaan langit yang sangat terang yang arti nya sedang jam 12 siang dan ini adalah waktu paling baik untuk menyembuh kan wajah nya.

Ini akan sedikit sakit menurut nya tapi bisa langsung hilang setelah dia meminum bubuk ini. Racun ini, hanya bisa sekali terkena di wajah dan jika meminum racun yang serupa, itu tidak akan berfungsi lagi.

Sesampai nya di rumah dia meminum sedikit racun itu dan rasa panas menjalar ke seluruh tubuh nya, dia merasa tubuh nya akan segera terbakar.

Jika sesuai dengan novel yang ia buat di kehidupan sebelum nya, maka seharus nya , sisa dari racun ini bisa di olah sebagai kultivasi.

Dia memejam kan mata nya dan mencari cari posisi Dantian nya dan akhir nya menemukan nya, dengan cepat dia merasa kan kalau dantian nya sangat kosong.

Dia mengalir kan racun itu ke dalam dantian nya, dan rasa nya sebuah kekuatan mengalir ke dalam nya dan itu berwarna hijau tua.

"kenapa tidak sesuai dengan yang ku baca ? Bukan kah biasa nya Qi berwarna putih atau Merah ? Kenapa berwarna hijau tua ? Apa kah aku salah ? Tapi rasa nya sesuai dengan yang di deskripsi kan. " Gumam nya dengan sedikit bingung.

Boom

Dia merasa suara ledakan kecil di dalam dantian nya dan dia segera memeriksa, betapa terkejut nya dia ketika melihat kalau dia sudah naik ke tingkat 1 Kondensasi Qi.

"Ternyata memang benar, aku sekarang memiliki kekuatan meski pun tidak besar. " Gumam nya dengan senang.

(Hello ! Semoga suka dengan cerita Xue Fenghuang, di sini ada Kondensasi Qi dan Kristalisasi Qi yang berada di bawah Penempaan Qi untuk memperkuat pondasi kultivasi mereka.

Jadwal Update : Setiap hari, 15.00)

03. Makan Malam

Malam Hari nya.

Tok tok

Pintu gudang di ketuk dengan kasar dan tidak sana sebelum di buka tanpa izin.

"Hei ! Ini pakaian mu dan jangan membuat malu kediaman tuan wali kota ! Tuan rumah mengundang anda untuk makan bersama putra Mahkota. " Kata pelayan itu dengan kurang ajar.

"Ck, apa kah seperti ini cara pelayan memperlakukan nona mereka ? Kalian benar benar tidak memiliki sopan santun. " Ucap nya dengan ringan sambil menatap pakaian yang di antar kan.

"Apa maksud mu ?! Jangan bermimpi ! Kau tampak nya sedikit berbeda dengan biasa nya. " Ejek pelayan itu.

"Tampak nya aku telah melebih lebih kan kediaman tuan wali kota, kain ini bahkan lebih jelek dari pada pakaian milik mu. " Ucap nya dengan tenang.

Pah !

Dia mengambil tali dan mencambuk punggung pelayan itu dengan kuat. Pelayan itu di paksa untuk jatuh berlutut di hadapan nya.

"A apa yang kau lakukann?" Tanya pelayan itu dengan gugup.

"Aku ? Panggil aku nona kedua !" Ucap nya dengan nada rendah sebelum kembali mencambuk pelayan itu.

"No nona kedua, tolong jangan cambuk aku lagi. Aku yakin akan mengganti pakaian mu dengan yang lebih baik, tolong lepas kan aku. Aku berjanji tidak akan mengatakan ini pada nyonya rumah. " Kata pelayan itu dengan muka yang menyedihkan.

Dia melayang kan satu cambukan lagi yang membuat pelayan itu jatuh telungkup.

"Kau, lepas kan pakaian mu dan ganti dengan pakaian yang kau bawa ini. " Ucap nya dengan tenang.

"Baik, baik. " Pelayan itu segera mengganti pakaian nya dengan pakaian usang yang akan di berikan pada nya.

