NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Kakak Tingkat

Perkenalan tokoh

Aluna Berliana

Seorang gadis broken home, yang mulai menginjak usia 19 tahun. Aluna adalah anak tunggal, dan tinggal berdua dengan mama nya. Saat ini, dia sedang menjalani kuliah di salah satu Universitas di Indonesia. Aluna adalah gadis yang manis jika tersenyum. Tapi, sayang nya dia hanya menunjukkan senyum manisnya kepada orang-orang terdekatnya. Di hadapan orang dia adalah gadis yang arogan, jutek, dan sangat kasar. Tapi, siapa yang tahu apa yang sedang dia alami?

"Kata Orang, sosok Ayah adalah cinta pertama seorang gadis. Dan aku telah patah hati dengan cinta pertamaku" ~Aluna Berliana

Berliana Febrianti

Mama Aluna, seorang single parent yang sangat awet muda. Seorang wanita karir yang bekerja banting tulang demi anak gadis semata wayangnya. jika kalian bertanya tidakkah dia menikah lagi? jawabannya TIDAK, karena dia tidak ingin membuat Aluna tidak nyaman dengan orang baru, walau Aluna mengizinkannya. dia sangat menyayangi putri nya itu. sungguh, dia sangat over protektif jika menyangkut Aluna. Di usia Aluna yang menginjak 19 tahun ini, pertama kali untuknya harus melepas berliannya itu pergi jauh darinya demi mengejar mimpinya. ya, karena Aluna kuliah di luar kota kelahirannya. Berat rasanya, melepas anak yang selama 18 tahun ini selalu berada dalam jangkauannya, tapi Aluna sudah besar. Dia sadar bahwa putrinya itu juga memiliki mimpi yang besar.

"Putriku, Permataku, Hidupku. Bagaimana pun caranya kau harus bahagia, Aluna" ~Berliana Febrianti

Primatalia Abora

Gadis yang sangat ceria, sahabat baik Aluna sejak di bangku SMA. dan sekarang, dia pun satu kampus bahkan satu kelas dengan Aluna. Dia sudah sangat mengerti bagaimana Aluna dan keadaan keluarganya, dia sangat menyayangi Aluna bahkan dia sudah menganggap Aluna sebagai sahabatnya sendiri. Dia memang ceria, akan tetapi dia begitu cengeng dan sensitif, disinilah Aluna selalu ada untuknya, membelanya, menjaga dan menenangkannya. oleh sebab itu, dia sangat tidak suka dengan siapapun dan apapun yang membuat Aluna sakit hati.

"Persahabatan kita, bukanlah omong kosong belaka. Persahabatan kita adalah sejati, jiwa kita menyatu sejak kita berjabat tangan dan saling mengenal" ~Primatalia Abora

Reynanda Putra Kusuma

Pria dengan sejuta pesona, sangat tampan dan menawan. Berusia 20 tahun, dan sedang menjalani kuliah di salah satu Universitas di Indonesia, Yaa Universitas yang sama dengan Aluna dan Talia. dirinya bagaikan magnet bagi seluruh kaum hawa di sekitarnya. Sangat disayangkan, ketampanannya itu dipadukan dengan sikap nya yang super dingin itu. Dia sangat acuh dengan sekitar. Putra tunggal keluarga Kusuma yang begitu berpengaruh di dunia bisnis, membuat para wanita semakin tergila gila padanya. tapi dia sangat malas dengan wanita-wanita itu 'dasar wanita tidak tahu malu' hanya itu yang ada di pikirannya tentang wanita-wanita yang selalu mengejarnya.

"Para wanita sama saja, mereka hanya bisa cari perhatian dan mengejar pria tampan dan kaya. apa hanya itu bakat mereka?" ~Reynanda Putra Kusuma

Anress Tunggal Purnama

Seorang Cassanova kelas kakap. wajahnya yang tampan dan juga Putra tunggal keluarga Purnama yang tidak kalah terkenal dengan keluarga Kusuma, membuatnya bisa mendapatkan gadis manapun yang dia mau. Dia adalah sahabat dari Rey sejak kecil, orang tua mereka berteman sejak SMA. Dia sangat tahu bagaimana Rey itu, tapi terkadang dia juga takut 'apa sahabatku ini gay?' Ya selalu itu yang ada di otaknya. karena Rey benar-benar tidak pernah dekat dengan wanita manapun selama hidupnya. Semua wanita yang datang padanya dengan beberapa macam spesies, selalu di tolak mentah-mentah, sebenarnya wanita seperti apa yang sahabatnya cari itu?

"Harta, tahta, dan wanita. Sungguh sempurna sekali hidupku ini" ~Anress Tunggal Purnama

Kenan Bagaskara

Kenan juga sahabat Rey dan Anress. bedanya, Kenan baru bertemu mereka saat di bangku SMP, dan persahabatan itu berlangsung baik sampai sekarang. yah setidaknya, Kenan yang paling normal di antara keduanya. dia bukan pemain wanita dan dia juga masih mempunyai hati dalam menghadapi wanita. Dia tidak kalah tampan dari kedua sahabatnya itu, soal harta? Tidak perlu ditanya lagi, mereka bertiga sudah bagaikan pangeran yang kaya raya sejak lahir. tidak sedikit pula, wanita yang mengejarnya. tapi pria ini sungguh waras, dia selalu menghargai wanita yang mengaku 'fans nya' bukan seperti sahabatnya yang seperti Es batu itu yang sama sekali tidak menganggap orang di sekitarnya. Eit.. Tapi dia bukan seperti cecenguk sang cassanova itu juga, yang membuall rayuannya kemana mana.

"Aku dilahirkan dari rahim seorang perempuan, aku memiliki kakak perempuan. bagiku, melukai hati perempuan juga melukai mereka berdua" ~Kenan Bagaskara

TBC

SELAMAT MEMBACA, INI ADALAH KARUA PERTAMA SAYA. SEMOGA DAPAT MENGHIBUR. SEGALA SARAN DAN KRITIK SANGAT SAYA HARAPKAN.

Teman baru

Kringg... Kringg...

Suara telfon gadis yang masih terlelap itu memaksanya untuk bangun dan mengangkatnya.

"Oh Tuhan, ini masih sangat pagi, siapa yang menghubungi ku sepagi ini"

Dia mengambil ponsel di meja sebelah tempat tidurnya dan..

"Hallo, Assalamualaikum" Ujarnya dengan suara serak bangun tidur

"Waalaikumsalam. Hallo Alunaaaaa, apa kamu masih tidur nak??"

"Astaga Mama, ini masih pagi kenapa berteriak seperti itu?"

"Pagi katamu? ini sudah subuh, kenapa belum bangun juga hah?"

"Hmm baiklah mam. aku akan bangun sekarang dan membangungkan Kebo satu di samping ku ini"

"Ya bagus, bangunlah kalian dan cepat siap-siap ke kampus. bukankah ini hari pertamamu masuk kampus setelas masa ospek kemarin?"

"Ya ma, Yasudah aku mau sholat subuh dulu. Bye ma, jaga dirimu aku merindukanmu"

"Jaga dirimu juga sayang, aku juga sangat merindukan mu. sampaikan juga salamku untuk anak manja di samping mu itu"

"Tentu ma, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

tut..tut...

Luna, bergegas bangun dan membangunkan Talia untuk sholat subuh, mereka sholat dan bersiap ke kampus.. mereka memasak sarapan sendiri, supaya lebih hemat. Yaa, mereka memang dari keluarga sederhana. tetapi mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, mereka sangat bersyukur dengan yang mereka miliki.

-Di kampus-

Aluna dan Talia masuk ke kampus untuk pertama kali sebagai mahasiswa baru yang sudah selesai menjalani ospek. ospek mereka lancar, dan tidak ada kendala apapun.

Saat berjalan, ekspresi mereka sungguh bertolak belakang. Talia yang selalu melemparkan senyum lebarnya yang menghiasi wajah imutnya itu, sedangkan Aluna? Jangan ditanya, dia berjalan dengan sangat arogan, angkuh, dan ekspresinya benar-benar dingin juga jutek.