"Sekarang anda boleh pergi. " Ucap nya dengan senyum miring di balik cadar nya.

"Baik baik terima kasih banyak nona kedua !" Kata pelayan itu sebelum berlari keluar.

"Akan ada bayaran untuk bermain main dengan ku. Lebih baik aku melakukan dari mana ?" Gumam nya.

Di sisi lain, pelayan yang tadi di cambuk oleh Xue Fenghuang berlarian dengan pakaian usang menuju kediaman Lin Yi, nyonya rumah.

"Nyonya ! Nyonya ! Anda harus memberi saya keadilan !" Kata pelayan itu dengan wajah yang di penuhi air mata.

"Apa yang terjadi pada mu ?" Tanya Nyonya Lin.

"Gadis sialan itu ! Xue Fenghuang yang melakukan ini pada ku !"Kata pelayan itu dengan tangisan tersedu-sedu.

"Apa ?! Aku akan mencari tuan untuk memberi keadilan pada mu. " Kata Nyonya Lin dengan bersemangat karena menemukan kesempatan untuk menjatuhkan Xue Fenghuang di depan Tuan Wali Kota, Xue Longque.

Di tempat Xue Fenghuang, gadis itu sedang diam diam menabur kan racun di dalam makanan yang akan di saji kan untuk pangeran mahkota termasuk dengan milik nya juga.

Tubuh nya kebal racun itu sekarang dan racun itu tidak akan berfungsi lagi terhadap tubuh nya.

Dia kembali ke kamar nya dan duduk tenang seolah olah sedang menunggu tamu yang di tunggu tunggu oleh nya.

Brakk

Pintu di tendang dan menunjuk kan seorang pria paruh baya yang di ikuti oleh seorang wanita dengan seorang gadis.

Itu adalah Xue Longque, Lin Yi dan pelayan tadi.

"Tuan Wali Kota dan Nyonya Wali Kota, aku tidak menyangka kalau kalian akan datang. Maaf kan aku karena tidak bisa memberi kan jamuan yang baik, kalian harus bisa melihat kalau kondisi ku sendiri kurang baik. " Ucap nya dengan pura pura menyedihkan sambil menyindir halus.

"Xue Fenghuang ! Apa benar kau melukai pelayan ini ?" Tanya Xue Longque dengan pelan dan tidak berapi api seperti tadi setelah mendengar kata kata nya.

"Pelayan ini ? Tuan Wali Kota, anda seharus nya sadar kalau pakaian yang di guna kan oleh nya adalah milik ku bukan ? Itu akan ku guna kan nanti malam sesuai dengan yang di siap kan oleh Nyonya rumah. " Ucap nya dengan pelan tapi penuh jebakan.

"Kau !-" Ucapan pelayan itu di potong oleh bentakan Xue Longque.

"Diam ! Aku tidak menyuruh mu bicara !" Pelayan itu langsung pucat pasi ketika di bentak seperti itu.

"Lanjut kan kata kata mu. " Kata Xue Longque pada nya.

"Dia merebut pakaian itu setelah itu, aku bahkan di dorong sampai terbentur ke dinding. Aku tidak memiliki kekuatan, dia merebut pakaian ku aku sudah ikhlas kan bahkan dia berniat untuk memfitnah ku juga. Ini sangat kejam, bagai mana pun aku tahu kalau dia iri dengan pakaian yang di beri kan pada ku." Kata nya dengan tajam.

"Siapa yang kau bilang iri ?! Aku tidak iri pada mu !" Teriak pelayan itu dengan marah.

"Bagai mana mungkin kau tidak iri dengan ku ? Meski pun aku sedang dalam masa hukuman tuan Wali kota, aku masih lah seorang nona kedua kediaman ini. Pasti lah pakaian ku masih memiliki kualitas yang lebih baik dari pakaian pelayan, bukan kah begitu Nyonya ?" Tanya nya sambil melempar kan tanggung jawab pada Nyonya rumah.

Lin Yi, Sang Nyonya kediaman tampak pucat pasi ketika dia bertanya soal itu sebelum dengan cepat menjawab.