Sesampainya di depan gedung fakultas mereka, yaa Fakultas Ekonomi. mereka dibuat heran, bagaimana tidak? di pintu masuk begitu banyak mahasiswi yang berkumpul dengan membawa banyak sekali 'hadiah?' di tangannya.

"Lun, apaan tuh rame bener dah?" Ucap Talia

"Gak tau, bodoamat gue" Jawab Luna cuek

"Ishhhh, lo nggak penasaran gitu?"

"Hm, biasa aja. paling juga mereka lagi ngantri ketemu idola"

"Idola? Wow apa maksud lo mereka lagi ngantri buat ketemu cogan gitu?" Celetuk Talia antusias

"Maybe, dah lah kelas yuk" ajak Aluna

"Lun, pengen liat itu siapa yang dikerubungin kepo banget gue, please" mohon Talia dengan puppy eyes nya uuu

"Kebiasaan deh, yaudah lo liat buruan, bentar lagi kita ada kelas"

"Oke beibehhh, gue liat dulu deh, lo gamau ikut?"

"No" jawab Luna cepat

"Serah deh, lo tunggu sini ya"

"Hmmm"

Talia pergi meninggalkan Aluna yang sedang duduk di taman dan memainkan ponselnya, sekedar bertukar pesan dengan mamanya. Dia sudah sangat merindukan mamanya itu, padahal mereka baru pisah 1 minggu saja.

Tidak lama kemudian, Talia kembali dengan ekspresi yang sangat berbeda

"Oh My God, Alunaaaa, gilaaa" pekik Talia

"Kenapa sih lo?"

"Ya Allah, sungguh indah cipataanMu. lo tahu lunnn..."

"Gak" Potong Aluna

"Ish gue kan belum selesai" ujar Talia kesal

"Yaudah apa?"

"Disana ada 3 pangeran yang super duper tampan, gilaa gue terhipnotis sama mereka. lo tahu nggak mereka bertiga itu bener2 definisi PERFECT sumpah. gue rasa lo bakal suka salah satunya kalo liat mereka" Jelas Talia antusias

Aluna memutar bola matanya malas, dia sangat malas membicarakan seorang pria.

"Udah? kelas yuk"

"Ish Alunaaaa gaasik" Talia terus menggerutu sambil berjalan karena sahabatnya ini selalu begitu saat diajak membahas pria. benar-benar menyebalkan, tapi dia sayang. hehe.

-Di kelas-

Saat ini mereka tengah melakukan perkenalan dengan teman-teman sekelasnya. Talia sangat ekspresif dan antusias, sedangkan Alana? hm dia hanya memasang wajah juteknya itu, dan berbicara seperlunya. Belum apa-apa teman-teman sekelasnya sudah takut dengannya.

"Guys, sorry ya. Aluna emang gitu kalo sama orang baru, kalau udah kenal lama lo semua pasti kaget" Jelas Talia pada teman-temannya, yang hany dijawabi anggukan oleh semuanya.

setelah proses perkenalan, mata kuliah jam pertama dimulai dengan baik dan tenang.

"Lun, kantin yuk?" Tawar Talia

"Kan udah sarapan tadi"

"Gue haus lun, ayolah" bujuk Talia

"Yaudah ayo" mereka berjalan keluar kelas, tetapi mereka berhenti karena ada yang memanggilnya

"Aluna, Talia tunggu!!" sontak kedua gadis cantik itu menoleh ke sumber suara

"Kalian mau ke kantin? gue boleh ikut nggak?" Tanya gadis itu

"Sesil? Tentu, ayo kita ke kantin bersama" Jawab Talia, sedangkan Aluna hanya diam saja

Sesilia Oktaviani, teman sekelas mereka. Gadis yang pendiam, tidak terlalu banyak bicara. Dia adalah gadis kaya, dapat dilihat dari barang yang dia pakai mencapai puluhan juta. Tapi kenapa dia tidak mempunyai teman? biasanya gadis kaya raya pasti banyak temannya kan?

-di kantin-

"Lun, sil mau pesen apa? biar gue pesenin" tawar Talia

"Gue jus melon aja" jawab Aluna

"samain aja Lia, biar cepet" ucap sesil

"Oke"

Talia pergi untuk memesankan titipan teman-temannya itu. dan di bangku itu, tinggallah Sesil dan Aluna berdua.

"Ehm, Lun" Sesil berusaha mencairkan suasana

"Ya?" Jawab Aluna singkat

"Lo mau gak temenan sama gue?" ucap Sesil ragu-ragu

"Hahaha, kenapa lo takut gitu?" Tiba tiba Aluna tertawa keras

"Eh?"

"Kalo lo udah makan bareng gue berarti lo temen gue" ujar Aluna sambil tersenyum manis

"Aluna, lo makin cantik tahu nggak kalo senyum, tapi kenapa lo..." sebelum Sesil selesai dengan ucapannya, Aluna memotongnya

"Kenapa gue gak pernah senyum ke orang dan gue jadi menakutkan? kaya orang jahat gitu?"

"Ehm yaa gitu"

"Gakpapa, karena senyuman gue hanya untuk orang-orang terdekat gue"

Saat mereka asik berbicara tiba-tiba Talia datang membawa pesanan

"Haii nona nona, kalian sudah akrab saja. dan lo sil? lo udah tau kan gimana Aluna"

"Yaa, dia ternyata tidak seburuk yang ada di pikiran gue hahah" Ujar Sesil dan mereka tertawa bersama

"Oh ya Sil, lo kan kaya tuh kenapa lo mau temenan sama kita yang ya biasa aja. sedangkan gue liat tadi lo dikerubungin sama anak-anak banyak tuh" Tanya Talia

"Eh itu...."

TBC

Ketabrak Cowok Menyebalkan

"Eh ituu, Hmm. Karena gue lihat ada yang berbeda dari kalian"

"Berbeda?" Ucap Talia dan Aluna bersamaan

"Ya...kalian berbeda dari mereka, kalian tidak mendekatiku walau kalian tahu gue anak orang kaya. Dan gue maunya berteman dengan kalian, bukan dengan penjilat seperti mereka hahaha" Jelas Sesil panjang lebar

Alana dan Talia terdiam dengan penuturan Sesil

"Sesil, apa lo pernah kecewa dengan sahabat atau temen lo?" Tanya Aluna serius

"Ya, lo benar Lun. Sejak dulu gue gak pernah mempunyai teman ataupun kekasih yang tulus sama gue. mereka selalu memanfaatkan gue" Ucap Sesil termenung

"Heii Nona cantik, lalu kenapa? sekarang lo punya gue sama Aluna, yang bakal jadi sahabat lo. so? jangan sedih, please. Sayang banget ga sih skincare lo pasti mahal masa buat nangis, jiwa missqueen gue meronta ronta nih" celetuk Talia, mencoba mencairkan suasana

"Thank's girls" Ucap Sesil, sambil tersenyum manis

Mereka melanjutkan makan sambil bercanda dan bercerita banyak hal..

-Di sisi lain-

Ada 3 pemuda tampan yang dari pagi tadi begitu sibuk dengan fans-fans yang mengejar mereka. Adik tingkat baru mereka ini sungguh ganas, mereka tidak malu dan selalu mengejar 3 pemuda tampan ini.

"Kakkk, follback ig ku ya kak"

"Kak minta nomer wa nya dong kak"

"Kak kak please aku mau fotbar dong"

"Kakak yang di tengah I love you"

"Yaampun Kakak kakak ini blasteran surga ya cakep banget"

"Gak dapat yang tengah gakpapa, yang penting dapat salah satu"

"Kak, notice me please"

Yeah, kurang lebih seperti itu celotehan-celotehan manja para adik tingkat.