"Ya, tentu saja ! Dasar pelayan tidak tahu diri ! Sudah mencuri pakaian nona kedua, bahkan memfitnah nya !" Kata Nyonya rumah dengan buru buru menyalah kan pelayan nya.

"Lagi pula, anda berkata jika aku melukai anda. Di mana bukti nya ?"Tanya nya dengan wajah tersakiti.

Ketika pelayan itu akan menjawab, Nyonya rumah memberi tamparan kuat pada pelayan nya.

"Kau akan di hukum 30 cambukan !" Kata Nyonya rumah dengan keras.

"Tuan Wali Kota, bukan kah itu agak tidak adil ? Dia melakukan dua kesalahan, yaitu mencuri dan memfitnah anggota keluarga kediaman anda. Bagai mana mungkin hanya di hukum 30 cambukan ? Mungkin saja hal ini akan terjadi di masa depan jika di biar kan dengan hukuman yang ringan. Menurut peraturan kediaman kalau aku tidak salah, maka pelayan ini seharus nya di beri kan hukuman mati bukan ?" Tanya nya pada Xue Longque yang diam sejak tadi.

"Kau benar, aku akan menghukum mati orang ini. Lin Yi, siap kan pakaian baru yang lebih layak untuk Xue Fenghuang dan siap kan orang untuk menata rias wajah nya. " Perintah Tuan Wali Kota.

Lin Yi tampak terkejut dan segera patuh dan pergi dari tempat itu.

"Fenghuang, aku akan menyiapkan tempat baru untuk mu. Kau sekarang sangat mirip dengan ibu mu, maaf kan aku karena menelantar kan mu. " Kata Xue Longque dengan tatapan rumit.

"Apa yang kau bicara kan Tuan Wali Kota ? Aku selalu hidup dengan baik, tapi akan lebih baik jika anda memberi kan tempat tinggal yang lebih indah. " Ucap nya dengan halus.

"Tenang saja, aku akan segera menyiapkan paviliun Teratai yang merupakan tempat mendiang ibu mu. " Kata Xue Longque dengan tatapan yang tak bisa di baca dan langsung berjalan pergi.

Dia tetap berdiri di tempat nya dan hanya mendengus dingin.

"Anda menyesal ? Sudah terlambat ! Xue Fenghuang telah mati karena kedinginan oleh istri sah anda. Kesalahan anda dan ibu nya membuat nya menderita, anda memperlakukan Selir An bagai kan emas dan membuang putri mu dengan Selir An bagai kan sampah. Hukuman apa yang harus ku beri pada orang seperti ini ?" Gumam nya sambil memandang bintang.

Dia masuk dan duduk dengan berbagai pikiran yang berkecamuk di dalam pikiran nya. Dia merasa diri nya ingin bersorak ketika Xue Longque mengatakan kata kata dengan lembut.

Itu bukan diri nya atau lebih tepat nya reaksi alami pemilik tubuh yang asli karena selalu di bentak oleh ayah nya seumur hidup bahkan sampai dia meninggal.

"Apa kah sehaus perhatian itu diri mu pada kasih sayang seseorang ? Aku bahkan bisa hidup tanpa kasih sayang yang kau dambakan itu. " Ucap nya dengan lirih.

Tidak lama datang lah beberapa pelayan yang mengganti pakaian nya. Rambut nya di rapih kan dan dia di dandani dengan indah.

"Nona kedua, boleh kah kau membuka cadar mu terlebih dahulu ?" Tanya wanita tua di sebelah nya dengan ragu ragu.

"Tidak, kau hias yang tidak tertutup cadar saja. " Ucap nya dengan dingin.

Masih belum waktu nya untuk semua orang mengetahui kalau luka di wajah nya sudah sembuh. Itu akan membuat musuh menjadi waspada.

Dia dengan anggun berjalan keluar menuju aula makan, sambil menyeringai di balik cadar nya.

"Akan ada pertunjukan besar. " Gumam nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!