Pada 3 pemuda tampan itu, siapa lagi kalau bukan Rey, Anress, dan Kenan. saat ini mereka sedang mengerjakan tugas dari dosen di perpustakaan, dan sungguh mereka tidak bisa konsentrasi dengan baik karena celotehan adik tingkat mereka. Rey sudah mengeluarkan sumpah serapahnya sejak tadi, karena ini benar-benar berisik. sedangkan Anress? sudah jangan ditanya lagi, dia sudah mengobral rayuan mautnya bahkan nomor ponselnya. Lalu Kenan? sebenarnya dia juga kesal karena tidak bisa fokus, tetapi dia tetap menanggapi mereka dengan baik. Sampai...

BRAKKKK

"STOP IT!!!!" Teriak Rey sambil menggebrak meja, habis sudah kesabarannya

"APA KALIAN GAK LIHAT KITA LAGI SIBUK HAH?? APA MATA KALIAN BUTA?? APA OTAK KALIAN PINDAH KE LUTUT?? APA KALIAN GAK PUNYA PEKERJAAN LAIN SELAIN MENGGANGGU KITA??" Pertanyaan bertubi-tubi dari mulut Rey dengan muka yang merah padam penuh emosi membuat para adik tingkat terdiam seketika. Anress dan Kenan? Mereka juga diam saja, mereka tahu jika Rey sudah mengamuk maka tidak ada yang bisa menenangkannya, sampai dia tenang dengan sendirinya.

"Mmm...Maaf kak" Ucap para adik tingkat itu bersamaan, sungguh mereka sangat takut dengan Rey, tapi hal itu tidak membuat mereka mundur. mereka tetap menyukai Rey. Entah apa yang mereka pikirkan

"Cihh merepotkan" Desis Rey.

Setelah mengatakan itu, dia pergi begitu saja dari perpustakaan, meninggalkan teman-teman kelas dan sahabatnya yang sedang mengerjakan tugas. Tidak ada yang mengejar, karena mereka sudah hafal di saat seperti ini, Rey hanya ingin sendiri.

Rey berjalan dengan sangat cepat sambil menyumpah serapah semua orang, dia benar-benar kesal kali ini. Sampai akhirnya

Bughhh

"Awwwww" Tanpa sengaja Rey menabrak gadis asing, bukannya meminta maaf tapi dia malah membentaknya? Dasar Rey.

"Hehh, lo gak punya mata ya? jalan lihat-lihat dong" Bentak Rey.

"Oh Hallo?? Gue gak salah denger ? Lo yang jalannya gapake mata, dan komat kamit gak jelas, lo nabrak gue, gue yang jatuh, gue yang sakit. dan lo nyalahin gue?" maki gadis itu

Rey terdiam, bukan karena dia kesal dengan ucapan gadis itu. Tetapi, baru kali ini dalam hidupnya ada seorang gadis yang berani memakinya? dan tidak terpesona saat melihatnya?

'Beda dari yang lain' -Batin Rey

"Heh lo denger nggak gue ngomong?" Tanya gadis itu sekali lagi, dan Rey tetap diam memandangi wajah gadis itu seksama

"Cih, sialan. mendadak bisu" Ucap gadis itu sambil berlalu pergi meninggalkan Rey yang masih diam di tempat nya.

Rey berbalik melihat punggung gadis itu, tanpa dia sadari senyuman tipis terbit di bibirnya.

-Back to kelas Aluna-

"Lun, kenapa itu muka? udah kusut makin kusut aja" Celetuk Sesil, saat melihat wajah kesal Aluna setelah dia izin dari kemar mandi

"Diem lo"

"Woshhh, kenapa lo?" Kali ini, Talia yang bertanya

"Ck, gue ketemu cowok songong. Dia udah nabrak gue, bukannya minta maaf mala ngebentak gue. Sialan" gerutu Aluna

"Hahaha, udah lah Lun, lupain aja, kali aja jodoh. Ya gak sil?" Celetuk Talia

"Bener tuh" Setuju Sesil

"Apasih"

"Kalian bertiga apa yang sedang kalian bicarakan?" Bentak Dosen yang sedang menjelaskan

"Emm maaf bu" ucap mereka serempak

"Dengarkan dengan baik, ini baru pertama kuliah dan jangan membuat masalah"

"Baik bu"

Mereka mulai mendengarkan materi dengan seksama

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!